Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI

PRAKTIK KEPERAWATAN KLINIK KELUARGA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Thasa Azzahra, S. Kep


NIM : 2111437264
Pertemuan : Minggu ke-2
Tanggal : 17 Januari 2022

A. LATAR BELAKANG
Supervisi dilaksanakan pada pertemuan ke-2 di minggu ke-2 ini. Pada
pertemuan sebelumnya, ners muda melakukan pengkajan dan menjalin hubungan
saling percaya antara ners muda dan keluarga Kakek S. Setelah dilakukan pengkajian
selam 4 hari didapatkan masalah keperawatan prioritas pada kakek S adalah nyeri akut
akibat asam urat dan juga gangguan citra tubuh Pada pertemuan kali ini mahasiswa
akan melakukan intervensi untuk masalah ini.
Pengkajian yang dilakukan pada Kakek S didapatkan hasil pemeriksaan asam
urat pada kakek S adalah tinggi yaitu 9.1 mg/dl. Maka diangkatlah diagnosa
keperawatan utama pada Kakek S adalah nyari akut akibat asam urat, pengangkatan
diagnosa ini juga berdasarkan hasil pengkajian dimana kakek S sering mengeluhkan
nyeri yang terdapat pada lutut sehingga membuat Kakek S sulit dalam melakukan
aktifitas mobilisasi dan juga sholat. Skala nyeri yang dirasakan kakek S adalah 6
termasuk dalam skala nyeri sedang yang dapat menggangu aktifitas sehari-hari Kakek
S apabila tidak cepat dibetikan perawatan. Maka dari itu mahasiawa ners akan
melakukan tindakan rendam kaki dengan air garam hangat untuk membanti
meringankan nyeri kaki akibat asam urat yang diderita kakek S.
Penambahan garam pada air panas untuk mengatasi nyeri sendi sangat efektif
dalam pengobatan nyeri. Garam dapat bersifat topikal dan cepat mengurangi rasa sakit
pada persendian. Sebanyak 200 mg garam dicampur dalam air panas, kemudian
dilakukan kompres, penyiraman maupun perendaman pada sendi yang sakit selama 20
menit, dilakukan selama tiga kali seminggu. Intervensi ini diketahui sangat efektif
untuk meringankan kekakuan pada sendi (Benita, R.F. 2016). Lebih lanjut, Nuraini
(2016) memaparkan rendam larutan air garam hangat dapat mengurangi skala nyeri
pada bagian yang terkena Gout Arthritis. Merendam bagian yang terkena Gout
Arthritis, darah akan mengalir lebih lancar dan penggumpalan asam urat pada
persendian juga akan berkurang. Gout Arthritis memang penyakit yang dapat
menghalangi segala macam aktivitas sehari-hari. Berendam dalam air garam ternyata
bisa membantu untuk mengatasi nyeri.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Nuridayanti (2017) tentang pengaruh
rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita Gout di Desa
Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dihasilkan 65% pasien
mengalami penurunan tingkat nyeri dan terdapat pengaruh rendam air garam terhadap
penurunan tingkat nyeri pada penderita Gout Arthritis (willcoxon, p value 0,000 <
0,05), sehingga ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri.
Menerapkan rendam air garam dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif dalam
upaya menurunkan tingkat nyeri.
Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa profesi akan melakukan rendam kaki
dengan air garam hangat untuk menurunkan nyeri asam urat yang diderita Kakek S
serta dilakukan supervisi.
B. PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : Nyeri akut
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 35 menit
kunjungan diharapkan Kakek S mampu dan paham melakukan perawatan rendam air
garam hangat untuk mringankan nyeri akibat sam urat
Tujuan Khusus : Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 1 x 35 menit
kunjungan, diharapkan Kakek S mampu:
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 35 menit kepada Kakek S mampu
melakukan perawatan sederhana untuk meringankan nyeri akibat asam urat
1) Kakek S mampu menyebutkan cara perawatan sederhana untuk meringankan
nyeri akibat asam urat
2) Kakek S mampu menyebutkan takaran air hangan dan garam
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Topik : Intervensi 3 diagnosa ke-1


2. Metode : Demontrasi, diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat : Alat peraga, nursing kit
4. Waktu : Senin, 17 Januari 2022
5. Tempat : Wisma Melati, PSTW Husnul Khotimah
6. Strategi pelaksanaan:

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga Waktu


1 Pembukaan:
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memvalidasi keadaan  Mengungkapkan masalah 5 menit
Kakek S  Menjawab pertanyaan
 Mengingatkan kontrak
dan tujuan  Mendengarkan dan
 Melakukan pemeriksaan memperhatikan
fisik  Bekerja sama dalam
 Mengevaluasi kembali pemeriksaan
intervensi 1 dan 2  Menjawab pertanyaan
2 Pelaksanaan:
 Menjelaskan terkait  Mendengarkan dan
intervensi 3 memperhatikan
 Melakukan demontrasi  Mendengarkan dan
perawatan sederhana memperhatikan
kompres air garam
hangat 20 menit
 Memberi kesempatan
kepada Kakek S untuk  Bertanya dan mendengarkan
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
 Menjawab pertanyaan
yang ditanyakan  Mendengarkan dan
keluarga memperhatikan
 Menjelaskan materi
yang akan disampaikan  Mendengarkan dan
pada pertemuan ini memperhatikan
 Memberikan
reinforcement positif
3 Penutup:
 Meminta Kakek S  Menjawab dan berpartisipasi
mengulang kembali cara
pembuatan Air garam
hangat  Mendengarkan dan
 Membuat kontrak menyetujui rencana 5 menit
selanjutnya untuk selanjutnya
rencana implementasi
intervensi 4 dan 5  Menjawab salam
 Mengucapkan salam

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. LP disiapkan dan dikonsulkan dengan pembimbing
b. Media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam proses.
3. Kriteria Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan sederhana dirumah
b. Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana untuk mengurangi gejala
kolesterol tinggi
Referensi
Benita, RF (2016). A Study to Assess The Effectiveness of Hot Water Application With Epsom Salt
in Reducing Joint Pain Among Old Age Patients With Rheumatoid Arthritis in a
Selected Hospital At Coimbatore. A Dissertation. Ellen college of nursing, Coimbatore.
Dewi, M., Sovia, S., & Adha, P. D. (2020). Efektifitas Terapi Rendam Air Hangat dengan
Garam terhadap Skala Nyeri Arthritis Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
20(3), 862-870.
Nuraini D.N (2016). Sehat Dengan Diet dan Terapi Garam, Jakarta : Gosye Publishing.
Nuridayanti (2017). Pengaruh Rendam Air Garam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
pada Penderita Gout di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten
Kediri. Jurnal Kesehatan, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2017 : 116-121

Anda mungkin juga menyukai