Disusun oleh:
1. Latar Belakang
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung.
Gastritis merupakan inflamasi dari mukosa lambung klinis berdasarkan
pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, kerapuhan bila trauma
yang ringan saja sudah terjadi perdarahan. Penyebab asam lambung tinggi
antara lain : aktivitas padat sehingga telat makan, stress tinggi yang berimbas
pada produksi asam lambung berlebih. Faktor lain yaitu infeksi kuman (e-colli,
salmonella atau virus), pengaruh obat-obatan, konsumsi alkohol berlebih.
Secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel.
Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2015), gastritis adalah suatu
peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
difus, atau lokal.
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung paling sering
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan
cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh
penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi
(Brunner, 2006). Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa
macam berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran hispatologi yang khas,
distribusi anatomi, dan kemungkinan patogenesis gastritis. Didasarkan pada
manifestasi klinis, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Harus
diingat, bahwa walaupun dilakukan pembagian menjadi akut dan kronik, tetapi
keduanya tidak saling berhubungan. Gastritis kronik merupakan kelanjutan
dari gastritis akut (Suyono, 2006). Gejala gastritis atau maag antara lain: tidak
nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas, mual,
muntah, nyari ulu hati, lambung merasa penuh, kembung, bersendawa, cepat
kenyang, perut keroncongan dan sering kentut serta timbulnya luka pada
dinding lambung. Gejala ini bisa menjadi akut, berulang dan kronis. Disebut
kronis bila gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus dan
gstritis ini dapat ditangani sejak awal yaitu: mengkonsumsi makanan lunak
dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam, berhenti
merokok serta minuman beralkohol dan jika memang diperlukan dapat minum
antasida sekitar setengah jam sebelum makan atau sewaktu makan
(Misnadiarly, 2009).
Lambung sering disebut sebagai maag yang berfungsi untuk menampung
makanan. Sakit maag sering dihubungkan dengan faktor stress dan makan
yang tidak teratur. Keadaan stress memang bikin makan tidak teratur. Orang
masih percaya bahwa penyakit maag disebabkan oleh stress. Keadaan stress
menyebabkan produksi cairan asam lambung meningkat sehingga “tegang”
oleh cairan asam lambung. Cairan asam lambung ini bisa mengikis dinding
lambung sehingga luka dan terasa perih bila terkena bahan asam. Bila luka
lambung semakin meluas, berisiko melukai pembuluh darah dan terjadi
perdarahan yang dimuntahkan sebagai muntah darah. Hati-hatilah jangan stress
berkepanjangan, tidak ada gunanya dan makanlah secara teratur. Makanan dari
lambung akan disalurkan ke usus untuk dicerna kemudian diserap dan masuk
dalam aliran darah menuju hati (Budiman, 2011). Gangguan pencernaan
diakibatkan oleh kebiasaan pola makan yang buruk dan stress sehari-hari.
Banyak kasus gangguan pencernaan tidak ditemukan penyebabnya secara
organik dengan adanya luka atau kerusakan pada organ. Masalah pencernaan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang membahayakan fungsi
sistem pencernaan seperti stress, kebiasaan makan yang kurang sehat, tidak
teratur, diet yang salah, pengobatan yang menyebabkan iritasi, infeksi kronis
dan hadirnya bakteri dalam saluran pencernaan. Banyak gangguan pencernaan
yang dapat teratasi dengan mengubah gaya hidup dengan mengurangi stress,
berhenti merokok, berolahraga secara rutin dan menjalankan diet yang tepat
(Prita, 2010).
2.Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, diharapkan keluarga
Tn.B RT 002 RW 005 Kelurahan Kampung Bugis mengetahui dan memahami
tentang penyakit Gastritis.
b. Tujuan Khusus
1) Memahami pengertian dan penyebab Gastritis
2) Memahami tanda dan gejala Gastritis
3) Memahami cara pencegahan penanggulangan Gastritis
3. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya jawab.
4. Media
SAP dan Leaflet
5. Pengorganisasian
Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Sampah di sei nyirih ini dilakukan oleh
Hahasiswa Ners, dengan pengorganisasian tugas sebagai berikut :
a. Persentator : Melfa Safitri, S.Kep
b. Pembimbing : Safra Ria Kurniati, S.Kep, Ns, M. Kep
6. Setting Tempat
: Penyuluh
: Pembimbing
8. Tahapan-Tahapan
9. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
2. Media dan alat memadai
3. Setting sesuai dengan kegiatan
B. Evaluasi Proses
1. pelaksana dan sasaran mengikuti penkes sesuai waktu yang di tetapkan.
2. sasaran aktif selama proses penkes
3. sasaran mampu menjawab pertanyaan
4. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap dan jelas
C. Evaluasi Hasil
1. Sasaran mampu mendefinisikan Pengertian Gastritis
2. Sasaran mampu menyebutkan Penyebab Gastritis
3. Sasaran mampu menyebutkan Tanda dan gejala Gastritis
4. Sasaran mampu menyebutkan Cara Pencegahan Gastritis
A. Definisi
B. Penyebab
1. Stress
2. Usia
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan
yang pedas, pedas, asam yang dapat merangsang merangsang asam
lambung lambung contoh cabe, cuka, sambal, sambal, ketan dan lain-lain.
Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang terinfeksi oleh bakteri
helicobakter phylory.
4. Merokok
5. Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung)
7. Keracunan makanan
D. Cara pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan
karena akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang
merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kerja
lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh
4. Tidak merokok
5. Tidak mengkonsumsi alkohol
6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung
misalnya aspirin