Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING

PEMERIKSAAN KESEHATAN TEKANAN DARAH, GULA DARAH,


KOLESTROL DAN ASAM URAT DI SEI NYIRIH RT 002/ RW 005
KELURAHAN KAMPUNG BUGIS

DISUSUN OLEH:

A an Defitri 102114092

Yuvianur 102114088

Nur Anissa Aprilia 102114090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNG PINANG
2022
PRE PLANNING KEGIATAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TEKANAN
DARAH DAN GULA DARAH

Pokok Kegiatan : Pemeriksaan Kesehatan


Sub Pokok Kegiatan : Pemeriksaan Tekanan darah dan Gula darah
Sasaran : Warga Lanjut Usia RT 02/RW 05 Kelurahan
Kampung Bugis
Waktu Pemeriksaan : 10.00 – 12.00 WIB (2 Jam)
Hari /Tanggal/ :Sabtu /19 Maret 2022
Tempat : Posko Praktik Keperawatan Komunitas RT
02/RW 05 Kelurahan Kampung Bugis

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal.


Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90
mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak
ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih
merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat
hipertensi disebut sebagai penyakit silent killer (Kemenkes, 2018). Umumnya
orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang
dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala,


pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan
kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016). Gejala ini dapat
mengalami pemburukan dan terjadinya komplikasi lain jika tidak segera
diatasi. Komplikasi yang dapat terjadi yaitu penyakit jantung koroner, stroke,
gagal jantung, gagal ginjal kronik serta retinopati.

Naik turunnya tekanan darah dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah


satunya adalah gula darah (Julianti, 2021). Pengendalian kadar gula darah
akan mengendalikan tekanan darah. Pengontrolan kadar gula darah dapat
mengurangi risiko komplikasi mikrovaskular yang dapat meningkatkan
kualitas hidup maupun efektifitas penggunaan biaya kesehatan (Julianti,
2021). Untuk itu pengecekan kesehatan secara rutin sangat dibutuhkan untuk
mengontrol tekanan darah dan gula darah selalu dalam keadaan normal.

RT 02/RW 05 Kelurahan Kampung Bugis merupakan wilayah pesisir


yang termasuk wilaya kerja Puskesmas Kampung Bugis yang terletak di
Kampung Sei Nyirih. Kampung Sei Nyirih berbatasan dengan Sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Teluk Bintan, Sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Toapaya Selatan, Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan
Air Raja, Sebelah barat: berbatasan dengan Kecamatan Teluk Bintan.

Hasil pengkajian didapatkan data bahwa 38,36% KK Sei Nyirih


mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dimana 25,00% lansia
mengatakan menderita penyakit hipertensi, 85,00% lansia mengatakan tidak
ada Posyandu Lansia disekitar tempat tinggalnya, 66,67% lansia mengatakan
tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia disekitar daerah tempat tinggalnya
dengan alasan 100% mengatakan tempat yang jauh dan tidak ada yang
mengantar, 33,33% lansia mengatakan mengikuti kegiatan posyandu dan tidak
memiliki KMS.

Berdasarkan penjabaran data diatas, maka kelompok mengangat


diagnosa keperawatan: kejadian penyakit hipertensi pada lansia didaerah RT
02/ RW 05 Kelurahan Kampung Bugis berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang hipertensi dan fungsi posyandu lansia. Berdasarkan
diagnose diatas maka kelompok menyusun strategi intervensi keperawatan
berupa pemeriksaan kesehatan cek tensi dan gula darah untuk
mengidentifikasi status kesehatan warga dan mencari faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan warga khususnya peningkatan tekanan
darah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan tekanan darah dan gula
darah, diharapkan lansia dapat mengetahui kondisi kesehatannya dan
menyadari pentingnya pemeriksaan kesehatan agar lansia dapat melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk meningkatkan derajat kesehatan
lansia di daerah RT 02/ RW 05 Kelurahan Kampung bugis.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan lansia di daerah RT 02/
RW 05 Kelurahan Kampung Bugis diharapkan:
a. Mengetahui status kesehatan lansia berdasarkan hasil anamnesa dan
riwayat penyakit keluarga
b. Mengetahui status kesehatan lansia berdasarkan hasil pemeriksaan
tekanan darah dan gula darah
c. Mengidentifikasi hasil pemeriksaan kesehatan lansia yang menunjukkan
tanda-tanda keabnormalan
d. Menyampaikan cara pemeliharaan kesehatan yang perlu dilakukan jika
hasil pemeriksaan mengalami tanda-tanda keabnormalan
C. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan
anamnesa dan pemeriksaan kesehatan secara langsung.

D. Media
Media atau alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan kesehatan ini antara lain :
1. Spigmomanometer.
2. Stetoskop.
3. Glukometer multifungsi (gula darah)
4. Alkohol swab
5. Blood lancet
6. Formulir pencatatan hasil
7. Leaflet
8. Kartu Kesehatan Lansia

E. Susunan Acara Penyuluhan


Susunan acara dalam kegiatan pemeriksaan tekanan darah dan gula
darah, ini direncanakan sesuai dengan alokasi waktu berikut.

No Waktu Kegiatan Pemeriksaan Kegiatan


Peserta
1 10 Menit
Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan jenis dan tujuan Memperhatikan
pemeriksaan kesehatan yang akan
dilakukan
d. Menjelaskan alur pemeriksaan
yang akan dilakukan Memperhatikan
2 1 Jam Pelaksanaan:
45 a. Memberikan handsanitizer kepada Mempraktekkan
Menit peserta
b. Mendaftarkan diri dan mencatat Mengikuti arahan
identitas sekaligus mengisi absensi
kehadiran peserta
c. Menimbang berat badan,
mengukur tinggi badan dan Mengikuti arahan
mencatat hasilnya
d. Melakukan anamnesa riwayat Mengikuti arahan
penyakit dan keluhan
e. Memeriksa tensi dan pemeriksaan
darah lain Mengikuti arahan
f. Menyampaikan hasil pemeriksaan
dan menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan
harus dilakukan dan dihindari dan bertanya
untuk menjaga kesehatan Membaca
g. Membagikan leaflet sesuai
masalah kesehatan lansia
3 5 Menit Terminasi:
a. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta
b. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

F. Pengorganisasian
Kegiatan pemeriksaan kesehatan Gula darah, Kolestrol, dan asam urat
bagi warga lansia dilakukan di kelompok , dengan pengorganisasian tugas
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan TB dan BB: Nur anissa Aprilia, S.Kep
2. Pemeriksaan tekanan darah: Yuvianur S,Kep dan Fara Debrina Oktaviani
S.Kep
3. Pemeriksaan Gula darah, Kolestrol, dan asam urat : A An Defitri, S.Kep
4. Fasilitator: Widyawati Putri S.Kep dan Naulita Wulandari, S.Kep

G. Setting Tempat
Keterangan:

: Petugas pemeriksaan

: Fasilitator

: Peserta

H.Kriteria Evaluasi
Evaluasi pada pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan meliputi
kriteria evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
1. Evaluasi Struktur
a. Seluruh sasaran peserta terinformasi melalui undangan.
b. Tersedia pembagian tugas pemeriksaan kesehatan yang jelas
c. Tersedia alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan pemeriksaan
kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan pemeriksaan kesehtan terlaksana sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan
b. Peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan dari awal hingga
selesai.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. Pemeriksaan Tekanan Darah

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui


tekanan darah/tensi.
Tujuan Mengetahui tekanan darah.
Persiapan tempat dan 1. Sphignomanometer air raksa/jarum yang siap
alat pakai.
2. Stetoskop.
3. Buku catatan.
4. Alat tulis.
Persiapan pasien 1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan.
2. Atur posisi pasien dalam keadaan rileks
berbaring atau duduk.
Persiapan Lingkungan 1. Mengatur pencahayaan.
2. Tutup pintu dan jendela.
3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak
berisik).
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan.
2. Memberi tahu pasien bahwa tindakan segera
dilaksanakan.
3. Letakkan tensi meter disamping atas lengan
yang akan dipasang manset pada titik paralax.
4. Meminta /membantu pasien untuk
membuka/menggulung lengan baju sebatas
bahu.
5. Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3
cm di atas fossa cubiti dengan pipa karet di
lengan atas.
6. Memakai stetoskop pada telinga.
7. Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan
telunjuk.
8. Meletakkan stetoskop bagian bell di atas arteri
brakhialis.
9. Mengunci skrup balon karet.
10. Pengunci air raksa dibuka.
11. Balon dipompa lagi sehingga terlihat air raksa
di dalam pipa naik (30 mm Hg) sampai denyut
arteri tidak terdengar.
12. Membuka skrup balon dan menurunkan tekanan
perlahan kira-kira 2 mm Hg/detik.
13. Mendengar dengan teliti dan membaca skala
air raksa sejajar dengan mata, pada skala
berapa mulai terdengar bunyi denyut pertama
sampai suara denyut terakhir
terdengar lambat dan menghilang.
14. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan
sistolik dan denyut terakhir sebagai tekanan
diastolik.
15. Pengunci air raksa ditutup kembali.
16. Melepas stetoskop dari telinga.
17. Melepas manset dan digulung dengan rapi dan
dimasukkan dalam kotak kemudian ditutup.
18. Merapikan pasien dan mengatur kembali posisi
seperti semula.
19. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah
selesai dilaksanakan.
20. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada
tempatnya.
21. Mencuci tangan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan.

2. Pemeriksaan Gula Darah

Pengertian Pemeriksaan gula darah sewaktu adalah salah satu tes


yang dilakukan untuk mengetahui toleransi seseorang
terhadap glukosa.
Tujuan Bahan rujukan untuk menegakkan diagnosis DM
secara pasti.
Persiapan Alat dan 1. Alat periksa gula darah digital (glukometer).
Bahan 2. Gluko test strip.
3. Lanset dan alat pendorongnya (lancing device).
4. Swab alcohol 70 %.
5. Bengkok/ tempat sampah.
6. Lembar hasil periksa dan alat tulis.
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien.
2. Kaji kondisi klien dan KGD sewaktu terakhir.
3. Beritahu dan jelaskan pada
klien/keluarganya tindakan yang
dilakukan.
4. Jaga privaci klien.
Prosedur Pelaksanaan Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
2. Perkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanyaatau
melakukan sesuatu sebelum kegiatan
dilakukan.
2. Menanyakan keluhan utama klien.
3. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
4. Masukkan gluko strip kedalam glucometer.
5. Masukkan lancet kedalam lancet device.
6. Bersihkan ujung jari klien yang akan
ditusuk lancet dengan alcohol swab.
7. Letakkan lancet device diujung jari klien,
dan tekan lancet device seperti menekan
pena.
8. Masukkan darah yang keluar kedalam
gluko strip (harus searah).
9. Tunggu hingga hasil
keluar.
10. Sampaikan hasil GDS
pada klien.

Anda mungkin juga menyukai