Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
NUNUNG NURJANAH
TAHUN 2021
Program Profesi Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


Bpk. S khususnya An. S dengan Gastritis
Topik : Gastritis
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan gastritis
Sasaran : Keluarga Bpk. S khususnya An. S
Hari/Tanggal :
Tempat : Pedurenan Timur RT. 01/01 No. 27Pondok
Pucung Kelurahan Karang Tengah Ciledug
Tangerang

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, keluarga Bapak S


khususnya An. S mampu memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis serta
mengontrol dan melakukan pengobatan gastritis di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
1. Kognitif : Keluarga Bapak S khususnya An. S mampu menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, akibat (komplikasi), cara perawatan dengan
hipertensi serta mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional secara
sederhana untuk penderita gastritis.
2. Afektif: Keluarga Bapak S khususnya An. S memahami bahwa penyakit gastritis
dapat dikontrol.
3. Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai perawatan keluarga dengan gastritis dan
keluarga mampu menunjukkan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
untuk gastritis.

1
C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian gastritis.
2. Mampu menyebutkan penyebab gastritis.
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala gastritis.
4. Mampu menyebutkan komplikasi gastritis.
5. Mampu menyebutkan cara perawatan gastritis di rumah.

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
gastritis antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian gastritis dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit gastritis
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


1. Leaflet tentang hipertensi

F. Penataan Strategi Pengorganisasian


Pemberian penyuluhan kesehatan dilakukan secara online dengan menggunakan
aplikasi whatsapp (Video Call).

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi gastritis terlampir
H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi

2
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 3 menit
a. Perkenalan: a. Menjawab
Mengucapkan salam,
salam, mendengarkan
memperkenalkan b. Menyimak
diri c. Menyimak
b. Tujuan:
Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu:
Memberitahu
waktu yang akan
digunakan dan
strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit
a. Pengertian Menyimak Leaflet
gastritis
b. Penyebab gastritis
c. Tanda dan gejala
gastritis
d. Komplikasi
gastritis
e. Cara perawatan
pasien dengan
gastritis
3 Penutupan 12 Menit
a. Tanya jawab a. Bertanya
dengan tentang materi
memberikan yang belum
kesempatan dimengerti.
kepada peserta b. Menjawab

3
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
untuk bertanya pertanyaan
tentang materi yang diberikan
yang belum penyuluh.
dimengerti.
b. Evaluasi dengan
mengajukan
pertanyaan secara
lisan.
c. Mengucapkan Menjawab salam
salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah

Pertanyaan untuk evaluasi:


1. Apa pengertian gastritis?
2. Apa penyebab gastritis?
3. Apa tanda dan gejala dari gastritis?
4. Apa komplikasi gastritis?
5. Bagaimana pencegahan dan cara merawat pasien dengan gastritis?
Observasi
1. Respon/tingkah laku saat diberikan pertanyaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat)
2. Antusias atau tidak
3. Mengajukan pertanyaan kembali atau tidak

4
LAMPIRAN MATERI

Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan

orang, hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk

menampung makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut

akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel- partikel yang lebih kecil agar

kandungan dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh

akan zat-zat tertentu.

A. Pengertian Penyakit Gastritis


Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik, difus atau lokal.Menurut penelitian sebagian besar gastritis disebabkan oleh
infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis.Selain itu, beberapa bahan yang
sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar mukosa pelindung lambung
(Wijaya & Putri, 2013).
Gatritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung, peradangan
ini mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel
mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran
pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbunlnya proses inflamasi pada
lambung (Sukarmin, 2013).
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu
dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa
dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan
lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat
makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin
banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding
lambung sehingga timbul rasa perih.

B. Klasifikasi
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik :
1. Gastritis akut.
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut
erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut
5
dengan kerusakan-kerusakan erosif.
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun
ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Smeltzer & Bare, 2013).

C. Penyebab
Menurut Suratun (2010), penyebab gastritis adalah :
1. Stress
2. Mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan yang
pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal,
ketan dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang
terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.
4. Merokok
5. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung)
6. Radiasi
7. Bahan bahan yang bersifat korosif
8. Keracunan makanan

D. Gejala Klinis
Menurut Rahayuningsih (2010) tanda dan gejala gastritis adalah :
1. Daerah lambung (epigastrium) terasa nyeri, perih, terasa terbakar pada perut
bagian atas.
2. Kembung, atau penuh di daerah perut/lambung
3. Rasa tidak enak di daerah lambung (perut).
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin.
5. Mual, muntah.

E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna
6
bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syok
hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B
12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan
besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

F. Pencegahan
1. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
2. Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah
tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi
asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung
Anda.
3. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi
4. Menghindari stress yang berlebihan (misal, dengan berolahraga dan dengan
mendekatkan diri pada Tuhan).
5. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung (misal, makan pedas,
asam dan kopi).
6. Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan- makanan yang
pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan
dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya
menghindari jenis makanan ini
7. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi
8. Minum madu
9. Hindari minuman yang mengandung alkohol.

G. Cara Pengobatan
Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang dapat anda
lakukan antara lain adalah (Sukarmin, 2013) :
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
Contoh makanan adalah snack atau makanan ringan yang tidak merangsang
peningkatan asam lambung.
2. Makan teratur dan tepat waktu (makan 3x sehari)
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah Contoh : minum teh
hangat, air jahe.
7
4. Minum obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup

H. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Makanan yang dianjurkan:
1. Sumber hidrat arang atau karbohidrat: bubur, kentang rebus, biscuit dan tepung-
tepungan yang dibuat bubur atau pudding.
2. Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas: labu kuning, labu siam,
wortel, brokoli.
3. Buah-buahan yang tidak asam dan tidak beralkohol : pisang, pepaya, tomat.

I. Makanan yang tidak dianjurkan:


1. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung: nasi keras, ketan,
jagung, ubi talas.
2. Sumber Protein Hewani: daging yang berlemak,ikan asin, ikan pindang.
3. Sayuran tertentu (sawi, kol, nangka muda,nanas).
4. Buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon, durian)
5. Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, tape, susu, anggur putih
dan kopi.
6. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makanan yang
mengandung cuka dan pedas, merica.
7. Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung.
Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang
akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue
tart, coklat dan keju.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. dkk (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Rahayuningsih. D. D. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan).


Yogyakarta : Gosyen Publishing

Smeltzer & Barre. (2013). Brunner & Suddarth: Buku ajar keperawatan medical
bedah. Jakarta: EGC.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem Pencernaan : Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

9
10

Anda mungkin juga menyukai