Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pendidikan Kesehatan Gastritis

Sub Topik : Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Gastritis

Sasaran : Ny. A

Tempat : Rumah Ny. A

Hari/Tgl : Sabtu, 19 Desember 2020

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan klien dapat memahami pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada gastritis
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian gastritis
b. Menyebutkan Tanda dan gejala gastritis
c. Menyebutkan bahaya gastritis
d. Menjelaskan penanganan gastritis
e. Menjelaskan nutrisi yang dianjurkan pada pasien gastritis

B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

C. Media
Leaflet

D. Materi
( Terlampir )

E. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara lisan dengan memberikan pernyataan :
1. Sebutkan apa itu gastritis
2. Sebutkan tanda dan gejala gastritis
3. Sebutkan bahaya dari gastritis
4. Sebutkan penanganan gastritis
5. Sebutkan pemenuhan nutrisi yang dianjurkan
F. Kegiatan penyuluhan

Hari/Tgl/jam Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan Keluarga


Kegiatan
penyuluhan

Sabtu, 19 Des
2020 Pembukaan 1. Memberikan 1. klien membalas
(5 menit) salam salam
Pukul : 15.30 2. Memperkenalkan
WIB diri 2. Klien
3. Menyampaikan mendengarkan dan
tujuan memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan 3. klien menyebutkan
materi yang yang diketahui saja
disampaikan
5. Mengevaluasi
pengetahuan
pasien

Isi 1. Menjelaskan pada klien mendengarkan


( 10 menit ) klien tentang penjelasan yang diberikan
pemahaman dan klien bertanya tentang
tentang gastritis, hal yang belum dimengerti
tanda dan gejala,
bahaya jika
gastritis tidak
ditangani,
bagaimana
penanganannya
serta kebutuhan
nutrisi yang
dianjurkan

Penutup 1. Mengevaluasi 1. klien mampu


( 5 menit ) kembali menjawab atau
dengan menjelaskan
mengajukan kembali
pertanyaan

2. Mengucapkan 2. Membalas ucapan


terima kasih terima kasih
atas perhatian
yang telah
diberikan
3. Memberi 3. Membalas salam
salam penutup
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian:

1. Gastritis merupakan peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung


yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain (Reeves, 2002).
2. Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Gastritis
kronik juga masih dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe
ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia
pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe
ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada
dinding lambung. 
B. Tanda dan Gejala

Gejala penyakit gastritis yang biasa terjadi adalah

1. Mual dan muntah


2. Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-unsur
yang dapat merangsang lambung (alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin
stafilokokus)
3. Pucat
4. Lemah
5. Keringat dingin
6. Nadi cepat
7. Nafsu makan menurun secara drastic
8. Suhu badan meningkat
9. Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar

C. Bahaya Gastritis

1. Gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah atas.
2. Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung. Dalam
beberapa jam, memar ini bisa berubah menjadi ulkus. Ulkus dan gastritis bisa
menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari cederanya. Bila penderita
tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan, biasanya dalam
waktu 2-5 hari setelah terjadinya cedera. Perdarahan menyebabkan tinja berwarna
kehitaman seperti aspal, cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat,
tekanan darah bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal. Pada
sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimptomatis. Keluhan itu
misalnya nyeri pada ulu hati yang biasanya ringan.
3. Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah
atas. Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka panjang) tidak
merasakan nyeri. Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu nyeri
ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung,
gejalanya bisa berupa tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena), serta
muntah darah (hematemesis) atau makanan yang sebagian sudah dicerna, yang
menyerupai endapan kopi.
4. Gejala lainnya dari gastritis kronik adalah anoreksia, mual-muntah, diare, sakit
epigastrik dan demam. Perdarahan saluran cerna yang tak terasa sakit dapat terjadi
setelah penggunaan aspirin.
5. Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah bisa disebabkan oleh
penyempitan atau penyumbatan ujung saluran lambung yang menuju ke usus dua
belas jari. Pada penyakit Méniére, gejala yang paling sering ditemukan adalah
nyeri lambung.
6. Hilangnya nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih jarang
terjadi. Tidak pernah terjadi perdarahan lambung.
7. Penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan karena
hilangnya protein dari lapisan lambung yang meradang.
8. Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan
timbulnya ruam di kulit dan diare.

D. Penanganan

1. Pencegahan Gastritis

a. Makan yang teratur


b. Hindari alcohol
c. Makan dalam porsi kecil dan sering
d. Menghindari stress
e. Mengunyah 32 kali
f. Menghindari rokok

2. Pengobatan
Pengobatan umum terhadap gastritis adalah menghentikan atau menghindari
faktor penyebab iritasi, pemberian antasid dan simptomatik lain, dan pada gastritis
atrofik dengan anemia pernisiosa diobati dengan B12 intramuskuler
(hydroxycobalamin atau cyanocobalamin).
Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan
bismuth, antibiotik (misalnya amoksisilin dan klaritromisin) dan obat anti-tukak
(omeprazol). Penderita gastritis karena stres akut banyak yang mengalami
penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan)
berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut mengalami
perdarahan yang sering berakibat fatal. 
E. Diet Pada Gastritis
1. Makanan yang dianjurkan
a. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein
(TKTP). Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang,
menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara
berlebihan, dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh terlalu
panas atau dingin.
b. Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi dapat
memenuhi kebutuhan energi dan gizi, sedangkan lemak perlu dibatasi, lemak
yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual, rasa tidak enak di ulu hati dan
muntah karena tekanan dari dalam lambung meningkat. 
c. Menghindari makanan yang bersifat merangsang, diantaranya makanan
berserat dan penghasil gas maupun mengandung banyak bumbu-bumbu
rendah.
d. Selain itu perlu memperhatikan tehnik memasaknya, direbus, dikukus, atau
dipanggang adalah tehnik masak yang dianjurkan.
e. Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya) Beras, dibubur atau ditim,
kentang direbus atau dipures, makaroni, mi bihun direbus, roti, biskuit, marie,
dan tepung-tepungan dibuat bubur atau puding.
f. Sumber protein hewani (daging atau penggantinya) Ikan, hati, daging sapi
empuk, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, atau
dipanggang, telur ayam direbus, didadar, diceplok air, atau dicampurkan dalam
makanan, susu.
g. Sumber protein nabati Tahu, tempe, direbus, ditim atau ditumis, kacang hijau
direbus dan dihaluskan. Lemak Margarin, minyak (tidak untuk menggoreng)
dan santan encer.
h. Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas,
misalnya : bayam, labu siam, wortel, tomat direbus atau ditumis. Buah-buahan
Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya dimakan
bersama nasi).
 
2. Makanan yang perlu dihindari
a. Makanan yang mengandung Sumber hidrat arang seperti Beras ketan atau
wajik, bulgur, jagung, ubi singkong, kentang goreng, cake, dodol, dan kue
yang terlalu manis.
b. Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam yang dikalengkan, digoreng,
dikeringkan (dendeng), telur ceplok atau goreng. Sumber protein nabati Tahu,
tempe digoreng, kacang merah, kacang tanah digoreng Lemak Lemak hewan,
santan kental Sayuran Sayuran yang banyak serat dan menimbulkan gas,
sayuran mentah. Buah-buahan Buah yang banyak serat dan menimbulkan gas,
misalnya jambu biji, nanas, kedondong, durian, nangka, dan buah yang
dikeringkan (sale pisang, manisan pala, dan sebagainya). Bumbu-bumbu
Lombok atau cabai, merica, cuka dan bumbu-bumbuan yang merangsan.
Daftar Pustaka

Mansjoer, Arif, dkk . 2000 . Kapita Selekta Kedokteran Jilid I . Jakarta : Media
Aesculapius
http://aroundthenutrition.blogspot.com/2010/01/diet-gastritismaag.html
http://penyakitmaag.com/pencegahan-gastritis.html
http://penyakitmaag.com/pencegahan-gastritis.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GASTRITIS

OLEH:

I KD. YUDI WIRAGUNAWAN

07C10080
PROGAM STUDI S1KEPERAWATAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
2012

Anda mungkin juga menyukai