Anda di halaman 1dari 21

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
NUNUNG NURJANAH
TAHUN 2021
Program Profesi Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


Bpk. S khususnya An. S dengan Gastritis
Topik : Gastritis
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan gastritis
Sasaran : Keluarga Bpk. S khususnya An. S
Hari/Tanggal :
Tempat : Pedurenan Timur RT. 01/01 No. 27 Pondok
Pucung Kelurahan Karang Tengah Ciledug
Tangerang

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, keluarga Bapak S
khususnya An. S mampu memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis serta
mengontrol dan melakukan pengobatan gastritis di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
1. Kognitif : Keluarga Bapak S khususnya An. S mampu menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, dan akibat (komplikasi) gastritis.
2. Afektif: Keluarga Bapak S khususnya An. S memahami bahwa penyakit gastritis
dapat dikontrol.
3. Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan tentang gastritis keluarga mampu memutuskan untuk
melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan gastritis.

C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengertian gastritis.
1
2. Mampu menyebutkan penyebab gastritis.
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala gastritis.
4. Mampu menyebutkan komplikasi gastritis.

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
gastritis antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian gastritis dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit gastritis
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


1. Leaflet tentang gastritis

F. Penataan Strategi Pengorganisasian


Pemberian penyuluhan kesehatan dilakukan secara online dengan menggunakan
aplikasi whatsapp (Video Call).

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi gastritis terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi

2
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 3 menit
a. Perkenalan: a. Menjawab
Mengucapkan salam,
salam, mendengarkan
memperkenalkan b. Menyimak
diri c. Menyimak
b. Tujuan:
Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu:
Memberitahu
waktu yang akan
digunakan dan
strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit
a. Pengertian Menyimak Leaflet
gastritis
b. Penyebab gastritis
c. Tanda dan gejala
gastritis
d. Komplikasi
gastritis
3 Penutupan 12 Menit
a. Tanya jawab a. Bertanya
dengan tentang materi
memberikan yang belum
kesempatan dimengerti.
kepada peserta b. Menjawab
untuk bertanya pertanyaan
tentang materi yang diberikan
yang belum penyuluh.
3
No Kegiatan Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Pembelajaran Bahan yang
digunakan
dimengerti. c. Menjawab
b. Evaluasi dengan salam
mengajukan
pertanyaan secara
lisan.
c. Mengucapkan
salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah

Pertanyaan untuk evaluasi:


1. Apa pengertian gastritis?
2. Apa penyebab gastritis?
3. Apa tanda dan gejala dari gastritis?
4. Apa komplikasi gastritis?
Observasi
1. Respon/tingkah laku saat diberikan pertanyaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat)
2. Antusias atau tidak
3. Mengajukan pertanyaan kembali atau tidak

4
LAMPIRAN MATERI

Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan
orang, hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk
menampung makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut
akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel- partikel yang lebih kecil agar
kandungan dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh
akan zat-zat tertentu.
A. Pengertian Penyakit Gastritis
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik, difus atau lokal.Menurut penelitian sebagian besar gastritis disebabkan oleh
infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis.Selain itu, beberapa bahan yang
sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar mukosa pelindung lambung
(Wijaya & Putri, 2013).
Gatritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung, peradangan
ini mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel
mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran
pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbunlnya proses inflamasi pada
lambung (Sukarmin, 2013).
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu
dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa
dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan
lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat
makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin
banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding
lambung sehingga timbul rasa perih.

B. Klasifikasi
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik :
1. Gastritis akut.
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut
erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosif.

5
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung
yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun
ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Smeltzer & Bare, 2013).

C. Penyebab
Menurut Suratun (2010), penyebab gastritis adalah :
1. Stress
2. Mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan yang
pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal,
ketan dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang
terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.
4. Merokok
5. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan
antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung)
6. Radiasi
7. Bahan bahan yang bersifat korosif
8. Keracunan makanan

D. Gejala Klinis
Menurut Rahayuningsih (2010) tanda dan gejala gastritis adalah :
1. Daerah lambung (epigastrium) terasa nyeri, perih, terasa terbakar pada perut
bagian atas.
2. Kembung, atau penuh di daerah perut/lambung
3. Rasa tidak enak di daerah lambung (perut).
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin.
5. Mual, muntah.

E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna
bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syok
6
hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B
12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan
besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. dkk (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Rahayuningsih. D. D. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan).


Yogyakarta : Gosyen Publishing

Smeltzer & Barre. (2013). Brunner & Suddarth: Buku ajar keperawatan medical
bedah. Jakarta: EGC.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem Pencernaan : Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
NUNUNG NURJANAH
TAHUN 2021
Program Profesi Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


Bpk. S khususnya An. S dengan Gastritis
Topik : Gastritis
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan gastritis
Sasaran : Keluarga Bpk. S khususnya An. S
Hari/Tanggal :
Tempat : Pedurenan Timur RT. 01/01 No. 27 Pondok
Pucung Kelurahan Karang Tengah Ciledug
Tangerang

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, keluarga Bapak S
khususnya An. S mampu memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis serta
mengontrol dan melakukan pengobatan gastritis di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
1. Kognitif : Keluarga Bapak S khususnya An. S mampu menyebutkan makanan
yang harus dihindari dan makanan yang boleh dikonsumsi, serta
mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional secara sederhana untuk
penderita gastritis.
2. Afektif: Keluarga Bapak S khususnya An. S memahami bahwa penyakit gastritis
dapat dikontrol.
3. Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai perawatan keluarga dengan gastritis dan keluarga
mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis.
C. Materi
1. Mampu menyebutkan makanan yang harus dihindari untuk penderita gastritis.
2. Mampu menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi penderita gastritis.
3. Mampu menyebutkan obat tradisional untuk penderita gastritis.
4. Mampu menyebutkan cara pencegahan penyakit gastritis
5. Mampu menyebutkan cara perawatan gastritis di rumah.

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
gastritis antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian gastritis dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit gastritis
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


Leaflet tentang gastritis

F. Penataan Strategi Pengorganisasian


Pemberian penyuluhan kesehatan dilakukan secara online dengan menggunakan
aplikasi whatsapp (Video Call).

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi gastritis terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi


No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 3 menit
a. Perkenalan: a. Menjawab
Mengucapkan salam, salam,
memperkenalkan diri mendengarkan
b. Tujuan: Menjelaskan b. Menyimak
tujuan umum dan c. Menyimak
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu:
Memberitahu waktu
yang akan digunakan
dan strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit
a. Makanan yang harus Menyimak Leaflet
dihindari penderita
gastritis
b. Makanan yang boleh
dikonsumi penderita
gastritis
c. Cara perawatan
pasien dengan
gastritis
d. Cara pencegahan
gastritis
e. Obat tradisional untuk
penderita gastritis
3 Penutupan 12 Menit
a. Tanya jawab dengan a. Bertanya
memberikan tentang materi
kesempatan kepada yang belum
peserta untuk dimengerti.
bertanya tentang b. Menjawab
materi yang belum pertanyaan
No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Bahan yang
digunakan
dimengerti. yang diberikan
b. Evaluasi dengan penyuluh.
mengajukan c. Menjawab
pertanyaan secara salam
lisan.
c. Mengucapkan salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah

Pertanyaan untuk evaluasi:


1. Apa saja makanan yang harus dihindari penderita gastritis?
2. Apa saja makanan yang boleh dikonsumsi penderita gastritis?
3. Bagaimana cara perawatan penderita gastritis di rumah?
4. Apa obat tradisional untuk penderita gastritis?
5. Bagaimana pencegahan dan cara merawat pasien dengan gastritis?
Observasi
1. Respon/tingkah laku saat diberikan pertanyaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat)
2. Antusias atau tidak
3. Mengajukan pertanyaan kembali atau tidak
LAMPIRAN MATERI

A. Pencegahan
1. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
2. Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah
tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi
asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung
Anda.
3. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi
4. Menghindari stress yang berlebihan (misal, dengan berolahraga dan dengan
mendekatkan diri pada Tuhan).
5. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung (misal, makan pedas,
asam dan kopi).
6. Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan- makanan yang
pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan
dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya
menghindari jenis makanan ini
7. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi
8. Minum madu
9. Hindari minuman yang mengandung alkohol.

B. Cara Pengobatan
Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang dapat anda
lakukan antara lain adalah (Sukarmin, 2013) :
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
Contoh makanan adalah snack atau makanan ringan yang tidak merangsang
peningkatan asam lambung.
2. Makan teratur dan tepat waktu (makan 3x sehari)
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah Contoh : minum teh
hangat, air jahe.
4. Minum obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup
C. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan
Makanan yang dianjurkan:
1. Sumber hidrat arang atau karbohidrat: bubur, kentang rebus, biscuit dan tepung-
tepungan yang dibuat bubur atau pudding.
2. Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas: labu kuning, labu siam,
wortel, brokoli.
3. Buah-buahan yang tidak asam dan tidak beralkohol : pisang, pepaya, tomat.

D. Makanan yang tidak dianjurkan:


1. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung: nasi keras, ketan,
jagung, ubi talas.
2. Sumber Protein Hewani: daging yang berlemak,ikan asin, ikan pindang.
3. Sayuran tertentu (sawi, kol, nangka muda,nanas).
4. Buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon, durian)
5. Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, tape, susu, anggur putih
dan kopi.
6. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makanan yang
mengandung cuka dan pedas, merica.
7. Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung.
Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang
akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue
tart, coklat dan keju.

E. Obat Tradisional
Satu buah kunyit besar atau 3 kunyit kecil, di cuci, di kupas, dan di parut , lalu
diperas untuk diambil sarinya, kemudian airnya di minum pagi dan sore.
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. dkk (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Rahayuningsih. D. D. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan).


Yogyakarta : Gosyen Publishing

Smeltzer & Barre. (2013). Brunner & Suddarth: Buku ajar keperawatan medical
bedah. Jakarta: EGC.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem Pencernaan : Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
NUNUNG NURJANAH
TAHUN 2021
Program Profesi Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


Bpk. S khususnya An. S dengan Gastritis
Topik : Gastritis
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan gastritis
Sasaran : Keluarga Bpk. S khususnya An. S
Hari/Tanggal :
Tempat : Pedurenan Timur RT. 01/01 No. 27 Pondok
Pucung Kelurahan Karang Tengah Ciledug
Tangerang

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, keluarga Bapak S
khususnya An. S mampu memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis serta
mengontrol dan melakukan pengobatan gastritis di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
1. Kognitif : Keluarga Bapak S khususnya An. S mampu menyebutkan lingkunan
yang baik untuk penderita gastritis dan pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi untuk penderita gastritis.
2. Afektif: Keluarga Bapak S khususnya An. S memahami bahwa penyakit gastritis
dapat dikontrol.
3. Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai perawatan keluarga dengan gastritis dan keluarga
mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis.

C. Materi
1. Mampu menyebutkan lingkungan yang baik untuk penderita gastritis.
2. Mampu menyebutkan manfaat berkunjung ke pelayanan kesehatan.
3. Mampu menyebutkan jenis yankes yang dapat dikunjungi untuk penderita
gastritis.

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik
gastritis antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian gastritis dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit gastritis
sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada
saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien mengemukakan hal-
hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


Leaflet tentang gastritis

F. Penataan Strategi Pengorganisasian


Pemberian penyuluhan kesehatan dilakukan secara online dengan menggunakan
aplikasi whatsapp (Video Call).

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi gastritis terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi


No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Bahan yang
digunakan
1 Pendahuluan 3 menit
a. Perkenalan: a. Menjawab
Mengucapkan salam, salam,
memperkenalkan diri mendengarkan
b. Tujuan: Menjelaskan b. Menyimak
tujuan umum dan c. Menyimak
tujuan khusus.
c. Kontrak waktu:
Memberitahu waktu
yang akan digunakan
dan strategi
pelaksanaan.
2 Kegiatan Inti 15 Menit
a. Lingkungan yang Menyimak Leaflet
mendukung untuk
perawatan penderita
gastritis
b. Manfaat berkunjung
ke yankes
c. Yankes yang dapat
dikunjungi untuk
penderita gastritis
3 Penutupan 12 Menit
a. Tanya jawab dengan a. Bertanya
memberikan tentang materi
kesempatan kepada yang belum
peserta untuk dimengerti.
bertanya tentang b. Menjawab
materi yang belum pertanyaan
dimengerti. yang diberikan
b. Evaluasi dengan penyuluh.
mengajukan c. Menjawab
pertanyaan secara salam
No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien Alat dan Waktu
Bahan yang
digunakan
lisan.
c. Mengucapkan salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 5 Menit
3. Bentuk Soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 5 Buah

Pertanyaan untuk evaluasi:


1. Bagaimana lingkungan yang mendukung untuk perawatan pasien gastritis?
2. Apa manfaat berkunjung ke yankes untuk penderita gastritis?
3. Apa saja yankes yang dapat dikunjungi untuk penderita gastritis?
Observasi
1. Respon/tingkah laku saat diberikan pertanyaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat)
2. Antusias atau tidak
3. Mengajukan pertanyaan kembali atau tidak
LAMPIRAN MATERI

A. Lingkungan yang Mendukung Perawatan Pasien Gastritis


Hindari lingkungan yang licin untuk mengurangi risiko jatuh terhadap penderita.
Faktor lingkungan dimodifikasi seperti hindari stress, ciptakan kondisi yang
menyenangkan seperti bercocok tanam yang dapat mengurangi stress, merubah pola
makan yang buruk menjadi baik seperti mengkonsumsi buah dan sayur yang
mengandung banyak vitamin C.

B. Manfaat Pelayanan Kesehatan


1. Fasilitas kesehaatan ditingkat primer memiliki fasilitas seperti KIA, Imunisasi,
Pelayanan gizi, pembinaan posyandu, pencegahan pengendalian penyakit,
laboratorium, dan IGD
2. Pelayanan kesehatan tingkat sekunder adalah ruang rawat inap, hemodialisa,
ruang bedah, obstetric, ginekologi, anestesiologi, radiologi, spesialis gigi dan
mulut, IGD, dan laboratorium
3. Pelayanan kesehatan tingkat tersier adalah CT-Scan, MRI, Rumah Duka, Ruang
perawatan VIP, ICU, ICCU, NICU, PICU, MCU, Hemodialisa, Klinik gizi, unit
stroke, fisioterapi, terapi wicara, dan okupasi

C. Jenis Pelayanan Kesehatan


1. Pelayanan kesehatan primer adalah pelayanan kesehatan yang paling depan atau
yang paling pertama kali diperlukan masyarakat, contohnya adalah puskesmas
ataupun klinik 24 jam
2. Pelayan kesehatan sekunder adalah pelayanan kesehatan yang bersifat spesialis
dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, namun masih terbatas, contohnya
rumah sakit tipe C dan tipe D baik RSUD maupun RS Swasta.
3. Pelayanan kesehatan tingkat tersier adalah pelayanan kesehatan yang telah
mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas. Sifatnya merupakan
pelayanan jalan/ pelayanan rawat inap.
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, A. dkk (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Rahayuningsih. D. D. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan).


Yogyakarta : Gosyen Publishing

Smeltzer & Barre. (2013). Brunner & Suddarth: Buku ajar keperawatan medical
bedah. Jakarta: EGC.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem Pencernaan : Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

Anda mungkin juga menyukai