Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyebab Gastritis

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas PKK


“ Keperawatan Gerontik “

Disusun Oleh :

Yayu Yulianti Oktavia (KHGA18085)

Kelas : 3B D3 Keperawatan

STIKes KARSA HUSADA GARUT

2020-2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok : Gastritis
Bahasan

Hari/Tanggal : 04 November 2020

Waktu : 15 Menit

Sasaran : Klien Lansia

Tempat : Rumah Keluarga Ny.T

A. Latar Belakang

Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung
secarahistopastologi dapat dibuktikan dengan adanya inflamsi sel-sel radang pada daerah
tersebut..Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik / ruangan
penyakit dalam.

B. Tujuan Tujuan Instruksional Umum


Setelah di berikan penyuluhan tentang pendidikan kesehatan selama 15 menit diharapkan
keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit gastritis

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah di lakukan penyuluhan selama 15 menit dapat :
1. Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis, cara
pencegahan
gastritis.
2. Klien dapat memahami teori tentang penyakit gastritis

C. Materi Penyuluhan
1.Pengertian gastritis
2.Penyebab gastritis
3.Tanda dan gejala gastritis
4.Cara pencegahan gastritis

D. Metode
1)Ceramah
2)Tanya Jawab
3)Demonstrasi

E.Media
1) Leafleat
2) Power point
Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan a. Keluarga menjawab
mengucap salam salam
b. Menjelaskan Tujuan dari b. Mendengarkan Dan
penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi yang akan
di berikan
d. Mengkaji tingkat pengetahuan
klien tentang penyakit gastritis

2 5 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan :
a. Memperhatikan dan
1. Menjelaskan tentang gastritis menjawab pertanyaan
2. Menjelaskan penyebab gastritis yang diajukan
3. Menjelaskan tanda dan gejala b. Bertanya dan menjawab
gastritis pertanyaan yang
4. Cara pencegahan gastritis diajukan

3 5 menit Evaluasi :

Menanyakan kepada klien dan Menjawab pertanyaan


keluarga tentang materi yang telah
diberikan dan meminta keluarga untuk
mengulang kembali secara singkat

4 2 menit Terminasi :

a. Mengucap terimakasih atas a. Mendengarkan


perhatian peserta b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup

F.Evaluasi
1)Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai acara, persiapan alat, persiapan media, kelengkapan alat yang akan di
gunakan.

a.Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses penyuluhan, ada hambatan atau tidak ada hambatan , ke
aktifan keluarga dalam proses pembelajaran, tanya jawab bisa hidup atau tidak.

b.Evaluasi hasil
Dengan memberikan pertanyaan secara lisan
 Jelaskan Pengertian Gastritis
 Penyebab gastritis
 Tanda dan gejala gastritis
 Cara pencegahan

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung. Inflamasi ini mengakibatkan
sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian
tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil
foto memperlihatkan iregularitas (bentuk tak beraturan) mukosa. Gastritis merupakan suatu
keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus
atau local

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah
yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak
terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam
lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang
menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan
luka atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa perih.
Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik
bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan.
a) Gastritis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif.
Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-
kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada
mukosa muskularis.
b) Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang
berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh
bakteri helicobacter pylori
Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B:
a. Dikatakan gastritis kronik tipe A (korpus) jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe
ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada
sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses
ini.
b. Gastritis kronik tipe B (antrum) lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi
helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

B. Penyebab Gastritis
a) Obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah
dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
b) Merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol, banyak mengkonsumsi kopi dan
teh.
c )Mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
misalnya makanan yang terlalu pedas, asam, ketan, maupun makanan yang terlalu manis.
d) Mengkonsumsi buah-buahan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
seperti durian, nenas, dan nangka.
e) Mengkonsumsi sayuran yang rendah serat dan mengandung banyak gas seperti kol.
f) Banyak mengkonsumsi kopi dan teh, minuman bersoda dan berkabon tinggi.
g) Makan tidak teratur, sering makan dalam porsi besar.

C. Tanda dan Gejala


a) Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik
atau lebih buru ketika makan
b) Mual
c) Muntah
d) Kehilangan selera makan
e) Kembung
f) Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
g) Kehilangan berat badan
f) Perdarahan pada saluran cerna.
g) Rasa pusing, fisik lemah, lelah.
h) Wajah berkerut, agak pucat, bibir kering, tubuh berkeringat, penderita gelisah.
I) Tidak toleran terhadap makanan pedas, asam atau terlalu manis

Gastritis yang terjadi tiba-tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut
bagian atas, sedangkan gastritis kronik yang berkembang secara bertahap biasanya
mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau
kehilangan selera. Gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang
menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok/luka pada lambung.
Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces
dan memerlukan perawatan segera.

Sebagian besar penderita gastritis kronik tidak memiliki keluhan. Sebagian kecil saja yang
mempunyai keluhan biasanya berupa : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus
peptik dan keluhan-keluhan anemia. Pada pemeriksaan fisis sering tidak dapat dijumpai
kelainan. Kadang-kadang dapat dijumpai nyeri tekan midepigastrium yang ringan saja.
Pemeriksaan laboratorium juga tidak banyak membantu.

Kadang-kadang dapat dijumpai anemia makrositik. Uji coba ciling tidak normal. Analisis
cairan lambung kadang-kadang terganggu. Dapat terjadi aklorhidria. Kadar gastrin serum
meninggi pada penderita gastritis kronik fundus yang berat. Antibodi terhadap sel parietal
dapat dijumpai pada sebagian penderita gastritis kronik fundus.

D. Cara Pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena akan
mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang merangsang
kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh
4. Tidak merokok
5. Tidak mengkonsumsi alcohol
6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung misalnya
aspirin

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E. dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Smeltzer, Suzanne C, ,Brenda G. Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://www.search-document.com/pdf/1/2/pengertian-penyakit-gastritis.html
Dermawan, Deden, Tutik Rahayuningsih. Keperawatan Medikal Bedah (Sistem
Pencernaan). 2010. Penerbit Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Long, BC, 1996, Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan,
Yayasan Ikatan Pendidikan Keperawatan Pajajaran , Bandung.
Mansjoer, A, Suprohaita & Setyowulan, 1999, Kapita Selekta Kedokteran ed 3, Media
Aesculapius, Jakarta.
MC, Closkey, Joanne C, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), second edition,
Mosby, United State of American.
Santosa, Budi, 2006, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006 Definisi dan
Klasifikasi, EGC, Jakarta.
Priharjo, R, 1996, Pengkajian Fisik Keperawatan, editor Gede Yasmin asih, EGC, Jakarta.
Reeves, Charlene J, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Salemba Medika, Jakarta.
Suharyo, dkk, 1988, Gastroenterologi Anak Praktis, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai