S1 Keperawatan Tk.III/6
30120115038
M. Lampiran Materi :
Gastritis
1. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosi. Erosi karena perlukaan hanya pada bagian
mukosa(Inayah, 2004).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah
peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang bersifat secara
akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatan dan bahan
iritan lain, sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan atau perlukaan yang
menyebabkan erosi pada lapisan-lapisan tersebut dengan gambaran klinis yang
ditemukan berupa dispepsia atau indigesti.
2. Penyebab Gastritis
a. Infeksi bakteri
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori
yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.
Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau
akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara
mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung.
c. Penggunaan alkohol secara berlebihan
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada
kondisi normal.
d. Penggunaan kokain
Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis.
e. Stress fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat
dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.
f. Kelainan autoimmune
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
g. Crohn's disease
Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis pada dinding
saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan peradangan
pada dinding lambung.
h. Radiasi and kemoterapi
Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya
sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut
menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
i. Penyakit bile reflux
Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam
tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan
melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi
normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve)
akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini
tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan
mengakibatkan peradangan dan gastritis.
j. Faktor-faktor lain.
Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lainnya seperti
HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal.
4. Komplikasi
Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis
kronik.
a. Gastritis Akut
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
2) Ulkus, jika prosesnya hebat.
3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
b. Gastritis Kronik
1) Anemia pernisiosa.
2) Ulkus peptikum.
3) Keganasan lambung.
4) Gangguan penyerapan Vitamin B12 karena atropi lambung dan akan
terjadi anemia pernisiosa.
5) Gangguan penyerapan zat besi.
5. Penatalaksanaan
a. Pantang minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang
ubah menjadi diit yang tidak mengiritasi.
b. Jika gejala-gejala menetap, diperlukannya cairan IV.
c. Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaan serupa dengan hemoragi yang
terjadi pada saluran gastrointestinal bagian atas.
d. Jika gastritis terjadi karena menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan
netralkan dengan anatida umum, misalnya alumunium hidrokida.
e. Jika gastritis terjadi karena menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk
yang encer atau cuka yang diencerkan.
f. Modifikasi diit, istirahat, reduksi stress, dan farmakoterapi.
g. H. pylori mungkin diatasi dengan antibiotik (Tetraksikin, atau amoksikin).
6. Pencegahan
a. Hindari minuman beralkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga
terjadi inflamasi dan perdarahan.
b. Hindari merokok karena dapat mengganggu lapisan dinding lambung
sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Dan
rokok dapat meningkatkan asam lambung dan memperlambat
penyembuhan tukak.
c. Atasi stress sebaik mungkin.
d. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur, namun hindari sayur dan
buah yang bersifat asam (misalnya jeruk, lemon, jeruk bali, nanas, tomat).
e. Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik)
asam lambung.
f. Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makan
melalui usus.
g. Bila perut mudah mengalami kembung (banyak gas) untuk sementara waktu
kurangi konsumsi makanan tinggi serat.
h. Makan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa makanan
lunak dan rendah lemak. Makan secara perlahan dan rileks.