Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT GASTRITIS

Pokok Pembahasan : Kesehatan Lambung


Sub Pokok Pembahasan : Gastritis
Sasaran : Keluarga Tn.A
Tempat : Dusun III Desa Wombo Induk
Hari/tanggal :

A. Tujuan Insruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengetahui tanda –
tanda bahaya dalam Gastritis dan dapat melaksanakan apa yang harus dilakukan
apabila mengalami tanda – tanda tersebut.
B. Tujuan instruksi Khusus
Setelah mendapat penyuluhan di harapkan dapat :
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari gastritis
2. Mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis gastritis
3. Mengetahui dan menjelaskan gejala dari gastritis
4. Mengetahui dan menjelaskan penyebab dari gastritis
5. Mengetahui dan menjelaskan cara mencegah penyakit gastritis
6. Mengetahui dan menjelaskan pengobatan non farmakologis untuk gastritis
C. Materi
1. Pengertian gastritis
2. Jenis-jenis gastritis
3. Gejala gastritis
4. Penyebab gastritis
5. Cara mencegah penyakit gastritis
6. Pengobatan non farmakologis untuk gastritis
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media / Alat
Leaflet

1
F. Kegiatan

Waktu Kegiatan
No Tahap (menit) Penyuluhan Peserta

Perkenalan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


1. dan 5 menit 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
Pembukaan diri
3. Menjelaskan tujuan

Menjelaskan tentang : 1. Menyimak


1. Pengertian tentang 2. Mendengarkan atau
2. Materi Inti 15 menit gastritis memperhatikan
2. Jenis-jenis gastritis
3. Gejala gastritis
4. Penyebab gastritis
5. Cara mengeah
penyakit gastritis
6. Pengobatan
farkologis untuk
gastritis
1. Tanya jawab 1. Bertanya
2. Menyimpulkan 2. Menjawab pertanyaan
3. Penutup 5 menit 3. Evaluasi 3. Menjawab salam
4. Memberi salam

G. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan Terbuka
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan

2
H. Materi Penyuluhan

GASTRITIS

1. Pengertian Hipotensi
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa
lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi hal 749)
Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A
Price hal 422).
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan
lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri
(Charlene. J, 2001, hal : 138)
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris
atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
2. Jenis-jenis gastritis
Ada dua jenis gastritis:
a. Gastritis Akut : Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan
diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu
banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk
alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi
b. Gastritis Kronis : Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus
lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini
berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.
3. Gejala gastritis
a. Gastritis Akut
Yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran
cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

3
b. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
4. Penyebab hipotensi
a. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
1) Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide
merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2) Minuman beralkohol
3) Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
4) Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5) Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
6) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu
dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan
salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.
b. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik,
yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
1) Gastritis infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan
memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang
diidentifikasi meliputi hal-hal berikut.
a) Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu
merupakan penyebab utama dari gastritis kronik
(Anderson, 2007).
b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis
(Quentin, 2006)
c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
d) Infeksi virus (Wehbi, 2008).

4
2) Gastritis non-infeksi
a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi
refluks garam empedu kronis dan kontak dengan OAINS
atau aspirin (Mukherjee, 2009).
b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang
menyebabkan ureum terlalu banyak beredar pada mukosa
lambung (Wehbi, 2008).
5. Komplikasi
a. Gastritis Akut
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga
dapat menyebabkan kematian.
2) Ulkus, jika prosesnya hebat.
3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
b. Gastritis Kronik
Yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12
menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan
penyempitan daerah antrum pylorus.
6. Prinsip Diet
a. Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan
tidak boleh berpuasa (makan sedikit-sering).
b. Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun kandungan
lemak/minyak, khususnya yang jenuh, harus dikurangi.
c. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung
serat pangan yang solubel (soluble dietary fibre).
d. Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, bersifat asam,
yang mengandung minyak/lemak secara berlebihan, dan yang bersifat
melekat.
e. Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
7. Penatalaksanaan
Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah
penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu
banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau
menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi

5
gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci
tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Obat-obatan untuk penyakit gastritis umumnya dimakan dua jam sebelum
makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat diminum dua
jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat
tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam lambung
penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa
perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk
melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam
setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan
sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.
Obat-obatan yang biasanya digunakan:
a. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
b. Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung dan
menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
c. Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan
usus halus)
d. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
e. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan
mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual,
dan sering mengeluarkan gas)
f. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
g. Simetidin (Mengobati dispepsia)

Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan
makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:
a. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain : kopi,
anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
b. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica
(makanan yang merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).
c. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan
lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di
lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain
makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.

6
d. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga
menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti
alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
e. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang
terlalu banyak serat, antara lain:
1) Sayur-sayuran tertentu seperti sawi dan kol
2) Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon
3) Makanan berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang
dikeringkan
4) Minuman yang mengandung banyak gas (seperti minuman
bersoda).
5) Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas didalam
lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen
khususnya permen karet serta merokok.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Idrus, H. A. 1995. Rahasia Makanan Sebagai Obat . Pekalongan: CV Sumber Ilmu
Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna : Gastritis (Dyspepsia atau Penyakit
Maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulcer Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai