Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Gastritis


Hari/tanggal : Rabu, 22 Desember 2021
Waktu : 30 menit
Penyaji : Saifudin Wahyudi, Malikatul Munawaroh, Aulia
Rahman,
Febri Ariwibowo ( Kelompok II )
Tempat : Ruang tunggu Loket Pendaftaran UPT Puskesmas Besuki

I. Tujuan Instruktusional
a. Tujuan Instruktusional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, siswa diharapkan mampu
mencegah dan mengatasi gastritis
b. Tujuan Instruktusioanal Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan, siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian gastritis
2. Menyebutkan penyebab gastritis
3. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
4. Menyebutkan cara mencegah gastritis
5. Menyebutkan cara mengatasi gastritis

II. Materi
Terlampir pada lampiran

III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

1
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegitan PenKes Waktu Kegitan Peserta
(menit)
Pembukaa 1. Mengucapkan salam 5 menit  Menjawab salam
n 2. Memperkenalkan diri  Memperhatikan
3. Kontrak waktu  Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
pembelajaran
Penyajian 1) Menanyakan pengertian gastritis 15 menit  Menjawab
2) Menjelaskan pengertian gastritis  Memperhatikan
3) Menjelaskan penyebab gastritis  Memperhatikan
4) Menjeskan tanda dan gejala  Memperhatikan
gastritis
5) Menyebutkan cara mencegah  Memperhatikan
gastritis
6) Menyebutkan cara mengatasi  Memperhatikan
gastritis
Penutup a) Memberikan kesempatan 10 menit  Bertanya
kepada peserta untuk bertanya  Memperhatikan
b) Menjawab pertanyaan peserta
c) Mengajukan pertanyaan kepada  Menjawab
siswa
d) Memberikan reward  Bertepuk tangan
e) Memberikan evaluasi  Menjawab
f) Membuat kesimpulan  Memperhatikan
g) Mengucapkan salam  Menjawab salam

V. Media dan Alat


a. LCD Proyektor

2
VI. Lampiran ( Dokumentasi dan Materi )

3
MATERI PENYAKIT GASTRITIS

1. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer, 2000).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Price, 1996).
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa sering akibat diet yang sembrono ( Smeltzer, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah inflamasi pada lapisan
mukosa dan submukosa lambung dan dapat dibuktikan dengan adanya
infltrasi sel-sel radang.

2. Penyebab
a. Perusak langsung: obat-obatan, misalnya obat-obat sakit kepala, obat-
obat anti peradangan yang dikonsumi dalam waktu lama dan banyak,
makanan yang bersifat asam, pedas dan bersantan serta minum kopi.
b. Bakteri salmonela atau stafilokokus
c. Gaya hidup; rokok, alkohol, stres, pola makan tidak teratur dan diet
yang tidak sehat.
d. Penyakit pada hati atau usus

3. Tanda dan Gejala


a. Gastritis akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan
asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada
kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah:
1) Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat
sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.
2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan
asimtomatis. Keluhan – keluhan itu misalnya nyeri timbul pada
uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat
lokasinya.

4
3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.
4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.
5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai
darah samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda
anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali
mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga
menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata
seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan
kesadaran (Smeltzer, 2002).

b. Gastritis kronis
1) Bervariasi dan tidak jelas
2) Perasaan penuh dan anoreksia
3) Distress epigastrik yang tidak nyata
4) Cepat kenyang (Smeltzer, 2002).

Tanda dan gejala gastritis secara umum adalah sebagai berikut:


a. Akut:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat akut lapisan dalam ini
mengalami luka-luka.
Tanda Gejala:
1) Nyeri ulu hati
2) Bila ulu hati ditekan, akan terasa nyeri
3) Mual dan ingin muntah
4) Tidak nafsu makan

b. Kronis:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat menahun.
Tanda dan gejala:
1) Nyeri ulu hati dan bisa berkurang bila sudah ada makanan yang
masuk

5
2) Nyeri bisa disertai mual dan muntah
3) Tidak selera makan dan badan kurus
4) Anemia
5) Tidak tahan makanan yang berbumbu atau mengandung banyak
lemak

4. Cara Mencegah
a. Makan teratur setiap 2-4 jam.
b. Mengurangi makan makanan yang merangsang lambung seperti
makanan pedas, asam, dan mengandung gas.
c. Menyediakan makanan ringan.
d. Mengurangi stress dengan mendekatkan diri pada Allah.

5. Cara Perawatan
a. Nyeri ulu hati
1) Minum teh manis, susu yang hangat.
2) Beristirahat dengan berbaring, sambil relaksasi dan mendengar
musik.
3) Memberi kompres hangat pada bagian ulu hati
4) Minum obat yang telah diberikan dokter
5) Memperhatikan apa penyebab kambuh, sehingga dapat
terhindari
6) Menghindari bau makanan yang menyengat sebelum jam makan
7) Menghindari banyak kegiatan menjelang waktu makan
b. Mual
1) Banyak minum yang segar atau makan agar-agar atau jeli
2) Hindari bau-bau yang menyengat
3) Makan buah yang tidak asam
4) Beristirahat
c. Muntah
1) Sediakan tempat muntah di dekat tempat tidur
2) Menghindari pemandangan dan bau yang tidak menyenangkan

6
3) Menjaga kebersihan mulut
4) Menarik nafas terlebih dahulu sebelum menelan makanan
5) Setelah makan, biarkan duduk, jangan berbaring
6) Makan dengan potongan kecil dan pelan saat menelannya
7) Menghindari minum banyak sebelum atau pada saat makan,
minum satu jam setelah makan
8) Makan-makanan yang sudah hangat, sehingga tidak ada
aromanya lagi
9) Memakai baju longgar dan banyak di udara terbuka
10) Boleh berbaring setelah 2 jam makan
d. Tidak selera makan
1) Jaga kebersihan mulut, membersihkan sebelum dan sesudah
makan
2) Makanan kecil sebelum waktu makan, makanlah selagi ada
selera, perbanyak frekuensi makan
3) Makan-makanan yang tidak banyak lemak, asam dan gula
4) Minum menggunakan sedotan, sehingga menarik
5) Memberi makanan yang sudah dicampur telur atau susu,
sehingga banyak protein yang masuk
6) Jika perlu makanan dihaluskan, sehingga mudah ditelan
7) Menyajikan makanan selagi hangat, buat menarik
8) Lingkungan tempat makan bersih dan tenang
9) Menjelaskan pentingnya makan
10) Jangan makan makanan yang terlalu panas atau dingin

Referensi:
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita selekta kedokteran jilid 1(3rd ed.). Jakarta:
Media Aesculapius.
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. (1996). Patofisiologi: konsep, klinis,
dan proses-proses penyakit. edisi 4. Jakarta: EGC

7
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai