Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Gastritis


Hari/tanggal : Minggu / 5 April 2020
Waktu : 09.00 wib
Penyaji : Resvi Adriza
Tempat : Panti sosial lanjut usia harapan kita sumsel

I. Tujuan Instruktusional
a. Tujuan Instruktusional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, siswa diharapkan mampu mencegah
dan mengatasi gastritis
b. Tujuan Instruktusioanal Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan, siswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian gastritis
2. Menyebutkan penyebab gastritis
3. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis
4. Menyebutkan cara mencegah gastritis
5. Menyebutkan cara mengatasi gastritis

II. Materi
Terlampir pada lampiran

III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

1
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegitan PenKes Waktu Kegitan Peserta
(menit)
Pembukaa 1. Mengucapkan salam 5 menit  Menjawab salam
n 2. Memperkenalkan diri  Memperhatikan
3. Kontrak waktu  Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
pembelajaran
Penyajian 5. Menanyakan pengertian  Menjawab
gastritis
6. Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
gastritis
7. Menjelaskan penyebab  Memperhatikan
gastritis
8. Menjeskan tanda dan  Memperhatikan
gejala gastritis
9. Menyebutkan cara
 Memperhatikan
mencegah gastritis
10. Menyebutkan cara
 Memperhatikan
mengatasi gastritis
11. Mendemonstrasikan
 Memperhatikan
cara merawat gastritis
Penutup 12. Memberikan 10  Bertanya
kesempatan kepada menit
peserta untuk bertanya
13. Menjawab pertanyaan  Memperhatikan
peserta
14. Mengajukan pertanyaan  Menjawab
kepada peserta
15. Memberikan reward  Bertepuk tangan
16. Memberikan evaluasi

2
17. Membuat kesimpulan  Menjawab
18. Mengucapkan salam  Memperhatikan
 Menjawab salam

V. Media dan Alat


a. Flipchart/lembar balik
b. Absensi dan alat tulis

MATERI PENYAKIT GASTRITIS

3
1. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer, 2000).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Price, 1996).
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa sering akibat diet yang sembrono ( Smeltzer, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah inflamasi pada lapisan
mukosa dan submukosa lambung dan dapat dibuktikan dengan adanya
infltrasi sel-sel radang.

2. Penyebab
a. Perusak langsung: obat-obatan, misalnya obat-obat sakit kepala, obat-obat
anti peradangan yang dikonsumi dalam waktu lama dan banyak, makanan
yang bersifat asam, pedas dan bersantan serta minum kopi.
b. Bakteri salmonela atau stafilokokus
c. Gaya hidup; rokok, alkohol, stres, pola makan tidak teratur dan diet yang
tidak sehat.
d. Penyakit pada hati atau usus

3. Tanda dan Gejala


a. Gastritis akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan
asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada
kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah:
1) Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai
terjadi renjatan karena kehilangan darah.
2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis.
Keluhan – keluhan itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya
ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.
3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.

4
4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.
5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah
samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda anemia
defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali
mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan
tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi,
pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran (Smeltzer,
2002).

b. Gastritis kronis
1) Bervariasi dan tidak jelas
2) Perasaan penuh dan anoreksia
3) Distress epigastrik yang tidak nyata
4) Cepat kenyang (Smeltzer, 2002).

Tanda dan gejala gastritis secara umum adalah sebagai berikut:


a. Akut:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat akut lapisan dalam ini
mengalami luka-luka.
Tanda Gejala:
1) Nyeri ulu hati
2) Bila ulu hati ditekan, akan terasa nyeri
3) Mual dan ingin muntah
4) Tidak nafsu makan

b. Kronis:
Peradangan lapisan dalam lambung yang bersifat menahun.
Tanda dan gejala:
1) Nyeri ulu hati dan bisa berkurang bila sudah ada makanan yang masuk

5
2) Nyeri bisa disertai mual dan muntah
3) Tidak selera makan dan badan kurus
4) Anemia
5) Tidak tahan makanan yang berbumbu atau mengandung banyak lemak

4. Cara Mencegah
a. Makan teratur setiap 2-4 jam.
b. Mengurangi makan makanan yang merangsang lambung seperti makanan
pedas, asam, dan mengandung gas.
c. Menyediakan makanan ringan.
d. Mengurangi stress dengan mendekatkan diri pada Allah.

5. Cara Perawatan
a. Nyeri ulu hati
1) Minum teh manis, susu yang hangat.
2) Beristirahat dengan berbaring, sambil relaksasi dan mendengar
musik.
3) Memberi kompres hangat pada bagian ulu hati
4) Minum obat yang telah diberikan dokter
5) Memperhatikan apa penyebab kambuh, sehingga dapat terhindari
6) Menghindari bau makanan yang menyengat sebelum jam makan
7) Menghindari banyak kegiatan menjelang waktu makan
b. Mual
1) Banyak minum yang segar atau makan agar-agar atau jeli
2) Hindari bau-bau yang menyengat
3) Makan buah yang tidak asam
4) Beristirahat
c. Muntah
1) Sediakan tempat muntah di dekat tempat tidur
2) Menghindari pemandangan dan bau yang tidak menyenangkan

6
3) Menjaga kebersihan mulut
4) Menarik nafas terlebih dahulu sebelum menelan makanan
5) Setelah makan, biarkan duduk, jangan berbaring
6) Makan dengan potongan kecil dan pelan saat menelannya
7) Menghindari minum banyak sebelum atau pada saat makan, minum
satu jam setelah makan
8) Makan-makanan yang sudah hangat, sehingga tidak ada aromanya
lagi
9) Memakai baju longgar dan banyak di udara terbuka
10) Boleh berbaring setelah 2 jam makan
d. Tidak selera makan
1) Jaga kebersihan mulut, membersihkan sebelum dan sesudah makan
2) Makanan kecil sebelum waktu makan, makanlah selagi ada selera,
perbanyak frekuensi makan
3) Makan-makanan yang tidak banyak lemak, asam dan gula
4) Minum menggunakan sedotan, sehingga menarik
5) Memberi makanan yang sudah dicampur telur atau susu, sehingga
banyak protein yang masuk
6) Jika perlu makanan dihaluskan, sehingga mudah ditelan
7) Menyajikan makanan selagi hangat, buat menarik
8) Lingkungan tempat makan bersih dan tenang
9) Menjelaskan pentingnya makan
10) Jangan makan makanan yang terlalu panas atau dingin

DAFTAR PUSTAKA

7
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita selekta kedokteran jilid 1(3rd ed.). Jakarta: Media
Aesculapius.
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. (1996). Patofisiologi: konsep, klinis, dan
proses-proses penyakit. edisi 4. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai