SKRIPSI
Oleh
TASYA HANIFAH
NIM.203190112
SKRIPSI
Diajukan
untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh
TASYA HANIFAH
NIM.203190112
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
1. Ibunda Rohmatin, yang telah banyak berjuang
viii
kita semua menjadi anak yang membanggakan
ix
maupun teman-teman dari fakultas dan
penulis cintai.
hingga akhir.
x
MOTO
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an & Terjemah
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2020).
xi
ABSTRAK
xii
menemukan unsur pembangun pada cerita legenda “Asal
Usul Reyog Ponorogo” di MIN 1 Ponorogo, (2) faktor
yang mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam
menemukan unsur pembangun pada cerita legenda “Asal
Usul Reyog Ponorogo” di MIN 1 Ponorogo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian
ini dilaksanakan di MIN 1 Ponorogo, dengan informan
yang terdiri dari 26 peserta didik kelas V MIN 1
Ponorogo. Pengambilan data dilakukan melalui tes,
wawancara, angket, dan dokumentasi. Partisipan
penelitian dari peserta didik kelas V Ibnu Sahl, dan guru
wali kelas V Ibnu Sahl di MIN 1 Ponorogo. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan model analisis Miles
dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Pengecekan keabsahan data yang digunakan yaitu
triangulasi sumber.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan
bahwa kemampuan peserta didik kelas V Ibnu Sahl
dalam menemukan unsur pembangun cerita tergolong
kurang mampu. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
kemampuan peserta didik dengan kategori rendah dan
sedang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik
yang berkategori kemampuan tinggi. Adapun faktor
internal yang berasal dari diri peserta didik yaitu
sebagian peserta didik kurang berminat dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik
seringkali tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran,
peserta didik masih kurang dalam memahami isi yang
terkandung dalam setiap bacaan yang dibaca. Selain itu,
faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik yaitu
xiii
kurangnya kreativitas guru wali kelasnya dalam proses
pembelajaran berlangsung, sehingga membuat peserta
didik jenuh dan kurang senang mengikuti proses
pembelajaran Bahasa Indonesia, kemudian metode yang
digunakan guru juga tidak bervariasi dan kurang menarik
bagi peserta didik.
xiv
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
xv
Agama Islam Negeri Ponorogo.
Ponorogo.
kepada penulis.
xvi
sebutkan di atas, semoga Allah SWT selalu
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Penulis
Tasya Hanifah
203190112
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................. i
MOTO ........................................................................ xi
DAFTAR ISI..............................................................xviii
xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................... 1
B. Fokus Penelitian............................................ 15
xix
E. Teknik Pengumpulan Data ........................... 116
LAMPIRAN............................................................... 259
xx
DAFTAR TABEL
xxi
DAFTAR GAMBAR
xxii
LAMPIRAN
Didik......................................................... 289
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
2
Sumardjo, Jakob dan Saini, Apresiasi Kesusastraan
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), 3.
3
panjang.3
3
Maizar Karim, Menyelisik Sastra Melayu
(Yogyakarta: Histokultura, 2015), 137.
4
maupun dewa.
4
Sumiati, Modul Pembelajaran SMA Bahasa
Indonesia (Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS
dan DIKMEN, 2020).
5
5
Astika, I. M., & Yasa, I. N, Sastra Lisan Teori dan
Penerapannya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 3.
6
cerita rakyat.
6
Siti Stalis Fiana Darazah, “Analisis Nilai-Nilai
Budaya Dalam Legenda Bukit Perak Sebagai Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Kelas X SMA,” Universitas Jambi, 2022, 2.
7
7
Durrah Nafisah, “Peningkatan Pemahaman Unsur
Intrinsik Pada Cerpen Melalui Metode Koorperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD),” Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, 1.
8
di dalamnya.8
8
E. Kosasih, Apresiasi Sastra Indonesia (Jakarta:
Nobel Edumedia, 2008), 4.
9
kognitif.9
9
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak Pengantar
Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2005), 221.
10
10
Dessy Fatmala Harliani, “Peningkatan Kemampuan
Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Suatu Cerpen Dengan
Kehidupan Sehari-Hari Melalui Metode Jigsaw Pada Peserta didik
Kelas X.7 SMA Negeri 1 Comal,” Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Semarang, 2013, 3.
12
penerapannya di kelas.11
11
Lihat Transkrip Observasi Nomor 01/O/15-IX/2022
13
MIN 1 Ponorogo”.
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
di MIN 1 Ponorogo?
Ponorogo?
17
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
sejenis.
2. Secara Praktis
a. Sekolah
b. Orang Tua
F. Sistematika Pembahasan
ini.
penelitian.
22
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
12
Indra Putri Manroe, Kamus Bahasa Indonesia
Lengkap (Surabaya: Greisinda Press), 276.
13
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1999), 623.
14
Stephen P. Robboins dan Timonthy A. Judge,
Perilaku Organisasi (Jakarta: Salamba Empat, 2009), 57.
23
24
kesanggupan, kecakapan.15
15
Nurhasanah dan Didik Tumianta, Kamus Besar
Bergambar Bahasa Indonesia untuk SD dan SMP (Jakarta: Bina
Sarana Pustaka, 2007), 35.
16
NIken Viorenza et al., Call For Book Tema 4
(Modl & Metode Pembelajaran) (Surabaya: Jakad Media
Publishing, 2020.), 62.
25
2. Cerita Rakyat
berupa cerita.17
17
Siti Stalis Fiana Darazah, “Analisis Nilai-Nilai
Budaya Dalam Legenda Bukit Perak Sebagai Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Kelas X SMA,” 22.
28
masyarakat.
18
Rita Neldi, “Analisis Legenda Loke Nggѐrang Pada
Masyarakat Desa Todo Kecamatan Satar Mese Utara Kabupaten
Manggarai Tengah,” Universitas Muhammadiyah Mataram, 2020,
11.
30
media pendidikan.
sebagai berikut:19
19
E. Kosasih, Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa
(Bandung: Yrama Widya, 2012), 13.
31
dan sejenisnya.
tertentu.
(anonim).
maknanya.
logika umum.
tertentu
Wiliam R. Bascom:20
1) Mite
2) Legenda
20
E. Kosasih, Khazanah Sastra Melayu Klasik
(Jakarta: Nobel Edumedia, 2008), 21.
34
makhluk gaib.
3) Dongeng
lainnya.21
a. Unsur Intrinsik
intrinsik meliputi:
21
Dewi, Y, “Nilai-Nilai Pendidikan Religius Dalam
Dongeng Dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama Kelas VII,” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional 1(2), (2012): 73.
37
1) Tema
22
Hermawan Aksan, Proses Kreatif Menulis Cerpen
(Bandung: Nuansa, 2015), 33.
23
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi (Klaten: PT Intan Pariwara, 2018), 12.
38
sastra.
berikut:24
24
E. Kosasih, Khazanah Sastra Melayu Klasik
(Jakarta: Nobel Edumedia, 2008), 56-57.
40
oleh Pengarang
menggunakan alur.
2. Penokohan
a) Tokoh Protagonis
25
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: BPFE, 2012), 165.
26
Dina Gasong, Apresiasi Sastra Indonesia
(Yogyakarta: Deepublish, 2019), 158-160.
44
tersebut.
b) Tokoh Antagonis
c) Tokoh Tritagonis
27
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 13.
46
berikut:28
(exposition)
memperkenalkan tokoh-tokoh
b) Pengungkapan Peristiwa
(complication)
28
E. Kosasih, Khazanah Sastra Melayu Klasik, 58.
47
sebuah masalah.
(rising action)
semakin rumit.
e) Penyelesaian (ending)
ditentukan disini.
49
4. Latar
29
M.H. Abrams, Teori Pengantar Fiksi (Yogyakarta:
Hanindita, 1981), 175.
30
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: BPFE, 2012), 216.
50
a) Latar Tempat
b) Latar Waktu
cerita kedepannya.
c) Latar Sosial
kebudayaan, keyakinan,
5. Amanat
31
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 17.
55
b. Unsur Ekstrinsik
32
E. Kosasih, Khazanah Sastra Melayu Klasik, 64.
56
1) Gaya bahasa
33
Ni Karmini, Teori Pengkajian Prosa Fiksi dan
Drama (Denpasar: Saraswati Institut Press Pustaka Larasan, 2011),
14.
34
A. D. Santoso, Apresiasi Prosa Fiksi Baru (Bantul:
PT Penerbit Intan Prawira, 2019), 21.
57
35
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 18.
58
36
U. Darmawati, 18.
37
Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 1 SMA
Kelas X (Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia, 2008), 93.
59
karya sastra
38
Tirto Suwondo, Nilai-Nilai Budaya Susastra Jawa
(Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1994), 3.
60
39
Sugiarto, Rancangan Percobaan Edisi Pertama
(Yogyakarta: Andi Offset, 1994), 3.
40
La. Zahafudin, “Kamboto Sebagai Salah Satu
Bentuk Puisi Lama Dalam Masyarakat Siompu,” Unhalu, 1996, 22.
61
berikut:
a) Nilai Keagamaan
41
Abidin Yunus, Pelajaran Membaca Berbasis
Pendidikan Karakter (Bandung: PT Refika Aditama, 2012, 106.
63
b) Nilai Sosial
42
Abidin Yunus, 106.
64
c) Nilai Moral
43
Abidin Yunus, 114.
65
sosialnya.
44
S. Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Bandung: Rosdakarya, 2002)
66
masyarakat.45Moral merupakan
45
Ali dan Asrori, Psikologi Remaja Pengembangan
Peserta Didik Edisi 6 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009).
46
S. W. Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), 20.
67
buruknya sesuatu.
susila.47
4. Legenda
a. Pengertian Legenda
47
I Made Purna, Nilai-nilai Pendidikan Multikultural
Dalam Budaya Etnik (Denpasar: PT. Percetakan Bali, 2003), 4.
48
Laelasari, Kamus Istilah Sastra (Bandung: Nuansa
Aulia, 2006), 149.
69
49
Laelasari, 149.
70
berikut:
50
Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman
Dunia Anak (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2016), 25.
73
51
S.O. Nugraheni, Pengembangan Media
Pembelajaran Memahami Cerita Legenda dengan Buku Pop-Up
Untuk Peserta didik SMP Kelas VIII di Kabupaten Pati (2015), 34.
74
ditambahkan.
b. Ciri-ciri Legenda
berikut:
kisah aslinya.
c. Jenis-jenis Legenda
52
Putri Megawati, dkk, Fabel dan Legenda
(Guepedia, 2020), 56.
77
53
S.O. Nugraheni, 35.
78
manusia biasa.
legends)
kepercayaan rakyat.
79
legends)
kekuatannya.
berikutnya.
54
Tira Ikranegara, Asal Mula Reyog Ponorogo
(Surabaya: Serba Jaya, 2008).
84
memikat hati.
6. Kesulitan Belajar
dan berbekas.”55
55
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 54.
86
telah ditetapkan.”56
56
Safni Febri Anzar dan Mardhatillah, “Analisis
Kesulitan Belajar Peserta didik Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh
Barat”. Bina Gogik, 4(1), (2017), 54.
57
Nuraeni dan Syahna Apriani Syihabuddin,
“Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta didik Dengan Pendekatan
Kognitif”. Jurnal Belaindika, 1(1), (2020), 19-23.
88
siswa”.59
58
Hulwah, B., & Ahmad, M. “Analisis Kesulitan
Belajar Menulis Permulaan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar”.
Jurnal Basicedu, 6(4), (2022), 7360–7367.
59
Utami, F. N, “Peranan Guru Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa SD”. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan
Volume, 2(1), (2020), 93–101.
89
60
Fransiska Salsalina Br Tarigan, “Analisis Kesulitan
Peserta didik Menentukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Swasta Bakti
Pancur Batu T.A 2020/2021,” Universitas Quality Medan, 2021.
92
siklus II. 61
61
Anak Agung Ayu Mirah Windy Kirana, “Penerapan
Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Pada Peserta didik Kelas XI
MIA 4 SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar Tahun Pelajaran
2016/2017,” IKIP PGRI Bali, 2017.
94
V MI/SD.
62
Aisyah, dkk, “Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik
Pada Cerita Rakyat „Baridin‟ Masyarakat Desa Gegesik,” Jurnal
Widyastara 3, no. 2 (2020).
97
V SD/MI.
63
Ilham Amir, “Kemampuan Menentukan Unsur-
Unsur Intrinsik Dalam Cerita Rakyat Bugis Peserta didik Kelas VIII
SMPN 1 Watansoppeng,” Universitas Negeri Makassar, 2018.
99
64
Raden Roro Hening Sri Wulandari, “Pengaruh
Media Audio Terhadap Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik
Cerita Rakyat Peserta didik Kelas V SDN Gugus V Kecamatan
Mataram Tahun Pelajaran 2018/2019,” FKIP Universitas Mataram,
2019.
102
kasus.
C. Kerangka Berpikir
bentuk diagram.
Ponorogo,
MIN 1 Ponorogo
METODE PENELITIAN
66
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif
(Makassar: Syakir Media Press, 2021), 80.
106
107
67
Zahara Tussoleha Rony, SIAP FOKUS, SIAP
MENULIS Skripsi, Tesis, Disertasi (Jakarta: Pusat Studi Sumber
Daya Manusia (PSSDM), 2017), 35.
109
68
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi
online/daring, kbbi.web.id, Diakses pada 16 Mei 2023.
69
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif:
Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, 2021.
110
70
Ismail Suardi Wekke, dkk, Metode Penelitian
Sosial (Yogyakarta: CV Adi Karya Mandiri, 2019), 70.
111
Reyog Ponorogo”.
a. Data Primer
MIN 1 Ponorogo.
Ponorogo”
Ponorogo”
113
Ponorogo”
b. Data Sekunder
ekstrinsik.
116
a. Tes
Ponorogo”.
71
Husnul Khatimah, “Efektifitas Model Pembelajaran
Cooperative Integrated Reading And Composition Terhadap Hasil
Belajar”, Jurnal Tegogi Pendidikan 2(2), 2017, 78
118
3.1
80-100 Tinggi
66-79 Sedang
< 65 Rendah
72
Kiswari, Pedoman Praktis Penilaian Kurikulum
2013 (Semarang: Qahar Publisher, 2020.), 56.
120
1 Tema
2
c. Alur dalam cerita legenda kurang sesuai.
1
d. Alur dalam cerita legenda tidak sesuai.
121
3 Tokoh
1
d. Tokoh dalam cerita legenda tidak sesuai.
4. Penokohan 4
a. Penokohan dalam cerita legenda sangat
sesuai. 3
1
c. Latar tempat dengan cerita legenda kurang
sesuai.
6. Sudut Pandang
1
c. Sudut pandang dalam cerita legenda
kurangsesuai.
d. Sudut pandang dalam cerita legenda tidak
sesuai.
7. Gaya Bahasa
1
c. Gaya bahasa dalam cerita legenda kurang
sesuai.
b. Angket
Ponorogo.
73
Anim Purwanto, Konsep Dasar Penelitian
Kualitatif Teori dan Contoh Praktis (Lombok: Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021), 86.
124
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D, 93.
75
Slamet Riyanto and Andhita Hatmawan, Metode
Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Di Bidang Manajemen,
Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen (Yogyakarta: Deepublish,
2020), 24.
76
Ketut Swarjana, Metodologi Penelitian Kesehatan
(Yogyakarta: Perpustakaan Nasional, 2012), 122.
125
berikut.
setuju.
setuju.
c. Wawancara
77
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
(Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian
Pendidikan), 421.
128
d. Dokumentasi
seseorang.78
78
Sugiyono, 430.
129
conclusion drawing/verification.79
berikut:
79
Sugiyono, 438.
130
yang digunakan.
80
Binti Septiani, “Upaya Guru Meningkatkan Sikap
Sosial Peserta didik Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran
IPS Untuk Kelas VIII SMP Negeri 1 Balong Ponorogo,” IAIN
Ponorogo, 2020.
132
penarikan kesimpulan.
3. Conclusion Drawing/Verification
81
Binti Septiani, “Upaya Guru Meningkatkan Sikap
Sosial Peserta didik Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran
IPS Untuk Kelas VIII SMP Negeri 1 Balong Ponorogo,” IAIN
Ponorogo, 2020.
134
82
Arnild Augina, “Teknik Pemeriksaan Keabsahan
Data Pada Penelitian Kualitatif Di Bidang Kesehatan Masyarakat,”
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 12(3), (2020).
136
83
Lexy.J, Metodologi Penelitian Kualitatif, 330.
137
H. Tahapan Penelitian
dan dokumentasi.
Ponorogo
140
141
Departemen Agama.
Juli 1967.
a. Identitas Lembaga
No Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 1 Ponorogo
2. Nomor Pokok 60714311
Sekolah Nasional
(NPSN)
3. Alamat Jl. KH Abdurrahman 06
Bogem
4. Kelurahan/Desa Sampung
5. Kecamatan Sampung
6. Kabupaten/Kota Ponorogo
7. Provinsi Jawa Timur
144
b. Struktur Lembaga
MIN 1 Ponorogo:
keagamaan Islam.
diri.
tupoksi.
c. Tujuan Madrasah
sekaligus berprestasi.
multi kecerdasan.
pendidikan.
lingkungan.
perempuan.
B. Deskripsi Data
Ponorogo
Ponorogo”:
a. Tema
keseluruhan.
157
b. Tokoh
c. Penokohan
adalah:
besar.
159
kejam.
menyayangi putrinya.
d. Latar
e. Alur
f. Amanat
g. Sudut Pandang
h. Gaya Bahasa
Indonesia
i. Nilai Moral
secara sembarangan.
cerita legenda.
167
berikut:
84
Lihat Transkrip Tes Nomor 01/T/08-VII/2023
168
kali.85
85
Esti Suryani, Best Practice: Pembelajaran Inovasi
Melalui Model Project Based Learning, 95.
86
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press, 2013), 247.
171
Singobarong.
dalam cerita.87
87
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi (Yogyakarta: Badan Percetakan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), 74.
173
88
Suminto A. Sayuti, Kajian Fiksi (Yogyakarta:
Gama Media, 2000), 126.
174
Ponorogo”.
89
Ridho Hamzah, Nilai-Nilai Kehidupan dalam
Resepsi Masyarakat (Cianjur: Pusat Studi Pemberdayaan
Informasi Daerah, 2019.), 28.
175
Ponorogo”.
90
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 17.
176
91
U. Darmawati, 18.
177
92
S. Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Bandung: Rosdakarya, 2002)
178
Ponorogo”.
berikut:
93
Lihat Transkrip Tes Nomor 01/T/08-VII/2023
179
kali.94
94
Esti Suryani, Best Practice: Pembelajaran Inovasi
Melalui Model Project Based Learning, 95.
95
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press, 2013), 247.
182
Singobarong.
dalam cerita.96
96
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi (Yogyakarta: Badan Percetakan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), 74.
184
97
Suminto A. Sayuti, Kajian Fiksi (Yogyakarta:
Gama Media, 2000), 126.
185
Ponorogo”.
98
Ridho Hamzah, Nilai-Nilai Kehidupan dalam
Resepsi Masyarakat (Cianjur: Pusat Studi Pemberdayaan
Informasi Daerah, 2019.), 28.
186
Reyog Ponorogo”.
99
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 17.
187
100
U. Darmawati, 18.
188
101
S. Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Bandung: Rosdakarya, 2002)
189
Ponorogo”.
berikut:
102
Lihat Transkrip Tes Nomor 01/T/08-VII/2023
190
103
Esti Suryani, Best Practice: Pembelajaran Inovasi
Melalui Model Project Based Learning, 95.
104
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press, 2013), 247.
193
dalam cerita.105
105
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi (Yogyakarta: Badan Percetakan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), 74.
195
106
Suminto A. Sayuti, Kajian Fiksi (Yogyakarta:
Gama Media, 2000), 126.
196
107
Ridho Hamzah, Nilai-Nilai Kehidupan dalam
Resepsi Masyarakat (Cianjur: Pusat Studi Pemberdayaan
Informasi Daerah, 2019.), 28.
108
U. Darmawati, Prosa Fiksi Pengetahuan dan
Apresiasi, 17.
198
Reyog Ponorogo”.
109
U. Darmawati, 18.
200
Reyog Ponorogo”.
110
S. Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Bandung: Rosdakarya, 2002)
201
111
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
202
112
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
203
113
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
204
oleh guru.
114
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
205
saja.
115
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
206
mengalami kesulitan.
116
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
207
117
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
208
mengalami kesulitan.
118
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
209
kesulitan.
119
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
210
kesulitan.
120
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
211
mengalami kesulitan.
121
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
212
mengalami kesulitan.
122
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
213
kesulitan.
123
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023
214
Ibnu Sahl
“Dalam pelaksanaan
pembelajaran, sebagian peserta
didik merasa tidak tertarik untuk
belajar menentukan unsur
pembangun cerita.
Dikarenakan peserta didik merasa
sangat bosan hanya selalu
membaca tanpa adanya media
yang lain untuk membuat mereka
lebih tertarik dalam
124
mempelajarinya.”
124
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
216
berikut ini:
didik).
1) Faktor Internal
a) Minat
untuk melakukannya.
218
b) Kemampuan membaca
menambahkan bahwa:
“Kemampuan membaca
peserta didik sudah cukup
baik, namun peserta didik
masih kurang dalam
memahami isi yang
terkandung dalam setiap
bacaan yang dibaca, kurang
teliti dan tergesa-gesa
dalam menyelesaikan
soal.”126
menemukan unsur-unsur
amanat.
127
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
220
masih kurang.
2) Faktor Eksternal
peserta didik.
memahaminya lagi.
129
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
223
C. Pembahasan
1 Ponorogo
130
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak Pengantar
Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2005), 221.
224
tulis.
dibacanya.
131
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
226
132
K G Mirasanthi, I M Suarjana, and N N Garminah,
“Analisis Kemampuan Peserta didik dalam Membaca Pemahaman
Pada Wacana Narasi Kelas V SD Negeri 1 Penarukan” J. PGSD
Univ. 2016.
227
133
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi
(Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press, 2013), 245.
228
sebagainya.135
134
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
135
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya,....
229
136
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
137
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
230
138
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya,....
231
139
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
140
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
232
141
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
142
I Shehu, “Reading Comprehension Problems
Encountered by Foreign Language Students, Case Study: Albania,
Croatia” Acad. J. Interdiscip. Stud. 4(1) 2015, 91–96
233
143
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
144
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
234
145
A Subekti, J Indrastoeti, dan Matsuri,
“Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi
QAR (Qeustion Answer Relationship)” J. Didakt. Dwija Indria 5(1)
2017.
146
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
235
147
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
148
Hasil Tes Peserta Didik Kelas V Ibnu Sahl di MIN
1 Ponorogo pada tanggal 03 Juli 2023.
149
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
236
tersebut.150
150
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi.....
151
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
237
152
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
153
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
238
sebagainya.154
154
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya,....
155
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
156
Lihat Transkrip Angket Nomor 01/A/15-VII/2023.
239
terlebih dahulu.158
1 Ponorogo
157
Lihat Transkrip Wawancara Nomor 01/W/10-
VII/2023.
158
A Subekti, J Indrastoeti, dan Matsuri,
“Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi
QAR (Qeustion Answer Relationship)” J. Didakt. Dwija Indria 5(1)
2017.
240
sebagai berikut:
a. Faktor Internal
159
Liliani, “Identifikasi Kesulitan Belajar Membaca
Pemahaman Pada Peserta didik Tunagrahita Kategori Ringan Kelas
5 Di Sekolah Dasar Negeri Bangunrejo 2” J. Widia Ortodidaktika,
2016.
160
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013),
243
dan keterampilan.161
b. Faktor Eksternal
161
Moh. Toharudin, Manajemen Kelas (Jawa Tengah:
Lakeisha, 2019.), 172.
245
menguasainya.162
162
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya,....
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
247
248
didik.
B. Saran
berikut:
253
254
LAMPIRAN-LAMPIRAN
260
1. Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Peserta Didik
Ernawati yaitu
Waridah, penokohan
Tutuk yang terdapat
Rukmono, pada cerita
and Rudi legenda “Asal
Norman Usul Reyog
Permana, Ponorogo”
Buku Pintar Peserta didik
SD 2012 mampu
(Jakarta: menentukan
Cmedia, unsur intrinsik
2012). yaitu alur yang
4 1
terdapat pada
cerita legenda
“Asal Usul
Reyog
Ponorogo”
Peserta didik
mampu
menentukan
unsur intrinsik
yaitu latar yang
5 1
terdapat pada
cerita legenda
“Asal Usul
Reyog
Ponorogo”
Peserta didik
mampu
menentukan
unsur intrinsik 6 1
yaitu amanat
yang terdapat
pada cerita
262
legenda “Asal
Usul Reyog
Ponorogo”
Peserta didik
mampu
menentukan
unsur intrinsik
yaitu sudut
pandang yang 7 1
terdapat pada
cerita legenda
“Asal Usul
Reyog
Ponorogo”
Peserta didik
mampu
menentukan
unsur ekstrinsik
yaitu gaya
bahasa yang 8 1
terdapat pada
cerita legenda
“Asal Usul
Reyog
Ponorogo”
Peserta didik
mampu
menentukan
unsur ekstrinsik
9 1
yaitu nilai yang
terdapat pada
cerita legenda
“Asal Usul
263
Reyog
Ponorogo”
Soal
1. Apa tema dari cerita legenda “Asal Usul Reyog
Ponorogo”?
2. Siapa saja tokoh dalam cerita legenda “Asal
Usul Reyog Ponorogo”?
3. Bagaimana perwatakan masing-masing tokoh
yang telah kamu sebutkan diatas?
4. Sebutkan latar tempat dalam cerita legenda
“Asal Usul Reyog Ponorogo”?
5. Bagaimana alur cerita legenda “Asal Usul
Reyog Ponorogo”?
6. Apa amanat/pesan moral dari cerita legenda
“Asal Usul Reyog Ponorogo”?
7. Sudut pandang apa yang digunakan oleh
pengarang dalam cerita legenda “Asal Usul
269
Reyog Ponorogo”?
8. Gaya bahasa apa yang digunakan oleh
pengarang dalam cerita legenda “Asal Usul
Reyog Ponorogo”?
9. Apa saja nilai yang terkandung dalam cerita
legenda “Asal Usul Reyog Ponorogo”?
e. Indikator Penilaian
Nomor
Indikator
Soal Keterangan Skor
Prabu
Singobaron
g:
Bertubuh
tinggi,
memiliki
kepala
wujud
singa,
bengis dan
kejam.
Dewi
Songgolang
it :
Memiliki
paras yang
elok, baik
hati, tidak
merasa
sombong
dan berbudi
pekerti
luhur.
Raja Kediri
: bijak dan
begitu
menyayangi
putrinya.
Latar Dapat menyebutkan 1
Kata kunci: latar tempat cerita
1
Menyebutkan 3 latar 5 legenda “Asal Usul
tempat cerita legenda Reyog Ponorogo”
(Kerajaan Kediri, Dapat menyebutkan 2 2
274
Fokus
Referensi Indikator Deskripsi
Penelitian
Faktor-faktor Ernawati Menemukan Peserta didik
yang Waridah, tema mampu
Tutuk menemukan
277
pelajaran
Bahasa
Indonesia
Adanya
Kemampuan
kegiatan yang
membaca
menarik
dalam belajar
Kemampuan
membaca
peserta didik
kelas V
NO Pertanyaan SS S TS STS
3. Pedoman Wawancara
a. Teori :
1) Kemampuan peserta didik dalam menemukan
unsur pembangun cerita legenda
2) Faktor yang mempengaruhi kemampuan
peserta didik dalam menemukan unsur
pembangun cerita legenda.
b. Sumber Rujukan:
Menurut Aunurrahman
dalam bukunya,
Aunurrahman. 2009.
Belajar dan
Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Rumusan
No Landasan Teori Pertanyaan Sasaran
Masalah
Definisi 1. Menurut
kemampuan Ibu,
menurut bagaimana
Nurhasanah dan kesulitan
Didik Tumianta, peserta
Kemampuan didik dalam
berasal dari kata menemuka
dasar ”mampu” n tema
yang berarti suatu cerita
kuasa (bisa, legenda?
sanggup 2. Menurut
melakukan Ibu,
sesuatu, dapat, bagaimana
berada, kaya, kesulitan
mempunyai harta peserta
berlebihan). didik dalam
Definisi menemuka
kemampuan n alur suatu
menurut Akhmat cerita
Sudrajat, legenda?
kemampuan 3. Menurut
284
sendiri. peserta
Faktor kesulitan didik dalam
belajar menurut menemuka
Hulwah & n sudut
Ahmad, kesulitan pandang
belajar bisa suatu cerita
terjadi secara legenda?
bersamaan 7. Menurut
dengan Ibu,
hambatan bagaimana
lainnya seperti kesulitan
(gangguan peserta
sensorik, didik dalam
gangguan sosial menemuka
dan emosional) n gaya
dan bisa dari bahasa
pengaruh suatu cerita
lingkungan juga legenda?
seperti 8. Menurut
perbedaan Ibu,
budaya, atau bagaimana
proses belajar kesulitan
yang kurang peserta
sesuai. didik dalam
Faktor kesulitan menemuka
belajar menurut n nilai
Utami suatu cerita
mengatakan legenda?
beragam 9. Menurut
kesulitan belajar Ibu,
yang dialami bagaimana
siswa di minat
lapangan, peserta
sebagai seorang didik
286
pembangun
cerita?
13. Menurut
Ibu,
bagaimana
cara
mengatasi
kesulitan
peserta
didik dalam
menentuka
n unsur
pembangun
cerita
legenda?
288
TRANSKRIP DOKUMENTASI
Nomor : 01/D/10-VII/2023
Jenis Dokumen : File
Judul Dokumen : Sejarah singkat MIN 1 Ponorogo
Tanggal Penemuan : 10 Juli 2023
Jam Pencatatan : 10.05
Lokasi Penemuan : Kantor Guru MIN 1 Ponorogo
TRANSKRIP DOKUMENTASI
Nomor : 02/D/10-VII/2023
Jenis Dokumen : File
Judul Dokumen : Sejarah singkat MIN 1 Ponorogo
Tanggal Penemuan : 10 Juli 2023
Jam Pencatatan : 10.05
Lokasi Penemuan : Kantor Guru MIN 1 Ponorogo
TRANSKRIP DOKUMENTASI
Nomor : 03/D/10-VII/2023
Jenis Dokumen : File
Judul Dokumen : Sejarah singkat MIN 1 Ponorogo
Tanggal Penemuan : 10 Juli 2023
Jam Pencatatan : 10.05
Lokasi Penemuan : Kantor Guru MIN 1 Ponorogo
Tujuan Pendidikan Madrasah
TRANSKRIP WAWANCARA
Sangat
Sangat Tidak
NO Pertanyaan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1. Saya merasa pelajaran 1 12 13 0
Bahasa Indonesia itu susah
2. Saya kurang antusias dalam 4 12 8 2
proses pembelajaran
memahami unsur intrinsik
dan ekstrinsik cerita legenda
3. Saya memahami materi 5 4 17 0
unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik cerita legenda
yang disampaikan oleh guru
4. Saya rajin bertanya dalam 7 9 10 0
proses pembelajaran
memahami unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik cerita
legenda
5. Saya merasa kesulitan dalam 4 18 4 0
menemukan tema dalam
unsur intrinsik cerita legenda
303
2 Belva 3 3 3 1 4 2 4 1 1 22 61 Ren
. Valen dah
cia
Azahr
a
3 Bintan 1 3 1 1 1 1 1 1 1 11 30 Ren
. g ,5 dah
Kasya
fani
Rama
dhan
4 Daffa 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 27 Ren
. Rif'at ,7 dah
Ferdia
n
305
5 Egi 1 2 1 1 4 1 1 1 1 13 36 Ren
. Hayca dah
l Iklas
Praset
ya
6 Fahri 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10 27 Ren
. Ibnu ,7 dah
Badar
7 Faizah 2 3 3 1 1 2 4 1 2 19 52 Ren
. Habib ,7 dah
ah
Jazila
8 Faqih 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 30 Ren
. Dany ,5 dah
Faisha
l
9 Intan 4 3 2 2 4 4 4 3 3 30 83 Tin
. Cahay ,3 ggi
a
Islama
dina
1 Iqbal 1 3 1 1 1 2 1 1 1 12 33 Ren
0 Rayha ,3 dah
. n
Cahya
Nugra
ha
1 Kahen 2 3 3 1 1 2 4 2 2 20 55 Ren
1 a Puri ,5 dah
. Herma
nto
1 Kaila 2 3 3 1 1 2 4 1 1 18 50 Ren
2 Az dah
. Zahra
Salsab
306
ila
1 Latifa 4 3 2 2 4 3 4 2 3 27 75 Sed
3 husna ang
. Putri
Kanda
fi
1 Luthfi 4 3 2 2 4 3 4 2 3 27 75 Sed
4 Alifia ang
. Putri
1 Mahir 4 3 3 4 4 2 4 1 2 27 75 Sed
5 a ang
. Sachi
Kayan
a
1 Mega 3 3 2 2 4 3 4 2 3 26 72 Sed
6 Afida ,2 ang
. Cahya
ni
1 Mirza 2 3 3 4 2 2 1 2 2 21 58 Ren
7 Fathul ,3 dah
. Islami
1 Muha 1 2 1 1 1 2 1 2 1 11 30 Ren
8 mad ,5 dah
. Qhoir
uman
Aman
ullah
1 Muha 1 3 3 4 2 1 2 2 3 21 58 Ren
9 mmad ,3 dah
. Abas
Abrisa
m
Alkari
n
307
2 Muha 1 3 1 1 1 1 1 1 1 11 30 Ren
0 mmad ,5 dah
. Iqbal
Akhda
n
Ziyaul
khaq
2 Nadia 2 3 3 4 4 3 4 2 3 28 77 Sed
1 Iftinan ,7 ang
. Azare
nka
2 Nizam 1 3 1 1 1 2 1 2 1 13 36 Ren
2 Kiesh dah
. a
Alvar
o
2 Queen 2 3 3 4 4 3 1 2 3 25 69 Sed
3 ata ,4 ang
. Tinari
da
Ratub
a
2 Rokie 1 4 4 4 4 2 1 1 2 23 63 Ren
4 Jabbar ,8 dah
. Harda
ni
2 Tsaniy 4 3 3 4 4 2 4 1 3 28 77 Sed
5 a ,7 ang
. Marat
us
Solikh
ah
2 Yona 1 3 1 1 1 1 1 1 1 11 30 Ren
6 Rafa ,5 dah
. Prabo
wo
308
Wawancara Wawancara
309