Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

(EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA BERDASARKAN

“SAK ETAP” PADA PT.KURNIA MULTIGUNA ABADI)

DISUSUN OLEH:
WINI WACHIDAH (20020151100)
KELAS:
3B S1-AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA


PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI
2022
1. Judul Jurnal : EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA

BERDASARKAN SAK ETAP PADA PT.KURNIA MULTIGUNA ABADI

2. Peneliti:

- Ribka Agustin Singal

- Sherly Pinatik

3. Variable penelitian:

- Variable bebas : Penyusunan Laporan Laba Rugi dan Neraca

- Variable terikat: SAK ETAP dan PT. Kurnia Multiguna Abadi

4. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah evaluasi penerapan SAK ETAP pada

penyajian laba rugi dan neraca pada PT. Kurnia Multiguna Abadi

5. Hasil Penelitian :

Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Karunia Multiguna Abadi didirikan oleh Gide

on Imanuel Rawung di kabupaten Minahasa Utara yang berada di wilayah Maumbi

pada tanggal 6 November 2013. Pada awalnya perusahaan ini memusatkan kegiatan usahanya

dalam bidang distributor perdagangan furniture perabotan rumah tangga, perabotan

perkantoran hingga instansi lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah. PT. Karunia

Multiguna Abadi memiliki identias dengan nama Toko JK Jaya Meubel, dalam

perkembangannya Toko JK Jaya Meubel juga merambah pada bidang distributor elektronik

guna memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan kemudahan untuk dapat membeli

secara bersamaan produk furniture dan elektronik. Perusahaan ini belum pernah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) dan bisa diketahui bahwa perusahaan ini memiliki hubungan

keluarga maka dari itu perusahaan ini belum memenuhi urgensi laporan keuangan secara
lengkap seperti : Laporan arus kas, Catatan Atas Laporan Keuangan. Dan menurut Undang-

Undang No.20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Menengah PT. Karunia Multiguna

Abadi termasuk dalam golongan usaha kecil.

Neraca

Neraca pada PT.Karunia Multiguna Abadi terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas.

Tabel 1. Checklist Kelengkapan Neraca

Tidak
No. Pos-Pos Akun Ada ada Penjelasan

1. Kas dan setara kas √ -


2. Piutang Usaha dan √ -
Piutang Lainnya

3. Persediaan √ -

4. Property Investasi - √ Perusahaan belum melakukan aktivitas


property investasi.

5. Asset Tetap - √ Asset tetap yang dimiliki perusahaan


belum dicatat.

6. Asset Tidak Berwujud - √ Asset tetap yang dimiliki perusahaan


belum dicatat.
7. Utang usaha dan Utang √ -
lainnya
8. Asset dan kewajiban pajak - √ Belum adanya aktivitas asset dan
kewajiban pajak pada perusahaan,
sehingga pos tersebut tidak disajikan.
9. Kewajiban diestimasi - √ Belum adanya aktivitas kewajiban
diestimasi pada perusahaan, sehingga pos
tersebut tidak disajikan.
10. Ekuitas √ -

Sumber : Data Hasil Olahan


Laporan Laba Rugi

Table 2. Checklist Kelengkapan Pos Akun Laba Rugi

Tidak
No. Pos-Pos Akun Laba Rugi Ada Penjelasan
Ada

1. Pendapatan √ -

2. Beban Keuangan √ -

3. Bagian laba atau rugi dari - √ Perusahaan menjelaskan bahwa pada pos ini,

investasi yang Pemegang saham masih memiliki hubungan

menggunakan metode keluarga, dan dikelola bersama sehingga

ekuitas; untuk

pembagian laba atau rugi tidak dicatat.

4. Beban pajak √ -

5. Laba atau rugi neto. √ -

Sumber : Data Hasil Olahan

Pembahasan

SAK ETAP yang dikeluarkan oleh IAI ternyata dalam prakteknya belum semua entitas

menggunakan atau menerapkan standar tersebut. Pada PT. Karunia Multiguna Abadi dalam

penyusunan laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi juga masih ada hal-hal yang tidak sesuai

dengan SAK ETAP. Walaupun SAK ETAP sudah dibuat untuk entitas bersakala usaha mikro,

kecil dan menengah tapi tidak sejalan dengan pencatatan sederhana yang dibuat dimasing-

masing perusahaan. Berikut ini peneliti akan mengemukakan pembahasan yang sudah

dievaluasi mengenai laporan yang disusun oleh PT. Karunia Multiguna Abadi :
Neraca

Dalam penyusunan Laporan Neraca PT. Karunia Mutiguna Abadi bulan September tahun

2015, masih terdapat ketidaksesuaian atau kurangnya pos akun dalam asset lancar dan tidak lancar.

Dalam teori atau kaidah dalam SAK ETAP yaitu Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset

tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, sebagai suatu klasifikasi

yang terpisah dalam neraca. Namun dalam praktiknya yang terjadi adalah perusahaan tidak

menyajikan asset lancar dan asset tidak lancar dikarenakan pada periode pertama PT. Karunia

Multiguna Abadi dalam proses pembuatan laporan keuangannya terdapat banyak kesulitan dalam

mengukur dan mencatat laporan keuangan dengan nilai aktiva secara wajar. Oleh karena

perusahaan ini telah berjalan atau telah melakukan aktivitas penjualan namun perusahaan belum

melakukan porses pencatatan akuntansi.

Laporan Laba Rugi

Pada umumnya laporan laba rugi merupakan laporan yang tidak lepas dari kegiatan

usaha dalam bentuk apapun, dimana laporan laba rugi digunakan sebagai informasi untuk

melihat hasil dalam aktivitas usaha saat ini dan berkaitan dengan usaha dimasa yang akan

datang. PT. Karunia Multiguna Abadi sudah menyiapkan laporan laba rugi sesuai metode

fungsi beban, namun masih ada terdapat kekurangan yaitu tidak mencantumkan pos bagian

laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas. Dikarenakan, penyajian

laporan laba rugi PT. Karunia Multiguna Abadi tidak ada pembagian laba atau rugi dari

investasi perusahaan. Dimana Pemegang saham masih memiliki hubungan keluarga.Oleh

karena itu perusahaan belum mengakui sebagai pos bagian laba atau rugi dari investasi.
Kesimpulan :

Hasil analisis dan penelusuran terhadap PT. Karunia Multiguna Abadi mengenai

penyusunan laporan laba rugi dan neraca berdasarkan SAK ETAP (2009) diperoleh kesimpulan

bahwa: Dalam penyusunan laporan laba rugi dan neraca pada PT. Karunia Multiguna abadi masih

terdapat beberapa ketidak sesuaian dengan kaidah penyajian laporan keuangan menurut SAK

ETAP (2009). Adapun hal-hal yang membuat perusahaan ini memiliki kekurangan dalam

penyusunan laporan keuangannya, sesuai dengan pernyataan pihak perushaan selaku manajer yaitu

dikarenakan olej beberapa faktor antara lain: kurangnya tenaga kerja yang terampil dan ahli dalam

akuntansi, tidak adanya dorongan dan kesadaran dari pemilik perusahaan akan pentingnya laporan

keuangan, dan kurangnya pengetahuan dalam laporan keuangan yang termasuk dalam SAK ETAP

2009.

Anda mungkin juga menyukai