Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI PPKn -2024

1. Penerapan pancasila sila ke – 5


• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Tidak bergaya hidup mewah dan tidak bersikap boros
• Suka bekerja keras
• Menghargai hasil kerja keras orang lain

2. Nilai juang yang dimiliki para tokoh perumus pancasila


• Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi/golongan
• Kemandirian dan anti penjajahan
• Rasa cinta tanah air, pintar memanfaatkan peluang, berani tampil, menjadi pelopor
• Mengutamakan persatuan dan kesatuan, menuntut adanya musyawarah
3. menentukan simbol sila2 Pancasila berdasar deskripsi perilaku masyarakat

4. Gambar salah satu tokoh perumus Pancasila


• Prof. Muhammad Yamin, SH
• Prof. Dr. Soepomo
• Ir. Soekarno

5. Menentukan prilaku yg sesuai dengan nilai persatuan dan persatuan di masyarakat


a. mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran
b. gotong royong mengadakan bakti sosial di lingkungan masyarakat
c. Bergaul dengan sesama warga masyarakat tidak membedakan-bedakan suku, agama, ras, ataupun aliran
d. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat
e. menyelesaikan masalah sosial secara bersama-sama
6. Dampak pelanggaran terhadap nilai persatuan
a. Tidak ada rasa tolenransi saling menghargai
b. Kehidupan bermasyarakat tidak harmonis
c. Perkelahian antar kelompok/geng
d. Terjadi dis-integrasi bangsa

7. Wujud kerukunan hidup dalam bermasyarakat :


• Saling tolong menolong
• Gotong royong
• Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
• Saling menghormati
8. Sikap yang sesuai dengan persatuan Indonesia
a. Tidak mudah bertengkar di dalam rumah.
b. Menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu maupun kelompok.
c. Tidak menciptakan kelompok-kelompok yang dapat menyebabkan disintegrasi nasional.
d. Bergaul dengan masyarakat tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan
e. cinta tanah air dan bangsa
f. Bangga sebagai bangsa Indonesia

9. Kewajiban anak di rumah


A.Menghormati orang tua, sesama anggota keluarga
b. Menunaikan ibadah sesuai ajaran agamanya
c. Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia
d. Mentaati perintah orang tua
e. Membersihkan kamar, tempat tinggal
f. Minta ijin orang tua
g. Menghindari pergaulan yg tidak baik
Hak anak di rumah
a. Mendapatkan makan minum
b. Mendapatkan jaminan kesehatan
c. Mendapatkan perlindungan
d. Mendapatkan kesejahteraan
e. Bermain

10. Tanggung jawab siswa disekolah :


• Mematuhi tata tertib sekolah
• Menghormati guru
• Menjaga kebersihan sekolah

11. Akibat jika menuntut hak :


• Hidup jadi sengsara
• Dikucilkan warga
• Terkena hukum
• Sumber daya alam akan cepat habis

12. Akibat warga yang tidak bertanggung jawab :


• Pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan disebakan oleh perbuatan manusia yang secara
sengaja ataupun tidak sengaja yang telah melampaui batas
• Terjadi sengketa Pencemaran Lingkungan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan.
• Akan terjadi bencana alam seperti banjir, terjangkit wabah penyakit, kampung tidak asri dan nyaman,
13. Mata pencaharian penduduk desa :
• Petani
• Pedagang
• Peternak

14. Mata pencaharian dari ilustrasi cerita


diskripsi kegiatan ekonomi siswa menentukan, siswa menentukan mata pencaharian.
a. Penghasil Barang : Petani; Pengrajin; Peternak, Nelayan; Penjual Kue
b. Penghasil Jasa : Guru; Dokter; Perawat; TNI/Polisi;Bengkel; tukang cukur; sopir.

15. Sistem dinamika transaksi di pasar apung :


• Para pedagang dan pembeli bertransaksi dengan menaiki perahu
• Beberapa pedagang kadang menggunakan sistem barter

16. Manfaat memakai produksi dalam negeri sesuai sila ke 5 :


• Memperbanyak lapangan pekerjaan/ meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Meningkatkan pendapatan negara

17. Bentuk bantuan nyata kepedulian terhadap korban bencana alam :


• Memberikan bantuan uang, sandang, pangan, obat-obatan
• Bergotong royong Membantu membangun tempat tinggal yang rusak
18. Sikap yang tepat terhadap terhadap kekayaan budaya
• Ikut serta dalam pameran /festival budaya
• Ikut melestarikan dengan pembelajaran kepada generasi muda supaya tidak punah
• Mengadakan cagar budaya

19. Makna tarian daerah:


• Seudati ( NAD ): media dakwah untuk mengembangkan ajaran agama islam
• Tor-tor ( sumut ) : penyemangat jiwa
• Tari piring ( sumbar ) : rasa syukur pada dewa

1. Tarian Pontanu
Asal Daerah : Sulawesi Tengah (Donggala)
Makna : Tarian para perempuan Donggala dalam menenun sarung Donggala.

2. Tarian Pendet
Asal Daerah : Bali
Makna : Melambangkan ucapan selamat datang kepada Dewa-dewa.

3. Tari Saman
Asal Daerah : Aceh
Makna : Sebagai bentuk cerminan sopan santun, keagamaan, pendidikan, serta lambang kebersamaan
yang diwujudkan dalam kekompakkan para penari, juga digunakan sebagai media untuk menyampaikan
dakwah.

4. Rambu Solo (Upacara adat kematian Toraja)


Asal Daerah : Toraja
Makna : Bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat
peristirahatan.

5. Lagu Apuse
Asal Daerah : Papua
Makna : Mengisahkan tentang perpisahan seorang cucu dengan kakek neneknya. Apuse sendiri artinya
adalah kakek atau nenek.

6. tari-tarian Daerah DKI Jakarta


Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
20. Makna upacara adat
Jawa Timur : Upacara Kasada merupakan perayaan adat Suku Tengger di Jawa Timur yang digelar setiap hari ke-
14 pada bulan Kasada berdasarkan penanggalan Jawa. Suku Tengger melakukan kegiatan melempar aneka
sesajen seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo
Jawa Tengah : Upacara Ruwatan adalah tradisi Jawa yang dilakukan dengan cara meruwat atau menyucikan
seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, serta memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Upacara
adat ini menjadi salah satu tradisi masyarakat Dieng.
Yogyakarta : Upacara Sekaten adalah upacara adat yang dilakukan warga Yogyakarta untuk memperingati hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa – Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah) di alun-
alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini memiliki sejarah unik, karena menjadi cara Sultan
Hamengkubuwono I, Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat agar memeluk agama Islam.
Bali: Ngaben adalah upacara adat dengan melakukan kremasi atau pembakaran jenazah di Bali. Tradisi Ngaben
merupakan ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah menuju kehidupan mendatang

21. Hak yang ada di lingkungan sekolah


21. Berhak mendapat perlakuan adil (nilai) dari guru dan perlindungan.
22. Berhak mendapat bimbingan dari guru dan pendidikan.
23. Berhak meminjam buku di perpustakaan.
24. Berhak mempunyai banyak teman.
25. Berhak menggunakan fasilitas yg ada disekolah.
22. Sikap tanggungjawab yang ada di masyarakat :
• Menciptakan lingkungan yang aman, damai, serta sejahtera.
• Menjaga lingkungan agar selalu aman, seperti mengikuti kegiatan poskamling.
• Menjaga kebersihan lingkungan.
• Ikut serta dalam pembangunan desa.
• mengikuti kegiatan desa seperti, gotongroyong, kerjabakti, dan lain-lain
23. Hal – hal yang melanggar hak warga negara :
1. Pelanggaran Hak Cipta
2. Semakin Banyak Kriminalitas
3. Angka Anak Putus Sekolah Cukup Tinggi
4. Eksploitasi Terhadap Anak.
5. Penegakkan Hukum masih belum Optimal
6. Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran yang Tinggi.
7. Ada Tindak Kekerasan yang Mengatasnamakan Agama

24. Dampak pelaksanaan hak sebagai warga negara di masayrakat :


Hak warga negara :
• Hak menganut agama ( UUD 45 pasal 28E ayat1, pasal 28 E ayat 2, pasal 29 ayat 2)
• Hak mendapatkan pendidikan (UUD 45 Pasal 28 C ayat 1, pasal 31 ayat 1)
• Hak menyampaikan pendapat (UUD 45 pasal 28 E ayat 3)
• Hak memperoleh pekerjaan dan imbalan ( UUD pasal 27 ayat 2 , pasal 28 D ayat 2 )
• Memiliki kedudukan yang sama di bidang hukum ( UUD 45 pasal 28 D ayat 1)

Dampak pelaksanaan hak sebagai warga negara


• Akan terciptanya kesetaraan kedudukan antara 1 orang dengan orang lain.
• Terciptanya kedamaian hidup.
• Akan terciptanya suatu keseimbangan dalam kehidupan.
• Adanya sikap saling menghormati sesama manusia.

25. nilai yang terkandung dalam perumusan pancasila


a. Semangat kekeluargaan dan gotong royong
b. Mengutamakan kemandirian, selalu bermusyawarah
c. Rasa cinta tanah air, anti penjajahan
d. Menjunjung tinggi hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang

26. Nilai – nilai pancasila yang perlu di amalkan:


Menentukan nilai2 Pancasila yg harus diamalkan ketika menyelesaikan masalah di sekolah
a. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
b. Bergotong royong dngan semangat kekeluargaan
c. Menggiatkan koperasi dan usaha ekonomi lemah
d. Membangun kepekaan sosial dalam menolong korban bencana alam dan fakir miskin.

27. Menentukan akibat dr tdk bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan


a. Pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan disebakan oleh perbuatan manusia yang secara sengaja
ataupun tidak sengaja yang telah melampaui batas
b. Terjadi sengketa Pencemaran Lingkungan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan.
c. Akan terjadi bencana alam seperti banjir, terjangkit wabah penyakit, kampung tidak asri dan nyaman,
28. Akibat tidak bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungan :
• Pencurian
• Konflik antar warga
• Daerah tidak aman
29. Upaya pemerintah mempertahankan NKRI :
• Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia
• Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
• Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
• Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan.
• Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab

30. Peristiwa bersejarah yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan :

Suasana Malam 15 Agustus 1945, Sebelum Peristiwa Rengasdengklok Rumah Djiaw Kie Siong di
Rengasdengklok, Karawang dijadikan sebagai lokasi 'penculikan' Soekarno-Hatta (Wikipedia)
Segala macam persoalan seringkali timbul lantaran ada pemicunya, begitu pun dengan peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus
1945 yang ternyata diawali dari perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno.Kala itu tanggal 15
Agustus 1945 malam, kira-kira pukul 22.00 WIB di rumah Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.
Sekelompok pemuda -Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh- dengan semangat patriotik menggebu-gebu berdebat
serius dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan.Para pemuda itu terus menuntut agar Soekarno-Hatta segera
memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun tetap pada pendiriannya semula.Meski berulangkali didesak
oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskan itu sendiri. Ia harus berunding dengan para tokoh
lainnya.Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain,
Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro.

Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang
perhitungan serta kemungkinan akan menimbulkan banyak korban jiwa dan harta.
Namun tampaknya, para pemuda tidak puas mendengar penjelasan Hatta. Mereka mengambil kesimpulan yang
menyimpang, yaitu menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh
Jepang.Aksi penculikan itu yang kemudian menandai sejarah peristiwa Rengasdengklok. Tak sekadar sejarah, ini juga
menjadi 'saksi' bagaimana Soekarno-Hatta punya perhitungan besar terhadap Kemerdekaan Indonesia hingga memikirkan
nasib seluruh rakyat Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945


Soekarno dan para tokoh nasional perjuangan Indonesia (Wikipedia)
Melansir setneg.go.id, peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 dinihari, sehari menjelang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.Bung Karno dan Bung Hatta (Drs. Mohammad Hatta) oleh sekelompok pemuda dibawa
ke Rengasdengklok, Karawang (saat ini merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat).Sekelompok pemuda itu
antara lain Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan 'Menteng 31'.Aksi penculikan tersebut bertujuan
untuk mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan menjaga agar
golongan tua (diwakili Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebarjo) tak terpengaruh oleh Jepang.

Namun rupanya, aksi penculikan itu membuat Bung Karno kecewa dan marah karena menganggap para pemuda tidak mau
mendengarkan pertimbangannya yang sehat.Akibatnya, situasi dan keadaan memanas. Bung Karno tak punya pilihan lain,
kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan.Sementara itu di Jakarta, antara Mr.
Achmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus
dilaksanakan di Jakarta.
Laksamana Tadashi Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Dari kesepakatan
itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Mr. Achmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke
Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta.
Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaTeks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik
oleh Sayuti Melik (Wikipedia)

Pasca peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945, Soekarno (Bung Karno), Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta), beserta
Fatmawati dijemput oleh Mr. Achmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, sekitar pukul 17.00 WIB.Mewakili
golongan tua, Achmad Soebardjo memberikan jaminan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Tanpa menunda, rombongan langsung menuju rumah
Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di
kediaman Soekarno.
Di ruang makan rumah Laksamana Maeda jelang tengah malam, rumusan teks Proklamasi yang akan dibacakan esok
harinya disusun. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas. Sementara Hatta dan Achmad Soebardjo
menyumbangkan pikirannya secara lisan.Naskah proklamasi yang sudah selesai dirumuskan itu kemudian diketik oleh Sayuti
Melik menggunakan mesin ketik yang 'dipinjam', lebih tepatnya 'diambil' dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman,
Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.

4. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Ir. Soekarno saat membacakan naskah Proklamasi (Wikipedia)
Sekitar pukul 04.00 WIB dinihari menjelang Subuh, perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia selesai disusun.
Soekarno, Hatta, dan Soebardjo menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul menantikan hasil rumusan
Proklamasi.
Didampingi Hatta, Soekarno berdiri di hadapan para hadirin membuka pertemuan dinihari itu pada tanggal 17 Agustus
1945."Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara
sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar
menyingsing," demikian kata Bung Karno.
Usai dibacakan, naskah Proklamasi itu disarankan Soekarno agar sama-sama ditandatangani oleh para hadirin (baik
golongan tua maupun muda), selaku wakil-wakil bangsa Indonesia.Hanya saja, usulan Soekarno ditentang oleh pihak pemuda
yang tidak setuju jika tokoh-tokoh golongan tua ikut menandatangani naskah Proklamasi.Sukarni dari golongan muda lalu
mengusulkan agar naskah Proklamasi yang sudah diketik oleh Sayuti Melik cukup ditandatangani Soekarno dan Mohammad
Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Setelah ditandatangani, naskah Proklamasi pun hendak dikumandangkan. Sukarni memberitahu Bung Karno bahwa rakyat
Jakarta dan sekitarnya telah diserukan untuk datang berbondong ke lapangan IKADA (saat ini ditempati oleh kawasan
Monas).
Namun, hal itu lekas ditolak Soekarno. "Tidak, lebih baik dilakukan di tempat kediaman saya di Pegangsaan Timur.
Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang," ujarnya.Menjelang detik-detik Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Bung Hatta sempat berpesan untuk para pemuda yang bekerja pada
pers dan kantor-kantor berita agar memperbanyak naskah Proklamasi, lalu menyebarkannya ke seluruh dunia.Suasana di
kediaman Soekarno Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk jelang detik-detik Proklamasi. Semua bentuk persiapan hingga
pengeras suara dimantapkan.
Tiga pemuda, yaitu Tri Murti, Latif Hendraningrat, dan S. Suhut diamanahkan sebagai petugas pengibar bendera Sang Saka
Merah Putih -hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno.
Stelan putih-putih dikenakan Bung Karno, seperti halnya yang dikenakan Bung Hatta ketika momentum bersejarah itu tiba.
Tanpa protokol khusus, Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA memberi aba-aba kepada seluruh barisan
pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri.
Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks
proklamasi.

5. Momentum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945


Pengibaran bendera Merah Putih usai pembacaan Proklamasi Kemerdekaan (Wikipedia)
Peristiwa Proklamasi yang telah dinanti-nanti dengan harap-harap cemas itu akhirnya terjadi juga pada jam 10 pagi waktu
Jakarta tanggal 17 Agustus 1945 (17 Ramadhan 1365 H).
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pagi itu bertempat di rumah Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56,
Jakarta Pusat.
Ketika itu, di hadapan para anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan beberapa ratus pemuda Jakarta
yang sempat diberitahu, Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia –sebuah teks keramat bangsa
yang sebelumnya telah ditandatangani Bung Karno bersama Bung Hatta (Drs. Mohammad Hatta).
Pembacaan naskah proklamasi pun berlanjut dengan momentum pengibaran Sang Saka Merah Putih -hasil jahitan Ibu
Negara pertama Republik Indonesia, Fatmawati- menandakan Indonesia telah merdeka.
Usai pembacaan teks proklamasi, berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia pun menyebar ke Sumatera, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Tersebarnya berita proklamasi dengan berbagai cara hingga secara bertahap menjangkau seluruh wilayah Indonesia, serta
respon daerah saat menerima berita proklamasi adalah perkara yang penting untuk merekam terbentuknya Negara
Kesatuaan Republik Indonesia (NKRI) dan dukungan rakyat terhadap NKRI.Sebagaimana kita tau, wilayah Indonesia begitu
luas. Belum lagi, komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Inilah yang jadi hambatan dalam
penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh daerah.

31. Perilaku sesuai sila 5 Pancasila :


• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Tidak bergaya hidup mewah dan tidak bersikap boros
• Suka bekerja keras
• Menghargai hasil kerja keras orang lain
32. akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan :
Berbagai akibat dan dampak negatif tidak adanya persatuan dan kesatuan, antara lain :
1. Menjadikan bangsa Indonesia lebih mudah masuk dalam jurang Disintegrasi Nasional.
2. Melemahnya keamanan dan ketahanan nasional.
3. Lingkungan akan menjadi rusuh, mencekam, serta penuh huru-hara.
4. Menjadikan pertumbuhan suatu negara terhambat.
5. Perilaku toleransi tidak akan dapat tercipta.
6. Akan muncul banyak konflik berunsurkan SARA.
7. Menjadikan diri kekurangan pengetahuan dan wawasan.
8. Setiap orang tidak dapat menjalankan hobi, kebutuhan, maupun kepercayaanya dengan baik.
9. Mengurangi relasi pertemanan.
10. Banyak masalah-masalah baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang akan sukar dicegah dan ditanggulangi.

34. Manfaat memakai produk dalam negeri:


• Meningkatkan pendapatan negara
• Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Memperluas lapangan pekerjaan
• Mengurangi angka kemiskinan
• Meningkatkan dan memacu daya saing wirausahawan muda
• Menunjukkan rasa cinta tanah air
• Memperluas produk Indonesia

34.contoh hak anak di lingkugan keluarga


• Hak untuk diberi pangan,sandang,dan papan
• Hak untuk bergembira,bermain,dan rekeasi bersama keluarga
• Hak untuk mendapatkan kasih sayang dan perlindugan
• Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran
35.menjelaskan 4 akibat jika orang hanya menuntut hak nya dalam kehidupan sehari hari
• Apabila hanya memmen tingkan hak nya tanpa menunai kan kewajiban akan berakibat fatal karena seseorang
harus menunai kan kewajiban
• Apabila seseorang hanya menuntut hak tanpa mau menjalankan kewajiban yg terjadi adalah orang tersebut
egois dan tidak menjalankan suatu kewajiban yg dibebankanya seharusnya hak dan kewajiban itu harus di
kerjakan secara bersama
• Akibatnya orang tersebut egois dan tidak menjalankan suatu kewajiban yg diberikan kepada nya
• Akibatnya akan terjadi ketidak keseimbangan dan tidak akan terjadi hubungan sosialisasi yg baik

Anda mungkin juga menyukai