Anda di halaman 1dari 2

1.

Sejarah Sosiologi
Latar belakang sosiologi adalah dua revolusi besar yang terjadi di Eropa pada abad ke 18
dan abad ke 19, yaitu:

• Revolusi Prancis. Menandai kemenangan ide-ide dan nilai-nilai sekuler seperti


kebebasan dan kesetaraan, atas ketertiban social tradisional.
• Revolusi Industri. Mengubah tatanan sosial dan ekonomi masyarakat pada masa
itu. Kebangkitan industri berkat penemuan teknologi baru mendorong terjadinya
migrasi tenaga kerja besar-besaran yang kemudian mempercepat pembentukan
daerah daerah urban dan menciptakan hubbungan social baru.

2. Tindakan Sosial
Max Weber melihat bahwa pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Suatu tindakan
dapat dibilang tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh tindakan sosial:

• Menyerahkan tempat duduk di bus kota kepada ibu hamil yamg kebetulan berdiri.
• Menangis karena salah satu anggota keluarga ada yang meninggal dunia.
• Mengabaikan poster ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya.
• Menyebarkan hoaks dan membuat orang lain percaya pada hoaks tersebut.

3. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan


Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah, sebagai berikut.

• Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat


berdasarkan hasil observasi.
• Sosiologi bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil
obeservasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur unsur yang didapat dari
observasi, disusun secara logis.
• Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-
teori yang telah ada sebelumnya, dalam arti memperbaiki, memperluas, dan
memperhalus teori-teoori lama.
• Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari baik atau buruk suatu fakta,
tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.
4. Fungsi dan Peran Sosiologi
Fungsi Sosiologi:

• Untuk pembangunan. Untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangungan.
• Untuk penelitian. Dengan peneletian akan diperoleh suatu rencana penyelesaian
masalah sosisal yang baik.
• Untuk advokasi kebijakan. Sosiologi berfungsi sebagai basis data dan sumber
berlangsungannya advokasi kebijakan dalam isu-isu publik.

Peran Sosiologi:

• Sosiolog sebagai ahli riset. Sosiolog berfokus pada pngumpulan dan penggunaan
data. Oleh karena itu, sosiolog melakukan riset ilmiah
• Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu
memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Setiap kebijakan
adalah suatu prediksi.
• Sosiolog sebagai praktisi. Sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan yang harus
memperhatika nilai-nilai budaya dan karakter kelompok yang dibahasnya karena
keduanya merupakan nilai ideal.
• Sosiolog sebagai guru atau pendidik. Sebagai seorang pendidik, sosiolg berperan
dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai
bidang dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyaraka.

5. Paradigma Sosiologi
Menurut George Ritzer ada tiga paradigma sosiologi, yaitu:

• Paradigma fakta sosial. Berdasarkan paradigma ini, kajian sosiologi adalah


fakta sosial baiak suatu yang berbenda atau nyata ada dan tidak nyata ada (spt
gagasan atau ide).
• Paradigma definisi sosisal. Bagi Weber, pokok persoalan ilmu sosial adalah
hal mikro seperti proses pendefinisian sosial dan akibat-akibat dari suatu aksi
serta interaksi sosial.
• Paradigma perilaku sosial. Subjek dari paradigma ini adalah perilaku individu
yang menimbulkan akibat atau perubahan terhadap tindakan selnajutnya.

Anda mungkin juga menyukai