Anda di halaman 1dari 20

BALANS RODA

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini peserta diklat memiliki kemampuan:
1). Menjelaskan definisi keseragaman ban
2). Menjelaskan balans statik dan balans dinamik
3). Menjelaskan akibat yang ditimbulkan ban / roda tidak balans

b. Uraian Materi :

1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun
rigiditasnya. Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut
wheel balance, dan keseragaman dimensi disebut run-out, maka
keseragaman berarti juga keseragaman rigiditas.

Keseragaman
dalam distribusi
beban wheel balance
Keseragaman dalam
arti umum

Keseragaman run-out
dimensi

Keseragaman keseragaman
dalam rigiditas

Apabila roda tidak seimbang putarannya, maka dapat menimbulkan ketidak


seimbangan pada roda. Ketidak seimbangan roda yang berlebihan dapat
mengakibatkan getaran yang dapat mempengaruhi kontrol terhadap
kemudi kendaraan. Oleh karena itu, roda dan ban biasanya diperiksa
terhadap keseimbangannya sebelum meninggalkan pabrik. Akan tetapi
keseimbangan roda dapat berubah karena kerusakan atau karena keausan,
terutama pada mobil berkecepatan tinggi.
Roda dan ban yang tidak seimbang disamping membuat kendaraan tidak
nyaman, juga menimbulkan keausan-keausan tidak normal pada ban (flat
sporwear) dan sistem suspensi. Dua efek penting dari keadaan tidak
seimbang adalah "wheel tramp" (roda bergetar pada arah vertikal) dan
"wheel shimmy" (getaran pada arah samping).

2. WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan
kemampuan pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan
kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada
kecepatan tinggi. wheel assembly (ban dan peiek) yang tidak balans dapat
menimbulkan getaran yang diteruskan ke body melalui komponen
suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun penumpang.
Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah
timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang berhubungan
dengan ini disebut dengan wheel balancing. Wheel balancing dilakukan
dengan menggunakan balancing weight bagi keseluruhan wheel assembly,
yaitu pelek dengan ban yang terpasang. Wheel balance dibagi menjadi dua
: static balance (jika roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat
roda berputar) .

3. STATIC BALANCE
Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbang
berputar bebas pada porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata
pada poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala
posisi. Dalam kondisi semacam ini roda dikatakan static balance.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 14. Roda dalam keadaan balans statik


Spindle
centerline

Gambar 15. Roda tidak Balans Statik

Add balance weights here

Corrective
weights

Gamba 16. Membalans statik

Radial vibration

Centrifugal force

Gambar 17. Gaya sentrifugal pada roda yang tidak balans statik
Akan tetapi, kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah, berarti
bagian tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu titik (B). Jika berat
ban tidak terbagi secara merata pada poros roda, berarti roda dapat dikatakan
static yang tidak balance (statically unbalanced).
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal
yang bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya,
sehingga A akan cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan
mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran radial pada saat roda berputar.
Pada kendaraan yang sebenarnya, getaran radial ini diubah menjadi getaran
vertikal oleh suspensi, dan diteruskan melalui body ke steering wheel.
Dengan menempelkan bobot (W,) yang
sama dengan bobot ekstra A (W,) pada
titik B yang posisinya 1800 berhadapan
dengan A dan jaraknya sama dan poros,
maka getaran ini akan dapat
dihilangkan karena W akan bekerja
sebagai bobot lawan dari W, Gaya
centrifugal yang bekerja pada titik B
akan mencegah aksi pada A, sehingga
Balance Balance getaran poros dan roda dapat dicegah
weight weight
pada saat roda berputar. Dengan kata
lain, static balance disebut sebagai
centrifugal balance pada saat roda
berputar. Karena penempelan bobot
pada tread ban tidaklah
memungkinkan, maka dipakai dua
counter balance weight dengan ukuran
yang sama pada pelek sebelah dalam
dan luar dengan posisi berhadapan
dengan titik A.

Gambar 18. Membalans gaya sentrifugal


DYNAMIC BALANCE

Dynamic balance
balance Kalau static balance diartikan
sebagai keseimbangan bobot
dalam arah radial pada
kondisi statis, dynamic
balance diartikan sebagai
keseimbangan bobot dalam
arah aksial pada saat roda
Static balance berputar. Dengan difinisi ini
diterangkan bahwa dynamic
unbalance tidak terlihat pada
saat roda berhenti.

Gambar 19. Roda yang balans statik dan dinamik

Sebagai umpama, bobot ekstra A dan


B yang sama ditempel pada roda
seperti gambar di bawah. Bobot ini
akan menyebabkan roda menjadi
static balance.

A=B

Gambar 20 Roda dengan bobot A dan B dalam keadaan balans statik

Akan tetapi, garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat G1, dan G2,
tidak berada pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya, pada saat roda berputar
titik G1, dan G2 cenderung mendekati garis pusat roda karena momen FA dan FB
yang bekerja di sekitar titik pusat gaya berat roda (Go). Momen ini terbentuk oleh
gaya centrifugal (FA, dan FB;) yang bekerja pada G1, dan G2,

Gambar 21. Roda dengan bobot G1 dan G2 tidak balans dinamik

Gambar 22. Roda tidak balans dinamik menyebabkan ayunan melingkar


Setiap roda berputar 180°, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh perubahan
arah ini membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Getaran lateral
ini mengakibatkan kondisi pada steering wheel yang disebut shimmy yaitu ayunan
melingkar dari steering wheel.

Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang
lain dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan
mencegah momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang
sebenarnya, bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Balance weight

Balance weight

Gambar 23. Balance weight menjadikan balans dinamik

c. Rangkuman :
1. Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun
rigiditasnya. Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel
balance, dan keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman berarti
juga keseragaman rigiditas.

2. Ban dan pelek yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan
ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi
maupun penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk
mencegah timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Wheel balance dibagi
menjadi dua : static balance (jika roda diam ditempat) dan dynamic balance
(pada saat roda berputar) .
3. Balans statik, roda / ban dalam keadaan balans statik bila :
a) Semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik – turun.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 24. Roda dalam keadaan balans statik

Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya
centrifugal yang bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik
lainnya, sehingga A akan cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan
mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran radial pada saat roda berputar.

4. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada
saat roda berputar.
Dynamic balance
balance

Static balance
Gambar 25. Roda yang balans statik dan dinamik
Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang
lain dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclen bobot ini akan
mencegah momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang
sebenarnya, bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Balance weight
D’

Balance weight

Gambar 26. Balance weight menjadikan balans dinamik

d. Tugas
Amati akibat yang terjadi pada kendaraan bila roda / ban tidak balans statik
dan dinamik?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian balans statik pada ban / roda?
2. Apa yang dimaksud dengan balans dinamik dan jelaskan bagaimana
caranya mengatasi roda yang tidak balans dinamik ?

f. Kunci Jawaban Formatif 2


1. Roda / ban dikatakan dalam keadaan balans statik bila :
a) semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik – turun.
Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 27. Roda dalam keadaan balans statik

2. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada
saat roda berputar. Dengan difinisi ini diterangkan bahwa dynamic unbalance
tidak terlihat pada saat roda berhenti.

Dynamic balance

Static balance

Gambar 28 . Balans statik dan dinamik pada sebuah roda


Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang
lain dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan
mencegah momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang
sebenarnya, bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Balance weight

Balance weight

Gambar 29. Balance weight untuk mengatasi balans dinamik

g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a). Dongkrak
b). Jack Stand
c). Kunci Roda
d). Lap / majun
e). Alat pengukur tekanan udara ban
f). Satu unit mobil praktek

2. Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja.
d). Pastikan kendaraan dalam keadaan kuat ditahan jack stand.
3. Langkah Kerja:
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan
seefisien mungkin.
b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.
c). Lakukan pelepasan roda-roda dengan langkah yang efektif!
d). Identifikasi roda / ban yang tidak balans statik dan dinamik
e). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
f). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan seperti keadaan semula.

4. Tugas :
a). Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b). Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan belajar 2!
KEGIATAN BELAJAR 3 :
Membalans ban/ roda dengan alat pembalans

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan penggunaan peralatan pembalans roda / ban.
2. Melaksanakan pekerjaan membalans statik roda sesuai spesifikasi.
3. Melaksanakan pekerjaan membalans dinamik roda sesuai spesifikasi.
4. Membalans roda secara off-the-car balancer

b. Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda / ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan
secara independent, dan on-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya, balancing melibatkan semua bagian yang berputar
(pelek, teromol rem dan axle hub, dan lain-lain) sementara roda masih
terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai keistimewaan sebagai berikut:

Item Tipe Off-the-car On-the-car balance


balance
Static balance Tinggi Tinggi
Ketelitian Dynamic balance Tinggi Tidak terlalu tinggi
Kemudahan Static balance Mudah Cukup mudah
balancing Dynamic balance Mudah Cukup sulit (beberapa balancer
tidak dapat mengukur dynamic
balance dengan tepat)
Gambar 30. Wheel balancer OFF-THE-CAR TYPE

Gambar 31. Wheel balancer ON-THE-CAR TYPE

Dahulu, off-the-car type balancer dan on-the-car type balancer dipakai sendiri-
sendiri untuk memperbaiki balance roda. Tetapi sekarang, untuk memperbaiki
getaran yang keras (goncangan body, getaran kemudi, dan lain-lain) yang terjadi
pada kecepatan tinggi, yang tidak dapat diperbaiki dengan cara terdahulu ;
pertama, lakukan static balance secara tersendiri dengan menggunakan off-the-
car balancer, dan kemudian lakukan dynamic balance dengan ban terpasang pada
kendaraan (on-the-car balancer). Pada akhirnya, ban diperiksa deviasinya dari
tengah ban dan masalah lain yang mungkin muncul sebagai deviasi pada static
balance, serta yang lain-lain diperbaiki dengan menggunakan on-the-car balancer.
2. Perhatian Pada Saat Membalans Roda

a. Perhatian sebelum membalans roda

Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :


1). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn
yang terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian
tread pecah atau rusak.
2). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada
bagian dalam pelek.
3). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
4). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).

b. Perhatian untuk off-the-car balancing

1). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.


2). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
3). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan
mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja
dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.

c. Perhatian untuk on-the-car balancing


1). Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda
dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara
bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
2). Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel
cap terpasang.
3). Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan
roda sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari
pelek untuk selanjutnya tidak berubah posisi.

d. Membalans statik
1). Melepaskan roda dari kendaraan
2). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum
dilakukan penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
4). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil
yang diinginkan
5). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan
statis tidak baik.
e. Membalans dinamik
1). Mengangkat mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
2). Menyangga dengan jack stand untuk pengaman
3). Melepas roda dari hubungan porosnya dengan membuka mur-murnya
secara menyilang
4). Membersihkan kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan wheel
plier (penjepit khusus)
5). Memeriksa tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6). Memeriksa keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7). Mencatat ukuran ban dan ukuran pelek
8). Melepas adaptor dari poros utama dinamik wheel balancer dengan
memutarkan mur pengikat
9). Setellah jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan jumlah
lubang baut dari roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda gigi 1 tepat
pada 0, roda gigi yang lain tepat pada tanda panah (sesuai dengan jumlah
lubang yang diperlukan)
10) Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11) Menyetel tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu gigi
universal sesuai dengan lubang-lubang baut roda dan roda gigi yang akan
ikut berputar
12) Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di atas penyangga roda
Catatan : Bila lubang baut pada roda mempunyai garis tengah lebih besar
dari universal dapat dipergunakan selongsong yang tersedia.
13) Mengeraskan Flens pengikat dengan menggunakan palu kayu/plastik
14) Mengeset gram meter dalam keadaan mesin berjalan pada kedudukan "O".
15) Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan pada kedudukan "0"
16) Memasang roda yang telah terpasang pada adaptor ke sumbu utama dari
mesin penyeimbang
17) Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama dengan kekuatan tangan
(tidak boleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda dengan tangan
18) Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai dengan pembagian skala
yang terdapat pada poros utama
19) Mengatur rim diameter selector sesuai dengan garis tengah ban/roda
20) Mengatur rim width selector sesuai dengan ukuran lebar dari ban/roda
21) Mengatur plane selector untuk menentukan pembebanan.
Catatan : Pada angka 1 untuk penyeimbang roda bagian luar
Pada angka 2 untuk penyeimbang roda bagian dalam.
22) Menekan tombol on alat penyeimbang setelah steker dipasangkan
23) Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada gram meter
24) Membaca tempat kedudukan penyeimbang pada phase meter
25) Menekan tombol off alat penyeimbang dan mengerem sampai roda
berhenti
26). Mencocokkan angka dari phase meter dengan angka pada sumbu utama,
roda diputar dengan tangan.
(aa) Memasang bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat dan
tempat dari pembacaan gram meter/phase meter. Setellah adaptor dan
roda dilepas dari poros utama.
(ab) Mengecek pembebanan balancing dengan menghidupkan kembali
pesawat penyeimbang, sampai jarum gram meter harus berada pada
daerah hijau.
Catatan : Apabila jarum gram meter tidak berada pada daerah hijau maka
pengukuran harus dimulai kembali seperti semula.
(ac) Melepaskan adaptor dari poros utama pesawat penyeimbang roda
(ad) Melepaskan roda dari adaptor dengan meletakkan di atas penyangga
roda/standart
(ae) Memasang kembali roda pada mobil

c. Rangkuman :

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban


Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-lain yang
terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread
pecah atau rusak.
b). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian
dalam pelek.
c). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).

2. Perhatian untuk off-the-car balancing


a). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
c). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik
harus diperbaiki terlebih dahulu.

3. Perhatian untuk on-the-car balancing


a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengan
tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.
Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda
sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek
untuk selanjutnya tidak berubah posisi.
4. Prosedur membalans static

Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan
secara independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya,
balancing melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan
axle hub, dan lain-lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan
penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan
statis tidak baik.

d. Tugas
Lakukan balans roda / ban menggunakan off-the car balancer?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan prosedur yang perlu dilakukan sebelum membalans roda/ban ?
2. Jelaskan langkah-langkah membalans statik pada ban/roda ?

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban
Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a) Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang
terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread
pecah atau rusak.
b) Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian
dalam pelek.
c) Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d) Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).

2. Perhatian untuk off-the-car balancing


a) Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b) Membalans roda sampai diperoleh harga o g.
c) Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik
harus diperbaiki terlebih dahulu.
3. Perhatian untuk on-the-car balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengan
tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.
Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda
sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek
untuk selanjutnya tidak berubah posisi.

4. Membalans statik
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada pelek sebelum dilakukan
penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada peiek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan
statis tidak baik.

g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a). Mobil lengkap dengan roda ban dalam dan peleknya
b). Alat pembalans ban/roda dan bobot pembalans
c). Kunci ban
d). Dongkrak
e). Buku manual penggunaan alat pembalans roda

2. Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja.
d). Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.
e). Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object.
f). Gunakanlah jack stand untuk menyangga kendaraan.
3. Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien.
b). Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja
dengan teliti.
c). Lakukan balans ban/ roda sesuai prosedur yang benar!
d). Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.
e). Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.

4. Tugas
a). Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan belajar 3!
b). Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas!

Anda mungkin juga menyukai