TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR ISI iv
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR ISI v
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR ISI vi
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL ix
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR TABEL x
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
Tabel 2.71 Tren Lokasi PMDN dan PMA Tahun 2019-2021.. II-135
Tabel 2.72 Indikator Kinerja Program Perangkat Daerah
Tahun 2019-2021 …………………………………….. II-136
Tabel 2.73 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-
2021 ……………………………………………………… II-137
Tabel 2.74 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-139
Tabel 2.75 Capaian Indikator Kinerja Urusan Statistik
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 ………… II-140
Tabel 2.76 Capaian Indikator Kinerja Urusan Persandian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-141
Tabel 2.77 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-143
Tabel 2.78 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-
2021 ……………………………………………………… II-147
Tabel 2.79 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-149
Tabel 2.80 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-151
Tabel 2.81 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-154
Tabel 2.82 Indikator Kinerja Program pada Urusan
Kehutanan ……………………………………………… II-155
Tabel 2.83 Realisasi Indikator Kinerja Urusana Tahun 2021 II-156
Tabel 2.84 Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019-2021 …………………………………….. II-158
Tabel 2.85 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-163
Tabel 2.86 Capaian Indikator Bidang Perindustrian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2020 …………. II-164
Tabel 2.87 Capaian Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-166
Tabel 2.88 Peringkat, Skor dan Status Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-169
Tabel 2.89 Level Maturitas UKPBJ ……………………………….II-171
Tabel 2.90 Capaian Indikator Kinerja Urusan Keuangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021 …………. II-180
DAFTAR TABEL xi
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR TABEL xv
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR xx
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN I-1
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-2
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-3
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-4
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-5
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-6
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
Gambar 1.1
Tahapan Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
PENDAHULUAN I-7
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
Gambar 1.2
Alur Proses Penyusunan Substansi Perencanaan
RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
PENDAHULUAN I-8
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-9
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-10
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-11
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-12
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-13
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-14
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-15
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
Gambar 1.3
Hubungan RKPD Tahun 2023 Terhadap Dokumen Lain
PENDAHULUAN I-16
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
1.5 Sistematika
Dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menjelaskan tentang latar belakang
penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2023.
1.2. Dasar Hukum
Menjelaskan dasar hukum yang digunakan
dalam menyusun RKPD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2023.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Menjelaskan hubungan antara RKPD Provinsi
Jawa Barat Tahun 2023. dengan dokumen‐
dokumen perencanaan lainnya.
PENDAHULUAN I-17
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-18
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-19
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-20
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
PENDAHULUAN I-21
BAB II
GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAH
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa, dan Kelurahan di 27
Kabupaten/Kota
Luas
No Kabupaten/Kota wilayah Kecamatan Kelurahan Desa
(Km2)
1 Kabupaten Bogor 2.710,62 40 19 416
2 Kabupaten Sukabumi 4.145,70 47 5 381
3 Kabupaten Cianjur 3.840,16 32 6 354
4 Kabupaten Bandung 1.767,96 31 10 270
5 Kabupaten Garut 3.074,07 42 21 421
6 Kabupaten Tasikmalaya 2.551,19 39 - 351
7 Kabupaten Ciamis 1.414,71 27 7 258
8 Kabupaten Kuningan 1.110,56 32 15 361
9 Kabupaten Cirebon 984,52 40 12 412
10 Kabupaten Majalengka 1.204,24 26 13 330
11 Kabupaten Sumedang 1.518,33 26 7 270
12 Kabupaten Indramayu 2.040,11 31 8 309
13 Kabupaten Subang 1.893,95 30 8 245
14 Kabupaten Purwakarta 825,74 17 9 183
15 Kabupaten Karawang 1.652,20 30 12 297
16 Kabupaten Bekasi 1.224,88 23 7 180
Kabupaten Bandung 1.305,77 16 - 165
17
Barat
18 Kabupaten Pangandaran 1.010,00 10 - 93
19 Kota Bogor 118,50 6 68 -
20 Kota Sukabumi 48,25 7 33 -
21 Kota Bandung 167,67 30 151 -
Luas
No Kabupaten/Kota wilayah Kecamatan Kelurahan Desa
(Km2)
22 Kota Cirebon 37,36 5 22 -
23 Kota Bekasi 206,61 12 56 -
24 Kota Depok 200,29 11 63 -
25 Kota Cimahi 39,27 3 15 -
26 Kota Tasikmalaya 171,61 10 69 -
27 Kota Banjar 113,49 4 9 16
Jawa Barat 35.377,76 627 645 5.312
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017
Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Provinsi Jawa Barat
c. Topografi
Provinsi Jawa Barat memiliki karakteristik topografi wilayah
pegunungan curam di selatan, wilayah lereng bukit yang landai di
tengah, wilayah dataran luas di utara, dan wilayah aliran sungai.
Wilayah pegunungan curam (9,5 persen) terletak di bagian selatan
dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, dan
wilayah lereng bukit yang landai (36,48 persen) terletak di bagian
tengah dengan ketinggian 10-1.500 mdpl, serta wilayah daratan
landai (54,02 persen) terletak di bagian utara dengan ketinggian 0-10
mdpl.
Kondisi topografi Pesisir Utara Jawa Barat yang terdiri atas
dataran pantai dan rawa alluvial pantai dengan kemiringan lereng
0–5 persen, merupakan daerah yang bertopografi landai, perairan
dangkal, memiliki substrat lumpur, berpasir dan berawa, pola
arus yang dipengaruhi arus Laut Jawa, serta bervegetasi mangrove
dan terumbu karang. Adapun, kondisi topografi wilayah Pantai
Selatan Jawa Barat merupakan pegunungan dan perbukitan terjal,
perairan dalam dengan banyak batu karang dan pantai berpasir,
pola arus laut yang kuat yang dipengaruhi keberadaan Samudera
Indonesia.
d. Geologi
Aktivitas geologi di wilayah Provinsi Jawa Barat
menghasilkan beberapa zona fisiografi yang satu sama lain dapat
dibedakan berdasarkan morfologi, petrologi, dan struktur
geologinya. Van Bemmelen (1949), membagi daerah Jawa Barat ke
dalam 4 (empat) besar zona fisiografi, masing-masing dari utara ke
selatan adalah Zona Dataran Pantai Jakarta, Zona Bogor, Zona
Bandung, dan Zona Pegunungan Selatan.
Di Provinsi Jawa Barat terdapat banyak pola kelurusan
bentang alam yang diduga merupakan hasil proses pensesaran.
Jalur sesar tersebut umumnya berarah barat-timur, utara-selatan,
timur laut-barat daya, dan barat laut-tenggara. Secara regional,
struktur sesar berarah timurlaut-baratdaya dikelompokkan sebagai
Pola Meratus, sesar berarah utara-selatan dikelompokkan sebagai
Pola Sunda, dan sesar berarah barat-timur dikelompokkan sebagai
Pola Jawa. Struktur sesar dengan arah barat-timur umumnya
berjenis sesar naik, sedangkan struktur sesar dengan arah lainnya
e. Hidrologi
Provinsi Jawa Barat memiliki potensi sumber daya air
permukaan (sungai induk dan anak sungainya) yang cukup besar,
dengan mencapai rata-rata 48.023,78 juta m3/tahun dalam
kondisi normal. Secara kewilayahan, potensi sumber daya air
Provinsi Jawa Barat terdistribusi pada 6 (enam) Wilayah Sungai
(WS) yang meliputi WS Ciliwung-Cisadane, WS Citarum, WS
Cimanuk-Cisanggarung, WS Citanduy, WS Cisadea-Cibareno, dan
WS Ciwulan-Cilaki.
Ketersediaan sumber daya air sangat bergantung pada
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) berupa wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya. DAS berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami. Jumlah DAS yang ada di Jawa Barat sebanyak
41 DAS, yang terdiri dari 21 DAS bermuara ke Laut Jawa, dan 20
(dua puluh) DAS bermuara ke Samudera Hindia.
Sungai-sungai yang bermuara ke Pantai Utara,
diantaranya Sungai Cimanuk, Cipunagara, Citarum, Kali Bekasi,
Pagadungan, Cilamaya, Ciasem, Kali Beji, Cipanas, Cimanggis,
Ciwaringin, Kali Bunder, Bangkaderes, dan Cisanggarung. Sungai-
sungai yang bermuara ke Pantai Selatan diantaranya Sungai
Citepus, Cimandiri, Cikaso, Cibuni, Cisokan, Cisadea, Ciujung,
Cipandak, Cilaki, Cikandang, Cipalebuh, Cikaengan, Cisanggiri,
Cipatujah, Ciwulan, Cimedang, Cijulang, dan Citanduy.
Secara hidrogeologi, wilayah Provinsi Jawa Barat memiliki
27 Cekungan Air Tanah (CAT) yang tersebar ke seluruh wilayah
yang mencakup 8 (delapan) CAT lokal, 15 (lima belas) CAT lintas
kabupaten/kota, dan 4 (empat) CAT lintas provinsi. Masing-
masing CAT memiliki luasan area tertentu dalam km 2, juga potensi
air tanah tertentu yang dinyatakan dalam potensi debit air tanah
Tabel 2.2
Cekungan Air Tanah (CAT) di Wilayah Jawa Barat
f. Klimatologi
Provinsi Jawa Barat memiliki keragaman bentuk topografi,
dimulai dari wilayah pantai dan dataran rendah yang terdapat di
bagian utara, dataran tinggi di bagian tengah dan pegunungan di
Gambar 2.2
Sebaran Curah Hujan Rata-rata Tahunan Provinsi Jawa Barat
Gambar 2.3
Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Peruntukan Lindung
Provinsi Jawa Barat
Sumber: Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. 2021
Gambar 2.4
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Budidaya
Provinsi Jawa Barat
Sumber: Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. 2021
Tabel 2.3
Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat
No KSP Penanganan
Penanganan kegiatan pengamanan dan
1 KSP Pulau Manuk
konservasi pulau
- Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi
2 KSP Bandung Utara kawasan
- Pembatasan dan pengendalian pembangunan
3 KSP Hulu Sungai Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi
No KSP Penanganan
Citarum kawasan
KSP Bogor-Puncak- -Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan
4
Cianjur -Pembatasan dan pengendalian pembangunan
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi
daya dukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan
5 KSP Pesisir Pantura Mangrove
Pengembangan/ peningkatan kegiatan ekonomi
pesisir
Peningkatan kualitas pemukiman nelayan
Mengembangkan kegiatan wisata pesisir dan
minat khusus
KSP Pangandaran dan
6 Menjaga kelestarian lingkungan pantai
sekitarnya
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana
penunjang wisata
Mengembangkan kawasan agromarine bisnis
dan wisata minat khusus
KSP Sukabumi bagian
7 Menjaga kelestarian lingkungan pantai
selatan dsk
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana
penunjang wisata
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk
persaingan di tingkat regional
KSP koridor Bekasi- Sinergitas infrastruktur
8
Cikampek
Sinergitas pembangunan antar daerah
Pengendalian perubahan kawasan lahan basah
Pengembangan kawasan wisata terpadu dan
agroindustri
KSP koridor Padalarang- Pengembangan Technopark dan perkantoran
9
Purwakarta Optimalisasi pemanfaatan Waduk Jatiluhur dan
Cirata untuk kegiatan pariwisata & kegiatan
khusus sesuai daya dukungnya
Daerah lumbung padi nasional
Mempertahankan luasan lahan sawah
KSP pertanian lahan Meningkatkan pendapatan petani dengan
10
basah Pantura program multiaktivitas agribisnis dan perbaikan
irigasi
Memperkecil resiko banjir dan kekeringan
Mengembangkan bandara & aerocity
KSP Bandara
Mengintegrasikan dengan pengembangan
11 Internasional Jawa Barat
wilayah disekitarnya
Kertajati dsk
Kerjasama dengan pihak swasta
Mengembangkan kawasan agroindustri
12 KSP Bandung-Cirebon Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
olahan industri yang dikembangkan
Mengembangkan Kota Garut Selatan secara
13 KSP Garut Selatan dsk terbatas sesuai daya dukung lingkungan
Mengembangkan wisata IPTEK
Peningkatan infrastruktur
KSP Perbatasan Jabar-
14 Menyelarasan struktur dan pola ruang, serta
Jateng
arah pengembangan wilayah agar terintegrasi
No KSP Penanganan
dan saling mendukung dengan kawasan
tetangga
Mengembangkan kawasan agroindustri
KSP Kilang Minyak
15 Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
Balongan
olahan industri yang dikembangkan
Revitalisasi kawasan
KSP Pendidikan Penataan lingkungan sekitar
16
Jatinangor Peningkatan aksesibilitas menuju kawasan
Pengembangan pembangunan vertikal
KSP Pusat Pemerintahan Pelestarian cagar budaya
17
Gedung Sate Peningkatan citra kawasan
Pengembangan perkotaan mandiri
18 KSP Jonggol
Peningkatan pelayanan publik tingkat nasional
Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan;
Pengendalian pembangunan di Lembang dan
Kawasan Bandung Utara;
KSP Observatorium
19 Pelarangan adanya kegiatan yang mengganggu
Bosscha
berfungsinya observatorium Bosscha;
Pengendalian kegiatan wisata terbatas di
Lembang dan Kawasan Bandung Utara.
Pemanfaatan SDA energi yang ramah
KSP panas bumi Wayang lingkungan dan berkelanjutan
20
Windu Sinergitas dengan pengembangan wilayah
sekitar
Pemanfaatan SDA energi yang ramah
KSP panas bumi Wayang lingkungan dan berkelanjutan
21
Windu Sinergitas dengan pengembangan wilayah
sekitar
Pemanfaatan SDA energi yang ramah
KSP panas bumi
lingkungan dan berkelanjutan
22 Kamojang-Darajat-
Sinergitas dengan pengembangan wilayah
Papandayan
sekitar
Pemanfaatan SDA energi yang ramah
KSP Panas Bumi dan
lingkungan dan berkelanjutan
23 Pertambangan Mineral
Sinergitas dengan pengembangan wilayah
Gunung Salak-Pongkor
sekitar
Pemanfaatan SDA energi yang ramah
KSP Panas Bumi lingkungan dan berkelanjutan
24
Sangkanhurip Sinergitas dengan pengembangan wilayah
sekitar
Sumber : Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009-2029
Tabel 2.4
Rencana Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat
Kawasan
No Sudut Kepentingan Strategis Kriteria
Provinsi
1 Fungsi dan Daya KSP Bandung ▪ Memberikan
Dukung Lingkungan Utara perlindungan
Hidup keseimbangan tata guna
air yang setiap tahun
berpeluang
menimbulkan kerugian
▪ Memberikan
perlindungan terhadap
keseimbangan iklim
makro
▪ Memiliki pusat kegiatan
pada Kawasan rawan
bencana dan mempunyai
risiko bencana alam
2 Pertumbuhan Ekonomi KSP Sukabumi ▪ Memiliki sektor unggulan
Bagian Selatan yang dapat
dsk menggerakkan
pertumbuhan ekonomi
provinsi
▪ Memiliki potensi ekspor
▪ Memiliki pusat kegiatan
yang mempunyai
pengaruh terhadap
sektor dan
pengembangan wilayah
▪ Didukung jaringan
prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan
ekonomi
3 Pertumbuhan Ekonomi KSP Aerocity- ▪ Keberadaan BIJB sebagai
Kertajati bandar udara
internasional;
▪ Potensi peningkatan
daya saing perekonomian
daerah melalui kegiatan
distribusi logistik;
▪ Potensi pengembangan
kawasan tematik
pendukung dan
penghubung Aerocity;
▪ Keberadaan BUMD
Provinsi Jawa Barat yang
dapat diarahkan sebagai
pengelola kawasan;
▪ Penetapan kawasan
sebagai pusat kegiatan
wilayah (PKW) dalam
rencana struktur ruang
Kawasan
No Sudut Kepentingan Strategis Kriteria
Provinsi
(Bersama Kadipaten).
4 Pertumbuhan Ekonomi KSP Patimban ▪ Keberadaan Pelabuhan
Utama Patimban yang
merupakan Pelabuhan
internasional;
▪ Potensi peningkatan
daya saing ekonomi
daerah berbasis kegiatan
ekspor-impor dan
distribusi logistik;
▪ Potensi pengembangan
kawasan untuk
mendukung kawasan
industri di sekitarnya;
▪ Penetapan kawasan
sebagai pusat kegiatan
wilayah (PKW) dalam
rencana struktur ruang;
5 Pertumbuhan Ekonomi KSP Mundu - ▪ Pengembangan kawasan
Losari yang dapat mendukung
percepatan peningkatan
daya saing ekonomi
kawasan;
▪ Peningkatan konektivitas
antarkawasan, terutama
menuju simpul
transportasi untuk
mendukung fungsi
kawasan;
▪ Penyediaan dan
peningkatan
ketersediaan serta
kualitas sarana dan
prasarana wilayah dalam
rangka peningkatan
pelayanan publik;
▪ Melindungi kawasan
pesisir dan pantai serta
kawasan lainnya yang
berfungsi lindung;
▪ Menjaga keterpaduan
fungsi kawasan di darat
dan pesisir;
▪ Peningkatan kerjasama
antarwilayah (Provinsi
Jabar dengan jateng)
Sumber: Raperda Revisi RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2042
Gambar 2.5
Peta Rencana Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat
Sumber: Materi Teknis Revisi RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029
Gambar 2.6
Jumlah Penduduk Jawa Barat (Juta Orang)
48.27
43.05
35.72
Gambar 2.7
Piramida Penduduk Tahun 2020
Gambar 2.8
Rasio Jenis Kelamin menurut Kelompok Umur pada Tahun
2020
120
100
80
60
106.5
106.3
105.5
104.9
104.7
104.4
103.0
102.8
102.2
101.8
101.6
101.2
100.6
100.5
97.7
84.1
40
20
Gambar 2.9
Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur pada
Tahun 2000-2020
120
100
80
60
40
20
0
SP2000 SP2010 SP2020
65+ tahun 4.55 4.60 5.59
15-64 tahun 64.73 66.14 69.96
0-14 tahun 30.72 29.26 24.45
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020
Gambar 2.10
Target dan Capaian Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat dan
Indonesia Tahun 2019-2021 (Persen)
Tabel 2.5
Pertumbuhan PDRB (ADHK) Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2019-2021 dan Triwulan I-2022 (Persen)
Tabel 2.6
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Antar Provinsi
di Pulau Jawa Tahun 2019-2021 (persen)
Tabel 2.7
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (persen)
Gambar 2.11
Pola Spasial Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (persen)
Tabel 2.8
Nilai Produk Domestik Regional Bruto
Tahun 2019-2021 (Miliar Rupiah)
PDRB (ADHB)
2.123.153,71 2.084.620,25 2.209.822,38
PDRB (ADHK)
1.490.959,69 1.453.380,72 1.507.746,39
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat. 2022
Tabel 2.9
Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2019-2021 (Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha 2019 2020 2021
Pertanian, Kehutanan,
A 186.441,35 192.139,11 188.617,98
dan Perikanan
Pertambangan dan
B 26.448,30 23.160,87 25.537,44
Penggalian
C Industri Pengolahan 883.289,85 857.004,32 923.786,04
Pengadaan Listrik dan
D 10.966,98 10.069,94 11.242,25
Gas
Pengadaan Air;
E Pengelolaan Sampah, 1.936,91 2.156,07 2.373,85
Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 181.289,37 171.250,94 191.608,09
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 323.622,36 303.862,68 319.585,97
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 117.219,61 109.147,87 110.361,83
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 61.141,69 60.845,27 62.641,20
dan Makan Minum
Tabel 2.10
Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2019-2021 (Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha 2019 2020 2021
Pertanian, Kehutanan,
A 104.596,75 107.000,79 108.406,55
dan Perikanan
Pertambangan dan
B 24.791,42 23.771,26 23.966,20
Penggalian
C Industri Pengolahan 640.760,96 612.799,43 638.689,32
Pengadaan Listrik dan
D 5.373,58 4.964,31 5.543,06
Gas
Pengadaan Air;
E Pengelolaan Sampah, 1.168,93 1.295,18 1.419,97
Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 126.612,45 119.062,01 126.767,90
Perdagangan Besar dan
G Eceran; Reparasi Mobil 232.878,84 214.374,85 221.203,99
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
H 71.064,36 68.097,41 67.981,50
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I 40.928,32 38.634,85 38.620,93
dan Makan Minum
Tabel 2.11
Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Penggunaan
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2019-2021 (Miliar Rupiah)
Tabel 2.12
Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Penggunaan
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2019-2021 (Miliar Rupiah)
Tabel 2.13
Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2019-2021 (persen)
Tabel 2.14
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Berlaku menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (persen)
Gambar 2.12
Pola Spasial Distribusi Persentase Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (persen)
Tabel 2.15
Nilai PDRB Per Kapita dan Target Daerah
Tahun 2019-2021 (Ribu Rupiah)
Tabel 2.16
PDRB per Kapita menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2021
Tabel 2.17
Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Antar
dan Atas Dasar Harga Konstan Provinsi di Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Ribu Rupiah)
PDRB per Kapita ADHB PDRB per Kapita ADHK
Provinsi
2019 2020 2021 2019 2020 2021
DKI Jakarta 268.052,25 262.702,12 274.709,59 174.812,51 170.099,68 174.962,98
Jawa Barat 43.309,19 43.288,70 45.299,58 30.413,37 30.180,54 30.907,59
Jawa Tengah 39.388,15 36.983,99 38.669,11 28.695,92 26.483,64 27.143,42
DI Yogyakarta 36.459,73 37.745,22 40.229,83 27.008,68 27.750,38 28.901,58
Jawa Timur 59.015,17 56.640,41 60.043,33 41.512,20 39.689,02 40.830,88
Banten 52.013,99 52.736,47 55.210,65 35.913,90 37.164,35 38.199,27
Sumber: Badan Pusat Statistik. 2022
Tabel 2.18
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (ribu rupiah)
Gambar 2.13
Pola Spasial PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten/Kota Tahun 2021
2.1.2.3 Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi yang
berdampak terhadap capaian pembangunan baik secara langsung
maupun tidak langsung, karena kemajuan dalam pertumbuhan
ekonomi harus ditopang oleh stabilitas harga yang terjaga.
Berdasarkan analisis Bank Indonesia, inflasi Jawa Barat
pada tahun 2021 tetap terkendali sebesar 1,69 persen (y-o-y) dan
berada di bawah rentang target (3±1 persen), sejalan dengan
pembatasan secara selektif aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan
belum optimalnya daya beli masyarakat. Berdasarkan kota
pembentuk IHK di Jawa Barat, laju inflasi Kota Bogor menjadi yang
tertinggi sebesar 1,94 persen (y-o-y), sementara Kota Tasikmalaya
menjadi kota dengan laju inflasi terendah yakni sebesar 1,17 persen
(y-o-y).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi pada
sebagian besar kelompok pengeluaran barang dan jasa tahun 2021
cukup terkendali. Dari 11 (sebelas) kelompok kelompok
pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,16 persen
(y-o-y), kelompok pendidikan sebesar 2,77 persen (y-o-y), dan
kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen
(y-o-y).
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I-2022 diperkirakan
berada dalam rentang target sasaran inflasi 2022 yakni 3 ± 1
persen, namun cenderung bias ke bawah seiring dengan
pembatasan aktivitas ekonomi akibat gelombang ketiga COVID-19.
Gambar 2.14
Inflasi Year-On-Year Provinsi Jawa Barat dan Indonesia
Tahun 2021 (Persen)
2.03
1.87 1.86 1.87
1.74 1.76 1.77 1.74
1.64
1.52 1.46 1.75
1.43 1.66 1.69
1.68 1.59 1.60
1.55 1.52
1.38 1.37 1.42
1.33
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Gambar 2.15
Realisasi Inflasi dan Target Daerah Tahun 2019-2021 (Persen)
Gambar 2.16
Target dan Realisasi Gini Tahun 2019-2021
0.412
0.402 0.403
0.404
0.402
0.390
0.384
0.382 0.381
Sumber: Dokumen RPJMD dan Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-
2023
Gambar 2.17
Perkembangan Gini Ratio Perkotaan dan Perdesaan
Tahun 2019-2021
0.423
0.410 0.412
0.412
0.402 0.403
Bekasi, dan Karawang) dan 1 (satu) kota (Kota Bandung). Dari sisi
inklusivitas, tercermin dari angka indeks pembangunan ekonomi
inklusif yang masih rendah (5,61) dibawah DKI Jakarta dan
Kepulauan Riau (> 6,0). Selain itu, ketimpangan yang meningkat di
tahun 2020 dan 2021 disebabkan oleh goncangan ekonomi dampak
pandemi COVID-19, dimana masyarakat di perkotaan terkena
dampak yang lebih parah dibanding masyarakat di perdesaan (lihat
Gambar 2.17).
Dalam konstelasi regional Jawa, tahun 2021 Jawa Barat
termasuk provinsi dengan capaian angka gini ratio di atas capaian
nasional dan rata-rata provinsi di Pulau Jawa. Artinya
ketimpangan pendapatan lebih tinggi dibanding rata-rata nasional
dan rata-rata provinsi di Pulau Jawa. Tingginya ketimpangan
pendapatan merupakan ancaman serius, tidak hanya berupa
turunnya kesejahteraan sekelompok masyarakat, namun juga
mendistorsi pertumbuhan ekonomi akibat hilangnya potensi
pertumbuhan ekonomi.
Tabel 2.19
Gini Ratio Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2019-2021
Tabel 2.20
Gini Ratio Kabupaten/Kota Tahun 2019-2021
Gambar 2.18
Peta Capaian Gini Rasio Tahun 2021
Gambar 2.19
Indeks Williamson Tahun 2019-2021
Gambar 2.20
Target dan Capaian IPM Tahun 2019-2021
72.45
72.29
72.09
72.03
71.92 71.94 72.19
71.82
71.42
Tabel 2.21
Capaian IPM Provinsi se-Pulau Jawa Tahun 2020-2023
Gambar 2.21
Pola Spasial Status Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten/Kota Tahun 2021
Tabel 2.22
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Tahun 2021
Gambar 2.22
Target dan Capaian Umur Harapan Hidup
Tahun 2019-2021 (Tahun)
73.23
73.04
72.85
73.04
72.82
72.66
71.57
71.47
71.34
Gambar 2.23
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Tabel 2.23
Indikator Kesehatan yang Terkait dengan Dimensi Umur
Panjang dan Hidup Sehat 2019-2021 (persen)
Tabel 2.24
Umur Harapan Hidup Provinsi Se-Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Tahun)
Tabel 2.25
Umur Harapan Hidup Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (Tahun)
Gambar 2.24
Pola Spasial Umur Harapan Hidup Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (Tahun)
Gambar 2.25
Target dan Capaian Harapan Lama Sekolah
Tahun 2019-2021 (Tahun)
13.15 13.08
12.95 12.98
12.61
12.48 12.50
12.52
12.20
Tabel 2.26
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.27
Harapan Lama Sekolah Provinsi Se-Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Tahun)
Tabel 2.28
Harapan Lama Sekolah Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (Tahun)
Gambar 2.26
Pola Spasial Harapan Lama Sekolah Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (tahun)
manusia Jawa Barat yang lebih baik. Pada tahun 2021, secara
rata-rata penduduk Provinsi Jawa Barat usia 25 tahun ke atas
telah bersekolah selama 8,61 tahun, atau telah menyelesaikan
pendidikan hingga kelas VIII (atau setara SMP kelas II). Secara
alamiah, peningkatan RLS sangat dipengaruhi oleh peningkatan
APS kelompok umur 19-24 tahun, terutama APS umur 24 tahun.
Terkait dengan hal ini, upaya peningkatan dimensi
pendidikan difokuskan pada peningkatan APS kelompok 19-24
tahun karena dapat sekaligus meningkatkan indikator HLS dan
RLS secara bersamaan dan kelompok 16-18 tahun. Hal ini
mengingat APS di kedua kelompok tersebut masih sangat rendah
dibandingkan rata-rata APS nasional, dimana APS kelompok 16-18
tahun diatas 72 persen dan kelompok 19-24 tahun diatas 25
persen. Salah satu faktor penyebab rendahnya kenaikan RLS
terindikasi dari program/kegiatan untuk meningkatkan akses
pendidikan yang hanya mengarah kepada kelompok usia sekolah
belum mengarah kepada kelompok usia 25 tahun keatas. Untuk
itu, perlu digencarkan program Kejar Paket di daerah yang RLS-
nya relatif tertinggal dibanding daerah lain.
Gambar 2.27
Target dan Capaian Rata-Rata Lama Sekolah
Tahun 2019-2021 (Tahun)
8.61
8.55 8.58
8.54
8.48
8.37
8.34
8.35
8.28
Tabel 2.29
Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Se-Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Tahun)
Tabel 2.30
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (Tahun)
Gambar 2.28
Pola Spasial Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (Tahun)
Gambar 2.29
Capaian Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Tahun 2019-2021 (Rp.000)
11,299
11,152 11,156
11,013
10,934
10,845
Tabel 2.31
Pengeluaran per Kapita Provinsi di Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Rp.000/kapita/tahun)
Pertumbuhan
Provinsi 2020 2021 Perubahan
(%)
DKI Jakarta 18.227 18.520 293 1,61
Jawa Barat 10.845 10.934 89 0,82
Jawa Tengah 10.930 11.034 104 0,95
DI Yogyakarta 14.015 14.111 96 0,68
Jawa Timur 11.601 11.707 106 0,91
Banten 11.964 12.033 69 0,58
Indonesia 11.013 11.156 143 1,30
Sumber: BPS. 2022
Tabel 2.32
Pengeluaran per Kapita Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (Rp.000/kapita/tahun)
No Kabupaten/Kota 2019 2020 2021
1 Bogor 10.683 10.317 10.410
2 Sukabumi 8.973 8.823 8.850
3 Cianjur 8.290 7.980 8.052
4 Bandung 10.502 10.201 10.307
5 Garut 8.099 7.876 7.961
6 Tasikmalaya 8.092 7.852 7.829
7 Ciamis 9.557 9.288 9.259
Gambar 2.30
Pola Spasial Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Kabupaten/Kota Tahun 2021 (Rp.000/kapita/tahun)
2.1.2.7 Kemiskinan
a. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Kejadian luar biasa pandemi COVID-19 yang mulai
menyebar di awal tahun 2020 telah memberikan pesan bahwa
terdapat kelompok masyarakat yang rentan terhadap guncangan
ekonomi (kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,52 persen).
Guncangan ekonomi yang terjadi menyebabkan upaya
penanggulangan kemiskinan di Provinsi Jawa Barat mengalami
kemunduran 5 (lima) tahun ke belakang, ditandai dengan jumlah
penduduk miskin di masa pandemi hanya berselisih sedikit
dibanding jumlah penduduk miskin pada tahun 2016. Hal ini
mengindikasikan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh
terhadap penurunan jumlah kemiskinan. Gambar 2.31
menunjukkan kondisi kemiskinan sebelum pandemi dan di masa
pandemi.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, data menunjukkan bahwa
persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat lebih rendah
dibanding nasional. Pada September 2021 selisih persentase
penduduk miskin dengan nasional cukup tinggi mencapai 1,74
Gambar 2.31
Kemiskinan Jawa Barat dan Indonesia
Tahun 2019-2021 (Persen)
Tabel 2.33
Target Daerah Kemiskinan Tahun 2019-2021
Gambar 2.32
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Tahun 2019-2021
(Rp000/Kapita/Tahun)
11,152
10,934
10,845
Tabel 2.34
Persentase Penduduk Miskin Provinsi di Pulau Jawa
Tahun 2020-2021 (Persen)
Provinsi 2019 2020 2021 Perubahan
DKI Jakarta 3,42 4,69 4,67 -0,02
Jawa Barat 6,82 8,43 7,97 -0,46
Jawa Tengah 10,58 11,84 11,25 -0,59
DI Yogyakarta 11,44 12,80 11,91 -0,89
Jawa Timur 10,20 11,46 10,59 -0,87
Banten 4,94 6,63 6,50 -0,13
Indonesia 9,22 10,19 9,71 -0,48
Sumber: BPS. 2022
Tabel 2.35
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Maret 2019-2021 (Persen)
Gambar 2.33
Pola Spasial Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (Persen)
Gambar 2.34
Indeks Kedalaman Kemiskinan Tahun 2019-2021
Tabel 2.36
Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi di Pulau Jawa
Tahun 2020-2021
Perubahan
Maret Sept Maret Sept (Maret
Provinsi
2020 2021 2020 2021 2020-Sept
2021)
DKI Jakarta 0,59 0,67 0,64 0,75 0,16
Jawa Barat 1,13 1,28 1,47 1,29 0,16
Jawa Tengah 1,72 1,84 1,91 1,94 0,22
DI Yogyakarta 1,94 2,08 2,42 2,06 0,12
Perubahan
Maret Sept Maret Sept (Maret
Provinsi
2020 2021 2020 2021 2020-Sept
2021)
Jawa Timur 1,82 1,97 1,84 1,58 -0,24
Banten 0,99 1,14 1,09 1,20 0,21
Indonesia 1,61 1,75 1,71 1,67 0,06
Sumber : BPS. 2022
Tabel 2.37
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten/Kota
Maret 2019-2021
Gambar 2.35
Pola Spasial Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten/Kota
September 2021
Gambar 2.36
Jumlah dan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2019-2021
Tabel 2.38
Target Daerah Tingkat Pengangguran Terbuka dan Jumlah
Pengangguran Tahun 2019-2021
Tabel 2.39
Tingkat Pengangguran Terbuka Antar Provinsi di Pulau Jawa
Tahun 2019-2021 (Persen)
Rata-rata
Provinsi 2019 2020 2021
2021
DKI Jakarta 6,54 10,95 8,50
Jawa Tengah 4,44 6,48 5,95
Jawa Timur 3,82 5,84 5,74
7,26
DI Yogyakarta 3,18 4,57 4,56
Banten 8,11 10,64 8,98
Jawa Barat 8,04 10,46 9,82
Indonesia 5,23 7,07 6,49 --
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat. 2021
Tabel 2.40
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021 (Persen)
Gambar 2.37
Pola Spasial Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota
Tahun 2021 (Persen)
Gambar 2.38
Jumlah dan Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan SMK Tahun 2019-2021
Gambar 2.39
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tahun 2019-2021
Tabel 2.41
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021
Gambar 2.40
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Tahun 2019-2021
Tabel 2.42
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten/Kota
Tahun 2019-2021
Tabel 2.43
Kecamatan di Provinsi Jawa Barat yang Tidak Memiliki
Sekolah (SMA/SMK) Negeri Maupun Swasta
Kabupaten Kecamatan
Kabupaten Sukabumi Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Sumedang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang Kecamatan Jatigede
Kabupaten Sumedang Kecamatan Cisitu
Kabupaten Sumedang Kecamatan Cisarua
Kabupaten Garut Kecamatan Pangatikan
Kabupaten Ciamis Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis Kecamatan Sukamantri
Kabupaten Ciamis Kecamatan Banjaranyar
Kabupaten Kuningan Kecamatan Cipicung
Kabupaten Kuningan Kecamatan Kalimanggis
Kabupaten Kuningan Kecamatan Karangkancana
Kabupaten Kuningan Kecamatan Nusaherang
Kabupaten Kuningan Kecamatan Cilebak
Kabupaten Kuningan Kecamatan Hantara
Kabupaten Kecamatan
Kabupaten Kuningan Kecamatan Cimahi
Kabupaten Kuningan Kecamatan Cibeureum
Kabupaten Purwakarta Kecamatan Pondok Salam
Sumber: DAPODIK, Mei 2022
Tabel 2.44
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pendidikan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019-2021
Satua
Indikator 2019 2020 2021 Ket
n
Indeks Kepuasan
Pelayanan Pendidikan
Menengah dan Indeks N/A 3,22 3,61 IKU
Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus (PKLK)
APM SMA, SMK dan 66,77 83,58 IKU
Persen 68,44
SLB
Nilai Mutu Pendidikan 16/01/2021
SMA Nilai 6,56 N/A -
IKU
SMK Nilai 6,5 N/A -
SLB Nilai 4,23 N/A -
APK SD/MI Persen 104,45 104,46 101,18
APK SMP/MTs Persen 99,37 99,61 99,65
APK SMA/SMK/MA Persen 77,82 90,94 94,82
APM SD/MI Persen 94,42 96,75 95,00
APM SMP/MTs Persen 78,17 76,73 77,46
APM SMA/SMK/MA Persen 57,53 66,77 83,58
Angka Partisipasi 67,29 (BA
Persen 67,29 67,80
Sekolah Penduduk Usia FSDI)
Satua
Indikator 2019 2020 2021 Ket
n
16-18 Tahun 67,74
(PPM)
Angka Partisipasi Kasar
Persen 77,82 90,94 94,82
SMA/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni
Persen 57,53 66,77 83,58
SMA/MA/Paket C
Rasio Guru Terhadap
Murid Sekolah Rasio 19 19 18
Menengah Atas
SMA:
Angka Putus Sekolah SMA: 0,22
0,16
Sekolah Menengah Atas Persen 0,3 SMK:
SMK:
(SMA/SMK/MA) 0,38
0,15
SMA: SMA:
Angka Kelulusan
99,27 99,96
Sekolah Menengah Atas Persen 98,78
SMK: SMK:
(SMA/SMK/MA)
98,29 99,89
SMA: SMA:
SMA/SMK Sederajat 56,07 62,44
Persen 43,64
Akreditasi A SMK: SMK:
33,28 27,98
Kualifikasi S2 Guru
Persen 13,7 13,74 13,52
SMA
Kualifikasi S2 Guru
Persen 6,69 7,60 8,76
SMK
Pembangunan Ruang
RKB: 93 RKB: 35
Kelas Baru Buah 194
RPS: 135 RPS: 82
SMA/MA/SMK
Nilai Rerata Uji
Kompetensi GTK Persen 58,97 58,97 N/A
SMA/MA/SMK/SLB
Indeks Kepuasan
Pelayanan Pendidikan
Menengah dan Niali 3,20 3,22 3,61
Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2022
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun, 2022
2.1.3.1.2 Kesehatan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan
kualitas layanan dan cakupan akses pelayanan kesehatan.
Keberhasilan program-program pembangunan di bidang kesehatan
dapat diukur dari indikator Indeks Kesehatan, Rasio Kematian
Bayi, dan Jumlah Kasus Kematian Ibu. Rasio Kematian Bayi
menunjukkan tren yang positif, dimana Rasio Kematian Bayi pada
tahun 2021 menjadi 3,39 persen dari 3,18 persen pada tahun
2020 dan Jumlah Kasus Kematian Ibu mengelami kenaikan
menjadi 1.204 kasus pada tahun 2021.
Indikator yang mengalami penurunan pada Tahun 2019-
2021 adalah Rasio Kematian Bayi. Sedangkan indikator yang
mengalami kecenderungan peningkatan pada Tahun 2019-2021
adalah Rasio Puskesmas/ per satuan penduduk, Persentase
penduduk menggunakan jamban sehat, Jumlah Puskesmas yang
sudah Terakreditasi, Jumlah Rumah Sakit yang sudah
Terakreditasi, Persentase penduduk dengan jaminan kesehatan,
dan Prevalensi Hipertensi. Indikator lainnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.45
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kesehatan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.46
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.47
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan dan Permukiman
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.48
Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.1.6 Sosial
Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para Pemerlu
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan masyarakat korban
bencana. Permasalahan PPKS terbanyak di Provinsi Jawa Barat yaitu
fakir miskin, penyandang disabilitas, lanjut usia terlantar, anak-anak
terlantar, gelandangan/tuna sosial dan pengemis serta perlindungan
dan jaminan sosial bagi pada saat tanggap darurat bencana bagi
korban bencana provinsi. Seluruh indikator urusan sosial
merupakan indikator yang baru digunakan pada tahun 2021. Untuk
indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 2.49
Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
Tabel 2.50
Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020
Tabel 2.51
Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial
Provinsi Jawa Barat Tahun 2021
Tabel 2.52
Capaian Indikator Kinerja Urusan Tenaga Kerja
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.53
Capaian Indikator Kinerja Utama Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.54
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Ket
Indikator Satuan 2019 2020 2021
Ket
Indikator Satuan 2019 2020 2021
Peningkatan Cakupan
Penguatan dan
Pengembangan Lembaga
Penyedia Layanan persen N/A N/A 25
Peningkatan Kualitas Hidup
Anak Tingkat Daerah Provinsi
*
Peningkatan Cakupan
Pelembagaan Pemenuhan persen N/A N/A 25
Hak Anak Tingkat Provinsi *
Ratio Kekerasan Terhadap
rasio N/A N/A 0,73
Anak (Per 10.000 Anak) *
Cakupan Anak yang
Memerlukan Perlindungan
persen N/A N/A 100
Khusus yang Mendapatkan
Layanan Oleh UPTD PPA *
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Barat, Tahun 2022
Keterangan: (*) indikator baru mulai tahun 2021 Sesuai dengan Permendagri
90/2019
Tabel 2.55
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
Tabel 2.56
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2021
Ket
Indikator Satuan 2019 2020 2021
Cakupan Organisasi
Perempuan Yang Mendapat Persen N/A 45,00 N/A
Pembinaan ***
2.1.3.1.9 Pangan
Kualitas konsumsi pangan masyarakat dapat tercermin dari
besaran skor Pola Pangan Harapan (PPH), skor PPH memiliki nilai
maksimal 100, yang berarti memiliki tingkat keberagaman yang
optimal. Skor PPH dijadikan sebagai salah satu indikasi keberhasilan
dalam program prioritas peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas
konsumsi pangan di Jawa Barat. Skor PPH adalah indikator mutu gizi
dan keragaman konsumsi pangan yang digunakan untuk
merencanakan kebutuhan konsumsi pangan. Selain hal tersebut, skor
PPH juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi dan
perencanaan penyediaan, produksi dan konsumsi pangan penduduk,
baik secara kuantitas, kualitas, maupun keragamannya dengan
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya, agama dan cita
rasa.
Secara umum, ada 9 (sembilan) kelompok pangan dalam
PPH yaitu: padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak
dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur
dan buah. Skor PPH Jawa Barat pada tahun 2021 adalah 84,10
poin. Kelompok padi-padian terutama beras masih mendominasi
konsumsi masyarakat Jawa Barat jika dibandingkan dengan
kelompok ubi, sayur dan buah-buahan. Salah satu indikator
terkait ketahanan pangan adalah konsumsi energi terdapat
penurunan konsumsi dari 2,199 kkal/kap/hari pada tahun 2019
menjadi sebesar 2,150 kkal/kap/hari pada tahun 2020 dan
meningkat menjadi sebesar 2,176 kkal/kap/hari pada tahun 2021
(WPNPG 2012). Data indikator keseluruhan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.57
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pangan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019-2021
2021 Ket
Indikator Satuan 2019 2020
IKU Dinas
Ketahana
Skor PPH
n Pangan
Tingkat poin 90,4 92,88 94,02
dan
Ketersediaan
Peternaka
n
Persentase IKU Dinas
peningkatan persen N/A 65,21 140,51 Ketahana
keamanan n Pangan
2021 Ket
Indikator Satuan 2019 2020
pangan segar dan
asal tumbuhan Peternaka
sesuai standar n
mutu dan
keamanan
pangan
IKU Dinas
Ketahana
Tingkat
n Pangan
Konsumsi
dan
Pangan:
Peternaka
n
kkal/kap
- energi 2199 2150 2.176
/ hr
gr/kap/h
- protein 62,9 64,9 64,34
r
Persentase persen N/A N/A Indikator
Cadangan 42,36 Program
Pangan DKPP
Persentase persen N/A N/A Indikator
Desa Rawan Program
4
Pangan yang DKPP
Diintervensi
Persentase persen N/A N/A Indikator
Peningkatan Program
140,51
Sertifikasi DKPP
PSAT
Regulasi Indikator
Ada/Tida
Ketahanan Ada Ada** Ada urusan
k Ada
Pangan
Ketersediaan Kg /Jiwa Indikator
110,45 100,60 111,09
Pangan Utama / tahun urusan
Konsumsi Kg / Indikator
Beras per kapita / 79,4 79,60 79,60* urusan
Kapita tahun
Persentase Indikator
Kapasitas urusan
Kompetensi
SDM Aparatur
dan persen 51,85 51,85 51,85
Masyarakat
Bidang
Ketahanan
Pangan (%)
Jumlah Indikator
Cadangan urusan
Ton 831,78 814,5 1.628,50
Pangan Pokok
Pemerintah
Ketersediaan Indikator
Informasi, urusan
Persen 100 100 100
Harga dan
Akses pangan
2021 Ket
Indikator Satuan 2019 2020
Persentase Indikator
Desa Rawan urusan
Persen 90,4 90,40** 90,40*
Pangan yang
Tertangani
Persentase Indikator
Capaian urusan
Stabilitas
Persen 100 100 100
Pasokan dan
Harga Pangan
Pokok Strategis
Persentase Indikator
Intervensi urusan
Persen 90,4 90,40 90,40*
Lokasi Potensi
Rawan Pangan
Jumlah Pelaku Indikator
Usaha yang urusan
Tidak Tidak Tidak
Bisa
Orang dilanjutka dilanjutka dilanjutka
Mengakses
n (direvisi) n (direvisi) n (direvisi)
Pasar Regional
dan Nasional
Jumlah Sarana Indikator
Pemasaran urusan
Peternakan di
Kabupaten/Kot Tidak Tidak Tidak
a yang Unit dilanjutka dilanjutka dilanjutka
Memenuhi n (direvisi) n (direvisi) n (direvisi)
Standar
Pelayanan
Minimal SOP
Konsumsi Indikator
(hewani/ gr/Kap/h urusan
73,08 74,66 74,66*
daging, telur, r
susu)
Skor Pola Indikator
Pangan urusan
Harapan Poin 84,8 84,1 84,1*
Tingkat
Konsumsi
Persentase Indikator
Sampel urusan
Komoditi
Persen 56,31 56,31** 50
Pangan Segar
yang
Tersertifikat
Persentase Indikator
Keamanan urusan
Pangan Segar Persen 98,46 65,21 142
asal Tumbuhan
yang sesuai SNI
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat,
Tahun 2022
Keterangan: *) Data Sangat Sementara
**) Data Sementara
2.1.3.1.10 Pertanahan
Urusan pemerintahan bidang pertanahan menjadi
kewenangan urusan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi
Jawa Barat, dengan indikator Tingkat Tertib Tata Kelola
Pertanahan Melalui Pemenuhan Urusan Wajib Sesuai Konkuren
yang mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 19,59
persen menjadi sebesar 48,48 persen pada tahun 2020, dan pada
tahun 2021 indikator mengalami perubahan menjadi Tingkat
Tertib Tata Kelola Pertanahan dengan capaian sebesar 54,24
persen.
Tabel 2.58
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanahan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.59
Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Barat Tahun 2019-2021
Gambar 2.41
Capaian Pembangunan Rendah Karbon
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2021
Sumber: https://pprk.bappenas.go.id/aksara/
Gambar 2.42
Capaian Total Penurunan Emisi dan Total Intensitas Emisi
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2021
(Sumber: https://pprk.bappenas.go.id/aksara/)
Gambar 2.43
Kontribusi Penurunan Emisi Berdasarkan Sektor
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2021
Sumber: https://pprk.bappenas.go.id/aksara/
Gambar 2.44
Peta Sebaran Aksi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2021
(Sumber: https://pprk.bappenas.go.id/aksara/)
Tabel 2.60
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.61
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyakarat
dan Desa Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.62
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.63
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.1.15 Perhubungan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
perhubungan melingkupi 3 (tiga) bidang pelayanan, yaitu:
perhubungan darat, perhubungan laut, dan perkeretaapian. Kinerja
penyelenggaraan perhubungan darat dapat dilihat dari indikator
tingkat ketersediaan sarana, prasarana perhubungan darat dan
fasilitas perlengkapan jalan, kinerja perhubungan laut dan ASDP,
serta bidang perkeretaapian dapat terlihat dari tingkat pelayanan
transportasi kereta api perkotaan di Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah yang telah dimutakhirkan
dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun
2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenkaltur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah, beberapa perubahan pada
urusan pemerintah daerah, salah satunya pada urusan
penerbangan yang tidak lagi menjadi urusan provinsi, sehingga
dalam perencanaan ke depan perlu ditindaklanjuti dari segi arah
kebijakan hingga penentuan kinerja urusan perhubungan di
Provinsi Jawa Barat.
Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
periode Tahun 2019-2021 mengalami beberapa kali perubahan hal
tersebut membuat Indikator pada bidang Perhubungan berbeda
pada setiap tahunnya ada indikator yang berakhir pada tahun
2019 tidak lagi digunakan sebagai indikator kinerja pada bidang
perhubungan tahun 2021, adapun beberapa indikator yang
digunakan mulai pada tahun 2020 dan 2021 dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Tabel 2.64
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.65
Capaian Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.66
Capaian Indikator Kinerja Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.67
Capaian Indikator Kinerja Utama Urusan Penanaman Modal
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.68
Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.69
Tren Lokasi PMDN Tahun 2019-2021
Tabel 2.70
Tren Lokasi PMA Tahun 2019-2021
Tabel 2.71
Tren Lokasi PMDN dan PMA Tahun 2019-2021
Tabel 2.72
Indikator Kinerja Program Perangkat Daerah Tahun 2019-2021
Tabel 2.73
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.1.20 Kebudayaan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
kebudayaan bertujuan untuk memberikan perlindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Kekayaan budaya yang dimiliki Provinsi Jawa Barat yang harus
terus digali dan dilestarikan. Untuk itu, pengarusutamaan
kebudayaan dalam berbagai aspek pembangunan dinilai penting
dan strategis dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Persentase seni dan budaya yang dilestarikan
menjadi salah satu indikator yang menunjukan kemajuan
kebudayaan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat, persentase seni dan budaya yang dilestarikan
Tabel 2.74
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.1.21 Statistik
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
statistik bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan data statistik
daerah khususnya data statistik sektoral yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data berperan penting dalam setiap
tahapan pembangunan terutama pada penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Karena hal tersebut, Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk mengoptimalkan
pemanfaatan data statistik daerah dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembangunan daerah. Buku Provinsi Dalam Angka dan
Buku PDRB Provinsi di Provinsi Jawa Barat mulai tahun 2019
sampai dengan tahun 2021 untuk kedua buku tersebut sudah tidak
masuk ke dalam urusan statistik, yang dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.75
Capaian Indikator Kinerja Urusan Statistik Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019-2021
2.1.3.1.22 Persandian
Persandian bertujuan untuk mengamankan, melindungi
dan menjamin orisinalitas sebuah berita atau dokumen
pemerintah. Hal ini merupakan hal yang amat penting di era serba
teknologi informasi saat ini. Modernisasi pemerintahan akan
sangat bergantung dan didukung oleh penggunaan teknologi
informasi di segala aspek mulai dari administrasi perkantoran (e-
office), perencanaan (e-planning), keuangan (e-budgetting), dan
fungsi pemerintahan lainnya. Pemberdayaan teknologi informasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah akan menghadapi
beberapa risiko diantaranya penyadapan, hacking dan berbagai
ancaman lainnya. Hadirnya ancaman dalam pengelolaan
pemerintahan yang berbasis teknologi informasi (e-government)
tersebut membuat pengelolaan persandian oleh pemerintah daerah
menjadi penting. Seluruh indikator urusan persandian dari tahun
2020 hingga 2021 mengalami kenaikan. Hal ini didorong dengan
adanya percepatan di beberapa indikator Indeks Keamanan
Informasi, diantaranya pembentukan Tim Cyber Security Incident
Response Team (CSIRT).
Tabel 2.76
Capaian Indikator Kinerja Urusan Persandian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.1.23 Perpustakaan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
penyelenggaraan urusan perpustakaan berupaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan,
melalui pelayanan perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Layanan yang diberikan kepada pemustaka antara lain inovasi
layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi misalnya
membaca dengan menggunakan handphone, yaitu CANDIL (Maca
Dina Digital Library) memperbanyak buku digital, ekstentifikasi
melalui mobil perpustakaan keliling, motor perpustakaan keliling,
meningkatkan kegemaran membaca masyarakat antara lain
safari/road show kegemaran membaca, serta melalui
pengembangan KOLECER (Kotak Literasi Cerdas), perlombaan,
pengangkatan duta baca, iklan layanan masyarakat di berbagai
media, kerja sama dengan berbagai PT, dan kolaborasi dengan
pihak ketiga yang bergerak di bidang transportasi yaitu PT. Solusi
Transportasi Indonesia (GRAB) melalui kegiatan Makan Jengkol
(Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi), bantuan buku
kepada komunitas, pondok pesantren, memperluas wawasan dan
pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat antara
lain pemberdayaan masyarakat melalui transformasi perpustakaan
berbasis inklusi sosial di berbagai lapisan masyarakat dan
komunitas di desa.
Perkembangan literasi untuk membangun kualitas
manusia sangat bergantung pada kegemaran membaca
masyarakat. Untuk indikator lainnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.77
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Ket
Indikator Satuan 2019 2020 2021
Nilai Tingkat
Kegemaran membaca Poin 68,50 61,49 65,34 IKU
masyarakat
Indeks membaca
Poin 69 61,49 61,49 IKU
masyarakat
Jumlah Pengunjung Indikator
Perpustakaan per Orang 676.609 69.256 59.509 Urusan
Tahun Dispusipda
Indikator
Tingkat Kepuasan
Persen 87 87** 5,15 Urusan
Pemustaka
Dispusipda
Koleksi Buku yang Indikator
Tersedia Di Eksemplar 536.373 563.236 595.028 Urusan
Perpustakaan Umum Dispusipda
Indikator
Jumlah Pembinaan
Unit 54 100 200 Urusan
Lembaga Perpustakaan
Dispusipda
dan Sumber Daya
Indikator
Manusia Pengelola
Orang 82 270 150 Urusan
Perpustakaan
Dispusipda
Persentase Bahan Indikator
Perpustakaan yang Persen 2,5 2,5 0,26 Urusan
Dipreservasi Dispusipda
Persentase Bahan Indikator
Perpustakaan yang Persen 1,81 1,81 1 Urusan
Dialihmediakan Dispusipda
Indikator
Tingkat Ketersediaan
Poin 62,76 52,33 52,33 Urusan
Fasilitas Membaca
Dispusipda
Indikator
Tingkat Kebiasaan
Poin 67,68 63,54 63,54 Urusan
Membaca Masyarakat
Dispusipda
Indikator
Tingkat Pemanfaatan
Poin 74,39 68,61 68,61 Urusan
Bahan Bacaan
Dispusipda
Laju Koleksi Buku Indikator
yang Tersedia di Persen 2,2 2,25 3,91 Urusan
Perpustakaan Daerah Dispusipda
Persentase Karya Indikator
Cetak, Karya Rekam Urusan
dan Hasil Khazanah Dispusipda
Persen 2,87 50,5 27
Budaya Jawa Barat
yang Disimpan Sesuai
dengan Peraturan
Indikator
Rasio Perpustakaan
Poin 0,3178 N/A 0,00055 Urusan
Persatuan Penduduk
Dispusipda
Ket
Indikator Satuan 2019 2020 2021
Survei Kepuasan Indikator
Masyarakat (SKM) Urusan
Poin 82,75 80,53 85,15
terhadap Pelayanan Dispusipda
Perpustakaan
Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Tahun
2022
Keterangan: ** Data realisasi tahun 2019, tahun 2020 akan release pada TW II
tahun 2021
N/A pada tahun 2020 mencerminkan penggunaan indikator baru
dalam perubahan RPJMD
2.1.3.1.24 Kearsipan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
penyelenggaraan urusan kearsipan berusaha untuk menjamin
ketersediaan arsip yang tercipta dari kegiatan yang dilaksanakan
seluruh perangkat daerah Provinsi Jawa Barat, yang autentik dan
terpercaya sesuai dengan kaidah, prinsip, dan standar kearsipan,
serta peraturan perundang-undangan sehingga arsip dapat dijadikan
sebagai alat bukti yang sah. Arsip-arsip yang tercipta tersebut,
apabila memiliki nilai guna kesejarahan maka Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat wajib untuk menyelamatkan dan mengamankan
arsip-arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Beberapa upaya yang dilakukan yaitu pembinaan kearsipan
melalui workshop, bimbingan teknis, pengawasan internal kearsipan,
pengelolaan arsip melalui pengintensifan kegiatan penyusutan arsip
pada perangkat daerah, inovasi pengelolaan arsip berbasis TIK,
peningkatan penyelamatan dan pelestarian arsip melalui
penelusuran arsip-arsip tokoh-tokoh skala Provinsi Jawa Barat, alih
Tabel 2.58
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kearsipan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.78
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.2.2 Pariwisata
Sektor pariwisata Provinsi Jawa Barat memiliki peranan
yang sangat penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi
yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa,
pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam
penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha
wisata yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Melalui multiplier
effect-nya, pariwisata dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, percepatan
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih
luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan
pariwisata.
Tabel 2.79
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.2.3 Pertanian
Sektor pertanian menjadi salah satu komponen penting
dalam pembangunan daerah terutama dalam mewujudkan
ketahanan pangan berkelanjutan. Dalam pembangunan daerah
Jawa Barat, sektor pertanian memiliki peran yang cukup besar,
diantaranya : penyerap tenaga kerja, penyumbang PDRB, sumber
devisa, bahan baku industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta
pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya. Pertanian
di Provinsi Jawa Barat secara umum memiliki potensi yang besar
dan variatif, dan didukung oleh kondisi agroekosistem yang cocok
Tabel 2.80
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
b. Telur Persen 80 93 93
c. Susu Persen 80 79 93
Indikator
Jumlah Kawasan
Kawasan 5 5** 2 Kinerja
Usaha Peternakan
Program
Jumlah Kasus Indikator
Penyakit Hewan Kinerja
Menular Strategis Program
dan Zoonosa:
Kasus/
a. Anthrax 0 0** 0
tahun
Kasus/
b. AI 26 18 11
tahun
c. Brucellosis Prevalensi 1,74 1,23 0,86
Kasus/
d. Rabies 1 3 0
tahun
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, 2022;
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, 2022.
Keterangan : * Data Sementara
** Data realisasi tahun 2019, tahun 2020 akan release pada TW II
tahun 2021
2.1.3.2.4 Kehutanan
Kewenangan Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan
urusan kehutanan adalah rehabilitasi di luar kawasan hutan negara,
sehingga sektor kehutanan memiliki peran penting dari segi
lingkungan/ekologi yaitu dalam upaya menurunkan luas lahan kritis
dan emisi gas rumah kaca. Selain memberikan peran dalam
lingkungan sektor kehutanan juga mempunyai peran dari segi
lingkungan/ekologi, melalui hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan
kayu.
Tabel 2.81
Capaian Indikator Kinerja Urusan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.82
Indikator Kinerja Program pada Urusan Kehutanan
Tabel 2.83
Realisasi Indikator Kinerja Urusana Tahun 2021
Tabel 2.84
Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.2.6 Perdagangan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
perdagangan di antaranya terkait dengan peningkatan atau
penurunan nilai ekspor bagi sektor non migas. Peningkatan ini
pada tahun 2019 dan 2020 diukur dengan indikator Nilai Ekspor
Non Migas yang dinyatakan dengan satuan miliar. Namun, pada
tahun 2021, indikator ini mengalami perubahan menjadi
Pertumbuhan Ekspor Non Migas dengan satuan persen.
Perubahan satuan ini ditujukan untuk memperjelas seberapa
besar pertumbuhan yang dialami oleh indikator tersebut.
Dalam pengukuran kinerja bidang perdagangan tahun
2021, hampir semua indikator yang digunakan telah berubah,
sehingga tidak dapat dinyatakan pada tahun 2019 dan 2020.
Perubahan ini dikarenakan adanya penyesuaian indikator daerah
dengan indikator yang disepakati dengan pemerintah pusat. Salah
satunya indikator Persentase Penanganan Pengaduan Konsumen
yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengaduan yang
ditangani sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen. Total
terdapat 8 (delapan) indikator baru yang digunakan pada tahun
2021 sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.85
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
2.1.3.2.7 Perindustrian
Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting
bagi perekonomian Provinsi Jawa Barat. Sektor industri khususnya
pengolahan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
sektor-sektor lainnya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam
sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja, dan kemampuan
untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar
yang diolah. Dengan didukung oleh pemulihan ekonomi dunia,
ekspor industri pengolahan meningkat seiring dengan regulasinya
yang semakin mudah. Kinerja sektor industri pengolahan dapat
dilihat dari besarnya PDRB Industri Non Migas di Jawa Barat.
Dalam pengukuran kinerja bidang perindustrian tahun
2021, hampir semua indikator yang digunakan berubah karena
adanya penyesuaian indikator dengan pemerintah pusat. Hal ini
mengakibatkan indikator-indikator yang baru tidak dapat
dinyatakan pada tahun 2019 dan 2020. Terdapat 5 (lima) indikator
baru yang digunakan, yaitu Presentase Pertumbuhan PDRB sektor
Industri Pengolahan Non Migas, Persentase kontribusi sektor
Industri pengolahan non Migas terhadap PDRB, Nilai Ekspor
Produk Industri Pengolahan Non Migas, Jumlah Tenaga Kerja
Sektor Industri Pengolahan Non Migas, dan Nilai Investasi Sektor
Industri Pengolahan Non Migas.
Tabel 2.86
Capaian Indikator Bidang Perindustrian
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2020
2.1.3.2.8 Transmigrasi
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
transmigrasi bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan
pemerataan serta persebaran penduduk. Perpindahan memberikan
kesempatan bagi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan
memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah atau
mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang transmigrasi
meliputi program perencanaan kawasan transmigrasi, program
pembangunan kawasan transmigrasi, dan program pengembangan
kawasan transmigrasi.
Dalam upaya mempersiapkan transmigran agar mampu
mengembangkan berbagai program kegiatan produktif di lahan
transmigrasi, maka para calon transmigran memerlukan beberapa
Tabel 2.87
Capaian Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.88
Peringkat, Skor dan Status Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.89
Level Maturitas UKPBJ
4) Penggunaan E-Procurement
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mendapatkan 4
(empat) penghargaan National e-Procurement Award pada tahun
2016. Dengan prestasi ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat dinyatakan sebagai yang terbaik secara nasional dalam
2.1.3.3.2 Perencanaan
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses
penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
Dokumen perencanaan daerah Provinsi Jawa Barat terdiri
dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
berisi visi dan misi kepala daerah terpilih dan selanjutnya
dijabarkan dalam program kerja dan kegiatan yang tertuang dalam
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD), serta Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai penjabaran rencana
tahunan yang ditetapkan dalam RPJMD.
5) Penerapan SIPD
Sejak beberapa tahun terakhir Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat telah menggunakan sistem informasi
berbasis online dalam proses perencanaan di Provinsi Jawa
Barat. Sistem ini memuat perencanaan program dan kegiatan
yang dilaksanakan setiap tahun.
Pemerintah pusat memberlakukan penggunaan satu
sistem perencanaan penganggaran di tingkat nasional yaitu
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), sebuah sistem
aplikasi elektronik yang terdiri dari sistem informasi
pembangunan daerah, sistem informasi keuangan daerah, dan
sistem informasi pemerintahan daerah lainnya antara lain untuk
data dan informasi pembangunan, merupakan sistem
perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang
terintegrasi, dengan tujuan: 1) menyediakan informasi
penyelenggaraan pemerintah daerah kepada masyarakat; 2)
menghasilkan layanan informasi berbasis elektronik; serta 3)
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, efektif
dan efisien.
Pada tahun 2012, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat mulai menggunakan sistem informasi yang dinamakan
RKPD Online 2101, dan pada tahun 2019 sistem ini mengalami
pengembangan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan
dinamakan “Si Rampak Sekar”, singkatan dari Sistem
Perencanaan dan Penganggaran yang Terintegrasi antara
Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Sistem ini
merupakan salah satu media agar proses perencanaan
pembangunan dapat selaras, sinkron, sinergis, dan terintegrasi
2.1.3.3.3 Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan
keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran sesuai
dengan undang-undang mengenai keuangan negara.
Kepala daerah wajib mengajukan rancangan Perda tentang
APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya
kepada DPRD sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk memperoleh
persetujuan bersama. Berdasarkan Pasal 312 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala
daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perda
tentang APBD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya
tahun anggaran setiap tahun.
Selanjutnya, rancangan Perda yang telah disetujui
diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi bersama
dengan Rancangan Peraturan Gubernur tentang penjabaran
APBD. Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan
Peraturan Daerah Provinsi tentang APBD dan rancangan
peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sesuai dengan
Tabel 2.90
Capaian Indikator Kinerja Urusan Keuangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Gambar 2.45
Informasi APBD Provinsi Jawa Barat secara Online
Sumber : https://jabarprov.go.id/
Tabel 2.91
Capaian Indikator Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.92
Capaian Indikator Kinerja Urusan Penelitian dan
Pengembangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019-2021
Tabel 2.93
Capaian Indikator Kinerja Pengawasan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019- 2021
Tingkat maturitas
16. Level III III III IKU
implementasi Sistem
Pengendalian Intern
Sumber: Inspektorat, Tahun 2022
Gambar 2.46
Informasi APBD Provinsi Jawa Barat Secara Online
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dari tahun 2019
meningkat sebesar 5,96 persen dari tahun 2019 sampai dengan
tahun 2021, sedangkan dari jumlah tersebut ormas yang aktif
meningkat sebesar 16 persen. Kinerja bidang kesatuan bangsa dan
politik lainnya di wilayah Provinsi Jawa Barat selama beberapa
tahun terakhir disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.94
Capaian Indikator Kinerja Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Jawa Barat Tahun 2019- 2021
Gambar 2.47
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah)
Tabel 2.95
Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Kabupaten/Kota
(Rupiah)
Gambar 2.48
Nilai Tukar Petani (NTP) Petani Tahun 2019-2021
Tabel 2.96
Nilai Tukar Petani (Petani) Provinsi di Pulau Jawa 2019-2021
Gambar 2.49
Nilai Tukar Petani (NTP) Nelayan 2019-2021
Tabel 2.97
Nilai Tukar Petani (Nelayan) Provinsi
di Pulau Jawa Tahun 2019-2021
Perubahan
Provinsi 2019 2020 2021 (2020-
2021)
DKI Jakarta 98,21 95,19 97,83 2,64
Jawa Barat 100,02 99,39 108,86 9,47
Jawa Tengah 99,89 102,71 108,45 5,74
DI Yogyakarta 101,99 106,66 115,83 9,17
Jawa Timur 98,44 95,77 101,11 5,34
Banten 101,28 98,73 100,99 2,26
Indonesia 100,23 100,22 104,69 4,47
Sumber: BPS. 2022
Tabel 2.98
Nilai Tukar Petani menurut Sub Sektor Tahun 2019-2021
Perubahan
Sub Sektor 2019 2020 2021 (2020-
2021)
Tanaman Pangan 102,14 103,28 96,94 -6,34
Hortikultura 101,28 100,41 102,28 1,87
Tanaman Perkebunan 98,19 92,72 95,19 2,47
Peternakan 98,07 95,36 96,78 1,42
Pembudidayaan Ikan 102,04 103,49 107,63 4,14
Nelayan dan Pembudidayaan Ikan 101,48 102,35 107,97 5,62
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat. 2022
Gambar 2.50
Nilai dan Share Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Tahun 2019-2021
Gambar 2.51
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2021
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gambar 2.52
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2020
79.72
68.78 69.09 71.32
65.50
Tabel 2.99
Peta Indeks Risiko Bencana Provinsi di Indonesia Tahun 2021
Tabel 2.100
Perbandingan Penurunan Indeks Risiko Bencana
Kabupaten/Kotadi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2021
KELAS RISIKO
NO KABUPATEN/KOTA 2018 2019 2020 2021
2021
1 Cianjur 207.13 207.13 215.08 197.08 TINGGI
Gambar 2.53
Indeks Kemandirian Fiskal 2018-2020
Tabel 2.101
Indeks Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota 2018-2021
Gambar 2.54
Rasio Ketergantungan Tahun 2018-2020 (Persen)
Tabel 2.102
Rasio Ketergantungan Kabupaten/Kota
Tahun 2018-2020 (Persen)
Kabupaten/Kota 2018 2019 2020
Bogor 49,14 48,96 48,83
Sukabumi 52,11 51,97 51,90
Tabel 2.103
Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Rata-rata
Tingkat Capaian
Indikator Predikat
Kinerja RPJMD
Tahun 2021
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan 125.76 Sangat Tinggi
Kesehatan 82.93 Tinggi
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 75.43 Sedang
Perumahan Rakyat dan Kawasan
102.30 Sangat Tinggi
Permukiman
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
110.50 Sangat Tinggi
Perlindungan Masyarakat
Sosial 71.71 Sedang
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
Tenaga Kerja 109.82 Sangat Tinggi
Pemberdayaan Perempuan dan
106.36 Sangat Tinggi
Perlindungan Anak
Pertanahan 56.66 Rendah
Lingkungan Hidup 87.75 Tinggi
Administrasi Kependudukan dan
102.01 Sangat Tinggi
Pencatatan Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 124.57 Sangat Tinggi
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
97.31 Sangat Tinggi
Berencana
Perhubungan 82.08 Tinggi
Komunikasi dan Informatika 88.23 Tinggi
Rata-rata
Tingkat Capaian
Indikator Predikat
Kinerja RPJMD
Tahun 2021
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 266.14 Sangat Tinggi
Penanaman Modal 140.44 Sangat Tinggi
Kepemudaan dan Olahhraga 96.74 Sangat Tinggi
Statistik 100.00 Sangat Tinggi
Persandian 99.68 Sangat Tinggi
Kebudayaan 79.81 Tinggi
Perpustakaan 92.67 Tinggi
Kearsipan 72.06 Sedang
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
Kelautan dan Perikanan 98.45 Sangat Tinggi
Pariwisata 88.89 Tinggi
Pertanian 154.68 Sangat Tinggi
Kehutanan 96.01 Sangat Tinggi
Energi dan Sumber Daya Mineral 90.36 Tinggi
Perdagangan 308.68 Sangat Tinggi
Perindustrian 137.13 Sangat Tinggi
Transmigrasi 105.26 Sangat Tinggi
UNSUR PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN
Perencanaan 100.00 Sangat Tinggi
Keuangan 113.64 Sangat Tinggi
Kepegawaian 96.84 Sangat Tinggi
Pendidikan dan Pelatihan 99.41 Sangat Tinggi
Penelitian dan Pengembangan 100.00 Sangat Tinggi
Penghubung 100.00 Sangat Tinggi
UNSUR PENDUKUNG URUSAN
PEMERINTAHAN
Sekretariat Daerah 85.13 Tinggi
Sekretariat DPRD 99.28 Sangat Tinggi
UNSUR PEMERINTAHAN UMUM
Kesatuan Bangsa dan Politik 89.85 Tinggi
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2021
Tabel 2.104
Ketercapaian Indikator Kinerja Program (Outcome)
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
Pendidikan 125,76
1 Tingkat Partisipasi Warga 78.46 persen 66.77 72.56 83.58 83.58 106.53 Sangat Dinas
Negara Usia 16 - 18 Tahun yang Tinggi Pendidikan
Berpartisipasi Dalam
Pendidikan Menengah
2 Tingkat Partisipasi Warga 47.59 persen 96.06 45.27 96.41 96.41 202.58 Sangat Dinas
Negara Usia 4-18 Tahun Tinggi Pendidikan
Penyandang Disabilitas yang
Berpartisipasi Dalam
Pendidikan Khusus
3 Tingkat pengembangan 84.00 persen N/A 80 100 100 119.05 Sangat Dinas
kurikulum muatan lokal Tinggi Pendidikan
Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus
4 Persentase Pemenuhan 100.00 persen 91 100 94 94 94.00 Sangat Dinas
Pendidik dan Tenaga Tinggi Pendidikan
Kependidikan satuan
Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus sesuai
Standar
5 Persentase izin Pendidikan 84.00 persen 100 80 100 100 119.05 Sangat Dinas
Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan
Khusus yang diselenggarakan
masyarakat yang diterbitkan
6 Persentase dokumen 88.20 persen N/A 80 100 100 113.38 Sangat Dinas
pembinaan, pengembangan dan Tinggi Pendidikan
perlindungan bahasa dan
sastra yang penuturannya
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
lintas daerah di Provinsi Jawa
Barat
Kesehatan 82,93
1 Persentase Persalinan di 93.00 Persen 94 89 98.62 98.62 106.04 Sangat Dinas
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tinggi Kesehatan
2 Presentase Kabupaten/Kota 95.00 Persen 80.29 85 87.9 87.9 92.53 Sangat Dinas
yang penduduknya Tinggi Kesehatan
menggunakan air minum yang
berkualitas
3 Presentase Kabupaten/Kota 90.00 Persen 82.94 80 85.9 85.9 95.44 Sangat Dinas
yang Penduduknya Tinggi Kesehatan
menggunakan Sanitasi yang
layak (Jamban Sehat)
4 Persentase Kabupaten/ Kota 90.00 Persen 80.11 73.27 100 100 111.11 Sangat Dinas
yang melaksanakan Surveilans Tinggi Kesehatan
Gizi
5 Persentase Kab/Kota yang 93.00 Persen 100 63 100 100 107.53 Sangat Dinas
menerapkan upaya Pencegahan Tinggi Kesehatan
dan Pengendalian Penyakit
Menular dan Penyakit Tidak
Menular
6 Persentase Pelayanan 100.00 Persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kesehatan Bagi Penduduk Tinggi Kesehatan
Terdampak Krisis Kesehatan
Akibat Bencana Dan/Atau
Berpotensi Bencana Provinsi
Yang Mendapat Pelayanan
Kesehatan
7 Persentase Pelayanan 100.00 Persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kesehatan Bagi Penduduk pada Tinggi Kesehatan
Kondisi Kejadian Luar Biasa
Provinsi
8 Persentase Puskesmas di 100.00 Persen 81 91 95 95 95.00 Sangat Dinas
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Kab/Kota sesuai standar Tinggi Kesehatan
9 Persentase Kabupaten/kota 96.00 Persen 75.23 80 82.45 82.45 85.89 Tinggi Dinas
dengan minimal 50 % Kesehatan
puskesmas menyelenggarakan
kesehatan tradisional
10 Persentase Rumah Sakit 100.00 Persen 88.95 80 88.95 88.95 88.95 Tinggi Dinas
Terakreditasi Kesehatan
11 Persentase Kab/Kota yang siap 100.00 Persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
melaksanakan Pelayanan Layad Tinggi Kesehatan
Rawat dalam Upaya
meningkatkan akses pelayanan
terhadap masyarakat
12 Persentasi Fasilitas Kesehatan 80.00 Persen 95.4 45 46.03 46.03 57.54 Rendah Dinas
Tingkat Pertama (FKTP) Kesehatan
Terakreditasi
13 Persentasi Kab/ Kota yang 100.00 Persen 85.18 80 85.18 85.18 85.18 Tinggi Dinas
memiliki Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Lain yang
terakreditasi
14 Persentase Ketersediaan Obat 95.00 Persen 92.12 90 91.77 91.77 96.60 Sangat Dinas
Essensial di Puskesmas Tinggi Kesehatan
15 Persentase Penduduk yang 96.00 Persen 85.51 90 84.56 84.56 88.08 Tinggi Dinas
mendapatkan jaminan Kesehatan
kesehatan menuju Universal
Health Coverage (UHC)
16 Persentase Ketersediaan Data 100.00 Persen 100 91.67 100 100 100.00 Sangat Dinas
dan Informasi Program Tinggi Kesehatan
Kesehatan di Jawa Barat
17 Persentase Kab/Kota yang 100.00 Persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
memanfaatkan Dana BOK Tinggi Kesehatan
dalam meningkatkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan
untuk upaya kesehatan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
promotif dan preventif
18 Lama Rawat pasien dirawat di 9.00 hari 3 9 3 3 33.33 Sangat RSUD Al Ihsan,
Rumah Sakit Provinsi (AvLOS) Rendah RSUD
Pameungpeuk,
RS Paru, RS
Kesehatan
kerja, RS
Jampangkulon
19 Lama Rawat pasien dirawat di 21.00 hari 17.09 <21 16.14 16.14 76.86 Tinggi RS Jiwa
Rumah Sakit Provinsi (AvLOS)
20 Persentase Kualitas Hasil 95.00 persen 70 90 72 72 75.79 Sedang Labkes
Pemeriksaan Pelayanan
Laboratorium Kesehatan
21 Persentase Penyediaan Fasilitas 80.00 persen 50 75 50 50 62.50 Rendah Upelkes
Sarana dan Prasarana Upaya
Peningkatan Kualitas Pelatihan
Bidang Kesehatan yang sudah
dapat difungsikan
22 Persentase Fasilitas Pelayanan 69.00 Persen 39 70 47 47 68.12 Sedang Dinas
Kesehatan Milik Pemerintah Kesehatan
Daerah Terisi Tenaga Kesehatan
23 Persentase Fasilitas Pelayanan 100.00 Persen 40 60 40 40 40.00 Sangat UPTD RS Paru
Kesehatan Milik Pemerintah Rendah
Daerah Terisi Tenaga Kesehatan
24 Persentase SDM Kesehatan 75.00 Persen 72 75 20 20 26.67 Sangat UPTD RSUD
yang mendapat Pelatihan Rendah Jampang Kulon
Strategis
25 Persentase SDM Kesehatan 100.00 Persen 65 75 20 20 20.00 Sangat UPTD RSUD
yang mendapat Pelatihan Rendah Pameungpeuk
Strategis
26 Persentase SDM Kesehatan 30.00 Persen 72 30 30 30 100.00 Sangat UPTD RS
yang mendapat Pelatihan Tinggi Kesehatan Kerja
Strategis
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
27 Persentase SDM Kesehatan 4.99 Persen 0.92 2.4 3.9 3.9 78.16 Tinggi UPTD Upelkes
yang mendapat Pelatihan
Strategis
28 Persentase Pertimbangan 90.00 Persen 87.52 N/A 95.97 95.97 106.63 Sangat Dinas
Teknis Sarana Pedagang Besar Tinggi Kesehatan
Farmasi (PBF) Cabang, Sarana
Cabang Penyalur Alat
Kesehatan (PAK) dan Sarana
Usaha Kecil Obat Tradisional
(UKOT)
29 Persentase Kab/Kota yang 100.00 Persen 85.19 N/A 100 100 100.00 Sangat Dinas
Menerapkan Kebijakan Germas Tinggi Kesehatan
30 Persentase Kab/Kota yang 100.00 Persen 100 N/A 90 90 90.00 Tinggi UPTD RS Paru
membangun kemitraan dan
kerjasama dengan RS Paru
untuk jejaring ekternal TB
melalui kegiatan Layad Paru
Pekerjaan Umum dan Penataan 75,43
Ruang
1 Tingkat Pembangunan Sarana 0.00 persen 62.7 75.77 76.44 76.44 0.00 Sangat Dinas Bina
Ibadah Rendah Marga dan
Penataan Ruang
2 Persentase Dokumen 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Bina
Perencanaan Teknis yang Siap Tinggi Marga dan
Bangun Penataan Ruang
3 Persentase Panjang Jalan yang 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Bina
Dilakukan Pengawasan Teknis Tinggi Marga dan
Pelaksanaan Pembangunan, Penataan Ruang
Peningkatan, dan Rehabilitasi
Jalan
4 Panjang Jalan dan Jembatan 1979.18 km 1.924.817 1,914.76 1,939 1,939 97.98 Sangat Dinas Bina
Dalam Kondisi Baik dan Sedang Tinggi Marga dan
Penataan Ruang
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
5 Persentase Peningkatan 24.90 persen 7.44 13.23 15.83 15.83 63.57 Rendah Dinas Bina
Aksesibilitas Menuju Sentra- Marga dan
Sentra Ekonomi dan Kawasan Penataan Ruang
Potensial
6 Persentase Sumber Daya 100.00 persen 20.1 47.29 83.27 83.27 83.27 Tinggi Dinas Bina
Konstruksi yang Terlatih Marga dan
Penataan Ruang
7 Tingkat Ketersediaan Rencana 0.00 persen N/A 42.86 40 40 0.00 Sangat Dinas Bina
Tata Ruang Rendah Marga dan
Penataan Ruang
8 Persentase Kabupaten/Kota 100.00 persen N/A 0 100 100 100.00 Sangat Dinas Bina
yang mendapatkan pembinaan Tinggi Marga dan
Penataan Ruang
9 Persentase Berita Acara yang 89.86 persen N/A 69.57 69.57 69.57 77.42 Tinggi Dinas Bina
diterbitkan dalam rangka Marga dan
persetujuan substansi Penataan Ruang
Ranperda RTR Kabupaten/Kota
10 Persentase Pelaksanaan 60.10 persen N/A 34.46 34.46 34.46 57.34 Rendah Dinas Bina
Pengawasan dan Pengendalian Marga dan
Pemanfaatan Ruang Penataan Ruang
11 Persentase SITU yang 10.95 persen N/A 10.71 11.19 11.19 102.19 Sangat Dinas Sumber
Terpelihara Tinggi Daya Air
12 Rasio Luas Daerah Irigasi 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Sumber
Kewenangan Provinsi yang Tinggi Daya Air
Dilayani Oleh Jaringan Irigasi
13 Kondisi baik jaringan irigasi 69.77 Persen N/A 69.65 52.83 52.83 75.72 Sedang Dinas Sumber
kewenangan Provinsi Daya Air
15 Persentase Kapasitas yang 50.00 persen N/A 50 50 50 100.00 Sangat Dinas
Dapat Terlayani Melalui Tinggi Perumahan dan
Penyaluran Air Minum Curah Permukiman
Lintas Kabupaten/Kota
Terhadap Kebutuhan
Pemenuhan Kapasitas yang
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Memerlukan Pelayanan Air
Minum Curah Lintas Kab/Kota
16 Persentase Sampah Perkotaan 74.60 persen N/A 70.6 70.7 70.7 94.77 Sangat Dinas
yang Tertangani Tinggi Perumahan dan
Permukiman
17 Rasio Pelayanan Pengolahan 0.00 persen N/A 0 0 0 0.00 Sangat Dinas
Limbah Domestik Oleh SPAL Rendah Perumahan dan
Regional Permukiman
18 Persentase Luas genangan yang 77.00 persen N/A 36.9 50.31 50.31 65.34 Rendah Dinas
tertangani Perumahan dan
Permukiman
19 Rasio Pemenuhan Unsur 88.50 Persen N/A 77 78.54 78.54 88.75 Tinggi Dinas
Penyelenggaraan Bangunan Perumahan dan
Gedung Permukiman
20 Persentase Cakupan Penataan 67.50 persen N/A 64.5 85.63 85.63 126.86 Sangat Dinas
Bangunan dan Lingkungan Di Tinggi Perumahan dan
Kawasan Strategis Daerah Permukiman
Provinsi dan Lintas Daerah
Kabupaten/Kota ( % PBL)
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 102,30
1 Persentase Warga Negara 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Korban Bencana yang Tinggi Perumahan dan
Memperoleh Rumah Layak Huni Permukiman
2 Persentase Luas Kawasan 76.00 persen N/A 74 47.243 47.243 62.16 Rendah Dinas
Kumuh 10-15 Ha yang Perumahan dan
Ditangani Permukiman
3 Persentase Satuan Perumahan 49.63 persen N/A 42.4 71.83 71.83 144.73 Sangat Dinas
yang Sudah Dilengkapi PSU Tinggi Perumahan dan
Permukiman
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan 110,5
Masyarakat
1 Persentase Gangguan 71.00 persen N/A 65 98.65 98.65 138.94 Sangat Satuan Polisi
Trantibum yang Dapat Tinggi dan Pamong
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Diselesaikan Praja
2 Persentase Anggota Linmas 75.00 persen N/A 70 69.44 69.44 92.59 Sangat Satuan Polisi
Desa di Jawa Barat Tinggi dan Pamong
Praja
3 Persentase Pelanggaran Perda 100.00 persen N/A 75 100 100 100.00 Sangat Satuan Polisi
dan Perkada yang diselesaikan Tinggi dan Pamong
Praja
4 Persentase Anggota Satpol PP 50.00 persen N/A 40 100 100 200.00 Sangat Satuan Polisi
dan PPNS yang kompeten Tinggi dan Pamong
Praja
5 Persentase Kabupaten Kota 100.00 persen N/A 100 63 63 63.00 Rendah Badan
yang indeks ketahanan Penanggulangan
daerahnya meningkat Bencana
Daerah
6 Persentase kabupaten/kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
yang terfsilitasi dalam Tinggi Penanggulangan
penanganan tanggap darurat Bencana
bencana Daerah
7 Persentase kabupaten/kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
yang terfasilitasi dalam Tinggi Penanggulangan
penanganan pasca bencana Bencana
Daerah
8 Persentase Pendampingan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Pembentukan Pos Pemadam Tinggi Penanggulangan
Kebakaran Bencana
Daerah
9 Persentase Pendampingan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Pembentukan Relawan Tinggi Penanggulangan
Pemadam Kebakaran Bencana
Daerah
Sosial 71,71
1 Persentase Pelaku 68.00 persen N/A 55 59.67 59.67 87.75 Tinggi Dinas Sosial
Kesejahteraan Sosial yang
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Berpartisipasi Dalam
Penyelenggaraan Kesos
2 Persentase Pelaku 68.00 persen N/A 55 21.86 21.86 32.15 Sangat Dinas Sosial,
Kesejahteraan Sosial Rendah UPTD PPKS
Penyelenggaraan Kesos UPTD
PPKS
3 Persentase Lembaga di Bidang 32.00 persen N/A 28 13 13 40.63 Sangat Dinas Sosial
Kesejahteraan Sosial yang Rendah
Terakreditasi
4 Persentase Daerah yang 100.00 persen N/A 95 44.7 44.7 44.70 Sangat Dinas Sosial
Difasilitasi Untuk Membentuk Rendah
Puskesos
5 Persentase pekerja migran 100.00 persen N/A 0.75 1.73 1.73 1.73 Sangat Dinas Sosial
korban tindak kekerasan yang Rendah
tertangani
6 Persentase PPKS yang 100.00 persen N/A 100 110 110 110.00 Sangat Dinas Sosial,
tertangani dan berfungsi sosial Tinggi UPTD
di dalam panti PRSAMPK,
PPSBR,
PRSABH,
PRSPD, PRSBK,
PRSTS, PRSLU
7 Persentase Fakir Miskin yang 38.70 persen N/A 37.5 69.7 69.7 180.10 Sangat Dinas Sosial
tertangani Tinggi
8 Persentase korban bencana 100.00 persen N/A 100 120 120 120.00 Sangat Dinas Sosial
alam dan sosial yang terpenuhi Tinggi
kebutuhan dasarnya pada saat
dan setelah tanggap darurat
bencana provinsi
9 Tingkat pengelolaan makam 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Sosial
pahlawan Tinggi
10 Indeks Partisipasi Sosial 50.00 Poin 40.00 0 0 0.00 Sangat Dinas Sosial
Rendah
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
Tenaga Kerja 109,82
1 Persentase Kabupaten/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Tenaga
yang Menyusun Rencana Tinggi Kerja dan
Tenaga Kerja Transmigrasi
2 Persentase Pencari Kerja yang 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Tenaga
Diuji Kompetensi Tinggi Kerja dan
Transmigrasi
3 Jumlah Pencari Kerja yang 88.30 persen N/A 84.05 135.638 135.638 153.61 Sangat Dinas Tenaga
Ditempatkan Tinggi Kerja dan
Transmigrasi
4 Persentase Perusahaan yang 90.00 persen N/A 80 72.78 72.78 80.87 Tinggi Dinas Tenaga
Menerapkan Tata Kelola Kerja Kerja dan
yang Layak (PP/PKB, LKS Transmigrasi
Bipartit, Struktur Skala Upah,
dan Terdaftar Peserta BPJS
Ketenagakerjaan
5 Persentase Perusahaan yang 20.00 persen 20.25 20 22.92 22.92 114.60 Sangat Dinas Tenaga
Menerapkan Peraturan Tinggi Kerja dan
Perundangan Bidang Transmigrasi
Ketenagakerjaan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 106,36
1 Persentase Kab/Kota yang 51.85 persen N/A 22.22 22.22 22.22 42.85 Sangat Dinas
Mendapatkan Advokasi Rendah Pemberdayaan
Pengarusutamaan Gender Perempuan,
Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
2 Rasio Kekerasan Terhadap 1.88 persen N/A 1.92 3.6 3.6 191.49 Sangat Dinas
Perempuan, Termasuk TPPO Tinggi Pemberdayaan
(Per 100.000 Penduduk Perempuan,
Perempuan) Perlindungan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Anak, dan
Keluarga
Berencana
3 Persentase Perempuan Korban 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kekerasan, Eksploitasi, dan Tinggi Pemberdayaan
Diskriminasi (KED) yang Perempuan,
Mendapat Layanan Pengaduan Perlindungan
Oleh UPTD PPA Anak, dan
Keluarga
Berencana ,
UPTD PPA
4 Jumlah Kab Kota yang Sudah 27.00 kab/kot N/A 16 16 16 59.26 Rendag Dinas
Membentuk Layanan Pusat a Pemberdayaan
Pembelajaran Keluarga Perempuan,
(Puspaga) Di Jawa Barat Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
5 Cakupan Ketersediaan Data 100.00 persen N/A 66 66 66 66.00 Sedang Dinas
Terpilah yang Up To Date Pada Pemberdayaan
Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Perempuan,
Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
6 Peningkatan Cakupan 100.00 persen N/A 25 25 25 25.00 Sangat Dinas
Penguatan dan Pengembangan Rendah Pemberdayaan
Lembaga Penyedia Layanan Perempuan,
Peningkatan Kualitas Hidup Perlindungan
Anak Tingkat Daerah Provinsi Anak, dan
Keluarga
Berencana
7 Peningkatan Cakupan 100.00 persen N/A 25 25 25 25.00 Sangat Dinas
Pelembagaan Pemenuhan Hak Rendah Pemberdayaan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Anak Tingkat Provinsi Perempuan,
Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
8 Ratio Kekerasan Terhadap Anak 0.21 rasio N/A 0.27 0.73 0.73 347.62 Sangat Dinas
(Per 10.000 Anak) Tinggi Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
9 Cakupan Anak yang 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Memerlukan Perlindungan Tinggi Pemberdayaan
Khusus yang Mendapatkan Perempuan,
Layanan Oleh UPTD PPA Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
(UPTD PPA)
Pangan 411,24
1 Persentase Cadangan Pangan 50.00 persen N/A 50 42.36 42.36 84.72 Tinggi Dinas
Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
2 Persentase Desa Rawan Pangan 10.00 persen N/A 10 4 4 40.00 Sangat Dinas
yang Diintervensi Rendah Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
3 Persentase Peningkatan 12.67 persen N/A 10.27 140.51 140.51 1109.00 Sangat Dinas
Sertifikasi PSAT Tinggi Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Pertanahan 56,66
1 Persentase Pengadaan Tanah 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Untuk Kepentingan Umum yang Tinggi Perumahan dan
Selesai Tepat Waktu Permukiman
2 Persentase Pemanfaatan Tanah 66.67 persen N/A 33.33 33.33 33.33 49.99 Sangat Dinas
Kosong Untuk Pembangunan Rendah Perumahan dan
Strategis Di Jawa Barat Permukiman
3 Persentase Penggunaan Tanah 100.00 Persen N/A 20 20 20 20.00 Sangat Dinas
yang Hamparannya Lintas Rendah Perumahan dan
Daerah Kabupaten/Kota Permukiman
Lingkungan Hidup 87,75
1 Persentase Dokumen 100.00 persen 54.16 50 70 70 70.00 Sedang Dinas
Perencanaan Pembangunan Lingkungan
yang Sudah Mengintegrasikan Hidup
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan
2 Persentase Penurunan 100.00 persen 136.32 94 127.86 127.86 127.86 Sangat Dinas
Konsentrasi Parameter COD Tinggi Lingkungan
(Mg/L) Hidup
3 Persentase Penurunan 100.00 persen 107.9 93 87.34 87.34 87.34 Tinggi Dinas
Konsentrasi Parameter SOX Lingkungan
Hidup
4 Persentase Ketersediaan Data 100.00 persen 60 60 70.37 70.37 70.37 Sedang Dinas
Inventarisasi dan Mitigasi GRK Lingkungan
Kabupaten/Kota Hidup
5 Persentase Peningkatan 100.00 persen 81 85.71 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kampung Iklim Tinggi Lingkungan
Hidup
6 Persentase Jumlah Parameter 100.00 persen 72.3 81.25 83.33 83.33 83.33 Tinggi Dinas
yang Terakreditasi di Setiap Lingkungan
Bahan/Produk yang Diuji Hidup
7 Persentase Jumlah Sertifikat 100.00 persen 90.63 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kompetensi Teknis yang Tinggi Lingkungan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Diperoleh Hidup
8 Persentase Peningkatan Luasan 100.00 persen 110.74 100 114 114 114.00 Sangat Dinas
Taman Keanekaragaman Hayati Tinggi Lingkungan
(KEHATI) Hidup
9 Persentase Pelaporan 100.00 persen 71.43 45.23 50 50 50.00 Rendah Dinas
Pengendalian B3 dan LB3 Lingkungan
Hidup
10 Persentase Peningkatan 100.00 persen 89.16 70 80 80 80.00 Tinggi Dinas
Dokumen Lingkungan yang Lingkungan
Dinilai dan Diawasi Hidup
Implementasinya
11 Persentase Status Masyarakat 100.00 persen N/A 20 100 100 100.00 Sangat Dinas
Hukum Adat Di Tinggi Lingkungan
Kabupaten/Kota Hidup
12 Persentase Kabupaten/Kota 100.00 persen 81.84 88.89 100 100 100.00 Sangat Dinas
yang Memiliki Desa Berbudaya Tinggi Lingkungan
Lingkungan Hidup
13 Persentase Peningkatan 100.00 persen 40 60 85.52 85.52 85.52 Tinggi Dinas
Kemitraan Lingkungan Lingkungan
Hidup
14 Persentase Peningkatan 100.00 persen 76.33 80.91 91.52 91.52 91.52 Sangat Dinas
Pengawasan, Penyelesaian Tinggi Lingkungan
Sengketa dan Penegakan Hidup
Hukum Lingkungan Hidup
Pelaku Usaha dan/Kegiatan
Dalam Pelaksanaan Pengelolaan
dan Perlindungan Lingkungan
Hidup
15 Persentase Peningkatan 100.00 persen 53.78 50 56.34 56.34 56.34 Rendah Dinas
Sampah yang Terolah Di Lingkungan
TPA/TPST Regional Hidup
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 102,01
1 Tingkat Penyelenggaraan 83.25 persen N/A 81.6 83.92 83.92 100.80 Sangat Dinas
Administrasi Kependudukan Tinggi Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
2 Tingkat Kepemilikan Dokumen 83.25 persen N/A 81.6 90.45 90.45 108.65 Sangat Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Tinggi Kependudukan
Sipil dan Pencatatan
Sipil
3 Tingkat Akurasi Data 84.78 persen N/A 82.35 83.57 83.57 98.57 Sangat Dinas
Kependudukan Skala Provinsi Tinggi Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
4 Persentase Dokumen 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Kependudukan yang Dihasilkan Tinggi Kependudukan
Sesuai Kewajiban OPD dan Pencatatan
Berdasarkan Permendagri Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 124,57
1 Persentase fasilitas penataan 100.00 persen N/A 100 94.51 94.51 94.51 Sangat Dinas
desa yang sesuai dengan Tinggi Pemberdayaan
peraturan perundang undangan Masyarakat dan
Desa
2 Persentase fasilitasi kerjasama 100.00 persen N/A 100 99.07 99.07 99.07 Sangat Dinas
antar desa yang menjadi Tinggi Pemberdayaan
kewenangan Provinsi Masyarakat dan
Desa
3 Persentasi Fasilitasi 70.00 persen N/A 100 98.71 98.71 141.01 Sangat Dinas
Administrasi Pemerintahan Tinggi Pemberdayaan
desa dalam penyelenggaraan Masyarakat dan
pemerintahan yang sesuai Desa
dengan ketentuan
4 Persentase fasilitasi 60.00 persen N/A 100 98.20 98.20 163.67 Sangat Dinas
Kelembagaan Pemberdayaan Tinggi Pemberdayaan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Masyarakat dalam Masyarakat dan
pembangunan di desa Desa
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 97,31
1 Persentase Peserta KB 64.07 persen N/A 63.27 58.9 58.9 91.93 Sangat Dinas
Aktif/mCPR Tinggi Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
2 Persentase Pembinaan Keluarga 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Berencana (KB) yang Telah Tinggi Pemberdayaan
Dilakukan DINAS P3AKB Perempuan,
Provinsi Jawa Barat di Perlindungan
Kabupaten/Kota Anak, dan
Keluarga
Berencana
3 Persentase Pembinaan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Ketahanan Keluarga yang Telah Tinggi Pemberdayaan
Dilakukan DINAS P3AKB Jawa Perempuan,
Barat Di Kabupaten Kota Perlindungan
Anak, dan
Keluarga
Berencana
Perhubungan 82,08
1 Rasio Konektivitas Angkutan 87.85 persen N/A 87.69 87.69 87.69 99.82 Sangat Dinas
Jalan Lingkup Provinsi Tinggi Perhubungan
2 Nilai V/C Ratio di Jalan 0,18-0,82 persen N/A 0.82 0.52 0.52 63.41 Rendah Dinas
Provinsi Perhubungan
3 Rasio Konektivitas Provinsi 87.85 persen N/A 87.69 87.69 87.69 99.82 Sangat Dinas
Angkutan Jalan (UPTD PPP Tinggi Perhubungan
LLAJ Wilayah I)
4 Rasio Konektivitas Provinsi 87.85 persen N/A 87.69 87.69 87.69 99.82 Sangat Dinas
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Angkutan Jalan (UPTD PPP Tinggi Perhubungan
LLAJ Wilayah II)
5 Rasio Konektivitas Provinsi 87.85 persen N/A 87.69 87.69 87.69 99.82 Sangat Dinas
Angkutan Jalan (UPTD PPP Tinggi Perhubungan
LLAJ Wilayah III)
6 Rasio Konektivitas Provinsi 87.85 persen N/A 87.69 87.69 87.69 99.82 Sangat Dinas
Angkutan Jalan (UPTD PPP Tinggi Perhubungan
LLAJ Wilayah IV
7 Persentase Lintas 100.00 persen N/A 92.59 92.59 92.59 92.59 Sangat Dinas
Penyeberangan yang Beroperasi Tinggi Perhubungan
8 Jumlah Dokumen Pendukung 14.00 dokume N/A 10 5 5 35.71 Sangat Dinas
Pelabuhan Pengumpan Regional n Rendah Perhubungan
yang Disiapkan (UPTD PPP
Pelabuhan Laut)
9 Persentase Dermaga yang 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Terpenuhi Standar (UPTD PPP Tinggi Perhubungan
LL ASDP)
10 Persentase Kebijakan 100.00 persen N/A 30 30 30 30.00 Sangat Dinas
Penetapaan Jaringan Rendah Perhubungan
Perkeretaapian yang
Kewenangan Provinsi
Komunikasi dan Informatika 88.23
1 Persentase Masyarakat yang 90.00 persen 92.78 80 91 91 101.11 Sangat Dinas
Menjadi Sasaran Penyebaran Tinggi Komunikasi dan
Informasi Publik, Mengetahui Informatika
Kebijakan dan Program
Prioritas Pemerintah dan
Pemerintah Daerah Provinsi
2 Persentase Organisasi 100.00 persen 100 95 100 100 100.00 Sangat Dinas
Perangkat Daerah (OPD) yang Tinggi Komunikasi dan
Terhubung Dengan Akses Informatika
Internet yang Disediakan Oleh
Dinas Kominfo
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
3 Persentase Layanan Publik yang 60.00 persen N/A 40 41.09 41.09 68.48 Sedang Dinas
Diselenggarakan Secara Online Komunikasi dan
dan Terintegrasi Informatika
4 Persentase Layanan 60.00 persen N/A 40 50 50 83.33 Tinggi Dinas
Administrasi Pemerintahan Komunikasi dan
yang Diselenggarakan Secara Informatika
Online dan Terintegrasi Dengan
Sistem Penghubung Layanan
Pemerintahan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 266,14
1 Tingkat Kepatuhan Koperasi 4.50 persen 15.17 3.1 17.25 17.25 383.33 Sangat Dinas Koperasi
Tinggi dan Usaha Kecil
2 Persentase Wirausaha Menjadi 100.00 persen N/A 48.4 44.92 44.92 44.92 Sangat Dinas Koperasi
Usaha Mikro Rendah dan Usaha Kecil
3 Persentase Pertumbuhan SDM 100.00 persen 0 33.3 50 50 50.00 Rendah Dinas Koperasi
Koperasi dan Usaha Kecil
4 Tingkat Koperasi yang 37.00 persen N/A 33 88.5 88.5 239.19 Sangat Dinas Koperasi
Berkualitas Tinggi dan Usaha Kecil
5 Laju Pertumbuhan Volume 6.90 persen -6.24 6.3 11 11 159.42 Sangat Dinas Koperasi
Usaha Koperasi Tinggi dan Usaha Kecil
6 Persentase Kelembagaan Usaha 35.00 persen N/A 30 75.9 75.9 216.86 Sangat Dinas Koperasi
UMKM Tinggi dan Usaha Kecil
7 Laju Pertumbuhan Omzet 6.50 persen 8.52 5.5 50 50 769.23 Sangat Dinas Koperasi
UMKM Binaan Tinggi dan Usaha Kecil
Penanaman Modal 140.44
1 Peningkatan Jumlah Pelaku 10.00 persen N/A 10 10 10 100.00 Sangat Dinas
Usaha yang Mendapatkan Tinggi Penanaman
Informasi Potensi dan Peluang Modal dan
Investasi Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
2 Persentase Tingkat Penyelesaian 70-75 persen N/A 60 73.58 73.58 98.11 Sangat Dinas
Perizinan Tepat Waktu Tinggi Penanaman
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
3 Peningkatan Jumlah Pelaku 15.00 persen N/A 15 40.77 40.77 271.80 Sangat Dinas
Usaha yang Melaporkan Tinggi Penanaman
Realisasi Investasinya Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
4 Tingkat pemanfaatan data dan 88.20 persen N/A 80 81 81 91.84 Sangat Dinas
informasi penanaman modal Tinggi Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Kepemudaan dan Olahraga 96.74
1 Tingkat Partisipasi Pemuda 18.00 persen 31.42 17.3 31.97 31.97 177.61 Sangat Dinas Pemuda
Dalam Organisasi Kepemudaan Tinggi dan Olahraga
dan Organisasi
Kemasyarakatan
2 Persentase Sarana dan 72.00 persen N/A 68 40 40 55.56 Rendah Dinas Pemuda
Prasarana Kepemudaan Dalam dan Olahraga
Kondisi Baik
3 Persentase Pemuda Berprestasi 3.00 persen 2.6 2.6 2.69 2.69 89.67 Tinggi Dinas Pemuda
Tingkat Nasional dan Olahraga
4 Tingkat Partisipasi Pemuda 12.00 persen 12.34 10.5 12.48 12.48 104.00 Sangat Dinas Pemuda
Dalam Kegiatan Ekonomi Tinggi dan Olahraga
Mandiri
5 Persentase Sarana dan 87.00 persen N/A 80 71 71 81.61 Tinggi Dinas Pemuda
Prasarana Olahraga Dalam dan Olahraga
Kondisi Baik
6 Persentase Peningkatan 10.00 persen 10 10 10 10 100.00 Sangat Dinas Pemuda
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Partisipasi Masyarakat Tinggi dan Olahraga
Berolahraga
7 Tingkat Partisipasi Masyarakat 17.00 persen 11.27 17 11.69 11.69 68.76 Sedang Dinas Pemuda
Jawa barat dalam dan Olahraga
Kepramukaan
Statistik 100.00
1 Persentase Organisasi 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Perangkat Daerah (OPD) yang Tinggi Komunikasi dan
Menggunakan Data Statistik Informatika
Dalam Menyusun Perencanaan
Pembangunan Daerah
2 Persentase OPD yang 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Menggunakan Data Statistik Tinggi Komunikasi dan
Dalam Melakukan Evaluasi Informatika
Pembangunan Daerah
Persandian 99.68
1 Tingkat Keamanan Informasi 96.90 persen 94.57 89.15 96.59 96.59 99.68 Sangat Dinas
Pemerintah Tinggi Komunikasi dan
Informatika
Kebudayaan 79.81
1 Persentase Kebudayaan yang 30.79 persen 11.45 18.47 18.47 18.47 59.99 Rendah Dinas
Dikembangkan (Usulan WBTB Pariwisata dan
Jabar yang ditetapkan sebagai Kebudayaan
wbtb nasional, Bahasa, Sastra,
dan Aksara daerah yang
dilestarikan, dan seni budaya
yang dilindungi)
2 Persentase Cagar Budaya yang 26.09 persen 19.13 17.39 19.13 19.13 73.32 Sedang Dinas
Dilestarikan dan Dikelola Pariwisata dan
Kebudayaan
3 Persentase Benda Koleksi 23.18 persen 9.93 19.87 24.6 24.6 106.13 Sangat Dinas
Museum Negeri Sri Baduga Tinggi Pariwisata dan
yang Dilindungi Kebudayaan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Perpustakaan 92.67
1 Tingkat Ketersediaan Fasilitas 55.00 Poin 63.23 53 52.33 52.33 95.15 Sangat Dinas
Membaca Tinggi Perpustakaan
dan Kearsipan
2 Tingkat Pemanfaatan Bahan 71.00 Poin 75.95 69 68.61 68.61 96.63 Sangat Dinas
Bacaan Tinggi Perpustakaan
dan Kearsipan
3 Tingkat Kebiasaan Membaca 66.00 Poin 68.38 64 63.54 63.54 96.27 Sangat Dinas
Tinggi Perpustakaan
dan Kearsipan
4 Persentase Koleksi Nasional dan 23.00 persen 19 19 19 19 82.61 Tinggi Dinas
Naskah Kuno yang Dilestarikan Perpustakaan
dan Kearsipan
Kearsipan 72.06
1 Tingkat Ketersediaan Arsip 45.00 persen 56.75 15 15 15 33.33 Sangat Dinas
Sebagai Bahan Akuntabilitas Rendah Perpustakaan
Kinerja, Alat Bukti Yang Sah dan Kearsipan
dan Pertanggungjawaban
Nasional (Pasal 40 dan 59 UU
Nomor 43 Tahun 2009 Tentang
Kearsipan)
2 Tingkat Keberadaan dan 70.00 persen 63.33 58 58 58 82.86 Tinggi Dinas
Kebutuhan Arsip Sebagai Perpustakaan
Bahan Pertanggungjawaban dan Kearsipan
Setiap Aspek Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
untuk Kepentingan Negara,
Pemerintahan, Pelayanan
Publik dan Kesejahteraan
Rakyat
3 Persentase Penggunaan Arsip 100.00 persen 70 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
yang Bersifat Tertutup Tinggi Perpustakaan
dan Kearsipan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
Kelautan dan Perikanan 98.45
1 Persentase Luas Wilayah Laut 83.51 persen 82 79,51 85 85 101,78 Sangat Dinas Kelautan
dan Pesisir yang Dikelola Sesuai Tinggi dan Perikanan
Dengan Peraturan Perundangan
yang Berlaku
2 Jumlah Produksi Garam 284750.29 ton 41.489,20 25.8276, 79.314,3 79.314,33 30,71 Sangat Dinas Kelautan
9 3 Rendah dan Perikanan
3 Jumlah Produksi Perikanan 186558.07 ton 250.919,50 182.160, 277.282, 277.282,94 152,22 Sangat Dinas Kelautan
Tangkap 00 94 Tinggi dan Perikanan
4 Jumlah Produksi Perikanan 882923.42 ton 1.184.915,96 832.240 1.214.440, 1.214.440,14 145,92 Sangat Dinas Kelautan
Budidaya 14 Tinggi dan Perikanan
5 Persentase Tingkat Penanganan 85.00 persen 85 85 87,8 87,8 103,29 Sangat Dinas Kelautan
Kasus Pelanggaran Sektor Tinggi dan Perikanan
Kelautan dan Perikanan
6 Angka Konsumsi Ikan Jawa 30.93 Kg/Kap/ 36,41 30,28 37,73 37,73 124,60 Sangat Dinas Kelautan
Barat Th Tinggi dan Perikanan
Pariwisata 88.89
1 Persentase Destinasi Wisata 29.27 persen 17.86 19.51 19.51 19.51 66.66 Sedang Dinas
yang Dikembangkan Pariwisata dan
Kebudayaan
2 Persentase seni budaya dan 28.57 persen 1.47 14.29 28.57 28.57 100.00 Sangat Dinas
destinasi wisata yang Tinggi Pariwisata dan
dipromosikan Kebudayaan
3 Persentase Sumber Daya 22.22 persen 11.11 22.22 22.22 22.22 100.00 Sangat Dinas
Industri Kreatif yang Tinggi Pariwisata dan
Dikembangkan Kebudayaan
Pertanian 154.68
1 Rata-Rata Performa Ternak 44.00 persen N/A 42 47 47 106.82 Sangat Dinas
yang Sesuai Standar Tinggi Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
2 Tingkat Pemenuhan Prasarana 90.00 persen N/A 32 26 26 28.89 Sangat Dinas
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Peternakan Rendah Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
3 Persentase Penurunan Kejadian 5.00 persen N/A 4 64 64 1280.00 Sangat Dinas
dan Jumlah Kasus Penyakit Tinggi Ketahanan
Hewan Menular Pangan dan
Peternakan
4 Persentase Petugas dan Pelaku 25.00 persen N/A 25 25 25 100.00 Sangat Dinas
Usaha Peternakan yang Tinggi Ketahanan
Meningkat Kinerjanya Pangan dan
Peternakan
5 Produktivitas Tanaman Pangan 58.76 Ku/Ha 57.42 57.76 57,41* 57.41 97.70 Sangat Dinas Tanaman
(Ku/Ha) Tinggi Pangan dan
Hortikultura
6 Produktivitas Tanaman 90.34 Ku/Ha 95.34 90.19 101,36* 101.36 112.20 Sangat Dinas Tanaman
Hortikultura (Ku/Ha) Tinggi Pangan dan
Hortikultura
7 Nilai Indeks Kepuasan 82.21 persen 85.16 80.59 90.16 90.16 109.67 Sangat Dinas Tanaman
Masyarakat (IKM) terhadap Tinggi Pangan dan
Balai Pengawasan Sertifikasi Hortikultura
Benih
8 Luas Panen Tanaman Pangan 1892521.00 Ha 1846931 1892521 1.776.69 1,776,697 93.88 Sangat Dinas Tanaman
7* Tinggi Pangan dan
Hortikultura
9 Luas Panen Tanaman 199271.00 Ha 138540 194718 336.992* 336,992 169.11 Sangat Dinas Tanaman
Hortikultura Tinggi Pangan dan
Hortikultura
10 Indeks Pertamanan (IP) 2.00 persen 1.98 1.9 2.1 2.1 105.00 Sangat Dinas Tanaman
Tinggi Pangan dan
Hortikultura
11 Persentase Luas Lahan yang 4.50 persen 3.21 4.5 4.46 4.46 99.11 Sangat Dinas Tanaman
Terkena Serangan OPT/DPI Tinggi Pangan dan
Hortikultura
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
12 Persentase Penyuluh yang 2.13 persen 2.13 2.13 2.13 2.13 100.00 Sangat Dinas Tanaman
Berprestasi Tinggi Pangan dan
Hortikultura
13 Persentase Kelompok Tani yang 94.17 persen 37.54 56.15 52.63 52.63 55.89 Rendah Dinas Tanaman
di Bina oleh Penyuluh Pangan dan
Hortikultura
14 Persentase Sumber Daya 20.41 persen 11.16 20.41 20.73 20.73 101.57 Sangat Dinas Tanaman
Manusia Tanaman Pangan dan Tinggi Pangan dan
Hortikultura yang dilatih Hortikultura
15 Nilai Indeks Kepuasan 88.86 persen 88.89 88.86 89.27 89.27 100.46 Sangat Dinas Tanaman
Masyarakat (IKM) terhadap Tinggi Pangan dan
Balai Pelatihan Tanaman Hortikultura
Pangan dan Hortikultura
16 Laju Peningkatan Poktan yang 25.00 persen N/A 25 29.4 29.4 117.60 Sangat Dinas
terfasilitasi Sarana Perkebunan Tinggi Perkebunan
17 Laju Peningkatan Poktan yang 25.00 persen N/A 20 20 20 80.00 Tinggi Dinas
terfasilitasi Prasarana Perkebunan
Perkebunan
18 Laju Peningkatan Poktan yang 25.00 persen N/A 25 25 25 100.00 Sangat Dinas
terfasilitasi Penanganan Tinggi Perkebunan
Bencana Perkebunan
19 Laju Peningkatan Perkebunan 50.00 persen N/A 25 50 50 100.00 Sangat Dinas
Besar yang Mendapatkan Tinggi Perkebunan
Rekomendasi Teknis Usaha
Perkebunan
20 Persentase Peningkatan 75.00 persen N/A 25 26.84 26.84 35.79 Sangat Dinas
Kompetensi Pelaku Usaha Rendah Perkebunan
Perkebunan yang dibina
Kehutanan 96.01
1 Tingkat Ketersediaan Dokumen 100.00 persen N/A 71 72.7 72.7 72.70 Sedang Dinas
Arahan Pengelolaan Hutan Kehutanan
2 Persentase Penanganan Lahan 5.00 persen N/A 3 3.54 3.54 70.80 Sedang Dinas
Kritis Kehutanan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
3 Tingkat Kerusakan Hutan 0.50 persen N/A 0.7 0.1 0.1 20.00 Sangat Dinas
Rendah Kehutanan
4 Persentase Peningkatan 30.00 persen N/A 10 31.46 31.46 104.87 Sangat Dinas
Produksi Hasil Hutan Tinggi Kehutanan
5 Persentase Peningkatan 10.00 persen N/A 10 11.2 11.2 112.00 Sangat Dinas
Penerimaan Dari Jasa Tinggi Kehutanan
Lingkungan
6 Persentase Peningkatan Habitat 5.00 persen N/A 5 3.75 3.75 75.00 Sedamh Dinas
dan Populasi Tumbuhan dan Kehutanan
Satwa Liar Yang Ditangkarkan
7 Jumlah Penyuluh Kehutanan 120.00 orang N/A 75 297 297 247.50 Sangat Dinas
yang Mengikuti Bimtek/Diklat Tinggi Kehutanan
8 Penurunan Nilai Total 36.55 persen N/A 41.55 23,84 23.84 65.23 Rendah Dinas
Suspended Solid (TSS) di (Mg/L) Kehutanan
Daerah Aliran Sungai
Energi dan Sumber Daya Mineral 90.36
1 Rasio Sumur Imbuhan 20.64 persen N/A 15.98 41.53 41.53 201.21 Sangat Dinas Sumber
Terhadap Sumur Produksi Tinggi Daya Mineral
2 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 59.99 59.99 99.98 Sangat Dinas Sumber
yang Taat Peraturan Tinggi Daya Mineral
3 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 58.06 58.06 96.77 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah I
Kerja Cabang Dinas I Cianjur Cianjur Dinas
Sumber Daya
Mineral,
4 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 60.91 60.91 101.52 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah II Bogor
Kerja Cabang Dinas II Bogor Dinas Sumber
Daya Mineral
5 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 58.73 58.73 97.88 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah III
Kerja Cabang Dinas III Purwakarta
Purwakarta Dinas Sumber
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Daya Mineral
6 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 61.73 61.73 102.88 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah IV
Kerja Cabang Dinas IV Bandung Bandung Dinas
Sumber Daya
Mineral
7 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 56.22 56.22 93.70 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah V
Kerja Cabang Dinas V Sumedang
Sumedang Dinas Sumber
Daya Mineral
8 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 56.05 56.05 93.42 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah VI
Kerja Cabang Dinas VI Tasikmalaya
Tasikmalaya Dinas Sumber
Daya Mineral
9 Persentase Pengambil Air Tanah 60.00 persen N/A 56 61.6 61.6 102.67 Sangat Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Tinggi Wilayah VII
Kerja Cabang Dinas VII Cirebon Cirebon Dinas
Sumber Daya
Mineral
10 Persentase Sample Air Tanah 3.00 persen N/A 1.5 1.56 1.56 52.00 Rendaah Cabang Dinas
yang Diuji Kualitasnya UPTD
Laboratorium
Dinas Sumber
Daya Mineral
11 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 58.81 58.81 98.02 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang Tertib Tinggi dan Sumber
Administrasi Daya Mineral
12 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 59.42 59.42 99.03 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas I Cianjur Cabang Dinas
Wilayah I
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Cianjur
13 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 58.06 58.06 96.77 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas II Bogor Cabang Dinas
Wilayah II Bogor
14 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 52.38 52.38 87.30 Tinggi Dinas Energi
Pertambangan yang tertib dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas III Purwakarta Cabang Dinas
Wilayah III
Purwakarta
15 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 61.73 61.73 102.88 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas IV Bandung Cabang Dinas
Wilayah IV
Bandung
16 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 56.25 56.25 93.75 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas V Sumedang Cabang Dinas
Wilayah V
Sumedang
17 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 61.9 61.9 103.17 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas VI Tasikmalaya Cabang Dinas
Wilayah VI
Tasikmalaya
18 Persentase Usaha 60.00 persen N/A 58 58 58 96.67 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang tertib Tinggi dan Sumber
administrasi Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas VII Cirebon Cabang Dinas
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Wilayah VII
Cirebon
19 Persentase Pengujian Kualitas 60.00 persen N/A 40 41.33 41.33 68.88 Sedang Dinas Energi
Bahan Tambang Di Jawa Barat dan Sumber
Daya Mineral,
Cabang Dinas
UPTD
Laboratorium
20 Persentase Usaha 48.00 persen N/A 46 48.33 48.33 100.69 Sangat Dinas Energi
Pertambangan yang Tertib Tinggi dan Sumber
Teknis Daya Mineral
21 Jumlah Reduksi CO2 Dari 2175.21 Ton N/A 932.7 932.7 932.7 42.88 Sangat Dinas Energi
Bidang Energi (Tidak Termasuk Co2eq Rendah dan Sumber
Sektor Transportasi) Daya Mineral
22 Persentase Komoditas EBT yang 100.00 persen N/A 50 50 50 50.00 Rendah Dinas Energi
Diuji Unjuk Kinerja Sebagai dan Sumber
Bahan Pengambilan Kebijakan Daya Mineral
Bidang Energi
23 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 98.00 persen N/A 79.08 85 85 86.73 Tinggi Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Daya Mineral
24 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 60.65 60.65 60.65 Rendah Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah I Cianjur Cabang Dinas
Wilayah I
Cianjur
25 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 62.36 62.36 62.36 Rendah Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Cabang Dinas Daya Mineral,
Wilayah II Bogor Cabang Dinas
Wilayah II Bogor
26 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 60.53 60.53 60.53 Rendah Dinas Energi
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah III Purwakarta Cabang Dinas
Wilayah III
Purwakarta
27 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 70.82 70.82 70.82 Sedang Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah IV Bandung Cabang Dinas
Wilayah IV
Bandung
28 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 76.25 76.25 76.25 Tinggi Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah V Sumedang Cabang Dinas
Wilayah V
Sumedang
29 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 72 72 72.00 Sedang Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah VI Tasikmalaya Cabang Dinas
Wilayah VI
Tasikmalaya
30 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang 100.00 persen N/A 60 62.27 62.27 62.27 Rendah Dinas Energi
Ketenagalistrikan yang Patuh dan Sumber
Terhadap Aturan Pada Cabang Daya Mineral,
Dinas Wilayah VII Cirebon Cabang Dinas
Wilayah VII
Cirebon
31 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran Daya Mineral,
32 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas I Cianjur Cabang Dinas
Wilayah I
Cianjur
33 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas II Bogor Cabang Dinas
Wilayah II Bogor
34 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas III Purwakarta Cabang Dinas
Wilayah III
Purwakarta
35 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas IV Bandung Cabang Dinas
Wilayah IV
Bandung
36 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas V Sumedang Cabang Dinas
Wilayah V
Sumedang
37 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas VI Tasikmalaya Cabang Dinas
Wilayah VI
Tasikmalaya
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
38 Persentase Kab/Kota 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas Energi
Terfasilitasi Subsidi Listrik Tinggi dan Sumber
Tepat Sasaran di Wilayah Kerja Daya Mineral,
Cabang Dinas VII Cirebon Cabang Dinas
Wilayah VII
Cirebon
Perdagangan 308.68
1 Persentase Pelaku Usaha yang 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Mendapatkan Pelayanan Tinggi Perindustrian
Urusan Perdagangan dan
Perdagangan
2 Laju Sarana Distribusi 7.00 persen N/A 3 29.53 29.53 421.86 Sangat Dinas
Perdagangan Tinggi Perindustrian
dan
Perdagangan
3 Persentase Stabilitas dan 5.00 persen N/A 5 4 4 80.00 Tinggi Dinas
Jumlah Ketersediaan Harga Perindustrian
Barang Kebutuhan Pokok dan
Perdagangan
4 Pertumbuhan Nilai Ekspor Non 10.84 milyar N/A 10.14 12.46 12.46 114.94 Sangat Dinas
Migas USD Tinggi Perindustrian
dan
Perdagangan
5 Persentase Konsumen yang 80.00 persen N/A 73 88.53 88.53 110.66 Sangat Dinas
dilayani dan Ditangani Tinggi Perindustrian
dan
Perdagangan
6 Laju Pemasaran Produk Dalam 9.76 persen N/A 100 100 100 1024.59 Sangat Dinas
Negeri Tinggi Perindustrian
dan
Perdagangan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Perindustrian 137.13
1 Pertambahan Jumlah Industri 250.00 Unit N/A 200 261 261 104.40 Sangat Dinas
di Provinsi Usaha Tinggi Perindustrian
dan
Perdagangan
2 Persentase Izin Usaha Industri 1.60 persen N/A 1.6 2.09 2.09 130.63 Sangat Dinas
(IUI) Besar yang Dipantau dan Tinggi Perindustrian
Dianalisis Dalam Laporan Hasil dan
Pemantauan yang Dikeluarkan Perdagangan
Oleh Instansi Terkait
3 Persentase Perusahaan Industri 50.00 persen N/A 50 88.18 88.18 176.36 Sangat Dinas
Besar dan Perusahaan Kawasan Tinggi Perindustrian
Industri Lintas Kabupaten/Kota dan
Yang Masuk Dalam SII Nas Perdagangan
Transmigrasi 105.26
1 Persentase Perjanjian 95.00 persen N/A 85 100 100 105.26 Sangat Dinas Tenaga
Kerjasama Bidang Tinggi Kerja dan
Ketransmigrasian yang Transmigrasi
Direalisasikan
UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
Perencanaan 100.00
1 Rata-Rata Tingkat Kesesuaian 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Perencanaan Antar Waktu dan Tinggi Perencanaan
Level Pemerintahan Pembangunan
Daerah
2 Persentase Sasaran dan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Program RKPD yang Konsisten Tinggi Perencanaan
Dengan RPJMD Lingkup Bidang Pembangunan
Pemerintahan dan Daerah
Pembangunan Manusia
3 Persentase Sasaran dan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Program RKPD yang Konsisten Tinggi Perencanaan
Dengan RPJMD Lingkup Bidang Pembangunan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Perekonomian dan Sumber Daerah
Daya Alam
4 Persentase Sasaran dan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Program RKPD yang Konsisten Tinggi Perencanaan
Dengan RPJMD Lingkup Bidang Pembangunan
Infrastruktur dan Kewilayahan Daerah
Keuangan 113.64
1 Ketepatan waktu penyusunan Tepat Waktu Waktu N/A Tepat Tepat 100 100.00 Sangat Badan
RAPBD dan RAPBD Perubahan Waktu Waktu Tinggi Pengelolaan
Provinsi Jawa Barat Keuangan dan
Aset Daerah
2 Persentase Usulan Pencairan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dari Perangkat Daerah dengan Tinggi Pengelolaan
Penerbitan SP2D Keuangan dan
Aset Daerah
3 Persentase penyampaian Tepat Waktu Waktu N/A Tepat Tepat 100 100.00 Sangat Badan
Laporan Keuangan Pemerintah Waktu Waktu Tinggi Pengelolaan
Daerah Provinsi yang tepat Keuangan dan
waktu Aset Daerah
4 Persentase Raperda/Raperkada 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Kab./Kota tentang APBD dan Tinggi Pengelolaan
APBD Perubahan yang Keuangan dan
dievaluasi tepat waktu Aset Daerah
5 Persentase Laporan 80.00 persen N/A 80 100 100 125.00 Sangat Badan
Pertanggungjawaban Tinggi Pengelolaan
pelaksanaan APBD kab/kota Keuangan dan
yang dievaluasi tepat waktu Aset Daerah
6 Rasio Belanja Pegawai Di Luar 6.00 persen N/A 6 6.4 6.4 106.67 Sangat Badan
Guru dan Tenaga Kesehatan Tinggi Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
7 Tingkat Kepatuhan 100.00 persen N/A 80 99 100 100.00 Sangat Badan
pelaksanaan Kebijakan Tinggi Pengelolaan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Pengelolaan Aset Daerah Keuangan dan
Aset Daerah
8 Persentase pendapatan dari 0.36 persen N/A 0.26 0.63 0.63 175.00 Sangat Badan
Pengelolaan Barang Milik Tinggi Pengelolaan
Daerah Keuangan dan
Aset Daerah
9 Persentase Akurasi Pelaporan 80.00 persen N/A 70 99.81 100 125.00 Sangat Badan
Barang Milik Daerah Tinggi Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
10 Persentase Realisasi 95.48 persen N/A 90 102.40 100 104.73 Sangat Badan
Pendapatan Daerah Tinggi Pendapatan
Daerah
Kepegawaian 96.84
1 Nilai Kriteria Perencanaan 120.00 poin N/A 113 113 113 94.17 Sangat Badan
Kebutuhan ; Pengadaan; Tinggi Kepegawaian
Perlindungan dan pelayanan Daerah
dan sistem informasi
kepegawaian
2 Nilai Kriteria Promosi dan 40.00 poin N/A 40 40 40 100.00 Sangat Badan
Mutasi Tinggi Kepegawaian
Daerah
3 Nilai Kriteria Pengembangan 110.00 poin N/A 102.5 102.5 102.5 93.18 Sangat Badan
Karir Tinggi Kepegawaian
Daerah
4 Nilai Kriteria Manajemen 120.00 poin N/A 120 120 120 100.00 Sangat Badan
Kinerja, dan Penggajian, Tinggi Kepegawaian
Penghargaan dan Disiplin Daerah
Pendidikan dan Pelatihan 99.41
1 Persentase Jabatan Struktural 85.00 persen N/A 80 84 84 98.82 Sangat Badan
Bersertifikat Kompetensi dan Tinggi Pengembangan
Ber-STTPL Sumber Daya
Manusia
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
2 Persentase Pelaksana 90.00 persen N/A 80 82 82 91.11 Sangat Badan
Bersertifikat Kompetensi dan Tinggi Pengembangan
Ber-STTPL Sumber Daya
Manusia
3 Persentase ASN yang memiliki 85.00 persen N/A 80 82 82 96.47 Sangat Badan
Sertifikat Kompetensi dan atau Tinggi Pengembangan
STTPL Teknis Umum, Inti, Dan Sumber Daya
Pilihan Bagi Jabatan Manusia
Administrasi Penyelenggara
Urusan Pemerintahan
Konkuren, Perangkat Daerah
Penunjang, Dan Urusan
Pemerintahan Umum
4 Jumlah dokumen Kebijakan 6.00 persen 6 6 6 6 100.00 Sangat Badan
Teknis Dan Rencana Sertifikasi Tinggi Pengembangan
Kompetensi, Pengelolaan Sumber Daya
Kelembagaan, Tenaga Manusia
Pengembang Kompetensi,
Sumber Belajar, Kerjasama,
Pengembangan Kompetensi
Pimpinan Daerah, Jabatan
Pimpinan Tinggi,
Kepemimpinan Dan
Prajabatan,Serta jabatan
Fungsional
5 Jumlah Dokumen Pengelolaan 3.00 persen 3 3 3 3 100.00 Sangat Badan
Kelembagaan, Tenaga Tinggi Pengembangan
Pengembang Kompetensi, Dan Sumber Daya
Sumber Belajar Manusia
6 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dokumen perencanaan program Tinggi Pengembangan
dan kegiatan Sumber Daya
Manusia
7 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Dokumen Evaluasi Kinerja Tinggi Pengembangan
Perangkat Daerah Sumber Daya
Manusia
8 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dokumen Akuntansi dan Tinggi Pengembangan
Pelaporan keuangan Sumber Daya
Manusia
9 Persentase Terpenuhinya Gaji 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dan Tunjangan PNS Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
10 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dokumen untuk diverifikasi Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
11 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dokumen Pelaporan Keuangan Tinggi Pengembangan
Akhir Tahun Sumber Daya
Manusia
12 Persentase Ketersediaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Dokumen Pelaporan Prognosis Tinggi Pengembangan
Realisasi Anggaran Sumber Daya
Manusia
13 Persentasi Pemeliharaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Kendaraan Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
14 Persentase Tersedianya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Akomodasi Rapat Internal Dan Tinggi Pengembangan
Luar Kantor Sumber Daya
Manusia
15 Persentase Pemeliharaan 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Fasilitas Dan Gedung Kantor Tinggi Pengembangan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Sumber Daya
Manusia
16 Persentase Ketersediaan Barang 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Habis Pakai Kantor Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
17 Persentase Terpenuhinya Jasa 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Keamanan Dan Kebersihan Tinggi Pengembangan
Beserta Peralatannya Sumber Daya
Manusia
18 Persentase Terpenuhinya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Langganan Kantor Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
19 Persentase Terpenuhinya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Kebutuhan Sewa, Publikasi Dan Tinggi Pengembangan
Dokumentasi Kantor Sumber Daya
Manusia
20 Persentase Terpenuhinya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
peralatan dan perlengkapan Tinggi Pengembangan
kantor Sumber Daya
Manusia
21 Persentase Terpenuhinya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
koordinasi dan konsultasi Tinggi Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
22 Persentase Terpenuhinya 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
kebutuhan Diklat, Kursus Tinggi Pengembangan
Singkat Dan Bimtek Aparatur Sumber Daya
Manusia
23 Persentase Tersedianya sarana 100.00 persen 100 100 100 100 100.00 Sangat Badan
dan prasarana Kerohanian, Tinggi Pengembangan
Sarana Dan Prasarana Olah Sumber Daya
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Raga Serta Pakaian Aparatur, Manusia
Sarana Dan Prasarana Olah
Raga
Penelitian dan Pengembangan 100.00
1 Persentase Hasil Kelitbangan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Lingkup Penyelenggaraan Tinggi Penelitian dan
Pemerintahan dan Pengkajian Pengembangan
Peraturan yang Dihasilkan Daerah
2 Persentase Hasil Kelitbangan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Lingkup Sosial dan Tinggi Penelitian dan
Kependudukan yang Dihasilkan Pengembangan
Daerah
3 Persentase Hasil Kelitbangan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Lingkup Ekonomi dan Tinggi Penelitian dan
Pembangunan yang Dihasilkan Pengembangan
Daerah
4 Persentase Hasil Kelitbangan 100.00 Persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Dinas
Lingkup Ekonomi dan Tinggi Perhubungan
Pembangunan Infrastruktur
Perhubungan yang Dihasilkan
5 Persentase kegiatan Fasilitasi 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Pengembangan Inovasi, Tinggi Penelitian dan
Tehnologi dan Hasil Kelitbangan Pengembangan
Daerah
Penghubung 100.00
1 Tingkat layanan Hubungan 100.00 persen N/A 100 100 100 100.00 Sangat Badan
Antar Lembaga, Protokol dan Tinggi Penghubung
Promosi Informasi yang
Difasilitasi
UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN
Sekretariat Daerah 85.13
1 Persentase Perangkat Daerah 93.00 persen N/A 93 93 93 100.00 Sangat Sekretariat
dengan kinerja yang efektif dan Tinggi Daerah/ Biro
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
efisien Organisasi
2 Persentase Bahan Kebijakan 90.00 Jumlah N/A 90 99.31 99.31 110.34 Sangat Sekretariat
Lingkup pemerintahan dan Tinggi Daerah/ Biro
otonom daerah yang Pemerintahan
ditindaklanjuti dan Otonomi
Daerah
3 Persentase kerjasama yang 90.00 persen N/A 80 80 80 88.89 Tinggi Sekretariat
ditindaklanjuti Daerah/ Biro
Pemerintahan
dan Otonomi
Daerah
4 Presentase Bahan Kebijakan 90.00 persen N/A 80 80 80 88.89 Tinggi Sekretariat
Lingkup Kesejahteraan Rakyat Daerah/ Biro
yang ditindaklanjuti Kesra
5 Peresentase Penyelenggaraan 100.00 persen N/A 80 100 100 100.00 Sangat Sekretariat
Kebijakan Daerah Dalam Tinggi Daerah/ Biro
Pembentukan Hukum Daerah, Hukum dan
Bantuan Hukum dan HAM, Hak Asasi
Dokumentasi Hukum, Manusia
Pembinaan dan Pengawasan
Produk Hukum
6 Persentase keselarasan 80.00 persen N/A 62 62 3 3.75 Sangat Sekretariat
penyusunan kebijakan dan Rendah Daerah/ Biro
implementasi kebijakan lingkup Perekonomian
perekonomian dan
pembangunan
7 Level Maturitas UKPBJ 3.00 Level N/A 3 3 3 100.00 Sangat Sekretariat
Tinggi Daerah/ Biro
Pengadaan
Barang/Jasa
8 Kualifikasi dan kompetensi 70.00 persen N/A 70 52 52 74.29 Sedang Sekretariat
SDM UKPBJ Daerah/ Biro
Pengadaan
Barang/Jasa
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
9 Nilai Indeks Kepuasan Nilai N/A Baik Baik Baik 100.00 Sangat Sekretariat
Pengguna Layanan Internal Tinggi Daerah/ Biro
Sekretariat Daerah Pengadaan
Barang/Jasa
Sekretariat DPRD 99.28
1 Tingkat Dukungan Pelaksanaan 100.00 persen N/A 100 99.42 99.42 99.42 Sangat Sekretariat
Tugas dan Fungsi DPRD Tinggi Dewan
Perwakilan
Rakyat Daerah
2 Tingkat Fasilitasi Kapasitas, 100.00 persen N/A 100 99.14 99.14 99.14 Sangat Sekretariat
Hubungan Kelembagaan DPRD Tinggi Dewan
serta Penjaringan Aspirasi Perwakilan
Rakyat Daerah
UNSUR PEMERINTAHAN UMUM
Kesatuan Bangsa dan Politik 89.85
1 Tingkat Ketahanan Ideologi dan 0.0110 persen N/A 0.0079 0.0084 0.0084 76.36 Tinggi Badan
Karakter Kebangsaan Kesatuan
Bangsa dan
Politik
2 Tingkat Pembinaan Politik 0.0077 persen N/A 0.0054 0.0055 0.0055 71.43 Sedang Badan
Dalam Negeri Kesatuan
Bangsa dan
Politik
3 Tingkat Pembinaan 0.0046 persen N/A 0.0032 0.0032 0.0032 69.57 Sedang Badan
Pemberdayaan dan Pengawasan Kesatuan
Organisasi Kemasyarakatan Bangsa dan
Politik
4 Tingkat Pembinaan dan 0.0068 persen N/A 0.0047 0.0119 0.0119 175.00 Sangat Badan
Pengembangan Ketahanan Tinggi Kesatuan
Ekonomi, Sosial, dan Budaya Bangsa dan
Politik
5 Tingkat Kewaspadaan Daerah 0.0058 persen N/A 0.004 0.0033 0.0033 56.90 Rendah Badan
dan Peningkatan Kualitas dan Kesatuan
2021 Realisasi
Tingkat Perangkat
Target Kinerja
Realisasi Capaian Kinerja Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) RPJMD Satuan RPJMD s.d Predikat
2020 Target Realisasi RPJMD Tahun Penanggung
2018-2023 Tahun
2021 Jawab
2021
Fasilitas Penanganan Konflik Bangsa dan
Sosial Politik
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, 2021
Tabel 2.105
Faktor Pendorong dan Penghambat Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Kegiatan Perangkat Daerah
di Provinsi Jawa Barat Triwulan IV Tahun 2021
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
1 Dinas a. Dukungan Internal dari Pemerintah Daerah. a. Tidak tercukupinya anggaran yang tersedia untuk
Pendidikan b. Kelancaran ketersediaan anggaran yang dibutuh- kegiatan.
kan. b. Tidak sinkronnya antara rencana yang sudah dirancang
c. Waktu yang cukup untuk berjalannya kegiatan. dengan jum-lah anggaran yang sudah tertera dalam DPA.
d. Keseimbangan antara waktu dengan jadwal yang c. Faktor lingkungan yang tidak mendukung dalam
sudah dirancang. pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
e. Proses administrasi secara tepat sasaran. d. Faktor SDM yang tidak cakap atau belum fasih dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.
e. Terbenturnya keadaan daripada wabah nasional atau
dunia yaitu Pandemi COVID-19.
2 Dinas Kesehatan a. Dinas Kesehatan kom-ponen sumber daya yang a. Adanya refocussing anggaran pada beberapa program dan
cukup besar dan sangat memadai meliputi sumber kegiatan.
daya manusia yang tersebar di Dinas Kese-hatan b. Pengadaan barang melalui e-catalog dan lelang masih
dan UPTD dan anggaran untuk bidang kesehatan dalam proses sehingga kegiatan tertunda.
sudah menjadi bagian dari 5% dari total APBD c. Belum sesuainya dan serasinya program pemerintah pusat
Provinsi Jawa Barat. dengan potensi dan kebutuhan lokal daerah. Sementara
b. Struktur organisasi dan kelembagaan Dinas itu perencanaan Anggaran Daerah tidak mampu untuk
Kesehatan sudah kuat dan memiliki SOP serta memenuhi kebutuhan pembiayaan lokal di daerah.
pembagian tugas yang jelas. d. Masih kurangnya koordinasi antar Provinsi dan
c. Alat pendukung seperti alat pengolah data, Kabupaten/Kota. sehingga belum terwujudnya sinergi
internet dsb dalam mendukung pelaksanaan antara program dan kegiatan pembangunan Provinsi
kegiatan sudah tersedia di Dinas kesehatan dengan program/ kegiatan pembangunan
Provinsi Jawa Barat. kabupaten/Kota.
d. Peraturan terkait dengan kesehatan menjadi
bagian perhatian Pemerintah Daerah terutama
SPM Bidang Kesehatan.
e. Dukungan CSR dalam mendukung kesehatan
sangat terbuka lebar.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
3 Dinas Bina a. Koordinasi yang baik antara Dinas, UPTD, Biro a. Terlambatnya proses lelang karena kendala integrasi
Marga Dan Barang dan Jasa dalam proses pengadaan. sistem SIPD dengan SIRUP.
Penataan Ruang b. Tersedianya sarana dan prasarana yang b. Terlambatnya pelaksanaan proyek karena adanya lelang
mendukung pelaksanaan kegiatan. ulang.
c. Adanya Kegiatan Pelatihan dan Diklat dan c. Terdapat beberapa kegiatan yang penyelesaiannya
Bimbingan Teknik Peningkatan Sumber Daya melampaui tahun anggaran.
Aparatur. d. Diperlukan perbaikan mutu untuk hasil yang lebih
d. Adanya paket paket pada tahun jamak pada optimal.
pendanaan PEN dan adanya juga peningkatan e. Program belum sesuai dengan kebutuhan di lapangan
dalam rehabilitasi regular karena keterbatasan anggaran.
e. Adanya optimalisasi SDM yang ada dan kolaborasi f. Kurang cermat dalam perencanaan.
bersama kab/kota. g. Adanya beberapa paket yang waktu pelaksanaan nya tidak
mencukupi sehingga sisa pekerjaan diluncurkan tahun
anggaran 2022 yaitu paket tahun jamak.
h. Adanya indikator perda tata ruang provinsi yang belum
ditetapkan pada tahun 2020 dan ada nya perubahan
regulasi
4 Dinas Sumber a. Di beberapa kegiatan sudah terlaksana sesuai a. Kegiatan fisik yang ber-hubungan dengan Proyek Strategis
Daya Air dengan target Rencana Keuangan dan Fisik baru masuk tahap Manajemen Kon-struksi (MK) menunggu
dikarenakan perencana-an dan penganggaran proses Tender Barang dan Jasa.
yang tepat. b. Kegiatan fisik sudah terlaksana menunggu proses keuangan
(SPJ 3).
5 Dinas a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya ketersediaan sumber daya aparatur dalam
Perumahan Dan pencairan kegiatan. penyusunan program/ kegiatan.
Permukiman b. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD b. Kurang cermatnya apa-ratur dalam penyusunan
dalam penyediaan data dan informasi. perencanaan program/ kegiatan dan pengang-garan (target
c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung keuangan dan fisik, RUP dan RAK).
untuk pelaksanaan kegiatan. c. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan karena
terlambat-nya penyiapan admi-nistrasi.
d. Beberapa kegiatan ter-gantung kondisi cuaca dan kegiatan
Lembaga lain.
e. Pelaksanaan lelang ke-giatan dinyatakan gagal.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
f. Perubahan jadwal pelak-sanaan pekerjaan konsultan.
6 Satuan Polisi a. Adanya Pengaduan Masyarakat baik secara a. Dikarenakan Satpol PP sebagai Satgas Penanganan Wabah
Pamong Praja langsung, surat atau secara online (Tlp/WA), yang COVID-19 di bidang KP4A, kegiatan banyak difokuskan
harus segera ditindaklanjuti. kepada penanganan dan pencegahan penyebaran Virus
b. Kebutuhan Kesiapan Personil baik PPNS maupun COVID-19.
Satpol PP untuk kegiatan penegakan Perda. b. Keterbatasan personil yang terfokus pada kegiatan
c. Kebutuhan Peningkatan Personil anggota Linmas penanganan wabah virus corona.
dalam menyelenggarakan Ketentraman dan c. Ada beberapa kegiatan yang belum sesuai jadwal
ketertiban umum dalam rangka pelindungan pelaksanaan.
masyarakat.
7 Dinas Sosial a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
pencairan kegiatan. perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
b. Penyelesaian kegiatan tepat waktu. b. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan
c. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD dikarenakan meng-gunakan aplikasi SIPD.
dalam penyediaan data dan informasi. c. Pergeseran Anggaran Kegiatan.
d. Pandemi menjadi penyebab beberapa kegiatan belum atau
tidak dapat dilaksanakan
e. Refocussing Anggaran
Bansos/Hibah Tidak Tersalurkan Karena Data CPCL di
Lapangan dengan di Penjabaran APBD berbeda.
8 Dinas Tenaga a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Pada pelaksanaan ke-giatan TA. 2021 beberapa kegiatan
Kerja Dan pencairan kegiatan. masih sering terlambat memproses LS.
Transmigrasi b. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD b. Realisasi kegiatan tidak sesuai dengan alokasi anggaran.
dalam penyediaan data dan informasi. c. Operasionalisasi laporan penatausahaan melalui aplikasi
c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung SIPD masih mengalami hambatan sehingga menyebabkan
untuk pelaksanaan kegiatan. keterlambatan pengajuan SP2D GU.
d. Beberapa program kegiatan dilaksanakan sesuai d. Dalam hal pengadaan barang dan jasa adanya perubahan-
perencanaan yang disusun. perubahan harga barang yang tidak dapat diprediksi ter-
utama barang-barang yang harganya mengikuti kurs
rupiah.
9 Dinas a. Pimpinan yang suport langsung dan secara a. Terjadi pendemi COVID-19 menyebabkan beru-bahnya
Pemberdayaan berlanjut mengevaluasi dan mengawal pada arah kebijakan anaggaran sehingga terjadi penyesuaian
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
Perempuan, setiap kegiatan. refocusing dan relokasi anggaran dan berdam-pak
Perlindungan b. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana kebijakan Program Kegiatan DP3AKB
Anak, Dan pencairan kegiatan. b. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Keluarga c. Koordinasi yang baik antara DP3AKB Provinsi program/kegiatan.
Berencana Jawa Barat dengan Perangkat Daerah di tingkat c. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
kabupaten/kota dalam persiapan perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
penyelenggaraan kegiatan serta penyediaan data d. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan.
dan informasi. e. Kekurangcermatan da-lam pernyusunan Target Keuangan
d. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung dan Fisik
pelaksanaan kegiatan. f. Ketidaksepahaman antara verifikatur keuangan dengan
e. Adanya aparatur pelaksana kegiatan yang pegelola kegiatan terkait kelengkapan SPJ
memahami tugas dan fungsinya
f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja memadai
10 Dinas a. Pelaksana kegiatan yang memahami tugas dan a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Lingkungan fungsinya, koordinasi yang baik dengan pihak program/kegiatan.
Hidup terkait. b. Proses administrasi peng-adaan barang/ jasa mengalami
b. Sarana dan prasarana kerja yang memadai. keter-lambatan.
c. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD c. Terdapat kegiatan yang bergantung terhadap kegiatan lain
dalam penyediaan data dan informasi. atau lembaga lain.
d. Ada kontribusi dari Perangkat Daerah lainnya d. Dampak dari COVID-19 yang membuat beberapa program
dalam upaya peningkatan kualitas air kegiatan tidak berjalan sesuai dengan rencana.
e. Dokumen perencanaan sudah sesuai dengan e. Tingkat keterlaporan data yang belum optimal
tujuan pembangunan berkelanjutan.
f. Peningkatan inventarisasi dan mitigasi gas rumah
kaca, serta koordinasi dan sosialisasi dengan
Kabupaten/Kota dan pelaku usaha untuk
meningkatkan keterlaporan data upaya
penurunan emisi gas rumah kaca.
11 Dinas a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Kependudukan pencairan kegiatan. program/ kegiatan.
Dan Pencatatan b. Koordinasi yang baik antara Perangkat Daerah b. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
Sipil provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/ kota perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
dalam penyediaan data dan informasi. c. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan.
c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung d. Terjadinya wabah COVID-19 sehingga diberlaku-kannya
untuk pelaksanaan kegiatan. PPKM Darurat.
12 Dinas a. Adanya peraturan perundang-undangan tentang a. Banyaknya desa yang membutuhkan pembinaan, dengan
Pemberdayaan desa yang memudahkan pembinaan dan aksesibilitas yang belum memadai.
Masyarakat Dan pengawasan oleh DPM-Desa. b. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam hal teknis
Desa b. Adanya program dana desa yang diprioritaskan pemerintahan desa, dalam hal pelayanan kepada
untuk membiayai pelaksanaan program dan masyarakat, maupun dalam hal meningkatkan kerjasama
kegiatan di Bidang Pembangunan Desa dan antar desa.
Pemberdayaan Masyarakat Desa, untuk c. Masih rendahnya kemampuan pengelolaan desa dan
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kapasitas keuangan desa dibanding dengan tanggung
masyarakat desa berupa peningkatan kualitas jawab yang semakin besar terutama untuk desa yang
hidup, peningkatan kesejahteraan dan kuantitas Sumber Daya Alam terbatas di desa perbatasan.
penanggulangan kemiskinan, serta peningkatan d. Keterbatasan jaringan jalan dan sarana penghubung
pelayananpublik ditingkat desa. lainnya serta jaringan telekomunikasi yang
c. Adanya pendamping profesional program P3MD menghubungkan ke desa.
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Desa e. Belum optimalnya keterlibatan swasta, lembaga non
(P3MD) dari Kememterian Desa Pembangunan pemerintah dan masyarakat lokal dalam pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes desa.
PDTT). f. Minimnya informasi dan akses masyarakat desa terhadap
d. Adanya sinergi dan kolaborasi serta inovasi modal, input produksi, teknologi, pasar, serta peluang
program pusat – provinsi Jawa Barat antara lain : usaha dengan kerjasama investasi.
digitaslisasi desa, penyediaan internet dilokasi
desa yang blankspot, penguatan kelembagaan
BUMDesa, serta aplikasi sistem berbasis IT.
13 Dinas a. Evaluasi hasil Renja Perangkat Daerah Triwulan IV a. Adanya refocussing anggaran pada beberapa program dan
Perhubungan akan menjadi dasar bagi pelaksanaan program dan kegiatan
kegiatan pada tahun 2022. b. Adanya kendala teknis dilapangan, sehingga dikaji ulang
b. Faktor Pendorong realisasi tercapai dikarenakan untuk rencana pembangunan selanjutnya.
menurunnya volume kendaraan di Jalan Provinsi c. Beberapa indikator belum menjadi Indikator Kinerja
karena adanya PPKM. Program (IKP)
d. Faktor Penghambat yang menyebabkan target tidak
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
tercapai di bidang perkeretaapian adalah kaitannya dengan
perijinan yang dikeluarkan oleh pusat yaitu Surat
Rekomendasi Ijin Operasi dari Kementerian Perhubungan.
e. Belum adanya data base untuk rencana kebutuhan faslalin
terutama untuk daerah rawan kecelakaan.
f. Terlambatnya proses lelang sehingga uang muka
pembangunan fisiknya tidak terbayarkan megakibatkan
realisasi rendah.
g. Kurangnya komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan
Bidang/ UPTD di lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Barat dalam percepatan pelaksanaan kegiatan.
h. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
program/ kegiatan.
14 Dinas a. Pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Komunikasi Dan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing program/kegiatan.
Informatika bagian. b. Keterkaitan dengan lembaga lain dalam pelaksanaan
b. Pemeberlakuan SOP yang jelas. kegiatan.
c. Tingkat pemahaman pimpinan terhadap ke- c. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan.
amanan informasi (security awareness)
d. Sejalan dengan program SPBE dari KemenPAN-
RB
15 Dinas Koperasi a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana Masih ada permasalahan pada aplikasi SIPD terkait penarikan
Dan Usaha Kecil pencairan kegiatan. anggaran.
b. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD
dalam penyediaan data dan informasi.
16 Dinas a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Penanaman pencairan kegiatan. program/kegiatan.
Modal Dan b. Koordinasi yang baik antar bidang dalam b. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
Pelayanan penyediaan data dan informasi. perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
Terpadu Satu c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung c. Komponen e-budgeting yang terlalu detail mem-buat
Pintu untuk pelaksanaan kegiatan. pelaksanaan ke-giatan tidak fleksibel.
d. Komitmen dan kerjasama antara pimpinan dan d. Kondisi pandemi COVID-19 yang belum terkendali
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
staf untuk melaksanakan seluruh kegiatan. e. Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun
2020
17 Dinas Pemuda a. Adanya komitmen dari pelaksana kegiatan untuk a. Dengan aplikasi penatausahaan yang baru, memerlukan
Dan Olahraga melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal adaptasi lagi sehingga terjadi keterlambatan dalam
kegiatan dan sesuai dengan pengalokasian pengusulan kebutuhan anggaran kegiatan
anggaran kegiatan. Serta komitmen dalam b. Peningkatan SDM dalam pengelolaan aplikasi
membereskan adminikstrasi keuangan tepat penatausahaan keuangan ini perlu ditingkatkan.
waktu.
18 Dinas Tidak melaporkan Tidak melaporkan
Perpustakaan
Dan Kearsipan
19 Dinas Kelautan a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Dan Perikanan pencairan kegiatan. program/kegiatan.
b. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD b. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
dalam penyediaan data dan informasi. perencanaan prog-ram/kegiatan dan peng-anggaran.
c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung c. Kondisi pandemi COVID-19 mengakibatkan pelak-sanaan
untuk pelaksanaan kegiatan. kegiatan terganggu.
20 Dinas Pariwisata a. Pelaksanaan evaluasi internal yang dipimpin a. Sistem SIPD yang belum sempurna menyebabkan
Dan Kebudayaan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan pengajuan anggaran dan SPJ menjadi terkendala. Pengelola
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat; keuangan di Perangkat Daerah tidak bisa mengelola sistem
b. Pendorong untuk urusan kebudayaan: se-cara mandiri dikarenakan sistem yang kurang ke-
Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar bergunaan (user friendly).
Budaya b. Tidak adanya sosialisasi SIPD kepada pengelola di
• Untuk proses pene- Perangkat Daerah se-hingga hanya bersandar pada buku
tapan/pemeringkatan/pencabutan status manual yang sulit dipahami.
cagar budaya pro-vinsi, telah terbentuk Tim c. Pada Program Pemasaran Pariwisata penyusunan Neraca
Ahli Cagar Budaya (TACB) Jabar melalui SK Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) mundur dari jadwal
Gub No. 430.05/Kep.593-Disparbud/2020; dikarenakan belum ada kesepakatan dengan BPS terkait
• Untuk proses regis-trasi cagar budaya mekanisme kerjasama.
kabupaten dan kota, telah terbentuk TACB di d. Beberapa SPJ masih dalam proses kelengkapan dokumen
9 Kabupaten/Kota (Kota Bandung, Kota karena ada beberapa penye-suaian yang harus dipenuhi.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
Depok, Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kab. e. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya
Bandung Barat, Kab. Pangandaran, Kab. kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi:
Ciamis, Kab. Cirebon, Kab. Purwakarta); • Belum tersedianya system database cagar budaya yang
• Telah tersusunnya bahan rekomendasi ter-integrasi
penetapan/pemeringkatan cagar budaya • Belum tersedianya tim register cagar budaya provinsi dan
peringkat provinsi; kabu-paten/kota;
• Telah diajukan Ran Kepgub untuk 7 cagar • Tidak tersedianya Anggaran survey cagar budaya sebagai
budaya peringkat provinsi; dossier kajian, pendataan, dan pencatatan
Program Pengembangan Kebudayaan: • Tidak tersedianya ang-garan dukungan sertif-ikasi TACB
• Telah tersusunnya juklak pendukungan kabupaten/ kota
kegiatan kebudayaan melalui keputusan • Tidak tersedianya peningkatan kom-petensi TACB
kepala dinas. • Tidak tersedianya anggaran untuk kajian lanjutan cagar
c. Kesesuaian DPA dengan jadwal pelaksanaan dan budaya
ketentuannya. f. Program Pengembangan Kebudayaan:
d. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD • Tidak tersedianya anggaran yang cukup untuk
dalam penyediaan data dan informasi. memenuhi kebutuhan/tuntutan implementasi pema-
juan kebudayaan;
• Antara lain untuk penyusunan/ pem-bangunan data
base berbasis web yang ter-integrasi dan linear dengan
Dapobud RI, Regnas Cagar Budaya, dan kebutuhan
“updating” PPKD Pro-vinsi sesuai dengan amanat
undang-undang, kajian di bidang kebudayaan sebagai
salah satu IKP 2021, Keikutsertaan Pekan Kebudayaan
Nasional, kongres bahasa daerah sesuai amanat Perda,
Pekan Kebudayaan Daerah sebagai salah satu event
wajib dalam implemen-tasi pemajuan kebudayaan;
• Masih kurangnya ang-garan untuk perekam-an karya
budaya se-bagai salah satu syarat pengusulan WBTb.
g. Memberikan kesempatan untuk perbaikan alokasi
anggaran agar efektif.
21 Dinas Ketahanan a. Adanya pandemi COVID-19 salah satu yang a. Jumlah sumber daya manusia yang ada pada saat ini tidak
Pangan Dan mendorong kegiatan seperti pertemuan, pelatihan, mencukupi dalam pelaksanakan beban kerja yang cukup
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
Peternakan koordinasi, monitoring, evaluasi dll melalui virtual tinggi di DKPP Provinsi Jawa Barat kondisi ini ikut memberi
sehingga realisasi kinerja dapat melebihi target kontribusi pada pencapaian kinerja dan penyerapan
indikator kinerja. anggaran di setiap unit kerja.
b. Melaksanakan peningkat-an kapasitas/ in house b. Adanya beberapa kegiatan DKPP Jabar Provinsi Jawa Barat
training bagi seluruh aparatur di DKPP Jawa Barat yang dilaksanakan pada waktu yang bersamaan dan dengan
agar dengan jumlah pegawai yang masih kurang personil yang sama dan terbatas.
tetap dapat mencapai target kinerja yang c. Adanya pandemi COVID-19 yang menjadi keter-batasan
ditetapkan. kerja dengan membatasi hubungan sosial dan bekerja di
c. Sinergitas antar unit organisasi yang rumah. Banyak anggran yang direfocussing sehingga
menyebabkan efektifitas pencapaian kinerja realisasi terhadap target menjadi kurang maksimal.
sebagaimana yang ditargetkan.
22 Dinas Tanaman a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Kurangnya ketersediaan aparatur dalam penyusunan
Pangan Dan pencairan kegiatan. program/ kegiatan.
Hortikultura b. Koordinasi yang baik antara dinas dengan UPTD b. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
dalam penyediaan data dan informasi. perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
c. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung c. Proses pencairan dana mengalami keterlambatan.
untuk pelaksanaan kegiatan. d. Kegiatan yang dilaksanakan pada beberapa jenis tanaman
d. Kegiatan yang dilaksanakan pada beberapa jenis tidak sesuai dengan jadwal tanam.
tanaman sesuai dengan jadwal tanam. e. Adanya pandemi COVID-19 sehingga menghambat
pelaksanaan kegiatan.
f. Adanya pekerjaan konstruksi yang tidak dilaksanaan
akibat gagal tender.
23 Dinas a. Antusiasme tinggi dari Perangkat Daerah a. Adanya pembaruan sistem aplikasi yang menyebabkan
Perkebunan kabupaten/kota dan peserta pelatihan (petani terham-batnya pengajuan keuangan LS/GU tidak sesuai
perkebunan). dengan alur kas.
b. Dukungan langsung dari Pimpinan Perangkat b. Pengajuan belum maksimal dikarenakan adanya
Daerah dan sinergi antar stakeholder di daerah pergeseran rincian anggaran kas.
(dinas, asosiasi petani, petani). c. Minimnya informasi yang diterima petani mengenai
c. Aparatur pelaksana ke-giatan yang memahami kelembagaan Kelompok Tani.
tugas dan fungsinya. d. Terbatasnya anggaran sehingga jumlah poktan ynag
d. Sarana dan prasarana kerja memadai. terfasilitasi terbatas
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
e. Adanya refocussing anggaran untuk mendukung
penanganan pandemi COVID-19, sehingga pelaksanaan
kegiatan pembinaan, pengawalan, dan monev kurang
optimal
f. Pelaksanaan pelayanan sertifikasi benih, terutama
pemeriksaan lapangan mengalami keterlambatan akibat
pemberlakuan PSBB/PPKM.
g. Petugas kebun dinas dan penangkar benih tanaman
perkebunan belum sepenuhnya memahami teknologi
perbenihan, sehingga penyediaan benih belum maksimal
abik kuantitas maupun kualitas.
h. Masih banyak petani yang belum mengetahui teknik
pengendalian OPT yang ramah lingkungan.
i. Penerapan mitigasi adaptasi terhadap perubahan iklim dan
penanganan gangguan usaha perkebunan (GUP) belum
optimal.
j. Terdapat overlapping regulasi berkaitan dengan perizinan
usaha serta konflik perpanjangan HGU.
24 Dinas a. Surat Edaran Gubernur tentang Pencanangan a. Faktor Penghambat yang menyebabkan tidak tercapainya
Kehutanan Gerakan Tanam pelihara Pohon (GTPP) yang target adalah karena adanya Pandemi COVID-19, sehingga
melibatkan semua stakeholder di Jawa Barat baik kunjungan masyarakat menjadi terbatas karena adanya
dari Instansi Pemerintah, pelaku usaha maupun PPKM Level 3 dan Level 4.
masyarakat. b. Penurunan Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa Liar
b. Adanya aplikasi Simantri bibit juga membantu karena beberapa penangkar sudah tidak beroperasi.
realisasi tercapai.
c. Dukungan anggaran untuk Pembangunan Hutan
Rakyat dari sumber dana APBD maupun DAK
(APBN).
d. Menurunnya Kejadian Bencana Alam,
menurunnya Perambahan Kawasan Hutan dan
Perusakan Kawasan Hutan.
e. Meningkatnya produksi hasil hutan yang terdiri
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
dari Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu baik di
Dalam Kawasan hutan maupun Di luar Kawasan
hutan
25 Dinas Energi a. Pelaksana kegiatan yang memahami tugas dan a. Belum terbitnya peraturan pelaksana pasca terbitnya
Dan Sumber fungsinya dan koordinasi yang baik dengan pihak Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
Daya Mineral terkait. Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan
b. Sarana dan prasarana kerja yang memadai. Bara sehingga kegiatan untuk sektor pertambangan belum
c. Koordinasi yang baik antara dinas dengan Cabang dapat dilaksanakan.
Dinas serta UPTD dalam penyediaan data dan b. Belum terbitnya Peraturan Presiden terkait dengan
informasi. kewenangan kon-servasi energi di pemerintah daerah
sehingga kegiatan konservasi energi belum dapat
dilaksanakan.
c. Belum terbitnya peraturan pelaksana terkait perizinan
pada sektor ketenagalistrikan pasca terbitnya PP Nomor 25
Tahun 2021 sehingga kegiatan terkait per-izinan sektor
ketenaga-listrikan belum dapat dijalankan.
d. Belum terbitnya peraturan pelaksana terkait kewenangan
sektor air tanah pasca terbitnya Undang-Undang No. 17
Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
26 Dinas a. Koordinasi yang intensif antar bidang dan UPTD a. Berdasarkan arahan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Perindustrian dalam penyediaan data dan informasi. Barat dalam Surat Edaran Nomor 91/KU.01/BPKAD
Dan b. Komitmen dan kerja sama antara pimpinan dan tentang Penundaan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencairan
Perdagangan staf untuk melaksanakan seluruh kegiatan. Belanja Daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021.
b. Arahan dari BPKAD Jawa Barat dalam Surat Edaran
Nomor 1305/KU.03.10/ Anggaran tentang Penyesuaian
Belanja Operasional Penunjang APBD TA 2022 tanggal 29
Juli 2022.
c. Sampai Penyerapan pada Peningkatan Sarana Distribusi
belum maksimal, dikarenakan Pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) terdapat
beberapa hambatan, antara lain:
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
• Penundaan waktu pelaksanaan pekerjaan yang
mengakibatkan adanya pengurangan waktu
pelaksanaan karena adanya sanggah diawal yang
seharusnya 105 Hari Kerja menjadi 85 Hari Kerja di
proses lelangnya;
• Sesuai dengan hasil pemeriksaan bersama antara
Kontraktor Pelaksana dengan Konsultan Pengawas dan
dihadiri oleh PPK, PPTK, Bantuan Teknis Dari Dinas
Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat,
Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan
Barang dan Jasa pada Biro Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Kepala Sub
bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang
dan Jasa pada Biro Barang dan Jasa Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat dan Tim Unit Manajemen
Proyek Strategis (UMPS), bahwa PT. Dana Simba telah
bekerja dan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
tahap kontruksi dengan tingkat kemajuan pekerjaan
sebesar 93%, sehingga hal ini membutuhkan
perpanjangan masa waktu pelaksanaan pekerjaan;
• Sisa pekerjaan sebesar 7% dapat dilaksanakan dengan
penambahan waktu selama 50 (Lima Puluh) hari
kalender dengan pengenaan besaran sanksi denda
keterlambatan sesuai dengan yang tercantum dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
• Pembangunan Pasar Kreatif dan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) dan Dukungan tidak terselesaikan pada
Tahun 2021 menyebabkan capaian kinerja disperindag
menjadi kurang optimal, karena Pagu Anggaran
Pembangunan Pasar Kreatif dan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) dan Dukungan sebesar Rp.
25.294.335.095,- atau 23.03 Persen dari Pagu
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa
Barat. Adapun Realisasi anggaran pada kegiatan
Pembangunan Pasar Kreatif dan Pusat Distribusi
Provinsi (PDP) dan Dukungan sebesar Rp.
20.462.233.231,- atau 80.90 Persen, atau deviasi
sebesar 19.10 Persen atau Rp. 4.832.101.864,-.
Distribusi Provinsi (PDP) dan dukungan mengalami
penyesuaian jadwal pada Desember 2021.
27 Sekretariat a. Adanya koordinasi dan komunikasi serta a. Terjadinya pandemi COVID-19 sejak awal Triwulan I Tahun
Daerah sinergitas diantara pemegang kegiatan di Biro, 2020, berdampak pada terjadinya pergeseran target kinerja
Verifikatur, dan pihak ketiga dan anggaran secara Nasional melalui efisiensi dan
b. Aparatur pelaksana kegiatan yang memahami refocussing anggaran.
tugas dan fungsinya, sarana dan prasarana kerja b. Dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
memadai, ketersediaan dana tepat waktu, dll. Nomor 8 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
c. Pelaksanaan kegiatan yang sesuai jadwal; Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
pelaporan berkas kegiatan tepat waktu; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
pemahaman SDM mengenai teknis pelaksanaan Jawa Barat Tahun 2018-2023 maka perlu diperlukan
kegiatan. adanya penyesuaian target dan anggaran pada dokumen
Renstra dan Renja Perangkat Daerah.
c. Kekurang cermatan dalam penyusunan alokasi anggaran,
target keuangan dan fisik, RUP dan KAK; kasus SK
PPK/PPTK terlambat diterima; serta kurangnya
pemahaman mengenai teknis pembayaran non tunai
menjadi hambatan.
28 Sekretariat a. Koordinasi yang baik antara bagian dalam a. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
DPRD penyediaan data dan informasi. perencanaan program / kegiatan dan penganggaran
b. Komitmen dan kerjasama antara pimpinan dan b. Komponen e-budgeting yang terlalu detail membuat
staf untuk melaksanakan seluruh kegiatan. pelaksanaan kegiatan tidak fleksibel.
29 Badan a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Adanya Pandemi COVID-19 sehingga membatasi
Penghubung pencairan kegiatan. pelaksanaan beberapa kegiatan karena dapat menimbulkan
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk meng- keru-munan yang berten-tangan dengan Prokes Kesehatan.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
optimalkan pelaksaan Kegiatan melalui online/ b. SDM Badan Penghubung Provinsi Jawa Barat yang masih
Virtual dengan tetap menerapkan Protokol diperlu ditingkat-kan kualitas maupun kuantitasnya.
Kesehatan.
c. Koordinasi dan komuni-kasi yang dijalin cukup
baik antara dua lokasi kantor Badan Penghu-bung
yaitu Kantor di Jl.Pembangunan II No.3-5 Jakarta
serta di Anjungan Jawa Barat di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII).
30 Badan a. Tersedianya anggaran sesuai kebutuhan pelak- a. Jumlah sumber daya manusia yang ada pada saat ini tidak
Perencanaan sanaan program dan kegiatan. memenuhi beban kerja yang cukup tinggi di Bappeda
Pembangunan b. Melaksanakan pening-katan kapasitas/in house Provinsi Jawa Barat, karena ingin mencapai tujuan dan
Daerah training bagi seluruh aparatur di Bappeda Provinsi sasaran dengan sebaik-baiknya, penggunaan sumber daya
Jawa Barat agar dengan jumlah pegawai yang menjadi terpecah. Akibatnya, kondisi ini berpengaruh pada
masih kurang tetap dapat mencapai target kinerja pencapaian kinerja dan penyerapan anggaran di setiap unit
yang ditetapkan. kerja.
c. Sinergi antar unit organisasi yang menye-babkan b. Adanya pelaksanaan ke-giatan Bappeda Provinsi Jawa Barat
efektivitas pen-capaian kinerja sebagai-mana yang yang di-laksanakan pada waktu yang bersamaan dan
ditargetkan. dengan personil yang sama sementara sebagai-mana pada
poin a terdapat permasalahan mengenai ketersediaan
sumber daya aparatur.
c. Terkendala pelaksanaan penatausahaan keuangan imbas
dari ke-bijakan baru penggunaan Sistem Informasi
Penatausahaan yang belum sempurna;
d. Kegiatan terjadi ber-samaan dengan kegiatan lain; dan
e. Adanya pandemi COVID-19 yang menjadi keter-batasan
kerja dengan membatasi hubungan sosial dan bekerja di
rumah.
31 Badan a. Penyesuaian regulasi dari Pemerintah Pusat yang a. Adanya pembatasan aktifitas di masyarakat sebagai
Pengelolaan memberikan cukup keleluasaan kepada dampak Pandemi
Keuangan Dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk COVID-19, sehingga terhambat/tertundanya realisasi
Aset Daerah melakukan pengelolaan keuangan daerah yang kegiatan.
meliputi perencanaan, penganggaran, b. Regulasi Pemerintah Pusat yang belum harmonis.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
penatausahaan, pelaporan dan c. Target pendapatan dari pemanfaatan Barang Milik Daerah
pertanggungjawaban. turun karena kondisi Pandemi COVID-19 masih
b. Komitmen dan pemahaman yang semakin baik berlangsung sampai dengan tahun 2021 sehingga
dari para stakeholder terkait pengelolaan berdampak pada perekonomian secara umum termasuk di
keuangan daerah yang berdampak pada dalamnya sektor usaha.
peningkatan kualitas pengelolaan keuangan d. Belum adanya perencanaan yang efektif dan efisien,
daerah. sehingga
c. Dukungan sarana dan prasarana yang perencanaan kebutuhan yang ada sering berbeda dengan
terintegrasi sejak penganggaran, penatausahaan kebutuhan yang sebenarnya.
dan pertanggungjawaban yang semakin baik. e. Terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia
d. Dukungan anggaran melalui APBD, koordinasi (SDM) yang
dan kerjasama yang intensif dengan pemangku menangani pemanfaatan BMD.
kepentingan, dan meningkatnya kapasitas dan f. Koordinasi penanganan sengketa yang belum optimal.
kompetensi SDM aparatur pelaksana. g. Masih belum lengkapnya input data pada sistem informasi
aset yang ada.
h. Belum terintegrasinya Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah dan Pengelolaan Barang Milik Daerah.
32 Badan a. Komitmen seluruh unit kerja Bapenda optimal a. Pandemi COVID-19 (adanya PSBB,PPKM).
Pendapatan melaksanakan program/kegiatan sesuai yang b. Adanya Surat Edaran Sekda tentang Penundaan
Daerah direncanakan yang diwujudkan dalam Pelaksanaan Kegiatan Dan Pencairan Belanja Daerah Pada
keberhasilan pencapaian indeks Reformasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Birokrasi sehinga mendapatkan penghargaan Jawa Barat Tahun Anggaran 2021.
tertinggi dari Gubernur Jawa Barat. c. Masih menggunakan anggaran murni sehingga realisasi
b. Perjanjian Kinerja individu secara konsisten penyerapan anggaran dianggap masih rendah bilamana
dilaksanakan. menggunakan target anggaran pergeseran maka realisasi
c. Koordinasi yang baik antara Bapenda Pusat anggaran sudah sesuai dengan target yang ditentukan di
dengan P3DW se Jawa Barat dalam penyediaan pergeseran.
data dan informasi. d. Kegiatan/Sub Kegiatan belum dilaksanakan karena
d. Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan bersifat penyediaan.
pihak terkait. e. Pengadaan Barang/Jasa dan Belanja Modal sudah
e. Disiplin dalam melaksanakan realisasi sesuai dilaksanakan akan tetapi pembayaran dilakukan pada
dengan anggaran kas. Triwulan IV TA.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
f. Rapat-rapat koordinasi masih bisa dilaksanakan f. Adanya kesalahan dalam memilih Jenis Komponen
dengan cara virtual. (Seharusnya belanja modal);
g. Semakin meningkatnya peran sistem g. Berapa P3DW tidak memiliki Pejabat Pengadaannya sendiri
pengendalian internal di setiap unit pelaksanaka dilaksanakan oleh Pejabatan dari P3DW yang lain sehingga
kegiatan serta arahan perbaikan kebijakan dari koordinasi agak terhambat.
kantor Pusat Bapenda.
33 Badan a.Target perjanjian kinerja yang sudah disepakati a. Terdapat kebijakan efisiensi anggaran yang menghambat
Kepegawaian baik oleh pejabat struktural, pejabat fungsional dalam proses pertanggung-jawaban keuangan.
Daerah maupun pelaksana. b. Terdapat beberapa indi-kator kinerja terukur capaian
b. Koordinasi dan kerjasama yang baik antar unit kinerjanya pada akhir tahun anggaran sedangkan kegiatan
kerja di dalam Badan Kepegawaian Daerah. telah dilaksanakan.
c. Struktur organisasi dan kelembagaan BKD sudah c. Penetapan indikator kinerja sub kegiatan yang kurang tepat
kuat dan memiliki SOP serta pembagian tugas sehingga kinerja menjadi sulit terukur secara jelas.
yang jelas. d. Adanya kebijakan pemerintah pusat terkait pandemi
d. Alat pendukung seperti alat pengolah data, COVID-19 yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan.
internet, dst dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan sudah tersedia di Dinas kesehatan
provinsi Jawa Barat.
e. Koordinasi yang baik terjalin dengan instansi
terkait dalampenyusunan rencana anggaran.
34 Badan a. Terdapat beberapa perubahan anggaran di Badan a. Terdapat hambatan dalam pelaksanaan program atau
Pengembangan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi kegiatan yang tidak berjalan dengan baik dikarena-kan
Sumber Daya Jawa Barat yang menjadikan alokasi anggaran adanya pandemi COVID-19. Sehingga kegiatan yang
Manusia yang lebih efisien. semula akan dilakukan secara klasikal, berubah pola
b. Kolaborasi dan koordinasi yang baik antar unit penyelenggaraan nya menjadi secara virtual.
kerja di dalam Badan Pengembangan Sumber Daya b. Hambatan kedua terjadi karena adanya per-ubahan
Manusia dengan membentuk jaringan pejabat struk-tural di lingkup Badan Pengembangan
perencanaan hingga tingkat sub bidang atau sub Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut
bagian, sehingga eksekusi bisa dilaksanakan pada berdampak pada terlambatnya rencana pelaksanaan
level tersebut. Sub Bagian Perencaaan dan kegiatan.
pelaporan bertugas dalam mengendalikan, c. Adapun hambatan se-lanjutnya yang merupa-kan salah
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
mengevaluasi, dan memberikan persetujuan satu dampak dari hambatan kedua yaitu terjadinya
melalui aplikasi. perubahan Surat Kepu-tusan Pejabat Pelaksana Teknis
c. Koordinasi yang baik terjalin antara Bappeda- Kegiatan (PPTK).
BPKAD-Biro Organisasi pada proses e-planning, e-
budgeting dan penetapan komponen belanja yang
menjadi regulasi berupa Standar Biaya Umum
(SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK).
35 Badan Penelitian a. Koordinasi yang baik antara bidang dalam a. Kurangnya pemahaman aparatur dalam penyusunan
Dan penyediaan data dan informasi. perencanaan program/kegiatan dan penganggaran.
Pengembangan b. Kondisi geografis dan cuaca yang mendukung b. Proses pencairan dana mengalami keter-lambatan.
Daerah untuk pelaksanaan kegiatan. c. Adanya perubahan pagu anggaran yang menyebabkan
c. Tersedianya Fungsional Peneliti dengan berbagai pengurangan beberapa Sub Kegiatan pada Program Badan
macam kepakaran. Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi
Jawa Barat.
d. Pengurangan Sub Kegiatan pada Kegiatan Administrasi
Keuangan Perangkat Daerah menyebabkan indikator
kinerja yang berubah semula Jumlah Laporan Administrasi
Keungan Perangkat Daerah yang tepat waktu menjadi
Jumlah ASN yang disediakan Gaji dan Tunjangan.
e. Adanya refocussing anggaran dikarenakan pandemi
COVID-19.
36 Inspektorat a. Dalam penyusunan PKPT sesuai kewenangan dan a. Terbatasnya jumlah aparat pengawasan (auditor dan
ruang lingkup dengan mempertimbangkan P2UPD) dan kualitas auditor dan P2UPD yang belum
beberapa hal termasuk skala prioritas dalam memadai dan meningkatnya kompleksitas masalah dalam
melaksanakan kegiatan tugas pengawasan. penyelenggaraan pemerintahan daerah serta variatifnya
b. Kebutuhan tenaga ahli sesuai jenjang pendidik-an berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, tidak
fungsional secara bertahap tiap tahun di- sebanding dengan peningkatan wawasan, kompetensi, dan
usulkan/diprogramkan. profe-sionalisme para auditor secara proporsional. Seiring
c. Penyelenggaraan bim-bingan teknis dan berbagai dengan semakin berkurangnya tenaga Auditor yang
jenis pelatihan maupun pendidikan dan pelatihan memasuki masa pensiun, Inspektorat harus menyiapkan
penjenjangan yang dilakukan oleh Inspektorat tenaga-tenaga baru (regenerasi) dengan kualitas yang
Provinsi Jawa Barat secara ber-kesinambungan cukup dan memadai serta adaptif dalam waktu relatif
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
merupa-kan langkah strategis untuk mening- singkat, yang mana hal ini tentu sulit untuk
katkan kualitas para aparatur pengawasan secara mewujudkannya
internal. b. Ketatnya waktu peme-riksaan disebabkan oleh banyaknya
d. Koordinasi yang baik antara Perangkat Daerah beban tugas dari amanat perundang-undangan, jumlah
maupun kabupaten/kota dalam penyediaan data Auditan ditambah dengan berbagai kasus pengaduan
dan informasi. masyarakat, baik yang langsung di-tujukan kepada Peme-
rintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Inspektorat) maupun
yang merupa-kan limpahan dari Pemerintah Pusat
(KemenPANRB, KPK, Setneg atau Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri maupun Inspektorat Jenderal
Kementerian Lainnya), yang harus segera di-tangani dan
diselesai-kan. Kondisi tersebut mengakibatkan peme-
riksaan dilaksanakan dalam rentang waktu yang sempit
dan terbatas, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan itu sendiri.
37 Badan a. Sinergitas antar unit organisasi yang menye- a. Jumlah sumber daya manusia yang ada pada saat ini tidak
Penanggulangan babkan efektifitas pen-capaian kinerja sebagai- memenuhi beban kerja yang cukup tinggi di BPBD Provinsi
Bencana Daerah mana yang ditargetkan. Jawa Barat, karena ingin mencapai tujuan dan sasaran
dengan sebaik-baiknya, peng-gunaan sumber daya menjadi
terpecah. Akibatnya, kondisi ini berpengaruh pada
pencapaian kinerja dan penyerapan anggaran di setiap unit
kerja.
b. Adanya pelaksanaan kegiatan BPBD Provinsi Jawa Barat
yang di-laksanakan pada waktu yang bersamaan dan
dengan personil yang sama sementara seba-gaimana pada
poin a terdapat permasalahan mengenai ketersediaan
sumber daya aparatur.
c. Adanya pandemi COVID-19 yang menjadi keter-batasan
kerja dengan membatasi hubungan sosial dan bekerja di
rumah.
PERANGKAT
NO FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT
DAERAH/BIRO
38 Badan Kesatuan a. Tersedianya anggaran sesuai dengan rencana a. Terdapat perbedaan satuan antara indikator program dan
Bangsa Dan pencairan kegiatan. indikator kegiatan (persen dan jumlah).
Politik b. Sinergitas antar pemangku kebijakan b. Terdapat beberapa indikator kegiatan yang harus
(stakeholder) sehingga kegiatan dapat diperbaiki/ direvisi karena tidak dapat dihitung sebagai
dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan output.
jadwal yang ditetapkan. c. Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, bahkan di
c. Komitmen seluruh pihak untuk dapat mewujud- seluruh dunia, mmembuat keterbatasan pergerakan
kan Jabar Juara Lahir Batin melalui pelaksana- progress kegiatan, sehingga banyak kegiatan yang
an tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh memerlukan metode baru dengan tetap mematuhi protokol
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa kesehatan.
Barat.
Sumber: Evaluasi Hasil Renja Perangkat Daerah Triwulan IV Tahun 2021, diolah
Tabel 2.106
Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan Berdasarkan Urusan
Tahun Anggaran 2021
Ketercapaian
Target Realisasi
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Terhadap
Indikator Kinerja Kinerja
(Rp.) (Rp.) Target
(Persen) (Persen)
Kinerja
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan 100,00 96,70 16.727.430.720.240 16.423.598.424.614 Tidak Tercapai
Kesehatan 58,07 24,98 2.410.513.925.228 2.078.439.700.776 Tidak Tercapai
Pekerjaan
Umum dan 82,98 81,48 1.758.768.734.250 1.505.304.769.750 Tidak Tercapai
Penataan Ruang
Perumahan
Rakyat dan
83,77 85,31 793.223.395.924 782.256.820.846 Tercapai
Kawasan
Permukiman
Ketenteraman,
Ketertiban
Umum, dan 97,50 89,28 54.973.043.173 52.039.427.608 Tidak Tercapai
Perlindungan
Masyarakat
Sosial 70,46 80,82 243.220.596.250 230.276.239.260 Tercapai
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
Tenaga Kerja 76,81 86,27 111.810.657.126 109.537.893.936 Tercapai
Pemberdayaan
Perempuan dan 53,95 54,12 28.377.322.472 27.115.596.441 Tercapai
Perlindungan
Ketercapaian
Target Realisasi
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Terhadap
Indikator Kinerja Kinerja
(Rp.) (Rp.) Target
(Persen) (Persen)
Kinerja
Anak
Pertanahan 51,11 51,11 761.987.505 697.919.659 Tercapai
Lingkungan
69,60 81,77 97.664.752.550 94.037.851.787 Tercapai
Hidup
Administrasi
Kependudukan
85,11 87,59 14.246.983.003 13.706.467.347 Tercapai
dan Pencatatan
Sipil
Pemberdayaan
Masyarakat dan 100,00 99,61 141.601.817.352 138.540.450.137 Tidak Tercapai
Desa
Pengendalian
Penduduk dan
87,76 86,30 47.026.931.697 46.625.191.743 Tidak Tercapai
Keluarga
Berencana
Perhubungan 76,91 76,49 146.161.363.378 134.169.786.809 Tidak Tercapai
Komunikasi dan
73,75 77,27 203.438.494.212 194.215.334.560 Tercapai
Informatika
Koperasi, Usaha
Kecil dan 46,62 57,05 81.494.028.120 77.376.176.634 Tercapai
Menengah
Penanaman
53,38 59,16 40.296.280.304 39.254.303.117 Tercapai
Modal
Kepemudaan
37,22 7,57 510.744.811.437 484.131.271.034 Tidak Tercapai
dan Olahhraga
Statistik 100,00 100,00 1.425.314.556 1.412.760.663 Tercapai
Persandian 89,15 96,59 1.177.472.040 1.164.776.813 Tercapai
Kebudayaan 59,59 60,77 65.758.614.126 64.415.271.867 Tercapai
Perpustakaan 64,20 62,20 51.170.459.843 49.408.893.921 Tidak Tercapai
Kearsipan 57,67 57,67 2.418.511.063 2.314.230.249 Tercapai
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
Kelautan dan
85,60 94,30 92.242.789.032 85.003.392.904 Tercapai
Perikanan
Pariwisata 18,67 29,78 26.681.843.004 26.485.335.666 Tercapai
Pertanian 60,52 59,80 218.944.983.450 208.218.691.762 Tidak Tercapai
Kehutanan 49,75 64,75 239.333.559.679 229.399.045.273 Tercapai
Energi dan
Sumber Daya 68,61 75,07 73.178.582.580 72.616.462.481 Tercapai
Mineral
Perdagangan 71,59 91,37 108.363.280.827 100.781.444.980 Tercapai
Perindustrian 50,53 73,59 1.489.218.348 1.459.040.548 Tercapai
Transmigrasi 85,00 100,00 351.228.250 346.446.350 Tercapai
Sumber: Evaluasi RKPD Provinsi Jawa Barat, Tahun 2021
*dilaksanakan sampai Triwulan III Tahun Anggaran 2021
Tabel 2.107
Ringkasan Realisasi Sasaran RPJMD Menurut Misi
Rata-rata Tingkat
Ketercapaian Sasaran
Misi
Jumlah
Dibanding
MISI RPJMD Indikator
s.d Target Akhir
Sasaran
Tahun Periode
2021 RPJMD Tahun
2023
Misi Kesatu. Membentuk Manusia
Pancasila yang Bertaqwa melalui
2 101,77% 99,65%
Peningkatan Peran Masjid dan Tempat
Ibadah sebagai Pusat Peradaban
Misi Kedua. Melahirkan Manusia yang
Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan
10 104,50% 101,62%
Produktif melalui Peningkatan
Pelayanan Publik yang Inovatif
Rata-rata Tingkat
Ketercapaian Sasaran
Misi
Jumlah
Dibanding
MISI RPJMD Indikator
s.d Target Akhir
Sasaran
Tahun Periode
2021 RPJMD Tahun
2023
Misi Ketiga. Mempercepat
Pertumbuhan dan Pemerataan
Pembangunan berbasis Lingkungan
9 102,88% 90,27%
dan Tata Ruang yang Berkelanjutan
melalui Peningkatan Konektivitas
Wilayah dan Penataan Daerah
Misi Keempat. Meningkatkan
Produktivitas dan Daya Saing
Ekonomi Umat yang Sejahtera dan
Adil melalui Pemanfaatan Teknologi 7 108,87% 96,41%
Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-
Pusat Inovasi serta Pelaku
Pembangunan
Misi Kelima. Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Inovatif dan
Kepemimpinan yang Kolaboratif 2 121,64% 112,27%
antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Sumber: Hasil Analisis Bappeda. 2022
TABEL 2.108
Realisasi Indikator Sasaran RPJMD
2021 Target
Tingkat Tingkat
Kategori Akhir Kategori
Ketercapaian Ketercapaian
No Indikator Sasaran Satuan Predikat Periode Predikat
Target Realisasi terhadap terhadap
Kinerja RPJMD Kinerja
Target 2021 Target 2023
2023
1 Indeks Kerukunan Umat Persen 68,6 70,52 102,80% ST 69,6 101,32% ST
Beragama
2 Indeks Demokrasi Persen 70,79 79,72 100,75% ST 72,79 97,98% ST
3 Persentase Penduduk Miskin Persen 7,77 7,97 97,49% ST 7,54 105,70% ST
4 Tingkat Pengangguran Persen 10,45 9,82 106,41% ST 9,69 101,34% ST
Terbuka
5 Angka Harapan Hidup Tahun 73,06 73,23 100,23% 73,11 100,16%
6 Indeks Pemberdayaan Gender Poin 69,60 70,24* 100,92% ST 70,3 99,91% ST
7 Indeks Pembangunan Gender Poin 89,30 89,36 100,07% ST 90,02 99,27% ST
8 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,58 8,61 100,35% ST 8,64 99,65% ST
9 Harapan Lama Sekolah Tahun 12,52 12,61 100,72% ST 12,56 100,40% ST
10 Indeks Pembangunan Poin 50 49* 98,00% ST 54 90,74% ST
Pemuda
11 Persentase Pemajuan Persen 19,56 24,78 126,69% ST 24,21 102,35% ST
Kebudayaan
12 Indeks Ketentraman dan Poin 72,00 87,50 121,53% ST 75,00 116,67% ST
Ketertiban
13 Konsumsi Listrik per Kapita Kwh/kapita 1050 1280,53 121,96% ST 1150 111,35% ST
14 Tingkat Konektivitas Antar Persen 41,00 43,51 106,12% ST 47,00 92,57% ST
Wilayah
15 Indeks Desa Membangun Poin 0,7 0,72 102,86% ST 0,72 100,00% ST
16 Usulan Pembentukan Daerah Usulan 0 2 - - 6 33,33% SR
Persiapan Otonomi Baru
17 Indeks Kualitas Lingkungan Poin 60,78 62,69 103,14% ST 61,6 101,77% ST
Hidup
18 Tingkat Upaya Penurunan Persen 4,29 4,23 98,60% ST 5,22 81,03% ST
Emisi Gas Rumah Kaca
2021 Target
Tingkat Tingkat
Kategori Akhir Kategori
Ketercapaian Ketercapaian
No Indikator Sasaran Satuan Predikat Periode Predikat
Target Realisasi terhadap terhadap
Kinerja RPJMD Kinerja
Target 2021 Target 2023
2023
19 Indeks Penggunaan Air Poin 1,1922 1,1913 99,92% ST 1,1902 100,09% ST
20 Indeks Risiko Bencana Poin 149 134,94 90,56% ST 144 93,71% ST
21 Skor Pola Pangan Harapan Poin 84 84,10 100,12% ST 85,6 98,25% ST
22 Persentase Rumah Tangga Persen 51,7 53,14 102,79% ST 53,9 98,59% ST
Hunian Layak
23 Nilai Tukar Petani Poin 102,25 97,84 95,69% ST 104,52 93,61% ST
24 Kontribusi Pariwisata Persen 2,91 2,84 97,59% ST 3,08 92,21% ST
terhadap PDRB
25 Laju Pertumbuhan Sektor Persen 2,78 4,22 151,80% ST 3,72 113,44% ST
Industri
26 Laju Pertumbuhan Sektor Persen 3,23 3,19 98,76% ST 4,45 71,69% S
Perdagangan
27 Pembentukan Modal Tetap Triliun 501,52 547,93 109,25% ST 531,87 103,02% ST
Bruto ADHB Rupiah
28 Proporsi Kredit UMKM Persen 19,9 21,67 108,89% ST 21,1 102,70% ST
terhadap Total Kredit
29 Indeks Reformasi Birokrasi Kategori BB BB 100% ST A (82,01) 95,12% ST
(78,01) (78,01)
30 Tingkat Efektivitas Kerjasama Persen 56,00 80,24 143,29% ST 62,00 129,42% ST
Daerah
Keterangan:
- Target bersumber dari Perubahan RPJMD 2018-2023
- Realisasi bersumber dari LKPJ 2021
- ST : Sangat Tinggi (jika capaian kinerja diatas 90%)
- S : Sedang (jika capaian kinerja diatas 65% sampai dengan 75%)
- SR : Sangat Rendah (jika capaian kinerja sama atau kurang dari 50%)
Hingga tahun 2021, nilai IKLH mencapai 62,69 meningkat 1,10 poin
dibanding tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan secara umum
terjadi perbaikan kualitas lingkungan hidup di Provinsi Jawa Barat.
Namun demikian, jika dilihat dari capaian nilai IKLH menurut
parameternya (lihat Tabel 2.109), kualitas air, udara dan tutupan
lahan menunjukkan kualitas yang masih relatif rendah.
Kualitas air yang rendah mengindikasikan tingkat
pencemaran yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil pemantauan
kualitas air, sumber pencemar dapat diperkirakan berasal dari
limbah domestik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan
pertambangan. Adapun kualitas udara dipengaruhi oleh
pencemaran yang berasal dari emisi cerobong industri, emisi gas
buang kendaran bermotor, pembakaran terbuka sampah, dan
kurangnya ruang terbuka hijau. Sementara, rendahnya kualitas
tutupan lahan lebih dipengaruhi oleh perubahan tutupan lahan
seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan untuk
pengembangan kawasan industri dan permukiman. Kualitas air laut
yang cukup baik masih membutuhkan interpretasi lebih lanjut
karena jumlah titik lokasi pemantauan diperkirakan belum
representatif menunjukkan kualitas air laut Jawa Barat.
Capaian komponen Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) tahun 2021 disertai peringkat capaian dibandingkan dengan
provinsi lainnya berdasarkan perhitungan dan analisis KLHK
adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 2.109
Tabel 2.109
Capaian Komponen Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
2021
Indeks Indeks
Indeks Indeks Kualitas
Keterangan Kualitas Kualitas
Kualitas Air Air Laut
Udara Lahan
Nilai 43,09 79,34 87,42 40,78
Peringk ke-32 dari 34 ke-2 dari 34 ke-29 dari 34
ke-34
at provinsi provinsi provinsi
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2022
Gambar 2.55
Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tahun 2019-2021
Gambar 2.56
Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2019-2021 (Persen)
Tabel 2.110
Perubahan Jumlah Penduduk Bekerja Tahun 2019-2021 (Orang)
Feb 2019 Águs 2019 Feb 2020 Águs 2020 Feb 2021 Águs 2021
Gambar 2.57
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2019-2021
Tabel 2.111
Komponen yang Dinilai Masih Rendah dalam Indeks Reformasi
Birokrasi Tahun 2021
2. Aspek Internal
Kapasitas dan kapabilitas Manajemen Penyelenggaraan
Pengembangan Kompetensi Aparatur belum memadai untuk
mencetak aparatur berkelas dunia.
2.6 Inovasi
Keberhasilan pembangunan Jawa Barat diukur melalui
pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Jawa Barat. Untuk
mencapai IKU tersebut, dirumuskan program-program strategis dan
inovatif dalam kerangka Program Jabar Juara. Program Jabar Juara
diharapkan berkontribusi menyelesaikan berbagai persoalan yang
terjadi di masyarakat Jawa Barat, serta mendorong peningkatan IKU
Tabel 2.112
Keterkaitan Program Jabar Juara Terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Capaiannya
pada Tahun 2019-2021
Gambar 2.58
Aplikasi Warna Jabar
Gambar 2.59
Penggunaan E-ASB di Provinsi Jawa Barat
2.6.2.3 Pikobar
Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Jawa Barat
(Pikobar) merupakan sebuah sistem yang dibentuk Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat untuk menyajikan informasi, data, dan
visualisasi tentang penyebaran, pencegahan, dan penanggulangan
pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat. Informasi yang
ditampilkan melalui website dan aplikasi mobile Pikobar tersebut
meliputi perkembangan jumlah kasus, peta sebaran kasus dan lokasi
fasilitas kesehatan, daftar pusat panggilan COVID-19 Kabupaten/Kota
se-Jawa Barat, dan grafik data kasus Orang Dalam Pengawasan
(ODP), PDP Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Positif COVID-19.
Pikobar diresmikan oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat
Ridwan Kamil pada tanggal 4 Maret 2020 di Jabar Command Center,
menyusul penetapan status Siaga-1 COVID-19 di wilayah Jawa Barat.
Berikut ini 8 (delapan) manfaat yang bisa didapatkan jika
menggunakan aplikasi PIKOBAR, yaitu:
1. Menghindari penyebaran hoaks COVID-19;
2. Berisi informasi seputar data ODP, PDP dan Positif COVID-19;
3. Terdapat fasilitas nomor darurat untuk penanganan COVID-19;
4. Menampilan video dan grafis;
5. Bisa memberikan bantuan masukan;
6. Deteksi 29 macam penyakit pernafasan;
7. Peningkatan ketepatan pemberian bantuan berbasis Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan kemudahan
pemantauan penyaluran bantuan dengan penambahan fitur
“Bantuan Sosial”; dan
8. Penyediaan fasilitas telekonsultasi kesehatan mandiri melalui
penyediaan fitur “Periksa Mandiri”.
Gambar 2.60
Aplikasi Pikobar
Gambar 2.61
Command Centre
Gambar 2.62
Model Kerangka Pikir Gerbang Desa
Gambar 2.63
Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa)
Gambar 2.64
Gerakan Membangun Desa Jawa Barat
Gambar 2.65
Creative Center
Gambar 2.66
BIJB Kertajati
Tabel 2.113
Target Outcome Kinerja Program Tahun 2025
Program Indikator Outcome Target Tahun 2025
Penanganan Lahan Luas lahan kritis yang 199.514, 14 Ha
Kritis ditangani
Penanganan Jumlah industri yang telah 1242 industri
Limbah Industri terawasi dan taat terhadap
izin
Penanganan Jumlah ternak yang 13.000 ternak
Limbah Peternakan diintervensi
Penanganan Air Jumlah desa yang terlayani 629 desa bebas BABS dan
Limbah Domestik sanitasi layak
Pengelolaan Persentase pengelolaan Seluruh sampah dikelola
Sampah sampah (100%)
Pengendalian Tersedianya data Terbangunnya sistem
Pemanfaatan Ruang ketidaksesuaian ruang pemanfaatan ruang
berbasis GIS
Pemantauan Jumlah titik pantau 329 titik
Tabel 2.114
Penanganan Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum yang
dilaksanakan 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota
Gambar 2.67
Fokus Penanganan DAS Citarum
Gambar 2.68
Citarum Harum Juara
Gambar 2.69
One Pesantren One Product (OPOP) dan Pesantren Juara
Gambar 2.70
Masagi
Gambar 2.71
Kolecer dan Candil
Gambar 2.72
Layad Rawat
Gambar 2.73
Kredit Mesra
Gambar 2.74
Jabar Saber Hoaks
Gambar 2.75
Sambara
Gambar 2.76
Jabar Quick Response
Gambar 2.77
Petani Milenial
Gambar 2.78
Aplikasi Manajemen Talenta
BAB III
KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEUANGAN DAERAH
Gambar 3.1
Perkembangan Sektor Lapangan Usaha
Perekonomian Jawa Barat Y-on-Y (Persen)
Gambar 3.2
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulan
(YoY) Provinsi Jawa Barat
Gambar 3.3
Distribusi PDRB Provinsi Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha
(%) Tahun 2021
1. Industri Pengolahan
Industri pengolahan merupakan sektor lapangan usaha
dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Jawa Barat
dibanding sektor lainnya, yaitu mencapai 41,80 persen dari total
PDRB di tahun 2021. Industri pengolahan tersebut meliputi 16
(enam belas) kategori, dengan 3 (tiga) kategori terbesar yaitu industri
alat angkutan tumbuh sebesar 7,81 persen. Pertumbuhan tersebut
didorong antara lain oleh adanya insentif PPnBM yang berdampak
pada peningkatan produksi kendaraan bermotor. Subsektor
berikutnya adalah industri barang logam; komputer, barang
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik tumbuh sebesar 7,77 persen
yang sejalan dengan peningkatan produksi karena tingginya
permintaan ekspor. Selanjutnya, subsektor industri tekstil dan
pakaian dengan pertumbuhan sebesar 6,63 persen.
3. Pertanian
Kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
terhadap PDRB mencapai sebesar 8,54 persen pada tahun 2021.
Sektor ini memiliki potensi untuk dikembangkan melalui
intensifikasi lahan pertanian. Lingkup lapangan usaha ini meliputi
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian; Kehutanan
dan Penebangan Kayu, Perikanan; Pertanian, Peternakan,
Perburuan dan Jasa Pertanian meliputi Tanaman Pangan, Tanaman
Hortikultura, Tanaman Perkebunan, Peternakan, dan Jasa
Pertanian dan Perburuan.
Gambar 3.4
Perkembangan TPK Hotel
5. Konstruksi
Kegiatan ekonomi pada lapangan usaha konstruksi
memberikan andil sebesar 8,67 persen terhadap PDRB Jawa Barat
Tahun 2021 atau sebesar Rp126,76 triliun. Kegiatan ekonomi utama
pada lapangan usaha ini mencakup konstruksi pekerjaan baru,
perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prefabrikasi
bangunan atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang
bersifat sementara. Proyek pembangunan infrastruktur strategis di
Jawa Barat jangka menengah seperti Pelabuhan Patimban, Kereta
Api Cepat Jakarta-Bandung, Tol Cisumdawu dan proyek KPBU
TPPAS Regional Lulut Nambo memberikan kontribusi pada
perekonomian di sektor konstruksi.
Gambar 3.5
Perkembangan Nilai Ekspor Migas dan Non Migas
Januari 2021-April 2022 (Juta USD)
Gambar 3.6
Perkembangan Nilai Impor Migas dan Non Migas
Januari 2021-April 2022
3.1.1.2 Inflasi
Perkembangan perubahan harga-harga produk barang dan
jasa secara agregat pada tahun 2021 relatif lebih dinamis dibanding
kondisi tahun 2020, hal ini ditandai dengan terjadinya fenomena
inflasi yang diikuti oleh deflasi. Deflasi yang berlangsung pada Bulan
Juni dan September 2021 disebabkan oleh penurunan sisi
permintaan, khususnya kelompok penyediaan makanan, minuman
dan restoran yang disebabkan oleh pemberlakuan PPKM dalam
rangka pengendalian pandemi COVID-19. Namun, pada Mei 2022
Inflasi Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen
dibandingkan pada bulan sebelumnya yang antara lain disebabkan
oleh kenaikan harga minyak dan gas alam dunia. Laju inflasi
bulanan dalam kurun waktu Januari 2022 – Mei 2022 sebesar 2,84
persen dengan laju inflasi dari Mei 2022 terhadap Mei 2021 tercatat
sebesar 3,57 persen. Angka inflasi masih relevan dengan target Jawa
Barat sekitar (3±1) persen dan inflasi masih dalam kategori
terkendali.
Gambar 3.7
Perkembangan Inflasi Gabungan Tujuh Kota di Provinsi Jawa
Barat
Gambar 3.8
Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa Barat
Februari 2018 – Februari 2022 (Persen)
Gambar 3.9
Perkembangan Indeks Gini Maret 2018 – September 2021
Gambar 3.10
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Barat
Maret 2018 – September 2021
Tabel 3.1
Proyeksi Indikator Makro Pembangunan Provinsi Jawa Barat
Disandingkan dengan Nasional Tahun 2023
Gambar 3.11
Perkembangan Kasus COVID-19 Dunia dan Nasional
Tabel 3.2
Proyeksi Indikator Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2022-2023
Realisasi Target
No Indikator
2021 2022 2023
1 Nilai PDRB-ADHB (triliun 2.209,82 2.391,6 – 2.641,42 –
rupiah) 2.405,66 2.706,48
Realisasi Target
No Indikator
2021 2022 2023
2 Laju Pertumbuhan PDRB 3,74 3,92 4,35
(persen)
3 Inflasi (persen) 1,75 3.00 3.00
4 Pendapatan per Kapita N/A 46,48 49,29
(juta rupiah)
5 Tingkat Pengangguran 9,82 9,70 9,69
Terbuka (persen)
6 Persentase Penduduk 7,97 7,67 7,54
Miskin (persen)
7 Pembentukan Modal 547,93 515,31 531,87
Tetap Bruto ADHB
(triliun rupiah)
Sumber: Realisasi BPS Provinsi Jawa Barat 2021 (c to c), Perubahan RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2018-2023
Tabel 3.3
Proyeksi Pertumbuhan Lapangan Usaha Tahun 2023 (Persen)
Realisasi Proyeksi
Lapangan Usaha
2021 2022 2023
A Pertanian. Kehutanan, dan 1,31
1,61 1,79
Perikanan
B Pertambangan dan 0,82
0,84 1,11
Penggalian
C Industri Pengolahan 4,22 3,40 3,71
D Pengadaan Listrik dan Gas 11,66 1,40 1,55
E Pengadaan Air, Pengelolaan 9,63
Sampah, Limbah dan Daur 3,67 4,07
Ulang
F Konstruksi 6,47 5,08 5,64
Realisasi Proyeksi
Lapangan Usaha
2021 2022 2023
G Perdagangan Besar dan 3,19
Eceran; Reparasi Mobil dan 4,01 4,45
Sepeda Motor
H Transportasi dan -0,17
3,70 4,11
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan -0,04
5,80 6,44
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 7,30 7,41 8,23
K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,69 2,47 2,74
L Real Estate 11,75 6,96 7,73
M,N Jasa Perusahaan 8,54 6,42 7,13
O Administrasi Pemerintahan, -2,02
Pertahanan dan Jaminan 2,82 3,12
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 0,02 4,78 5,30
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan
7,55 6,32 7,01
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,81 5,78 6,41
Sumber: Realisasi BPS Provinsi Jawa Barat 2021 dan Perubahan RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2018-2023
Tabel 3.4
Proyeksi Pertumbuhan Komponen Pengeluaran Tahun 2023
Realisasi Proyeksi
Komponen Pengeluaran
2021 2022 2023
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 1,33 3,63 4,00
Tangga
Realisasi Proyeksi
Komponen Pengeluaran
2021 2022 2023
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,92 2,48 14,12
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,95 1,89 2,09
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 6,99 4,25 4,72
5 Ekspor 22,93 3,22 4,23
6 Impor 19,84 7,85 2,21
Sumber: Realisasi BPS Provinsi Jawa Barat 2021 dan Perubahan RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2018-2023
Tabel 3.5
Proyeksi Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat
Tahun 2023
Gambar 3.12
Kolaborasi Pendanaan Pembangunan
Tabel 3.6
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2020, 2021 dan 2023
JUMLAH PENDAPATAN
34.504.275.705.318 36.991.873.224.931 31.540.866.016.180 32.979.361.225.592
DAERAH (4.1+4.2+4.3)
Sumber: Bappeda, 2022
1) Perda Pertanggungjawaban APBD 2020,
2) Realisasi APBD 2021 (audited BPK)
3) Perda APBD 2022,
4) Tahun 2023 (hasil proyeksi masih sangat sementara).
dalam APBD yang dapat digunakan secara bebas oleh daerah) dan
ruang fiskal daerah Jawa Barat menunjukkan kecenderungan
menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebijakan belanja daerah dilakukan dengan pengaturan pola
pembelanjaan yang akuntabel, proporsional, efisien dan efektif.
Adapun kebijakan belanja daerah Provinsi Jawa Barat tahun
anggaran 2023, adalah sebagai berikut:
1. Dialokasikan untuk membiayai belanja wajib dan mengikat.
Komponen belanja wajib dan mengikat meliputi: Honorarium
Pegawai ASN BLUD; Belanja Jasa Kantor Listrik, Air,
Telepon/Internet); Belanja Premi Asuransi; Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir; Belanja Sewa Perlengkapan
dan Peralatan Kantor; dan Belanja Beasiswa Pendidikan PNS.
2. Dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan Visi dan
Misi Kepala Daerah serta pemenuhan penerapan pelayanan
dasar, diantaranya:
a. Prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023, sebanyak 11 (sebelas) prioritas, sebagai
berikut:
1) Reformasi sistem kesehatan daerah; 2) Pemulihan dan
pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi; 3)
Penguatan sistem ketahanan pangan berkelanjutan; 4)
Reformasi sistem perlindungan sosial; 5) Reformasi sistem
pendidikan dan pemajuan kebudayaan; 6) Reformasi
sistem kesiapsiagaan penanggulangan risiko bencana; 7)
Inovasi pelayanan publik dan penataan daerah; 8) Gerakan
membangun desa; 9) Pendidikan agama dan tempat ibadah
juara; 10) Pengembangan infrastruktur konektivitas
wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup; dan
11) Pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata.
b. Pemenuhan sasaran pembangunan dalam rangka
perwujudan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023.
c. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kewenangan
provinsi, meliputi 19 (sembilan belas) jenis pelayanan
dasar yaitu: pendidikan menengah; pendidikan khusus;
pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana
provinsi; pelayanan kesehatan bagi penduduk pada
kondisi kejadian luar biasa provinsi; pemenuhan
Tabel 3.7
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 s.d. Tahun 2023
Proyeksi/Target pada
No Uraian Realisasi 2020 Realisasi 2021 Target Tahun 20221)
Tahun 20232)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5.01.00 Belanja Operasi 21.066.529.850.169 23.385.024.872.111 16.305.060.252.081 16.942.937.515.143
5.01.01 Belanja pegawai 6.097.572.592.290 6.179.742.118.217 6.568.021.090.570 7.126.401.200.824
5.01.02 Belanja Barang dan Jasa 4.796.352.354.090 6.688.760.948.583 6.376.382.305.341 6.402.885.432.043
5.01.03 Belanja Bunga 18.123.947.774 - - -
5.01.04 Belanja Subsidi - - 15.000.000.000 15.000.000.000
5.01.05 Belanja Hibah 9.948.395.206.015 9.774.239.405.311 3.149.052.106.170 3.192.319.848.276
5.01.06 Belanja Bantuan Sosial 206.085.750.000 742.282.400.000 196.604.750.000 206.331.034.000
5.02.00 Belanja Modal 1.672.906.514.876 2.045.428.563.538 2.479.635.946.667 2.715.388.362.112
5.02.01 Belanja Modal 1.672.906.514.876 2.045.428.563.538 2.479.635.946.667 2.715.388.362.112
5.03.00 Belanja Tidak Terduga 3.154.919.548.515 261.344.249.524 689.012.451.497 247.876.894.239
5.03.01 Belanja tidak terduga 3.154.919.548.515 261.344.249.524 689.012.451.497 247.876.894.239
5.04.00 Belanja Transfer 12.233.175.835.689 11.779.112.751.891 12.051.991.292.407 12.255.416.808.806
5.04.01 Transfer Bagi Hasil Pajak 7.212.501.291.449 7.608.373.465.011 8.272.319.882.763 8.750.602.533.393
5.04.02 Transfer Bantuan Keuangan ke 5.020.674.544.240 4.170.739.286.880 3.779.671.409.644 3.504.814.275.413
Pemeritah Daerah Lainnya
5.04.03 Transer Bantuan Keuangan Ke Desa
Tabel 3.8
Target dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2020 s.d 2023
3.3.6 Hibah
Hibah dimaksud adalah Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)
yang merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan dalam
rangka mendukung pembangunan diberbagai sektor. Pinjaman/Hibah
Luar Negeri (PHLN) diperlukan karena adanya kebutuhan investasi
untuk membangun ekonomi dan adanya keterbatasan sumber dana
pemerintah untuk investasi.
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) adalah setiap
penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang
dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan atau dalam bentuk
jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus
dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
Peraturan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), diantaranya
Peraturan Menteri PPN/BAPPENAS Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengajuan Usulan, Penilaian, Pemantauan, dan
Evaluasi Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri dan Hibah,
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah dan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Pengusulan kegiatan yang dibiayai dengan PHLN dapat
dilakukan oleh Kementerian Negara (departemen dan non‐
departemen), lembaga pemerintahan non‐departemen (selanjutnya
disebut lembaga), Pemerintah Daerah (Pemda), dan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
Kegiatan yang dapat diusulkan Pemerintah Daerah adalah:
a. Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri untuk
penerusan pinjaman; Untuk usulan kegiatan ini harus
melampirkan Surat Persetujuan DPRD calon penerima
penerusan pinjaman, dan memenuhi kriteria khusus sebagai
berikut:
1) Kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan investasi
untuk prasarana dan/atau sarana yang menghasilkan
penerimaan pada APBD Pemda, yang diperoleh dari
pungutan atas penggunaan prasarana dan/atau sarana
tersebut;
2) Kegiatan tersebut merupakan urusan Pemda;
3) Kegiatan yang diusulkan adalah dalam rangka pencapaian
sasaran program yang merupakan prioritas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
BAB IV
SASARAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2023
Gambar 4.1
Kerangka Pikir Perumusan Sasaran dan Prioritas Pembangunan
DaeraH Tahun 2023
Prioritas
Pembangunan Tahun Program Perangkat
2023
2023 Daerah dan
Kegiatan RKPD
Tahun 2023
Gambaran Umum
Evaluasi RKPD Tahun
2021
Hasil Penelaahan
RPJMN, RKP, SDGs, PRK
kehutanan; dan
b. Akselerasi peningkatan nilai tambah agrofishery industry,
kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta ekonomi
kreatif dan digital.
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan.
Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi kuat dan pemenuhan pelayanan dasar
yang merata dengan memperhatikan harmonisasi antara
rencana pembangunan dengan pemanfaatan ruang.
Pengembangan wilayah yang mampu menciptakan
kesinambungan dan keberlanjutan ini dapat dilakukan melalui:
a. Pengembangan sektor/komoditas/kegiatan unggulan
daerah;
b. Distribusi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) ke wilayah belum
berkembang;
c. Peningkatan daya saing wilayah yang inklusif;
d. Memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK berbasis
kewilayahan dalam mendukung ekonomi unggulan daerah;
dan
e. Meningkatkan IPM melalui pemenuhan pelayanan dasar
secara merata.
3. Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdayasaing.
Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional
menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh
wilayah. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu dengan
menjamin kualitas pendidikan yang inklusif untuk menjadikan
sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif,
terampil, dan berkarakter, melalui:
a. Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola
kependudukan;
b. Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta;
d. Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas;
e. Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;
f. Pengentasan kemiskinan; dan
g. Peningkatan produktivitas dan daya saing.
Gambar 4.2
Profil Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Barat
160.000.000
140.000.000
Target
Penurunan:
9,94%
120.000.000
terhadap
Proyeksi BAU
Baseline
2030
Emisi BAU Baseline
100.000.000 à 135.212.470 ton CO2 eq
ton CO2 eq
80.000.000
40.000.000
Emisi Hasil PEP RAD-GRK / Capaian Tahun 2019
à 3,85% (5.205.680 ton CO2eq) terhadap
20.000.000 Proyeksi BAU Baseline Tahun 2030
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Sumber: Dokumen Kaji Ulang RAD-GRK Provinsi Jawa Barat (2018) dan Laporan
PEP RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Gambar 4.3
Kontribusi Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Provinsi Jawa Barat
Sumber: Dokumen Kaji Ulang RAD-GRK Provinsi Jawa Barat (2018) dan Laporan
PEP RAD-GRK Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Misi 2: Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang
Inovatif
2.1 Meningkatnya a. Indeks 72,09 72,45 72,57 73,05
kebahagiaan Pembangunan
dan Manusia (IPM)
kesejahteraan (poin)
masyarakat 2.1.1 Meningkatnya a. Persentase 8,43 7,97 7,67 7,54
kualitas dan taraf Penduduk
hidup masyarakat Miskin
(persen)
Tabel 4.2
Sandingan Keterhubungan Sasaran antara RPJMN dengan RPJMD
Tabel 4.3
Sandingan Prioritas Nasional dengan Sasaran Nasional
Tahun 2023
b. Permasalahan Pendidikan
1. Penguatan sistem pembelajaran jarak jauh, diantaranya
berkaitan dengan fasilitasi peralatan pembelajaran, penguatan
jaringan internet di blank spot area, distribusi kuota data
internet gratis secara merata dan tepat sasaran.
2. Pembangunan dan rehab Ruang Kelas Baru (RKB) dan sarana
prasarana penunjang lainnya bagi pendidikan formal di
berbagai tingkatan, baik swasta maupun negeri, pembelian
lahan sekolah untuk SMK.
3. Bantuan terhadap pendidikan informal seperti pondok
pesantren, MDTA, RA, TK, PAUD, agar dilakukan secara
merata di berbagai daerah.
4. Pengangkatan PNS dan P3K bagi guru honorer, insentif
Operator Sekolah, serta peningkatan insentif untuk guru PAUD
dan Madrasah yang masih jauh dari kata layak untuk para
pendidik, maka mohon sekiranya diberikan apresiasi insentif
yang layak bagi mereka.
5. Pengadaan pelatihan-pelatihan life skill dan soft skill yang
diadakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Hal ini
untuk mengurangi pengangguran yang ada di Provinsi Jawa
Barat.
6. Perhatian terhadap guru honorer yang mengajar di sekolah di
bawah Kemendikbud atau Kemenag sudah berpuluh tahun
tidak mendapatkan apresiasi yang layak.
7. Perlunya anggaran untuk peningkatan literasi dengan
menambah dan memperbaharui buku-buku bacaan di sekolah-
sekolah baik SMA-SMK termasuk bantuan untuk
perpustakaan.
8. Akses pendidikan kesehatan bagi remaja putri
9. Peningkatan kualitas layak hidup bagi masyarakat miskin
sektor pendidikan
10. Bantuan sarana prasarana dan operasional Perguruan Tinggi
c. Permasalahan Ekonomi dan Permodalan
1. Pengambilan kebijakan strategis dan taktis dalam
menghadapi fenomena banyaknya tenaga kerja di Jawa
Barat yang dikurangi/dirumahkan/di PHK yang
berdampak dari pasca pandemi COVID-19 yang akan
berdampak terhadap angka kemiskinan di Jawa Barat.
2. Penyelenggaraan pelatihan pemanfaatan digitalisasi pada
pelaku UMKM, pelaku usaha di pasar tradisional di Jawa
Barat, dengan pemilihan usaha yang sedang trend di
masyarakat, berbelanja secara online melalui aplikasi dan
pembayaran secara non tunai.
3. Mendorong BUMD Provinsi Jawa Barat untuk
berkontribusi aktif dalam pemulihan ekonomi di Jawa
Barat.
4. Peningkatan penguatan keterampilan dalam bidang-bidang
tertentu, peningkatan kemampuan internet marketing,
peningkatan bantuan modal usaha bagi para pemuda dan
masyarakat secara umum.
5. Pemberdayaan ekonomi di kalangan anak muda maupun
anggota kelompok masyarakat dalam bentuk kemudahan
akses dan pendampingan, fasilitasi terciptanya ekosistem
Tabel 4.4
Proses Penyusunan Isu Strategis Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Tabel 4.5
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Tabel 4.6
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Daerah dengan Arah
Kebijakan
Prioritas
Arah Kebijakan Perubahan RPJMD
No Pembangunan
Tahun 2018-2023
RKPD 2023
1 Reformasi Sistem Meningkatkan kualitas layanan
Kesehatan Daerah kesehatan yang berdaya saing melalui
penyediaan sarana dan prasarana
fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan sesuai standar WHO
2 Pemulihan dan a. Mengembangkan industri unggulan
Pertumbuhan Jawa Barat, perwilayah industri, sumber
Ekonomi Kerakyatan daya industri, sarana dan prasarana
Berbasis Inovasi industri serta meningkatkan
pemberdayaan industri.
b. Meningkatkan sistem dan jaringan
distribusi barang; menjaga stabilitas
harga dan ketersediaan stok barang
kebutuhan pokok; meningkatkan
pemasaran dan penggunaan produk
dalam negeri; meningkatkan ekspor dan
menjaga neraca perdagangan;
revitalisasi atau membangun pasar
rakyat; serta perlindungan konsumen
c. Meningkatkan kualitas kelembagaan,
dukungan pembiayaan usaha dan
peningkatan akses pasar (Off Taker dan
Promosi)
d. Menciptakan iklim usaha yang berdaya
Saing
e. Meningkatkan kapasitas dan
keterampilan angkatan kerja yang
berbasis digital dan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan pasar
3 Penguatan Sistem a. Meningkatkan ketersediaan, akses dan
Ketahanan Pangan pemanfaatan pangan bagi masyarakat
Berkelanjutan Jawa Barat serta memperbaiki sistem
informasi pangan
b. Revitalisasi lahan, dukungan
infrastruktur, pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
pengembangan sumber daya manusia.
c. Pengembangan kawasan klaster
pertanian, kehutanan, kelautan dan
perikanan
Prioritas
Arah Kebijakan Perubahan RPJMD
No Pembangunan
Tahun 2018-2023
RKPD 2023
4 Reformasi Sistem Meningkatkan Perlindungan Sosial bagi
Perlindungan Sosial Masyarakat Miskin dan/atau terdampak
COVID-19
5 Reformasi Sistem a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan yang
Pendidikan dan berdaya saing dan mendorong
Pemajuan pengembangan pendidikan vokasi yang
Kebudayaan menjangkau seluruh wilayah melalui
pembentukan center of excellence di
setiap kabupaten/kota dan
pengembangan SMK yang relevan di
kawasan metropolitan;
b. Meningkatkan kesejahteraan,
kompetensi dan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan menengah melalui sertifikasi
kompetensi;
c. Memperluas tingkat partisipasidan
kolaborasi masyarakat dalam
meningkatkan jumlah objek pemajuan
kebudayaan
6 Reformasi Sistem Meningkatkan pelayanan informasi
Kesiapsiagaan rawan bencana, pencegahan dan
Penanggulangan kesiapsiagaan, penyelamatan, dan
Risiko Bencana evakuasi korban, serta sistem dasar
penanggulangan bencana
7 Inovasi Pelayanan a. Memperkuat kelembagaan dan
Publik dan Penataan tatalaksana pemerintahan berbasiskan
Daerah e-government
b. Meningkatkan perencanaan,
pengelolaan keuangan dan pengawasan
pembangunan yang terpadu, transparan
dan akuntabel berbasis teknologi dan
informatika;
c. Mempercepat pemekaran wilayah yang
memiliki potensi untuk menjadi DOB.
8 Gerakan Membangun Memperkuat pemerintahan desa
Desa
9 Pendidikan Agama Meningkatkan fasilitasi penguatan
dan Tempat Ibadah sumber daya dan lembaga keagamaan
Juara serta ekonomi umat
10 Pengembangan a. Meningkatkan kualitas operasional
Infrastruktur instalasi tenaga listrik
Konektivitas Wilayah b. Meningkatkan kemantapan jalan sampai
dan Pengelolaan ke pelosok
Lingkungan Hidup c. Membangun prasarana jalan yang
menghubungkan wilayah potensial
Prioritas
Arah Kebijakan Perubahan RPJMD
No Pembangunan
Tahun 2018-2023
RKPD 2023
d. Mengembangkan sistem jaringan
transportasi massal perkotaan berbasis
jalan dan rel yang aman, nyaman dan
terjangkau dan antar moda.
e. Mengembangkan prasarana transportasi
Darat, Laut, dan ASDP serta mendukung
pengembangan sarana dan prasarana
transportasi laut, dan kereta api yang
berkeselamatan dan menghubungkan
wilayah strategis
f. Meningkatkan kualitas dan penyediaan
air serta kualitas udara
g. Meningkatkan kualitas tutupan lahan
h. Meningkatkan penyelenggaraan
perumahan dan Kawasan Permukiman
11 Pengembangan a. Mengembangkan destinasi pariwisata
Destinasi dan dan produk wisata serta meningkatkan
Infrastruktur kualitas ekonomi kreatif
Pariwisata b. Peningkatan promosi pariwisata
berbasis digital
Sumber: Diolah Bappeda Provinsi Jawa Barat, Tahun 2022
Tabel 4.7
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Daerah dengan Isu Strategis
Tabel 4.8
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Daerah
dengan Pokok-Pokok Pikiran DPRD
Tabel 4.9
Prioritas Pembangunan Daerah dan Arahan Program Prioritas
Kesehatan.
11. Percepatan penurunan Stunting menuju “Jabar
Zero New Stunting” melalui penguatan 8
(delapan) aksi konvergensi dan membuka
peluang kemitraan dengan berbagai stakeholder.
2 Pemulihan dan Melakukan percepatan pemulihan ekonomi
Pertumbuhan melalui:
Ekonomi 1. Peningkatan kapasitas kewirausahaan terutama
Kerakyatan Berbasis bagi korban PHK;
Inovasi 2. Pelatihan digital marketing, fasilitasi promosi
bagi UMKM dan Koperasi;
3. Kemudahan akses dan prosedur perizinan usaha
dan permodalan;
4. Fasilitasi pengembangan ekspor;
5. Pengembangan program petani milenial;
6. Pembentukan wirausaha pemula berkolaborasi
dengan inkubator bisnis;
7. Pengendalian harga komoditas pertanian melalui
fasilitasi akses pemasaran dan pembiayaan;
8. Penerapan teknologi pertanian;
9. Peningkatan kereampilan tenaga kerja melalui
pelatihan kerja kompetensi, mandiri dan migran;
10. Penempatan tenaga kerja melalui Job
Fair/Bursa Kerja;
11. Perlindungan dan pengembangan PMI melalui
Migran Cervis Center PMI;
12. Pengembangan kawasan transmigrasi
13. Melakukan Link and Match bagi industri besar
dan IKM;
14. Peningkatan daya saing produk;
15. Fasilitasi pengembangan ekspor;
16. Penguatan Produksi melalui: Peningkatan
Sistem Pangan Produksi pertanian;
17. Revitalisasi pasar rakyat, melalui Peningkatan
kapasitas industri kecil, menengah dan
perbaikan sistem distribusi barang;
18. Kemampuan Berwirausaha, melalui penciptaan
tenaga kerja yang terlatih dan mandiri;
19. Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja, melalui:
Peningkatan Pelayanan dan pelaksanaan
Penanaman Modal;
20. Digitalisasi Umum, melalui program OPOP dan
wirausaha baru; dan
21. Pengembangan Destinasi Wisata dan ekonomi
Kreatif, melalui pengembangan destinasi wisata
dan Ekonomi Kreatif yang memberi dampak
kepada ekonomi masyarakat.
3 Penguatan Sistem Melakukan penguatan sistem ketahanan pangan
Ketahanan Pangan dengan memperhatikan aspek ketersediaan,
Berkelanjutan aspek akses (distribusi), dan aspek pemanfaatan,
melalui:
1. Penyediaan pangan baik secara mandiri ataupun
mendatangkan dari luar Jawa Barat (ekspor-
Tabel 4.10
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Reformasi Sistem Kesehatan Daerah
Program Perangkat
Prioritas Indikator Target Target
NO Sasaran Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran (Rp) Daerah/
Pembangunan Kinerja 2023 2023
Pembangunan Daerah Stakeholder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Reformasi Sistem 1 Meningkatnya a Usia Tahun 73,11 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Persen 95,0 502.201.286.648 Dinas Kesehatan
Kesehatan Kualitas Harapan kualitas dan kualitas layanan Pemenuhan Ketersediaan 0
Daerah Kesehatan Hidup Pemerataan kesehatan yang Upaya Kesehatan Obat Essensial di
Masyarakat dan Pelayanan berdaya saing Perorangan Dan Puskesmas
Jangkauan Kesehatan melalui Upaya Kesehatan 2 Persentase Persen 95,00 Dinas Kesehatan
Pelayanan penyediaan Masyarakat Kualitas Hasil
Kesehatan sarana dan Pemeriksaan
prasarana fasilitas Pelayanan
kesehatan dan Laboratorium
tenaga kesehatan Kesehatan
sesuai standar 3 Lama Rawat Hari 9 Dinas Kesehatan
WHO Pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
pada RSUD
Pameungpeuk
4 Lama Rawat Hari 9 Dinas Kesehatan
Pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
pada RS
Kesehatan Kerja)
5 Lama Rawat Hari 9 Dinas Kesehatan
Pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
6 Lama Rawat Hari 21 Dinas Kesehatan
Pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
pada RS Jiwa
7 Lama Rawat Hari 9 Dinas Kesehatan
Pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
pada RS Paru
8 Lama Rawat Hari 9 Dinas Kesehatan
pasien dirawat di
Rumah Sakit
Provinsi (AvLOS)
pada RSUD Al
Ihsan
Program Perangkat
Prioritas Indikator Target Target
NO Sasaran Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran (Rp) Daerah/
Pembangunan Kinerja 2023 2023
Pembangunan Daerah Stakeholder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Program Perangkat
Prioritas Indikator Target Target
NO Sasaran Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran (Rp) Daerah/
Pembangunan Kinerja 2023 2023
Pembangunan Daerah Stakeholder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tabel 4.11
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Inovasi
Program
Prioritas Target Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 Pemulihan 1 Meningkatnya a. Laju Persen 3,72 Meningkatkan Mengembangkan 1 Program 1 Pertambahan Unit 250 10.704.903.925 Dinas Perindustrian dan
dan peran pertumbuhan daya saing industri Perencanaan Jumlah Industri Usaha Perdagangan
Pertumbuhan industri dan Sektor industri unggulan Jawa Dan di Provinsi
Ekonomi perdagangan Industri Barat, Pembangunan
Kerakyatan dalam perwilayah Industri
Berbasis stabilitas industri, sumber
Inovasi perekonomian daya industri,
Jawa Barat sarana dan
prasarana
industri serta 2 Program 1 Persentase Izin Persen 1,60 237.642.653 Dinas Perindustrian dan
meningkatkan Pengendalian Usah Industri Perdagangan
pemberdayaan Izin Usaha (IUI) Besar yang
industri Industri Dipantau dan
Dianalisis Dalam
Laporan Hasil
Pemantauan
yang
Dikeluarkan
Oleh Instansi
Terkait
3 Program 1 Persentase Persen 50 304.177.150 Dinas Perindustrian dan
Pengelolaan Perusahaan Perdagangan
Sistem Informasi Industri Besar
Industri dan Perusahaan
Nasional Kawasan
Industri Lintas
Kabupaten/Kota
yang Masuk
dalam SII
Nasional
Program
Prioritas Target Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Program
Prioritas Target Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 Meningkatnya a. Pembentukan Triliun 531,87 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program Promosi 1 Peningkatan Persen 10 2.165.950.000 Dinas Penanaman Modal
kualitas iklim Modal Tetap Rupiah investasi kualitas Penanaman Jumlah Pelaku Dan Pelayanan Terpadu
usaha dan Bruto (PMTB) daerah kelembagaan, Modal Usaha yang Satu Pintu
investasi ADHB (triliun dukungan mendapatkan
rupiah) pembiayaan Informasi
usaha dan Potensi dan
peningkatan Peluang
akses pasar (Off Investasi
Taker dan 2 Program 1 Peningkatan Persen 15 1.198.391.000 Dinas Penanaman Modal
Promosi) Pengendalian Jumlah Pelaku Dan Pelayanan Terpadu
Pelaksanaan Usaha yang Satu Pintu
Penanaman Melaporkan
Modal Realisasi
Investasinya
3 Program 1 Persentase Persen 70-75 850.000.000 Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Tingkat Dan Pelayanan Terpadu
Penanaman Penyelesaian Satu Pintu
Modal Perizinan Tepat
Waktu
4 Program 1 Tingkat Persen 76 474.849.000 Dinas Penanaman Modal
Pengelolaan pemanfaatan Dan Pelayanan Terpadu
Data Dan Sistem data dan Satu Pintu
Informasi informasi
Penanaman penanaman
Modal modal
5 Program 1 Persentase Persen 76 8.877.288.999 Sekretariat Daerah/ Biro
Perekonomian keselarasan Perekonomian
dan penyusunan
Pembangunan kebijakan dan
implementasi
kebijakan
lingkup
perekonomian
dan
pembangunan
Menciptakan 1 Program 1 Indikator Daya Peringkat 2 1.524.999.999 Dinas Penanaman Modal
iklim usaha yang Pengembangan Saing (Peringkat Dan Pelayanan Terpadu
berdaya saing Iklim Ease Of Doing Satu Pintu
Penanaman Business)
Modal
b. Proporsi Persen 21,10 Meningkatkan 1 Program 1 Laju Persen 6,5 8.609.090.700 Dinas Koperasi dan
kredit UMKM Kualitas Pengembangan Pertumbuhan Usaha Kecil
terhadap total Kelembagaan, UMKM Omzet UMKM
kredit Dukungan Binaan
Program
Prioritas Target Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Program
Prioritas Target Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tabel 4.12
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Penguatan Sistem Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Program
Prioritas Indikator Target Arah Prioritas/Program Target Perangkat
NO Sasaran Satuan Strategi Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan Kinerja 2023 Kebijakan Pembangunan 2023 Daerah/Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
3 Penguatan 1 Jawa Barat a Skor Pola Poin 85,60 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Persen 50,00 12.407.394.640 Dinas Ketahanan Pangan
Sistem sebagai Pangan Kemandirian dan ketersediaan, Peningkatan Cadangan Dan Peternakan
Ketahanan daerah Harapan Ketahanan Pangan akses dan Diversifikasi Pangan
Pangan pertanian, (SPPH) Bagi Masyarakat pemanfaatan dan
Berkelanjutan Kehutanan, pangan bagi Ketahanan
Kelautan masyarakat Pangan
dan Jawa Barat Masyarakat
perikanan serta 2 Program 1 Persentase Persen 10,00 458.670.196 Dinas Ketahanan Pangan
yang memperbaiki Penanganan desa rawan dan Peternakan
mandiri sistem Kerawanan pangan yang
untuk informasi Pangan dintervensi
mencapai pangan 3 Program 1 Persentase Persen 12,67 2.683.420.345 Dinas Ketahanan Pangan
kedaulatan Pengawasan peningkatan dan Peternakan
pangan Keamanan sertifikasi PSA
Pangan
5 Program 1 Persentase Persen 5,00 5.855.934.360 Dinas Ketahanan Pangan
Pengendalian Penurunan dan Peternakan
Kesehatan Kejadian dan
Hewan Dan Jumlah Kasus
Kesehatan Penyakit
Masyarakat Hewan
Veteriner Menular
6 Program 1 Prosentase Persen 25,00 2.973.552.617 Dinas Ketahanan Pangan
Penyuluhan petugas dan dan Peternakan
Pertanian pelaku usaha
peternakan
yang
meningkat
kinerjanya
b. Nilai Poin 104,52 Mengembangkan Revitalisasi 1 Program 1 Tingkat Persen 90,00 9.985.019.242 Dinas Ketahanan Pangan
Tukar inovasi untuk lahan, Penyediaan pemenuhan dan Peternakan
Petani peningkatan dukungan dan penataan
(NTP) produksi/produktivitas infrastruktur, Pengembangan prasarana
dan nilai tambah hasil pemanfaatan Prasarana peternakan
pertanian, kehutanan, ilmu Pertanian
serta kelautan dan pengetahuan 2 Program 1 Indeks Poin 85,00 28.026.627.157 Dinas Ketahanan Pangan
perikanan dan teknologi, Penyediaan Kepuasan dan Peternakan
serta Dan Masyarakat
pengembangan Pengembangan (IKM) terhadap
sumber daya Sarana Balai
manusia. Pertanian Perbibitan dan
pengembangan
inseminasi
buatan Sapi
perah
Bunikasih
Program
Prioritas Indikator Target Arah Prioritas/Program Target Perangkat
NO Sasaran Satuan Strategi Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan Kinerja 2023 Kebijakan Pembangunan 2023 Daerah/Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 Jumlah Persen 100,00
pemenuhan
dukungan
penunjang
manajemen
perkantoran di
BPPIBTSPB
Bunikasih
3 Program 1 Jumlah Ton 186.558,07 41.853.368.481 Dinas Kelautan dan
Pengelolaan Produksi Perikanan
Perikanan Perikanan
Tangkap Tangkap
4 Program 1 Jumlah Ton 882.923,42 6.641.451.706 Dinas Kelautan dan
Pengelolaan Produksi Perikanan
Perikanan Perikanan
Budidaya Budidaya
5 Program 1 Persentase persen 85,00 2.328.000.000 Dinas Kelautan dan
Pengawasan Tingkat Perikanan
Sumber daya Penanganan
Kelautan dan Kasus
Perikanan Pelanggaran
Sektor
Kelautan dan
Perikanan
6 Program 1 Produktivitas Ku/Ha 58,76 3.467.435.763 Dinas Tanaman Pangan
Penyediaan Tanaman dan Hortikultura
Dan Pangan
Pengembangan 2 Produktivitas Ku/Ha 90,34 Dinas Tanaman Pangan
Sarana Tanaman dan Hortikultura
Pertanian Hortikultura
3 Nilai Indeks Persen 82,21 Dinas Tanaman Pangan
Kepuasan dan Hortikultura
Masyarakat
(IKM) terhadap
Balai
Pengawasan
Sertifikasi
Benih
7 Program 1 Angka Kg/Kap/Th 30,93 3.467.400.000 Dinas Kelautan dan
Pengolahan Konsumsi Ikan Perikanan
Dan Jawa Barat
Pemasaran
Hasil
Perikanan
8 Program 1 Persentase Persen 100,00 133.770.836 Dinas Tanaman Pangan
Perizinan Rekomendasi dan Hortikultura
Usaha Teknis Usaha
Pertanian Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
yang
diterbitkan
Program
Prioritas Indikator Target Arah Prioritas/Program Target Perangkat
NO Sasaran Satuan Strategi Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan Kinerja 2023 Kebijakan Pembangunan 2023 Daerah/Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
9 Program 1 Persentase Persen 2,13 71.101.710.738 Dinas Tanaman Pangan
Penyuluhan Penyuluh yang Dan Hortikultura
Pertanian Berprestasi
2 Persentase Persen 94,17
Kelompok Tani
yang dibina
oleh Penyuluh
3 Persentase Persen 20,41
Sumber Daya
Manusia
Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
yang dilatih
4 Nilai Indeks Persen 88,86
Kepuasan
Masyarakat
(IKM) terhadap
Balai Pelatihan
Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
10 Program 1 Laju Persen 25 18.233.605.223 Dinas Perkebunan
Penyediaan Peningkatan
Dan Penyediaan
Pengembangan sarana
Sarana perkebunan
Pertanian
11 Program 1 Persentase Persen 67 250.000.000 Dinas Perkebunan
Perizinan Perkebunan
Usaha Bear yang
Pertanian mendapatkan
Izin Usaha
Perkebunan
12 Program 1 Persentase Persen 75 4.823.450.000 Dinas Perkebunan
Penyuluhan Pelaku Usaha
Pertanian Tani
Perkebunan
yang memiliki
kompetensi
Pengembangan 1 Program 1 Luas Panen Ha 1.892.521 Dinas Perkebunan
kawasan Penyediaan Tanaman 15.785.584.380
klaster Dan Pangan
pertanian, Pengembangan 2 Luas Panen Ha 199.271
kehutanan, Prasarana Tanaman
kelautan dan Pertanian Hortikultura
perikanan
TOTAL ANGGARAN Rp230.476.395.684
Tabel 4.13
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Program
Prioritas Target Arah Prioritas/Program Target Perangkat Daerah/
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan Pembangunan 2023 Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
4 Reformasi 1 Meningkat-nya a. Indeks persen 40,27 Mempercepat Meningkatkan 1 Program 1 Jumlah Keluarga 0,00 38.846.086.790 Dinas Sosial
Sistem kualitas dan Kesejahteraan Penanggulangan Perlindungan Perlindungan Keluarga yang
Perlindungan taraf hidup Sosial kemiskinan Sosial bagi dan Jaminan Mendapatkan
Sosial masyarakat secara terpadu Masyarakat Sosial Pengentasan
Miskin Fakir Miskin
dan/atau Lintas
terdampak Kabupaten/Kota
COVID-19 2 Program 1 (Meningkatnya PSM 200,00 8.393.816.403 Dinas Sosial
Pemberdayaan Kemampuan
Sosial PSM dalam
Penyelenggaraan
Kesos)
2 (meningkatnya TKSK 627,00 UPTD PPKS
kemampuan
TKSK dalam
Penyelenggaraan
Kesos)
3 Persentase Persen 32,00 Dinas Sosial
Lembaga di
Bidang
Kesejahteraan
Sosial yang
Terakreditasi
4 Persentase Persen 0,00 UPTD PPKS
Lembaga di
Bidang
Kesejahteraan
Sosial yang
Terakreditasi
UPTD PPKS
5 Persentase Persen 100,00 Dinas Sosial
Daerah yang
Difasilitasi
Untuk
Membentuk
Puskesos
6 Indeks Poin 50,00 Dinas Sosial
Partisipasi
Sosial
3 Program 1 (Fasilitasi 141.182.700 Dinas Sosial
Penanganan Pemulangan
Warga Negara Warga Negara
Migran Migran Korban
Korban Tindak
Kekerasan dari
Program
Prioritas Target Arah Prioritas/Program Target Perangkat Daerah/
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan Pembangunan 2023 Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tindak Titik Debarkasi
Kekerasan di Daerah
Provinsi untuk
Dipulangkan ke
Daerah
Kabupaten/Kota
Asal)
4 Program 1 Persentase PPKS Persen 100,00 25.499.824.289 UPTD PRSAMPK,
Rehabilitasi yang tertangani PPSBR, PRSABH,
Sosial dan berfungsi PRSPD, PRSBK,
sosialnya PRSTS, PRSLU
2 Jumlah Orang 105,00
Penyandang
Disabilitas
Dalam Panti
Yang
Mendapatkan
Pelayanan
Rehabilitasi
Sosial
3 Persentase PPKS Persen 100,00
yang tertangani
dan berfungsi
sosial di dalam
panti
TOTAL ANGGARAN Rp72.880.910.182
Tabel 4.14
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Reformasi Sistem Pendidikan dan Pemajuan
Kebudayaan
Program
Prioritas Target Prioritas/Program Target Perangkat Daerah/
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Pembangunan 2023 Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
5 Reformasi 1 Meningkatnya a. Harapan Tahun 12,56 Menyelenggarakan Meningkatkan 1 Program 1 Tingkat persen 78,46 5.097.730.831.288 Dinas Pendidikan
Sistem Aksesibiltas Lama Pendidikan yang Kualitas Pengelolaan Partisipasi
Pendidikan dan Mutu Sekolah Berkualitas, Pendidikan yang Pendidikan Warga Negara
dan Pemajuan Pendidikan Merata dan berdaya saing Usia 16 - 18
Kebudayaan Terjangkau dan mendorong Tahun yang
pengembangan Berpartisipasi
pendidikan Dalam
vokasi yang Pendidikan
menjangkau Menengah
seluruh wilayah 2 Tingkat persen 47,59
melalui Partisipasi
pembentukan Warga Negara
center of Usia 4-18
excellence di Tahun
setiap Penyandang
kabupaten/kota Disabilitas
dan yang
pengembangan Berpartisipasi
SMK yang Dalam
relevan di Pendidikan
kawasan Khusus
metropolitan
Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Persen 100 13.000.000.000 Dinas Pendidikan
kesejahteraan, Pendidik dan Pemenuhan
kompetensi dan Tenaga Pendidik dan
profesionalisme Kependidikan Tenaga
pendidik dan Kependidikan
tenaga satuan
kependidikan Pendidikan
pendidikan Menengah dan
menengah Pendidikan
melalui sertifikasi Khusus sesuai
kompetensi Standar
2. Meningkatnya a. Persentase Persen 24,21 Melestarikan Memperluas 1 Program 1 Persentase persen 30,79 Dinas Pariwisata
pelestarian Pemajuan kearifan lokal dan tingkat Pengembangan Kebudayaan 7.434.020.075 dan Kebudayaan
dan Kebudayaan kebudayaan Jawa partisipasidan Kebudayaan yang
Pengembangan Jawa Barat Barat kolaborasi Dikembangkan
kebudayaan (persen) masyarakat (Usulan WBTB
lokal dalam Jabar yang
meningkatkan ditetapkan
jumlah objek sebagai wbtb
pemajuan nasional,
kebudayaan Bahasa,
Sastra, dan
Program
Prioritas Target Prioritas/Program Target Perangkat Daerah/
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Pembangunan 2023 Stakeholder
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Aksara daerah
yang
dilestarikan,
dan seni
budaya yang
dilindungi)
2 Persentase persen 30,79
Kebudayaan
yang
Dikembangkan
2 Program 1 Persentase persen 26,09 Dinas Pariwisata
Pelestarian dan Cagar Budaya 3.677.692.500 dan Kebudayaan
Pengelolaan yang
Cagar Budaya Dilestarikan
dan Dikelola
3 Program 1 Persentase persen 23,18 Dinas Pariwisata
Pengelolaan Benda Koleksi 3.600.164.999 dan Kebudayaan
Permuseuman Museum
Negeri Sri
Baduga yang
Dilindungi
TOTAL ANGGARAN Rp5.125.442.708.862
Tabel 4.15
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Reformasi Sistem Kesiapsiagaan Penanggulangan Risiko
Bencana
Program Perangkat
Prioritas Target Target
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran Daerah/
Pembangunan 2023 2023
Pembangunan Daerah Stakeholder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
6 Reformasi 1 Meningkatnya a. Indeks Poin 144 Mengurangi Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Persen 100 9.500.000.000 Badan
Sistem ketangguhan Risiko Risiko pelayanan informasi Penanggulangan kabupaten/kota Penanggulanagn
Kesiapsiagaan terhadap Bencana Bencana rawan bencana, Bencana yang terfasilitasi Bencana
Penanggulangan bencana (IRB) pencegahan dan dalam penanganan Daerah
Risiko Bencana kesiapsiagaan, pasca bencana
penyelamatan, dan 2 Persentase Persen 100
evakuasi korban, Kabupaten/Kota
serta sistem dasar yang terfasilitasi
penanggulangan dalam penanganan
bencana tanggap darurat
bencana
3 Persentase Persen 100
Kabupaten Kota
yang indeks
ketahanan
daerahnya
meningkat
2 Program 1 Persentase persen 71 17.183.500.950 Satuan Polisi
Peningkatan Gangguan dan Pamong
Ketenteraman Trantibum yang Praja
dan Ketertiban Dapat
Umum Diselesaikan
2 Persentase persen 75
anggota linmas
untuk
perlindungan
masyarakat
3 Persentase persen 100
Pelanggaran Perda
dan Perkada yang
diselesaikan
4 Persentase persen 50
Anggota Satpol PP
dan PPNS yang
kompeten
3 Program 1 Persentase korban persen 100 4.100.470.175 Dinas Sosial
Penanganan bencana alam dan
Bencana sosial yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya pada
saat dan setelah
tanggap darurat
bencana provinsi
Program Perangkat
Prioritas Target Target
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran Daerah/
Pembangunan 2023 2023
Pembangunan Daerah Stakeholder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
4 Program 1 Persentase Luas persen 4,5 27.036.232.192 Dinas Tanaman
Pengendalian Lahan yang Pangan dan
dan Terkena Serangan Hortikultura
Penanggulangan OPT/DPI
Bencana
Pertanian
5 Program 1 Laju Peningkatan persen 25 3.055.129.950 Dinas
Pengendalian Poktan yang Perkebunan
dan terfasilitasi
Penanggulangan Penanganan
Bencana Bencana
Pertanian Perkebunan
TOTAL ANGGARAN Rp60.875.333.267
Tabel 4.16
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Inovasi Pelayanan Publik dan Penataan Daerah
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7 Inovasi 1 Terwujudnya a. Indeks Kategori A Meningkatkan Memperkuat 1 Program 1 Nilai Kriteria Poin 120 22.449.713.203 Badan Kepegawaian
Pelayanan inovasi tata Reformasi (82,01) penerapan kelembagaan Kepegawaian Perencanaan Daerah Provinsi Jawa
Publik Dan kelola Birokrasi reformasi dan Daerah Kebutuhan; Barat
Penataan pemerintahan birokrasi tatalaksana Pengadaan;
Daerah yang smart, pemerintahan Perlindungan dan
bersih dan berbasiskan Pelayanan dan
akuntabel e-government Sistem Informasi
Kepegawaian
2 Program 1 Persentase Jabatan persen 1,05 8.393.824.852 Badan Pemberdayaan
Pengembangan Fungsional Sumber Daya
Sumber Daya Bersertifikat Manusia Provinsi
Manusia Kompetensi dan Jawa Barat
Ber-STTPL (PNS
Tidak Termasuk
Guru dan Tenaga
Kesehatan)
2 Persentase Jabatan persen 85
Struktural
Bersertifikat
Kompetensi dan
Ber-STTPL
3 Persentase persen 90
Pelaksana
Bersertifikat
Kompetensi dan
Ber-STTPL
4 Persentase ASN persen 85
yang memiliki
Sertifikat
Kompetensi dan
atau STTPL Teknis
Umum, Inti, Dan
Pilihan Bagi Jabatan
Administrasi
Penyelenggara
Urusan
Pemerintahan
Konkuren,
Perangkat Daerah
Penunjang, Dan
Urusan
Pemerintahan
Umum
5 Jumlah dokumen persen 6
Kebijakan Teknis
Dan Rencana
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sertifikasi
Kompetensi,
Pengelolaan
Kelembagaan,
Tenaga Pengembang
Kompetensi, Sumber
Belajar, Kerjasama,
Pengembangan
Kompetensi
Pimpinan Daerah,
Jabatan Pimpinan
Tinggi,
Kepemimpinan Dan
Prajabatan,Serta
jabatan Fungsional
6 Jumlah Dokumen persen 3
Pengelolaan
Kelembagaan,
Tenaga Pengembang
Kompetensi, Dan
Sumber Belajar
7 Persentase persen 100
Ketersediaan
dokumen
perencanaan
program dan
kegiatan
8 Persentase persen 100
Ketersediaan
Dokumen Evaluasi
Kinerja Perangkat
Daerah
9 Persentase persen 100
Ketersediaan
dokumen Akuntansi
dan Pelaporan
keuangan
10 Persentase persen 100
Terpenuhinya Gaji
dan Tunjangan PNS
11 Persentase persen 100
Ketersediaan
dokumen untuk
diverifikasi
12 Persentase persen 100
Ketersediaan
dokumen Pelaporan
Keuangan Akhir
Tahun
13 Persentase persen 100
Ketersediaan
Dokumen Pelaporan
Prognosis Realisasi
Anggaran
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
14 Persentasi persen 100
Pemeliharaan
Kendaraan
15 Persentase persen 100
Tersedianya
Akomodasi Rapat
Internal Dan Luar
Kantor
16 Persentase persen 100
Pemeliharaan
Fasilitas Dan
Gedung Kantor
17 Persentase persen 100
Ketersediaan Barang
Habis Pakai Kantor
18 Persentase persen 100
Terpenuhinya Jasa
Keamanan Dan
Kebersihan Beserta
Peralatannya
19 Persentase persen 100
Terpenuhinya
Langganan Kantor
20 Persentase persen 100
Terpenuhinya
Kebutuhan Sewa,
Publikasi Dan
Dokumentasi Kantor
21 Persentase persen 100
Terpenuhinya
peralatan dan
perlengkapan kantor
22 Persentase persen 100
Terpenuhinya
koordinasi dan
konsultasi
23 Persentase persen 100
Terpenuhinya
kebutuhan Diklat,
Kursus Singkat Dan
Bimtek Aparatur
24 Persentase persen 100
Tersedianya sarana
dan prasarana
Kerohanian, Sarana
Dan Prasarana Olah
Raga Serta Pakaian
Aparatur, Sarana
Dan Prasarana Olah
Raga
3 Program 1 Ketepatan waktu Waktu Tepat 16.236.000.000 Badan Pengelola
Pengelolaan penyusunan RAPBD Waktu Keuangan dan Aset
dan RAPBD
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Keuangan Perubahan Provinsi Daerah Provinsi Jawa
Daerah Jawa Barat Barat
2 Persentase Laporan persen 80
Pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
kab/kota yang
dievaluasi tepat
waktu
3 Persentase Waktu Tepat
penyampaian Waktu
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Provinsi yang tepat
waktu
4 Persentase persen 100
Raperda/Raperkada
Kab./Kota tentang
APBD dan APBD
Perubahan yang
dievaluasi tepat
waktu
5 Persentase Usulan persen 100
Pencairan dari
Perangkat Daerah
dengan Penerbitan
SP2D
6 Rasio Belanja persen 6
Pegawai Di Luar
Guru dan Tenaga
Kesehatan
4 Program 1 Persentase Akurasi Persen 100 17.554.353.680 Badan Pengelola
Pengelolaan Pelaporan Barang Keuangan dan Aset
Barang Milik Milik Daerah Daerah Provinsi Jawa
Daerah 2 Persentase Persen 0,36 Barat
pendapatan dari
Pengelolaan Barang
Milik Daerah
3 Tingkat Kepatuhan Persen 80
pelaksanaan
Kebijakan
Pengelolaan Aset
Daerah
Meningkatkan 1 Program 1 Rata-Rata Tingkat Persen 100 15.257.724.630 Badan Perencanaan
perencanaan, Perencanaan Kesesuaian Pembangunan Daerah
pengelolaan Pengendalian, Perencanaan Antar Provinsi Jawa Barat
keuangan dan dan Evaluasi Waktu dan Level
pengawasan Pembangunan Pemerintahan
pembangunan Daerah
yang terpadu, 2 Program 1 Persentase Persen 90 54.888.721.430 Dinas Komunikasi
transparan Pengelolaan Masyarakat yang dan Informatika
dan Informasi dan Menjadi Sasaran
akuntabel Komunikasi Penyebaran
berbasis Publik Informasi Publik,
Mengetahui
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
teknologi dan Kebijakan dan
informatika Program Prioritas
Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
Provinsi
3 Program 1 Persentase Layanan Persen 60 94.852.114.050 Dinas Komunikasi
Pengelolaan Publik yang dan Informatika
Aplikasi Diselenggarakan
Informatika Secara Online dan
Terintegrasi
2 Persentase Layanan Persen 60
Administrasi
Pemerintahan yang
Diselenggarakan
Secara Online dan
Terintegrasi Dengan
Sistem Penghubung
Layanan
Pemerintahan
4 Program 1 Persentase Persen 95 4.023.548.678 Sekretariat
Penataan Perangkat Daerah Daerah/ Biro
Organisasi dengan kinerja yang Organisasi
efektif dan efisien
5 Program 1 Persentase Realisasi Persen 95,481 20.137.588.982 Badan Pendapatan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Daerah
Pendapatan
Daerah
6 Program 1 Terselenggaranya persen 100 Inspektorat
Penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan 25.820.394.042
Pengawasan dan Pengawasan
7 Program 1 Terselenggara persen 100 Inspektorat
Perumusan kegiatan pembinaan 4.270.675.035
Kebijakan, dan pengawasan
Pendampingan
dan Asistensi
b. Usulan Usulan 2 Optimalisasi Mempercepat 1 Program 1 Persentase fasilitasi Jumlah 90 25.011.400.000 Sekretariat
Pembentukan penataan pemekaran Pemerintahan kebijakan otonomi Daerah/ Biro
Daerah daerah yang wilayah yang dan Otonomi daerah yang Pemerintahan dan
Persiapan mampu memiliki Daerah ditindaklanjuti Otonomi Daerah
Otonomi mendorong potensi untuk 2 Program 1 Tingkat persen 83,25 420.000.000 Dinas Kependudukan
Baru pertumbuhan menjadi DOB Pendaftaran Penyelenggaraan dan Pencatatan Sipil
ekonomi baru Penduduk Administrasi
Kependudukan
3 Program 1 Tingkat Kepemilikan persen 83,25 270.000.000 Dinas Kependudukan
Pencatatan Sipil Dokumen dan Pencatatan Sipil
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
4 Program 1 Tingkat Akurasi persen 84,78 635.000.000 Dinas Kependudukan
Pengelolaan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Informasi Skala Provinsi
Administrasi
Kependudukan
5 Program 1 Persentase persen 100 75.000.000 Dinas Kependudukan
Pengelolaan Dokumen dan Pencatatan Sipil
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Profil Kependudukan yang
Kependudukan Dihasilkan Sesuai
Kewajiban OPD
Berdasarkan
Permendagri
6 Program 1 Persentase Peserta persen 64,07 11.159.714.000 Dinas Pemberdayaan
Pengendalian KB Aktif/mCPR Perempuan
Penduduk Perlindungan Anak
dan Keluarga
Berancana
7 Program 1 Persentase OPD persen 100 2.530.518.740 Dinas Komunikasi
Penyelenggaraan yang Menggunakan dan Informatika
Statistik Data Statistik
Sektoral Dalam Melakukan
Evaluasi
Pembangunan
Daerah
2 Persentase persen 100
Organisasi
Perangkat Daerah
(OPD) yang
Menggunakan Data
Statistik Dalam
Menyusun
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
8 Program 1 Tingkat Keamanan persen 96.90 3.901.022.200 Dinas Komunikasi
Penyelenggaraan Informasi dan Informatika
Persandian Pemerintah
Untuk
Pengamanan
Informasi
9 Program 1 Tingkat persen 45 630.732.348 Dinas Perpustakaan
Pengelolaan Ketersediaan Arsip dan Kearsipan
Arsip Sebagai Bahan
Akuntabilitas
Kinerja, Alat Bukti
Yang Sah dan
Pertanggungjawaban
Nasional) Pasal 40
dan 59 UU Nomor
43 Tahun 2009
Tentang Kearsipan
10 Program 1 Tingkat Keberadaan persen 70 121.119.700 Dinas Perpustakaan
Perlindungan dan Kebutuhan dan Kearsipan
dan Arsip Sebagai Bahan
Penyelamatan Pertanggung
Arsip jawaban Setiap
Aspek Kehidupan
Berbangsa dan
Bernegarauntuk
Kepentingan Negara,
Pemerintahan,
Pelayanan Publik
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
dan Kesejahteraan
Rakyat
11 Program 1 Peresentase persen 100 6.509.741.650 Sekretariat
Fasilitasi dan Penyelenggaraan Daerah/ Biro Hukum
Koordinasi Kebijakan Daerah dan Hak Asasi
Hukum Dalam Manusia
Pembentukan
Hukum Daerah,
Bantuan Hukum
dan HAM,
Dokumentasi
Hukum, Pembinaan
dan Pengawasan
Produk Hukum
12 Program 1 Level Maturitas Level 4 8.054.372.000 Sekretariat
Kebijakan dan UKPBJ Daerah/ Biro
Pelayanan 2 Kualifikasi dan persen 90 Pengadaan
Pengadaan kompetensi SDM Barang/Jasa
Barang dan UKPBJ
Jasa
13 Program 1 Tingkat Dukungan persen 100 212.803.613.036 Sekretariat Dewan
Dukungan Pelaksanaan Tugas Perwakilan Rakyat
Pelaksanaan dan Fungsi DPRD Daerah
Tugas dan 2 Tingkat Fasilitasi persen 100
Fungsi DPRD Kapasitas,
Hubungan
Kelembagaan DPRD
serta Penjaringan
Aspirasi
14 Program 1 Tingkat Layanan persen 100 2.115.680.000 Badan Penghubung
Pelayanan Hubungan Antar
Penghubung Lembaga,
Keprotokolan, dan
Promosi Informasi
Yang Difasilitasi
2 Meningkatnya 1 Indeks Poin 61,60 1 Program 1 Tingkat persen 0 501.460.081 Dinas Bina Marga dan
kualitas Kualitas Penataan Pembangunan Penataan Ruang
lingkungan Lingkungan Bangunan Sarana Ibadah
hidup dan Hidup (IKLH) Gedung
pengendalian 2 Tingkat Persen 5,22 2 Program 1 Persentase persen 100 5.725.000.000 Dinas Bina Marga dan
dampak Penurunan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Penataan Ruang
perubahan Emisi Gas Penataan Ruang yang mendapatkan
iklim untuk Rumah Kaca pembinaan
kesejahteraan 2 Tingkat persen 0
masyarakat Ketersediaan
Rencana Tata Ruang
3 Persentase Berita persen 89,86
Acara yang
diterbitkan dalam
rangka persetujuan
substansi Ranperda
RTR
Kabupaten/Kota
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
4 Persentase persen 60,1
pelaksanaan
pengawasan dan
pengendalian
pemanfaatan ruang
3 Meningkatnya 1 Persentase Persen 24,21 1 Program 1 Persentase koleksi persen 23 85.683.000 Dinas Perpustakaan
pelestarian Pemajuan Pelestarian nasional dan dan Kearsipan
dan Kebudayaan Koleksi Nasional naskah kuno yang
Pengembangan Jawa Barat dan Naskah dilestarikan
kebudayaan Kuno
lokal
4 Meningkatnya 1 Persentase Persen 24,21 1 Program 1 Persentae Koleksi persen 23 85.683.000 Dinas Perpustakaan
pelestarian Pemajuan Pelestarian Nasional dan dan Kearsipan
dan Kebudayaan Koleksi Nasional Naskah Kuno yang
Pengembangan Jawa Barat dan Naskah Dilestarikan
kebudayaan Kuno
lokal
5 Jawa Barat 1 Skor Pola Poin 85,60 1 Program 1 Persentase Luas persen 83,51 14.302.300.000 Dinas Kelautan dan
sebagai daerah Pangan Pengelolaan Wilayah Laut dan Perikanan
pertanian, Harapan Kelautan, Pesisir yang Dikelola
Kehutanan, (SPPH) Pesisir dan Sesuai Dengan
Kelautan dan Pulau-Pulau Peraturan
perikanan Kecil Perundangan yang
yang mandiri Berlaku
2 Nilai Tukar Poin 104,52 2 Jumlah Produksi ton 284.750,29
Petani (NTP) Garam
6 Meningkatnya 1 Indeks Persen 69,60 1 Program 1 Presentase Bahan persen 90 180.902.902.142 Sekretariat
keimanan dan Kerukunan Kesejahteraan Kebijakan Lingkup Daerah/ Biro Kesra
kerukunan Umat Rakyat Kesejahteraan
umat Beragama Rakyat yang
beragama ditindaklanjuti
dalam 2 Indeks Poin 72,90 2 Presentase Bahan persen 85
kerangka Demokrasi Kebijakan Lingkup
demokrasi Kesejahteraan
Rakyat Yang
ditindaklanjuti
7 Meningkatnya 1 Tingkat Persen 47,00 1 Program 1 Persentase Hasil persen 100 4.408.612.959 Badan Penelitian dan
Aksesibilitas Konektivitas Penelitian dan Kelitbangan Lingkup Pengembangan
dan Mobilitas Antar Pengembangan Penyelenggaraan Daerah
Transportasi Wilayah Daerah Pemerintahan dan
menuju pusat- Pengkajian
pusat Peraturan
perekonomian Dihasilkan
TOTAL ANGGARAN Rp764.134.213.438
Tabel 4.17
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Gerakan Membangun Desa
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat Daerah/
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
8 Gerakan 1 Meningkatnya a. Persentase Persen 10,11 Mempercepat Memperkuat 1 Program 1 Persentase desa Persen 70 41.688.106.250 Dinas Pemberdayaan
Membangun pembangunan perkembangan pembangunan pemerintahan Administrasi yang mendapat Masyarakat Desa
Desa dan strata desa desa desa Pemerintahan fasilitasi dan
pemberdayaan mandiri Desa pembinaan
masyarakat administrasi
desa pemerintahan
desa
2 Program 1 Persentase Persen 60 29.831.767.000 Dinas Pemberdayaan
Pemberdayaan Tingkat Masyarakat Desa
Lembaga Partisipasi
Kemasyarakatan, Masyarakat
Lembaga Adat Dalam
dan Masyarakat Pengembangan
Hukum Adat Kapasitas
Kelembagaan
Desa
3 Program 1 Persentasi Desa Persen 100 800.000.000 Dinas Pemberdayaan
Penataan Desa yang difasilitasi Masyarakat Desa
Penataannya
4 Program 1 Persentase Persen 100 175.000.000 Dinas Pemberdayaan
Peningkatan Kerjasama antar Masyarakat Desa
kerja sama Desa Desa
kewenangan
Provinsi yang
terfasilitasi
5 Program 1 Persentase persen 100 150.000.000 Dinas Lingkungan
Pengakuan Status Hidup
Keberadaan Masyarakat
Masyarakat Hukum Adat Di
Hukum Adat Kabupaten/Kota
(MHA), Kearifan
Lokal dan Hak
MHA Yang
Terkait Dengan
PPLH
TOTAL ANGGARAN Rp72.644.873.250
Tabel 4.18
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
PenanggungjawabPada Prioritas Pembangunan Pendidikan Agama dan Tempat Ibadah Juara
Program
Prioritas Target Target Perangkat
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Arah Kebijakan Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 2023 Daerah/Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
9 Pendidikan 1 Meningkatnya a. Indeks Persen 69,60 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Tingkat persen 0,01 1.400.000.000 Badan Kesatuan
Agama dan keimanan dan Kerukunan Penerapan Nilai- fasilitasi Penguatan Ideologi Ketahanan Bangsa dan Politik
Tempat Ibadah kerukunan Umat nilai Agama dan penguatan Pancasila dan Ideologi dan
Juara umat Beragama Pancasila dalam sumber daya Karakter Karakter
beragama kehidupan dan lembaga Kebangsaan Kebangsaan
dalam masyarakat keagamaan serta 2 Program 1 Tingkat persen 0,01 113.568.760.000 Badan Kesatuan
kerangka ekonomi umat Peningkatan Peran Pembinaan Bangsa dan Politik
demokrasi Partai Politik dan Politik Dalam
Lembaga Negeri
Pendidikan
Melalui
Pendidikan Politik
dan
Pengembangan
Etika Serta
Budaya Politik
3 Program 1 Tingkat persen 100,00 800.000.000 Badan Kesatuan
Pembinaan dan Pembinaan dan Bangsa dan Politik
Pengembangan Pengembangan
Ketahanan Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Ekonomi, Sosial,
dan Budaya dan Budaya
4 Program 1 Tingkat persen 0,01 1.756.996.400 Badan Kesatuan
Peningkatan Kewaspadaan Bangsa dan Politik
Kewaspadaan Daerah dan
Nasional dan Peningkatan
Peningkatan Kualitas dan
Kualitas dan Fasilitas
Fasilitasi Penanganan
Penanganan Konflik Sosial
Konflik Sosial
TOTAL ANGGARAN Rp117.525.756.400
Tabel 4.19
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Pengembangan Infrastruktur Konektivitas Wilayah dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
10 Pembangunan 1 Meningkatnya a. Konsumsi (Kwh/ 1.150 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Tingkat Ketaatan persen 98 7.396.276.250 Dinas Energi dan
Pengembangan infrastruktur listrik per kapita) akses layanan kualitas Pengelolaan Usaha bidang Sumber Daya Mineral
Infrastruktur energi listrik kapita listrik yang operasional Ketenagalistrikan ketenagalistrikan
Konektivitas yang (Kwh/kapita) memenuhi instalasi yang patuh
Wilayah dan mendukung standar tenaga listrik terhadap aturan
Pengelolaan pertumbuhan 2 Tingkat Ketaatan persen 100
Lingkungan ekonomi dan Usaha bidang
Hidup akses listrik ketenagalistrikan
terhadap yang patuh
rumah tangga terhadap aturan
hingga ke pada Cabang Dinas
pelosok Wilayah I Cianjur
3 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah II Bogor
4 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah III
Purwakarta
5 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah IV
Bandung
6 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah V
Sumedang
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah VI
Tasikmalaya
8 Tingkat Ketaatan persen 100
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
pada Cabang Dinas
Wilayah VII
Cirebon
2 Program 1 Jumlah Reduksi Ton 2175,21 7.396.312.000 Dinas Energi dan
Pengelolaan CO2 Dari Bidang Co2eq Sumber Daya Mineral
Energi Energi (Tidak
Terbarukan Termasuk Sektor
Transportasi)
2 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas I Minyak)
Cianjur
3 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas II Minyak)
Bogor
4 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas III Minyak)
Purwakarta
5 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas IV Minyak)
Bandung
6 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas V Minyak)
Sumedang
7 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Cabang Dinas VI Minyak)
Tasikmalaya
8 Jumlah SBM 23,81
Pemanfaatan EBT (Setara
di Wilayah Kerja Barel
Minyak)
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cabang Dinas VII
Cirebon
9 Persentase persen 100
Komoditas EBT
yang Diuji Unjuk
Kinerja Sebagai
Bahan
Pengambilan
Kebijakan Bidang
Energi
3 Program 1 Persentase Usaha persen 60,00 3.033.199.350 Dinas Energi dan
Pengelolaan Pertambangan Sumber Daya Mineral
Mineral dan yang tertib
Batubara Administrasi
2 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas I
Cianjur
3 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas II
Bogor
4 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas III
Purwakarta
5 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas IV
Bandung
6 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas V
Sumedang
7 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cabang Dinas VI
Tasikmalaya
8 Persentase Usaha persen 60,00
Pertambangan
yang tertib
administrasi
Wilayah Kerja
Cabang Dinas VII
Cirebon
9 Persentase persen 60
Pengujian Kualitas
Bahan Tambang Di
Jawa Barat
4 Program 1 Rasio Sumur persen 20,64 2.394.747.760 Dinas Energi dan
Pengelolaan Aspek Imbuhan Terhadap Sumber Daya Mineral
Kegeologian Sumur Produksi
2 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas I
Cianjur
3 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas II
Bogor
4 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas III
Purwakarta
5 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas IV
Bandung
6 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas V
Sumedang
7 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Wilayah Kerja
Cabang Dinas VI
Tasikmalaya
8 Persentase persen 60,00
Pengambil Air
Tanah yang taat
peraturan di
Wilayah Kerja
Cabang Dinas VII
Cirebon
9 Persentase sample persen 3,00
air tanah yang diuji
kualitasnya
2 Meningkat-nya a. Tingkat Persen 47,00 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Panjang persen 100,00 971.214.001.19 Dinas Bina Marga dan
aksesibilitas Konektivitas kapasitas dan kemantapan Penyelenggaraan Jalan yang 3 Penataan Ruang
dan mobilitas Antar kualitas jalan sampai Jalan Dilakukan
transportasi Wilayah sistem ke pelosok Pengawasan
menuju pusat- jaringan Teknis
pusat infrast-ruktur Pelaksanaan
perekonomian transportasi Pembangunan,
Peningkatan, dan
Rehabilitasi Jalan
2 Panjang jalan dan persen 100,00
jembatan dalam
kondisi baik dan
sedang
3 Persentase panjang 0,00
jalan yang
dilakukan
pengujian mutu
2 Program 1 Persentase Sumber persen 100,00 3.450.919.919 Dinas Bina Marga dan
Pengembangan Daya Konstruksi Penataan Ruang
Jasa Konstruksi yang Terlatih
Membangun 1 Program 1 Rasio Konektivitas persen 87,85 59.966.613.223 Dinas Perhubungan
prasarana Penyelenggaraan Angkutan Jalan
jalan yang Lalu Lintas dan Lingkup Provinsi
menghubungk Angkutan Jalan 2 Rasio Konektivitas persen 87,85
an wilayah (LLAJ) angkutan jalan
potensial lingkup Provinsi
(UPTD PPP LLAJ
Wilayah I)
3 Rasio Konektivitas persen 87,85
angkutan jalan
lingkup Provinsi
(UPTD PPP LLAJ
Wilayah II)
4 Rasio Konektivitas persen 87,85
angkutan jalan
lingkup Provinsi
(UPTD PPP LLAJ
Wilayah III)
5 Rasio Konektivitas persen 87,85
angkutan jalan
lingkup Provinsi
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(UPTD PPP LLAJ
Wilayah IV)
Mengembangk Mengembang- 1 Program 1 Persentase Persen 100 2.650.000.000 Dinas Perhubungan
an sistem kan sistem Pengelolaan Kebijakan
jaringan jaringan Perkeretaapian Penetapaan
transportasi transportasi Jaringan
massal yang massal per- Perkeretaapian
handal dan kotaan ber- yang Kewenangan
modern basis jalan dan Provinsi
rel yang aman,
nyaman dan
terjang-kau
dan antar
moda
Mengembangk 1 Program 1 Persentase Lintas persen 100 2.980.368.000 Dinas Perhubungan
an prasarana Pengelolaan Penyeberangan
transportasi Pelayaran yang Beroperasi
Darat, Laut, 2 Jumlad dokumen dokume 14
Udara dan pendukung n
ASDP serta Pelabuhan
mendukung Pengumpan
pengembangan Regional yang
sarana dan disiapkan (UPTD
prasarana PPP Pelabuhan
transportasi Laut)
laut, udara,
dan kereta api
yang
berkeselamata
n dan
menghubungk
an wilayah
strategis
3 Meningkatnya a. Indeks Poin 61,60 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Persentase persen 100 4.223.163.212 Dinas Lingkungan
kualitas Kualitas pengelolaan kualitas dan Pengendalian penurunan Hidup
lingkungan Lingkungan DAS, penyediaan air Pencemaran konsentrasi
hidup dan Hidup (IKLH) konservasi serta kualitas dan/atau Parameter COD
pengendalian sumber daya udara Kerusakan (mg/L)
dampak alam dan Lingkungan 2 Persentase Jumlah persen 100
perubahan keanekaragam Hidup Parameter yang
iklim untuk an hayati Terakreditasi di
kesejahtera-an beserta Setiap
masya-rakat ekosistemnya Bahan/Produk
yang Diuji
2 Program 1 Persentase Persen 100 145.781.000 Dinas Lingkungan
Pengendalian pelaporan Hidup
Bahan Berbahaya pengendalian B3
Dan Beracun (B3) dan LB3
Dan Limbah
Bahan Berbahaya
Dan Beracun
(LIMBAH B3)
3 Program 1 Persentase Persen 100 Dinas Lingkungan
Pembinaan Dan peningkatan 905.000.000 Hidup
Pengawasan dokumen
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Terhadap Izin lingkungan yang
Lingkungan Dan dinilai dan diawasi
Izin Perlindungan implementasinya
Dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup (PPLH)
4 Program 1 Persentase persen 100 Dinas Lingkungan
Pengelolaan Peningkatan 63.955.450.599 Hidup
Persampahan Sampah yang
Terolah Di
TPA/TPST Regional
5 Program 1 Persentase SITU persen 10,95 Dinas Sumber Daya
Pengelolaan yang Terpelihara 242.818.628.35 Air
Sumber Daya Air 2 Rasio Luas Daerah persen 100,00 3
(SDA) Irigasi Kewenangan
Provinsi yang
Dilayani Oleh
Jaringan Irigasi
3 Kondisi baik Persen 69,77
jaringan irigasi
kewenangan
Provinsi
6 Program 1 Persentase persen 100 Dinas Lingkungan
Perencanaan Dokumen 1.340.000.000 Hidup
Lingkungan Perencanaan
Hidup Pembangunan
yang Sudah
Mengintegrasikan
Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan
7 Program 1 Persentase persen 100 Dinas Lingkungan
Penanganan Peningkatan 2.880.000.000 Hidup
Pengaduan Pengawasan,
Lingkungan Hidup Penyelesaian
Sengketa dan
Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup
Pelaku Usaha
dan/Kegiatan
Dalam
Pelaksanaan
Pengelolaan dan
Perlindungan
Lingkungan Hidup
8 Program 1 Persentase persen 100 Dinas Lingkungan
Penghargaan Peningkatan 500.000.000 Hidup
Lingkungan Hidup Kemitraan
Untuk Masyarakat Lingkungan
9 Program 1 Persentase persen 100 Dinas Lingkungan
Peningkatan Kabupaten/Kota 850.000.000 Hidup
Pendidikan, yang Memiliki Desa
Pelatihan dan Berbudaya
Penyuluhan Lingkungan
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Lingkungan Hidup
Untuk Masyarakat
b. Tingkat Persen 5,22 Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Persen 100 370.000.000 Dinas Lingkungan
Upaya kualitas Pengelolaan peningkatan Hidup
Penurunan tutupan lahan Keanekaragaman luasan Taman
Emisi Gas Hayati (KEHATI) Keanekaragaman
Rumah Kaca Hayati (KEHATI)
2 Program 1 Tingkat persen 100,00 19.372.067.919 Dinas Kehutanan
Pengelolaan Ketersediaan
Hutan Dokumen Arahan
Pengelolaan Hutan
2 Persentase persen
Penanganan Lahan 5
Kritis
3 Tingkat Kerusakan persen 0,5
Hutan
4 Persentase persen 30,00
Peningkatan
Produksi Hasil
Hutan
5 Persentase persen 10,00
Peningkatan
Penerimaan Dari
Jasa Lingkungan
3 Program 1 Persentase Persen 5 200.000.000 Dinas Kehutanan
Konservasi Peningkatan
Sumber Daya Habitat dan
Alam hayati dan Populasi
Ekosistemnya Tumbuhan dan
Satwa Liar Yang
Ditangkarkan
c Indeks Poin 38,90 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program Penurunan nilai Persen 36,55 250.000.000 Dinas Kehutanan
Kualitas pengelolaan kualitas pengelolaan Total Solid
Tutupan DAS, tutupan lahan Daerah Aliran Suspended (TSS) di
Lahan (IKTL) konservasi Sungai (DAS) Daerah Aliran
sumber daya Sungai
alam dan 2 Program 1 Jumlah Penyuluh orang 120 529,999,875 Dinas Kehutanan
keanekaragam . Pendidikan dan Kehutanan yang
an hayati Pelatihan, Mengikuti
beserta Penyuluhan dan Bimtek/Diklat
ekosistemnya Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang
Kehutanan
d Persentase Persen 53,90 Meningkatkan Meningkatkan 1 Program 1 Rasio Pelayanan Persen 0 6.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Rumah kualitas kualitas Pengelolaan dan Pengolahan Permukiman
Tangga lingkungan infrastruktur Pengembangan Limbah Domestik
Hunian dan dasar Sistem Air Limbah oleh SPAL Regional
Layak permukiman permukiman 2 Program 1 Persentase persen 74,6 10.300.000.000 Dinas Perumahan dan
Pengembangan Sampah Perkotaan Permukiman
Sistem dan yang Tertangani
Pengelolaan
Persampahan
Regional
Program
Prioritas Target Arah Target Perangkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Strategi Prioritas/Program Indikator Kinerja Satuan Pagu Anggaran
Pembangunan 2023 Kebijakan 2023 Daerah/Stakteholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
3 Program 1 Persentase Persen 50 17.700.000.000 Dinas Perumahan dan
Pengelolaan Dan kapasitas yang Permukiman
Pengembangan dapat terlayani
Sistem melalui penyaluran
Penyediaan Air air minum curah
Minum lintas
kabupaten/kota
terhadap
kebutuhan
pemenuhan
kapasitas yang
memerlukan
pelayanan air
minum curah
lintas
kabupaten/kota
4 Program 1 Persentase luas Perssn 77 1.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Pengelolaan Dan genangan yang Permukiman
Pengembangan tertangani
Sistem Drainase
Meningkatkan 1 Program 1 Persentase Warga Persen 100 220.500.000.00 Dinas Perumahan dan
kualitas Pengembangan Negara Korban 0 Permukiman
perumahan Perumahan Bencana yang
dan kawasan Memperoleh
permukiman Rumah Layak
Huni
2 Program Kawasan 1 Persentase Luas Persen 76 14.100.000.000 Dinas Perumahan dan
Permukiman Kawasan Kumuh Permukiman
10-15 Ha yang
Ditangani
3 Program 1 Persentase Satuan Persen 49,63 4.000.000.000 Dinas Perumahan dan
Peningkatan Perumahan yang Permukiman
Prasarana, Sarana Sudah Dilengkapi
dan Utilitas PSU
Umum (PSU)
TOTAL ANGGARAN Rp1.671.892.528.778
Tabel 4.20
Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas, Pagu Anggaran dan Perangkat Daerah
Penanggungjawab Pada Prioritas Pembangunan Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata
No Prioritas Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Strategi Arah Kebijakan Program Indikator Kinerja Satuan Target Pagu Perangkat Daerah/
Pembangunan 2023 Prioritas/Program 2023 Anggaran Stakeholder
Pembangunan Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
11 Pengembangan 1 Tercapainya a. Kontribusi Persen 3,08 Meningkatkan 1 Mengembangkan 1 Program 1 Persentase Persen 29,27 7.544.954.269 Dinas Pariwisata
Destinasi dan pariwisata Pariwisata keunggulan destinasi Peningkatan Daya Destinasi Dan Kebudayaan
Infrastruktur sebagai terhadap daya tarik dan pariwisata dan Tarik Destinasi Wisata yang
Pariwisata sumber PDRB promosi wisata produk wisata Pariwisata Dikembangkan
pertumbuhan serta
ekonomi meningkatkan
inklusif kualitas
ekonomi kreatif 2 Program 1 Persentase Persen 22,22 4.248.547.688 Dinas Pariwisata
Pengembangan Sumber Daya Dan Kebudayaan
Sumber Daya Industri
Pariwisata dan Kreatif yang
Ekonomi Kreatif Dikembangkan
2 Peningkatan 1 Program 1 Persentase Persen 28,57 4.545.651.295 Dinas Pariwisata
promosi Pemasaran Seni Budaya Dan Kebudayaan
pariwisata Pariwisata Dan Destinasi
berbasis digital Wisata Yang
Dipromosikan
TOTAL ANGGARAN Rp16.339.153.252
Tabel 4.21
Penjabaran Prioritas Pembangunan Daerah Ke dalam
Program Prioritas dan Kegiatan Pembangunan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
1 Reformasi Sistem 1 Program 1 Penyediaan Fasilitas Dinas Kesehatan
Kesehatan Pemenuhan Pelayanan, Sarana,
Daerah Upaya Kesehatan Prasarana dan Alat
Perorangan Dan Kesehatan untuk UKP
Upaya Kesehatan Rujukan, UKM dan
Masyarakat UKM Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi
2 Penyediaan Layanan
Kesehatan untuk UKP
Rujukan, UKM dan
UKM Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi
3 Penyelenggaraan
Sistem Informasi
Kesehatan Secara
Terintegrasi
4 Penerbitan Izin
Rumah Sakit Kelas B
dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Daerah
Provinsi
2 Program 1 Perencanaan Dinas Kesehatan
Peningkatan Kebutuhan Sumber
Kapasitas Sumber Daya Manusia
Daya Manusia Kesehatan untuk
Kesehatan UKM dan UKP
Provinsi
2 Pengembangan Mutu
dan Peningkatan
Kompetensi Teknis
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tingkat Daerah
Provinsi
3 Program Sediaan 1 Penerbitan Dinas Kesehatan
Farmasi, Alat Pengakuan Pedagang
Kesehatan dan Besar Farmasi (PBF)
Makanan Cabang dan Cabang
Minuman Penyalur Alat
Kesehatan (PAK)
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
2 Penerbitan Izin Usaha
Kecil Obat Tradisional
(UKOT)
4 Program 1 Advokasi, Dinas Kesehatan
Pemberdayaan Pemberdayaan,
Masyarakat Kemitraan,
Bidang Kesehatan Peningkatan Peran
Serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat
Daerah Provinsi
2 Pelaksanaan
Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE)
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dalam
rangka Promotif
Preventif Tingkat
Daerah Provinsi
2 Pemulihan dan 1 Program 1 Penyusunan, Dinas
Pertumbuhan Perencanaan Dan Penerapan, dan Perindustrian
Ekonomi Pembangunan Evaluasi Rencana dan Perdagangan
Kerakyatan Industri Pembangunan
Berbasis Inovasi Industri Provinsi
2 Program 1 Penerbitan Izin Usaha Dinas
Pengendalian Izin Industri (IUI), Izin Perindustrian
Usaha Industri Perluasan Usaha dan Perdagangan
Industri (IPUI), Izin
Usaha Kawasan
Industri (IUKI), dan
Izin Perluasan
Kawasan Industri
(IPKI) Kewenangan
Provinsi
3 Program 1 Penyediaan Informasi Dinas
Pengelolaan Industri untuk IUI, Perindustrian
Sistem Informasi IPUI, IUKI, dan IPKI dan Perdagangan
Industri Nasional Kewenangan Provinsi
Berbasis Sistem
Informasi Industri
Nasional (SIINas)
4 Program 1 Koordinasi Badan
Koordinasi dan Perencanaan Bidang Perencanaan
Sinkronisasi Pemerintahan dan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan Manusia
Daerah 2 Koordinasi
Perencanaan Bidang
Perekonomian dan
SDA (Sumber Daya
Alam)
3 Koordinasi
Perencanaan Bidang
Infrastruktur dan
Kewilayahan
5 Program 1 Penerbitan Surat Izin
Perizinan Dan Usaha Perdagangan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Pendaftaran Minuman Beralkohol Dinas
Perusahaan Toko Bebas Bea dan Perindustrian
Rekomendasi dan Perdagangan
Penerbitan Surat Izin
Usaha Perdagangan
Minuman Beralkohol
(SIUP-MB) bagi
Distributor
2 Penerbitan Surat Izin
Usaha Perdagangan
Bahan Berbahaya
Pengecer Terdaftar,
Pemeriksaan Sarana
Distribusi Bahan
Berbahaya, dan
Pengawasan
Distribusi,
Pengemasan dan
Pelabelan Bahan
Berbahaya di Tingkat
Daerah Provinsi
3 Penerbitan Surat
Keterangan Asal (SKA)
bagi Daerah Provinsi
yang Telah
Ditetapkan Sebagai
Instansi Penerbit SKA
dan Angka Pengenal
Importir (API)
6 Program 1 Penyelenggaraan Dinas
Pengembangan Promosi Dagang Perindustrian
Ekspor melalui Pameran dan Perdagangan
Dagang dan Misi
Dagang bagi Produk
Ekspor Unggulan
yang terdapat pada
lebih dari 1 (satu)
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam Provinsi
7 Program 1 Pelaksanaan Promosi Dinas
Penggunaan dan Produk Dalam Negeri Perindustrian
Pemasaran 2 Pelaksanaan dan Perdagangan
Produk Dalam Pemasaran
Negeri Penggunaan Produk
Dalam Negeri
3 Pelaksanaan
Peningkatan
Penggunaan Produk
Dalam Negeri
8 Program 1 Pembangunan dan Dinas
Peningkatan Pengelolaan Pusat Perindustrian
Sarana Distribusi Distribusi Regional dan Perdagangan
Perdagangan dan Pusat Distribusi
Provinsi serta Pasar
Lelang Komoditas
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
9 Program 1 Pengendalian Harga, Dinas
Stabilisasi Harga Informasi Perindustrian
Barang Ketersediaan Stok dan Perdagangan
Kebutuhan Pokok Barang Kebutuhan
Dan Barang Pokok dan Barang
Penting Penting pada Pelaku
Usaha Distribusi
Barang Lintas
Kabupaten/Kota yang
Terintegrasi dalam
Sistem Informasi
Perdagangan
2 Pengawasan Pupuk
dan Pestisida Tingkat
Daerah Provinsi
dalam Melakukan
Pelaksanaan
Pengadaan,
Penyaluran dan
Penggunaan Pupuk
Bersubsidi di Wilayah
Kerjanya
10 Program 1 Pelaksanaan Dinas
Standardisasi Perlindungan Perindustrian
Dan Perlindungan Konsumen di Seluruh dan Perdagangan
Konsumen Daerah
Kabupaten/Kota
2 Pelaksanaan
Pengawasan Barang
Beredar dan/atau
Jasa di Seluruh
Daerah
Kabupaten/Kota
3 Pelaksanaan
Pengujian dan
Sertifikasi Mutu
Produk di Seluruh
Daerah
Kabupaten/Kota
11 Program Promosi 1 Penyelenggaraan Dinas
Penanaman Promosi Penanaman Penanaman
Modal Modal yang Menjadi Modal Dan
Kewenangan Daerah Pelayanan
Provinsi Terpadu Satu
Pintu
12 Program 1 Pengendalian Dinas
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Pelaksanaan Penanaman Modal Modal Dan
Penanaman yang Menjadi Pelayanan
Modal Kewenangan Daerah Terpadu Satu
Provinsi Pintu
13 Program 1 Penanaman Modal Dinas
Pelayanan yang Ruang Penanaman
Penanaman Lingkupnya Lintas Modal Dan
Modal Daerah Pelayanan
Kabupaten/Kota
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Terpadu Satu
Pintu
14 Program 1 Urusan Pengelolaan Dinas
Pengelolaan Data Data dan Informasi Penanaman
Dan Sistem Perizinan dan Non Modal Dan
Informasi Perizinan Penanaman Pelayanan
Penanaman Modal yang Terpadu Satu
Modal Terintegrasi pada Pintu
Tingkat Daerah
Provinsi
15 Program 1 Pengelolaan Sekretariat
Perekonomian Kebijakan dan Daerah/ Biro
dan Koordinasi Perekonomian
Pembangunan Perekonomian
2 Pengelolaan
Kebijakan dan
Koordinasi Sumber
Daya Alam
16 Program 1 Penetapan Pemberian Dinas
Pengembangan Fasilitas/Insentif Penanaman
Iklim Penanaman dibidang Penanaman Modal Dan
Modal Modal yang Menjadi Pelayanan
Kewenangan Daerah Terpadu Satu
Provinsi Pintu
2 Pembuatan Peta
Potensi Investasi
Provinsi
17 Program 1 Pengembangan Usaha Dinas Koperasi
Pengembangan Kecil dengan dan Usaha Kecil
UMKM Orientasi Peningkatan
Skala Usaha Menjadi
Usaha Menengah
18 Program 1 Pemeriksaan dan Dinas Koperasi
Pengawasan dan Pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil
Pemeriksaan yang Wilayah
Koperasi Keanggotaannya
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
19 Program 1 Pemberdayaan dan Dinas Koperasi
Pemberdayaan Perlindungan dan Usaha Kecil
dan Perlindungan Koperasi yang
Koperasi Keanggotaannya
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
20 Program 1 Pendidikan dan Dinas Koperasi
Pendidikan dan Latihan dan Usaha Kecil
Latihan Perkoperasian bagi
Perkoperasian Koperasi yang
Wilayah Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
21 Program 1 Pelaksanaan Latihan Dinas Tenaga
Pelatihan Kerja Kerja Berdasarkan Kerja dan
dan Produktivitas Klaster Kompetensi Transmigrasi
Tenaga Kerja 2 Pelaksanaan
Akreditasi Lembaga
Pelatihan Kerja
3 Konsultansi
Produktivitas pada
Perusahaan
Menengah
4 Pengukuran
Produktivitas Tingkat
Daerah Provinsi
22 Program 1 Pelayanan Antar Kerja Dinas Tenaga
Penempatan Lintas Daerah Kerja dan
Tenaga Kerja Kabupaten/Kota Transmigrasi
2 Pelindungan PMI (Pra
dan Purna
Penempatan) di
Daerah Provinsi
23 Program 1 Penyusunan Rencana Dinas Tenaga
Perencanaan Tenaga Kerja (RTK) Kerja dan
Tenaga Kerja Transmigrasi
24 Program 1 Pengesahan Dinas Tenaga
Hubungan Peraturan Kerja dan
Industrial Perusahaan dan Transmigrasi
Pendaftaran
Perjanjian Kerja
Bersama untuk yang
Mempunyai Wilayah
Kerja lebih dari 1
(satu)
Kabupaten/Kota
2 Pencegahan dan
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan Industrial,
Mogok Kerja, dan
Penutupan
Perusahaan yang
Berakibat/Berdampa
k pada Kepentingan
di 1 (satu) Daerah
Provinsi
3 Penetapan Upah
Minimum Provinsi
(UMP), Upah
Minimum Sektoral
Provinsi (UMSP),
Upah Minimum
Kabupaten/Kota
(UMK), dan Upah
Minimum Sektoral
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Kabupaten/Kota
(UMSK)
25 Program 1 Penyelenggaraan Dinas Tenaga
Pengawasan Pengawasan Kerja dan
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan Transmigrasi
3 Penguatan 1 Program 1 Penyediaan dan Dinas Ketahanan
Sistem Peningkatan Penyaluran Pangan Pangan Dan
Ketahanan Diversifikasi dan Pokok atau Pangan Peternakan
Pangan Ketahanan Lainnya sesuai
Berkelanjutan Pangan dengan Kebutuhan
Masyarakat Daerah Provinsi
dalam rangka
Stabilisasi Pasokan
dan Harga Pangan
2 Pengelolaan dan
Keseimbangan
Cadangan Pangan
Provinsi
3 Promosi Pencapaian
Target Konsumsi
Pangan
Perkapita/Tahun
sesuai dengan Angka
Kecukupan Gizi
Melalui Media
Provinsi
2 Program 1 Penyusunan Peta Dinas Ketahanan
Penanganan Kerentanan dan Pangan dan
Kerawanan Ketahanan Pangan Peternakan
Pangan kewenangan Provinsi
2 Penanganan
Kerawanan Pangan
Kewenangan Provinsi
3 Program 1 Pelaksanaan Dinas Ketahanan
Pengawasan Pengawasan Pangan dan
Keamanan Keamanan Pangan Peternakan
Pangan Segar Distribusi
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
4 Program 1 Pengawasan Dinas Ketahanan
Pengendalian Pemasukan dan Pangan dan
Kesehatan Hewan Pengeluaran Hewan Peternakan
Dan Kesehatan dan Produk Hewan
Masyarakat Lintas Daerah
Veteriner Provinsi
2 Penerapan
Persyaratan Teknis
Sertifikasi
Zona/Kompartemen
Bebas Penyakit dan
Unit Usaha Produk
Hewan
3 Penjaminan
Kesehatan Hewan,
Penutupan dan
Pembukaan Daerah
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Wabah Penyakit
Hewan Menular
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
4 Kesejahteraan Hewan
5 Program 1 Pengembangan Dinas Ketahanan
Penyuluhan Penerapan Pangan dan
Pertanian Penyuluhan Pertanian Peternakan
6 Program 1 Penataan Prasarana Dinas Ketahanan
Penyediaan dan Pertanian Pangan dan
Pengembangan 2 Pengelolaan Wilayah Peternakan
Prasarana Sumber Bibit Ternak
Pertanian dan Rumpun/Galur
Ternak yang
Wilayahnya Lebih
Dari 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
7 Program 1 Peningkatan Dinas Ketahanan
Penyediaan Dan Ketersediaan dan Pangan dan
Pengembangan Mutu Benih/Bibit Peternakan
Sarana Pertanian Ternak dan Tanaman
Pakan Ternak, Bahan
Pakan, serta Pakan
Kewenangan Provinsi
2 Pengelolaan Sumber
Daya Genetik (SDG)
Hewan, Tumbuhan,
dan Mikro Organisme
Kewenangan Provinsi
3 Pengendalian dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Peredaran
Benih/Bibit Ternak
dan Tanaman Pakan
Ternak serta Pakan
Kewenangan Provinsi
4 Pengawasan
Peredaran Obat
Hewan di Tingkat
Distributor
8 Program 1 Pengelolaan Dinas Kelautan
Pengelolaan Penangkapan Ikan di dan Perikanan
Perikanan Wilayah Laut Sampai
Tangkap Dengan 12 Mil
2 Penetapan Lokasi
Pembangunan serta
Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan
Provinsi
3 Pengelolaan
Penangkapan Ikan di
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Wilayah Sungai,
Danau, Waduk,
Rawa, dan Genangan
Air Lainnya yang
dapat Diusahakan
Lintas
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
4 Penerbitan Izin
Pengadaan Kapal
Penangkap Ikan dan
Kapal Pengangkut
Ikan dengan Ukuran
sampai dengan 10 GT
di Laut, Sungai,
danau, Waduk, Rawa,
dan Genangan Air
Lainnya yang dapat
Diusahakan Lintas
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
5 Pendaftaran Kapal
Perikanan Berukuran
sampai dengan 10 GT
yang Beroperasi di
Laut, Sungai, Danau,
Waduk, Rawa, dan
Genangan Air Lainnya
yang dapat
diusahakan Lintas
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
9 Program 1 Pengelolaan Dinas Kelautan
Pengelolaan Pembudidayaan Ikan dan Perikanan
Perikanan di Laut
Budidaya 2 Pengelolaan
Pembudidayaan Ikan
di Perairan Darat
3 Penerbitan Izin Usaha
Perikanan di Bidang
Pembudidayaan Ikan
yang Usahanya Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
10 Program 1 Pengawasan Sumber Dinas Kelautan
Pengawasan Daya Kelautan dan dan Perikanan
Sumber daya Perikanan sampai
Kelautan dan dengan 12 Mil
Perikanan 2 Pengawasan Sumber
Daya Perikanan di
Wilayah Sungai,
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Danau, Waduk,
Rawa, dan Genangan
Air Lainnya yang
Dapat Diusahakan
Lintas
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
11 Program 1 Pengawasan Dinas Tanaman
Penyediaan Dan Peredaran Sarana Pangan dan
Pengembangan Pertanian Hortikultura
Sarana Pertanian 2 Pengawasan Mutu,
Penyediaan dan
Peredaran Benih
Tanaman
3 Pengelolaan Sumber
Daya Genetik (SDG)
Hewan, Tumbuhan,
dan Mikro Organisme
Kewenangan Provinsi
12 Program 1 Pembinaan Mutu dan Dinas Kelautan
Pengolahan Dan Keamanan Hasil dan Perikanan
Pemasaran Hasil Perikanan bagi Usaha
Perikanan Pengolahan dan
Pemasaran Skala
Menengah dan Besar
2 Penerbitan Izin Usaha
Pemasaran dan
Pengolahan Hasil
Perikanan Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
3 Penyediaan dan
Penyaluran Bahan
Baku Industri
Pengolahan Ikan
Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
13 Program 1 Penerbitan Izin Usaha Dinas Tanaman
Perizinan Usaha Pertanian yang Pangan dan
Pertanian Kegiatan Usahanya Hortikultura
dalam Daerah
Kabupaten/Kota
14 Program 1 Pengembangan Dinas Tanaman
Penyuluhan Ketenagaan Pangan Dan
Pertanian Penyuluhan Pertanian Hortikultura
2 Pengembangan
Penerapan
Penyuluhan Pertanian
3 Pengembangan
Kapasitas
Kelembagaan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Ekonomi Petani
Berbasis Kawasan
15 Program 1 Pengawasan Dinas
Penyediaan Dan Peredaran Sarana Perkebunan
Pengembangan Pertanian
Sarana Pertanian 2 Pengawasan Mutu,
Penyediaan dan
Peredaran Benih
Tanaman
16 Program 1 Penerbitan Izin Usaha Dinas
Perizinan Usaha Pertanian yang Perkebunan
Pertanian Kegiatan Usahanya
dalam Daerah
Kabupaten/Kota
17 Program 1 Pengembangan Dinas
Penyuluhan Ketenagaan Perkebunan
Pertanian Penyuluhan Pertanian
2 Pengembangan
Penerapan
Penyuluhan Pertanian
3 Pengembangan
Kapasitas
Kelembagaan
Ekonomi Petani
Berbasis Kawasan
18 Program 1 Penataan Prasarana Dinas
Penyediaan Dan Pertanian Perkebunan
Pengembangan
Prasarana
Pertanian
4 Reformasi Sistem 1 Program 1 Pengangkatan Anak Dinas Sosial
Perlindungan Perlindungan dan antar WNI dan
Sosial Jaminan Sosial Pengangkatan Anak
oleh Orang Tua
Tunggal
2 Pengelolaan Data
Fakir Miskin
Cakupan Daerah
Provinsi
2 Program 1 Penerbitan Izin Dinas Sosial
Pemberdayaan Pengumpulan
Sosial Sumbangan Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
2 Pemberdayaan
Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
Provinsi
3 Program 1 Pemulangan Warga Dinas Sosial
Penanganan Negara Migran
Warga Negara Korban Tindak
Migran Korban Kekerasan dari Titik
Tindak Kekerasan Debarkasi di Daerah
Provinsi untuk
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Dipulangkan ke
Daerah
Kabupaten/Kota Asal
4 Program 1 Rehabilitasi Sosial UPTD PRSAMPK,
Rehabilitasi Dasar Anak TerlAntar PPSBR, PRSABH,
Sosial di dalam Panti PRSPD, PRSBK,
2 Rehabilitasi Sosial PRSTS, PRSLU
Dasar Gelandangan
dan Pengemis di
dalam Panti
3 Rehabilitasi Sosial
Dasar Penyandang
Disabilitas TerlAntar
di dalam Panti
4 Rehabilitasi Sosial
bagi Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya di
Luar HIV/AIDS dan
NAPZA di dalam Panti
5 Reformasi Sistem 1 Program 1 Pengelolaan Dinas Pendidikan
Pendidikan dan Pengelolaan Pendidikan Sekolah
Pemajuan Pendidikan Menengah Atas
Kebudayaan 2 Pengelolaan
Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan
3 Pengelolaan
Pendidikan Khusus
2 Program Pendidik 1 Pemindahan Pendidik Dinas Pendidikan
dan Tenaga dan Tenaga
Kependidikan Kependidikan Lintas
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Provinsi
3 Program 1 Pengelolaan Dinas Pariwisata
Pengembangan Kebudayaan yang dan Kebudayaan
Kebudayaan Masyarakat
Pelakunya Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
2 Pelestarian Kesenian
Tradisional yang
Masyarakat
Pelakunya Lintas
Kabupaten/Kota
dalam Daerah
Provinsi
4 Program 1 Penetapan Cagar Dinas Pariwisata
Pelestarian dan Budaya Peringkat dan Kebudayaan
Pengelolaan Provinsi
Cagar Budaya
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
5 Program 1 Pengelolaan Museum Dinas Pariwisata
Pengelolaan Provinsi dan Kebudayaan
Permuseuman
6 Reformasi Sistem 1 Program 1 Pelayanan Informasi Badan
Kesiapsiagaan Penanggulangan Rawan Bencana Penanggulanagn
Penanggulangan Bencana Provinsi Bencana Daerah
Risiko Bencana 2 Pelayanan
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana
3 Pelayanan
Penyelamatan dan
Evakuasi Korban
Bencana
2 Program 1 Penanganan Satuan Polisi dan
Peningkatan Gangguan Pamong Praja
Ketenteraman Ketenteraman dan
dan Ketertiban Ketertiban Umum
Umum Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
2 Penegakan Peraturan
Daerah Provinsi dan
Peraturan Gubernur
3 Program 1 Perlindungan Sosial Dinas Sosial
Penanganan Korban Bencana Alam
Bencana dan Sosial Provinsi
4 Program 1 Pengendalian dan Dinas Tanaman
Pengendalian dan Penanggulangan Pangan dan
Penanggulangan Bencana Pertanian Hortikultura
Bencana Provinsi
Pertanian
7 Inovasi 1 Program 1 Pengadaan, Badan
Pelayanan Publik Kepegawaian Pemberhentian dan Kepegawaian
Dan Penataan Daerah Informasi Daerah Provinsi
Daerah Kepegawaian ASN Jawa Barat
2 Mutasi dan Promosi
ASN
3 Pengembangan
Kompetensi ASN
4 Penilaian dan
Evaluasi Kinerja
Aparatur
2 Program 1 Pengembangan Badan
Pengembangan Kompetensi Teknis Pemberdayaan
Sumber Daya 2 Sertifikasi, Sumber Daya
Manusia Kelembagaan, Manusia Provinsi
Pengembangan Jawa Barat
Kompetensi
Manajerial dan
Fungsional
3 Program 1 Koordinasi dan Badan Pengelola
Pengelolaan Penyusunan Rencana Keuangan dan
Keuangan Daerah Anggaran Daerah Aset Daerah
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
2 Pembinaan Provinsi Jawa
Pengelolaan Barat
Keuangan Daerah
Kabupaten/Kota
3 Koordinasi dan
Pengelolaan
Perbendaharaan
Daerah
4 Koordinasi dan
Pelaksanaan
Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan
Daerah
5 Pengelolaan Data dan
Implementasi Sistem
Informasi Pemerintah
Daerah Lingkup
Keuangan Daerah
4 Program 1 Pengelolaan Barang Badan Pengelola
Pengelolaan Milik Daerah Keuangan dan
Barang Milik Aset Daerah
Daerah Provinsi Jawa
Barat
5 Program 1 Penyusunan Badan
Perencanaan Perencanaan dan Perencanaan
Pengendalian, Pendanaan Pembangunan
dan Evaluasi 2 Analisis Data dan Daerah Provinsi
Pembangunan Informasi Jawa Barat
Daerah Pemerintahan Daerah
Bidang Perencanaan
Pembangunan Daerah
3 Pengendalian,
Evaluasi dan
Pelaporan Bidang
Perencanaan
Pembangunan Daerah
6 Program 1 Pengelolaan Informasi Dinas
Pengelolaan dan Komunikasi Komunikasi dan
Informasi dan Publik Pemerintah Informatika
Komunikasi Daerah Provinsi
Publik
7 Program 1 Pengelolaan E- Dinas
Pengelolaan government di Komunikasi dan
Aplikasi Lingkup Pemerintah Informatika
Informatika Daerah Provinsi
2 Pengelolaan Nama
Domain yang Telah
ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dan
Sub Domain di
Lingkup Pemerintah
Daerah Provinsi
8 Program 1 Fasilitasi Sekretariat
Penataan Kelembagaan dan Daerah/ Biro
Organisasi Analisis Jabatan Organisasi
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
2 Fasilitasi Reformasi
Birokrasi dan
Akuntabilitas Kinerja
9 Program 1 Kegiatan Pengelolaan Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Pendapatan
Pendapatan Daerah
Daerah
10 Program 1 Penyelenggaraan Inspektorat
Penyelenggaraan Pengawasan Internal
Pengawasan 2 Penyelenggaraan
Pengawasan dengan
Tujuan Tertentu
11 Program 1 Perumusan Kebijakan Inspektorat
Perumusan Teknis di Bidang
Kebijakan, Pengawasan dan
Pendampingan Fasilitasi Pengawasan
dan Asistensi 2 Pendampingan dan
Asistensi
12 Program 1 Pelaksanaan Tugas Sekretariat
Pemerintahan Pemerintahan Daerah/ Biro
dan Otonomi 2 Pelaksanaan Otonomi Pemerintahan
Daerah Daerah dan Otonomi
3 Fasilitasi Kerja Sama Daerah
Daerah
13 Program 1 Pelayanan Dinas
Pendaftaran Pendaftaran Kependudukan
Penduduk Kependudukan dan Pencatatan
2 Penyelenggaraan Sipil
Pendaftaran
Kependudukan
14 Program 1 Pelayanan Pencatatan Dinas
Pencatatan Sipil Sipil Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
15 Program 1 Penyelenggaraan Dinas
Pengelolaan Pengelolaan Informasi Kependudukan
Informasi Administrasi dan Pencatatan
Administrasi Kependudukan Sipil
Kependudukan Provinsi
2 Pembinaan dan
Pengawasan
Pengelolaan Informasi
Administrasi
Kependudukan
Provinsi
16 Program 1 Penyediaan Profil Dinas
Pengelolaan Profil Kependudukan Kependudukan
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
17 Program 1 Pemaduan dan Dinas
Pengendalian Sinkronisasi Pemberdayaan
Penduduk Kebijakan Pemerintah Perempuan
Pusat dengan Perlindungan
Pemerintah Daerah Anak dan
Provinsi dalam rangka Keluarga
Berancana
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Pengendalian
Kuantitas Penduduk
18 Program 1 Penyelenggaraan Dinas
Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Komunikasi dan
Statistik Sektoral Lingkup Daerah Informatika
Provinsi
19 Program 1 Penyelenggaraan Dinas
Penyelenggaraan Persandian untuk Komunikasi dan
Persandian Untuk Pengamanan Informatika
Pengamanan Informasi Pemerintah
Informasi Daerah Provinsi
2 Penetapan Pola
Hubungan
Komunikasi Sandi
antar Perangkat
Daerah Provinsi
20 Program 1 Pengelolaan Arsip Dinas
Pengelolaan Arsip Dinamis Provinsi Perpustakaan
2 Pengelolaan Arsip dan Kearsipan
Statis Daerah Provinsi
3 Pengelolaan Simpul
Jaringan dalam
Sistem Informasi
Kearsipan Nasional
Tingkat Provinsi
21 Program 1 Autentifikasi Arsip Dinas
Perlindungan dan Statis dan Arsip Hasil Perpustakaan
Penyelamatan Alih Media yang dan Kearsipan
Arsip Dikelola oleh
Lembaga Kearsipan
Provinsi
22 Program Fasilitasi 1 Fasilitasi Penyusunan Sekretariat
dan Koordinasi Perundang-Undangan Daerah/ Biro
Hukum 2 Fasilitasi Bantuan Hukum dan Hak
Hukum Asasi Manusia
23 Program 1 Pengelolaan Sekretariat
Kebijakan dan Pengadaan Barang Daerah/ Biro
Pelayanan dan Jasa Pengadaan
Pengadaan 2 Pengelolaan Layanan Barang/Jasa
Barang dan Jasa Pengadaan Secara
Elektronik
3 Pembinaan dan
Advokasi Pengadaan
Barang dan Jasa
24 Program 1 Pembentukan Perda Sekretariat
Dukungan dan Peraturan DPRD Dewan
Pelaksanaan 2 Pembahasan Perwakilan
Tugas dan Fungsi Kebijakan Anggaran Rakyat Daerah
DPRD 3 Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
4 Peningkatan
Kapasitas DPRD
5 Penyerapan dan
Penghimpunan
Aspirasi Masyarakat
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
6 Pelaksanaan dan
Pengawasan Kode
Etik DPRD
7 Pembahasan Kerja
Sama Daerah
8 Fasilitasi Tugas DPRD
25 Program 1 Pelaksanaan Badan
Pelayanan Pelayanan Penghubung
Penghubung Penghubung
26 Program 1 Penetapan dan Dinas Bina Marga
Penataan Penyelenggaraan dan Penataan
Bangunan Bangunan Gedung Ruang
Gedung untuk Kepentingan
Strategis Daerah
Provinsi
27 Program 1 Penetapan Rencana Dinas Bina Marga
Penyelenggaraan Tata Ruang Wilayah dan Penataan
Penataan Ruang dan Rencana Rinci Ruang
Tata Ruang Provinsi
2 Koordinasi dan
Sinkronisasi
Perencanaan Tata
Ruang
3 Koordinasi dan
Sinkronisasi
Pemanfataan Ruang
Daerah Provinsi
4 Koordinasi dan
Sinkronisasi
Pengendalian
Pemanfataan Ruang
Daerah Provinsi
28 Program 1 Pelestarian Karya Dinas
Pelestarian Cetak dan Karya Perpustakaan
Koleksi Nasional Rekam Koleksi dan Kearsipan
dan Naskah Kuno Daerah di Daerah
Provinsi
2 Penerbitan Katalog
Induk Daerah dan
Bibliografi Daerah
3 Pelestarian Naskah
Kuno Milik Daerah
Provinsi
4 Pengembangan
Koleksi Budaya Etnis
Nusantara yang
ditemukan oleh
Pemerintah Daerah
Provinsi
29 Program 1 Pengelolaan Ruang Dinas Kelautan
Pengelolaan Laut Sampai Dengan dan Perikanan
Kelautan, Pesisir 12 Mil di Luar Minyak
dan Pulau-Pulau dan Gas Bumi
Kecil 2 Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
3 Penerbitan Izin
Pemanfaatan Ruang
Laut di Bawah 12 Mil
di Luar Minyak dan
Gas Bumi
30 Program 1 Fasilitasi Pembinaan Sekretariat
Kesejahteraan Mental Spiritual Daerah/ Biro
Rakyat 2 Fasilitasi Kesra
Pengembangan
Kesejahteraan Rakyat
Pelayanan Dasar
3 Fasilitasi
Pengembangan
Kesejahteraan Rakyat
Non Pelayanan Dasar
31 Program 1 Penelitian dan Badan Penelitian
Penelitian dan Pengembangan dan
Pengembangan Bidang Pengembangan
Daerah Penyelenggaraan Daerah
Pemerintahan dan
Pengkajian Peraturan
2 Penelitian dan
Pengembangan
Bidang Sosial dan
Kependudukan
3 Penelitian dan
Pengembangan
Bidang Ekonomi dan
Pembangunan
4 Pengembangan
Inovasi dan Teknologi
8 Gerakan 1 Program 1 Pembinaan dan Dinas
Membangun Administrasi Pengawasan Pemberdayaan
Desa Pemerintahan Penyelenggaraan Masyarakat Desa
Desa Pemerintahan Desa
2 Program 1 Pemberdayaan Dinas
Pemberdayaan Lembaga Pemberdayaan
Lembaga keMasyarakatan yang Masyarakat Desa
Kemasyarakatan, Bergerak di Bidang
Lembaga Adat Pemberdayaan Desa
dan Masyarakat dan Lembaga Adat
Hukum Adat Tingkat Daerah
Provinsi serta
Pemberdayaan
Masyarakat Hukum
Adat yang Masyarakat
Pelakunya Hukum
Adat yang Sama
Berada di Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
3 Program 1 Penatausahaan Dinas
Penataan Desa Penetapan Susunan Pemberdayaan
Kelembagaan, Masyarakat Desa
Pengisian Jabatan,
dan Masa Jabatan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Kepala Desa dan Desa
Adat
4 Program 1 Fasilitasi Kerja Sama Dinas
Peningkatan kerja antar desa yang Pemberdayaan
sama Desa Menjadi Kewenangan Masyarakat Desa
Provinsi
5 Program 1 Pengakuan MHA dan Dinas
Pengakuan Kearifan Lokal, Lingkungan
Keberadaan Pengetahuan Hidup
Masyarakat Tradisional dan Hak
Hukum Adat MHA yang terkait
(MHA), Kearifan dengan PPLH
Lokal dan Hak
MHA Yang Terkait
Dengan PPLH
9 Pendidikan 1 Program 1 Perumusan Kebijakan Badan Kesatuan
Agama dan Penguatan Teknis dan Bangsa dan
Tempat Ibadah Ideologi Pancasila Pemantapan Politik
Juara dan Karakter Pelaksanaan Bidang
Kebangsaan Ideologi Pancasila dan
Karakter Kebangsaan
2 Program 1 Perumusan Kebijakan Badan Kesatuan
Peningkatan Teknis dan Bangsa dan
Peran Partai Pemantapan Politik
Politik dan Pelaksanaan Bidang
Lembaga Pendidikan Politik,
Pendidikan Etika Budaya Politik,
Melalui Peningkatan
Pendidikan Politik Demokrasi, Fasilitasi
dan Kelembagaan
Pengembangan Pemerintahan,
Etika Serta Perwakilan dan Partai
Budaya Politik Politik, Pemilihan
Umum/Pemilihan
Umum Kepala
Daerah, serta
Pemantauan Situasi
Politik
3 Program 1 Perumusan Kebijakan Badan Kesatuan
Pembinaan dan Teknis dan Bangsa dan
Pengembangan Pemantapan Politik
Ketahanan Pelaksanaan Bidang
Ekonomi, Sosial, Ketahanan Ekonomi,
dan Budaya Sosial dan Budaya
4 Program 1 Perumusan Kebijakan Badan Kesatuan
Peningkatan Teknis dan Bangsa dan
Kewaspadaan Pelaksanaan Politik
Nasional dan Pemantapan
Peningkatan Kewaspadaan
Kualitas dan Nasional dan
Fasilitasi Penanganan Konflik
Penanganan Sosial
Konflik Sosial
10 Pembangunan 1 Program 1 Penatausahaan Izin Dinas Energi dan
Pengembangan Pengelolaan Usaha Penyediaan Sumber Daya
Infrastruktur Ketenagalistrikan Tenaga Listrik Non Mineral
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Konektivitas Badan Usaha Milik
Wilayah dan Negara dan Penjualan
Pengelolaan Tenaga Listrik serta
Lingkungan Penyewaan Jaringan
Hidup kepada Penyedia
Tenaga Listrik dalam
Daerah Provinsi
2 Penatausahaan Izin
Operasi yang Fasilitas
Instalasinya dalam
Daerah Provinsi
3 Penganggaran untuk
Kelompok Masyarakat
Tidak Mampu,
Pembangunan Sarana
Penyediaan Tenaga
Listrik Belum
Berkembang, Daerah
Terpencil dan
Perdesaan
4 Penatausahaan Izin
Usaha Jasa
Penunjang Tenaga
Listrik bagi Badan
Usaha Dalam
Negeri/Mayoritas
Sahamnya Dimiliki
oleh Penanam Modal
Dalam Negeri
2 Program 1 Pelaksanaan Dinas Energi dan
Pengelolaan Konservasi Energi di Sumber Daya
Energi Wilayah Provinsi Mineral
Terbarukan
3 Program 1 Penetapan Wilayah Dinas Energi dan
Pengelolaan Izin Usaha Sumber Daya
Mineral dan Pertambangan Mineral
Batubara Mineral Bukan Logam
dan Batuan dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
dan Wilayah Laut
sampai dengan 12 Mil
2 Penatausahaan Izin
Usaha Pertambangan
Mineral Bukan Logam
dan Batuan dalam
rangka Penanaman
Modal Dalam Negeri
pada Wilayah Izin
Usaha Pertambangan
Daerah yang Berada
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi termasuk
Wilayah Laut sampai
dengan 12 Mil Laut
3 Penatausahaan Izin
Pertambangan Rakyat
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
untuk Komoditas
Mineral Logam,
Batubara, Mineral
Bukan Logam, dan
Batuan dalam
Wilayah
Pertambangan Rakyat
4 Penetapan Harga
Patokan Mineral
Bukan Logam dan
Batuan
5 Pembinaan dan
Pengawasan
Pelaksanaan Izin
Usaha Pertambangan
4 Program 1 Penetapan Zona Dinas Energi dan
Pengelolaan Konservasi Air Tanah Sumber Daya
Aspek pada Cekungan Air Mineral
Kegeologian Tanah dalam Daerah
Provinsi
2 Penetapan Nilai
Perolehan Air Tanah
dalam Daerah
Provinsi
3 Penatausahaan Izin
Pengeboran, Izin
Penggalian, Izin
Pemakaian, dan Izin
Pengusahaan Air
Tanah dalam Daerah
Provinsi
5 Program 1 Penyelenggaraan Dinas Bina Marga
Penyelenggaraan Jalan Provinsi dan Penataan
Jalan Ruang
6 Program 1 Penyelenggaraan Dinas Bina Marga
Pengembangan Pelatihan Tenaga Ahli dan Penataan
Jasa Konstruksi Konstruksi Ruang
2 Penyelenggaraan
Sistem Informasi Jasa
Konstruksi (SIPJAKI)
Cakupan Daerah
Provinsi
3 Kebijakan Khusus
Terhadap
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
7 Program 1 Penetapan Rencana Dinas
Penyelenggaraan Induk Jaringan LLAJ Perhubungan
Lalu Lintas dan Provinsi
Angkutan Jalan 2 Pengelolaan Terminal
(LLAJ) Penumpang Tipe B
3 Pelaksanaan
Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas
untuk Jaringan Jalan
Provinsi
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
4 Audit dan Inspeksi
Keselamatan LLAJ di
Jalan
5 Penyediaan Angkutan
Umum untuk Jasa
Angkutan Orang
dan/atau Barang
Antar Kota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
6 Penetapan Rencana
Umum Jaringan
Trayek Antarkota
dalam Daerah
Provinsi dan
Perkotaan yang
Melampaui Batas 1
(satu) Daerah
Kabupaten/Kota
7 Penyediaan
Perlengkapan Jalan di
Jalan Provinsi
8 Program 1 Penetapan Jaringan Dinas
Pengelolaan Jalur Kereta Api yang Perhubungan
Perkeretaapian Jaringannya Melebihi
Wilayah 1 (satu)
Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
2 Penetapan Jaringan
Pelayanan
Perkeretaapian pada
Jaringan Jalur
Perkeretaapian
Provinsi
9 Program 1 Penerbitan Izin Usaha Dinas
Pengelolaan Jasa Terkait Berupa Perhubungan
Pelayaran Bongkar Muat
Barang, Jasa
Pengurusan
Transportasi,
Angkutan Perairan
Pelabuhan,
Penyewaan Peralatan
Angkutan Laut atau
Peralatan Jasa
Terkait Dengan
Angkutan Laut, Tally
Mandiri, dan Depo
Peti Kemas
2 Pembangunan dan
Penerbitan Izin
Pelabuhan Sungai
dan Danau yang
Melayani Trayek
Lintas Daerah
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
3 Penerbitan Izin Usaha
Angkutan Laut bagi
Badan Usaha yang
Berdomisili dalam
Wilayah dan
Beroperasi pada
Lintas Pelabuhan
antar Daerah
Kabupaten/Kota
dalam Wilayah
Daerah Provinsi
10 Program 1 Pencegahan Dinas
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran dan/atau Kerusakan Hidup
dan/atau Lingkugan Hidup
Kerusakan 2 Penanggulangan
Lingkungan Pencemaran
Hidup dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup
3 Pemulihan
Pencemaran
dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup
11 Program 1 Pengumpulan Limbah Dinas
Pengendalian B3 Lintas Daerah Lingkungan
Bahan Berbahaya Kabupaten/Kota Hidup
Dan Beracun (B3) dalam 1 (satu) Daerah
Dan Limbah Provinsi
Bahan Berbahaya
Dan Beracun
(LIMBAH B3)
12 Program 1 Pembinaan dan Dinas
Pembinaan Dan Pengawasan Izin Lingkungan
Pengawasan Lingkungan dan Izin Hidup
Terhadap Izin PPLH yang
Lingkungan Dan diterbitkan oleh
Izin Perlindungan Pemerintah Daerah
Dan Pengelolaan Provinsi
Lingkungan
Hidup (PPLH)
13 Program 1 Penanganan Sampah Dinas
Pengelolaan di TPA/TPST Regional Lingkungan
Persampahan Hidup
14 Program 1 Pengelolaan SDA dan Dinas Sumber
Pengelolaan Bangunan Pengaman Daya Air
Sumber Daya Air Pantai pada Wilayah
(SDA) Sungai Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
2 Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem
Irigasi Primer dan
Sekunder pada
Daerah Irigasi yang
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Luasnya 1000 Ha-
3000 Ha dan Daerah
Irigasi Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
15 Program 1 Rencana Dinas
Perencanaan Perlindungan dan Lingkungan
Lingkungan Pengelolaan Hidup
Hidup Lingkungan Hidup
(RPPLH) Provinsi
2 Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
(KLHS) Provinsi
16 Program 1 Penyelesaian Dinas
Penanganan Pengaduan Lingkungan
Pengaduan Masyarakat di Bidang Hidup
Lingkungan Perlindungan dan
Hidup Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(PPLH) Provinsi
17 Program 1 Pemberian Dinas
Penghargaan Penghargaan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup
Hidup Untuk Tingkat Daerah
Masyarakat Provinsi
18 Program 1 Penyelenggaraan Dinas
Peningkatan Pendidikan, Lingkungan
Pendidikan, Pelatihan, dan Hidup
Pelatihan dan Penyuluhan
Penyuluhan Lingkungan Hidup
Lingkungan untuk Lembaga
Hidup Untuk KeMasyarakatan
Masyarakat Tingkat Daerah
Provinsi
19 Program 1 Pengelolaan Dinas
Pengelolaan Keanekaragaman Lingkungan
Keanekaragaman Hayati Provinsi Hidup
Hayati (KEHATI)
20 Program 1 Pengelolaan Rencana Dinas Kehutanan
Pengelolaan Tata Hutan Kesatuan
Hutan Pengelolaan Hutan
(KPH) Kewenangan
Provinsi
2 Rencana Pengelolaan
Kesatuan Pengelolaan
Hutan kecuali pada
Kesatuan Pengelolaan
Hutan Konservasi
(KPHK)
3 Pelaksanaan
Rehabilitasi di Luar
Kawasan Hutan
Negara
4 Pelaksanaan
Perlindungan Hutan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
di Hutan Lindung dan
Hutan Produksi
5 Pelaksanaan
Pengolahan Hasil
Hutan Bukan Kayu
(HHBK)
6 Pelaksanaan
Pengolahan Hasil
Hutan Kayu dengan
Kapasitas Produksi
<6000 m3/Tahun
7 Perbenihan Tanaman
Hutan
21 Program 1 Perlindungan Dinas Kehutanan
Konservasi Tumbuhan dan Satwa
Sumber Daya Liar yang Tidak
Alam hayati dan Dilindungi dan/atau
Ekosistemnya Tidak Masuk dalam
Lampiran (Appendix)
CITES (Convension
On International
Trade In Endangered
Species) untuk
Kewenangan Daerah
Provinsi
22 Program 1 Pelaksanaan Dinas Kehutanan
pengelolaan Pengelolaan DAS
Daerah Aliran Lintas Daerah
Sungai (DAS) Kabupaten/Kota dan
dalam Daerah
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
23 Program 1 Pelaksanaan Dinas Kehutanan
Pendidikan dan Penyuluhan
Pelatihan, Kehutanan Provinsi
Penyuluhan dan dan Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Masyarakat di Kehutanan
Bidang
Kehutanan
24 Program 1 Pengelolaan dan Dinas Perumahan
Pengelolaan dan Pengembangan dan Permukiman
Pengembangan Sistem Air Limbah
Sistem Air Domestik Regional
Limbah
25 Program 1 Pengembangan Dinas Perumahan
Pengembangan Sistem dan dan Permukiman
Sistem dan Pengelolaan
Pengelolaan Persampahan
Persampahan Regional
Regional
26 Program 1 Pengelolaan dan Dinas Perumahan
Pengelolaan Dan Pengembangan dan Permukiman
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Sistem
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
Penyediaan Air Minum (SPAM) Lintas
Minum Kabupaten/Kota
27 Program 1 Pengelolaan dan Dinas Perumahan
Pengelolaan Dan Pengembangan dan Permukiman
Pengembangan Sistem Drainase yang
Sistem Drainase Terhubung Langsung
dengan Sungai Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota dan
Kawasan Strategis
Provinsi
28 Program 1 Pendataan Dinas Perumahan
Pengembangan Penyediaan dan dan Permukiman
Perumahan Rehabilitasi Rumah
Korban Bencana atau
Relokasi Program
Provinsi
2 Sosialisasi dan
Persiapan Penyediaan
dan Rehabilitasi
Rumah Korban
Bencana atau
Relokasi Program
Provinsi
3 Pembangunan dan
Rehabilitasi Rumah
Korban Bencana atau
Relokasi Program
Provinsi
29 Program Kawasan 1 Peningkatan Kualitas Dinas Perumahan
Permukiman Kawasan dan Permukiman
Permukiman Kumuh
dengan Luas 10
(Sepuluh) Ha sampai
dengan di Bawah 15
(Lima Belas) Ha
30 Program 1 Urusan Dinas Perumahan
Peningkatan Penyelenggaraan PSU dan Permukiman
Prasarana, Permukiman
Sarana dan
Utilitas Umum
(PSU)
11 Pengembangan 1 Program 1 Pengelolaan Daya Dinas Pariwisata
Destinasi dan Peningkatan Daya Tarik Wisata Provinsi Dan Kebudayaan
Infrastruktur Tarik Destinasi 2 Pengelolaan Kawasan
Pariwisata Pariwisata Strategis Pariwisata
Provinsi
3 Pengelolaan Destinasi
Pariwisata Provinsi
2 Program 1 Pelaksanaan Dinas Pariwisata
Pengembangan Peningkatan Dan Kebudayaan
Sumber Daya Kapasitas Sumber
Pariwisata dan Daya Manusia
Ekonomi Kreatif Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Tingkat Lanjutan
PERANGKAT
PRIORITAS
DAERAH
NO PEMBANGUNAN PROGRAM KEGIATAN
PENANGGUNG
DAERAH
JAWAB
1 2 3 4 5
3 Program 1 Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata
Pemasaran Dalam dan Luar Dan Kebudayaan
Pariwisata Negeri Daya Tarik,
Destinasi dan
Kawasan Strategis
Pariwisata Provinsi
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat, Tahun 2022
Gambar 4.4
Peta Proyek Strategis Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Tabel 4.22
Keselarasan Prioritas Pembangunan Daerah dalam RKPD Tahun
2023 dengan Prioritas Nasional RKP Tahun 2023
Tabel 4.23
Persandingan antara Sasaran Prioritas Nasional RKP
Tahun 2023 dengan Sasaran Prioritas Daerah RKPD Tahun 2023
Tabel 4.24
Keterkaitan Indikator Sasaran Pembangunan Daerah dengan
Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 2023
Tabel 4.25
Keselarasan Program Perangkat Daerah dengan
Program Prioritas Nasional dalam RKP 2023
Tabel 4.26
Tingkat Dukungan Program Prioritas Daerah Terhadap Masing-Masing Kegiatan Prioritas
pada Prioritas Nasional Tahun 2023
Tabel 4.27
Sandingan Program Pembangunan Daerah Tahun 2023 dengan
Arah Kebijakan Pengarusutamaan (Mainstreaming)
Pembangunan Nasional Tahun 2023
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
Aspek I : Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)
Goal 1 Tanpa Kemiskinan 1. Program Pembinaan
• Target 1.2 Pada tahun 2030, mengurangi Keluarga Berencana (KB)
setidaknya setengah proporsi laki-laki, 2. Program Pemberdayaan
perempuan dan anak-anak dari semua usia, dan Peningkatan Keluarga
yang hidup dalam kemiskinan di semua Sejahtera (KS)
dimensi 3. Program Pemberdayaan
• Target 1.3 Menerapkan secara nasional Sosial
sistem dan upaya perlindungan sosial yang 4. Program Rehabilitasi
tepat bagi semua, termasuk kelompok yang Sosial
paling miskin, dan pada tahun 2030 5. Program Perlindungan dan
mencapai cakupan substansial bagi kelompok Jaminan Sosial
miskin dan rentan. 6. Program Pengurusan Hak-
• Target 1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa Hak Atas Tanah
semua laki-laki dan perempuan, khususnya
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak 7. Program Pemberdayaan
yang sama terhadap sumber daya ekonomi, Usaha Menengah, Usaha
serta akses terhadap pelayanan dasar, Kecil, dan Usaha Mikro
kepemilikan dan kontrol atas tanah dan (UMKM)
bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber 8. Program Pengelolaan Kota
daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan Administrasi
yang tepat, termasuk keuangan mikro. 9. Program Pelatihan Kerja
dan Produktivitas Tenaga
• Target 1.5 Pada tahun 2030, membangun Kerja
ketahanan masyarakat miskin dan mereka 10. Program Penempatan
yang berada dalam kondisi rentan, dan Tenaga Kerja
mengurangi kerentanan mereka terhadap 11. Program
kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan Pengarusutamaan Gender
ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana. dan Pemberdayaan
Perempuan
12. Program Peningkatan
Kualitas Keluarga
13. Program Pemenuhan Hak
Anak (PHA)
14. Program Perlindungan
Khusus Anak
15. Program Peningkatan
Ketentraman dan
Ketertiban Umum
16. Program Penanganan
Bencana
17. Program Penanggulangan
Bencana
18. Program Pencegahan,
Penanggulangan,
Penyelamatan Kebakaran
dan Penyelamatan Non
Kebakaran
19. Program Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai
(DAS)
20. Program Pengelolaan
Aspek Kegeologian
21. Program Pengelolaan
Ketenagalistrikan
22. Program Perizinan Usaha
Pertanian
Goal 2 Tanpa Kelaparan
• Target 2.1 Pada tahun 2030, menghilangkan 1. Program Pengelolaan
kelaparan dan menjamin akses bagi semua Sumber Daya Ekonomi
orang, khususnya orang miskin dan mereka Untuk Kedaulatan dan
yang berada dalam kondisi rentan, termasuk Kemandirian Pangan
bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, 2. Program Peningkatan
dan cukup sepanjang tahun. Diversifikasi Dan
Ketahanan Pangan
• Target 2.2 Pada tahun 2030, menghilangkan Masyarakat
segala bentuk kekurangan gizi, termasuk
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
pada tahun 2025 mencapai target yang 3. Program Penanganan
disepakati secara internasional untuk anak Kerawanan Pangan
pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan 4. Program Pengawasan
memenuhi kebutuhan gizi remaja Keamanan Pangan
perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta 5. Program Penyediaan dan
manula. Pengembangan Sarana
• Target 2.3 Pada tahun 2030, menggandakan Pertania
produktivitas pertanian dan pendapatan 6. Program Penyediaan dan
produsen makanan skala kecil, khususnya Pengembangan Prasarana
perempuan, masyarakat penduduk asli, Pertanian
keluarga petani, penggembala dan nelayan, 7. Program Pengendalian
termasuk melalui akses yang aman dan sama Kesehatan Hewan dan
terhadap lahan, sumber daya produktif, dan Kesehatan Masyarakat
input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan, Veteriner
pasar, dan peluang nilai tambah, dan 8. Program Pengendalian dan
pekerjaan non-pertanian. Penanggulangan Bencana
• Target 2.4 Pada tahun 2030, menjamin sistem Pertanian
produksi pangan yang berkelanjutan dan 9. Program Perizinan Usaha
menerapkan praktek pertanian tangguh yang Pertanian
me-ningkatkan produksi dan produktivitas, 10. Program Penyuluhan
membantu menjaga ekosistem, memperkuat Pertanian
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, 11. Program Pengelolaan
cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan Perikanan Tangkap
bencana lainnya, serta secara progresif 12. Program Pengelolaan
memperbaiki kualitas tanah dan lahan. Perikanan Budidaya
13. Program Pengawasan
• Target 2.5 Pada tahun 2021, mengelola Sumber Daya Kelautan
keragaman genetik benih tanaman budidaya dan Perikanan
dan hewan ternak dan peliharaan dan spesies 14. Program Pengolahan dan
liar terkait, termasuk melalui bank benih dan Pemasaran Hasil
tanaman yang dikelola dan dianeka- Perikanan
ragamkan dengan baik di tingkat nasional, 15. Program Konservasi
regional dan internasional, serta Sumber Daya Alam Hayati
meningkatkan akses terhadap pembagian dan Ekosistemnya
keuntungan yang adil dan merata, hasil dari
pemanfaatan sumber daya genetik dan
pengetahuan tradisional terkait
Goal 3 Kehidupan Sehat & Sejahtera 1. Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan
• Target 3.1 Pada tahun 2030, mengurangi Perorangan dan Upaya
rasio angka kematian ibu hingga kurang dari Kesehatan Masyarakat
70 per 100.000 kelahiran hidup 2. Program Peningkatan
• Target 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri Kapasitas Sumber Daya
kematian bayi baru lahir dan balita yang Manusia Kesehatan
dapat dicegah, dengan seluruh negara 3. Program Sediaan Farmasi,
berusaha menurunkan Angka Kematian Alat Kesehatan dan
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH Makanan Minuman
(Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 4. Program Pemberdayaan
25 per 1000. Masyarakat Bidang
• Target 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri Kesehatan
epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan 5. Program Rehabilitasi Sosial
penyakit tropis yang terabaikan, dan
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, 6. Program Pembinaan
serta penyakit menular lainnya. Keluarga Berencana (KB)
• Target 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi 7. Program Pemberdayaan
hingga sepertiga angka kematian dini akibat dan Peningkatan Keluarga
penyakit tidak menular, melalui pencegahan Sejahtera (KS)
dan pengobatan, serta meningkatkan
kesehatan mental dan kesejahteraan.
• Target 3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses
universal terhadap layanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga
berencana, informasi dan pendidikan, dan
integrasi kesehatan reproduksi ke dalam
strategi dan program nasional.
• Target 3.8 Pada tahun 2030, Mencapai
cakupan kesehatan universal, termasuk
perlindungan risiko keuangan, akses
terhadap pelayanan kesehatan dasar yang
baik, dan akses terhadap obat-obatan dan
vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas,
dan terjangkau bagi semua orang.
• Target 3.a Memperkuat pelaksanaan the
Framework Convention on Tobacco Control
WHO di seluruh negara sebagai langkah yang
tepat.
• Target 3.b Mendukung penelitian dan
pengembangan vaksin dan obat penyakit
menular dan tidak menular yang terutama
berpengaruh terhadap negara berkembang,
menyediakan akses terhadap obat dan vaksin
dasar yang terjangkau, sesuai the Doha
Declaration tentang the TRIPS Agreement and
Public Health, yang menegaskan hak negara
berkembang untuk menggunakan secara
penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas
Aspek-Aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan
Intelektual terkait keleluasaan untuk
melindungi kesehatan masyarakat, dan
khususnya, menyediakan akses obat bagi
semua.
Goal 4 Pendidikan Berkualitas 1. Program Pengelolaan
• Target 4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa Pendidikan
semua anak perempuan dan laki-laki 2. Program Pengembangan
menyelesaikan pendidikan dasar dan Kurikulum
menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan 3. Program Perlindungan dan
berkualitas, yang mengarah pada capaian Jaminan Sosial
pembelajaran yang relevan dan efektif. 4. Program Pemenuhan Hak
• Target 4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa Anak (PHA)
semua anak perempuan dan laki-laki
memiliki akses terhadap perkembangan dan
pengasuhan anak usia dini, pengasuhan,
pendidikan pra-sekolah dasar yang
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
berkualitas, sehingga mereka siap untuk
menempuh pendidikan dasar.
• Target 4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses
yang sama bagi semua perempuan dan laki-
laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan
dan pendidikan tinggi, termasuk universitas,
yang terjangkau dan berkualitas.
• Target 4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan
disparitas gender dalam pendidikan, dan
menjamin akses yang sama untuk semua
tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan,
bagi masyarakat rentan termasuk
penyandang cacat, masyarakat penduduk
asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
• Target 6.3 Pada tahun 2030, meningkatkan 6. Program Pengelolaan dan
kualitas air dengan mengurangi polusi, Pengembangan Sistem
menghilangkan pembuangan, dan Drainase
meminimalkan pelepasan material dan bahan 7. Program Pengendalian
kimia berbahaya, mengurangi setengah Bahan Berbahaya dan
proporsi air limbah yang tidak diolah, dan Beracun (B3) dan Limbah
secara signifikan meningkatkan daur ulang, Bahan Berbahaya dan
serta penggunaan kembali barang daur ulang Beracun (Limbah B3)
yang aman secara global.
• Target 6.4 Pada tahun 2030, secara signifikan
meningkatkan efisiensi penggunaan air di
semua sektor, dan menjamin penggunaan
dan pasokan air tawar yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara
signifikan mengurangi jumlah orang yang
menderita akibat kelangkaan air
Goal 7 Energi Bersih & Terjangkau 1. Program Pengelolaan
• Target 7.1 Pada tahun 2030, menjamin akses Energi Terbarukan
universal layanan energi yang terjangkau, 2. Program Perekonomian dan
andal dan modern. Pembangunan
• Target 7.2 Pada tahun 2030, meningkat 3. Program Penelitian dan
secara substansial pangsa energi terbarukan Pengembangan Daerah
dalam bauran energi global.
• Target 7.3 Pada tahun 2030, melakukan
perbaikan efisiensi energi di tingkat global
sebanyak dua kali lipat.
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
mempromosikan budaya dan produk lokal. 11. Program Pemasaran
Pariwisata
• Target 8.10 Memperkuat kapasitas lembaga 12. Program Pengembangan
keuangan domestik untuk mendorong dan Ekonomi Kreatif Melalui
memperluas akses terhadap perbankan, Pemanfaatan dan
asuransi dan jasa keuangan bagi semua Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual
13. Program Pengembangan
Sumber Daya Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
14. Program Perekonomian dan
Pembangunan
Goal 9 Industri, Inovasi & Infrastruktur
1. Program Peningkatan
• Target 9.1 Mengembangkan infrastruktur Sarana Prasarana
yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan Perhubungan Darat
tangguh, termasuk infrastruktur regional dan 2. Program Peningkatan
lintas batas, untuk mendukung Sarana Prasarana
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan Perhubungan Darat
manusia, dengan fokus pada akses yang 3. Program Pembangunan
terjangkau dan merata bagi semua. Jalan dan Jembatan
• Target 9.2 Mempromosikan industrialisasi 4. Program Pembangunan
inklusif dan berkelanjutan, dan pada tahun Industri Logam, Mesin, Alat
2030, secara signifikan meningkatkan Transportasi dan
proporsi industri dalam lapangan kerja dan Elektronika (ILMATE)
produk domestik bruto, sejalan dengan 5. Program Pemberdayaan
kondisi nasional, dan meningkatkan dua kali Industri Pangan, Olahan
lipat proporsinya di negara kurang dan Kemasan
berkembang. 6. Program Penyelenggaraan
• Target 9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan Pemerintahan Berbasis
infrastruktur dan retrofit industri agar dapat Elektronik
berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi 7. Program Pengembangan
penggunaan sumberdaya dan adopsi yang Aplikasi Informatika
lebih baik dari teknologi dan proses industri
bersih dan ramah lingkungan, yang
dilaksanakan semua negara sesuai
kemampuan masing-masing.
• Target 9.c Secara signifikan meningkatkan
akses terhadap teknologi informasi dan
komunikasi, dan mengusahakan penyediaan
akses universal dan terjangkau Internet di
negara-negara kurang berkembang pada
tahun 2021.
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
• Target 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama 4. Program Hubungan
kebijakan fiskal, upah dan perlindungan Industrial
sosial, serta secara progresif mencapai 5. Progam Penanganan
kesetaraan yang lebih besar. Bencana
6. Program Pemberdayaan
Usaha Menengah, Usaha
Kecil, dan Usaha Mikro
Goal 11 Kota & Permukiman Yang 1. Program Kawasan
Berkelanjutan Permukiman
• Target 11.1 Pada tahun 2030, menjamin 2. Program Pengembangan
akses bagi semua terhadap perumahan yang Perumahan
layak, aman, terjangkau, dan pelayanan 3. Program Peningkatan
dasar, serta menata kawasan kumuh. Saranan dan Prasarana,
• Target 11.4 Mempromosikan dan menjaga Sarana dan Utilitas Umum
warisan budaya dunia dan warisan alam (PSU)
dunia. 4. Program Kesejahteraan
• Target 11.5 Pada tahun 2030, secara Rakyat
signifikan mengurangi jumlah kematian dan 5. Program Pengembangan
jumlah orang terdampak, dan secara Perumahan
substansial mengurangi kerugian ekonomi 6. Program Pelayanan
relatif terhadap PDB global yang disebabkan Penghubung
oleh bencana, dengan fokus melindungi orang 7. Program Pelestarian dan
miskin dan orang-orang dalam situasi rentan Pengelolaan Cagar Budaya
8. Program Penanggulangan
• Target 11.6 Pada tahun 2030, mengurangi Becana
dampak lingkungan perkotaan per kapita 9. Program Pencegahan,
yang merugikan, termasuk dengan memberi Penganggulangan,
perhatian khusus pada kualitas udara, Penyelamatan Kebakaran
termasuk penanganan sampah kota. dan Penyelamatan Non
Kebakaran.
10. Program penangan
bencana
11. Program Pengendalian
Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan
Hidup
12. Program Pengelolaan
Persampahan
13. Program Pengembangan
Sistem dan Pengelolaan
Persampahan Regional
Goal 12 Konsumsi & Produksi yang 1. Program Pengendalian
Bertanggung Jawab Pencemaran dan/atau
• Target 12.4 Pada tahun 2020, mencapai Kerusakan Lingkungan
pengelolaan berwawasan lingkungan, atas 2. Program Pengelolaan dan
bahan kimia dan semua jenis limbah yang Pengembangan Sistem Air
ramah lingkungan, di sepanjang siklus Limbah
hidupnya, sesuai kerangka kerja 3. Program Pengendalian
internasional yang disepakati dan secara Bahan berbahaya dan
signifikan mengurangi pencemaran bahan Beracun (B3) dan Limbah
kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan Bahan Berbahaya dan
tanah untuk meminimalkan dampak buruk Beracun (Limbah B3)
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
berusaha mencapai dunia yang bebas dari
lahan terdegradasi.
• Target 15.4 Pada tahun 2030, menjamin
pelestarian ekosistem pegunungan, termasuk
keanekaragaman hayatinya, untuk
meningkatkan kapasitasnya memberikan
manfaat yang sangat penting bagi
pembangunan berkelanjutan.
Program Prioritas/Program
Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pembangunan Daerah Tahun
2023
demokrasi yang bersandar pada kepentingan 3. Program Penataan
rakyat. Organisasi
4. Program Perumusan
Kebijakan, Pendampingan
Dan Asistensi
5. Program Pengelolaan
Keuangan Daerah
6. Program Pengelolaan
Barang Milik Daerah
7. Program Penyelenggaraan
Pengawasan
Aspek III : Gender 1. Program Pengarusutamaan
Menciptakan pembangunan yang lebih adil dan Gender dan Pemberdayaan
merata bagi seluruh penduduk Indonesia Perempuan
melalui pengurangan kesenjangan antara laki- 2. Program Perlindungan
laki dan perempuan dalam mengakses dan Perempuan
mengontrol sumber daya, berpartisipasi di
seluruh proses pembangunan dan pengambilan
keputusan, serta memperoleh manfaat dari
pembangunan
Aspek IV : Modal Sosial Budaya dan 3. Program Penataan Desa
Transformasi Digital 4. Program Administrasi
1. Internalisasi nilai dan pendayagunaan Pemerintahan Desa
kekayaan budaya untuk mendukung 5. Program Pemberdayaan
seluruh proses pembangunan. Lembaga Kemasyarakatan,
Pengetahuan tradisional (local knowledge), Lembaga Adat, dan
kearifan local (local wisdom), pranata Masyarakat Hukum Adat
sosial di masyarakat sebagai penjelmaan 6. Program Pengembangan
nilai-nilai sosial budaya komunitas Kebudayaan
7. Program Pembinaan
2. Optimalisasi peranan teknologi digital Sejarah
dalam meningkatkan daya saing bangsa
dan sumber pertumbuhan ekonomi 1. Program Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi
Publik
2. Program Pengelolaan
Aplikasi Informatika
Sumber: Diolah Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2022
Gambar 4.5
Wilayah Pengembangan di Jawa Barat
Sumber: Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029
Gambar 4.6
Keterkaitan Fungsional Antar Wilayah Pengembangan
di Provinsi Jawa Barat
Sumber: Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029
Gambar 4.7
Peta Rencana Struktur Ruang
Sumber: Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009 - 2029
Gambar 4.8
Perubahan Peta Rencana Struktur Ruang
Gambar 4.9
Rencana Pola Ruang Jawa Barat Tahun 2009-2029
Sumber: Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009-2029
Gambar 4.10
Perubahan Peta Rencana Pola Ruang
Gambar 4.11
Perubahan Peta Kawasan Strategis Provinsi
Sumber: Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 –
2042
Gambar 4.12
Peta Administrasi Perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah
Gambar 4.13
Peta Administrasi Perbatasan Jawa Barat – DKI Jakarta
Gambar 4.14
Peta Administrasi Perbatasan Jawa Barat – Banten
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA
Tabel 5.1
Capaian Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten/Kota Tahun 2020-2021
Tabel 5.2
Kategori Capaian IPM Kabupaten/Kota
Gambar 5.1
Analisis Kuadran Capaian IPM dan Laju Pertumbuhan IPM
Kabupaten/Kota Tahun 2020-2021
Tabel 5.3
Penetapan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota
Untuk Mendukung Pencapaian Target Provinsi Jawa Barat
Tahun 2022-2023
Tabel 5.4
Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
Tahun 2021
Tabel 5.5
Kategori Capaian LPE Kabupaten/Kota
Gambar 5.2
Analisis Kuadran Capaian LPE dan Rata-Rata LPE
Kabupaten/Kota
Tabel 5.6
Penetapan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota
Untuk Mendukung Pencapaian Target Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020-2023
Tabel 5.7
Capaian TPT Kabupaten/Kota
Tabel 5.8
Kategori Capaian TPT Kabupaten/Kota
Gambar 5.3
Analisis Kuadran Capaian TPT dan Laju Perubahan TPT
Kabupaten/Kota
Tabel 5.9
Penetapan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten dan Kota
Untuk Mendukung Pencapaian Target Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020-2023
Tabel 5.10
Capaian Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Tabel 5.11
Kategori Capaian Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Gambar 5.4
Analisis Kuadran Capaian dan Laju Penurunan Persentase
Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Tabel 5.12
Penetapan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten dan Kota
Untuk Mendukung Pencapaian Target Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020-2023
Tabel 5.13
Capaian Pengeluaran Per Kapita Kabupaten/Kota
Tabel 5.14
Kategori Capaian Pengeluaran Per Kapita Kabupaten/Kota
Gambar 5.5
Analisis Kuadran Pengeluaran Per Kapita Kabupaten/Kota
Terhadap Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Barat
Tabel 5.15
Tabel Pengeluaran per Kapita
Tabel 5.16
Penetapan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Kabupaten dan
Kota Untuk Mendukung Pencapaian Target Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020-2023
Tabel 5.17
Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Provinsi Jawa Barat
1. Kabupaten Bogor
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Bogor meliputi :
a. Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan
sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru
di daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan
kesehatan dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi
masyarakat keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan
dan lingkungan hidup; dan
9) Pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b. Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
dan
5) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c. Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
9) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
10) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
2. Kabupaten Sukabumi
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan dan
lingkungan hidup; dan
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan Pusat Kegiatan Masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
10) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
3. Kabupaten Cianjur
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Cianjur meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
2) Peningkatan pusat perdagangan masyarakat;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
4) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
5) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
6) Optimalisasi lahan tidur; dan
7) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
5) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
4. Kabupaten Bandung
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Bandung meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan dan
lingkungan hidup; dan
9) Pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
9) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
10) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu Citarum;
11) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
12) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
13) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
14) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
5. Kabupaten Garut
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Garut meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
6. Kabupaten Tasikmalaya
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Tasikmalaya meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan dan
lingkungan hidup; dan
9) Pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi
kreatif serta desa wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian
dan pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam
pengendalian air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan
permukiman;
10) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
7. Kabupaten Ciamis
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Ciamis meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
2) Pengembangan pusat budaya masyarakat;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
4) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
5) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
6) Optimalisasi lahan tidur; dan
7) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
9) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
10) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
11) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
13) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
8. Kabupaten Kuningan
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Kuningan meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan dan
lingkungan hidup; dan
9) Pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
9. Kabupaten Cirebon
Arah pengembangan wilayah Kabupaten Cirebon meliputi :
a) Aspek Sosial
1) Penurunan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial;
2) Peningkatan akses pendidikan serta kesejahteraan guru di
daerah terpencil;
3) Optimalisasi pendidikan vokasi yang mendukung
pengembangan wilayah;
4) Peningkatan fasilitas sarana prasarana layanan kesehatan
dan perlindungan jaminan layanan sosial bagi masyarakat
keluarga ekonomi tidak mampu;
5) Peningkatan potensi mitigasi dan meningkatkan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana;
6) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan;
7) Percepatan penurunan stunting;
8) Optimasi potensi olah raga, kepemudaan, kebudayaan dan
lingkungan hidup; dan
9) Pemberdayaan perempuan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b) Aspek Ekonomi
a) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
c) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
d) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
e) Optimalisasi lahan tidur; dan
f) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
9) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
10) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
11) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
13) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian
dan pengendalian banjir;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian
dan pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam
pengendalian air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan
permukiman;
10) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu Citarum;
11) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
13) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
9) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
10) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu DAS Citarum dan DAS
Cilamaya;
11) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
12) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan;
13) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
14) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan ekonomi kreatif dan kesenian (Creative Center);
2) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
4) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
5) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
6) Optimalisasi lahan tidur; dan
7) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
b) Aspek Ekonomi
1) Peningkatan keterampilan angkatan kerja;
2) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian
dan pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam
pengendalian air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan
permukiman;
10) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu DAS Cilamaya dan DAS
Citarum;
11) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
13) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Peningkatan keterampilan angkatan kerja;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian
dan pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur drainase dalam
pengendalian air permukaan;
8) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu DAS Citarum dan DAS Kali
Bekasi;
9) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
10) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif
serta desa wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian
seni budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster
pertanian, fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa
wisata;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan;
5) Optimalisasi lahan tidur; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi untuk
pertanian;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
10) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
8) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Penataan Ruang Terbuka Publik;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
9) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu DAS Citarum;
10) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
11) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
13) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan ekonomi kreatif dan kesenian (Creative Center)
2) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
4) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
5) Pengembangan usaha pertanian melalui klaster pertanian,
fasilitasi pemasaran dan akses pembiayaan; dan
6) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian dan
pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
8) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
9) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
10) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
11) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pusat perdagangan masyarakat;
2) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
4) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
5) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk pengendalian banjir;
7) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
8) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Prioritas yaitu DAS Kali Bekasi;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
10) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi;
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
7) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
8) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
menurunkan kesenjangan antarwilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian seni
budaya di Jawa Barat;
3) Pengembangan akses pemasaran dan pembiayaan bagi
UMKM dan koperasi; dan
4) Peningkatan kualitas SDM penyuluh dan petani.
c) Aspek Infrastuktur
1) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
2) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
3) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
4) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
5) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
6) Pembangunan embung/situ untuk irigasi pertanian;
7) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
8) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
9) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan;
10) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
11) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
b) Aspek Ekonomi
1) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif;
c) Aspek Infrastuktur
1) Pengembangan pusat kegiatan masyarakat;
2) Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Peningkatan infrastruktur pengelolaan persampahan;
4) Peningkatan prasarana pengelolaan air limbah;
5) Peningkatan infrastruktur pengendalian banjir;
6) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
7) Pembangunan embung/situ untuk pengendalian banjir;
8) Peningkatan infrastruktur drainase dalam pengendalian
air permukaan;
9) Peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman;
10) Pengembangan Sistem Angkutan Massal Perkotaan
Berbasis Jalan dan Rel di Kawasan Perkotaan;
11) Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan
transportasi; dan
12) Ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan.
Tabel 5.18
Desa/Kelurahan yang Menjadi Lokasi Prioritas Penurunan STunting
1 KAB BOGOR 1 BOJONG GEDE 3201220005 3201132009 Bojong Gede BERITA ACARA
2 BOJONG GEDE 3201220013 3201132008 Rawa Panjang PENENTUAN
3 BOJONG GEDE 3201220014 3201132007 Pabuaran LOKASI FOKUS
4 CIBINONG 3201210001 3201011002 Karadenan PERCEPATAN
5 CIBINONG 3201210002 3201011004 Nanggewer PENURUNAN
6 CIBINONG 3201210010 3201011012 Pabuaran STUNTING
7 CILEUNGSI 3201180012 3201072009 Setu Sari TAHUN 2023 DI
8 CILEUNGSI 3201180020 3201072001 Pasir Angin KABUPATEN
9 GUNUNG PUTRI 3201190003 3201022006 Tlajung Udik BOGOR Nomor :
022 / INT.PPM /
10 GUNUNG PUTRI 3201190010 3201022002 Bojong Kulur IV / 2022
TOTAL 10
2 KAB.SUKABUMI 1 BANTARGADUNG 3202121001 3202042005 Bantargebang KEPUTUSAN BUPATI
2 BANTARGADUNG 3202121002 3202042003 Bojonggaling SUKABUMI NOMOR
3 BANTARGADUNG 3202121003 3202042001 Bantargadung K5.16/Kep.410/BAPPELIBA
4 BANTARGADUNG 3202121004 3202042002 Mangunjaya NGDA/2022 TENTANG
5 BANTARGADUNG 3202121005 3202042004 Limusnunggal LOKUS PRIORITAS
6 BANTARGADUNG 3202121007 3202042007 Boyongsari PERCEPATAN PENURUNAN
7 BOJONG GENTENG 3202261002 3202142001 Bojong Genteng STUNTING TERINTEGRASI
8 BOJONG GENTENG 3202261003 3202142005 Bojong Galing TAHUN 2023
9 BOJONG GENTENG 3202261004 3202142002 Cibodas
10 BOJONG GENTENG 3202261005 3202142004 Cipanengah
11 CARINGIN 3202212003 3202312007 Talaga
12 CARINGIN 3202212008 3202312008 Cikembang
13 CARINGIN 3202212009 3202312009 Pasirdatar Indah
14 CIBADAK 3202210003 3202112002 Sekarwangi
15 CIBADAK 3202210010 3202112004 Karangtengah
16 CICURUG 3202230001 3202162011 Mekarsari
17 CICURUG 3202230006 3202162006 Cisaat
1. Pendidikan
Prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat pada
RPJMD periode Tahun 2018-2023 adalah bidang Pendidikan.
Terpenuhinya kebutuhan dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang pendidikan menjadi salah satu tujuan yang harus didukung
melalui program-program di bidang Pendidikan. Berikut tabel Sinergi
Pembangunan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan.
Tabel 5.19
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pendidikan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
1. Terpenuhinya Jumlah warga Jumlah warga
kebutuhan negara usia 16- negara usia 5-6
dasar standar 18 tahun yang tahun yang
pelayanan berpartisipasi berpartisipasi 100%
minimal (SPM) dalam dalam pendidikan
bidang pendidikan PAUD
pendidikan menengah
Jumlah warga Jumlah warga
100%
negara usia 4-18 negara usia 7-15
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
tahun yang tahun yang
termasuk dalam berpartisipasi
penduduk dalampendidikan
disabilitasyang dasar
berpartisipasi
dalam
pendidikan
khusus
- Jumlah warga
negarausia 7-18
yang belum
menyelesaikan
pendidikan dasar
danatau 100%
menengah yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
kesetaraan
Rata-rata
kompetensi
literasi SMA - 2
berdasarkan
asesmen nasional
- Rata-rata
kompetensi literasi
SD 1,9
berdasarkan
asesmen nasional
Rata–rata
kompetensi
numerasi SMA
- 1,9
berdasarkan
asesmen nasional
Rata-rata kompetensi
numerasi SD
- 1,8
berdasarkan asesmen
nasional
Rata-rata
kompetensi literasi
- 2
SMK berdasarkan
asesmen nasional
Rata-rata kompetensi
literasi SMP
- 1,8
berdasarkan asesmen
nasional
Rata-rata
kompetensi
numerasi SMK - 1,9
berdasarkan
asesmen nasional
Ratat-rata
kompetensi numerasi
- 1,8
SMP berdasarkan
asesmen nasional
Jumlah Satuan PAUD
- 63,64
yang mendapatkan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
akreditasi B
- Rata-rata kompetensi
Literasi SDLB
1,8
berdasarkan
Asesmen Nasional
- Rata-rata kompetensi
Literasi SMPLB
1,8
berdasarkan
Asesmen Nasional
Rata-rata
kompetensi SMALB
- 1,9
berdasarkan
Asesmen Nasional
Tingkat Penyerapan
- 56%
Lulusan SMK
Tingkat Kepuasan
Dunia Kerja
- 80%
Terhadap Budaya
Kerja Lulusan SMK
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
2. Kesehatan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan
kualitas layanan dan cakupan akses pelayanan Kesehatan. Arah
kebijakan peningkatan kualitas SDM kesehatan dilakukan untuk
peningkatan sistem kesehatan dengan meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing melalui
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta. Berikut tabel sinergi pembangunan
kabupaten/kota di bidang kesehatan.
Tabel 5.20
Sinergi Pembangunan Provinsi Kabupaten/Kota
Bidang Kesehatan
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
1. Meningkatnya Kualitas Persentase Rumah Persentase 95% Daerah
Tata Kelola Rumah Sakit Rujukan Rumah Sakit menyesuaikan
Sakit Rujukan Yang Rujukan Yang besaran target
Terakreditasi Terakreditasi dengan hasil
Rasio daya Rasio daya Rasio TT kortekrenbang
tampung rumah tampung 1:4:1000 tahun 2022
sakit rujukan rumah sakit penduduk serta kondisi
terhadap (sesuai revisi dan
jumlah Renstra kemampuan
penduduk Kemenkes) keuangan
2. TerpenuhinyaStandar Persentase daerah
Pelayanan Minimal pelayanan
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(SPM) Bidang kesehatan bagi - 100%
Kesehatan penduduk
terdampak krisis
akibat bencana
dan/atau
berpotensi
bencana
Persentase
pelayanan
kesehatan bagi
orang yang - 100%
terdampak dan
Berisiko pada
situasi KLB
Pelayanan
kesehatan ibu 100%
hamil
- Pelayanan
kesehatan ibu 100%
melahirkan
- Pelayanan
kesehatan bayi 100%
baru lahir
- Pelayanan 100%
kesehatan
balita
- Pelayanan
kesehatan pada 100%
usia
pendidikan
dasar
- Pelayanan
kesehatan pada 100%
usia produktif
- Pelayanan
kesehatan pada 100%
usia lansia
- Pelayanan
kesehatan 100%
penderita
hipertensi
- Pelayanan
kesehatan 100%
penderita
diabetes
melitus
- Pelayanan
kesehatan 100%
orang dengan
gangguan jiwa
(ODGJ) berat
- Pelayanan
Kesehatan 100%
Orang Terduga
Tuberkulosis
- Pelayanan
kesehatan
orang dengan
resiko 100%
terinfeksi virus
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
yang
melemahkan
daya tahan
tubuh manusia
(HIV)
3. Meningkatnya Aksen Cakupan Cakupan
dan Mutu Pelayanan penemuan dan penemuan dan 90%
Kesehatan pengobatan TBC pengobatan
(Treatment TBC (Treatment
Coverage) Coverage)
Prevalensi Stunting Prevalensi
(pendek dan Stunting 16%
sangat pendek) (pendek dan
pada balita sangat pendek)
(persen) pada balita
(persen)
Jumlah Jumlah 3.274
penurunan penurunan (Penurunan
kematian ibu kematian ibu 22% dari
baseline 2019)
Persentase orang Persentase
dengan HIV orang dengan 90%
(ODHIV) baru HIV (ODHIV)
ditemukan yang baru
memulai ditemukan
pengobatan ARV Yang memulai
pengobatan
ARV
Prevalensi wasting Prevalensi
(kurus dan sangat wasting (kurus 7,3%
kurus) pada balita dan sangat
(persen) kurus) pada
balita (persen)
Persentase bayi Persentase bayi
usia 0-11 bulan usia 0-11 94,6%
yang mendapat bulan yang
imunisasi dasar mendapat
lengkap imunisasi
dasar lengkap
Persentase Persentase 83%
Puskesmas dengan puskesmas (berdasarkan
9 jenis tenaga dengan 9 jenis transformasi
kesehatan sesuai tenaga sistem
standar kesehatan kesehatan)
sesuai standar
Persentase Persentase
persalinan di persalinan di 93%
fasilitasi fasilitasi
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
Jumlah 474
kabupaten/ kota - kabupaten/kota
yang menerapkan
KTR
Jumlah 275
kabupaten/ kota - kabupaten/kota
>40% FKTP yang
menyelenggarakan
UBM
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Jumlah 385
kabupaten/Kota - kabupaten/kota
yang mencapai
eliminasi malaria
Jumlah 60%
kabupaten/ kota -
dengan minimal
80% posyandu
aktif
Persentase 83%
kabupaten/ kota -
dengan
Ketersediaan obat
esensial
Jumlah 42
kabupaten/ kota - kabupaten/
yang memiliki Kota
griya sehat
Jumlah - 380
kabupaten/ kota kabupaten/
sehat Kota
Persentase
kabupaten/ kota
yang memiliki - 90%
kinerja baik dalam
8 aksi konvergensi
percepatan
penurunan
stunting
Persentase
- tatanan yang 80%
menerapkan
Kawasan tanpa
rokok
Jumlah
- puskesmas 40%
yang
melaksanakan
layanan UBM
Annual <1/1000
- parasite penduduk
Incidence (API)
<1/1000
penduduk
- Persentase 80%
posyandu aktif
Persentase
- puskesmas 94%
dengan
ketersdiaan
obat esensial
Persentase
- capaian 8 aksi 100%
konvergensi
penurunan
stunting
- Persentase 90%
FKTP
terakreditasi
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Jumlah
- puskesmas 56 puskesmas
yang dibangun (15 kabupaten
di kecamatan /kota)
yang belum
memiliki
puskesmas
4. Meningkatnya Persentase
efektivitas dan Pedagang Besar - 100%
cakupan pengawasan Farmasi (PBF)
dan pembinaan dalam cabang yang
pemenuhan ketentuan memenuhi
perizinan Pedagang ketentuan
Besar Farmasi (PBF) perizinan
cabang, berusaha
5. sarana pelayanan Persentase Usaha
kefarmasian (apotek Kecil Obat - 93%
dan toko obat) dan Tradisional (UKOT)
industri produk obat yang memenuhi
tradisional (usaha kecil ketentuan
obat tradisional dan perizinan
usaha mikro obat Persentase
tradisional) fasilitas
- pelayanan 79%
kefarmasian
(apotek dan
toko obat) yang
memenuhi
standar
Dan
persyaratan
perizinan
Persentase
sarana
- produksi 80%
Usaha Mikro
Obat
Tradisional
(UMOT) yang
memenuhi
ketentuan
perizinan
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.21
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
1. Tersedianya Presentase Presentase 14,22% Daerah menyesuaikan
akses air rumah tangga rumah Tangga besaran target denga
minum dan yang yang hasil kortekrenbang
sanitasi layak menempati menempati tahun 2022 serta kondisi
dan aman hunian dengan hunian dengan dan kemampuan
akses air akses air keuangan daerah
minum aman minum aman
Presentase Presentase 28,01%
rumah tangga rumah tangga
dengan akses dengan akses
air minum air minum
jaringan jaringan
perpipaan perpipaan
Presentase Presentase 91,80%
PDAM dengan PDAM dengan
kinerja sehat kinerja sehat
Persentase Persentase
angka BABS di angka BABS di 1,49%
tempat terbuka tempat terbuka
Presentase Presentase
rumah tangga rumah tangga 92,21%
yang yang (77,64%
menempati menempati penanganan
hunian dengan hunian dengan 14,57%
akses sampah akses Sampah pengurangan)
yang terkelola yang Terkelola
dengan baik di dengan baik di
perkotaan perkotaan
2. Terpenuhinya Presentase Presentase
Standar rumah tangga rumah tangga 97,55%
Pelayanan yang yang
Minimal (SPM) menempati menempati
bidang hunian dengan hunian dengan
pekerjaan akses air akses air
umum minum layak minum layak
Presentase Presentase
rumah tangga rumah tangga 86,03% akses
yang yang layak (termasuk
menempati menempati 13% akses
hunian dengan hunian dengan aman)
akses sanitasi akses sanitasi
(air limbah (air limbah
domestik) layak domestik) layak
dan aman dan aman
3. Terlaksananya Luas jaringan Luas jaringan
pengelolaan daerah irigasi daerah Irigasi 110.672 Ha
SDA terpadu teknis yang teknis yang
direhabilitasi direhabilitasi
Luas jaringan Luas jaringan
irigasi teknis irigasi teknis 30.447 Ha
yang dibangun yang dibangun
Tambahan debit 2,86 m3/detik
air baku
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
4. Terwujudnya Persentase Persentae
konektifitas kondisi mantap kondisi mantap 73%
jalan jalan provinsi jalan
kabupaten/
kota
5. Terpenuhinya Penyelesaian Penyelesaian *Berdasarkan Satuan berupa materi
penyelesaian materi teknis materi teknis target Bimtek teknis RTRW
rencana tata RTRW RTRW dan/atau provinsi/kabupaten/
ruang dan usulan daerah kota
rencana detail
tata ruang **Target Bimtek Target dari K/L masih
RTRW 2023 : 43 bersifat indikatif, dapat
berubah dalam
penyusunan RKT di
tahap selanjutnya
- Penyelesaian *Berdasarkan Satuan berupa materi
materi teknis target Bimtek teknis RDTR
RDTR dan/atau kabupaten/kota
usulan dearth
Target dari K/L masih
**Target Bimtek bersifat indikatif, dapat
RDTR 2023 : berubah dalam
189 penyusunan RKT di
tahap selanjutnya
Penetapan Penetapan *Berdasarkan Satuan (yang
RTRW RTRW target Persub Diharapkan dari Pemda)
RTRW berupa Perda RTRW
provinsi/ kabupaten/
**Target Persub kota
RTRW 2023 : 43 Satuan dari K/L berupa
Persetujuan Substansi
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Kabupaten Penajam
Paser Utara
Provinsi Kalimantan
Utara
Kabupaten Bulungan
Kota Tarakan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Nunukan
Kabupaten Tana Tidung
Kalimantan Tengah
Kabupaten Barito Selatan
Kabupaten Barito Timur
Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Kapuas
Kabupaten Katingan
Kota Palangkaraya
Kabupaten Kotawaringin
Barat
Kabupaten Kotawaringin
Timur
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Murung Raya
Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Sukamara
Sulawesi Utara
Kabupaten Bolaang
Mongondow
Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur
Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara
Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan
Kabupaten Kepulauan
Sangihe
Kabupaten Kepulauan
Talaud
Kota Bitung
Kota Kotamobagu
Kota Manado
Kota Tomohon
Kabupaten Minahasa
Kabupaten Minahasa
Selatan
Kabupaten Minahasa
Tenggara
Kabupaten Minahasa
Utara
Provinsi Gorontalo
Kabupaten Boalemo
Kabupaten Bone Bolango
Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Gorontalo
Utara
Kota Gorontalo
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Kabupaten Pahuwato
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
DAS Tulung WS
Ambon-Seram Provinsi
Maluku
(Kabupaten Maluku
Tengah)
DAS Mentaya WS
Mentaya-Katingan
Provinsi Kalimantan
Tengah (Kabupaten
Kotawaringin Timur)
Pelaksanaan Pelaksanaan 15 Kasus DAS Batanghari
fasilitasi fasilitasi Provinsi Sumatera Barat
penertiban penertiban (Kabupaten Solok,
pelanggaran pelanggaran Kabupaten Dharmasraya,
pemanfaatan pemanfaatan Kabupaten Sawahlunto,
ruang di ruang di Kabupaten Sijunjung,
kawasan sekitar kawasan sekitar Kabupaten Solok Selatan)
Situ, Danau, Situ, Danau, Provinsi Jambi
Embung, Embung, (Kabupaten Bungo,
Waduk (SDEW) Waduk (SDEW) Kabupaten Tebo,
pada Daerah pada Daerah Kabupaten Muaro Jambi,
Aliran Sungai Aliran Sungai Kabupaten Tanjung
(DAS) (DAS) Jabung Timur,
Kabupaten Kerinci,
Kabupaten Batanghari,
Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Merangin)
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Kabupaten Buleleng,
Kota Denpasar)
Tabel 5.22
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Tabel 5.23
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum
Serta Perlindungan Masyarakat
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
1. Meningkatnya Jumlah SOP dalam Jumlah SOP Daerah
pelayanan penegakan Perda dan dalam 10 dokumen menyesuaikan
Perkada, serta penegakan Perda besaran target
penyelenggaraan dengah
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Trantibum Tibumtranmas (deteksi dan Perkada, hasil
yang sesuai dan cegah dini, serta Kortekrenbang
standar pembinaan, penyelenggaraan tahun 2022
penyuluhan, patroli, Tibumtranmas serta kondisi
pengamanan, (deteksi dan dan
pengawalan, cegah dini, kemampuan
penertiban, pembinaan, keuangan
penanganan unjuk rasa penyuluhan, daerah
dan kerusuhan masa) patroli,
yang ditetapkan pengamanan,
pengawalan,
penertiban,
penanganan
unjuk rasa dan
kerusuhan
masa) yang
ditetapkan
Jumlah Satgas Linmas Jumlah Satgas 1 Dokumen
Provinsi yang Linmas
ditetapkan dengan SK Kabupaten/ Kota
Gubernur yang ditetapkan
dengan SK
Bupati/ Walikota
- Persentase 100%
Satgas Linmas
Tingkat
kecamatan yang
ditetapkan
dengan SK
Bupati/ Walikota
- Persentase 100%
anggota
Satlinmas yang
telah
Dikukuhkan
melalui SK
Bupati/ walikota
Persentase pelanggaran Persentase 100%
dan pengaduan pelanggaran dan
trantibum dalam pengaduan
provinsi/ kabupaten/ trantibum
kota yang Dalam
ditangani kabupaten/ kota
yang ditangani
Jumlah dokumen Jumlah 1 Dokumen
pemetaan rawan dokumen
gangguan trantibum pemetaan rawan
provinsi yang gangguan
ditetapkan trantibum
kabupaten/kota
yang ditetapkan
Persentase aparatur Persentase 50%
Satpol PP yang telah aparatur Satpol
mengikuti diklat dasar, PP yang telah
diklat teknis dan diklat mengikuti diklat
fungsional dasar, diklat
teknis dan diklat
fungsional
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
Persentase anggota Persentase
Satlinmas yang telah anggota 100%
ditingkatkan Satlinmas yang
kapasitasnya telah
ditingkatkan
kapasitasnya
Persentase Persentase
ketersediaan posko ketersediaan 20%
Linmas tingkat Posko Linmas
kabupaten/ kota tingkat
kecamatan
Jumlah polisi pamong Jumlah polisi 5 orang/provinsi;
praja yang memiliki pamong praja 7 orang/
kualifikasi sebagai yang memiliki kabupaten/kota
PPNS kualifikasi
sebagai PPNS
Persentase Perda dan Persentase Perda
Perkada yang masih dan Perkada 80%
berlaku dan memuat yang masih
sanksi yang ditegakkan berlaku dan
memuat sanksi
yang ditegakkan
2. Meningkatnya Persentase Persentase
manajemen penyelesaian dokumen penyelesaian
bencana yang kebencanaan sampai dokumen
terintegrasi dengan dinyatakan kebencanaan 100%
pada fase pra sah/legal meliputi sampai dengan
bencana, dokumen pra bencana, dinyatakan
tanggap tanggap darurat sah/legal
darurat dan bencana dan pasca meliputi
pasca bencana dokumen pra
bencana bencana,
tanggap darurat
bencana dan
pasca bencana
Jumlah aparatur Jumlah warga
terkait kebencanaan di negara dan
provinsi/ kabupaten/ aparatur yang 20%
kota yang memperoleh mengikuti
pelatihan pencegahan pelatihan rawan
dan mitigasi dan/atau bencana
gladi kesiapsiagaan dan/atau
kesiapsiagaan
Jumlah personil TRC Jumlah personil
tingkat Provinsi yang TRC yang 20%
ditingkatkan kapasitas Dikembangkan
teknis manajerial teknis
manajerialnya
Jumlah orang yang Jumlah orang
tersedia untuk yang 20%
melaksanakan mendapatkan
sosialisasi KIE rawan sosialisasi KIE
bencana rawan bencana
Lintas kabupaten/ kota
Persentase Persentase 100%
pendampingan penanganan
penanganan pasca pasca bencana
bencana
Persentase Persentase
pendampingan penanganan 100%
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
penanganan tanggap tanggap darurat
darurat bencana bencana
3. Meningkatnya Persentase Persentase
pelayanan pendampingan pembentukan 50%
pemadam pembentukan relawan relawan
kebakaran pemadam kebakaran di pemadam
yang sesuai desa/kelurahan kebakaran di
standar desa/kelurahan
Persentase Persentase
pendampingan pembentukan 50%
pembentukan pos pos pemadam
pemadam kebakaran kebakaran di
di kecamatan kecamatan
Jumlah pejabat Jumlah
fungsional pemadam pejabat 25%
kebakaran dan fungsional
analis kebakaran pemadam
yang ditingkatkan kebakaran
kapasitasnya dan analis
kebakaran
yang
ditingkatkan
kapasitasnya
Persentase Persentase
pendampingan pelayanan 100%
pelayanan pemadaman
pemadaman dan dan
penyelamatan penyelamatan
kebakaran kebakaran
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
6. Sosial
Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para Pemerlu
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan masyarakat korban
bencana. Permasalahan PPKS terbanyak di Provinsi Jawa Barat yaitu
fakir miskin, penyandang disabilitas, lanjut usia terlantar, anak-anak
terlantar, gelandangan/tuna sosial dan pengemis serta perlindungan
dan jaminan sosial bagi pada saat tanggap darurat bencana bagi
korban bencana provinsi. Beberapa arahan sinergi pembangunan
dalam bidang sosial dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.24
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota Bidang
Sosial
7. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja,
baik yang sudah bekerja atau aktif mencari kerja, yang masih mau dan
mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja adalah faktor
produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam
dan faktor modal. Beberapa indikator dapat menggambarkan kondisi
ketenagakerjaan. Peningkatan Persentase angkatan kerja
berpendidikan menengah ke atas diperlukan dalam rangka mendukung
peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan melalui penanggulangan penanganan disertai
dengan peningkatan decent job dilakukan untuk penyediaan lapangan
usaha. Beberapa arahan sinergi pembangunan dalam bidang tenaga
kerja dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.25
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Tenaga Kerja
Tabel 5.26
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
9. Pangan
Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih
tinggi, inklusif dan berdaya saing melalui pengelolaan sumber daya
ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta
pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air,
sumber daya energi, serta kehutanan. Beberapa arahan sinergi
pembangunan dalam bidang pangan dijelaskan dalam tabel dibawah
ini.
Tabel 5.27
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pangan
10. Pertanahan
Urusan pemerintahan bidang pertanahan untuk memperkuat
infrastruktur mendukung pengembangan ekonomi melalui indikator
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi dan Jumlah Kepala
Keluarga penerima akses Reforma Agraria sehingga Tujuan
Pemerataan Sosial Ekonomi Masyarakat secara menyeluruh dapat
terwujud. Beberapa arahan sinergi pembangunan dalam bidang
pertanahan dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.28
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pertanahan
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
1. Terpenuhinya Jumlah bidang Jumlah bidang 355.157 Daerah
inventarisasi tanah yang tanah yang Bidang Menyesuaikan
subyek diredistribusi diredistribusi besaran target
dan obyek Jumlah Kepala Jumlah Kepala 144.200 dengan hasil
redistribusi Keluarga Keluarga Kepala Kortekrenbang
tanah penerima akses penerima akses Keluarga Tahun 2022 serta
Reforma Reforma kondisi dan
Agraria Agraria kemampuan
keuangan daerah
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.29
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Lingkungan Hidup
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Indeks Indeks 69,48 poin
Indeks Kualitas Kualitas
Kualitas Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup (IKLH)
Hidup (IKLH)
2 Meningkatnya Persentase Persentase 75% (dari
penanggung penanggung penanggung total izin
jawab usaha jwab usaha jwab usaha lingkungan,
yang taat dan/atau dan/atau izin PPLH
terhadap izin kegiatan kegiatan dan izin
lingkungan, yang yang diawasi PUU LH
izin PPLH dan diawasi yang
izin PUU LH diterbitkan)
yang Persentase Persentase 20%-30%
diterbitkan ketaatan ketaatan (dari total
penanggung penanggung usaha yang
jawab jawab usaha diawasi)
usaha dan/atau
dan/atau kegiatan
kegiatan terhadap izin
terhadap lingkungan,
izin izin PPLH
lingkungan, dan PUU LH
izin PPLH yang
dan PUU LH diterbitkan
yang
diterbitkan
Persentase 27%
- pengurangan
sampah
Persentase 72%
- sampah yang
ditangani
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.30
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya Persentase cakupan Persentase cakupan 100 %
kualitas kepemilikan buku kepemilikan buku
Pelayanan nikah/akta nikah/akta
Adminduk perkawinan pada perkawinan pada
semua pasangan semua pasangan
yang yang
perkawinannya perkawinannya
dilaporkan dilaporkan
Persentase cakupan Persentase cakupan 100%
kepemilikan akta kepemilikan akta
perceraian pada perceraian pada
semua individu semua individu
yang perceraiannya yang perceraiannya
dilaporkan dilaporkan
Pemanfaatan Data Pemanfaatan Data 80%
Kependudukan Kependudukan
Penyajian data Penyajian data 100%
kependudukan kependudukan
skala Provinsi skala Provinsi
dalam 1 tahun dalam 1 tahun
Presentase Presentase 98%
Cakupan Cakupan
Kepemilikan Akta Kepemilikan Akta
Kelahiran Pada Kelahiran Pada
Anak Usia 0-17 Anak Usia 0-17
Tahun Tahun
Presentase Presentase 100%
Cakupan Cakupan
Kepemilikan Akta Kepemilikan Akta
Kematian dari Kematian dari
Peristiwa Kematian Peristiwa Kematian
yang Dilaporkan yang Dilaporkan
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.31
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya Jumlah Jumlah 13.494
tata kelola aparatur/pengurus aparatur/pengurus Orang
pemerintahan kelembagaan desa kelembagaan desa
desa yang efektif yang memiliki yang memiliki
dan efesien kompetensi dalam kompetensi dalam
tatakelola pemdes tatakelola pemdes
Jumlah sistem Jumlah sistem 7.500 Desa
pelayanan pelayanan
administrasi administrasi
kelembagaan desa kelembagaan desa
yang ditata sesuai yang ditata sesuai
standar standar
Jumlah Jumlah 7.500 Desa
kelembagaan desa kelembagaan desa
yang telah ditata yang telah ditata
sesuai standar sesuai standar
2. Berkembangnya Jumlah Desa Jumlah Desa 5.444 Desa
status Mandiri Mandiri
pembangunan Jumlah Desa Jumlah Desa 58.291
desa Berkembang Berkembang Desa
Jumlah Desa Jumlah Desa 11.652
Tertinggal Tertinggal Desa
3. Terevitalisasinya Jumlah BUMDes Jumlah BUMDes 270
Badan Usaha bersama bersama Bumdesma
Milik Desa (Bumdesma) (Bumdesma)
(BUM Desa) Berkembang Berkembang
Jumlah Badan Jumlah Badan 9.000
Usaha Milik Desa Usaha Milik Desa BUM Desa
(BUMDes) (BUMDes)
Berkembang Berkembang
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.32
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Terkendalinya Angka kelahiran Angka kelahiran 2.19
laju total (Total total (Total Rata-rata
pertumbuhan Fertility Fertility Anak per
penduduk Rate/TFR) per Rate/TFR) per Wanita
dengan WUS usia 15-49 WUS usia 15-49
meningkatkan Tahun Tahun
akses dan Angka prevalensi Angka prevalensi 62.92%
kualitas kontrasepsi kontrasepsi
pelayanan modern/modern modern/modern
keluarga Contraceptive Contraceptive
berencana (mCPR) (mCPR)
Persentase Persentase 7.7%
kebutuhan ber- kebutuhan ber-
KB yang tidak KB yang tidak
terpenuhi (unmet terpenuhi (unmet
need) need)
Angka kelahiran Angka kelahiran 20
remaja umur 15- remaja umur 15- Kelahiran
19 tahun (Age 19 tahun (Age per
Specific Fertility Specific Fertility 1000
Rate/ASFR 15- Rate/ASFR 15- WUS
19) 19) 15-19
tahun
2. Meningkatnya Indeks Indeks 59
Indeks Pembangunan Pembangunan Indeks
Pembangunan Keluarga Keluarga (skala 0-
Keluarga (iBangga) (iBangga) 100)
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.33
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Komunikasi dan Informatika
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Terwujudnya Persentase (%) Persentase (%) 2%
Peningkatan masyarakat masyarakat
Kompetensi (termasuk ASN dan (termasuk ASN dan
Masyarakat di Pelaku Usaha) yang Pelaku Usaha) yang
bidang digital mendapatkan literasi mendapatkan literasi
dan/atau sosialisasi dan/atau sosialisasi
SPBE yang SPBE yang
difasilitasi oleh difasilitasi oleh
Dinas Dinas
Jumlah ASN - 100
pengelola SPBE di Orang
Pemda termasuk
ASN di Kab/Kota di
wilayahnya yang
mendapatkan
pelatihan/bimbingan
teknis pengelolaan
SPBE yang
difasilitasi oleh
Dinas
- Jumlah ASN 10
pengelola SPBE di Orang
Pemda termasuk
ASN di Kab/Kota di
wilayahnya yang
mendapatkan
pelatihan/bimbingan
teknis pengelolaan
SPBE yang
difasilitasi oleh
Dinas
2 Terlaksananya Persentase (%) Persentase (%) 65%
Layanan layanan publik dan layanan publik dan
Pemerintah layanan administrasi layanan administrasi
secara Digital pemerintahan yang pemerintahan yang
berbasis elektronik berbasis elektronik
dan terhubung dan terhubung
dengan system dengan system
penghubung layanan penghubung layanan
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase (%) Persentase (%) 100%
aplikasi umum aplikasi umum
SPBE yang SPBE yang
digunakan oleh digunakan oleh
Pemda Pemda
3. Meningkatnya Persentase (%) Persentase (%) 80%
Penguatan Kelompok Informasi Kelompok Informasi
tata Kelola Masyarakat (KIM) Masyarakat (KIM)
Informasi dan yang melaksanakan yang melaksanakan
Komunikasi diseminasi informasi diseminasi informasi
Publik (IKP) di Kebijakan dan Kebijakan dan
Daerah Program Prioritas Program Prioritas
Nasional dan Nasional dan
prioritas daerah prioritas daerah
Persentase (%) ASN - 80%
pengelola Informasi
dan Komunikasi
Publik di Pemda
yang mendapatkan
pelatihan/bimbingan
teknis pengelolaan
Informasi dan
Komunikasi Publik
yang difasilitasi oleh
Dinas
Persentase (%) Persentase (%) 85%
khalayak yang khalayak yang
terpapar informasi terpapar informasi
terkait program dan terkait program dan
kebijakan kebijakan
Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah,
termasuk konten termasuk konten
tematik dan agenda tematik dan agenda
prioritas nasional prioritas nasional
(tema: protokol (tema: protokol
kesehatan, vaksin, kesehatan, vaksin,
stunting, dll) sesuai stunting, dll) sesuai
strategi komunikasi strategi komunikasi
Persentase (%) Persentase (%) 74%
tingkat kepuasan tingkat kepuasan
masyarakat masyarakat
terhadap akses dan terhadap akses dan
kualitas informasi kualitas informasi
publik Pemerintah publik Pemerintah
Daerah (survei) Daerah (survei)
Persentase (%) Persentase (%) 100%
permohonan permohonan
Informasi Publik Informasi Publik
yang diselesaikan yang diselesaikan
sesuai peraturan sesuai peraturan
perundangan perundangan
4. Tersedianya Persentase (%) Persentase (%) 80%
Infrastruktur Perangkat Daerah Perangkat Daerah
Digital yang memanfaatkan yang memanfaatkan
akses internet yang akses internet yang
disediakan Dinas disediakan Dinas
dan terhubung dan terhubung
dengan jaringan dengan jaringan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
intra Pemerintah intra Pemerintah
Daerah Daerah
5. Meningkatnya - Persentase (%) 100%
Pemanfaatan Perangkat Daerah
Teknologi yang mendapatkan
Digital untuk sosialisasi program
pertumbuhan inovasi yang
ekonomi mendukung
kab/kota cerdas
sesuai dengan
Masterplan kab/kota
cerdas yang sudah
ditetapkan
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.34
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mewujudkan Pertumbuhan Pertumbuhan 18%
Koperasi yang Volume Usaha Volume Usaha
Berkualitas dan Koperasi Koperasi
Modern
2. Mewujudkan Meningkatnya Meningkatnya 4%
UMKM dan Usaha Mikro yang Usaha Mikro yang
Wirausaha Naik bertransformasi bertransformasi
Kelas yang dari Informal ke dari Informal ke
mampu Berdaya Formal Formal
Saing di Pasar Terfasilitasinya Terfasilitasinya 70%
Domestik dan UKM yang UKM yang
Global Berpotensi Masuk Berpotensi Masuk
ke Dalam Rantai ke Dalam Rantai
Pasok dan Ekspor Pasok dan Ekspor
Pertumbuhan Pertumbuhan 3,5%
Wirausaha Wirausaha
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.35
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Penanaman Modal
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tercapainya Tercapainya Tercapainya Rp1.200 Target realisasi
Target Target Target Triliun Penanaman Modal tahun
Realisasi Realisasi Realisasi 2023 disesuikan dengan
Penanaman Penanaman Penanaman target tahun 2022 sebesar
Modal Modal Modal Rp1.200 Triliun dan akan
dilakukan penyesuian
apabila ada arahan lebih
lanjut dari Presiden
Daerah menyesuaikan
besaran target dengan
hasil Kortekrenbang
Tahun 2022 serta kondisi
dan kemampuan
keuangan daerah
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.36
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya Persentase - 38,46
partisipasi Penduduk 10 persen
masyarakat tahun ke atas di
berolahraga dan Provinsi yang
peningkatan berolahraga
pretasi olahraga dalam seminggu
di tingkat terakhir
Nasional dan Jumlah Atlet Jumlah Atlet 10 Orang
Internasional yang berasal dari yang berasal dari
Provinsi yang Kab/Kota yang
masuk Pelatnas masuk Pelatnas
2. Meningkatnya Indeks - 56,65
kualitas pemuda Pembangunan Indeks
yang berdaya Pemuda (skala 0-
saing, berbudaya, 100)
dan berideologi Tersusunnya Tersusunnya 1
Pancasila Rencana Aksi Rencana Aksi Dokumen
Daerah (RAD) Daerah (RAD)
pelayanan pelayanan
kepemudaan di kepemudaan di
tingkat Provinsi tingkat Kab/Kota
Jumlah pemuda Jumlah pemuda 100
yang yang Orang
berpartisipasi berpartisipasi
dalam organisasi dalam organisasi
kepemudaan di kepemudaan di
tingkat Provinsi tingkat
Kabupaten/Kota
Persentase Persentase 0,5%
Wirausahawan Wirausahawan
Muda di tingkat Muda di tingkat
Provinsi Kabupaten/Kota
3. Meningkatnya Jumlah peserta Jumlah peserta 300
partisipasi yang yang Orang
organisasi berpartisipasi berpartisipasi
Kepramukaan dalam kegiatan dalam kegiatan
dalam kepramukaan kepramukaan
pembangunan yang yang
bangsa dilaksanakan dilaksanakan
oleh kwarda oleh kwarda
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
19. Kebudayaan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
kebudayaan bertujuan untuk memberikan perlindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Kekayaan budaya yang dimiliki Provinsi Jawa Barat yang harus terus
digali dan dilestarikan. Untuk itu, pengarusutamaan kebudayaan
dalam berbagai aspek pembangunan dinilai penting dan strategis
Tabel 5.37
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kebudayaan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kelestarian Persentase penduduk Persentase penduduk 1,99
Cagar usia 10 tahun ke usia 10 tahun ke
Budaya atas yang pernah atas yang pernah
terlibat sebagai terlibat sebagai
pelaku/pendukung pelaku/pendukung
pertunjukan seni pertunjukan seni
Persentase rumah Persentase rumah 22,82
tangga yang tangga yang
menyelenggarakan menyelenggarakan
upacara adat upacara adat
Persentase Cagar Persentase Cagar 58,86
Budaya dan Warisan Budaya dan Warisan
Budaya Tak Benda Budaya Tak Benda
yang dilestarikan yang dilestarikan
Persentase penduduk Persentase penduduk 36,00
usia 10 tahun ke usia 10 tahun ke
atas yang menonton atas yang menonton
secara langsung secara langsung
pertunjukan seni pertunjukan seni
Persentase penduduk Persentase penduduk 12,00
usia 10 tahun ke usia 10 tahun ke
atas yang atas yang
mengunjungi mengunjungi
peninggalan sejarah peninggalan sejarah
2. Pemajuan Persentase penduduk Persentase penduduk 0,50
Kebudayaan yang memiliki yang memiliki
sumber penghasilan sumber penghasilan
sebagai sebagai
pelaku/pendukung pelaku/pendukung
kegiatan seni kegiatan seni
Persentase satuan Persentase satuan 0,46
Pendidikan yang Pendidikan yang
melaksanakan melaksanakan
pengarusutamaan pengarusutamaan
kebudayaan kebudayaan
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
20. Statistik
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang statistik
bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan data statistik daerah
khususnya data statistik sektoral yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data berperan penting dalam setiap tahapan
pembangunan terutama pada penyusunan perencanaan pembangunan
Tabel 5.38
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Statistik
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tersedianya data Persentase Persentase 100%
statistik dalam Perangkat Daerah Perangkat Daerah
perencanaan dan yang yang
evaluasi menggunakan menggunakan
pembangunan data statistik data statistik
daerah dalam menyusun dalam menyusun
perencanaan perencanaan
pembangunan pembangunan
daerah daerah
Persentase Persentase 100%
Perangkat Daerah Perangkat Daerah
yang yang
menggunakan menggunakan
data statistik data statistik
dalam melakukan dalam melakukan
monitoring dan monitoring dan
evaluasi evaluasi
pembangunan pembangunan
daerah daerah
2. Meningkatnya Persentase Persentase 100%
kolaborasi, Perangkat Daerah Perangkat Daerah
integrasi, dan yang mendapatkan yang mendapatkan
standardisasi rekomendasi rekomendasi
dalam kegiatan statistik kegiatan statistik
penyelenggaraan Persentase Persentase 100%
SSN Perangkat Daerah Perangkat Daerah
yang yang
menyampaikan menyampaikan
metadata sektoral metadata sektoral
sesuai standar sesuai standar
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
21. Persandian
Persandian bertujuan untuk mengamankan, melindungi dan
menjamin orisinalitas sebuah berita atau dokumen pemerintah. Hal
ini merupakan hal yang amat penting di era serba teknologi informasi
saat ini. Modernisasi pemerintahan akan sangat bergantung dan
didukung oleh penggunaan teknologi informasi di segala aspek mulai
dari administrasi perkantoran (e-office), perencanaan (e-planning),
Tabel 5.39
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Persandian
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Menguatnya Jumlah Lulusan Jumlah Lulusan 100 Daerah
keamanan sertifikasi yang Sertifikasi yang orang menyesuaikan
siber mengikuti mengikuti besaran target
Lingkungan peningkatan peningkatan dengan hasil
Pemerintah kompetensi SDM kompetensi Kortekrenbang
Daerah pengelola SD tahun 2022 serta
keamanan Sistem M pengelola kondisi dan
Pemerintah keamanan Sistem kemampuan
Berbasis Elektronik Pemerintah keuangan daerah
(SPBE) dan CSIRT Berbasis Elektronik
(SPBE) dan CSIRT
Jumlah lulusan Jumlah Lulusan 100
peningkatan Peningkatan Orang
kompetensi SDM kompetensi
pengelola SD
keamanan siber M pengelola
untuk K/L/D keamanan siber
untuk K/L/D
Persentase Persentase 69,2%
Penyelenggara Penyelenggara
Sistem Elektronik Sistem Elektronik
(PSE) pada Sektor (PSE) pada Sektor
Pemda dengan Pemda dengan
Tingkat Tingkat
Kematangan Kematangan
Keamanan Siber Keamanan Siber
pada Skor Minimal pada Skor Minimal
2,5 2,59
Jumlah CSIRT Jumlah CSIRT 3
yang dibentuk di yang dibentuk di Daerah
sektor Pemerintah sektor Pemerintah
Daerah Daerah
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
22. Perpustakaan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
penyelenggaraan urusan perpustakaan berupaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan,
melalui pelayanan perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Beberapa
arahan sinergi pembangunan dalam bidang perpustakaan dijelaskan
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.40
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Perpustakaan
Indikator Target
No. Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pembangunan Indeks Indeks 14 Daerah
literasi Pembangunan Pembangunan indeks menyesuaikan
masyarakat besaran target
meningkat dengan hasil
2. Peningkatan Nilai Tingkat Nilai Tingkat 67.3 Kortekrenbang tahun
kegemaran Gemar Membaca Gemar Membaca nilai 2022 serta kondisi
membaca Masyarakat Masyarakat dan kemampuan
masyarakat Literasi Literasi keuangan daerah
Masyarakat Masyarakat
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
23. Kearsipan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
penyelenggaraan urusan kearsipan berusaha untuk menjamin
ketersediaan arsip yang tercipta dari kegiatan yang dilaksanakan
seluruh perangkat daerah Provinsi Jawa Barat, yang autentik dan
terpercaya sesuai dengan kaidah, prinsip, dan standar kearsipan,
serta peraturan perundang-undangan sehingga arsip dapat dijadikan
sebagai alat bukti yang sah. Beberapa arahan sinergi pembangunan
dalam bidang kearsipan dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.41
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kearsipan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Terwujudnya Jumlah pengguna Jumlah pengguna 47317
revitalisasi dan pelayanan arsip pelayanan arsip Orang
aktualisasi nilai sebagai memori sebagai memori
budaya dan kolektif dan jati kolektif dan jati
kearifan lokal diri bangsa diri bangsa
Jumlah arsip Jumlah arsip 17.8%
terjaga dan arsip terjaga dan arsip
statis sebagai statis sebagai
warisan budaya warisan budaya
yang dipreservasi yang dipreservasi
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.42
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kelautan dan Perikanan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Kawasan -
pengelolaan konservasi
Wilayah perairan,
15.800.00
Pengelolaan pesisir, dan
0 Ha
Perikanan pulau-pulau
(WPP) dan kecil yang
penataan operasional
ruang laut dan Materi teknis - 34 1. Indikator ini
rencana zonasi muatan Provinsi merupakan
pesisir serta perairan bentuk
pengelolaan pesisir yang dukungan
ruang laut disetujui dearth dalam
untuk rangka
diintegrasikan pengintegrasian
ke dalam Rencana Zonasi
RTRW Provinsi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil (RZWP-3-K)
ke dalam
Rencana Tata
Ruang Wilayah
Provinsi.
2. Dearth
menyesuaikan
besaran target
dengan
hasil
Rakortekrenbang
Tahun 2022,
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
mempertimbang
kan hasil
Rakornas dan
Rakernis KKP
serta
kemampuan
keuangan dearth
2 Terwujudnya Produksi - 1.700.000 1. Indikator
industrialisasi garam Ton ditujukan untuk
kelautan dan Provinsi yang
perikanan memiliki potensi
berdaya saing produksi garam.
2. Daerah
menyesuaikan
besaran target
dengan hasil
Rakortekrenbang
Tahun 2022,
mempertimbang
kan hasil
Rakornas dan
Rakernis KKP
serta
kemampuan
keuangan
daerah
2. Daerah
menyesuaikan
besaran target
dengan hasil
Rakortekrenbang
Tahun 2022,
mempertimbang
kan hasil
Rakornas dan
Rakernis KKP
serta
kemampuan
keuangan
daerah
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
dan Bandeng
yang berlokasi
di wilayah
Pantai Utara
Jawa, Lampung,
Sulawesi
Selatan dan
Nusa Tenggara
Barat.
2. Indikator
diarahkan untuk
mendukung
salah satu
program
prioritas KKP
yaitu
pembangunan
kampung
perikanan
budidaya
berbasis kearifan
lokal.
3. Agar
memperhatikan
pelestarian
sumber daya
laut dan
penguatan
ekonomi
masyarakat
melalui
budidaya.
4. Daerah
menyesuaikan
besaran target
dengan
hasil
Rakortekrenbang
Tahun 2022,
mempertimbang
kan hasil
Rakornas dan
Rakernis KKP
serta
kemampuan
keuangan
daerah
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
serta kemampuan
keuangan daerah
3 Terselenggaran Operasi Operasi 100 hari 1. Operasi
ya pengawasan kapal/Speedb kapal/Speedb kapal/Speedboat
sumber daya oat pengawas oat pengawas pengawas
kelautan dan dilakukan untuk
perikanan pengawasan di
integratif wilayah
kewenangan
Provinsi (0-12 mil
laut) dan
Kabupaten/Kota
(Perairan Umum
Daratan).
2. Daerah
menyesuaikan
besaran target
dengan hasil
Rakortekrenbang
Tahun 2022,
mempertimbangk
an hasil
Rakornas dan
Rakernis KKP
serta
kemampuan
keuangan daerah
Pelaku Pelaku Daerah
usah usah 2.870 menyesuaikan
a kelautan a kelautan Pelaku besaran target
dan dan Usaha dengan hasil
Perikanan izin Perikanan izin Rakortekrenbang
Provinsi yang Kabupaten/ Tahun 2022,
diawasi atau Kota yang mempertimbangka
diperiksa diawasi atau n hasil Rakornas
kepatuhannya diperiksa dan Rakernis KKP
kepatuhannya serta kemampuan
keuangan daerah
Pokmaswas - 1.150 Daerah
yang Kelompok menyesuaikan
ditumbuhkan besaran target
dan dengan hasil
dikembangkan Rakortekrenbang
Tahun 2022,
mempertimbangka
n hasil Rakornas
dan Rakernis KKP
serta kemampuan
keuangan daerah
Forum Daerah
Koordinasi - 1 Forum menyesuaikan
Penanganan besaran target
Tindak Pidana dengan hasil
Kelautan dan Rakortekrenbang
Perikanan Tahun 2022,
(TPKP) tingkat mempertimbangka
Provinsi n hasil Rakornas
dan Rakernis KKP
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
serta kemampuan
keuangan daerah
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
25. Pariwisata
Sektor pariwisata telah lama menjadi tulang punggung dari
ekonomi kreatif di Indonesia. pembangunan pariwisata haruslah
berbasis pemberdayaan masyarakat yang utuh dan berkelanjutan.
Pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang baik
dapat mendorong akselerasi pemasaran pariwisata Indonesia.
Beberapa arahan sinergi pembangunan dalam bidang kelautan dan
perikanan yang dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.43
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pariwisata
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Jumlah Jumlah 300.000.000 – Daerah
Kontribusi Perjalanan Perjalanan 315.000.000 menyesuaikan
Pariwisata Wisatawan Wisatawan perjalanan besaran target
dan Ekonomi Nusantara Nusantara dengan hasil
Kreatif Kontribusi Kontribusi 4,4% Rakortekrenbang
terhadap PDB PDB Tahun 2022,
Ketahanan Pariwisata Pariwisata mempertimbangkan
Ekonomi Nilai Nilai Rp1.279.000.000.000 hasil Rakornas dan
Nasional Tambah Tambah Rakernis KKP serta
Ekonomi Ekonomi kemampuan
Kreatif Kreatif keuangan daerah
26. Pertanian
Sektor pertanian menjadi salah satu komponen penting dalam
pembangunan daerah terutama dalam mewujudkan ketahanan
pangan berkelanjutan. Selain itu, pentingnya peran sektor pertanian
dalam pembangunan daerah, diantaranya: penyerap tenaga kerja,
penyumbang PDRB, sumber devisa, bahan baku industri, sumber
bahan pangan dan gizi, serta pendorong bergeraknya sektor-sektor
ekonomi lainnya. Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh
lebih tinggi, inklusif dan berdaya saing melalui pengelolaan sumber
daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian
serta pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber
Tabel 5.44
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Pertanian
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya persentase Persentase 2,36 % Daerah
produktivitas peningkatan peningkatan menyesuaikan
pertanian produktivitas produktivitas besaran target
tanaman tanaman dengan hasil
pangan (padi, pangan (padi, Rakortekrenbang
jagung dan jagung dan Tahun 2022,
kedelai) kedelai) mempertimbangkan
Persentase Persentase 1,85% hasil Rakornas dan
peningkatan peningkatan Rakernis KKP serta
produktivitas produktivitas kemampuan
tanaman tanaman keuangan daerah
hortikultura hortikultura
(cabai dan (cabai dan
bawang merah) bawang merah)
Persentase Persentase 2,05%
peningkatan peningkatan
produktivitas produktivitas
perkebunan perkebunan
(kopi, kelapa, (kopi, kelapa,
kakao, karet, kakao, karet,
lada) lada)
Jumlah Jumlah 4.647.800
Produksi daging Produksi daging Ton
Jumlah Jumlah 986.370
produksi susu produksi susu Ton
Jumlah Jumlah 5.831.500
produksi telur produksi telur Ton
2 Terkendalinya Rasio luas Rasio luas 71,87%
penyebaran serangan OPT serangan OPT
OPT dan DPI yang dapat yang dapat
pada ditangani ditangani
tanaman terhadap luas terhadap luas
serta serangan OPT serangan OPT
penyakit pada (tanaman (tanaman
hewan pangan, pangan,
holtikultura dan holtikultura dan
perkebunan) perkebunan)
Persentase luas Persentase luas 50,20%
areal areal
pengendalian pengendalian
dan dan
penanggulangan penanggulangan
bencana DPI bencana DPI
(Tanaman (Tanaman
pangan, pangan,
Holtikultura Holtikultura
dan dan
Perkebunan) Perkebunan)
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase Persentase 81%
wilayah yang wilayah yang
terkendali dari terkendali dari
penyakit hewan penyakit hewan
menular menular
strategis strategis
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
27. Kehutanan
Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih
tinggi, inklusif dan berdaya saing melalui pengelolaan sumber daya
ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta
pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air,
sumber daya energi, serta kehutanan. Beberapa arahan sinergi
pembangunan dalam bidang kehutanan dijelaskan dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 5.45
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Kehutanan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Persentase - 200.000 Daerah menyesuaikan
luas hutan dan Luas lahan Ha besaran target dengan
lahan yang kritis yang hasil Rakortekrenbang
direhabilitasi direhabilitasi Tahun 2022,
dalam rangka mempertimbangkan
konservasi hasil Rakornas dan
sumber daya Rakernis KKP serta
air kemampuan keuangan
daerah
2 Meningkatnya Peningkatan - 1.172.000
luas kawasan akses legal Ha
hutan yang kepada
dikelola oleh masyarakat
masyarakat dalam
pengelolaan
hutan melalui
Perhutanan
Sosial
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
Tabel 5.46
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Porsi EBT - 17,9 Daerah menyesuaikan
Penggunaan dalam % besaran target dengan
Energi yang Bauran hasil Rakortekrenbang
Bersumber dari Energi Tahun 2022,
Energi Baru Nasional mempertimbangkan hasil
Terbarukan Rakornas dan Rakernis
KKP serta kemampuan
keuangan daerah
2 Meningkatnya Rasio - 100%
Rumah Tangga elektrifikasi
yang Teraliri
Listrik
3 Meningkatnya Persentase - 100%
Jumlah Desa Desa Teraliri
yang Teraliri Listrik (Rasio
Listrik Desa
Berlistrik)
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
29. Perdagangan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
perdagangan diantaranya terkait dengan peningkatan dan
pengembangan ekspor. Kinerja sektor perdagangan dapat dilihat dari
meningkatnya kinerja ekspor bernilai tambah tinggi, meningkatnya
jaminan mutu komoditas potensial daerah serta terwujudnya iklim
usaha yang kondusif. Provinsi Jawa Barat memiliki peran penting
terhadap total nilai ekspor nonmigas secara nasional dengan
kontribusi rata-rata mencapai 17,43 persen. Hal ini menempatkan
Provinsi Jawa Barat sebagai penyumbang ekspor barang nonmigas
terbesar di Indonesia. Beberapa arahan pembangunan dalam bidang
Perdagangan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.47
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Perdagangan
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Persentase - 50- Daerah
Jaminan Mutu komoditi 75% menyesuaikan
Komoditas potensial besaran target
Potensial Daerah yang sesuai dengan hasil
dengan Rakortekrenbang
ketentuan Tahun 2022,
berlaku mempertimbangkan
2 Meningkatnya Persentase - 92% hasil Rakornas dan
Keberdayaan dan penanganan Rakernis KKP serta
Kepercayaan pengaduan kemampuan
Konsumen konsumen keuangan daerah
Persentase - 55%
barang
beredar yang
diawasi yang
sesuai Catatan Indikator
dengan Nomor 6 :
ketentuan *Daerah yang belum
perundang- terdapat kelembagaan
undangan SRG (Sistem Resi
Gudang)
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
8 Terwujudnya Persentase Persentase 5,9%
kecukupan stabilisasi stabilisasi
bahan pangan dan jumlah dan jumlah
untuk ketersediaan ketersediaan
masyarakat harga barang harga barang
kebutuhan kebutuhan
pokok pokok
9 Terwujudnya Inflasi Pangan Inflasi 3-5%
Stabilisasi Harga Bergejolak Pangan
dan Ketersediaan Bergejolak
Pasokan
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
30. Perindustrian
Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi
perekonomian Provinsi Jawa Barat. Sektor industri khususnya
pengolahan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
sektor-sektor lainnya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam
sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja, dan kemampuan
untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar
yang diolah. Beberapa arahan pembangunan dalam bidang
Perdagangan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.48
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Perindustrian
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tercapainya Persentase Persentase 7,70% Daerah menyesuaikan
Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan besaran target dengan
Sektor PDB Sektor PDB Sektor hasil Rakortekrenbang
Industri Industri Industri Tahun 2022,
Pengolahan Pengolahan Pengolahan mempertimbangkan
Nonmigas Nonmigas Nonmigas hasil Rakornas dan
2 Meningkatnya Persentase Persentase 18,40% Rakernis KKP serta
Kontribusi Kontribusi Kontribusi kemampuan keuangan
Sektor Sektor Sektor daerah
Industri Industri Industri
Pengolahan Pengolahan Pengolahan
Nonmigas Nonmigas Nonmigas
Terhadap Terhadap Terhadap
PDB PDB PDB
3 Meningkatnya Jumlah Jumlah 21,34
Tenaga Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja Juta
di Sektor Sektor Sektor Orang
Industri Industri Industri
Pengolahan Pengolahan Pengolahan
Nonmigas Nonmigas Nonmigas
Indikator Target
No Kinerja Keterangan
Provinsi Kab/Kota 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4 Tercapainya Nilai Ekspor Nilai Ekspor USD
Pertumbuhan Produk Produk 160,64
Nilai Ekspor Industri Industri Miliar
Produk Pengolahan Pengolahan
Industri Nonmigas Nonmigas
Pengolahan (USD Miliar) (USD Miliar)
Nonmigas
5 Tercapainya Nilai Nilai Rp544,59
Pertumbuhan Investasi Investasi Triliun
Nilai Investasi Sektor Sektor
Sektor Industri Industri
Industri Pengolahan Pengolahan
Pengolahan Nonmigas Nonmigas
Nonmigas (Rp. Triliun) (Rp. Triliun)
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
31. Transmigrasi
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
transmigrasi bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan
pemerataan serta persebaran penduduk. Perpindahan memberikan
kesempatan bagi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan
memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah atau
mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada. Beberapa
arahan pembangunan dalam bidang Transmigrasi dijelaskan pada
tabel dibawah ini.
Tabel 5.49
Sinergi Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Bidang Transmigrasi
Indikator
No Kinerja Target Keterangan
Provinsi Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Nilai rata- rata Nilai rata- rata 55,31 Daerah menyesuaikan
Status indeks indeks Indeks besaran target dengan
Perkembangan perkembangan perkembangan hasil Rakortekrenbang
Kawasan 52 Kawasan 52 Kawasan Tahun 2022,
Transmigrasi Transmigrasi Transmigrasi mempertimbangkan
yang Prioritas Prioritas hasil Rakornas dan
direvitalisasi Nasional yang Nasional yang Rakernis KKP serta
direvitalisasi direvitalisasi kemampuan keuangan
daerah
Sumber: Permendagri Nomor 81 Tahun 2022
BAB VI
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
TAHUN 2023
Tabel 6.1
Rencana Program dan Kegiatan Provinsi yang Didanai oleh APBN
untuk Mendukung Prioritas Nasional Tahun 2023
Major
No Usulan Volume Satuan Kementerian Lokasi
Project
1 Pembangunan Waduk Cibeet 1 Lokasi Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor
(Kabupaten Bogor) dan Perumahan Rakyat
2 Pembangunan Waduk Cijurey 1 Lokasi Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor
(Kabupaten Karawang) dan Perumahan Rakyat
3 Pembangunan Jalan Tol 31.11 km Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor
Bogor - Serpong via Parung (JORR 3) dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Bogor (31,11
km)
4 Pembangunan TPA Nangkaleah 1 Lokasi Kementerian Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Dan Kehutanan
Tasikmalaya
5 Pengendalian Banjir 1 Lokasi Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Majalengka
Kawasan BIJB Kertajati dan Perumahan Rakyat
Kab. Majalengka
6 Penyediaan Air Baku TPPAS Legok 1 Lokasi Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung
Nangka dan Perumahan Rakyat
7 Pembangunan IPLT 1 Unit Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung
Cibeet dan Perumahan Rakyat
8 Pengembangan Food 3806 Ha Kementerian Pertanian Kabupaten Sumedang
Estate Mangga Gedong
Gincu
9 Integrated Farming 231 Ha Kementerian Pertanian Kabupaten Sumedang
Sayuran Berbasis
Korporasi Petani
10 Pengembangan Pelabuhan Pengumpan Regional 1 Lokasi Kementerian Perhubungan Kabupaten Sukabumi
Palabuhanratu (Lanjutan)
11 Pembangunan Embung 75000 m³ Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Subang
Rancahilir dan Perumahan Rakyat
12 Pembangunan TPA Heuleut 1 Unit Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Majalengka
dan Perumahan Rakyat
Major
No Usulan Volume Satuan Kementerian Lokasi
Project
13 Pembangunan TPA 1 Lokasi Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Subang
Jalupang dan Perumahan Rakyat
14 Pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan 10 Km Kementerian Pekerjaan Umum Kabupaten Kuningan
dan Perumahan Rakyat
15 *Pembangunan Pusat Pendidikan 45 Ha Major Kementerian Perindustrian Kab. Subang
Vokasi/Pelatihan Vokasi Project
16 *Pembangunan Politeknik 13,8 Ha Major a. Kementerian Pekerjaan Kab. Majalengka
Manufaktur Kampus II Project Umum dan Perumahan
Rakyat;
b. Kementerian Dikbud-
Ristek.
17 *Pengembangan Desa Digital (Rebana) 100 Desa Major a. Kementerian Kominfo; Kab. Majalengka, Kab. Subang,
Project b. Kementerian Desa dan Kab. Indramayu, Kab. Cirebon,
PDTT. Kab. Sumedang
18 *Pengembangan Desa Digital (Jabsel) 120 Desa Major a. Kementerian Kominfo; Kab. Garut, Kab. Sukabumi, Kab.
Project b. Kementerian Desa dan Cianjur, Kab. Pangandaran
PDTT.
19 *Pengembangan Pusat Jantung 13.960 M² Major Kementerian Kesehatan. Kab. Sukabumi
Terpadu RSU Jampang Kulon Project
Sumber: Diolah Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2022
*Berdasarkan Perpres 87 Tahun 2021 (P1)
Tabel 6.2
Pagu Anggaran Indikatif
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non Fisik Tahun 2023
untuk Mendukung Prioritas Nasional Tahun 2023
Tabel 6.3
Keselarasan Program Perangkat Daerah dengan Program Prioritas Nasional dalam Rancangan RKP 2023
serta Dukungan Pendanaan pada RKPD 2023
Tabel 6.4
Rekapitulasi Anggaran Berdasarkan Prioritas Pembangunan
Tahun 2023
Tabel 6.5
Rekapitulasi Alokasi Anggaran Indikatif Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
RANCANGAN ALOKASI
KODE PERANGKAT DAERAH
2023
1.01.01 Dinas Pendidikan 10.416.146.281.732
1.02.01 Dinas Kesehatan 1.831.104.135.591
1.03.01 Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang 1.154.436.552.128
1.03.02 Dinas Sumber Daya Air 329.681.892.221
1.04.01 Dinas Perumahan dan Permukiman 774.780.423.236
1.05.01 Satuan Polisi Pamong Praja 40.623.984.586
1.05.02 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 29.212.604.657
1.05.03 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 171.365.268.240
1.06.01 Dinas Sosial 174.030.878.251
1.07.01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 139.096.127.896
Dinas Pemberdayaan Perempuan, 48.438.235.327
1.08.01 Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana
1.09.01 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 146.269.962.408
1.11.01 Dinas Lingkungan Hidup 133.451.379.869
Dinas Kependudukan dan Pencatatan 14.385.126.350
1.12.01
Sipil
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan 113.014.066.710
1.13.01
Desa
1.15.01 Dinas Perhubungan 150.357.472.638
1.16.01 Dinas Komunikasi dan Informatika 220.186.567.126
1.17.01 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 103.937.991.606
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan 45.149.285.618
1.18.01
Terpadu Satu Pintu
1.19.01 Dinas Pemuda dan Olahraga 168.726.070.236
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 53.670.196.158
1.23.01
Daerah
2.01.01 Dinas Kelautan dan Perikanan 140.169.563.880
2.02.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 99.277.750.938
2.03.01 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 313.320.828.732
RANCANGAN ALOKASI
KODE PERANGKAT DAERAH
2023
2.03.02 Dinas Perkebunan 87.564.678.441
2.04.01 Dinas Kehutanan 213.430.503.405
2.05.01 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 100.248.171.376
2.07.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 143.090.695.954
Badan Perencanaan Pembangunan 86.537.601.346
3.01.01
Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset 12.677.585.262.955
3.02.01
Daerah
3.02.02 Badan Pendapatan Daerah 435.878.998.968
3.03.01 Badan Kepegawaian Daerah 59.173.137.848
Badan Pengembangan Sumber Daya 61.323.904.434
3.03.02
Manusia
Badan Penelitian dan Pengembangan 22.006.116.861
3.04.01
Daerah
3.05.03 Sekretariat Daerah 867.593.853.164
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
3.05.04
Daerah 478.644.779.852
3.05.05 Inspektorat 104.410.712.069
3.05.10 Badan Penghubung 13.298.517.496
JUMLAH 32.161.619.580.303
Sumber: Hasil olahan Bappeda Provinsi Jawa Barat tahun 2022, berdasarkan
batasan pagu anggaran Perangkat Daerah per tanggal 14 Juli Tahun 2022
Tabel 6.6
Proyek Strategis Provinsi Tahun 2023
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Penataan Alun-
Penataan Alun- Alun Kab. Tahap Usulan
1 Selesai 2019 2023 BL 18.500.000.000 1
Alun Gadobangkong Sukabumi Pengusulan Konstruksi
Kab. Sukabumi
Penataan Alun-
Penataan Alun- Tahap Usulan
2 Alun Langensari Kota Banjar Selesai 2019 2023 BL 15.000.000.000 1
Alun Pengusulan Konstruksi
Kota Banjar
Penataan Alun-
Penataan Alun- Kab. Tahap Usulan
3 Alun Ciparay Selesai 2020 2023 BL 10.000.000.000 1
Alun Bandung Pengusulan Konstruksi
Kab. Bandung
Penataan Alun-
Penataan Alun- Tahap Usulan
4 Alun Cimahi Kota Cimahi Selesai 2020 2023 BL 16.822.000.000 1
Alun Pengusulan Konstruksi
Kota Cimahi
Penataan Alun-
Penataan Alun- Tahap Usulan
5 Alun Ciamis Kab. Ciamis Selesai 2020 2023 BTL 1
Alun Pengusulan Konstruksi 16.000.000.000
Kab. Ciamis
Penataan Alun-
Penataan Alun- Tahap Usualan
6 Alun Ciranjang Kab. Cianjur Selesai 2021 2023 BL 16.000.000.000 1
Alun Pengusulan Kontruksi
Kab. Cianjur
Penataan Alun-
Penataan Alun- Kab. Tahap Usulan
7 Alun Jatiwangi Selesai 2021 2023 BL 11.500.000.000 1
Alun Majalengka Pengusulan Kontruksi
Kab. Majalengka
Penataan Alun-
Penataan Alun- Alun Dadaha Kota Tahap Pelaksanaan
8 Selesai 2021 2023 BL 1
Alun Kota Tasikmalaya Pengusulan Kontruksi 16.000.000.000
Tasikmalaya
Penataan Alun-
Penataan Alun- Alun Parung Proses Tahap Pelaksanaan
9 Kab. Bogor 2022 2023 BL 10.000.000.000 1
Alun Panjang Kab. Perencanaan Pengusulan Perencanaan
Bogor
Penataan Alun- Kab.
Penataan Alun- Tahap Usulan
10 alun Kab. Bandung Selesai 2021 2023 BL 14.000.000.000 1
Alun Pengusulan Kontruksi
Bandung Barat Barat
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Penataan Alun-
Penataan Alun- Alun Pataraksa Proses Pelaksanaan
11 Kab. Cirebon Selesai 2019 2021 & 2023 BTL 5.000.000.000 1
Alun Kab. Cirebon Pembangunan Kontruksi
(lanjutan)
Penataan Alun-
Alun Taman
Penataan Alun- Tahap Usulan
12 Benteng Kab. Subang Selesai 2021 2023 BL 21.200.000.000 1
ALun Pengusulan Kontruksi
Pancasila Kab.
Subang
Penataan Alun-
Penataan Alun- Alun Karawang Kab. Proses Usulan
13 Selesai 2018 2022 & 2023 BL 8.000.000.000 1
Alun Kab. Karawang Karawang Pembangunan Kontruksi
(lanjutan)
Pembangunan
Pembangunan Pusat Budaya Tahap Usulan
14 Kab. Ciamis Selesai 2018 2023 BTL 12.868.437.000 1
Pusat Budaya Karangkamulya Pengusulan Konstruksi
n Kab. Ciamis
Pengembangan
Destinasi
Pengembangan
Pariwisata Proses Usulan
15 Destinasi Kab. Cirebon Selesai 2019 2023 BL 5.000.000.000 1
Pantai Gebang Pembangunan Konstruksi
Pariwisata
Mekar Kab.
Cirebon
Penataan
Pengembangan
Destinasi Tahap Usulan
16 Destinasi Kab. Ciamis Selesai 2021 2023 BL 14.991.375.000 1
Pariwisata Situ Pengusulan Kontruksi
Pariwisata
Panjalu
Penataan
Pengembangan Destinasi
Kab. Tahap Usulan
17 Destinasi Pariwisata Situ Selesai 2019 2023 BL 3.000.000.000 1
Purwakarta Pengusulan Kontruksi
Pariwisata Cisaat Kab.
Purwakarta
Penataan
Pengembangan Destinasi
Tahap Usulan
18 Destinasi Pariwisata Situ Kab. Bogor Selesai 2021 2023 BL 5.000.000.000 1
Pengusulan Kontruksi
Pariwisata Kemang Kab.
Bogor
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Penataan
Pengembangan Destinasi
Tahap Usulan
19 Destinasi Pariwisata Situ Kota Depok Selesai 2021 2023 BL 5.000.000.000 1
Pengusulan Kontruksi
Pariwisata Jatijajat Kota
Depok
Pengembangan
Destinasi
Pengembangan Pariwisata
Kab. Tahap Usulan
20 Destinasi Pantai - - 2023 BTL 10.000.000.000 1
Tasikmalaya Pengusulan Konstruksi
Pariwisata Karangtawulan
Kab.
Tasikmalaya
Pengembangan
Pengembangan Destinasi
Kab.
21 Destinasi Pariwisata Selesai 2019 - 2023 - - 10.498.885.300 1
Sukabumi
Pariwisata Amphiteater
Ciletuh
Pengembangan
Destinasi
Pengembangan
Pariwisata Kab. Proses Pelaksanaan
22 Destinasi Selesai 2020 2021 & 2023 BTL 11.069.797.000 1
Geyser Cisolok Sukabumi Pembangunan Kontruksi
Pariwisata
Kab. Sukabumi
(Lanjutan)
Pengembangan
Destinasi
Pengembangan
Pariwisata Kab. Proses Pelaksanaan
23 Destinasi Selesai 2021 2022 & 2023 BL 5.000.000.000 1
Pantai Sukabumi Pembangunan Kontruksi
Pariwisata
Pangumbahan
(Lanjutan)
Pembangunan
Pengembangan
Pusat Pencak Kab. Tahap Usulan
24 Destinasi Selesai 2021 2023 BL 32.251.049.600 1
Silat Provinsi Sumedang Pengusulan Konstruksi
Pariwisata
Jawa Barat
Pengembangan Penataan
Tahap Usulan
25 Destinasi Kawasan Kota Bekasi Selesai - 2023 BTL 2.941.600.000 1
Pengusulan Kontruksi
Pariwisata Kampung Bali
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Pengembangan
Pengembangan Destinasi
Tahap Usulan
26 Destinasi Pariwisata Kab. Cianjur Selesai 2021 2023 BTL 22.853.188.600 1
Pengusulan Kontruksi
Pariwisata Gunung Padang
(Lanjutan)
Pengembangan
Agro Edu Wisata
Pengembangan Penataan Kab.
Proses Proses Usulan
27 Destinasi Satuan Bandung 2022 2023 BL 13.125.000.000 1
Perencanaan Pembangunan Kontruksi
Pariwisata Pelayanan Barat
Margahayu
Cikole
Pengembangan
Pengembangan Agro Edu Wisata Kab.
Usulan Tahap Usulan
28 Destinasi Perbaikan Bandung 2022 2023 BL 8.565.000.000 1
Perencanaan Pengusulan Kontriksi
Pariwisata Laboratorium Barat
Kimia Agri
Pengembangan
Agro Edu Wisata
Pengembangan Pengandaan Kab.
29 Destinasi Peralatan Bandung 2023 BL 5.144.287.200
Pariwisata Laboratorium Barat
Kimia Agro
Cikole
Pembangunan
Pengembangan
Embung Kab. Usulan Tahap
30 Destinasi 2022 2023 BL 7.000.000.000 1
Sindangsari Sumedang Perencanaan Pengusulan
Pariwisata
(Kehati)
Pengembangan Pembangunan
31 Destinasi Embung Wisata Kab. Cianjur 2022 2023 BL 2.500.000.000 1
Pariwisata Cikanyere
Jasa Konsultasi
Perencanaan
Pengembangan
Revitalisasi Kab.
32 Destinasi 2022 2023 BL 350.000.000 1
Destinasi Karawang
Pariwisata
Pariwisata
Batujaya
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Jasa Konsultasi
Pengembangan
Perencanaan Kota
33 Destinasi 2022 2023 BL 350.000.000 1
Penataan Curug Bandung
Pariwisata
Dago
Jasa Konsultasi
Perencanaan
Pengembangan
Penataan Buper Kab.
34 Destinasi 2022 2023 BL 500.000.000 1
Kiara Payung Sumedang
Pariwisata
Sebagai
Destinasi Wisata
Pengembangan
Agro Edu Wisata
Rehabilitasi
Pengembangan Sarana dan Kab.
35 Destinasi Prasarana Balai Bandung 2022 2023 BL 1.000.000.000 1
Pariwisata Pengembangan Barat
Sapi Perah dan
Hijau Pekan
Ternak Cikole
Pembangunan
Revitalisasi Proses Pelaksanaan
36 Pasar Harapan Kota Bekasi Selesai 2019 2021 & 2023 BTL 15.000.000.000 1
Pasar Rakyat Pembangunan Kontruksi
Jaya (Lanjutan)
Revitalisasi Pasar Ciranjang Proses Proses Pelaksanaan
37 Kab. Cianjur 2019 & 2022 2021 & 2023 BL 15.000.000.000 1
Pasar Rakyat Kab. Cianjur Perencanaan Pembangunan Kontruksi
Pembangunan Pembangunan
Kab. Tahap Usulan
38 Jalan & Jembatan Selesai - 2023 BL 80.000.000.000 1
Pangandaran Pengusulan Konstruksi
Jembatan Sodong - Kopo
Pembangunan Pedestrian Kota
Kota Tahap Usulan
39 Jalan & Sukabumi 4 - - 2023 BTL 23.040.000.000 1
Sukabumi Pengusulan Konstruksi
Jembatan Ruas
Pembangunan
Pembangunan Kab.
Pedestrian Tahap Usulan
40 Jalan & Bandung Selesai - 2023 BL 20.600.000.000 1
Lembang Kab. Pengusulan Kontruksi
Jembatan Barat
Bandung Barat
Pembangunan
Pembangunan
Jembatan Kab. Proses Pelaksanaan
41 Jalan & Selesai - 2023 BTL 36.067.127.000 1
Walahar Karawang Pembangunan Kontruksi
Jembatan
(Lanjutan)
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Pemeliharaan
Pembangunan Berkala Jalan
Kab. 3.681.577.146,1
42 Jalan & Bumi - - - 2023 - BL 1
Sumedang 2
Jembatan Perkemahan
Kaiara Payung
Penataan
Penataan Ruang Monumen Kota Proses Pelaksanaan
43 Selesai 2019 2020 & 2023 BL 70.000.000.000 1
Terbuka Publik Perjuangan & Bandung Pembangunan Konstruksi
Gasibu
Pembangunan
Pembangunan
Menara Masjid Kab. Proses Proses 2021, 2022 & Pelaksanaan
44 Sarana 2020 & 2021 BTL 11.500.000.000 1
Al Kamil Sumedang Perencanaan Pembangunan 2023 Kontruksi
Peribatan
(lanjutan)
Pembangunan
Pembangunan
Jembatan Kab. Proses Proses 2021, 2022 & Pelaksanaan
45 Sarana 2020 & 2021 BTL 5.000.000.000 1
Masjid Al Kamil Sumedang Perencanaan Pembangunan 2023 Kontruksi
Peribatan
(lanjutan)
Pembangunan Pembangunan
Proses
46 Sarana Masjid Magonda Kota Depok 2022 2023 BTL 20.000.000.000 1
Perencanaan
Peribatan Kota Depok
Pembangunan
Gedung
Revitalisasi Laboratorium
Kota
47 Gedung Berstandar 2022 2023 BL 2.000.000.000 1
Bandung
Pemerintahan Internasional
UPTD LH
(lanjutan)
Peralatan
Mebeulair dan
Peralatan
Revitalisasi Gedung
Kota
48 Gedung Laboratorium 2023 BL 1.500.000.000 1
Bandung
Pemerintahan Berstandar
Internasional
UPTD LH
(Lanjutan)
PERKIRAAN
KELOMPOK LOKASI KAB. STATUS TAHUN STATUS TAHUN TAHAPAN SKEMA
NO NAMA PROYEK KEBUTUHAN PRIORITAS
PROYEK KOTA PERENCANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI PROYEK PENDANAAN
ANGGARAN
Pengembangan
Laboratorium
Revitalisasi
Berstandar Kota
49 Gedung 2022 2023 BL 3.000.000.000 1
Internasional Bandung
Pemerintahan
UPTD LH
(Lanjutan)
Jasa Konsultasi
Revitalisasi
Masterplan
50 Gedung Kab. Garut 2023 BL 500.000.000 1
BPPT Domba
Pemerintahan
Garut Jatiwangi
Jasa Konsultasi
Revitalisasi
DED BPPT Kab.
51 Gedung 2022 2023 BL 1.000.000.000 1
Unggas Majalengka
Pemerintahan
Jatiwangi
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat, diolah, 2022
Tabel 6.7
Proyek Strategis dengan Skema KPBU Tahun 2023
Tabel 6.8
Prospek Proyek KPBU
Tabel 6.9
Alokasi Anggaran Rencana Pendanaan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2023
Sumber
No. SPM Bidang Jenis Pelayanan Program Kegiatan Anggaran (Rp)
Dana
1 SPM Pendidikan Menengah dan Program Pengelolaan Kegiatan Pengelolaan APBD,
Pendidikan Pendidikan Khusus Pendidikan Pendidikan Sekolah 3.976.275.613.515 APBN
Menengah Atas
Kegiatan Pengelolaan APBD,
Pendidikan Sekolah 5.628.170.460.139 APBN
Menengah Kejuruan
Kegiatan Pengelolaan 821.416.332.523 APBD,
Pendidikan Khusus APBN
2 SPM Kesehatan Pelayanan Kesehatan Bagi Program Pemenuhan Penyediaan Layanan 425.773.044.336 APBD,
Penduduk Terdampak Krisis Upaya Kesehatan Kesehatan untuk UKP APBN
Kesehatan Akibat Bencana Perorangan Dan Upaya Rujukan, UKM dan UKM
Dan/Atau Berpotensi Kesehatan Masyarakat Rujukan Tingkat Daerah
Bencana Provinsi Provinsi
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi
3 SPM Pekerjaan Pelayanan Pemenuhan Program Pengelolaan Pengelolaan dan 17.700.000.000 APBD
Umum Kebutuhan Air Minum Curah Dan Pengembangan Pengembangan Sistem
Lintas Kabupaten/Kota Sistem Penyediaan Air Penyediaan Air Minum
Minum (SPAM) Lintas
Kabupaten/Kota
Penyediaan Pelayanan Program Pengelolaan Pengelolaan dan 6.000.000.000 APBD
Pengelolahan Air Limbah dan Pengembangan Pengembangan Sistem Air
Domestic Regional Lintas Sistem Air Limbah Limbah Domestik Regional
Kabupaten/Kota
4 SPM Penyediaan dan Rehabilitasi Program Pembangunan dan 1.000.000.000 APBD
Perumahan Rumah Korban Bencana atau Pengembangan Rehabilitasi Rumah Korban
Relokasi Program Provinsi Perumahan Bencana atau Relokasi
Program
Provinsi
Pendataan Penyediaan dan 400.000.000 APBD
Rehabilitasi Rumah Korban
Sumber
No. SPM Bidang Jenis Pelayanan Program Kegiatan Anggaran (Rp)
Dana
Bencana atau Relokasi
Sosialisasi dan Persiapan 219.100.000.000 APBD
Penyediaan dan Rehabilitasi
Rumah Korban Bencana atau
Relokasi Program Provinsi
5 SPM Pelayanan Ketentraman Dan Program Peningkatan Penanganan Gangguan 219.100.000.000 APBD
Trantibumlinas Ketertiban Umum Provinsi Ketentraman dan Ketenteraman dan Ketertiban
Ketertiban Umum Umum Lintas Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
6 SPM Sosial Rehabilitasi Sosial Dasar Program Rehabilitasi Kegiatan Rehabilitasi Sosial 1.746.345.800 APBD
Penyandang Disabilitas Sosial Dasar Penyandang Disabilitas
Telantar Di Dalam Panti Terlantar di dalam Panti
Rehabilitasi Sosial Dasar Program Rehabilitasi Kegiatan Rehabilitasi Sosial 15.945.616.404 APBD
Anak Telantar Di Dalam Panti Sosial Dasar Anak Terlantar di
Dalam Panti
Rehabilitasi Sosial Dasar Program Rehabilitasi Kegiatan Rehabilitasi Sosial 5.606.450.000 APBD
Lanjut Usia Telantar Di Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar
Dalam Panti di dalam Panti
Rehabilitasi Sosial Dasar Program Rehabilitasi Rehabilitasi Sosial Dasar 2.201.412.000 APBD
Tuna Sosial Khususnya Sosial Gelandangan dan Pengemis di
Gelandangan Dan Pengemis dalam Panti
Di Dalam Panti
Perlindungan dan Jaminan Program Penanganan Perlindungan Sosial Korban 4.100.470.175 APBD
Sosial Pada Saat dan Setelah Bencana Bencana Alam dan Sosial
Tanggap Darurat Bencana Provinsi
Bagi Korban Bencana
Provinsi
Sumber: diolah Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2022
BAB VII
KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAH
DAERAH
Tabel 7.1
Proyeksi Indikator Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Realisasi Proyeksi
No. Indikator Makro Tahun 2022)** 2023)**
2021
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1 72,45 72,57 73,05
(Poin)
2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%) 3,74 3,92 4,35
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
3 9,82 10,16 9,69
(%)
4 Persentase Penduduk Miskin (%) 7,97 7,67 7,54
5 Indeks Gini (Poin) 0,412 0,400 0,396
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
6 1,41 1,16 1,12
(%)*
7 Pendapatan Per Kapita (Juta Rupiah) 45,30 46,48 49,29
Sumber: *) Data diperoleh dari BPS Jawa Barat, 2021
**) Data diperoleh dari Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023
Berdasarkan pada
Tabel 7.1, Provinsi Jawa Barat memiliki potensi untuk
mencapai pembangunan daerah yang maksimal dengan
mempertimbangkan hasil realisasi capaian pada Bab II. Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat memproyeksikan indikator makro tahun
2023, dengan memperhatikan capaian tahun 2021 untuk mencapai
target-target tersebut.
Kenaikan IPM tahun 2021 ke tahun 2022 diproyeksikan tidak
terlalu tinggi karena masih dalam tahap pemulihan perekonomian
menuju kondisi normal. Pada tahun 2023 diperkirakan aktivitas
perekonomian sudah mulai normal, sehingga daya beli atau indeks
pengeluaran yang merupakan komponen penyusun IPM
diperkirakan sudah meningkat dan dapat tumbuh siginifikan.
Dengan meningkatnya IPM, diindikasikan kualitas pendidikan
meningkat sehingga dapat mendorong kesuksesan program
pengendalian penduduk dan memicu penurunan LPP, menekan LPP
pada tahun 2022 dan 2023.
Tabel 7.2
Proyeksi Indikator Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
Realisasi Proyeksi
No Indikator Pembangunan Daerah
2021)* 2022) 2023)
1 Inflasi (%) 1,69 3,00** 3,00**
2 Indeks Williamson (poin) 0,667 0,655*** 0,650***
Jumlah Penduduk Miskin (juta
3 4,20 3,86*** 3,83***
orang)
PDRB Per Kapita (ADHK) (Juta
4 29,83*** 30,91*** 32,10***
Rupiah)
PDRB Per Kapita (ADHB) (Juta
5 45.30 46,34*** 49,04***
Rupiah)
Pengeluaran Per Kapita (Ribu
6 10.934 11.024*** 11.394***
Rupiah/ Orang/ Tahun)
7 Usia Harapan Hidup (UHH) (Tahun) 73,23 73,09 73,11
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
8 8,61 8,60 8,64
(Tahun)
Harapan Lama Sekolah (HLS)
9 12,61 12,54 12,56
(Tahun)
Sumber: diolah, Bappeda 2022 dan Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023
Keterangan: *) Data diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Barat
**) Data diperoleh dari Kementerian Keuangan
***) Data diperoleh dari Tim Kerangka Ekonomi Makro Daerah Provinsi
Jawa Barat
Tabel 7.3
Target Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Barat
Tahun 2023
Realisasi Target
NO. Indikator Kinerja Utama
2021 2022 2023
1 Indeks Kerukunan Umat Beragama (persen) 72,70 69,10 69,60
2 Indeks Demokrasi (poin) 79,72 71,79 72,79
3 Persentase Penduduk Miskin (persen) 7,97 7,67 7,54
4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (persen) 9,82 10,16 9,69
5 Umur Harapan Hidup (tahun) 73,23 73,09 73,11
6 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) (poin) 70,24* 69,80 70,30
7 Indeks Pembangunan Gender (IPG) (poin) 89,36 89,42 90,02
8 Rata–Rata Lama Sekolah (tahun) 8,61 8,60 8,64
9 Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,61 12,54 12,56
10 Indeks Pembangunan Pemuda (poin) 49,00* 52,00 54,00
11 Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat 24,78 24,89 24,21
(persen)
12 Indeks Ketentraman dan Ketertiban (poin) 87,50 74,00 75,00
13 Konsumsi listrik per kapita (Kwh/kapita) 1.280,53 1.100 1.150
14 Tingkat Konektivitas Antar Wilayah (Persen) 43,51 44,00 47,00
Realisasi Target
NO. Indikator Kinerja Utama
2021 2022 2023
15 Indeks Desa Membangun (poin) 0,72 0,71 0,72
Tabel 7.4
Target Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan
Urusan Pemerintah Tingkat Dampak/Impact Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2023
130 Persentase perumusan kebijakan Persen 90,00 95,25 90,00 90,00 IKU Sekretariat
umum serta koordinasi,supervisi, Daerah
pembinaan, pengendalian dalam
aspek BUMD Lembaga Keuangan dan
BLUD, BUMD Non Lembaga Keuangan
dan perumusan kebijakan umum
serta koordinasi, fasilitasi,
pengendalian dalam aspek Investasi
Pemerintah Daerah, Inovasi
Pembiayaan, dan Administrasi
Pembangunan yang ditindaklanjuti*
131 Kualifiasi Kepuasan Layanan Kualifikasi Baik Baik Baik Baik IKU Sekretariat
Pimpinan* Daerah
132 Tingkat Kepuasan terhadap Layanan Kualifikasi Baik Baik Baik Baik IKU Sekretariat
Keprotokolan Daerah
133 Nilai Indeks Kepuasan Pengguna Nilai B B B B IKU Sekretariat
Layanan Internal Setda* Daerah
134 Persentase penyelenggaraan fungsi persen 93,00 N/A** 94,00 95,00 IKU Sekretariat
Biro Organisasi secara efektif* Daerah
135 Indek Kepuasan Layanan Intenal kualifikasi Baik Baik Baik Baik IKU Sekretariat
Setda* Daerah
Tabel 7.5
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Tingkat Hasil/Outcome Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2023
1 2 3 4 5 6 7 8
I URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
1 Pendidikan
1 Tingkat Partisipasi Warga Negara persen 72,56 83,58 75,51 78,46 Dinas Pendidikan
Usia 16 - 18 Tahun yang
Berpartisipasi Dalam Pendidikan
Menengah*
2 Tingkat Partisipasi Warga Negara persen 45,27 96,41 46,43 47,59 Dinas Pendidikan
Usia 4-18 Tahun Penyandang
Disabilitas yang Berpartisipasi
Dalam Pendidikan Khusus*
3 Tingkat pengembangan kurikulum persen 80,00 100,00 80,00 84,00 Dinas Pendidikan
muatan lokal Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus*
4 Persentase Pemenuhan Pendidik persen 100,00 94,00 100,00 100,00 Dinas Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan satuan
Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus sesuai
Standar*
5 Persentase izin Pendidikan persen 80,00 100,00 80,00 84,00 Dinas Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus
yang diselenggarakan masyarakat
yang diterbitkan*
6 Persentase dokumen pembinaan, persen 80,00 100,00 84,00 88,20 Dinas Pendidikan
pengembangan dan perlindungan
1 2 3 4 5 6 7 8
bahasa dan sastra yang
penuturannya lintas daerah di
Provinsi Jawa Barat*
2 Kesehatan
1 Persentase Persalinan di Fasilitas Persen 89,00 98,62 91,00 93,00 Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan*
2 Presentase Kabupaten/Kota yang Persen 85,00 87,90 90,00 95,00 Dinas Kesehatan
penduduknya menggunakan air
minum yang berkualitas*
3 Presentase Kabupaten/Kota yang Persen 80,00 85,90 85,00 90,00 Dinas Kesehatan
Penduduknya menggunakan
Sanitasi yang layak (Jamban
Sehat)*
4 Persentase Kabupaten/ Kota yang Persen 73,27 100,00 80,19 90,00 Dinas Kesehatan
melaksanakan Surveilans Gizi*
5 Persentase Kab/Kota yang Persen 63,00 100,00 83,00 93,00 Dinas Kesehatan
menerapkan upaya Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
Menular dan Penyakit Tidak
Menular*
6 Persentase Pelayanan Kesehatan Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan
Bagi Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana
Dan/Atau Berpotensi Bencana
Provinsi Yang Mendapat Pelayanan
Kesehatan*
7 Persentase Pelayanan Kesehatan Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan
Bagi Penduduk pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi*
1 2 3 4 5 6 7 8
8 Persentase Puskesmas di Kab/Kota Persen 91,00 95,00 96,00 100,00 Dinas Kesehatan
sesuai standar*
9 Persentase Kabupaten/kota dengan Persen 80,00 82,45 88,00 96,00 Dinas Kesehatan
minimal 50 % puskesmas
menyelenggarakan kesehatan
tradisional*
10 Persentase Rumah Sakit Persen 80,00 88,95 90,00 100,00 Dinas Kesehatan
Terakreditasi*
11 Persentase Kab/Kota yang siap Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan
melaksanakan Pelayanan Layad
Rawat dalam Upaya meningkatkan
akses pelayanan terhadap
masyarakat*
12 Persentasi Fasilitas Kesehatan Persen 45,00 46,03 60,00 80,00 Dinas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP)
Terakreditasi*
13 Persentasi Kab/ Kota yang memiliki Persen 80,00 85,18 90,00 100,00 Dinas Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain
yang terakreditasi*
14 Persentase Ketersediaan Obat Persen 90,00 91,77 92,00 95,00 Dinas Kesehatan
Essensial di Puskesmas*
15 Persentase Penduduk yang Persen 90,00 84,56 95,00 96,00 Dinas Kesehatan
mendapatkan jaminan kesehatan
menuju Universal Health Coverage
(UHC)*
16 Persentase Ketersediaan Data dan Persen 91,67 100,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan
Informasi Program Kesehatan di
Jawa Barat*
17 Persentase Kab/Kota yang Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Kesehatan
memanfaatkan Dana BOK dalam
meningkatkan akses dan mutu
1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan kesehatan untuk upaya
kesehatan promotif dan preventif*
18 Lama Rawat pasien dirawat di hari 9 3 9 9 RSUD Al Ihsan,
Rumah Sakit Provinsi (AvLOS)* RSUD
Pameungpeuk, RS
Paru, RS Kesehatan
kerja, RS
Jampangkulon
19 Lama Rawat pasien dirawat di hari 21 16,14 21 21 RS Jiwa
Rumah Sakit Provinsi (AvLOS) *
20 Persentase Kualitas Hasil persen 90,00 72,00 90,00 95,00 Labkes
Pemeriksaan Pelayanan
Laboratorium Kesehatan*
21 Persentase Penyediaan Fasilitas persen 75,00 50,00 75,00 80,00 Upelkes
Sarana dan Prasarana Upaya
Peningkatan Kualitas Pelatihan
Bidang Kesehatan yang sudah
dapat difungsikan*
22 Persentase Fasilitas Pelayanan Persen 70,00 47,00 59,00 69,00 Dinas Kesehatan
Kesehatan Milik Pemerintah
Daerah Terisi Tenaga Kesehatan*
23 Persentase SDM Kesehatan yang Persen 75,00 21,00 60,00 70,00 UPTD RS Jiwa
mendapat Pelatihan Strategis*
24 Persentase Fasilitas Pelayanan Persen 60,00 40,00 80,00 100,00 UPTD RS Paru
Kesehatan Milik Pemerintah
Daerah Terisi Tenaga Kesehatan*
25 Persentase SDM Kesehatan yang Persen 75,00 21,00 75,00 75,00 UPTD RSUD
mendapat Pelatihan Strategis* Jampang Kulon
26 Persentase SDM Kesehatan yang Persen 75,00 20,00 85,71 100,00 UPTD RSUD
mendapat Pelatihan Strategis* Pameungpeuk
1 2 3 4 5 6 7 8
27 Persentase SDM Kesehatan yang Persen 30,00 30,00 30,00 30,00 UPTD RS
mendapat Pelatihan Strategis* Kesehatan Kerja
28 Persentase SDM Kesehatan yang Persen 2,4 3,9 4,57 4,99 UPTD Upelkes
mendapat Pelatihan Strategis*
29 Persentase SDM Kesehatan yang Persen N/A N/A 75,00 80,00 UPTD Labkes
mendapat Pelatihan Strategis*
30 Persentase Pertimbangan Teknis Persen 87,00 90,59 88,00 90,00 Dinas Kesehatan
Sarana Pedagang Besar Farmasi
(PBF) Cabang, Sarana Cabang
Penyalur Alat Kesehatan (PAK) dan
Sarana Usaha Kecil Obat
Tradisional (UKOT) *
31 Persentase Kab/Kota yang Persen 50,00 92,59 92,60 100,00 Dinas Kesehatan
Menerapkan Kebijakan Germas*
32 Persentase Kab/Kota yang Persen 70,00 100,00 80,00 100,00 UPTD RS Paru
membangun kemitraan dan
kerjasama dengan RS Paru untuk
jejaring ekternal TB melalui
kegiatan Layad Paru*
1 Tingkat Pembangunan Sarana persen 75,77 76,44 100,00 0 Dinas Bina Marga
Ibadah* dan Penataan
Ruang
2 Persentase Dokumen Perencanaan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Bina Marga
Teknis yang Siap Bangun* dan Penataan
Ruang
3 Persentase Panjang Jalan yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Bina Marga
Dilakukan Pengawasan Teknis dan Penataan
Pelaksanaan Pembangunan, Ruang
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan, dan Rehabilitasi
Jalan*
4 Panjang Jalan dan Jembatan km 1.914,76 1.939,216 1.953,98 1.979,18 Dinas Bina Marga
Dalam Kondisi Baik dan Sedang* dan Penataan
Ruang
5 Persentase Peningkatan persen 13,23 15,83 19,07 24,90 Dinas Bina Marga
Aksesibilitas Menuju Sentra-Sentra dan Penataan
Ekonomi dan Kawasan Potensial* Ruang
6 Persentase Sumber Daya persen 47,29 83,27 78,04 100,00 Dinas Bina Marga
Konstruksi yang Terlatih dan Penataan
Ruang
7 Tingkat Ketersediaan Rencana Tata persen 42,86 40,00 71,43 100,00 Dinas Bina Marga
Ruang* dan Penataan
Ruang
8 Persentase Kabupaten/Kota yang persen 0,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Bina Marga
mendapatkan pembinaan* dan Penataan
Ruang
9 Persentase Berita Acara yang persen 69,57 69,57 79,71 89,69 Dinas Bina Marga
diterbitkan dalam rangka dan Penataan
persetujuan substansi Ranperda Ruang
RTR Kabupaten/Kota*
10 Persentase Pelaksanaan Pembinaan persen 34,46 34,46 45,43 60,10 Dinas Bina Marga
dan Pengawasan Penataan Ruang dan Penataan
Ruang
11 Persentase SITU yang Terpelihara* persen 10,71 11,19 10,83 10,95 Dinas Sumber Daya
Air
12 Rasio Luas Daerah Irigasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Sumber Daya
Kewenangan Provinsi yang Dilayani Air
Oleh Jaringan Irigasi*
13 Kondisi baik jaringan irigasi Persen 69,65 52,83 69,71 69,77 Dinas Sumber Daya
kewenangan Provinsi* Air
1 2 3 4 5 6 7 8
14 Persentase Drainase Utama yang Persen 36,90 0,00 57,00 77,00 Dinas Sumber Daya
dikelola dan dikembangkan* Air
15 Persentase Kapasitas yang Dapat persen 50,00 50,00 50,00 50,00 Dinas Perumahan
Terlayani Melalui Penyaluran Air dan Permukiman
Minum Curah Lintas
Kabupaten/Kota Terhadap
Kebutuhan Pemenuhan Kapasitas
yang Memerlukan Pelayanan Air
Minum Curah Lintas Kab/Kota*
16 Persentase Sampah Perkotaan yang persen 70,60 70,70 72,60 74,60 Dinas Perumahan
Tertangani* dan Permukiman
17 Rasio Pelayanan Pengolahan persen 0,00 0,00 0,00 0,00 Dinas Perumahan
Limbah Domestik Oleh SPAL dan Permukiman
Regional*
18 Persentase Luas genangan yang persen 36,90 50,31 57,00 77,00 Dinas Perumahan
tertangani* dan Permukiman
19 Rasio Pemenuhan Unsur Persen 77,00 78,54 83,50 88,50 Dinas Perumahan
Penyelenggaraan Bangunan dan Permukiman
Gedung*
20 Persentase Cakupan Penataan persen 64,50 85,63 66,00 67,50 Dinas Perumahan
Bangunan dan Lingkungan Di dan Permukiman
Kawasan Strategis Daerah Provinsi
dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota
(% PBL)*
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Persentase Luas Kawasan Kumuh persen 74,00 47,243 75,00 76,00 Dinas Perumahan
10-15 Ha yang Ditangani* dan Permukiman
3 Persentase Satuan Perumahan persen 42,40 71,83 46,02 49,63 Dinas Perumahan
yang Sudah Dilengkapi PSU* dan Permukiman
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Sosial
` 1 Persentase Pelaku Kesejahteraan Persen 55,00 59,67 60,00 68,00 Dinas Sosial
Sosial yang Didayagunakan Dalam
Penyelenggaraan Kesos*
2 Persentase Pelaku Kesejahteraan persen 55,00 21,86 60,00 68,00 Dinas Sosial, UPTD
Sosial yang Didayagunakan Dalam PPKS
Penyelenggaraan Kesos UPTD
PPKS*
3 Persentase Lembaga di Bidang persen 28,00 13,00 30,00 32,00 Dinas Sosial
Kesejahteraan Sosial yang
Terakreditasi*
4 Persentase Daerah yang Difasilitasi persen 95,00 44,70 98,00 100,00 Dinas Sosial
Untuk Membentuk Puskesos*
5 Persentase pekerja migran korban persen 0,75 1,73 1,20 1,35 Dinas Sosial
tindak kekerasan yang tertangani*
6 Persentase PPKS yang tertangani persen 100,00 110,00 100,00 100,00 Dinas Sosial, UPTD
dan berfungsi sosial di dalam PRSAMPK, PPSBR,
panti* PRSABH, PRSPD,
PRSBK, PRSTS,
PRSLU
7 Persentase Fakir Miskin yang persen 37,50 69,70 38,10 38,70 Dinas Sosial
tertangani*
8 Persentase korban bencana alam persen 100,00 120,00 100,00 100,00 Dinas Sosial
dan sosial yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana
provinsi*
9 Tingkat pengelolaan makam persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Sosial
pahlawan*
1 2 3 4 5 6 7 8
10 Indeks Partisipasi Sosial* poin 40,00 0,00 50,00 50,00 Dinas Sosial
1 Tenaga Kerja
1 Persentase Kabupaten/Kota yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Tenaga Kerja
Menyusun Rencana Tenaga Kerja* dan Transmigrasi
2 Persentase Pencari Kerja yang Diuji persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Tenaga Kerja
Kompetensi* dan Transmigrasi
3 Jumlah Pencari Kerja yang orang 84.050 135.638 86.150 88.300 Dinas Tenaga Kerja
Ditempatkan* dan Transmigrasi
4 Persentase Perusahaan yang persen 80,00 72,78 85,00 90,00 Dinas Tenaga Kerja
Menerapkan Tata Kelola Kerja yang dan Transmigrasi
Layak (PP/PKB, LKS Bipartit,
Struktur Skala Upah, dan Terdaftar
Peserta BPJS Ketenagakerjaan*
5 Persentase Perusahaan yang persen 20,00 22,92 20,00 20,00 Dinas Tenaga Kerja
Menerapkan Peraturan dan Transmigrasi
Perundangan Bidang
Ketenagakerjaan*
1 2 3 4 5 6 7 8
dan Keluarga
Berencana
2 Rasio Kekerasan Terhadap persen 1,92 3,60 1,90 1,88 Dinas
Perempuan, Termasuk TPPO (Per Pemberdayaan
100.000 Penduduk Perempuan)* Perempuan,
Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana
3 Persentase Perempuan Korban persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas
Kekerasan, Eksploitasi, dan Pemberdayaan
Diskriminasi (KED) yang Mendapat Perempuan,
Layanan Pengaduan Oleh UPTD Perlindungan Anak,
PPA* dan Keluarga
Berencana , UPTD
PPA
4 Jumlah Kab Kota yang Sudah kab/kota 16 16 21 27 Dinas
Membentuk Layanan Pusat Pemberdayaan
Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Perempuan,
Di Jawa Barat* Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana
5 Cakupan Ketersediaan Data persen 66,00 66,00 74,00 100,00 Dinas
Terpilah yang Up To Date Pada Pemberdayaan
Kabupaten/Kota Di Jawa Barat* Perempuan,
Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana
6 Peningkatan Cakupan Penguatan persen 25,00 25,00 50,00 100,00 Dinas
dan Pengembangan Lembaga Pemberdayaan
Penyedia Layanan Peningkatan Perempuan,
Kualitas Hidup Anak Tingkat Perlindungan Anak,
Daerah Provinsi*
1 2 3 4 5 6 7 8
dan Keluarga
Berencana
7 Peningkatan Cakupan persen 25,00 25,00 50,00 100,00 Dinas
Pelembagaan Pemenuhan Hak Pemberdayaan
Anak Tingkat Provinsi* Perempuan,
Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana
8 Ratio Kekerasan Terhadap Anak rasio 0,27 0,73 0,24 0,21 Dinas
(Per 10.000 Anak)* Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana
9 Cakupan Anak yang Memerlukan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas
Perlindungan Khusus yang Pemberdayaan
Mendapatkan Layanan Oleh UPTD Perempuan,
PPA* Perlindungan Anak,
dan Keluarga
Berencana (UPTD
PPA)
3 Pangan
1 Persentase Cadangan Pangan persen 50,00 42,36 50,00 50,00 Dinas Ketahanan
Pangan dan
Peternakan
2 Persentase Desa Rawan Pangan persen 10,00 4,00 10,00 10,00 Dinas Ketahanan
yang Diintervensi Pangan dan
Peternakan
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Persentase Peningkatan Sertifikasi persen 10,27 140,51 11,35 12,67 Dinas Ketahanan
PSAT Pangan dan
Peternakan
4 Pertanahan
1 Persentase Rekomendasi Teknis persen 100,00 N/A 100,00 100,00 Dinas Perumahan
Izin Lokasi Lintas Kabupaten/Kota dan Permukiman
yang Diterbitkan*
2 Persentase Pengadaan Tanah persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Perumahan
Untuk Kepentingan Umum yang dan Permukiman
Selesai Tepat Waktu*
3 Persentase Pemanfaatan Tanah persen 33,33 33,33 50,00 66,67 Dinas Perumahan
Kosong Untuk Pembangunan dan Permukiman
Strategis Di Jawa Barat*
4 Persentase Penggunaan Tanah persen 20,00 20,00 60,00 100,00 Dinas Perumahan
yang Hamparannya Lintas Daerah dan Permukiman
Kabupaten/Kota*
5 Lingkungan Hidup
1 Persentase Dokumen Perencanaan persen 50,00 70,00 75,00 100,00 Dinas Lingkungan
Pembangunan yang Sudah Hidup
Mengintegrasikan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan*
2 Persentase Penurunan Konsentrasi persen 94,00 127,86 97,00 100,00 Dinas Lingkungan
Parameter COD (Mg/L) Hidup
3 Persentase Penurunan Konsentrasi persen 93,00 87,34 96,00 100,00 Dinas Lingkungan
Parameter SOX Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Persentase Ketersediaan Data persen 60,00 70,37 80,00 100,00 Dinas Lingkungan
Inventarisasi dan Mitigasi GRK Hidup
Kabupaten/Kota
5 Persentase Peningkatan Kampung persen 85,71 100,00 92,86 100,00 Dinas Lingkungan
Iklim Hidup
6 Persentase Jumlah Parameter yang persen 81,25 83,33 90,62 100,00 Dinas Lingkungan
Terakreditasi di Setiap Hidup
Bahan/Produk yang Diuji*
7 Persentase Jumlah Sertifikat persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Lingkungan
Kompetensi Teknis yang Diperoleh* Hidup
8 Persentase Peningkatan Luasan persen 100,00 114,00 100,00 100,00 Dinas Lingkungan
Taman Keanekaragaman Hayati Hidup
(KEHATI)
9 Persentase Pelaporan Pengendalian persen 45,23 50,00 71,42 100,00 Dinas Lingkungan
B3 dan LB3* Hidup
10 Persentase Peningkatan Dokumen persen 70,00 80,00 85,00 100,00 Dinas Lingkungan
Lingkungan yang Dinilai dan Hidup
Diawasi Implementasinya
11 Persentase Status Masyarakat persen 20,00 100,00 60,00 100,00 Dinas Lingkungan
Hukum Adat Di Kabupaten/Kota* Hidup
12 Persentase Kabupaten/Kota yang persen 88,89 100,00 100,00 100,00 Dinas Lingkungan
Memiliki Desa Berbudaya Hidup
Lingkungan*
13 Persentase Peningkatan Kemitraan persen 60,00 85,52 80,00 100,00 Dinas Lingkungan
Lingkungan Hidup
14 Persentase Peningkatan persen 80,91 91,52 91,71 100,00 Dinas Lingkungan
Pengawasan, Penyelesaian Hidup
Sengketa dan Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup Pelaku Usaha
dan/Kegiatan Dalam Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup
15 Persentase Peningkatan Sampah persen 50,00 56,34 50,00 100,00 Dinas Lingkungan
yang Terolah Di TPA/TPST Regional Hidup
1 Persentase fasilitas penataan desa persen 100,00 94,51 100,00 100,00 Dinas
yang sesuai dengan peraturan Pemberdayaan
perundang undangan* Masyarakat dan
Desa
2 Persentase fasilitasi kerjasama persen 100,00 99,07 100,00 100,00 Dinas
antar desa yang menjadi Pemberdayaan
kewenangan Provinsi*
1 2 3 4 5 6 7 8
Masyarakat dan
Desa
3 Persentasi Fasilitasi Administrasi persen 100,00 98,71 100,00 100,00 Dinas
Pemerintahan desa dalam Pemberdayaan
penyelenggaraan pemerintahan Masyarakat dan
yang sesuai dengan ketentuan* Desa
4 Persentase fasilitasi Kelembagaan persen 100,00 98,20 100,00 100,00 Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberdayaan
pembangunan di desa* Masyarakat dan
Desa
1 2 3 4 5 6 7 8
9 Perhubungan
1 Rasio Konektivitas Angkutan Jalan persen 87,69 87,69 87,69 87,85 Dinas Perhubungan
Lingkup Provinsi*
2 Nilai V/C Ratio di Jalan Provinsi* persen 0,82 0,52 0,82 0,82 Dinas Perhubungan
3 Rasio Konektivitas Provinsi persen 87,69 87,69 87,69 87,85 Dinas Perhubungan
Angkutan Jalan (UPTD PPP LLAJ
Wilayah I)*
4 Rasio Konektivitas Provinsi persen 87,69 87,69 87,69 87,85 Dinas Perhubungan
Angkutan Jalan (UPTD PPP LLAJ
Wilayah II)*
5 Rasio Konektivitas Provinsi persen 87,69 87,69 87,69 87,85 Dinas Perhubungan
Angkutan Jalan (UPTD PPP LLAJ
Wilayah III)*
6 Rasio Konektivitas Provinsi persen 87,69 87,69 87,69 87,85 Dinas Perhubungan
Angkutan Jalan (UPTD PPP LLAJ
Wilayah IV*
7 Persentase Lintas Penyeberangan persen 92,59 92,59 96,30 100,00 Dinas Perhubungan
yang Beroperasi*
8 Jumlah Dokumen Pendukung dokumen 10 5 14 14 Dinas Perhubungan
Pelabuhan Pengumpan Regional
yang Disiapkan (UPTD PPP
Pelabuhan Laut)*
9 Persentase Dermaga yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Perhubungan
Terpenuhi Standar (UPTD PPP LL
ASDP)*
10 Persentase Kebijakan Penetapaan persen 30,00 30,00 100,00 100,00 Dinas Perhubungan
Jaringan Perkeretaapian yang
Kewenangan Provinsi*
1 2 3 4 5 6 7 8
11 Jumlah Kebijakan Pengembangan Dokumen 4 0 3 3 Dinas Perhubungan
Perhubungan yang Dihasilkan*
1 Persentase Masyarakat yang persen 80,00 91,00 80,50 90,00 Dinas Komunikasi
Menjadi Sasaran Penyebaran dan Informatika
Informasi Publik, Mengetahui
Kebijakan dan Program Prioritas
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Provinsi
2 Persentase Organisasi Perangkat persen 95,00 100,00 98,00 100,00 Dinas Komunikasi
Daerah (OPD) yang Terhubung dan Informatika
Dengan Akses Internet yang
Disediakan Oleh Dinas Kominfo
3 Persentase Layanan Publik yang persen 40,00 41,09 58,00 60,00 Dinas Komunikasi
Diselenggarakan Secara Online dan dan Informatika
Terintegrasi
4 Persentase Layanan Administrasi persen 40,00 50,00 50,00 60,00 Dinas Komunikasi
Pemerintahan yang dan Informatika
Diselenggarakan Secara Online dan
Terintegrasi Dengan Sistem
Penghubung Layanan
Pemerintahan
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Tingkat Kepatuhan Koperasi persen 3,10 17,25 3,70 4,50 Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil
3 Persentase Sertifikat Kesehatan persen 0 0 50,00 55,00 Dinas Koperasi dan
KSP/USP Koperasi Usaha Kecil
4 Persentase Wirausaha Menjadi persen 48,40 44,92 74,10 100,00 Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Usaha Kecil
5 Persentase Pertumbuhan SDM persen 33,30 50,00 66,60 100,00 Dinas Koperasi dan
Koperasi Usaha Kecil
6 Tingkat Koperasi yang Berkualitas persen 33,00 88,50 33,00 37,00 Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil
7 Laju Pertumbuhan Volume Usaha persen 6,30 11,00 6,60 6,90 Dinas Koperasi dan
Koperasi Usaha Kecil
8 Persentase Kelembagaan Usaha persen 30,00 75,90 32,00 35,00 Dinas Koperasi dan
UMKM Usaha Kecil
9 Laju Pertumbuhan Omzet UMKM persen 5,50 50,00 6,00 6,50 Dinas Koperasi dan
Binaan Usaha
12 Penanaman Modal
1 Indikator Daya Saing (Peringkat Peringkat 2,00 N/A 2,00 2,00 Dinas Penanaman
Ease Of Doing Business) Modal dan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
2 Peningkatan Jumlah Pelaku Usaha persen 10,00 10,00 10,00 10,00 Dinas Penanaman
yang Mendapatkan Informasi Modal dan
Potensi dan Peluang Investasi Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
3 Persentase Tingkat Penyelesaian persen 60,00 73,58 65,00 70,00 Dinas Penanaman
Perizinan Tepat Waktu Modal dan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Peningkatan Jumlah Pelaku Usaha persen 15,00 40,77 15,00 15,00 Dinas Penanaman
yang Melaporkan Realisasi Modal dan
Investasinya Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
5 Tingkat pemanfaatan data dan persen 80,00 81,00 84,00 88,20 Dinas Penanaman
informasi penanaman modal Modal dan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
1 Tingkat Partisipasi Pemuda Dalam persen 17,30 31,97 17,80 18,00 Dinas Pemuda dan
Organisasi Kepemudaan dan Olahraga
Organisasi Kemasyarakatan
2 Persentase Sarana dan Prasarana persen 68,00 40,00 70,00 72,00 Dinas Pemuda dan
Kepemudaan Dalam Kondisi Baik Olahraga
3 Persentase Pemuda Berprestasi persen 2,60 2,69 3,00 3,00 Dinas Pemuda dan
Tingkat Nasional Olahraga
4 Tingkat Partisipasi Pemuda Dalam persen 10,50 12,48 11,50 12,00 Dinas Pemuda dan
Kegiatan Ekonomi Mandiri Olahraga
5 Persentase Medali Emas yang persen 20,00 N/A 0,00 20,00 Dinas Pemuda dan
Diperoleh Dalam Event Nasional Olahraga
POPNAS
6 Persentase Medali Emas yang persen 0,00 N/A 20,00 0,00 Dinas Pemuda dan
Diperoleh Dalam Event Nasional Olahraga
POPWILNAS
7 Persentase Sarana dan Prasarana persen 80,00 71,00 85,00 87,00 Dinas Pemuda dan
Olahraga Dalam Kondisi Baik Olahraga
8 Persentase Peningkatan Partisipasi persen 10,00 10,00 10,00 10,00 Dinas Pemuda dan
Masyarakat Berolahraga Olahraga
1 2 3 4 5 6 7 8
9 Persentase Medali Emas yang persen 9,00 N/A 0,00 12,00 Dinas Pemuda dan
Diperoleh Dalam Event Nasional Olahraga
Peparpenas
10 Tingkat Partisipasi Masyarakat persen 17,00 11,69 17,00 17,00 Dinas Pemuda dan
Jawa barat dalam Kepramukaan Olahraga
14 Statistik
1 Persentase Organisasi Perangkat persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Komunikasi
Daerah (OPD) yang Menggunakan dan Informatika
Data Statistik Dalam Menyusun
Perencanaan Pembangunan Daerah
2 Persentase OPD yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Komunikasi
Menggunakan Data Statistik Dalam dan Informatika
Melakukan Evaluasi Pembangunan
Daerah
15 Persandian
1 Tingkat Keamanan Informasi persen 89,15 96,59 93,02 96,90 Dinas Komunikasi
Pemerintah dan Informatika
16 Kebudayaan
1 Persentase Kebudayaan yang persen 18,47 18,47 34,48 30,79 Dinas Pariwisata
Dikembangkan (Usulan WBTB dan Kebudayaan
Jabar yang ditetapkan sebagai
wbtb nasional, Bahasa, Sastra, dan
1 2 3 4 5 6 7 8
Aksara daerah yang dilestarikan,
dan seni budaya yang dilindungi)
2 Persentase Cagar Budaya yang persen 17,39 19,13 26,09 26,09 Dinas Pariwisata
Dilestarikan dan Dikelola dan Kebudayaan
3 Persentase Benda Koleksi Museum persen 19,87 24,60 23,51 23,18 Dinas Pariwisata
Negeri Sri Baduga yang Dilindungi dan Kebudayaan
17 Perpustakaan
18 Kearsipan
1 Tingkat Ketersediaan Arsip Sebagai persen 15,00 15,00 30,00 45,00 Dinas
Bahan Akuntabilitas Kinerja, Alat Perpustakaan dan
Bukti Yang Sah dan Kearsipan
Pertanggungjawaban Nasional)
Pasal 40 dan 59 UU Nomor 43
Tahun 2009 Tentang Kearsipan
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Tingkat Keberadaan dan persen 58,00 58,00 65,00 70,00 Dinas
Kebutuhan Arsip Sebagai Bahan Perpustakaan dan
Pertanggungjawaban Setiap Aspek Kearsipan
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara untuk Kepentingan
Negara, Pemerintahan, Pelayanan
Publik dan Kesejahteraan Rakyat
3 Persentase Penggunaan Arsip yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas
Bersifat Tertutup Perpustakaan dan
Kearsipan
1 Persentase Luas Wilayah Laut dan persen 79,51 85,00 81,51 83,51 Dinas Kelautan dan
Pesisir yang Dikelola Sesuai Perikanan
Dengan Peraturan Perundangan
yang Berlaku
2 Jumlah Produksi Garam ton 258.276,9 79.314,33 271.190,75 284.750,29 Dinas Kelautan dan
Perikanan
3 Jumlah Produksi Perikanan ton 182.160,00 277.282,94 184.345,92 186.558,07 Dinas Kelautan dan
Tangkap Perikanan
4 Jumlah Produksi Perikanan ton 832.240,00 1.214.440,14 857.207,20 882.923,42 Dinas Kelautan dan
Budidaya Perikanan
5 Persentase Tingkat Penanganan persen 85,00 87,80 85,00 85,00 Dinas Kelautan dan
Kasus Pelanggaran Sektor Kelautan Perikanan
dan Perikanan
6 Angka Konsumsi Ikan Jawa Barat Kg/Kap/Th 30,28 37,73 30,60 30,93 Dinas Kelautan dan
Perikanan
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Pariwisata
1 Persentase Destinasi Wisata yang persen 19,51 19,51 24,39 29,27 Dinas Pariwisata
Dikembangkan dan Kebudayaan
2 Persentase seni budaya dan persen 14,29 28,57 23,81 28,57 Dinas Pariwisata
destinasi wisata yang dipromosikan dan Kebudayaan
3 Persentase Sumber Daya Industri persen 22,22 22,22 25,93 22,22 Dinas Pariwisata
Kreatif yang Dikembangkan dan Kebudayaan
3 Pertanian
1 Rata-Rata Performa Ternak yang persen 42,00 47,00 43,00 44,00 Dinas Ketahanan
Sesuai Standar Pangan dan
Peternakan
2 Tingkat Pemenuhan Prasarana persen 32,00 26,00 78,60 90,00 Dinas Ketahanan
Peternakan Pangan dan
Peternakan
3 Persentase Penurunan Kejadian persen 4,00 64,00 5,00 5,00 Dinas Ketahanan
dan Jumlah Kasus Penyakit Hewan Pangan dan
Menular Peternakan
4 Persentase Petugas dan Pelaku persen 25,00 25,00 25,00 25,00 Dinas Ketahanan
Usaha Peternakan yang Meningkat Pangan dan
Kinerjanya Peternakan
5 Produktivitas Tanaman Pangan Ku/Ha 57,76 57,41* 58,26 58,76 Dinas Tanaman
(Ku/Ha) Pangan dan
Hortikultura
6 Produktivitas Tanaman Ku/Ha 90,19 101,36* 90,19 90,34 Dinas Tanaman
Hortikultura (Ku/Ha) Pangan dan
Hortikultura
1 2 3 4 5 6 7 8
7 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat persen 80,59 90,16 81,59 82,21 Dinas Tanaman
(IKM) terhadap Balai Pengawasan Pangan dan
Sertifikasi Benih Hortikultura
8 Luas Panen Tanaman Pangan Ha 1.892.521,00 1.776.697* 1.892.521,0 1.892.521,00 Dinas Tanaman
0 Pangan dan
Hortikultura
9 Luas Panen Tanaman Hortikultura Ha 194.718,00 336.992* 196.981,00 199.271,00 Dinas Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
10 Indeks Pertamanan (IP) persen 1,90 2,10 1,95 2,00 Dinas Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
11 Persentase Luas Lahan yang persen 4,50 4,46 4,50 4,50 Dinas Tanaman
Terkena Serangan OPT/DPI Pangan dan
Hortikultura
12 Persentase Penyuluh yang persen 2,13 2,13 2,13 2,13 Dinas Tanaman
Berprestasi Pangan dan
Hortikultura
13 Persentase Kelompok Tani yang di persen 56,15 52,63 72,20 94,17 Dinas Tanaman
Bina oleh Penyuluh Pangan dan
Hortikultura
14 Persentase Sumber Daya Manusia persen 20,41 20,73 20,41 20,41 Dinas Tanaman
Tanaman Pangan dan Hortikultura Pangan dan
yang dilatih Hortikultura
15 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat persen 88,86 89,27 88,86 88,86 Dinas Tanaman
(IKM) terhadap Balai Pelatihan Pangan dan
Tanaman Pangan dan Hortikultura Hortikultura
16 Persentase Rekomendasi Teknis persen N/A N/A 100,00 100,00 Dinas Tanaman
Usaha Tanaman Pangan dan Pangan dan
Hortikultura yang diterbitkan Hortikultura
1 2 3 4 5 6 7 8
17 Laju Peningkatan Poktan yang persen 25,00 29,40 25,00 25,00 Dinas Perkebunan
terfasilitasi Sarana Perkebunan
18 Laju Peningkatan Poktan yang persen 25,00 20,00 25,00 25,00 Dinas Perkebunan
terfasilitasi Prasarana Perkebunan
19 Laju Peningkatan Poktan yang persen 25,00 25,00 25,00 25,00 Dinas Perkebunan
terfasilitasi Penanganan Bencana
Perkebunan
20 Laju Peningkatan Perkebunan persen 50,00 50,00 50,00 50,00 Dinas Perkebunan
Besar yang Mendapatkan
Rekomendasi Teknis Usaha
Perkebunan
21 Persentase Peningkatan persen 75,00 26,84 75,00 75,00 Dinas Perkebunan
Kompetensi Pelaku Usaha
Perkebunan yang dibina
4 Kehutanan
1 Tingkat Ketersediaan Dokumen persen 71,00 72,70 100,00 100,00 Dinas Kehutanan
Arahan Pengelolaan Hutan
2 Persentase Penanganan Lahan persen 3,00 3,54 4,00 5,00 Dinas Kehutanan
Kritis
3 Tingkat Kerusakan Hutan persen 0,70 0,10 0,60 0,50 Dinas Kehutanan
4 Persentase Peningkatan Produksi persen 30,00 31,46 30,00 30,00 Dinas Kehutanan
Hasil Hutan
5 Persentase Peningkatan persen 10,00 -11,20 10,00 10,00 Dinas Kehutanan
Penerimaan Dari Jasa Lingkungan
6 Persentase Peningkatan Habitat persen 5,00 3,75 5,00 5,00 Dinas Kehutanan
dan Populasi Tumbuhan dan Satwa
Liar Yang Ditangkarkan
1 2 3 4 5 6 7 8
7 Jumlah Penyuluh Kehutanan yang orang 75,00 297 100,00 120,00 Dinas Kehutanan
Mengikuti Bimtek/Diklat
8 Penurunan Nilai Total Suspended persen 41,55 23,84 39,05 36,55 Dinas Kehutanan
Solid (TSS) di Daerah Aliran Sungai
1 Rasio Sumur Imbuhan Terhadap persen 15,98 41,53 18,31 20,64 Dinas Energi dan
Sumur Produksi Sumber Daya
Mineral
2 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 59,99 58,00 60,00 Dinas Energi dan
yang Taat Peraturan Sumber Daya
Mineral
3 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 58,06 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah I Cianjur
Kerja Cabang Dinas I Cianjur Dinas Energi dan
Sumber Daya
Mineral
4 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 60,91 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah II Bogor
Kerja Cabang Dinas II Bogor Dinas Energi dan
Sumber Daya
Mineral
5 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 58,73 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah III
Kerja Cabang Dinas III Purwakarta Purwakarta Dinas
Energi dan Sumber
Daya Mineral
6 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 61,73 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah IV
Kerja Cabang Dinas IV Bandung Bandung Dinas
1 2 3 4 5 6 7 8
Energi dan Sumber
Daya Mineral
7 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 56,22 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah V
Kerja Cabang Dinas V Sumedang Sumedang Dinas
Energi dan Sumber
Daya Mineral
8 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 56,05 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah VI
Kerja Cabang Dinas VI Tasikmalaya Tasikmalaya Dinas
Energi dan Sumber
Daya Mineral
9 Persentase Pengambil Air Tanah persen 56,00 61,60 58,00 60,00 Cabang Dinas
yang taat peraturan di Wilayah Wilayah VII Cirebon
Kerja Cabang Dinas VII Cirebon Dinas Energi dan
Sumber Daya
Mineral
10 Persentase Sample Air Tanah yang persen 1,50 1,56 2,00 3,00 Cabang Dinas
Diuji Kualitasnya UPTD Laboratorium
Dinas Energi dan
Sumber Daya
Mineral
11 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 58,81 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang Tertib Administrasi Sumber Daya
Mineral
12 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 59,42 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas I Cianjur Mineral, Cabang
Dinas Wilayah I
Cianjur
1 2 3 4 5 6 7 8
13 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 58,06 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas II Bogor Mineral, Cabang
Dinas Wilayah II
Bogor
14 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 52,38 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas III Purwakarta Mineral, Cabang
Dinas Wilayah III
Purwakarta
15 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 61,73 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas IV Bandung Mineral, Cabang
Dinas Wilayah IV
Bandung
16 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 56,25 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas V Sumedang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah V
Sumedang
17 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 61,90 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas VI Tasikmalaya Mineral, Cabang
Dinas Wilayah VI
Tasikmalaya
18 Persentase Usaha Pertambangan persen 58,00 58,00 59,00 60,00 Dinas Energi dan
yang tertib administrasi Wilayah Sumber Daya
Kerja Cabang Dinas VII Cirebon Mineral, Cabang
Dinas Wilayah VII
Cirebon
19 Persentase Pengujian Kualitas persen 40,00 41,33 50,00 60,00 Dinas Energi dan
Bahan Tambang Di Jawa Barat Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8
Mineral, Cabang
Dinas UPTD
Laboratorium
20 Persentase Usaha Pertambangan persen 46,00 48,33 47,00 48,00 Dinas Energi dan
yang Tertib Teknis Sumber Daya
Mineral
21 Jumlah Reduksi CO2 Dari Bidang Ton Co2eq 932,70 932,70 1.553,95 2.175,21 Dinas Energi dan
Energi (Tidak Termasuk Sektor Sumber Daya
Transportasi) Mineral
22 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas I (Setara Sumber Daya
Cianjur Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah I
Cianjur
23 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas II (Setara Sumber Daya
Bogor Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah II
Bogor
24 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas III (Setara Sumber Daya
Purwakarta Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah III
Purwakarta
25 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas IV (Setara Sumber Daya
Bandung Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah IV
Bandung
1 2 3 4 5 6 7 8
26 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas V (Setara Sumber Daya
Sumedang Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah V
Sumedang
27 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas VI (Setara Sumber Daya
Tasikmalaya Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah VI
Tasikmalaya
28 Jumlah Pemanfaatan EBT di SBM 0,00 0,00 23,81 23,81 Dinas Energi dan
Wilayah Kerja Cabang Dinas VII (Setara Sumber Daya
Cirebon Barel Mineral, Cabang
Minyak) Dinas Wilayah VII
Cirebon
29 Persentase Komoditas EBT yang persen 50,00 50,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Diuji Unjuk Kinerja Sebagai Bahan Sumber Daya
Pengambilan Kebijakan Bidang Mineral
Energi
30 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 79,08 85,00 90,08 98,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Mineral
31 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 60,65 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah I Cianjur Dinas Wilayah I
Cianjur
32 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 62,36 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Cabang Dinas Mineral, Cabang
Wilayah II Bogor Dinas Wilayah II
Bogor
1 2 3 4 5 6 7 8
33 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 60,53 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah III Purwakarta Dinas Wilayah III
Purwakarta
34 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 70,82 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah IV Bandung Dinas Wilayah IV
Bandung
35 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 76,25 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah V Sumedang Dinas Wilayah V
Sumedang
36 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 72,00 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah VI Tasikmalaya Dinas Wilayah VI
Tasikmalaya
37 Tingkat Ketaatan Usaha Bidang persen 60,00 62,27 80,00 100,00 Dinas Energi dan
Ketenagalistrikan yang Patuh Sumber Daya
Terhadap Aturan Pada Cabang Mineral, Cabang
Dinas Wilayah VII Cirebon Dinas Wilayah VII
Cirebon
38 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran Sumber Daya
Mineral,
39 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas I Mineral, Cabang
Cianjur
1 2 3 4 5 6 7 8
Dinas Wilayah I
Cianjur
40 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas II Mineral, Cabang
Bogor Dinas Wilayah II
Bogor
41 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas III Mineral, Cabang
Purwakarta Dinas Wilayah III
Purwakarta
42 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas IV Mineral, Cabang
Bandung Dinas Wilayah IV
Bandung
43 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas V Mineral, Cabang
Sumedang Dinas Wilayah V
Sumedang
44 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas VI Mineral, Cabang
Tasikmalaya Dinas Wilayah VI
Tasikmalaya
45 Persentase Kab/Kota Terfasilitasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Energi dan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran di Sumber Daya
Wilayah Kerja Cabang Dinas VII Mineral, Cabang
Cirebon Dinas Wilayah VII
Cirebon
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Perdagangan
1 Persentase Pelaku Usaha yang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Perindustrian
Mendapatkan Pelayanan Urusan dan Perdagangan
Perdagangan*
2 Laju Sarana Distribusi persen 3,00 29,53 5,00 7,00 Dinas Perindustrian
Perdagangan* dan Perdagangan
3 Persentase Stabilitas dan Jumlah persen 5,00 4,00 5,00 5,00 Dinas Perindustrian
Ketersediaan Harga Barang dan Perdagangan
Kebutuhan Pokok*
4 Pertumbuhan Nilai Ekspor Non milyar USD 10,14 12.46 10,39 10,84 Dinas Perindustrian
Migas* dan Perdagangan
5 Persentase Konsumen yang persen 73,00 88.53 80,00 80,00 Dinas Perindustrian
dilayani dan Ditangani* dan Perdagangan
6 Laju Pemasaran Produk Dalam persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Perindustrian
Negeri* dan Perdagangan
7 Perindustrian
1 Pertambahan Jumlah Industri di Unit Usaha 200 261 200 250 Dinas Perindustrian
Provinsi* dan Perdagangan
2 Persentase Izin Usaha Industri (IUI) persen 1,60 2,09 1,60 1,60 Dinas Perindustrian
Besar yang Dipantau dan dan Perdagangan
Dianalisis Dalam Laporan Hasil
Pemantauan yang Dikeluarkan
Oleh Instansi Terkait*
3 Persentase Perusahaan Industri persen 50,00 88.18 50,00 50,00 Dinas Perindustrian
Besar dan Perusahaan Kawasan dan Perdagangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Industri Lintas Kabupaten/Kota
Yang Masuk Dalam SII Nas*
8 Transmigrasi
1 Jumlah Kawasan Transmigrasi lokasi 0,00 0,00 3,00 3,00 Dinas Tenaga Kerja
yang Difasilitasi Penetapannya* dan Transmigrasi
2 Persentase Perjanjian Kerjasama persen 85,00 100,00 90,00 95,00 Dinas Tenaga Kerja
Bidang Ketransmigrasian yang dan Transmigrasi
Direalisasikan
1 Sekretariat Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Peresentase Penyelenggaraan persen 80,00 100,00 100,00 100,00 Sekretariat
Kebijakan Daerah Dalam Daerah/ Biro
Pembentukan Hukum Daerah, Hukum dan Hak
Bantuan Hukum dan HAM, Asasi Manusia
Dokumentasi Hukum, Pembinaan
dan Pengawasan Produk Hukum*
6 Persentase keselarasan persen 62,00 62,00 66,00 76,00 Sekretariat Daerah/
penyusunan kebijakan dan Biro Perekonomian
implementasi kebijakan lingkup
perekonomian dan pembangunan*
7 Level Maturitas UKPBJ* Level 3,00 3,00 3,00 4,00 Sekretariat
Daerah/ Biro
Pengadaan
Barang/Jasa
8 Kualifikasi dan kompetensi SDM persen 70,00 52,00 80,00 90,00 Sekretariat
UKPBJ* Daerah/ Biro
Pengadaan
Barang/Jasa
2 Sekretariat DPRD
1 Tingkat Dukungan Pelaksanaan persen 100,00 99,42 100,00 100,00 Sekretariat Dewan
Tugas dan Fungsi DPRD* Perwakilan Rakyat
Daerah
2 Tingkat Fasilitasi Kapasitas, persen 100,00 99,14 100,00 100,00 Sekretariat Dewan
Hubungan Kelembagaan DPRD Perwakilan Rakyat
serta Penjaringan Aspirasi* Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8
V UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
1 Perencanaan
1 Rata-Rata Tingkat Kesesuaian persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Perencanaan
Perencanaan Antar Waktu dan Pembangunan
Level Pemerintahan* Daerah
2 Persentase Sasaran dan Program persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Perencanaan
RKPD yang Konsisten Dengan Pembangunan
RPJMD Lingkup Bidang Daerah
Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia*
3 Persentase Sasaran dan Program persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Perencanaan
RKPD yang Konsisten Dengan Pembangunan
RPJMD Lingkup Bidang Daerah
Perekonomian dan Sumber Daya
Alam*
4 Persentase Sasaran dan Program persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Perencanaan
RKPD yang Konsisten Dengan Pembangunan
RPJMD Lingkup Bidang Daerah
Infrastruktur dan Kewilayahan*
2 Keuangan
1 Ketepatan waktu penyusunan Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Tepat Waktu Badan Pengelolaan
RAPBD dan RAPBD Perubahan Waktu Keuangan dan Aset
Provinsi Jawa Barat* Daerah
2 Persentase Usulan Pencairan dari persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Pengelolaan
Perangkat Daerah dengan Keuangan dan Aset
Penerbitan SP2D* Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Persentase penyampaian Laporan Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Tepat Waktu Badan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Daerah Waktu Keuangan dan Aset
Provinsi yang tepat waktu* Daerah
4 Persentase Raperda/Raperkada persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Pengelolaan
Kab./Kota tentang APBD dan APBD Keuangan dan Aset
Perubahan yang dievaluasi tepat Daerah
waktu*
5 Persentase Laporan persen 80,00 100,00 80,00 80,00 Badan Pengelolaan
Pertanggungjawaban pelaksanaan Keuangan dan Aset
APBD kab/kota yang dievaluasi Daerah
tepat waktu*
6 Rasio Belanja Pegawai Di Luar persen 6,00 6,40 6,00 6,00 Badan Pengelolaan
Guru dan Tenaga Kesehatan* Keuangan dan Aset
Daerah
7 Tingkat Kepatuhan pelaksanaan persen 80,00 99,00 90,00 100,00 Badan Pengelolaan
Kebijakan Pengelolaan Aset Keuangan dan Aset
Daerah* Daerah
8 Persentase pendapatan dari persen 0,26 0,63 0,32 0,36 Badan Pengelolaan
Pengelolaan Barang Milik Daerah* Keuangan dan Aset
Daerah
9 Persentase Akurasi Pelaporan persen 70,00 99,81 75,00 80,00 Badan Pengelolaan
Barang Milik Daerah* Keuangan dan Aset
Daerah
10 Persentase Realisasi Pendapatan persen 90,00 102,41 92,70 95,48 Badan Pendapatan
Daerah* Daerah
3 Kepegawaian
1 Nilai Kriteria Perencanaan poin 113,00 113,00 117,00 120,00 Badan Kepegawaian
Kebutuhan ; Pengadaan; Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8
Perlindungan dan pelayanan dan
sistem informasi kepegawaian*
2 Nilai Kriteria Promosi dan Mutasi * poin 40,00 40,00 40,00 40,00 Badan Kepegawaian
Daerah
3 Nilai Kriteria Pengembangan Karir* poin 102,50 102,50 103,5 110,00 Badan Kepegawaian
Daerah
4 Nilai Kriteria Manajemen Kinerja, poin 120,00 120,00 120,00 120,00 Badan Kepegawaian
dan Penggajian, Penghargaan dan Daerah
Disiplin*
1 2 3 4 5 6 7 8
Kelembagaan, Tenaga Pengembang Sumber Daya
Kompetensi, Sumber Belajar, Manusia
Kerjasama, Pengembangan
Kompetensi Pimpinan Daerah,
Jabatan Pimpinan Tinggi,
Kepemimpinan Dan
Prajabatan,Serta jabatan
Fungsional*
5 Jumlah Dokumen Pengelolaan persen 3,00 3,00 3,00 3,00 Badan
Kelembagaan, Tenaga Pengembang Pengembangan
Kompetensi, Dan Sumber Belajar* Sumber Daya
Manusia
6 Persentase Ketersediaan dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
perencanaan program dan Pengembangan
kegiatan* Sumber Daya
Manusia
7 Persentase Ketersediaan Dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
8 Persentase Ketersediaan dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Akuntansi dan Pelaporan Pengembangan
keuangan* Sumber Daya
Manusia
9 Persentase Terpenuhinya Gaji dan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Tunjangan PNS* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
10 Persentase Ketersediaan dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
untuk diverifikasi* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
1 2 3 4 5 6 7 8
11 Persentase Ketersediaan dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Pelaporan Keuangan Akhir Tahun* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
12 Persentase Ketersediaan Dokumen persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Pelaporan Prognosis Realisasi Pengembangan
Anggaran* Sumber Daya
Manusia
13 Persentasi Pemeliharaan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Kendaraan* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
14 Persentase Tersedianya Akomodasi persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Rapat Internal Dan Luar Kantor* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
15 Persentase Pemeliharaan Fasilitas persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Dan Gedung Kantor* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
16 Persentase Ketersediaan Barang persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Habis Pakai Kantor* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
17 Persentase Terpenuhinya Jasa persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Keamanan Dan Kebersihan Beserta Pengembangan
Peralatannya* Sumber Daya
Manusia
18 Persentase Terpenuhinya persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Langganan Kantor* Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber Daya
Manusia
19 Persentase Terpenuhinya persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
Kebutuhan Sewa, Publikasi Dan Pengembangan
Dokumentasi Kantor* Sumber Daya
Manusia
20 Persentase Terpenuhinya peralatan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
dan perlengkapan kantor* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
21 Persentase Terpenuhinya persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
koordinasi dan konsultasi* Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
22 Persentase Terpenuhinya persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
kebutuhan Diklat, Kursus Singkat Pengembangan
Dan Bimtek Aparatur* Sumber Daya
Manusia
23 Persentase Tersedianya sarana dan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
prasarana Kerohanian, Sarana Dan Pengembangan
Prasarana Olah Raga Serta Pakaian Sumber Daya
Aparatur, Sarana Dan Prasarana Manusia
Olah Raga*
1 Persentase Hasil Kelitbangan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Penelitian
Lingkup Penyelenggaraan dan Pengembangan
Pemerintahan dan Pengkajian Daerah
Peraturan yang Dihasilkan*
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Persentase Hasil Kelitbangan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Penelitian
Lingkup Sosial dan Kependudukan dan Pengembangan
yang Dihasilkan* Daerah
3 Persentase Hasil Kelitbangan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Penelitian
Lingkup Ekonomi dan dan Pengembangan
Pembangunan yang Dihasilkan* Daerah
4 Persentase kegiatan Fasilitasi Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Penelitian
Pengembangan Inovasi, Tehnologi dan Pengembangan
dan Hasil Kelitbangan* Daerah
5 Persentase Hasil Kelitbangan Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas
Lingkup Ekonomi dan Perhubungan
Pembangunan Infrastruktur
Perhubungan yang Dihasilkan*
6 Penghubung
1 Tingkat layanan Hubungan Antar persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan Penghubung
Lembaga, Protokol dan Promosi
Informasi yang Difasilitasi*
1 Inspektorat Daerah
1 Persentase Tindak Lanjut Hasil persen 90,00 N/A* 95,00 100,00 Inspektorat
Pemeriksaan APIP Terhadap
Perangkat Daerah Provinsi yang
Diselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Persentase Tindak Lanjut Hasil persen 80,00 65,44* 80,00 90,00 Inspektorat
Pemeriksaan (TLHP) BPK-RI yang
Diselesaikan*
3 Persentase Hasil Reviu Pengawasan persen 90,00 90,00 95,00 100,00 Inspektorat
Dengan Tujuan Tertentu yang
Ditindaklanjuti*
4 Persentase Jumlah Perangkat persen 75,00 75,00 90,00 100,00 Inspektorat
Daerah yang Mengimplementasikan
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)*
5 Persentase kegiatan Rencana Aksi persen 96,00 93,86* 98,00 100,00 Inspektorat
Daerah Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (RAD- PPK)
yang Mencapai Target*
6 Persentase Pemenuhan persen 100,00 100,00 100,00 100,00 Inspektorat
Infrasturuktur Kebijakan
Peningkatan Kapabilitas APIP
7 Persentase Penyelesaian Tindak persen 80,00 100,00 80,00 90,00 Inspektorat
Lanjut Hasil Pemeriksaan Kasus
Pengaduan Masyarakat yang
Diselesaikan*
1 Tingkat Ketahanan Ideologi dan persen 0,0079 0.0084 0,0094 0,011 Badan Kesatuan
Karakter Kebangsaan* Bangsa dan Politik
2 Tingkat Pembinaan Politik Dalam persen 0,0054 0.0055 0,0064 0,0077 Badan Kesatuan
Negeri* Bangsa dan Politik
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Tingkat Pembinaan Pemberdayaan persen 0,0032 0.0032 0,0038 0,0046 Badan Kesatuan
dan Pengawasan Organisasi Bangsa dan Politik
Kemasyarakatan*
4 Tingkat Pembinaan dan persen 0,0047 0.0119 0,0056 0,0068 Badan Kesatuan
Pengembangan Ketahanan Bangsa dan Politik
Ekonomi, Sosial, dan Budaya*
5 Tingkat Kewaspadaan Daerah dan persen 0,004 0.0033 0,0048 0,0058 Badan Kesatuan
Peningkatan Kualitas dan Fasilitas Bangsa dan Politik
Penanganan Konflik Sosial*
BAB VIII
PENUTUP
PENUTUP VIII-1
INFORMASI LEBIH LANJUT
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Jl. Diponegoro No 22 Bandung Telp. (022) 4232448 - 4233347 - 4230963 Fax. (022) 420 3450