Anda di halaman 1dari 2

Nama : JIHAN APRILIA NAINGGOLAN

Npm : 2306200659
Kelas : L1 HUKUM

1.Jelaskan secara singkat sejarah lahir dan berlakunya kompilasi hukum Islam (KHI) di
Indonesia!
= Kompilasi Hukum Islam (KHI) lahir pada masa pemerintahan kolonial Belanda di
Indonesia. Proses penyusunannya dimulai pada tahun 1911 dan selesai pada tahun
1918. KHI kemudian mulai berlaku pada tahun 1937, menggantikan hukum adat yang
sebelumnya berlaku di wilayah yang menjadi bagian dari Hindia Belanda.

2.Kemukakan pula secara singkat sejarah lahirnya Pengadilan Agama pada masa
kerajaankerajaan Islam dan masa penjajahan Belanda!
= Pengadilan Agama pada masa kerajaan-kerajaan Islam dan penjajahan Belanda
sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada masa kerajaan Islam,
keberadaannya terkait erat dengan sistem pemerintahan Islam. Sedangkan pada masa
penjajahan Belanda, Pengadilan Agama diatur dalam hukum kolonial, seperti
Ordonansi Agama Islam pada tahun 1848.

3. Dilihat dari sisi tujuannya jelaskan perbedaan mendasar antar Hukum Islam, Hukum adat,
dan Hukum Barat!
= Perbedaan mendasar antara Hukum Islam, Hukum Adat, dan Hukum Barat terletak
pada sumbernya. Hukum Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, Hukum Adat
berasal dari tradisi dan kebiasaan setempat, sedangkan Hukum Barat didasarkan pada
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

4. Kemukakan lima bentuk perundang-undangan dan peraturan lainnya sebagai bentuk dan
wujud eksistensi Hukum Islam di Indonesia!
= Lima bentuk perundang-undangan dan peraturan terkait eksistensi Hukum Islam di
Indonesia antara lain: a) Kompilasi Hukum Islam, b) Undang-undang Peradilan
Agama, c) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 tahun 1974, d)
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 tentang penetapan Pengadilan Agama sebagai
bagian Peradilan Umum, dan e) Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama

5. Jelaskan secara singkat sejarah Peradilan Agama pasca kemerdekaan republik Indonesia
menjelang lahirnya Undang-undang No. 7 tahun 1989!
= Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, perjalanan sejarah Peradilan Agama
dimulai dengan pembentukan pengadilan agama di berbagai wilayah. Pada awalnya,
pengadilan agama ditempatkan di bawah yurisdiksi Departemen Agama. Namun,
untuk meningkatkan efisiensi dan otonomi, pada tahun 1968, pengadilan agama
dialihkan ke Mahkamah Agung. Seiring perkembangan tersebut, perlu adanya regulasi
yang lebih komprehensif. Inilah yang kemudian mencapai puncaknya dengan lahirnya
Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Undang-undang ini
memberikan landasan hukum yang jelas, mengatur pembentukan dan fungsi Peradilan
Agama, serta menetapkan kewenangan dalam menangani perkara-perkara yang
bersifat keagamaan, seperti perkawinan, perceraian, waris, wasiat, dan wakaf. Dengan
adanya undang-undang ini, Peradilan Agama menjadi lembaga yang lebih terstruktur
dan memainkan peran penting dalam menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
norma-norma agama Islam di Indonesia.

6. Dalam sistem Peradilan Agama ada yang disebut dengan istilah Kompetensi Relatif dan
Kompetensi Absolut. Jelaskan maksud masing-masing disertai dengan contoh!
= Kompetensi Relatif dalam sistem Peradilan Agama menunjukkan bahwa perkara
diselesaikan di pengadilan agama berdasarkan agama yang dianut oleh para pihak,
sedangkan Kompetensi Absolut menunjukkan bahwa beberapa jenis perkara harus
diselesaikan di Peradilan Agama, seperti perkawinan dan perceraian.

7. Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 2006 sebagai penyempurna Undang-undang No.


7 tahun 1989 kemukakanlah perkara-perkara yang menjadi kewenangan Peradilan Agama
untuk menyelesaikannya!
= Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 2006 sebagai penyempurna Undang-
undang No. 7 tahun 1989, perkara-perkara yang menjadi kewenangan Peradilan
Agama antara lain perkara perkawinan, perceraian, waris, wasiat, dan wakaf.

Anda mungkin juga menyukai