Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Shaqueil Suhada

Npm :2306200552
Kelas :Hukum L1

Tugas ke- 14 hukum islam

1. secara singkat sejarah lahir dan berlakunya kompilasi hukum Islam (KHI) di Indonesia!
JAWAB: Kompilasi Hukum Islam (KHI) merupakan kodifikasi hukum Islam pertama di
Indonesia yang eksistensinya berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.1 Tahun 1991. Inpres
itu kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan bersama Ketua Mahkamah Agung dan Jelaskan
Menteri Agama, tanggal 21 Maret 1985

2. Kemukakan pula secara singkat sejarah lahirnya Pengadilan Agama pada masa kerajaan-
kerajaan Islam dan masa penjajahan Belanda!
JAWAB: Pengadilan Agama pada masa kerajaan Islam memiliki akar sejarah yang terkait erat
dengan implementasi hukum Islam di wilayah tersebut. Beberapa poin sejarahnya melibatkan:
• Pemerintahan Islam Awal: Pada masa awal penyebaran Islam, pengadilan agama sering
kali dikelola oleh para ulama atau hakim yang memiliki pengetahuan hukum Islam.
• Sistem Hukum Islam: Kerajaan Islam mengadopsi sistem hukum Islam yang mencakup
peradilan agama untuk menangani perkara-perkara hukum yang berdasarkan syariah.
3. Dilihat dari sisi tujuannya jelaskan perbedaan mendasar antar Hukum Islam, Hukum adat,
dan Hukum Barat!
JAWAB:

• Hukum Islam:
a. Tujuan Utama: Menerapkan syariat Islam sebagai panduan utama dalam
kehidupan masyarakat dan individu.
b. Prinsip Utama: Keselarasan dengan ajaran Islam menciptakan keadilan,
kedamaian, dan kesejahteraan berdasarkan nilai-nilai dan norma agama.
• Hukum Adat:
a. Tujuan Utama: Mempertahankan dan melindungi tradisi, norma, dan nilai-nilai
yang dianut oleh suatu komunitas atau kelompok masyarakat.
b. Prinsip Utama: Melestarikan warisan budaya, menjaga harmoni sosial, dan
menyelesaikan konflik berdasarkan tata nilai tradisional.
• Hukum Barat:
a. Tujuan Utama: Memberikan kerangka hukum yang rasional, terencana, dan
terstruktur untuk mengatur kehidupan masyarakat dengan fokus pada hak asasi
individu dan konsep kebebasan.
b. Prinsip Utama: Keterbukaan, kepastian hukum, perlindungan hak individu, dan
penegakan hukum sebagai dasar fungsi sistem hukum.
4. Kemukakan lima bentuk perundang-undangan dan peraturan lainnya sebagai bentuk dan
wujud eksistensi Hukum Islam di Indonesia!
JAWAB: Kompilasi Hukum Islam (KHI):

• KHI merupakan upaya penyatuan dan penyusunan kembali hukum Islam yang berlaku
diIndonesia.
• Berlaku secara nasional dan mencakup berbagai aspek kehidupan Islam seperti
pernikahan, perceraian, waris, dan wakaf.
• Undang-Undang Perkawinan (UU No. 1 Tahun 1974): UU Perkawinan mengatur
aspek-aspek hukum perkawinan, termasuk aturan-aturan yang
• bersumber dari hukum Islam. Menetapkan persyaratan, prosedur, dan hak-hak yang
terkait dengan perkawinan
• Undang-Undang Zakat (UU No. 23 Tahun 2011): UU Zakat mengatur tentang
pengelolaan dan penyaluran zakat di Indonesia. Mengacu pada prinsip-prinsip hukum
Islam terkait kewajiban memberikan zakat
• Undang-Undang Pendidikan dan Kebudayaan (UU No. 20 Tahun 2003): UU ini
mencakup ketentuan-ketentuan terkait dengan pendidikan agama, termasuk pendidikan
agama Islam di sekolah-sekolah. Menjamin hak dan kewajiban warga negara dalam
memperoleh pendidikan agama sesuai dengan keyakinan masing-masing Putusan
Mahkamah Konstitusi (MK): Beberapa putusan MK telah membahas kasus-kasus yang
berkaitan dengan hukum Islam.
• Contohnya, putusan terkait pelarangan poligami tanpa izin atau putusan
terkait masalah waris.

5. Jelaskan secara singkat sejarah Peradilan Agama pasca kemerdekaan republik Indonesia
menjelang lahirnya Undang-undang No. 7 tahun 1989!
JAWAB:

• Masa Kemerdekaan: Setelah kemerdekaan pada 1945, sistem peradilan Islam di


Indonesia mengalami transformasi. Dalam konteks ini, diterapkan hukum waris dan
perkawinan Islam.
• Awal Masa Orde Baru: Pada era Orde Baru yang dimulai pada pertengahan tahun 1960-
an, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatur ulang sistem
peradilan Islam. Pada 1965, terjadi penggabungan antara pengadilan Islam dan
pengadilan umum di beberapa daerah.
• Proses Pembaharuan Hukum Islam: Pada 1970-an, pemerintah Indonesia memulai
serangkaian pembaharuan dalam hukum Islam, termasuk pembaharuan hukum
keluarga dan peradilan agama. Proses ini melibatkan penyusunan kembali undang-
undang dan regulasi terkait hukum Islam.
• Penyusunan UU No. 7 Tahun 1989: Puncak dari pembaharuan hukum Islam terjadi
dengan lahirnya Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama pada 3
Mei 1989. UU ini menetapkan dasar hukum bagi penyelenggaraan peradilan agama di
Indonesia dan mengatur berbagai aspek, termasuk perkawinan, perceraian, dan war
6. Dalam sistem Peradilan Agama ada yang disebut dengan istilah Kompetensi Relatif dan
Kompetensi Absolut. Jelaskan maksud masing-masing disertai dengan contoh!
JAWAB:

• Kompetensi Relatif:
Maksud: Merujuk pada kemampuan peradilan agama untuk mengadili perkara yang
berkaitan dengan subjek-subjek tertentu, biasanya pihak yang memiliki keyakinan
agama Islam.
Contoh: Pengadilan Agama memiliki kompetensi relatif untuk mengadili perkara
perceraian antara dua pihak Muslim, di mana keduanya memiliki keyakinan agama
Islam. Jika salah satu pihak bukan Muslim, maka Peradilan Agama kehilangan
kompetensinya.
• Kompetensi Absolut:
Maksud: Merujuk pada kewenangan peradilan agama untuk mengadili suatu perkara
tertentu tanpa memandang agama atau keyakinan pihak yang terlibat.
Contoh: Kewenangan Peradilan Agama dalam mengadili perkara waris adalah
kompetensi absolut. Meskipun terlibat pihak yang tidak beragama Islam, Peradilan
Agama tetap berwenang menangani perkara waris karena masuk dalam ranah hukum
Islam yang bersifat universal.
7. Berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 2006 sebagai penyempurna Undang-undang No.
7 tahun 1989 kemukakanlah perkara-perkara yang menjadi kewenangan Peradilan Agama
untuk menyelesaikannya!
JAWAB: Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, sebagai penyempurna Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, memberikan kewenangan Peradilan Agama
untuk menyelesaikan berbagai perkara di bidang hukum Islam. Berikut beberapa perkara yang
termasuk dalam kewenangan Peradilan Agama:
• Perceraian: Penyelesaian perkara perceraian antara suami dan istri yang beragama
Islam.
• Waris: Penanganan sengketa pembagian harta peninggalan (waris) antara ahli waris
yang beragama Islam.
• Nikah dan Rujuk: Pendaftaran perkawinan, pembatalan perkawinan, dan penyelesaian
sengketa perkawinan termasuk rujuk.
• Wasiat dan Wakaf: Penanganan sengketa yang berkaitan dengan wasiat dan wakaf
sesuai hukum Islam.
• Nafkah dan Gana-Gini: Penentuan hak dan kewajiban suami-istri terkait nafkah dan
kekayaan bersama.
• Pidana Ringan (ta'zir): Penanganan perkara pidana ringan (ta'zir) yang melibatkan
pelanggaran norma-norma agama Islam.
• Pengangkatan Anak: Penanganan perkara pengangkatan anak baik melalui kewalian
maupun perwalian. Kekayaan Bersama dan Pencatatan Perceraian: Penyelesaian
sengketa kekayaan bersama suami-istri dan pencatatan perceraian.
• Ikrar Nikah: Penanganan perkara ikrar nikah yang melibatkan persetujuan
suami dan istri.

Anda mungkin juga menyukai