A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 2015;
3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan penurunan
Stunting.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan
Gizi.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada standar pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 Penanggulangan Masalah
Gizi bagi anak akibat penyakit.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilaln pembangunan
kesehatan dipengaruhi oleh pendekatan, kebijakan dan strategi yang tepat sasaran,
sehingga sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien,
maka upaya-upaya pembangunan kesehatan diselenggarakan secara terintegrasi
mulai dari perencanaan sampai ke tahap pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
program.
Kabupaten Pasaman terdiri dari 12 Kecamatan , 62 Nagari, terdapat 16
Puskesmas yang terdiri dari 7 puskesmas rawatan dan 9 puskesmas non rawatan,
49 PUSTU, dan 115 polindes.
Puskesmas Pegang Baru merupakan Puskesmas Non Rawatan yang
berada di Kecamatan Panti. Terdiri dari 2 Nagari,7 Jorong, 3 Pustu 12
Polindes.Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas menyebutkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya.
Meski perkembangan dunia kesehatan di Indonesia semakin membaik dan
cukup pesat, negara ini masih dilanda beberapa masalah kesehatan yang terus
meningkat, begitu juga di Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman Provinsi
Sumatera Barat.
Permasalahan kesehatan tersebut antara lain :
1. Masih tingginya angka kematian bayi/Balita, yaitu sebanyak 15 kasus keadaan
september 2022, hal ini disebabkan banyak faktor, salah satunya sarana
prasarana yang belum lengkap, kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum
maksimal, status gizi dan faktor-faktor lainnya. Sementara Kematian Ibu tidak
ada kasus sampai keadaan September 2022.
2. Prevalensi stunting 17,8 %, hasil penimbangan massal bulan Februari 2022,
sudah mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
3. Rendahnya capaian K4 yaitu : 60 % sementara target bulan September 2022
66,7 %, artinya masih belum tercapai.
4. Rendahnya capaian Persalinan Nakes yaitu : 62,9 % sementara target bulan
September 2022 66,7 %, artinya masih belum tercapai.
5. Rendahnya capaian Persalinan Nakes yaitu : 62,9 % sementara target bulan
September 2022 66,7 %, artinya masih belum tercapai.
6. Rendahnya capaian BBL yaitu : 62,6 % sementara target bulan September 2022
66,7 %, artinya masih belum tercapai.
7. Rendahnya capaian Kesehatan Balita yaitu : 65,2 % sementara target bulan
September 2022 66,7 %, artinya masih belum tercapai.
8. Rendahnya capaian Lansia yaitu : 66,1 % sementara target bulan September
2022 66,7 %, artinya masih belum tercapai.
9. Rendahnya capaian Imunisasi dasar lengkap , keadaan September 2022 66,9 %
10. Tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak
menular, yang disebabkan oleh pola hidup masyarakat dan pengadaan BMHP
yang tidak mencukupi untuk pelayanan sesuai standar seperti stik gula darah,dll
11. Tingginya kasus kasus Penyakit Menular,khususnya : DBD sebanyak
12. Rendahnya cakupan kesehatan lingkungan, jamban : 41,20 %, air bersih : 64,79
%
13. Rendahnya capaian IKS Puskesmas Pegang Baru , < 0,05 (Kategori Tidak
Sehat)
14. Belum merata dan belum memadai SDM di fasyankes
Dalam menghadapi permasalahan kesehatan, Kebijakan pembangunan
kesehatan diarahkan pada upaya peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Untuk mendukung
pelaksanaan program beberapa regulasi telah dibuat, diantaranya :
Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Kawasan Tanpa Rokok
Peraturan Bupati Pasaman Nomor 57 Tahun 2018 tentang Penanganan
Stunting
Peraturan Bupati Pasaman nomor 9 Tahun 2021 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat dalam Kabupaten Pasaman
Surat Edaran Bupati Pasaman Nomor 275 Tahun 2020 tentang
Kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Pneumoni
berat Novel Corona Virus dari Negara Republik Rakyat Tiongkok ke
Indonesia
12. Isnpeksi Kesehatan Lingkungan di TPP, TFU, Sarana Air Minum dan Fasyankes
a. Inspeksi Kesling di TFU, TPP, Merupakan kunjungan lapangan ke Sarana
SAM, Fasyankes TFU,TPP,SAM,Fasyankes untuk Inspeksi Kesling
di TFU, TPP, SAM, Fasyankes , Harapannya untuk
Mengetahui Hasil IKL memenuhi standaard E-
MONEV
b. Pengambilan Sampel untuk Merupakan kunjungan lapangan ke Sarana Air
surveilans kualitas air minum di Minum Rumah Tangga untuk Pengambilan
tingkat rumah tangga (SKAMRT) Sampel untuk surveilans kualitas air minum di tingkat
rumah tangga (SKAMRT) , Harapannya untuk
Mengetahui Kualitas Air minum tingkat rumah tangga
memenuhi syarat.
13. Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyakit yang berpotensi
KLB ke LabKesda
a. Pengiriman dan pemeriksaan Merupakan Pengiriman dan pemeriksaan
spesimen spesimen , Harapannya untuk memastikan sampel
terkirim dan diperiksa di Labkesda
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil KEK
dan Balita Gizi Buruk
18. Penyediaan Bahan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil
KEK dan balita Gizi Kurang
Penyediaan Bahan Makanan merupakan kegiatan Belanja Bahan Pangan untuk
Tambahan berbasis pangan lokal Penyediaan Bahan Makanan Tambahan berbasis
bagi Ibu Hami KEK pangan lokal bagi Ibu Hami KEK,Harapannya
dengan diberikannya PMT selama 90 hari
diharapkan Bumil KEK mengalami peningkatan
status gizi.
Penyediaan Bahan Makanan merupakan kegiatan Belanja Bahan Pangan untuk
Tambahan berbasis pangan lokal Penyediaan Bahan Makanan Tambahan berbasis
bagi Balita Gizi Kurang pangan lokal bagi Balita Gizi Kurang,Harapannya
dengan diberikannya PMT selama 90 hari
diharapkan Balita Gizi Kurang mengalami
peningkatan status gizi.
B. PENERIMA MANFAAT
NO NAMA KEGIATAN JUMLA PENERIMA MANFAAT
H
Upaya Penurunan AKI AKB
1 1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
a. Pelacakan dan Pelaporan Kematian 4 Orang (Petugas Puskesmas
dan Pelaksanaan Otopsi Verbal kematian dan Bidan Desa)
b. Rapat Validasi dan Evaluasi data GIKIA 15 Orang (Petugas Puskesmas
dan Bidan Desa)
2. Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi
Calon pengantin,(PUS)
a. Rapat koordinas/ sosialisasi program 6 Orang (Petugas Puskesmas)
bagi KUA/ Tokoh Agama di Kecamatan
5 Kalibrasi
11.200.000.-
Total 833.970.000.-