Anda di halaman 1dari 2

Kebuntingan

Proses perkembangan embrio pasca fertilisasi hingga kelahiran.

Sistem plasentasi

Perantara hubungan fisiologis antara induk dengan fetus, dan sebagai organ sekresi internal dari
beberapa hormon. Terdiri dari 3 selaput

1) Selaput chorior
Merupakan lapisan terluar tempat menempelnya kotiledon. Induk bertautan dengan
fetus/kotiledon yang terletak di endometrium.
2) Selaput allantoris
Berfungsi untuk menampung ekskresi sisa metabolisme dari sistem uracus/eksresi fetus
3) Sellaput amnion
Memiliki kantung amnion yang berisis cairan amnion berfungsi untuk menjaga fetus dari
guncangan.

Tipe Plasenta terbagi 4

1) Tipe difusa (kuda dan babi)


Villi harus menyebar hampir merata pada selaput chorior
2) Kotiledonaria (Ruminansia)
Villi terletak terbatas pada kotiledon
3) Tipe Zonaria (Karnivora)
Villa terletak di zona tertentu pada selapur chorior
4) Tipee discoid (Primata dan manusia)
Villi membentuk suatu cakram pada selaput chorior

Kelahiran

Fase akhir dari kebuntingan, biasanya ditandai dengan beberapa hal

1) Recording
Mengetahui perkawinan terakhir, dan waktu lama nya kebuntingan
2) Dilihat dari ambing biasanya terdapat kolostrum
3) Vulva basah dan mengeluarkan cairan alatolis
4) Gelisah, melihat bagian bawah perut, dan melakukan rolling eyes
5) Pada bagian bawah perut relaksasi

Fase kelahiran

1) Fase persiapan
Sapi dan domba= 6 jam
Kuda= 4 jam
Babi= 12 jam
3 tahap
- Relaksasi simfisis pubis: dilakukan peregangan serviks kanan kiri, oleh hormon relaksin
- Kontraksi uterus: pendesakan fetus untuk keluar, oleh hormon oksitosin
- Dilatasi serviks uteri: oleh hormon relaksin

Mengetahui fetus keluar menggunakan jari dimasukan ke dalam serviks

1) 1 jari (telunjuk); 3 hari stelah pemeriksaan keluar


2) 2 jari(telunjuk, tengah): 2 hari setelah pemeriksaan
3) 3 jari: 1 hari setelah pemeriksaan

Fase Pengeluaran fetus

Kontraksi antara otot uterus, otot diafragma, dan otot perut sehingga terjadii peregangan yang akan
mengakibatkan pengeluaran fetus.

Pengeluaran fetus sapi= 0,5-1 jam domba= 0,5-2 jam, kuda= 0,5 jam, babi= 2,5-3 jam

Posisi fetus

1) Anterior: kepala dan kaki depan mengarah pada bagian servix, sehingga yang pertama keluar
kepala dan kaki depannya
2) Posterior : kaki belakang menuju gerbang bagian serviks
3) Distokia: posisi abnormal fetus yang mengakibatkan kesulitan pengeluaran

Pengeluaran plasenta

Terjadi kontraksi uterus yang terus berlangsung, biasanya mengakibatkan kelonggaran villi sehingga
akan mengakibatkan pengeluaran dari plasenta.

Sapi= 6-12 jam, domba= 0,5-8 jam, kuda= 1 jam, babi= 1-4 jam.

Jika pada sapi, plasenta selama 24 jam tidak dikeluarkan akan mengakibatkan penyakit

Anda mungkin juga menyukai