Modul AkMan Pert 8
Modul AkMan Pert 8
Kalo dilihat sekilas maka PT. GUWE akan merugi jika harus menjual mesin yang lama. Karena
:
Harga Jual – Nilai Buku = Untung/Rugi
35.000.000 – 40.000.000 = Rugi 5.000.000
Daripada rugi maka perusahaan lebih baik mempertahankan mesin lama.
Namun kalo perusahaan mau mempertimbangkan bahwa nilai buku mesin lama merupakan
sunk cost, maka seharusnya ditujukan pada pendapatan dan biaya yang relevan dimasa yang
akan datang.
LIHAT ANALISA DIBAWAH
Keterangan Total Biaya dan Pendapatan selama 5th
Mempertahankan Biaya Differensial Membeli Mesin Baru
mesin lama (Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 250.000.000 0 250.000.000
Biaya Variabel (150.000.000) 25.000.000 (125.000.00)
Peny. Mesin baru (25.000.000) (25.000.000)
Peny. Mesin (40.000.000) 0 (40.000.000)
Lama atau
Penghapusan
nilai buku
Penjualan Mesin 35.000.000 35.000.000
lama
Laba Bersih 60.000.000 35.000.000 95.000.000
selama 5 th
Biaya differensial adalah selisih antara mesin lama dengan mesin baru.
Untuk mengetahui Diffrerensial Cost dengan cepat yaitu :
KESIMPULAN
Produk X, Y dan W merupakan tiga produk yang diproduksi oleh PT. GUWE dan tiga2nya
mendapatkan laba. Diantara tiga produk tersebut yang mendapatkan laba paling rendah adalah
produk W dimana laba segmen yang diterima adalah Rp 6juta.
Karena ketiganya laba maka hal ini layak untuk dilanjutkan tapi PT GUWE dalam hal ini
mempunyai pertimbangan apakah akan mempertahankan atau menghentikan produk W.
Coba lihat analisa dibawah :
Keterangan Membuat Menghentikan Selisih
Penjualan 20 0 20
Biaya Variabel (5) 0 (5)
Margin Kontribusi 15 0 15
Gaji dan lainnya
Manfaat relevan (6) 0 (6)
9 0 9
Biaya depresiasi dihilangkan dari analisis relevant cost.
Nah dari keterangan diatas jelas bisa dilihat manfaat relevan-nya. Di tabel menyebutkan bahwa
dengan mempertahankan produk W, perusahaan sangat diuntungkan daripada perusahaan
menghentikan produk W.
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp
4000/unit.
1. Pendekatan Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya
terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan
biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan jika
alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung bukan
merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak akan terpengaruh
oleh keputusan yang diambil.
Analisi Biaya Diferensial untuk Membuat atau Membeli dengan pendekatan Konvensiaonal.
Keterangan Membuat
BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP Tetap
Biaya Tetap Langsung Rp 500.000
Biaya Sewa Equipment Rp 1.000.000
Total Biaya 20.500.000
Biaya /Unit : 20.500.000/5000 unit = Rp 4.100/unit
Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar lebih
menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih kecil yaitu
Rp. 20.000.000 daripada alternative membuat sendiri.
2. Pendekatan Activity Based Costing
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan
produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan pendekatan
tradisional.
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Cost Driver dan Tarif /cost Driver
Keterangan Cost Driver Tarif /Unir Cost Konsumsi Cost
Driver Driver
BOP
Unit Level
Biaya Tenaga Listrik Kwh Rp 45 50.000
Produksi Tahap I
Biaya Inspeksi Jam Inspeksi Rp150 10.000
Biaya Penanganan Bahan Frekw Pindah Rp 200 5000x
Biaya persiapan prodksi Rp 100 8.000
Jam
Persiapan
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 25.000 20
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity
Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri
BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP :
Unite Level :
Biaya Tenaga Listrik Rp 2.250.000
Produksi Tahap I
Biaya Penanganan Bahan Rp 1.000.000
Biaya Persiapan Produksi Rp 800.000
Biaya Inspeksi Rp 1.500.000
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 500.000
Jumlah Biaya Differensial Rp 24.550.000
Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
Keputusan :
Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri
dan membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang
paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat menghemat
sebesar Rp. 24.550.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 4.550.000
D. PRODUK BERSAMA AKAN DIJUAL PADA SPLIT OFF POINT ATAU DIPROSES
LEBIH LANJUT.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah : pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif
memproses lebih lanjut dipilih .
Berbagai kemungkinan Alternatif dalam Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut,
dapat dilihat sebagai berikut :
Menjual Memproses Lebih Lanjut
Tidak diperlukan Tambahan Fasilitas Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
Produksi ada 2 : 1. Pendapatan Diferensial
1. Pendapatan Diferensial 2. Biaya Differensial
2. Biaya Differensial 3. Aktiva DIfferensial
CONTOH :
PT GUWE adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni X yang dijual
dengan harga Rp. 100.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat
barang tersebut adalah sebagai berikut :
Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan diferensial - Biaya diferensial
Pendapatan diffrerensial = ( Rp. 110.000 – Rp. 100.000 ) x 60.000 unit = Rp. 600.000.000
Biaya Diffrensial = Rp 6.000 x 60.000 = 360.000.000
Jadi Laba = Rp 600.000.000 – Rp 360.000.000
= Rp 240.000.000
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling
tepat, krn memberikan keuntungan yaitu Rp 240.000.000.
PT. GUWE
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF
MENOLAK ATAU MENERIMA PESANAN PRODUK X
MENOLAK PESANAN MENERIMA PESANAN
Penjualan reguler 15.000 x Rp 5.000 =Rp 15.000 x Rp 5.000 = Rp
(Volume x Harga Satuan) 75.000.000 75.000.000
Penjualan Khusus 0 10.000 x Rp 20.000 = Rp
200.000.000
Total Penjualan Rp 75.000.000 Rp 200.000.000
Biaya RelevanBiaya – a.
Bahan ProdukX - 15.000 x Rp 500 = Rp (15.000 + 10.000)x Rp 600
7.500.000 = Rp 15juta
b.Biaya Kaleng - 15.000 x Rp 400 = Rp - (15.000+10.000) x Rp 400
c.Biaya Upah Langsung 6.000.000 = 10juta
- 15.000 x Rp 300 = Rp Rp - (15.000+10.000) xRp 300
Total Biaya Relevan 4.500.000 = 7,5juta
Rp 32.500.000,-
Rp 18.000.000
KESIMPULAN
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan memilih
alternatif : menerima pesanan khusus dari PT. ELU. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima
pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan khusus
tersebut.