Anda di halaman 1dari 13

ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN -

THE TACTICAL DECISION MAKING PROCESS

Model Membuat Keputusan Taktis


The Tactical Decision Making Process terdiri dari atas pemilihan alternatif dengan suatu
pandangan terbatas.
1. Kenali dan Definisikan masalah
Meningkatkan kapasitas untuk gudang dan produksi.
2.Identifikasi alternatve sebagai solusi yang memungkinkan dari masalah, meng eliminasi
alternative terhadap kemungkinan yang belum jelas.
- Menambah space gudang
- Membeli poros dan pembersih, untuk space yang diperlukan.
3. Meng-identifikasi biaya-biaya dan manfaat yang terkait dengan masing-masing alternatif.
Mengelompokkan biaya-biaya dan manfaat yang relevant atau tidak relevan, dan meng-
eliminasi ketidak relevan biaya dengan menggunakan pertimbangan.
4. Membandingkan biaya-biaya yang relevan dan manfaat untuk masing-masing alternativ, dan
menghubungkan masing-masing alternativ ke semua tujuan strategi di dalam perusahaan dan
memperhatikan faktor-faktor kualitatif penting lainnya.
5. Memasukkan alternative dengan manfaat yang paling besar yang mana juga mendukung strategi
organisasi.

Konsep biaya untuk pengambilan keputusan


Dalam pengambilan keputusan di bidang biaya, harus diperhatikan relevansinya, karena untuk
menghilangkan Avoidable Cost yaitu biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun
sebagian dengan memilih salah satu alternatif yang tersedia. Aviodavle cost disebut juga biaya
Relevan.
Selain dikenal juga Unavoidable Cost yang tidak dapat dihindarkan atau tidak relevan seperti
Sunk Cost dan Future Cost yang tidak berbeda antara berbagai alternatif.
Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dan sudah dibukukan
misalnya biaya penyusutan.

EVALUASI ATAS IMPLIKASI FINANSIAL


Menurut sumber dari Bahan Ajar Universitas Bina Nusantara bahwa :
Manager harus mengevaluasi implikasi finansial atas keputusan yang memerlukan trade offs
antara biaya dengan manfaat atas alternatif yang berbeda. Contoh implikasi finansial yang
penting untuk dipertimbangkan adalah desain ulang seluruh proses produksi.
Informasi finansial berkenaan dengan berbagai tipe biaya menjadi dasar keputusan atas
aktivitas organisasi dan proses.
Analisis Biaya relevan untuk pengambilan keputusan
a. Mempertahankan atau mengganti aktiva yang lama;
b. Penambahan dan pengurangan lini produk dan segmen lain;
c. Keputusan untuk membuat atau membeli;
d. Menerima pesanan khusus atau menolak;
e. Produk bersama akan dijual pada split off point” atau diproses lebih kanjut.

A. MEMPERTAHANKAN ATAU MENGGANTI AKTIVA YANG LAMA


CONTOH :
PT GUWE menyajikan data mesin lama dan mesin baru.
Keterangan Mesin Lama (Rp) Mesin Baru (RP)
a. Harga Perolehan 20.000.000 25.000.000
b. UE 5 tahun (sisa) 5 Tahun
c. Penjualan Tahunan 250.000.000 250.000.000
d. Biaya variabel untuk 30.000.000 25.000.000
operasional/th.
e. NJ sesudah 5 th 0 0
f. Nilai jual saat ini 35.000.000 0
g. Nilai Buku 40.000.000 0

Kalo dilihat sekilas maka PT. GUWE akan merugi jika harus menjual mesin yang lama. Karena
:
Harga Jual – Nilai Buku = Untung/Rugi
35.000.000 – 40.000.000 = Rugi 5.000.000
Daripada rugi maka perusahaan lebih baik mempertahankan mesin lama.
Namun kalo perusahaan mau mempertimbangkan bahwa nilai buku mesin lama merupakan
sunk cost, maka seharusnya ditujukan pada pendapatan dan biaya yang relevan dimasa yang
akan datang.
LIHAT ANALISA DIBAWAH
Keterangan Total Biaya dan Pendapatan selama 5th
Mempertahankan Biaya Differensial Membeli Mesin Baru
mesin lama (Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 250.000.000 0 250.000.000
Biaya Variabel (150.000.000) 25.000.000 (125.000.00)
Peny. Mesin baru (25.000.000) (25.000.000)
Peny. Mesin (40.000.000) 0 (40.000.000)
Lama atau
Penghapusan
nilai buku
Penjualan Mesin 35.000.000 35.000.000
lama
Laba Bersih 60.000.000 35.000.000 95.000.000
selama 5 th

Biaya differensial adalah selisih antara mesin lama dengan mesin baru.
Untuk mengetahui Diffrerensial Cost dengan cepat yaitu :

Manfaat dan Biaya relevan 5 Tahun


Pengurangan Biaya Variebel
Dengan mesin baru (5jutax5) 25.000.000
Biaya Mesin Baru (25.000.000)
Niali Jual Mesin Lama 35.000.000
Laba membeli mesin baru 35.000.000
B. PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LINI PRODUK DAN SEGMEN LAIN
Contoh :
PT. GUWE dengan laba untuk 3 produk yang dihasilkan, yaitu X, Y, W adalah sebagai berikut
:
Lini Produk (dalam jutaan)
kETERANGAN
Produk X Produk Y Produk W Total
Penjualan 30 40 20 90
Biaya Variabel (10) (20) (5) (35)
Margin Kontribusi 20 20 15 55
Biaya Tetap :
Gaji dan lainnya 5 8 6 19
Depresiasi 5 4 3 12
Total Biaya Tetap 10 12 9 31
Laba Segmen 10 8 6 44
Biaya tetap bersama 20
Laba Bersih menurut 24

KESIMPULAN
Produk X, Y dan W merupakan tiga produk yang diproduksi oleh PT. GUWE dan tiga2nya
mendapatkan laba. Diantara tiga produk tersebut yang mendapatkan laba paling rendah adalah
produk W dimana laba segmen yang diterima adalah Rp 6juta.
Karena ketiganya laba maka hal ini layak untuk dilanjutkan tapi PT GUWE dalam hal ini
mempunyai pertimbangan apakah akan mempertahankan atau menghentikan produk W.
Coba lihat analisa dibawah :
Keterangan Membuat Menghentikan Selisih
Penjualan 20 0 20
Biaya Variabel (5) 0 (5)
Margin Kontribusi 15 0 15
Gaji dan lainnya
Manfaat relevan (6) 0 (6)
9 0 9
Biaya depresiasi dihilangkan dari analisis relevant cost.
Nah dari keterangan diatas jelas bisa dilihat manfaat relevan-nya. Di tabel menyebutkan bahwa
dengan mempertahankan produk W, perusahaan sangat diuntungkan daripada perusahaan
menghentikan produk W.

C. MEMBUAT ATAU MEMBELI


Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya,
kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari
pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
Ad. 1
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar.
Ad.2
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut :
a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari harga beli
yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi apabila biaya
diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka
keputusan membeli yang dipilih.
b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan
Activity Based Costing.
Contoh :
PT. GUWE saat ini memproduksi produk X sebanyak 5000 unit selama tahun 2013.
Kompunenanya menggunakan kompunen produksi dari PT. ELU. Biaya /unit untuk
memproduksi produk X adalah sebagai berikut :
BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP Tetap
Biaya Tetap langsung
Biaya Supervisi Rp 500.000
Biaya Sewa Equipment Rp 1.000.000
Biaya Tetap Tidak langsung Rp 2.000.000
Total Biaya Rp 22.500.000

Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp
4000/unit.
1. Pendekatan Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya
terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan
biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan jika
alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung bukan
merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak akan terpengaruh
oleh keputusan yang diambil.
Analisi Biaya Diferensial untuk Membuat atau Membeli dengan pendekatan Konvensiaonal.
Keterangan Membuat
BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP Tetap
Biaya Tetap Langsung Rp 500.000
Biaya Sewa Equipment Rp 1.000.000
Total Biaya 20.500.000
Biaya /Unit : 20.500.000/5000 unit = Rp 4.100/unit
Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000

KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar lebih
menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih kecil yaitu
Rp. 20.000.000 daripada alternative membuat sendiri.
2. Pendekatan Activity Based Costing
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan
produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan pendekatan
tradisional.
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Cost Driver dan Tarif /cost Driver
Keterangan Cost Driver Tarif /Unir Cost Konsumsi Cost
Driver Driver
BOP
Unit Level
Biaya Tenaga Listrik Kwh Rp 45 50.000
Produksi Tahap I
Biaya Inspeksi Jam Inspeksi Rp150 10.000
Biaya Penanganan Bahan Frekw Pindah Rp 200 5000x
Biaya persiapan prodksi Rp 100 8.000
Jam
Persiapan
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 25.000 20
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity
Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri
BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP :
Unite Level :
Biaya Tenaga Listrik Rp 2.250.000
Produksi Tahap I
Biaya Penanganan Bahan Rp 1.000.000
Biaya Persiapan Produksi Rp 800.000
Biaya Inspeksi Rp 1.500.000
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 500.000
Jumlah Biaya Differensial Rp 24.550.000

Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
Keputusan :
Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat sendiri
dan membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar merupakan pilihan yang
paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti perusahaan dapat menghemat
sebesar Rp. 24.550.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 4.550.000
D. PRODUK BERSAMA AKAN DIJUAL PADA SPLIT OFF POINT ATAU DIPROSES
LEBIH LANJUT.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah : pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif
memproses lebih lanjut dipilih .
Berbagai kemungkinan Alternatif dalam Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut,
dapat dilihat sebagai berikut :
Menjual Memproses Lebih Lanjut
Tidak diperlukan Tambahan Fasilitas Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
Produksi ada 2 : 1. Pendapatan Diferensial
1. Pendapatan Diferensial 2. Biaya Differensial
2. Biaya Differensial 3. Aktiva DIfferensial

CONTOH :
PT GUWE adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni X yang dijual
dengan harga Rp. 100.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat
barang tersebut adalah sebagai berikut :

Biaya per satuan


Biaya Bahan Baku Rp. 10.000
Biaya Tenaga kerja lgs Rp. 20.000
Biaya Overhead Pabrik (Variabel) Rp. 30.000
Biaya Overhead Pabrik (Tetap) Rp. 25.000
Biaya Administrasi (Tetap) Rp. 20.000
Biaya pemasaran (Tetap) Rp. 15.000
Rp. 120.000
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 50.000 satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut menjadi barang X1. Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi
dlm mesin dan equipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni
sebesar Rp. 6000 per satuan. Sedang di pasaran barang X1 cukup banyak permintaan dengan
harga jual Rp. 110.000,-
Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih lanjut merupakan
keputusan yang paling tepat dalam pemilihan ini ?
Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba/Rugi = ( Rp. 100.000 x 50.000 unit) – ( Rp. 120.000 x 50.000 unit)
= Rp. 5.000.000.000 - Rp. 6.000.000.000
Rugi = Rp. 1.000.000.000

Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan diferensial - Biaya diferensial
Pendapatan diffrerensial = ( Rp. 110.000 – Rp. 100.000 ) x 60.000 unit = Rp. 600.000.000
Biaya Diffrensial = Rp 6.000 x 60.000 = 360.000.000
Jadi Laba = Rp 600.000.000 – Rp 360.000.000
= Rp 240.000.000
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling
tepat, krn memberikan keuntungan yaitu Rp 240.000.000.

E. MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS


Penerimaan pesanan khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kapasitas
menganggur yang mendorong manajemen. Untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di
bawah harga jual normal.
CONTOH :
PT. GUWE memproduksi produk X dengan kemasan kaleng. Perusahaan ini memiliki
kapasitas normal 20.000 kaleng dan biasa menjual dengan harga Rp.5.000,00/ kaleng.
Adapun rincian biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi satu kaleng adalah sebagai berikut:
Biaya Minuman : Rp 500
Kaleng : Rp 400
Upah Langsung : Rp 300
Penyusutan Fasilitas Rp 200/Rp 2.000.000/10.000 kaleng
Gaji Tetap : Rp 300 /Rp 1.000.000 / th
Total : Rp 1.700
Pada saat ini, PT. GUWE mempunyai rencana produksi untuk menjual 15.000 kaleng.
Diasumsikan :
PT. ELU mengajukan penawaran pembelian produk X sebanyak 10.000 kaleng dengan harga
per kaleng Rp 20.000. Apabila anda di posisi pengambil keputusan dai PT. GUWE, apakah
anda akan menerima atau menolak tawaran ?
Dasri kasus diatas kita memperoleh bahwa :
1. Kapasitas normal PT. GUWE adalah 20.000 kaleng dengan harga Rp 5.000/kaleng;
2. PT. GUWE menerima penawaran sebanyak 10.000 kaleng dengan harga Rp 20.000;
3. Total biaya variebel per kaleng adalah Rp 1.200 sedangkan biaya tetap terdiri atas biaya
penyusutan dan gaji tetap Rp 500,-.
Dari informasi ini, langkah yang pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan antara
biaya relevan dan biaya tidak relevan dari masing-masing biaya yang terjadi. Untuk keperluan
tersebut, lihatlah tabel berikut:

Jenis Biaya Dipengaruhi/tidak Berubah/tidak Biaya Sudah/akan


oleh perubahan jika pesanan Relevan/tidak dikeluarkan
volume ditolak/diterima relevan
1. Biaya Bahan Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
Minuman
2. Kaleng Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
3. Upah Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
Langsung Tidak Tidak Tidak Sudah
4. Peny. Fasilitas Dipengaruhi Tidak Tidak Sudah
5. Gaji Tetap Tidak
DIpengaruhi
Bagaimana kita bisa menggolongkan biaya seperti diatas? Apabila anda ingin lebih jelas
memahaminya, silakan simak uraian berikut ini:
a. Di kolom pertama, silakan masukan semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi minuman.
b. Pada kolom kedua, anda harus menentukan apakah biaya tersebut dipengaruhi atau tidak
dipengaruhi oleh besarnya volume. Mengapa ketiga biaya tersebut dipengaruhi oleh besarnya
volume produksi? Alasannya adalah karena jika kita ingin menghasilkan minuman lebih
banyak, maka bahan minuman dan kaleng yang diperlukan pun otomatis bertambah. Begitu
pula upah langsung, sehingga biaya-biaya tersebut ikut bertambah/berkurang sejalan dengan
bertambahnya produksi.
c. Pada kolom tiga kita menentukan apakah dengan dipilihnya salah satu alternatif, yaitu diterima
atau ditolaknya pesanan khusus tersebut, jumlah biaya tersebut akan berubah? Hasilnya ketiga
biaya tersebut berubah sedangkan biaya penyusutan fasilitas dan gaji tetap tidak. Selanjutnya
dari hasil analisa dikolom sebelumnya, kita bisa tentukan bahwa biaya yang relevan untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah biaya bahan minuman, upah langsung,
dan kaleng.
d. Pada kolom yang terakhir, kita akan mengidentifikasi apakah biaya pada kolom pertama sudah
dikeluarkan dimasa lalu atau baru akan dikeluarkan. Biaya bahan minuman,biaya gelas
plastik dan biaya upah langsung termasuk biaya yang akan keluar apabila proses produksi jadi
dilaksanakan. Jadi apabila kita menambah volume produksi, maka biaya-biaya ini pun akan
ditambah dan akan keluar. Tetapi apabila proses produksi tidak jadi dilakukan, maka biaya ini
pun tidak akan dikeluarkan. Sedangkan 2 biaya yang lain, tetap ada walaupun proses produksi
dilaksanakan atau tidak.
e. Jika anda sudah cukup paham dengan pemisahan biaya diatas, marilah kita buat laporan laba
rugi untuk biaya-biaya tersebut, yaitu laporan laba rugi apabila kita menerima pesanan dan
laporan laba rugi apabila kita menolak pesanan.

PT. GUWE
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF
MENOLAK ATAU MENERIMA PESANAN PRODUK X
MENOLAK PESANAN MENERIMA PESANAN
Penjualan reguler 15.000 x Rp 5.000 =Rp 15.000 x Rp 5.000 = Rp
(Volume x Harga Satuan) 75.000.000 75.000.000
Penjualan Khusus 0 10.000 x Rp 20.000 = Rp
200.000.000
Total Penjualan Rp 75.000.000 Rp 200.000.000
Biaya RelevanBiaya – a.
Bahan ProdukX - 15.000 x Rp 500 = Rp (15.000 + 10.000)x Rp 600
7.500.000 = Rp 15juta
b.Biaya Kaleng - 15.000 x Rp 400 = Rp - (15.000+10.000) x Rp 400
c.Biaya Upah Langsung 6.000.000 = 10juta
- 15.000 x Rp 300 = Rp Rp - (15.000+10.000) xRp 300
Total Biaya Relevan 4.500.000 = 7,5juta
Rp 32.500.000,-
Rp 18.000.000

Biaya Tidak Relevan


a. Peny. Fasilitas Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
b. Gaji Tetap Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Total B. Tdk relevan Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
TOTAL BIAYA Rp 21.000.000 Rp 35.500.000
LABA Rp 54.000.000 Rp 164.500.000

KESIMPULAN
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan memilih
alternatif : menerima pesanan khusus dari PT. ELU. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima
pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan khusus
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai