Magang Instansi
Disusun oleh:
Pembimbing Perusahaan :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Perusahaan
Nama Lengkap : Dr. Rhesi Kristiana
Jabatan : Chairman
Perusahaan : MERO Foundation
Alamat surel (e-mail) :
Waktu Pelaksanaan : Juli 2022 – Desember 2022
Tanda tangan
Menyetujui,
i
ABSTRAK
Tingginya aktivitas manusia di wilayah pesisir Pantai Lontar, Kabupaten Serang, Banten
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Wilayah pesisir merupakan
wilayah strategis untuk bermukim sehingga dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan pokok
manusia akan tempat tinggalnya. Akibatnya, tekanan terhadap wilayah pesisir semakin tinggi
sebagai konsekuensi dari manusia yang harus memenuhi kebutuhannya dalam bertahan hidup.
Berbagai aktivitas atau kegiatan manusia di wilayah pesisir seperti membuat area pertambakan,
mendirikan bangunan tepi pantai, mencari ikan dengan kapal bermotor, dan lain sebagainya
memperburuk kondisi lingkungan yang ada. Kondisi tersebut tentunya menimbulkan
pertanyaan tentang kondisi kuaitas air pada wilayah perairan yang padat akan penduduk
mengingat aktivitas manusia juga mengandalkan kondisi lingkungan perairan yang sehat. Salah
satu metode pengukuran atau pengujian yang bisa dilakukan untuk mengukur parameter
kualitas perairan seperti temperatur, salinitas, pH, dan DO adalah menggunakan data sekunder
dengan bantuan software dan portal data. Hasilnya, didapati bahwa kualitas parameter kualitas
air masih dalam ambang yang wajar dan cukup baik untuk menunjang berbagai aktivitas
manusia di wilayah tersebut.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya penulis mampu menyelesaikan laporan akhir dari
kegiatan magang Riset Kampus Merdeka Unpad (RKMU) yang berkerja sama dengan MERO
Foundation. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang mahasiswa perlu penuhi dalam kegiatan
Riset Kampus Merdeka Unpad (RKMU) sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan yang
telah dilaksanakan di Pantai Lontar, Kabupaten Serang, Banten pada Juli – Agustus 2022 lalu.
Tentunya, tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang
mendukung kelancaran penyelesaian laporan akhir magang ini, utamanya kepada dosen-dosen
pembimbing kegiatan Riset Kampus Merdeka Unpad (RKMU), MERO Foundation selaku instansi
kolaborasi, dan masyarakat pesisir Pantai Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang,
Banten. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan pelaporan hasil kegiatan magang ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan yang bisa diperbaiki dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan
ini. Penulis juga berharap bahwasannya, laporan akhir magang ini dapat bermanfaat kepada
pembaca pada umumnya dan masyarakat desa lontar pada khususnya. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Table 1. Pembagian Jadwal Kerja .......................................................................................................... 13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan pesisir adalah kawasan yang sangat dinamis dengan berbagai potensi sumber daya
alamnya yang sangat melimpah. Kondisi kawasan pesisir cenderung mudah diakes dan
dieksploitasi dengan sangat mudah sehingga kawasan pesisir kebanyakan menjadi pusat ekonomi
pada suatu daerah. Salah satu kawasan pesisir yang sangat padat dan tinggi akan aktivitas
manusianya di Indonesia adalah kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Pulau Jawa sudah sejak lama
menjadi kawasan industri dan pusat perekonomian yang maju di Indonesia. Tak heran, Pulau
Jawa menjadi daerah yang sangat menggiurkan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah lain
untuk bisa mencoba peruntungannya disini. Pulau ini sendiri dihuni kurang lebih oleh 150 juta
jiwa penduduk dan sebagian besarnya mendiami wilayah pesisir-pesisir pulau Jawa dari ujung
baratnya sampai timur. Oleh sebab itu, pesisir Pulau Jawa, khususnya bagian utara menjadi
contoh nyata akan bahayanya kepadatan penduduk di kawasan pesisir (Suhardi et al., 2020).
Pantai lontar adalah salah satu pantai yang berada di pesisir utara Pulau Jawa bagian barat,
tepatnya berada di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Wilayah dengan luas kurang lebih 5.45 km persegi ini dihuni oleh ribuan penduduk yang
mayoritas merupakan pendatang dari luar Banten. Mayoritas warga disini sangat
menggantungkan laut sebagai sumber pencaharian utamanya. Kawasan laut Pantai Lontar
memang menyimpan potensi besar dari segi perikanan tangkapnya. Banyak jenis ikan, udang,
bahkan sampai rumput laut yang bisa dijumpai di kawasan Pantai Lontar. Oleh karena itu,
masyarakat Desa Lontar umumnya berprofesi nelayan tangkap, nelayan tambak, nelayan budi
daya rumput laut, dan nelayan udang.
Dari penjelasan tersebut, dapat terlihat bahwa aktivitas manusia di wilayah pesisir Pantai
Lontar sangat tinggi. Setiap harinya, masyarakat di sana selalu bersinggungan dengan laut
sehingga dinamika laut yang terjadi akan mempengaruhi juga aktivitas manusia di sana.
Parameter fisis, kimia, dan biologi kelautan memegang kunci penting terhadap dinamika kelautan
yang terjadi pada wilayah pesisir, termasuk dinamika laut yang ada di Pantai Lontar. Oleh karena
itu, pengukuran parameter-parameter kelautan sangat penting dilakukan untuk mengetahui
bagaimana kondisi dinamika yang sedang terjadi, khususnya pada laut-laut yang tinggi akan
aktivitas manusia karena rentan terjadi perubahan parameter tersebut.
8
1.2 Ruang Lingkup
Kegiatan pengambilan data dan fokus kajian penelitian Riset Kampus Merdeka Unpad
(RKMU) berlokasi di Pantai Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.
Ruang lingkup kegiatan:
1. Pengambilan sampel kualitas air.
2. Pengunduhan data parameter kualitas air.
3. Visualisasi parameter kualitas air menggunakan software tertentu.
4. Analisis parameter kualitas air dan hubungann terhadap kehidupan ekosistem di sana
berdasarkan literatur-literatur pendukung.
10
3. Melaksanakan realisasi dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
4. Untuk mendukung dan mengajar masyarakat setempat
b. Struktur Oganisasi
11
c. Tugas dan Fungsi Bidang pada Unit Kerja Magang
Tugas dan fungsi bidang yang ada di MERO Foundation ada 5 berdasarkan jumlah
laboratoriumnya, yaitu:
1. Unit Laboratorium Pengamatan:
Laboratorium pengamatan atau camera area ini digunakan untuk penanganan sampel
dan pengambilan gambar sampel secara morfologi.
2. Unit Laboratorium Mikrobiologi:
Laboratorium mikrobiologi digunakan untuk melakukan penelitian dan uji mengenai
mikroba, khususnya bakteri.
3. Unit Laboratorium Molekuler:
Laboratorium mikrobiologi digunakan untuk melakukan penelitian dan uji mengenai
mikroba, khususnya bakteri.
4. Unit Laboratorium Kimia:
Laboratorium kimia digunakan untuk melakukan proses ekstraksi senyawa bioaktif.
5. Unit Laboratorium Scanning Electron Microscope:
Laboratorium SEM digunakan untuk melakukan pengamatan sampel dengan
menggunakan mikroskop elektron.
b. Lingkup Penugasan
• Hidrooseanografi
Berfokus pada pengujian kualitas parameter perairan dan dinamika perairan Pantai
Lontar.
12
• Bioteknologi
Berfokus pada organisme yang berada di budidaya rumput laut yang masyarakat Desa
Lontar kembangkan.
• Konservasi.
Berfokus pada aktivitas manusia terhadap lingkungan dan kondisi ekosistem di
wilayah tersebut.
c. Penjadwalan Kerja
Table 1. Pembagian Jadwal Kerja
Jadwal dan jam kerja kegiatan magang RKMU bersifat fleksibel dan tergantung
kebutuhan mahasiswa dalam melakukan aktivitas kegiatan pengambilan data,
pengolahan, dan penyusunan laporan. Penjadwalan dan jam kerja pada tabel 1 di atas
hanyalah pedoman dan acuan dalam melaksanakan kegiatan magang RKMU.
13
BAB III
TINJAUAN MAGANG
3.1 Tempat dan Waktu Magang
Kegiatan magang sudah dimulai sejak 15 Juli 2022 dengan agenda diskusi untuk penentuan
parameter apa saja yang diuji dan metode yang digunakan. Kegiatan diskusi dilaksanakan di ruang
sidang gedung 1 FPIK Unpad. Kemudian, lokasi kegiatan pengamatan dan pengambilan data
lapangan dilakukan di Pantai Lontar, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang,
Provinsi Banten selama kurang lebih 14 hari, mulai dari tangga 20 Juli 2022 – 4 Agustus 2022.
Selanjutnya, setelah diperoleh berbagai macam data lapangan, termasuk parameter oseanografi,
selanjutnya data-data tersebut diolah menggunakan berbagai metode, seperti penggunaan software
yang kemudian dibuat dalam bentuk laporan magang ini. Pengolahan data dan penyelesaian
laporan magang terhitung sejak 11 Agustus 2022 – 28 Desember 2022.
Gambar 3. Visualisasi Parameter Suhu Permukaan Laut Pantai Lontar pada Tahun 2022
Suhu permukaan laut di perairan Laut Jawa memiliki suhu yang bervariasi, tergantung
musim yang tengah terjadi di Indonesia, dengan suhu rata-rata yang dimiliki Laut Jawa berkisar
antara 22℃ - 31℃ (Gaol & Sadhotomo, 2017). Akan tetapi, variasi suhu permukaan Laut Jawa
biasanya juga berbeda di tiap bagiannya. Laut Jawa bagian barat cenderung memiliki suhu
permukaan laut yang lebih hangat dibandingkan dengan Laut Jawa bagian timur pada musim timur
atau kemarau di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh peristiwa dinamika air laut lainnya,
yakni upwelling yang terjadi di Laut Banda pada musim timur di Indonesia. Massa air dingin yang
naik ke permukaan kemudian bergerak memasuki Laut Flores dan akhirnya sampai di Laut Jawa
15
bagian timur. Akibatnya, permukaan air laut yang hangat terdesak ke bagian barat Laut Jawa.
Meskipun peristiwa upwelling ini tidak terjadi terus menerus, tetapi massa air dingin yang sampai
ke permukaan bisa bertahan cukup lama (Syaifullah, 2010).
Berdasarkan penampilan visualisasi citra satelit menggunakan satelit AQUA-MODIS yang
diambil pada Juli 2022 dengan resolusi spasial sejauh 250 m - 1.000 m pada Gambar 3,
menunjukkan bahwa suhu rata-rata permukaan laut di Laut Jawa bagian barat berkisar pada 28℃
- 31℃.Bagian pesisir juga menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah
lepas pantainya karena pada wilayah pesisir banyak kegiatan atau aktivitas manusia yang
bersinggungan dengan laut, seperti aktivitas nelayan tangkap yang menggunakan kapal-kapal
bermesin.
Suhu permukaan laut di Pesisir Pantai Lontar juga dapat semakin hangat pada satu waktu
tertentu akibat adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 Banten yang berbahan bakar batu
bara. PLTU membutuhkan kondensor pendingin berupa air dalam sistem pembakarannya yang
kemudian air sisa pendinginan yang suhunya sekarang lebih hangat dialirkan kembali ke laut. Oleh
karena itu, wilayah pesisir di sekitar Banten dan Pantai Lontar khususnya cenderung lebih hangat
dibandingkan dengan bagian laut lepas pantainya (Ramdhani et al., 2021).
Gambar 4. Visualisasi Parameter Salinitas Air Laut Pantai Lontar pada Tahun 2022
Selain suhu permukaan laut, salinitas merupakan parameter hidrooseanografi lainnya yang
cukup penting, tetapi ketersediaan data mengenai salinitas air laut masih terbatas. Padahal,
ketersediaan variasi data salinitas air laut sangat berkaitan dengan kesetimbangan hidrologi
(presipitasi dan evaporasi) yang selanjutnya berkaitan dengan variasi salinitas muka air laut (Sea
Surface Salinity). Sama seperti suhu permukaan laut, distribusi salinitas yang terjadi pada perairan
16
utara Pulau Jawa mengikuti pola musim yang terjadi saat itu di Indonesia. Hal tersebut
dikarenakan Laut Jawa merupakan laut yang tertutup sehingga iklim perairan di sana sangat
terpengaruh pada pola musim di Indonesia. Oleh karena itu, untuk daerah perairan yang sangat
bergantung pada pola hujan yang terjadi, maka parameter salinitas menjadi sangat penting karena
bisa mempengaruhi pola distribusi dan kelimpahan sumber daya hayati di dalamnya.
Pola distribusi salinitas pada perairan Laut Jawa masih berkaitan erat dengan distribusi
suhu permukaan laut yang ditimbulkan dari pergerakan angin musim di wilayah tersebut. Pada
saat musim barat (Desember - Februari) salinitas permukaan laut mencapai titik
minimumnya karena saat musim ini terjadi, massa air dari Laut Natuna melewati Selat Karimata
dan berakhir di Laut Jawa bagian barat. Dalam perjalanannya, pergerakan massa air ini mengalami
pengenceran dari aliran-aliran sungai di wilayah sekitarnya (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa).
Imbasnya, salinitas air laut akan turun. Pergerakan angin akan menyebabkan massa air bersalinitas
yang lebih tinggi bergerak ke timur menuju Laut Flores. Sebaliknya, apabila Indonesia memasuki
musim timur (Juni - Agustus), pergerakan massa air laut bergerak dari timur, yakni Laut Flores
kemudian Selat Makassar, baru kemudian memasuki Laut Jawa sampai ke Laut Jawa bagian barat
dan kembali mendesak massa air bersalinitas rendah kembali ke Laut Tiongkok Selatan melewati
Selat Karimata (Mujadija et.al, 2021).
Berdasarkan data citra satelit yang diambil oleh satelit AQUA-MODIS pada Gambar 4
yang diambil pada Juli tahun 2022, juga membuktikan bahwa pada saat musim timur, perairan
Pantai Lontar memiliki salinitas permukaan rata-rata yang cukup tinggi, yakni berkisar antara 30
- 33 PSU. Hal ini juga bersesuaian dengan kejadian upwelling yang membawa massa air dingin,
di mana massa air yang dingin ini tidak hanya membawa air saja, tetapi juga kandungan garam-
garam mineral yang berasal dari dasar laut. Oleh sebab itu, salinitas air di wilayah pesisir Pantai
Lontar cukup tinggi, khususnya pada bulan-bulan musim timur di Indonesia.
Pemvisualisasian parameter yang sudah diunduh dilakukan menggunakan software yang
bernama QGIS.3.16. Software ini, selain mampu memvisualisasikan data parameter kelautan juga
mendukung fitur lain seperti layouting peta. Tentunya dengan melakukan layouting peta data yang
sudah divisualisasi dapat dilihat dan dianalisis lebih mudah. Penggunaan parameter data sekunder
mendukung validasi dari pengambilan data primer sehingga fungsinya cukup penting. Selain itu,
data sekunder juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif ketika pengambilan data primer
terkendala seperti cuaca buruk atau alat/instrumen yang tidak berfungsi dengan baik. Penggunaan
software pada data sekunder juga membantu dalam interpolasi data. Maksudnya adalah apabila
17
data primer yang ternyata tidak lengkap, data sekunder bisa menjadi solusi untuk menutupi data
sekunder tersebut. Metode tersebutlah yang disebut dengan interpolasi.
Setelah dilakukannya pengukuran parameter oseanografi menggunakan data sekunder
sesuai dengan Gambar 3 dan Gambar 4 bahwa di Pantai Lontar kualitas airnya masih tergolong
cukup aman untuk mendukung kehidupan ekosistem yang ada di sana. Terlepas pada tahun 2019
silam sempat terjadi tumpahan minyak di Karawang yang imbasnya sampai ke Pantai Lontar,
tetapi ternyata pemulihan lingkungan terhadap bahan pencemar cukup baik karena tidak
ditemukan kejanggalan pada pengukuran parameter osenaografi standar. Dengan hasil ini,
diperlukan penelitian yang lebih mendetail untuk memastikan bahwa sudah tidak ada dampak
yang berarti setelah kejadian tumpahan minyak di Kawarang pada tahun 2019 lalu karena
beberapa kemungkinan seperti minyak yang terendap ke dasar perairan atau justru berpindah ke
tempat jauh dari Pantai Lontar.
Dari pengamatan, pengambilan data, dan analisis yang sudah dilakukan terhadap
parameter kualitas air di Pantai Lontar pada tahun 2022 dapat disimpulkan bahwa kondisi kualitas
air sesuai dengan standar baku mutu perairan normal. Maksudnya adalah tidak ditemukan
kejanggalan atau perubahan parameter yang serius dari pengamatan terhadap beberapa bulan
pengamatan menggunakan bantuan analisis data sekunder. Dapat dikatakan, bahwa baku mutu
perairan Pantai Lontar pada tahun 2022 masih mendukung keberlangsungan kehidupan biota di
sana, termasuk dalam keberlangsungan budi daya rumput laut. Perlu dilakukan pengukuran
parameter lain yang lebih dalam, seperti kandungan bahan pencemar atau jumlah konsentrasi zat
hara di sana, apabila nyatanya pertumbuhan rumput laut wilayah Pantai Lontar pada tahun 2022
tidak seproduktif sebelum terjadinya kejadian tumpahan minyak.
● Oseanografi Fisika
Kegiatan magang ini mempunyai kesesuaian dengan mata kuliah Oseanografi Fisika karena
bidang yang saya geluti merukana bidang hidrooseanografi.
18
● Survey Kelautan
Kegiatan magang memiliki kesesuaian dengan mata kuliah Survey Kelautan karena mahasiswa
melakukan pengambilan data secara in-situ menggunakan instrumen
● Pencemaran Laut
Kegiatan magang memiliki kesesuaian dengan mata kuliah Pencemaran Laut karena terdapat
aktivitas yang melibatkan standar baku mutu agar laut tidak tercemar.
19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan parameter-parameter kualitas air yang
didapat dari data sekunder ditemukan bahwa kualitas air masih cukup mendukung berbagai
kehidupan ekosistem yang berada di wilayah tersebut. Namun, dari analisis data yang sudah
didapatkan belum cukup untuk bisa ditarik kesimpulan apakah memang benar pengaruh atau
dampak setelah kejadian tumpahan minyak di Karawang memang sudah benar-benar pulih
seutuhnya atau ada dampak mikro yang tidak bisa terlihat hanya dari parameter oseanografi saja.
4.2 Saran
Diharapkan, apabila ternyata dilakukan penelitian lanjutan mengenai studi kasus ini, penelitian
harus dilanjutkan dengan metode-metode yang lebih mendetail dan fokus terhadap satu indikasi
saja yang sekiranya memang menunjukkan bahwa dampak tumpahan minyak masih terjadi. Dari
sisi hidrooseanografi, memang tidak menunjukkan adanya dampak signifikan selepas terjadinya
tunpahan minyak tiga tahun silam. Penentuan lokasi dan metode yang tepat juga menjadi catatan
penting dalam riset ini karena beberapa kali data atau parameter yang diuji tidak mendukung opini
awal mengenai dampak terhadap lingkungan saat dan pasca terjadinya tumpahan minyak.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ekosafitri, K. H., Rustiadi, E., & Yulianda, F. (2017). Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai Utara
Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah: Studi Kasus Kabupaten Jepara. Journal of
Regional and Rural Development Planning, 1(2), 145.
https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.145-157
Gaol, J. L., & Sadhotomo, B. (2017). Karakteristik Dan Variabilitas Parameter-Parameter
Oseanografi Laut Jawa Hubungannya Dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. Jurnal
Penelitian Perikanan Indonesia, 13(3), 201. https://doi.org/10.15578/jppi.13.3.2007.201-
211.
Mujadida, Z., Setiyono, H., Handoyo, G., Hariyadi, H., & Marwoto, J. (2021). Analisis Dinamika
Permukaan Laut di Laut Jawa dengan Recurrent Neural Network Periode 1993 sampai 2019.
Indonesian Journal of Oceanography, 3(1), 100–110.
https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10661
Ramdhani, G. P., Kunarso, K., Rifai, A., Satriadi, A., & Ismunarti, D. H. (2021). Studi Pola Sebaran
Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Landsat 8 TIRS di Perairan PLTU Banten 3
Lontar, Tangerang. Indonesian Journal of Oceanography, 3(4), 388–399.
https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i4.12415.
Suhardi, I., Saraswati, R., & Abubakar, R. (2020). Perubahan Garis Pantai Pesisir Utara Jawa
(Issue October).
Syaifullah, M. D. (2010). Analisis Suhu Muka Laut Selatan Jawa Dan Pengaruhnya Terhadap
Curah Hujan Das Citarum. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 11(2), 11.
https://doi.org/10.29122/jstmc.v11i2.2181
21
LAMPIRAN
22
CATATAN HARIAN
MAGANG
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
No Tanggal Kegiatan
1 06/07/2022 Catatan:
● Diskusi dan koordinasi pertama dengan dosen RKMU di
laboratorium ITK FPIK UNPAD
2 12/07/2022 Catatan:
● Diskusi dan koordinasi kembali bersama dosen RKMU melalui
zoom meeting
● Pembagian tugas pengambilan data dan topik penelitian.
3 18/07/2022 Catatan:
- Melakukan diskusi dengan pihak senior
- Mengumpulkan dan check list alat dan bahan yang akan dibawa ke
serang
- Meminjam alat ke LAB ITK
23
4 19/07/2022 Catatan:
● Berdiskusi terkait barang bawaan, titik kumpul, dan waktu
keberangkatan.
● Loading barang
● Briefing persiapan keberangkatan
5 20/07/2022 Catatan:
6 21/07/2022 Catatan:
Dokumentasi
7 22/07/2022 Catatan:
● Pengawasan dan pembacaan palem pasut dari pukul 16:00 hingga
24:00
● Pengawasan dan pembacaan windsock dari pukul 16:00 hingga
24:00
Dokumentasi
8 23/07/2022 Catatan:
● Mempelajari tentang cara penggunaan gps handheld
● Menguji kualitas air laut (pH)
● Mengumpulkan materi tentang memakai alat dan instrumen
pengambilan data kelautan
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
25
Dokumentasi
9 24/07/2022 Catatan:
● Pengawasan dan pengambilan data palem pasut dari pukul 01:00
hingga 08:00
● Pengawasan dan pengambilan data windsock dari pukul 01:00
hingga 08:00
● Pengawasan dan pengambilan data palem pasut kembali dari pukul
16:00 hingga 08:00 25 juli
● Pengawasan dan pengambilan data windsock dari pukul 16:00
hingga 08:00 25 juli
10 25/07/2022 Catatan:
● Pengawasan dan pengambilan data palem pasut hingga pukul 08:00
● Pengawasan dan pengambilan data windsock hingga pukul 08:00
● Menguji kualitas air laut (refraktometer dan anemometer)
● Pengawasan dan pembacaan palem pasut dari pukul 16:00 hingga
24:00
● Pengawasan dan pembacaan windsock dari pukul 16:00 hingga
24:00
Dokumentasi :
11 26/07/2022 Catatan:
● Menguji kualitas air laut dari pukul 08:00 hingga 16:00
(Refraktometer, DO, dan secchi disk
● Membuat pelampung buatan untuk pengambilan data arus
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
26
Dokumentasi :
12 27/07/2022 Catatan:
● Deploy buoy untuk mengambil data arus
● Mengambil data arus selama 12 jam, dari 100 meter garis pantai
● Melakukan pengambilan data arus, mengamati selama 12 jam
menggunakan alat waterpass, palem pasut, dan gps
● Pencatatan derajat dan waktu, serta posisi arus
● Melakukan dokumentasi pemasangan dan pelepasan waterpass dan
kaki statif (tripod waterpass)
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
Dokumentasi :
13 28/07/2022 Catatan:
● Membuat dan menyusun metode pengambilan data sedimen
● Melakukan diskusi dengan salah satu dosen RKMU khususnya
tentang pengambilan data kualitas air dan analisis sedimen
● Pengawasan dan pengambilan data palem pasut kembali dari pukul
16:00 hingga 08:00 29 juli
● Pengawasan dan pengambilan data windsock dari pukul 16:00
hingga 08:00 29 juli
Dokumentasi :
27
14 29/07/2022 Catatan:
● Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing PKL
● Mencari kapal nelayan untuk digunakan pengambilan data 3 hari
terakhir
● Membantu pengambilan video pembelajaran bagian 1
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
Dokumentasi :
15 30/07/2022 Catatan:
● Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing PKL
● Membuat pipa pvc untuk pengambilan data sedimen
● Mencari transportasi yang bisa dipakai untuk 3 hari terakhir
● Melakukan check alat untuk pengambilan data kualitas air
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
16 31/08/2022 Catatan:
● Mengambil data kualitas air sebanyak 6 stasiun di jam 8 pagi dan 3
sore
● Mengambil parameter kualitas air (pH, DO, salinitas, kecerahan,
kecepatan angin, suhu air, dan suhu atmosfer) dengan 3x
pengulangan
● Melepas windsock atau alat pengukur arah angin
● Melepas palem pasut
● Melakukan diskusi dengan salah satu dosen RKMU untuk
pengambilan data sedimen
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
Dokumentasi :
28
17 01/08/2022 Catatan:
● Berdiskudi dengan salah satu dosen RKMU, senior, dan teman-
teman yang lainnya
● Persiapan menuju DKPP Kota Serang, Banten
● Memotong pipa dan menyiapkan plastik wrap serta alumunium foil
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
Dokumentasi :
18 02/08/2022 Catatan:
● Mengambil data parameter kualitas air di 6 stasiun dan di jam 8 pagi
dan 3 sore
● Melakukan navigasi dan pengukuran arah angin, kecepatan angin,
dan suhu atmosfer
● Mengambil sedimen dan air pori sedimen
● Mengambil sampel rumput laut dan sedimen dalam rumput laut
● Mempreparasi sampel sedimen, air pori, sampel rumput laut, di lab
buatan
● Pengumpulan alat dan instrumen untuk kepulangan
● Melakukan briefing dan evaluasi untuk pengambilan data di
lapangan
29
Dokumentasi :
19 03/08/2022 Catatan:
● Melakukan loading barang ke dalam travel
● Membersihkan, dan merapihkan kembali asrama
● Melakukan perjalanan pulang
● Melakukan unloading dan pengecekan barang di FPIK UNPAD
● Mengamankan sampel dan melakukan pengawetan pada sampel
Dokumentasi :
20 13/08/2022 Catatan:
● Melakukan diskusi dan evaluasi bersama pembimbing PKL dan
penelitian
Dokumentasi :
30
21 30/08/2022 Catatan:
● Membuat grafik pH, DO, dan ppt progres mengenai dinamika
perairan air laut
● link
https://www.canva.com/design/DAFKz3Xus5g/oG0HWwbQPvcja4i
UzMBsIA/edit
Dokumentasi :
25 31/08/2022 Catatan:
● Monev progress rkmu di bidang masing-masing
● Presentasi perdana internal mengenai penelitian bidang kajian riset
osenografi
● Menampilkan analisis dinamika perairan
Dokumentasi :
26 16/08/2022 Catatan :
● Menghubungi Pak Anqiq dan Ibu Qurnia untuk meminta saran
terkait pengolahan data oseanografi
● Melakukan pengolahan awal pada data oseanografi dengan
melakukan pemilahan pada data yang terkumpul.
Dokumentasi :
31
27 17/08/2022 Catatan :
● Membuat visualisasi data pasang surut yang telah dikumpulkan.
Dokumentasi :
28 20/08/2022 Catatan :
● Merapihkan data parameter kualitas air laut
● Membuat visualisasi pertama menggunakan software ODV untuk
parameter SPL, Salinitas, dan arah arus
Dokumentasi :
32
26 01/09/2022 Catatan:
● Pertemuan online dengan senior (Teh Sanny) membahas konsep
video pembelajaran mengenai sedimen
Dokumentasi :
27 02/09/2022 Catatan:
● Pembuatan logbook tim riset kampus mengajar unpad
● Pertemuan online dengan tim oseanografi membahas grafik dan
logbook
Dokumentasi :
28 07/09/2022 Catatan:
● Membahas progres proposal penelitian RKMU
● Koordinasi mengenai RMUR, SUR, dan publish artikel ilmiah
33
Dokumentasi :
29 08/09/2022 Catatan :
Dokumentasi :
30 10/09/2022 Catatan :
Dokumentasi :
34
31 13/09/2022 Catatan :
Dokumentasi :
22/09/2022 Catatan :
Dokumentasi:
35
23/09/2022 Catatan :
Dokumentasi :
27/09/2022 Catatan ;
● Membuat video pembelajaran bagian ketiga untuk pengolahan uji
kualitas air dan pengolahan sedimen.
● Diskusi secara luring dengan teh sanny terkait video pembelajaran
dan progress presentasi bersama MERO Foundation.
https://drive.google.com/drive/folders/12Loc2VN2B0WH_YnnAqUlTYy5d
5NXqht0
28/09/2022 Catatan :
● Online meeting untuk presentasi progress dengan tim MERO
Foundation
Dokumentasi :
36
Rekomendasi :
1. Dicari bakumutu salinitas, spl untuk rumput laut
2. Caption gambar
3. Spot budidaya rumput laut di taruh di visualisasi spl dan
salinitas
4. Sumber data ditulis dari mana
5. Korelasi suhu dan salinitas, klorofil, salinitas ke tumpahan
minyak dan korelasi ke pertumbuhan rumput laut (ideal, normal,
dan lain lain)
04/10/2022 Catatan :
● Meet bersama tim hidrooseanografi untuk membuat narasi pada
video
Dokumentasi :
Dokumentasi :
15/10/2022 Catatan :
● Revisi pemodelan arus karena salah koordinat lokasi
Dokumentasi :
16/10/2022 Catatan :
● Revisi pemodelan gnome untuk pergerakan arah arus dan tumpahan
minyak.
● Menyelesaikan pembahasan dinamika perairan pantai lontar
Dokumentasi :
38
17/10/2022 Catatan :
● Meet koordinasi bersama tim hidrooseanografi dan membantu
membuat draft paper.
● Menambahkan video tutorial penggunaan ODV ke video
pembelajaran.
Dokumentasi :
18/10/2022 Catatan :
● Membuat visualisasi parameter oseanografi menggunakan software
QGIS untuk keperluan draft paper.
● Parameter yang divisualisasikan adalah Suhu Permukaan Laut dan
Salinitas Air Laut pada Pantai Lontar tahun 2022
Dokumentasi :
39
19/10/2022 Catatan :
● Meet bersama tim dosen RKMU secara hybrid membahas progress
kemajuan laporan RKMU dan video pembelajaran.
Dokumentasi :
21/10/2022 Catatan :
Dokumentasi :
40
25/10/2022 Catatan :
● Melanjutkan draft paper dan diskusi bersama tim hidrooseanografi
Dokumentasi :
2/11/2022 Catatan :
● Revisi peta penelitian dan pengamatan Pantai Lontar
41
4/11/2022 Catatan :
● Koordinasi dan report progress kegiatan masing-masing
● Membantu penyelesaian draft paper
● Mencari data sekunder untuk parameter pH dan DO
pada lama marine copernicus
Dokumentasi :
28/12/2022 Catatan :
● Sosialisasi penilaian akhir magang bersama oleh dosen RKMU dan
MERO Foundation
● Membuat presentasi dan laporan akhir magang untuk dipresentasikan
Dokumentasi :
04/01/2023 Catatan :
● Presentasi dan penilaian akhir laporan magang oleh Dosen RKMU
dan MERO Foundation
Dokumentasi :
42
Mengetahui,
Keterangan:
1. Hasil yang dicapai pada setiap kegiatan (foto, grafik, tabel, catatan, dokumen, data dan
sebagainya) dilampirkan.
2. Tambahkan tabel sesuai dengan hari melakukan aktivitas Magang.
3. Logbook dapat ditulis tangan atau diketik (Ukuran Tabel dapat disesuaikan dengan kebutuhan).
4. Logbook dijilid plastik dengan tanda tangan dosen pembimbing lapangan dibawah tabel untuk
nanti diserahkan pada Dosen Wali.
43