Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Ekstraksi Data
Tabel 3.1
Hasil Ekstraksi Data

Nama
Author Jurnal,
Judul Metode Hasil
(tahun) Volume,
No
Mayasari et Media Karakteri Deskriptif Karakteristik jenis
al., 2019 Penelitian stik kelamin : Penderita
dan Pasien DBD pada instalasi rawat
Pengemban Demam inap di RSUD Kota
gan Berdarah Prabumulih Periode
Kesehatan Dengue Januari – Mei 2016
29(1) pada tertinggi berjenis kelamin
Instalasi perempuan yaitu
Rawat sebanyak 41 orang
Inap dengan persentase
RSUD 53,2%, sedangkan laki-
Kota laki sebanyak 32 orang
Prabumu dengan persentase
lih 46,8%.
Periode Karakteristik usia :
Januari– Tertinggi pada pasien
Mei usia 5-14 tahun sebanyak
2016 26 orang dengan
persentase 33.7%.
Sedangkan terendah pada
pasien usia 25-34 tahun
sebanyak 5 pasien
dengan persentase 6,5%.
Hal ini disebabkan
karena anak-anak
memiliki daya tahan
tubuh yang cenderung
lebih rentan
dibandingkan orang
dewasa sehingga anak-
anak lebih rentan tertular
DBD.
Nama
Author Jurnal,
Judul Metode Hasil
(tahun) Volume,
No
Artawan et Medicina Karakteri Deskriptif Karakteristik jenis
al., 2016 47(2) stik kelamin : Pasien anak
pasien DBD di RSUP Sanglah
anak Tahun 2013-2014
dengan tertinggi pada pasien
infeksi berjenis kelamin
dengue perempuan sebanyak 73
di RSUP orang dengan persentase
Sanglah 54,5%. Sedangkan laki-
tahun laki sebanyak 61 orang
2013- dengan persentase
2014 45,5%.
Karakteristik usia :
Persentase umur pasien
tertinggi 5-10 tahun
sebanyak 70 orang
dengan persentas 52,2%.
Sedangkan persentase
terendah pada usia >10
tahun sebanyak 24 orang
dengan persentase
17,9%. Hal ini karena
usia 5-10 tahun
merupakan masa
sekolah, dan sekolah
merupakan tempat yang
paling sering terjadinya
penyebaran infeksi
dengue, karena sekolah
merupakan tempat orang
berkumpul dari berbagai
daerah.
Mutiarasari Jurnal Karakteri Deskriptif Karakteristik jenis
, 2019 Ilmiah stik kelamin : Distribusi
Kedokteran Pasien pasien anak DBD di
1(2) Demam ruang rawat inap RSUD
Berdarah Undata Palu Tahun 2017
Dengue tertinggi pada pasien
(DBD) jenis kelamin perempuan
pada sebanyak 28 orang
Ruang dengan persentase 57%,
Rawat sedangkan terendah pada
Inap pasien laki-laki sebanyak
Anak di
Author Nama
(tahun) Jurnal, Judul Metode Hasil
Volume,
No
RSUD 21 orang dengan
Undata persentase 43%.
Palu Karakteristik usia :
Tahun Tertinggi pada usia 5-14
2017 tahun sebanyak 37 orang
dengan persentase 75%.
Terendah pada usia < 1
tahun sebanyak 2 orang
dengan persentase 4%.
Hal ini ada kaitannya
dengan vektor yaitu
nyamuk Aedes Aegypti
dan A albopictus. A
aegypti menggigit dari
pagi dan puncaknya
setelah matahari terbit
(8.00-10.00) dan sebelum
matahari terbenam
(15.00-17.00).

Divy dan E – Jurnal Karakteri Deskriptif Karakteristik jenis


Sudarmaja, Medika stik kelamin : Penderita
2018 7(7) Penderita DBD di RSUP Sanglah
Demam Bulan Juli –Desember
Berdarah Tahun 2014 tertinggi
Dengue pada pasien berjenis
(Dbd) Di kelamin laki-laki
Rsup sebanyak 84 orang
Sanglah dengan persentase 58,3%
Bulan , dan terendah pada
Juli – pasien perempuan
Desembe sebanyak 60 orang
r Tahun dengan persentase
2014 41,7%.
Karakteristik usia :
Tertinggi pada pasien
usia 16-20 tahun
sebanyak 24 orang
dengan persentase
16,7%. Terendah pada
pasien usia 56-60
sebanyak 1 orang dengan
persentase 0,7%.
Nama
Author Jurnal,
Judul Metode Hasil
(tahun) Volume,
No
Hutagaol Jurnal Karakteri Deskriptif Karakteristik jenis
dan Kedokteran stik kelamin : Persentase
Depary, Methodist Penderita penderita demam
2017 10(2) Demam berdarah dengue di
Berdarah RSUD Dr. R.M
Dengue Djoelham Binjai Tahun
Rawat 2016 tertinggi pada
Inap di pasien berjenis kelamin
Rumah perempuan sebanyak 44
Sakit orang dengan persentase
Umum 61,9%, Sedangkan
Daerah persentase terendah pada
Dr. R.M. pasien laki-laki sebanyak
Djoelha 27 orang dengan
m Binjai persentase 38,0%.
Tahun Karakteristik usia :
2016 Tertinggi pada pasien
usia 18-30 tahun
sebanyak 33 orang
dengan persentase
46,4%. Terendah pada
pasien usia >46 tahun
sebanyak 4 orang dengan
persentase 5,6%. Hal ini
kemungkinan
dikarenakan golongan
usia 18-30 tahun tersebut
merupakan
golongan usia dewasa
muda yang cenderung
lebih produktif dan aktif
serta memiliki banyak
kegiatan tambahan di
luar rumah sehingga
lebih berisiko untuk
tergigit nyamuk Aedes
aegypti.
Pada tabel 3.1 dapat dilihat dari artikel (Mayasari et al., 2019)
bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin pasien, demam berdarah
dengue banyak diderita pasien berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 41 orang dengan persentase 53,2%, sedangkan berdasarkan
karakteristik usia pasien, demam berdarah dengue banyak diderita oleh
pasien yang berusia 5-14 tahun sebanyak 26 orang dengan persentase
33.7%.
(Artawan. et al., 2016) dalam artikelnya yang berjudul
“Karakteristik pasien anak dengan infeksi dengue di RSUP Sanglah
tahun 2013-2014”, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik jenis
kelamin pasien, demam berdarah dengue banyak diderita pasien
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 73 orang dengan
persentase 54,5%. Sedangkan berdasarkan karakteristik usia pasien,
demam berdarah dengue banyak diderita oleh pasien yang berusia 5-10
tahun sebanyak 70 orang dengan persentase 52,2%.
(Mutiarasari, 2019) dalam artikelnya yang berjudul “Karakteristik
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Ruang Rawat Inap Anak
di RSUD Undata Palu Tahun 2017”, diketahui bahwa berdasarkan
karakteristik jenis kelamin pasien, demam berdarah dengue banyak
diderita pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 28 orang
dengan persentase 57%, sedangkan berdasarkan karakteristik usia
pasien, demam berdarah dengue banyak diderita oleh pasien yang
berusia 5-14 tahun sebanyak 37 orang dengan persentase 75%.
(Ni Putu Anindya Divy, I Made Sudarmaja, 2018) dalam artikelnya
yang berjudul “Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue
(Dbd) Di Rsup Sanglah Bulan Juli – Desember Tahun 2014”, diketahui
bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin pasien, demam berdarah
dengue banyak diderita pasien berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 84 orang dengan persentase 58,3%, sedangkan berdasarkan
karakteristik usia pasien, demam berdarah dengue banyak diderita oleh
pasien yang berusia 16-20 tahun sebanyak 24 orang dengan persentase
16,7%.
(Olopina Hutagaol, A.A. Depary, 2017) dalam artikelnya yang
berjudul “Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun
2016”, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin pasien,
demam berdarah dengue banyak diderita pasien berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 44 orang dengan persentase 61,9%,
sedangkan berdasarkan karakteristik usia pasien, demam berdarah
dengue banyak diderita oleh pasien yang berusia 18-30 tahun sebanyak
33 orang dengan persentase 46,4%.

a. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue


berdasarkan usia

Hasil Authors
usia Authors artikel 1

b. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue


berdasarkan jenis kelamin
c. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue
berdasarkan gejala klinis
d. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue
berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang
e. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue
berdasarkan lama dirawat
f. Mengetahui karakteristik Penderita Demam Berdarah dengue
berdasarkan derajat keparahan

2. Sintesis dalam penelitian dilakukan menurut tema – tema yang


ditemukan dari hasil tinjauan. Adapun tema – tema tersebut adalah :
a. Angka penderita demam berdarah dengue berdasarkan
karakteristik jenis kelamin pasien
b. Angka penderita demam berdarah dengue berdasarkan
karakteristik usia pasien

B. Pembahasan
1. Angka Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Karakteristik
Jenis Kelamin
Penelitian (Mayasari et al., 2019) penderita demam berdarah
dengue tertinggi berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 41 orang
dengan persentase 53,2%, sedangkan laki-laki sebanyak 32 orang
dengan persentase 46,8%. Penelitian (Artawan. et al., 2016) pasien
anak demam berdarah dengue tertinggi pada pasien berjenis kelamin
perempuan sebanyak 73 orang dengan persentase 54,5%. Sedangkan
laki-laki sebanyak 61 orang dengan persentase 45,5%. Penelitian
(Mutiarasari, 2019) distribusi pasien anak demam berdarah dengue
tertinggi pada pasien jenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang
dengan persentase 57%, sedangkan terendah pada pasien laki-laki
sebanyak 21 orang dengan persentase 43%. Penelitian (Olopina
Hutagaol, A.A. Depary, 2017) persentase penderita demam berdarah
dengue tertinggi pada pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 44
orang dengan persentase 61,9%, Sedangkan persentase terendah pada
pasien laki-laki sebanyak 27 orang dengan persentase 38,0%.
Penelitian – penelitian tersebut sesuai dengan penelitian (Nisa et al.,
2013) dari total sampel 86 pasien, demam berdarah dengue banyak
diderita oleh pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 45
orang dengan persentase 52,3%, sedangkan pasien laki-laki sebanyak
41 orang dengan persentase 47,7%. Berbeda dengan penelitian
(Ni Putu Anindya Divy, I Made Sudarmaja, 2018) penderita demam
berdarah dengue tertinggi pada pasien berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 84 orang dengan persentase 58,3% , dan terendah pada
pasien perempuan sebanyak 60 orang dengan persentase 41,7%. Hasil
ini sesuai dengan penelitian (Wahyuliati & Endarto, 2018) dari total 55
sampel pasien, demam berdarah dengue banyak diderita oleh pasien
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 35 orang dengan persentase
64%, sedangkan pasien perempuan sebanyak 20 orang dengan
persentase 36%.
Berdasarkan penelitian dari lima jurnal yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa masing-masing jurnal menggambarkan angka
penderita demam berdarah dengue berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan hampir sama. Hasil ini selaras dengan data yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Tahun 2008 menunjukkan
bahwa, persentase penderita demam berdarah dengue berdasarkan
jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir sama. Jumlah penderita
berjenis kelamin laki-laki adalah 10.463 orang (53,78%) dan
perempuan berjumlah 8.991 orang (46,23%). Hal ini menggambarkan
bahwa risiko terkena DBD untuk laki-laki dan perempuan hampir
sama, tidak tergantung jenis kelamin.
2. Angka Pasien Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Karakteristik
Usia
Berdasarkan penelitian (Mayasari et al., 2019) berdasarkan
karakteristik usia pasien, demam berdarah dengue banyak diderita
pasien yang berusia 5-14 tahun sebanyak 26 orang dengan persentase
33.7%. Sedangkan terendah pada pasien usia 25-34 tahun sebanyak 5
pasien dengan persentase 6,5%. Penelitian (Artawan. et al., 2016)
Persentase demam berdarah tertinggi pada pasien yang berusia 5-10
tahun sebanyak 70 orang dengan persentase 52,2%. Sedangkan
persentase terendah pada usia >10 tahun sebanyak 24 orang dengan
persentase 17,9%. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Mutiarasari,
2019) dimana dari 49 sampel penelitian, didapatkan bahwa penderita
demam berdarah dengue tertinggi pada usia 5-14 tahun sebanyak 37
orang dengan persentase 75%. Terendah pada usia < 1 tahun sebanyak
2 orang dengan persentase 4%. Hal ini disebabkan karena anak-anak
memiliki daya tahan tubuh yang cenderung lebih rentan dibandingkan
orang dewasa sehingga anak-anak lebih rentan tertular DBD.
Berbeda dengan penelitian (Ni Putu Anindya Divy, I Made
Sudarmaja, 2018) penderita demam berdarah dngue berdasarkan usia,
banyak diderita oleh pasien yang berusia 16-20 tahun sebanyak 24
orang dengan persentase 16,7%. Terendah pada pasien usia 56-60
sebanyak 1 orang dengan persentase 0,7%. Hasil penelitian ini selaras
dengan penelitian (Olopina Hutagaol, A.A. Depary, 2017) yang
menjelaskan bahwa demam berdarah dengue banyak diderita oleh
pasien yang berusia 18-30 tahun sebanyak 33 orang dengan persentase
46,4%. Terendah pada pasien usia >46 tahun sebanyak 4 orang dengan
persentase 5,6%. Hal ini kemungkinan dikarenakan golongan usia
tersebut merupakan golongan usia dewasa muda yang cenderung lebih
produktif dan aktif serta memiliki banyak kegiatan tambahan di luar
rumah sehingga lebih berisiko untuk tergigit nyamuk Aedes aegypti.
Dari kelima jurnal penelitian dapat disimpulkan penularan tidak
hanya di rumah tetapi di sekolah atau di tempat kerja. Sehingga
gerakan PSN perlu juga digalakkan di sekolah dan di tempat kerja.
Tampak telah terjadi perubahan pola penyakit DBD, dimana dahulu
DBD adalah penyakit pada anak-anak dibawah 15 tahun, saat ini telah
menyerang seluruh kelompok umur, bahkan lebih banyak pada usia
produktif. Perlu diteliti lebih lanjut hal mempengaruhinya, apakah
karena virus yang semakin virulen (ganas) atau karena pengaruh lain.
Kasus DBD perkelompok umur dari tahun 1993 - 2009 terjadi
pergeseran. Dari tahun 1993 sampai tahun 1998 kelompok umur
terbesar kasus DBD adalah kelompok umur <15 tahun, tahun 1999 -
2009 kelompok umur terbesar kasus DBD cenderung pada kelompok
umur >=15 tahun (Departemen Kesehatan RI Tahun 2008). Sesuai
Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang pemanfaatan
rekam medis sebagai data statistik kesehatan dengan adanya keadaan
ini maka perlu dilakukan surveilans kasus dan surveilans vektor yang
intensif terutama pada tingkat masyarakat dan Puskesmas dengan
bimbingan Dinas Kesehatan Kab/kota. Sistem pelaporan kasus DBD
juga perlu diperkuat agar bisa mendapatkan data yang valid, dengan
membangun sistem tukar menukar data antara data Puskesmas dan data
RS.

Anda mungkin juga menyukai