Amellia Fatimatus Saputri
Amellia Fatimatus Saputri
SKRIPSI
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI PEMASARAN
MALANG
2017
MOTTO
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
(H.R Muslim)
(H.R Thabrani)
i
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 135030201111071
Komisi Pembimbing
Ketua, Anggota,
ii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Hari : Rabu
Tanggal : 01 November 2017
Jam : 12.00
Skripsi atas nama : Amellia Fatimatus Saputri
Judul : Pengaruh City Branding Terhadap City Image dan
Keputusan Berkunjung ke Kota Wisata Batu (Survei
pada Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Wisata Batu).
dan dinyatakan
LULUS
MAJELIS PENGUJI
Ketua, Anggota,
Anggota,
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
pasal 70.
iv
RINGKASAN
v
SUMMARY
This research aimed to 1) determine the effect of city branding toward city
image, 2) determine to effect of city branding toward visiting decision, 3)
determine to effect of city image toward tourits’ visiting decision who were
visiting Kota Wisata Batu. This study uses explanatory research by using
purposive sampling method for sampling technique. Data collecting technique
were conducted by using questionnaires that were distributed to 100 respondents,
they are visitors who were visiting KWB, such as tourism places and restaurants
that take place in KWB. In this research, path analysis is used for data analyze
technique.
The result of this research shows that City Branding variable (X)
significantly affects toward City Image (Y1) with Beta coefficient value is 0,762
and probability rate is 0,000 (0,000 < α = 0,05). City Branding variable (X)
significantly affects toward Visiting Decision (Y2) with Beta coefficient value is
0,522 and probability rate is 0,000 (0,000 < α = 0,05). City Image variable (Y1)
has the influence but insignificantly toward Visiting Decision (Y2) with Beta
coefficient value 0,122 and probability rate is 0,326 (0,326 > α = 0,05). Therefore,
for the next researchs are recommended to do research with different variable to
Kota Wisata Batu
vi
KATA PENGANTAR
vii
8. Seluruh Dosen, Staf karyawan Fakultas Ilmu Administrasi yang telah
memberikan pelayanan kepada peneliti sehingga kepengurusan administrasi
penyusunan skripsi ini menjadi lancar.
9. Pihak Dinas Pariwisata Kota Wisata Batu yang telah memberikan ijin
penelitian dan informasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian hingga
selesai di Tempat Wisata yang ada di Kota Wisata Batu.
10. Kedua orang tua tercinta, ibu Sulastri dan bapak Sumadi Indra Saputra
terimakasih telah memberikan doa restu, semangat serta dukungan baik moril
maupun spiritual kepada peneliti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
11. Wahyu Candra yang dengan tulus membantu, mendukung dan mendoakan.
12. Sahabat seperjuangan Salman, Ranu, Katon, Imam dan Retno yang selalu
memberikan semangat dan bantuan tenaga, serta sumbangan pikiran kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat saya, Weni, Iva, Satya, Uki, Rifky, Meiko dan Hendro
terimakasih banyak untuk segala bentuk kebaikan, bantuan dan dukungan
tiada henti.
14. Teman-teman Fakultas Ilmu Administrasi, khususnya Administrasi Bisnis dan
kosentrasi Manajemen Pemasaran angkatan 2013.
15. Semua pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat diharapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO…………………………………………………………………… i
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI…………………………………….. ii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………… iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI…………………………… iv
RINGKASAN……………………………………………………………... v
SUMMARY……………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………. vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL..……………………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………… 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………. 7
D. Kontribusi Penelitian………………………………....... 7
E. Sistematika Pembahasan……………………………….. 8
ix
Berkunjung…………………………………….. 41
6. Model Konsep, Model Hipotesis dan Hipotesis……. 42
a. Model Konsep……………….……………….... 42
b. Model Hipotesis………………….………..…… 43
c. Rumusan Hipotesis Penelitian…..…………….. 44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………….45
B. Lokasi Penelitian………………………………………..45
C. Konsep Variabel, Definisi Operasional dan Skala
Pengukuran…………………………………………….. 46
1. Konsep dan Variabel………………………………. 46
2. Definisi Operasional ………………………………. 47
3. Skala Pengukuran………………………………….. 51
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…... 52
1. Populasi Penelitian………………………………… 52
2. Sampel Penelitian………………………………….. 53
3. Teknik Pengambilan Sampel.………………………. 56
E. Teknik Pengumpulan Data……………….…………….. 57
1. Sumber Data………………………………………... 57
2. Metode Instrumen Pengumpulan Data………...…… 57
F. Uji Instrumen Penelitian………………………………... 58
1. Uji Validitas…………………………………..…… 58
2. Uji Reliabilitas…………..…………………………. 59
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………………… 60
a. Hasil Uji Validitas……………………………… 60
b. Hasil Uji Reliabilitas…………………………… 61
G. Teknik Analisis Data…...………………………………. 62
1. Analisis Deskriptif…………………………………. 62
2. Analisis Jalur (Path Analysis)……………………… 62
a. Definisi Analisis Jalur……………………… 62
b. Estimasi Model Diagram jalur dan Menilai
Kecocokan…………………………………. 63
c. Interprestasi Koefisien Jalur……………….. 63
d. Uji t………………………………………… 64
x
Pendidikan…………………………………. 70
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Status…. 71
f. Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendapatan atau Uang Saku per Bulan..…… 72
B. Analisis Statistik Deskriptif …………………………… 73
1. Gambaran Variabel yang Diteliti…………………... 73
a. Distribusi Frekuensi City Branding………... 73
b. Distribusi Frekuensi City Image…………… 79
c. Distribusi Frekuensi Keputusan Berkunjung. 84
C. Analisis dan Interprestasi Data………………………… 85
1. Rekapitulasi Hasil Uji Analisis Jalur.……………… 85
a. Pengujian Koefisien Jalur City Brandin5
terhadap City Image………………………. 85
b. Pengujian Koefisien Jalur City Branding
terhadap Keputusan Berkunjung…………. 86
c. Pengujian Koefisien Jalur City Image
terhadap Keputusan Berkunjung…………. 87
2. Pengaruh Tidak Langsung ………………………... 88
3. Ketetapan Model ………………………………….. 90
4. Hubungan Antar Jalur……………………………... 90
5. Pembahasan dan Hasil Penelitian…………………. 91
a. Pengaruh City Branding terhadap City
Image……………………………………… 93
b. Pengaruh City Branding terhadap
Keputusan Berkunjung……………………. 95
c. Pengaruh City Image terhadap
Keputusan Berkunjung……………………. 97
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………….…………………….. 101
B. Saran……………………………………………………. 102
DAFTAR PUSTAKA…………………….………..……………………… 104
xi
DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Judul Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang memiliki peranan penting
pariwisata terhadap Devisa sebesar USD7.603,45 juta pada tahun 2010 menjadi USD
12.225,89 juta pada tahun 2015 dan kontribusi terhadap Tenaga Kerja sebesar 4 juta
orang tahun 2010 menjadi 12,1 juta orang atau 10,6% dari total tenaga kerja nasional
pada tahun 2015 (sindonews.com). Industri pariwsata diharapkan tidak hanya mampu
menjadi industri andalan dalam meningkatkan devisa Negara, akan tetapi mampu
masyarakatnya.
Merujuk data World Travel and Tourism Council (WTTC) tahun 2016, sektor
nominal tertinggi di ASEAN. Pertumbuhan PDB pariwisata sebesar 4,8 persen dan
memiliki potensi untuk mencapai 7 persen. Tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi
ditonjolkan, mulai dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai keindahan dan
daerah otonom untuk mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahan dan
Indonesia, persaingan antar kota maupun antar negara di seluruh dunia dalam
Strategi yang dimiliki dalam mengenalkan potensi wisata adalah dengan membuat
positioning, slogan, icon, eksibisi dan berbagai media lainnya. Beberapa kota di
Yogyakarta adalah salah satu pelopor kota yang melaksanakan city branding dengan
slogan “Never Ending Asia”, Solo dengan “Spirit of Java”, Jakarta dengan “Enjoy
Jakarta”, dan Banyuwangi dengan “The Sunrise of Java”. Strategi city pbranding
memperkenalkan sekaligus untuk menonjolkan ciri khas suatu daerah melalui slogan
mau pun tagline yang berbeda dengan kota-kota lainnya sehingga memunculkan
branding untuk menarik wisatawan dan penduduk adalah penentuan citra kota. Citra
positif maupun citra negatif yang dimiliki suatu kota akan berpengaruh terhadap
keputusan berkunjung wisatawan ke kota tersebut, sehingga citra kota dirasa sangat
berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Blan & Ritchie (2005)
and Govers & Go (2009) dalam Hurriyati (2015) menyatakan bahwa city branding
menyenangkan dari pengalaman wisata, guna menciptakan sebuah citra yang dapat
city branding, Kota Batu pun mulai mengikuti jejak kota- kota tersebut dengan slogan
“Shining Batu”. Kota Batu merupakan salah satu kota yang memiliki potensi wisata
yang sebenarnya sudah cukup banyak menarik wisatawan datang ke Kota Wisata
Batu dan menunjang city branding itu sendiri. Beberapa tempat wisata yang dimiliki
Kota Wisata Batu diantaranya wisata yang menyuguhkan keindahan alam seperti
Paralayang, Selecta dan beberapa air terjun di daerah Kota Batu, wisata budaya yang
seringkali diadakan di depan Alun – Alun Kota Batu, serta wisata kuliner yang saat
ini lagi booming di Kota Wisata Batu serta tidak ketinggalan icon Kota Wisata Batu
yang berada di Alun-Alun Kota Wisata Batu. Letak wisata yang berdekatan ditunjang
dengan fasilitas publik dan akomodasi menuju tempat-tempat wisata yang memadai,
menjadi point penting yang menarik bagi kesinambungan city branding yang akan
yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota hal tersebut merupakan peluang besar
dalam mensukseskan strategi city branding Kota Wisata Batu. Pemerintah Kota Batu
Maret, dan mengikuti pameran bertajuk Road Show Pariwisata di Lombok pada
promosi yang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu diharapkan mampu
membagun city image yang positif bagi Kota Batu melalui peningkatan promosi baik
di dalam negeri maupun luar negeri. Dinas Pariwisata Kota Batu memaparkan bahwa
Penelitian terdahulu yang meneliti dengan konsep yang sama dengan tempat
yang berbeda dari Jannah 2014 dengan judul “Pengaruh City Branding dan City
memiliki beberapa teori yang sama yaitu teori dalam menentukan indikator city
branding serta keputusan berkunjung. Hasil dari penelitian Jannah 2014 yaitu
variabel City Branding berpengaruh signifikan terhadap variabel City Image, variabel
variabel City Image berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap variabel Kepuusan
Berkunjung.
Pengaruh City Branding “Shining Batu” terhadap City Image dan Keputusan
Berkunjung Wisata ke Kota Batu Tahun 2014. Penelitian ini mereplikasi konsep
penelitian, tempat penelitian yang berada di Kota Wisata Batu, teori dalam
menentukan indikator city branding yang diambil dari Anholt, serta populasi pada
penelitian ini yaitu wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu. Ada pun hasil
dari penelitian Wandari tahun 2014 adalah variabel City Branding berpengaruh
signifikan dengan variabel City Image, variabel City Branding berpengaruh signifikan
terhadap variabel Keputusan Berkunjung serta variabel City Image tidak berpengaruh
Wandari pada tahun 2014 membuat peneliti tertarik untuk meneliti ulang guna
mengetahui apakah variabel City Branding ”Shining Batu” yang sudah lama
diluncurkan memiliki pengaruh terhadap variabel City Image dan variabel Keputusan
Berkunjung. Didukung dengan objek wisata Kota Wisata Batu yang terus bertambah,
diiringi dengan fenomena media sosial beberapa tahun terakhir di alami masyarakat
membuat Kota Wisata Batu lebih banyak dikenal masyarakat luas. Hal tersebut
setiap tahunya. Tahun 2017 Kota Wisata Batu mendapat penghargaan Anugrah
Pangripta Nusantara 2017 dengan kategori Kota dengan Perencanaan Terbaik. Hal
tersebut membuktikan bahwa Kota Wisata Batu mengalami peningkatan baik dari
kota itu sendiri maupun kunjungan wisatanya yang dapat mempengaruhi branding
yang akan membentuk image Kota Wisata Batu dan berdampak pada kunjungan
menjelaskan pengaruh city branding Kota Wisata Batu terhadap pembentukan city
image serta dalam meningkatkan kunjungan wisata Kota Wisata Batu. Penelitian ini
mengambil judul “Pengaruh City Branding terhadap City Image dan Keputusan
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
Berkunjung?
Berkunjung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang
1. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh dari variabel City Branding terhadap City
Image.
Keputusan Berkunjung.
Keputusan Berkunjung.
D. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dari dua aspek, yaitu:
1. Aspek Teoritis
pengetahuan serta menjadi bahan paradigma bagi peneliti dan pihak lain yang
memiliki pokok bahasan berhubungan dengan pengaruh City Branding terhadap City
2. Aspek Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi bagi
suatu kota dalam menentukan kebijakan dan melaksanakan strategi pemasaran dalam
E. Sistematika Pembahasan
memudahkan dalam memahami seluruh materi dari permasalahan pokok skripsi ini,
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang kerangka teori dan konsep sebagai acuan teori
dan konsep yang digunakan untuk mendukung dalam membahas masalah yang
meliputi kajian empiris dari hasil penelitian terdahulu, kajian teoritis mengenai City
Branding, City Image, Keputusan Berkunjung serta menjelaskan keterkaitan antara
Bab ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan rancangan penelitian, seperti:
jenis penelitian, lokasi penelitian, konsep, variabel, devinisi operasional dan skala
pengujian instrumen penelitian berupa uji validitas dan reliabilitas, serta teknik
Bab ini berisikan tentang penyajian data yang diperoleh dari hasil penelitian
dari objek yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Hasil uji hipotesis dilakukan
dengan memaparkan hasil penelitian dalam tahap analisis dan diakhiri dengan
pembahasan yang merupakan interpretasi dari hasil analisis tersebut sesuai dengan
konsepsi dan teori yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
BAB V : PENUTUP
Pada sub bab terakhir ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Empiris
1. Jannah (2014)
City Image dan Keputusan Berkunjung Wisata ke Banyuwangi”. Adapun tujuan dari
peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh antar variabel yaitu pengaruh City
Berkunjung dan pengaruh City Image terhadap Keputusan Berkunjung. Penelitian ini
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan path analysis diketahui bahwa:
variabel City Branding (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel City Imange
(Y1) dengan kontribusi sebesar 34,2%, koefisien jalur (β) sebesar 0,582, serta
13,6% koefisien jalur (β) sebesar 0,269 serta probabilitas sebesar 0,014 (p<0,5).
Variabel City Imange (Y1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Keputusan
10
11
Berkunjung (Y2), dengan kontribusi sebesar 13,6%, koefisien jalur (β) sebesar 0,299,
Beberapa persamaan dari penelitian ini dengan penelitian Jannah 2014 yaitu
konsep penelitian yang digunakan, jenis penelitian yaitu explanatory research dengan
pendekatan kantitatif dan mengunakan teknik analisis desriptif dan path analysis. Jannah
2014 meneliti pengaruh City Branding dan City Image terhadap Keputusan Berkunjung
di Kota Banyuwangi dan berbeda pada penelitian ini yang meneliti pada Kota Wisata
Batu.
2. Wandari (2014)
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh City Branding “Shining Batu” terhadap
City Image dan Keputusan Berkujung Wisata ke Kota Batu tahun 2014”. Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh City Branding terhadap City Image,
pengaruh City Branding terhadap Keputusan Berkunjung dan pengaruh City image
sebanyak 102 orang responden dengan wisatawan yang mengunjungi Kota Batu.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
analisis jalur. Hasil penelitian ini mengetahui bahwa variabel City Branding (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel City Image (Y1) sebesar 0,585. Variabel
(Y2) sebesar 0,237 dan variabel City Image (Y1) tidak berpengaruh signifikan
yaitu, konsep yang terdiri dari city branding, city image dan keputusan berkunjung.
tempat penelitian yang berada di Kota Wisata Batu serta mengunakan jenis penelitian
dan path analysis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Wandari 2014 yaitu
indikator dalam menentukan city image serta pengambilan sampel dalam penelitian ini
3. Ramadhan (2015)
Wisatawan Kota Surabaya Tahun 2015)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Surabaya dengan jumlah sampel sebesar 102 orang responden. Teknik sampling
Metode pengumpulan data, sumber data, dan instrument pada penelitian ini
adalah angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis path. Hasil
penelitian ini mengetahui bahwa variabel City Branding (X1) berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Berkunjung (Y1), variabel City Branding (X1) berpengaruh tidak
4. Malik (2016)
sama antara City Branding “The Soul of Madura” (X1) dan Motivasi Wisatawan (X2)
terhadap Keputusan Berkunjung (Y); pengaruh City Branding “The Soul of Madura”
(X1) terhadap Keputusan Berkunjung (Y); dan pengaruh Motivasi Wisatawan (X2)
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil dari
penelitian ini adalah variabel City Branding “The Soul of Madura” (X1) dan variabel
Keputusan Berkunjung (Y). Hal ini dibuktikan dari nilai F sebesar 0,00 dengan nilai
14
probabilitas <0,05 serta nilai adjust R Square sebesar 0,611. Variabel City Branding
“The Soul of Madura” (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
Keputusan Berkunjung (Y). hal ini dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 5,769 dengan
probabilitas sebesar 0,000 dan dapat dilihat dari nilai signifikasi lebih kecil dari alpha
yang dipakai yaitu sebesar 0,05 sehingga 0,000,0,05. Variabel Motivasi Wisatawan
(Y) dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 5,112 dengan probabilitas signifikan sebesar
0,000 dan dapat dilihat dari nilai signifikan lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu
5. Sulistyaningtyas (2016)
Penelitian ini berjudul “Pengaruh City Branding terhadap City Image Serta
bertujuan untuk mengetahui pengaruh City Branding terhadap City Image; pengaruh
tidak langsung City Image terhadap Keputusan Berkunjung; dan pengaruh City
kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 112 orang responden wisatawan yang
metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil dari
terhadap variabel City Image (Y1) sebesar 0,297; variabel City Image (Y1)
dan variabel City Branding (X) berpengaruh tidak langsung signifikan terhadap
Keputusan Berkunjung (Y2) dengan hasil kali indirect effect 0,050 dengan City Image
6. Hurriyati (2015)
Penelitian ini berjudul “An Analysis of Place Branding to Enhance the Image
of Bandung City and its Implications toward the Decisions to Visit Tourism
Tempat” Citra Kota Bandung dan Keputusan Berkunjung; pengaruh “Merek Tempat”
pengaruh “Merek Tempat” terhadap Citra Kota serta pengaruh “Merek Tempat” dan
sebanyak 300 orang responden dengan teknik analisis data megunakan path analysis.
penelitian yang telah dilakukan, tingkat signifikan “Merek Tempat” dan Citra Kota
konsep penelitian dan teori city branding hexagon menurut Anholt yang terdiri dari 6
observasi dan angket sedangkan dalam penelitian ini hanya mengunakan penyebaran
kuisioner, serta tempat penelitian yang dilakukan Hurriyati 2015 di Kota Bandung
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
1. Bidriatul Jannah (2014) - Mengetahui pengaruh Variabel Analisis yang - Variabel City
City Branding terhadap Independen: digunakan Branding (X)
“Pengaruh City City Image, City Branding adalah berpengaruh
Branding terhadap City - Mengetahui pengaruh (X) analisis signifikan
Image dan Keputusan City Branding terhadap deskriptif dan terhadap variabel
Berkunjung Wisata ke Keputusan Berkunjung Path Analysis City Image (Y1)
Banyuwangi” - Mengetahui pengaruh Variabel - Variabel City
City Imange terhadap Dependen: City Branding (X)
Keputusan Berkunjung Imange (Y1) berpengaruh
dan Keputusan signifikan
Berkunjung (Y2) terhadap variabel
Keputusan
Berkunjung (Y2)
- Variabel City
Imange (Y1)
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel
Keputusan
Berkunjung (Y2),
17
Lanjutan Tabel 1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
2. Lita Ayu Wandari Menjelaskan pengaruh City Variabel Analisis yang Hasil penelitian ini
(2014) Branding terhadap City Independen: digunakan mengetahui bahwa
Image, pengaruh City City Branding adalah variabel City Branding
“Pengaruh City Branding terhadap (X) Analisis (X) berpengaruh
Branding “Shining Keputusan Berkunjung dan Variabel Deskriptif dan signifikan terhadap
Batu” terhadap City pengaruh City Image Dependen: City Analisis Jalur. variabel City image (Y1)
Image dan Keputusan terhadap Keputusan Imange (Y1) sebesar 0,585. Variabel
Berkunjung Wisata ke Berkunjung. Dan Keputusan City Branding (X)
Kota Batu tahun 2014” Berkunjung (Y2) berpengaruh signifikan
terhadap variabel
Keputusan Berkunjung
(Y2) sebesar 0,237 dan
variabel City Image (Y1)
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
variabel Keputusan
Berkunjung (Y 2)
sebesar 0,070.
18
Lanjutan Tabel 1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
3. Abdurrahman Hikmah Tujuan dari penelitian ini Variabel Analisis data Hasil penelitian ini
Ramadhan (2015) adalah untuk mengetahui Independen : menggunakan mengetahui bahwa
variabel City Branding
dan menjelaskan pengaruh City Branding Analisis
(X1) berpengaruh
“Pengaruh City dari City Branding (X1) Deskriptif dan signifikan terhadap
Branding terhadap terhadap Minat Analisis Path. Keputusan Berkunjung
(Y1), variabel City
Minat Berkunjung Berkunjung, pengaruh Variabel
Branding (X1)
Serta Dampaknya pada City Branding terhadap Dependen: berpengaruh tidak
Keputusan Berkunjung Keputusan Berkunjung, Minat signifikan terhadap
Keputusan Berkunjung
(Survei pada dan pengaruh Minat Berkunjung (Y1)
(Y2), Variabel Minat
Wisatawan Kota Berkunjung terhadap dan Keputusan Berkunjung (Y1)
Surabaya Tahun 2015)” Keputusan Berkunjung Berkunjung (Y2) berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan
Berkunjung (Y2).
19
Lanjutan Tabel 1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
4. Moh. Ibrahim Malik - Mengetahui pengaruh City Branding Analisis yang Variabel (X1) dan variabel
(2016) bersama-sama antara “The Soul of digunakan (X2) berpengaruh
City Branding “The Madura” (X1) adalah Analisis signifikan secara simultan
“Pengaruh City Soul of Madura” (X1) dan Motivasi Deskriptif dan terhadap variabel
Branding “The Soul of dan Motivasi Wisatawan (X2) Regresi Keputusan Berkunjung
Madura” dan Motivasi Wisatawan (X2) Berganda (Y) dengan nilai
Wisatawan terhadap terhadap Keputusan Keputusan probabilitas <0,05.
Keputusan Berkunjung Berkunjung (Y); Berkunjung (Y); Variabel City Branding
ke Kabupaten - Mengetahui pengaruh “The Soul of Madura”
Sumenep.” City Branding “The (X1) berpengaruh
Soul of Madura” (X1) signifikan secara parsial
terhadap Keputusan terhadap variabel
Berkunjung (Y); dan Keputusan Berkunjung
- Mengetahui pengaruh (Y) dengan nilai t hitung
Motivasi Wisatawan sebesar 5,769 dengan
(X2) terhadap probabilitas sebesar
Keputusan 0,000. Variabel Motivasi
Berkunjung (Y). Wisatawan (X2)
berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap
variabel Keputusan
Berkunjung (Y) dengan
nilai t hitung sebesar 5,112
dengan probabilitas
signifikan sebesar 0,000.
20
Lanjutan Tabel 1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
5. Wiwied Penelitian ini bertujuan Variabel Analisis data Variabel City Branding
Sulistyaningtyas untuk mengetahui Independen: City yang (X) berpengaruh
(2016) pengaruh City Branding Branding (X) digunakan signifikan terhadap
terhadap City Image; adalah variabel City Image (Y1)
“Pengaruh City pengaruh tidak langsung Variabel Analisis sebesar 0,297; variabel
Branding terhadap City Image terhadap Dependen: Deskriptif dan City Image (Y1)
City Image serta keputusan berkunjung; dan City Image (Y1), Analisis Jalur. berpengaruh signifikan
Dampaknya pada pengaruh City Branding Keputusan terhadap variabel
Keputusan terhadap Keputusan Berkunjung (Y2) Keputusan Berkunjung
Berkunjung Berkunjung dengan City (Y2) sebesar 0,171 dan
Wisatawan ke Kota Image sebagai variabel variabel City Branding
Malang”. mediasi. (X) berpengaruh tidak
langsung signifikan
terhadap Keputusan
Berkunjung (Y2) dengan
hasil kali indirect effect
0,050 dengan City
Image sebagai variabel
mediasi.
21
Lanjutan Tabel 1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian dan Judul Tujuan Penelitian Variabel yang Metode Hasil Penelitian
Penelitian Diteliti Analisis Data
6. Ratih Hurriyati (2015) Penelitian ini bertujuan Variabel Analisis data Hasil penelitian
Independen:
untuk mengetahui yang menunjukan bahwa
Place Branding
pengaruh “Merek Tempat” (X) digunakan variabel “Merek
terhadap Keputusan Analisis Jalur Tempat” memiliki
Variabel
“An Analysis of Place Berkunjung, pengaruh Dependen: pengaru signifikan
Branding to Enhance Image (Y)
Citra Kota Bandung terhadap variabel
the Image of Bandung
City and its terhadap Keputusan Variabel Keputusan Berkunjung.
Implications toward Moderator:
Berkunjung; pengaruh variabel Citra Kota
the Decisions to Visit Visiting decision
Tourism Destination” Citra Kota Bandung berpengaruh tidak
terhadap Keputusan signifikan terhadap
Berkunjung; pengaruh variabel Keputusan
„Merek Tempat” terhadap Berkunjung dan variabel
Citra Kota serta pengaruh “Merek Tempat”
“Merek Tempat” dan Citra berpengaruh secara
Kota secara simultan signifikan terhadap
terhadap Keputusan variabel Citra Kota.
Berkunjung.
22
23
B. Kajian Teoritis
1. Brand
mendefinisikan brand sebagai “ a name, term, design, symbol or any other feature
that identifies one seller’s good or service as a distinct form those of other
logo, symbol, desain kemasan, atau atribut yang dapat membedakan sebuah
produk dengan produk pesaing. Menurut Kotler (2008:281) brand adalah elemen
persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan kinerjanya – semua hal
Brand merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan, brand bukan
hanya sekedar nama melainkan brand memiliki nilai yang sama tinggi bahkan
lebih tinggi dari nilai mesin produksi dan nilai bahan baku dalam suatu prusahaan.
kepada brand tersebut. Keuntungan besar bagi perusahaan, dan sebaliknya apabila
Brymer dalam Prasetyo (2012:13) Brand atau merek merupakan suatu trademerk
di mana konsumen tertarik akan atribut-atribut dan nilai yang diberikan sebuah
brand sehingga brand berkembang dan eksis jika brand tersebut berkenan di hati
bukan hanya sekedar nama melainkan elemen kunci dalam hubungan perusahaan
2. City Branding
membentuk brand dari suatu kota untuk mempermudah pemilik kota tersebut
memperkenalkan kotanya kepada target pasar (investor, tourist, talent, event) kota
berbagai media lainnya. Kertajaya dalam Prasetyo (2012:74) yang menjadi target
pasar suatu daerah terdiri dari tiga kelompok, pertama penduduk dan masyarakat
daerah tersebut. Kedua Trader, Tourist, dan Investor (TTI) baik dari dalam dan
luar negeri, dan ketiga adalah Talent (SDM yang berkualitas) Developer
(pengembang), dan Organizer (event organizer) TDO dan seluruh pihak yang
menyatakan:
advantage in order to increase inward investment and tourism, and also for
the citizens with their city and activating all social forces to avoid social
memperkuat identitas lokal dan identitas warga dengan memberikan brand dari
suatu kota.
secara garis besar harus mempunyai tiga langkah strategis. Pertama, menjadi tuan
rumah yang baik (be a good houst) bagi pelanggan daerah; kedua,
memperlakukan mereka secara baik (treat your guest properly), dan terakhir,
membangun sebuah rumah yang nyaman bagi mereka (bulding a home sweet
home). Tiga langkah strategi ini membantu daerah untuk membuat positioning
tersebut, City branding bukan hanya slogan untuk promosi semata, melainkan
seseorang ketika melihat atau mendengar sebuah nama, logo, produk ataupun
symbol.
pihak (stakeholder) dari kota itu sendiri seperti pemerintah kota, pihak swasta,
diantaranya:
26
pesan yang berupa citra yang dimiliki suatu kota, pesan di sini haru
mengingatnya.
3) Differentiation: Are the unique and original? (unik dan berbeda dari kota-
kota lainnya). Unsur unik menjadi salah satu hal terpenting dalam
branding yang unik juga berguna dalam membedakan city branding yang
Hal terpenting dari city branding adalah menarik orang untuk datang dan
dilihat sebagai sebuah benefit. Sebuah kota harus berfungsi sebagai tujuan untuk
mencari pekerjaan, industri, tempat tinggal, transportasi umum dan atraksi serta
rekreasi.
memadai, dan nilai tambahan suatu kota adalah sebagai tempat rekreasi. Kota
yang baik akan menarik bagi semua orang untuk datang bahkan tinggal di kota
tersebut.
diinginkan, baik logo, semboyan, “nick name”, “tag line”, dan lain
media seperti pembuatan media center, membuat events, iklan dan lain
sebagainya.
persepsi mengenai citra kota menurut Porpescu dan Cobos dalam Chaerani
efektivitas city branding. Anholt dalam Varry terdapat enam dimensi yang
digunakan untuk mengukur city branding yaitu: presence, potential, place, pulse,
people, prerequisite.
People, Prerequisite.
1) Presence (kehadiran)
2) Potential (potensi)
tinggi.
3) Place (tempat)
4) Pulse (semangat)
Mengukur persepsi bahwa ada hal yang menarik untuk mengisi waktu
luang dengan dan bagaimana menarik kota ini dianggap berkaitan dengan
5) People (orang)
bahasa dan budaya mereka dan apakah mereka akan merasa aman.
6) Prerequisite (prasyarat)
hexagon, yang tersiri dari kehadiran (daya tarik suatu kota), potensi (peluang
ekonomi dan pendidikan), tempat (aspek fisik suatu kota), semangat (lingkungan
kota yang memberikan semangat), orang (penduduk kota yang ramah dan hangat)
Adapun makna yang terkandung dalam logo “Shining Batu” yang dimiliki
2) Kota Batu adalah daerah yang gemah ripah loh jinawi secara ekonomi dan
stakeholder.
4) Merupakan gabungan dari tiga citra Kota Batu, yaitu pariwisata (merah)
manusia.
3. City Image
pengertian dari citra kota, citra kota bisa diartikan sebgai brand image. Kotler dan
kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang
Citra merek atau citra kota adalah citra yang terbentuk di benak
masyarakat karena ciri khas yang dimiliki kota tersebut. Citra kota juga dapat
diartikan sebagai brand image, citra merek merupakan suatu persepsi dan
32
ingatan konsumen menurut Kotler dan Keller (2006:268). Kotler dalam Yananda
dan Salamah (2014: 37) membagi citra tempat (place image) berdasarkan situasi,
yaitu citra positif, citra yang lemah, citra negatif, citra campuran, citra kontradiksi,
dan citra dengan daya tarik (atraksi) yang berlebihan. Berbeda dengan Kotler,
bahwa citra tempat adalah sekumpulan karakteristik tempat yang inheran dengan
prespektif manusianya.
Image yang dimiliki oleh Kota Wisata Batu tercermin dalam slogan
tempat tinggalnya).
tersebut (“…The sum of all characteristics that come to mind when one think of
the place).”
33
Lynch (1960:46) dalam bukunya The Image of the City, tentang bentuk-
bentuk dari kota yang menyatakan bahwa suatu kota dibentuk oleh lima tipe
1. Pathways
Jalur-jalur sirkulasi yang digunakan oleh orang untuk melakukan
pergerakan. Umumnya sebuah kota mempunyai jaringan jalan-jalan
utama/major routes dan jaringan jalan sedang/minor routes. Untuk
mencapai dan bergerak dari-ke arah sebuah bangunan dapat melalui
beberapa jalur/jalan utama. Sebuah jaringan jalan raya kota adalah
jaringan pathways untuk seluruh kota. Jalan-jalan setapak pada sebuah
kampus adalah pathways untuk kampus tersebut.
2. Edge
Pengahiran suatu distrik adalah tepiannya/edges. Beberapa distrik
mempunyai edges yang jelas, tetapi sedikit demi sedikit dapat berbaur
dengan district lainnya.
3. District
Sebuah kota terdiri dari lingkungan-lingkungan yang adalah bagian dari
kota tersebut, atau yang disebut dengan district. Umumnya berupa pusat
kota/down town, up-town, mid-town, daerah perumahan, daerah industry,
sub-urban kampus dan sebagainya. Pada umumnya mereka berada dalam
bentuk dan besaran, kadang mereka juga begitu berbaur dalam karakter
dan tidak mempunyai batasan-batasan yang jelas.
4. Landmark
Bentuk-bentuk yang menyolok dari elemen-bagian suatu kota. Beberapa
landmark adalah besar dan tinggi dan terlihat dari kejauhan seperti Empire
State Building di Amerika atau menera radio. Beberapa lagi adalah kecil
dan dapat dilihat dari dekat, seperti jam, kolam air mancur, atau sebuah
patung kecil di taman. Landmark adalah elemen penting dari suatu kota,
karena mereka membantu orang mengarahkan diri, dan mengenal suatu
daerah dalam suatu kota, kota itu sendiri secara keseluruhan. Sebuah land-
landmark yang baik adalah elemen yang berbeda tetapi harmonis dalam
latar belakangya.
5. Nodes
Sebuah pusat aktivitas, atau pusat orientasi pengendara. Sesungguhnya
nodes adalah sebuah tipe dari landmark, tetapi berbeda dari landmark
dikarenakan fungsinya aktif. Sebuah leandmark adalah sebuah objek
visual yang berbeda, sebuah nodes adalah pusat aktivitas yang berbeda dan
jelas.
34
Lynch (2000) menulis Good City Form mengemukakan bahwa kota yang
baik memiliki dimensi yang mendukung kinerjanya. dimensi kinerja kota tidak
hanya berupa aspek fisik, namun merupakan gabungan dari aspek budaya, politik,
ekonomi dan spasial serta non spasial dalam Yananda dan Salamah (2014: 45).
4. Keputusan Berkunjung
dalam proses pembelian. Terdapat lima peran yang berbeda yang mungkin terjadi
sesungguhnya .
akan meneliti proses keputusan pembelian untuk jenis produk mereka. Perusahaan
perlu menanyakan konsumen bagaimana mereka pertama kali mengenal jenis dan
dan seberapa besar kepuasan yang mereka rasakan setelah melakukan pembelian.
Konsumen tentu memiliki keberagaman dalam hal cara membeli suatu produk.
1. Pengenalan Masalah
menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal. Hal tersebut merupakan tahap dimana konsumen mulai mengenali
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
produk berdasarkan atribut yang penting bagi beberapa kelompok. Tahap ini di
mana konsumen mulai mengelola informasi yang didapat atas produk alternatif.
yang lebih besar terhadap suatu produk yang dirasa konsumen tersebut mampu
4. Keputusan Pembelian
anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis resiko dalam membeli dan
mendengar hal yang menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap
membuatnya merasa nyaman. Karena itu tegas pemasar tidak berakhir dengan
sebagai upaya terintegrasi untuk mengelola citra yang dimiliki. Caranya adalah
saing yang dimiliki kota tersebut. Menurut Asworth & Kavaratzis (2007) dalam
branding pada kota berawal dari asumsi bahwa individu memahami kota
bentuknya dalam presepsi dan citra tentang kota tersebut. Sulistyaningtyas (2016)
terdahulu Jannah (2014) menyatakan bahwa variabel city branding “ The Sunrise
terbentuk dengan adanya city branding yang terdiri dari presence (kehadiran),
kota yang berbeda dengan kota-kota lainnya, sehingga ciri khas dari kota itu bisa
kota tersebut.
Place Branding”(2005) memaparkan bahwa negara, kota, dan daerah yang dapat
dipromosikan, negara, kota, dan daerah pasti memiliki brand dan brand tersebut
akan mempengaruhi pandangan, keputusan, dan sikap rekan, musuh, dan sekutu,
yang tinggal di suatu kota khusus atau memiliki alasan untuk mengetahui banyak
hal, misalnya memikirkan sedikit kualitas atau atribut, janji, beberapa cerita dari
kota tersebut. Simple, brand memiliki dampak yang besar pada keputusan
Wisatawan ke Kota Batu Tahun 2014” bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
sebuah strategi pemasaran kota yang cukup efektif dilakukan oleh pemasar di era
globalisasi saat ini, di mana city branding terbukti secara signifikan berdasarkan
Sebuah kota membutuhkan citra karena dua alasan, yaitu kota sebagai
entitas politik dan ekonomi. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kota harus
mampu membuat pelaku bisnis dan investor masuk dan tertarik untuk perusahaan
dan menanamkan modalnya. Kota juga harus mampu menarik hati turis untuk
politik, kota wajib melakukan diplomasi publik selain juga mendukung promosi
antara variabel city image terhadap variabel keputusan berkunjung namun tidak
signifikan. Dalam Jannah (2014) “Pengaruh City Branding dan City Image
keputusan berkunjung.
wisatawan citra kota adalah salah satu hal yang penting dan diperhatikan dalam
mengunjungi suatu kota. Oleh karena itu para pemasar dan stakeholder juga harus
yang lain.
a. Model Konsep
landasan teori antar konsep variabel di atas, maka dapat digambarkan sebuah
City Image
(Y1)
Keputusan
City
Berkunjung
Branding (X)
(Y2)
b. Model Hipotesis
terhadap rumusan masalah dalam penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
yang diperoleh didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, sehingga hipotesis juga
Gambar 5.
City Image
H1 (Y1) H3
City Keputusan
Branding (X) Berkunjung
H2 (Y2)
Keterangan:
:Menunjukkan pengaruh secara langsung
yang terdiri dari satu variabel independen dan dua variabel dependen. Di mana
City Branding (X1) sebagai variabel independen, City Image (Y1) sebagai variabel
Berkunjung.
Berkunjung.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah yang telah dijelaskan dalam bab
penelitian ini dipilih untuk menjelaskan sejauh mana hubungan antara variabel
City Branding dalam memberikan pengaruh terhadap variabel City Image dan
sebelumnya.
fakta yang tidak bisa diamati, keterangan masa lalu yang dicatat, maupun sikap
responden.
B. Lokasi Penelitian
lokasi merupakan salah satu hal terpenting dalam penelitian. Lokasi penelitian
45
46
yang dipilih adalah Kota Wisata Batu. Alasan pemilihan lokasi dalam penelitian
kenaik, seperti pada tahun tahun 2015 kunjungan wisatawan mencapai 3,9 juta
orang dan tahun 2016 naik menjadi 4,2 juta orang. Penelitian ini dilakukan di
beberapa tempat wisata yang ada di Kota Wisata Batu seperti Selecta, BNS,
Coban Rais. Beberapa tempat makan seperti Warung Wareg, Warung Sate Kelinci
serta Café Ria Djenaka. Dengan pertimbangan tersebut diharapkan Kota Wisata
1. Konsep danVariabel
secara abstrak sesuatu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep
memiliki tiga konsep, yaitu City Branding, City Image dan Keputusan
Berkunjung.
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel adalah obyek penelitian
b. Variabel Moderator
(Y2).
2. Definisi Operasional
secara tepat (precisely) bagaimana suatu konsep akan diukur atau secara singkat
“operasi” yang dilakukan dalam mengukur suatu konsep. Konsep yang telah
dan item.
48
City Branding adalah proses atau usaha membentuk brand dari Kota
Wisata Batu untuk memperkenalkan kota kepada target pasar. Indikator dan item
bisnis.
wisatawan.
berkunjung.
49
City Image adalah citra yang terbentuk di benak masyarakat karena ciri
khas yang dimiliki oleh Kota Wisata Batu. Indikator dan item dari variabel
tersebut adalah:
tujuan wisata.
tinggal.
50
dikujungi.
kolom konsep, variabel, indikator dan item yang disajikan pada Tabel 3.
3. Skala Pengukuran
dengan menandai seberapa besar mereka setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan yang terstruktur dengan sangat hati-hati. Hasil dari skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai pada sangat negatif (Zikmund dan
Babin, 2013:42). Penelitian ini, items yang telah dipaparkan sebelumnya diukur
dengan menggunakan skala Likert, di mana variabel yang akan diukur dijabarkan
kuantitatif maka jawaban setiap items instrumen dapat diberi skor, dapat dilihat
pada Tabel 4:
1. Populasi Penelitian
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah wisatawan yang berkunjung ke
Kota Wisata Batu dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti oleh peneliti.
Ada pun kriteria populasi yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah:
b) Wisatawan domestik.
53
2. Sampel Penelitian
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari
populasi secara pasti. Adapun rumus yang akan digunakan dalam penelitian ini:
𝟏 𝟏+ƿ
𝐔ƿ= 𝐈𝐧
𝟐 𝟏−ƿ
a) Rumus Iterasi tahap pertama:
𝟐
𝐙𝛂 + 𝐙𝛃
𝐧= +𝟑
𝐔 𝛒𝟐
Keterangan :
ditentukan berdasarkan rumus yang telah jelaskan di atas dengan ketentuan bahwa
nilai terendah yang diperkirakan akan diperoleh melalui penelitian ini adalah
= 0,35 dan = 0,05 ( = 1,96) pada pengukuran dua arah, dan β = 0,10 (Z1-β =
+
=
−
= ( )
+
= +
+
= +
= +
= 100,3126843
= 100
55
= ( )+
+
= +
− −
= +
= 0,365443754 + 0,001762111
= 0,367205865
+
= +
+
= +
= +
= 99,38097622
= 100
= ( )+
+
= +
− −
= +
= 0,365443754 + 0,001762111
= 0,367205865
+
= +
+
= +
56
= +
= 99,38097622
= 100
Berdasarkan perhitungan di atas, maka hasil dari Iterasi pertama dan kedua
dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah
100 orang responden yang akan menjadi sampel, sampel dalam penelitian ini
perantara. Cara ini dilakukan agar responden yang dipilih benar-benar sesuai
beberapa tempat wisata secara langsung yang ada di Kota Wisata Batu seperti
Coban Rais. Beberapa tempat wisata kuliner seperti Warung Wareg, Warung Sate
Kelinci dan Café Ria Djenaka yang ada di poros jalan utama dan merupakan
tempat - tempat yang banyak terdapat wisatawan. Apabila dibeberapa tempat yang
57
memberikan tanda tanggan pada kuisioner dan daftar isian bukti keikutsertaan
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer.
Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama yang
primer dalam penelitian ini diperoleh langsung melalui jawaban yang diperoleh
dari responden yang didasarkan pada hasil kuesioner yang disebarkan kepada
sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
a) Identitas responden
instrument yang kurang valid berati memiliki validitas rendah”. Menurut Sanusi
(2014:77) Rumus yang digunakan untuk mencari nilai kolerasi adalah kolerasi
𝐍 𝐗𝐘 − 𝐗 𝐘
𝐫 =
𝐍 𝐗𝟐 − 𝐗 𝟐 𝐍 𝐘𝟐 − 𝐘 𝟐
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total butir
N = Jumlah sampel (responden)
cara mengkorelasikan jumlah sekor faktor dengan sekor total. Jika kolerasi setiap
59
faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan
construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa
Reliabilitas berhubungan erat dengan validitas karena suatu data yang valid pasti
reliabel, tetapi data yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas merupakan
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Metode Alpha Cronbach dapat
rentangan antara nilai dari skala 1 sampai 10 atau antara 1 sampai 5 dalam
sebagai berikut:
𝐤 𝛔𝟐𝐛
𝐑= 𝟏− 𝟐
𝐤−𝟏 𝛔𝐭
R = Indeks reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varians butir
60
= Varians total
Koefisien Alpha Cronbach jika bernilai 0,6 atau kurang maka menunjukkan
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan melalui
program SPSS for windows ver. 23.0 dengan menggunakan korelasi product
Hasil dari uji item pada variabel City Branding (X1), City Image (Y1) dan
Keputusan Berkunjung (Y2) semuanya dinyatakan valid. Hasil dari uji item pada
variabel City Branding (X1), City Image (Y1) dan Keputusan Berkunjung (Y2)
tentang hasil uji validitas dan Tabel 6 akan menjelaskan tentang hasil uji
Dari data yang disajikan pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa semua
memenuhi syarat dengan tingkat kolerasi diatas 0,3. Dapat disimpulkan bahwa
tiap item variabel dinyatakan valid, sehingga items tersebut dapat digunakan untuk
Dari data yang disajikan pada 6 dapat diketahui bahwa Alpha Cronbach
memenuhi syarat yaitu lebih besar 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
1. Analisis Deskriptif
berasal dari subjek atau objek penelitian. Fokus penelitian deskriptif adalah pada
dilakukan.
analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang
tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung.
Sementara itu, definisi lain menurut Webley (1997) mengungkapkan, analisis jalur
menganalisis hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun
63
bebas terhadap variabel terikat secara gabungan maupun secara parsial, menguji
kecocokan model didasarkan data riset dengan teori yang ada, serta melakukan
Membuat estimasi diagram jalur yang ada digunakan nilai yang berasal
menggunakan nilai probabilitas atau signifikansi (sig.) dengan ketentuan jika nilai
signifikansi > 0,05 model mempunyai kelayakan tinggi. Sebaliknya, jika nilai
endogenous. Koefisien jalur dalam SPSS terdapat dalam tabel Coefficient pada
dengan cara menggunakan nilai probabilitas atau nilai sig. pada Tabel Keluaran
ANOVA. Uji angka probabilitas (sig.) penelitian, untuk melakukan uji hipotesis
1) Membuat hipotesis:
H0 : Tidak ada pengaruh linear antara variabel exogenous dan variabel
endogenous.
H1 : Ada pengaruh linear antara variabel exogenous dan variabel
endogenous.
2) Menghitung nilai probabilitas (sig.) penelitian
3) Menentukan nilai probabilitas kriteria sebesar 0,05 (Sig. default IBM
SPSS ialah sebesar 0,05, nilai ini dapat disesuaikan dengan tingkat
kepercayaan yang diinginkan).
4) Menentukan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika probabilitas (sig.) penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
b. Jika probabilitas (sig.) penelitian > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
5) Mengambil Keputusan
d) Uji t
terhadap variabel terikat serta untuk mengetahui variabel mana yang lebih
dominan maka digunakan uji t dan koefisien beta (β) yang standar. Pengujian ini
A. Penyajian Data
Secara geografis Kota Batu terletak pada posisi antara 7”44’,55,11’ sampai
122’’57',00,00’ Bujur Timur. Batas Kota Batu adalah : Sebelah Utara Kecamatan
Prigen Kabupaten Mojokerto, Sebelah Selatan Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir
Kabupaten Malang, Sebelah Timur Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau
Kabupaten Malang dan sebelah Barat Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Kota
Batu terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu : Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan
Kecamatan Bumiaji. Luas Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 19.908,72 ha
atau sekitar 0,42 persen dari total luas Jawa Timur. Berdasarkan ketinggiannya,
wilayah Kota Batu dibedakan menjadi enam kategori yaitu mulai dari 600 MDPL
sampai dengan lebih dari 3000 MDPL Dari enam kategori tersebut wilayah yang
paling luas berada pada ketinggian 1000-1500 MDPL yaitu seluas 6.493,64 Ha.
Kemiringan lahan (slope) di Kota Batu berdasarkan data dari peta kontur
Bakosurtunal tahun 2001 diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kota Batu
Wisata Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak
Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan Kota Wisata Batu
terkenal sebagai daerah dingin. Letak Kota Wisata Batu yang berada di lereng
Gunung Panderman dan Arjuna membuat daerah TK II ini merupakan tempat tujuan
wisata. Hal ini ditunjang dengan beberapa tempat wisata yang memang sudah ada
sejak jaman dulu seperti Selecta. Seiring berjalannya waktu tempat wisata di Kota
Batu semakin bertambah jumlahnya baik itu wisata alam maupun wisata buatan, sejak
dicanangkannya Kota Wisata Batu sebagai Kota Wisata pada tahun 2010, maka
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diuraikan gambaran mengenai deskripsi
orang dalam penelitian ini. Data usia responden tersebut dibagi ke dalam tingkatan
kelas agar lebih jelas dan tidak membingungkan. Hal ini disebabkan fokus penelitian
pada wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu memiliki usia yang berbeda-
beda. Terdapat 8 kelas untuk mengelompokkan responden. Banyaknya kelas interval
a. K = 1+ 3,3 log n
( )– ( )
P = ( )
P =
dalam penelitian ini yaitu kisaran usia 18 sampai kurang dari atau sama dengan 23
tahun yang berjumlah 78 orang (78%). Sebanyak 13 orang responden (13%) termasuk
dalam kategori usia 24 sampai kurang dari atau sama dengan 29 tahun. Responden
yang berusia sekitar 30 sampai kurang dari atau sama dengan 35 tahun sebanyak 4
orang atau 4%, kategori usia 36 sampai kurang dari atau sama dengan 41 tahun tidak
ditemukan dalam penelitian. Responden yang berusia sekitar 42 sampai kurang dari
atau sama dengan 47 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, kategori usia 48
sampai kurang dari atau sama dengan 53 tahun tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Responden yang berusia sekitar kurang dari 60 tahun berjumlah 3 orang dengan
persentase 3%.
wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu data responden pada penelitian ini
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin pria berjumlah 42 orang dengan
persentase sebesar 42%, sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita
berjumlah sebesar 58 orang dengan persentase 58%. Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin
responden atau dengan persentase sebesar 13% dari seluruh jumlah responden
terbanyak ketiga berasal dari Yogyakarta yang menunjukkan 8 orang responden atau
sebesar 8%. Sebanyak 7 orang responden dengan persentase sebesar 7% berasal dari
Surabaya.
6% angka tersebut sama dengan jumlah responden dari Mojokerto, Banjarmasin dan
Gersik. Sementara itu, responden yang berasal dari Jombang, Pasuruan, Bandung,
persentase sebesar 3%, sedangkan untuk responden yang berasal dari Banyuwangi
Di sisi lain terdapat responden yang berasal dari Kediri, Bondowoso, Ngawi yang
memiliki 3 orang responden atau sebesar 3%. Responden dengan jumlah 2 orang
responden antara lain dari Mataram, Probolingo, Banten. Responden tersisa lainnya
Bekasi, Lumajang dan Ponorogo atau dengan presentase masing-masing sebesar 1%.
Berdasarkan penjelasan dari data yang telah disajikan tersebut, dapat disimpulkan
jumlah sampel responden yang berjumlah 100 orang masing-masing responden dalam
penelitian di wisata Kota Wisata Batu ini memiliki tingkatan jenjang pendidikan
mulai dari jenjang SMA sebanyak 46 orang dengan persentase 46%, S1 sebanyak 49
orang dengan persentase sebesar 49%, dan S2 sebanyak 2 orang dengan persentase
yaitu 2%. Diikuti dengan responden yang memiliki tingkat jenjang pendidikan D3
67% dari keseluruhan jumlah sampel yang diambil. Sementara itu, responden yang
Responden dengan status sebagai wirausaha sebanyak 8 orang atau dengan persentase
sebesar 8%. Responden yang berstatus sebagai PNS dan lain-lain (BUMN dan buruh)
Pada penelitian ini responden yang memiliki pendapatan/uang saku per bulan <Rp
1.000.000 memiliki jumlah yang paling besar yaitu sebanyak 47 orang dengan
saku per bulan sebesar Rp 1.000.000 – <Rp 1.500.000 memiliki 28 orang responden
orang responden atau persentase 5%, sedangkan responden yang termasuk dalam
kategori pendapatan/uang saku per bulan Rp 2.000.000 atau lebih berjumlah 20 orang
Berikut ini adalah perhitungan untuk membaca skor rata-rata indikator pada
berikut:
Keterangan
Hasil pernyataan responden pada variabel City Branding (X) disajikan pada
Tabel 13.
5 4 3 2 1 Jumlah Mean
Item
f % f % f % f % f % Juml. % Item
X1.1.1 48 48.00 49 49.00 1 1.00 2 1.00 1 1.00 100 100 4.42
X1.1.2 11 11.00 64 64.00 21 21.00 4 4.00 0 0.00 100 100 3.82
Mean Indikator 4.12
X1.2.1 30 30.00 58 58.00 6 6.00 3 3.00 3 3.00 100 100 4.09
X1.2.2 8 8.00 49 49.00 25 25.00 17 17.00 1 1.00 100 100 3.46
Mean Indikator 3.77
X1.3.1 32 32.00 48 48.00 11 11.00 8 8.00 1 1.00 100 100 4.02
Lanjutan Tabel 13 Hasil pernyataan responden pada variabel City Branding (X).
5 4 3 2 1 Jumlah Mean
Item
f % f % f % f % f % Juml. % Item
X1.3.2 39 39.00 45 45.00 7 7.00 8 8.00 1 1.00 100 100 4.13
Mean Indikator 4.07
X1.4.1 47 47.00 48 48.00 3 3,00 1 1,00 1 1.00 100 100 4.39
X1.4.2 21 21.00 51 51.00 20 20.00 8 8.00 0 0.00 100 100 3.85
Mean Indikator 4.12
X1.5.1 18 18.00 53 53.00 24 24.00 5 5.00 0 0.00 100 100 3.84
X1.5.2 14 14.00 47 47.00 29 29.00 10 10.00 0 0.00 100 100 3.65
Mean Indikator 3.74
X1.6.1 15 15.00 46 46.00 23 23.00 13 13.00 3 3.00 100 100 3.57
X1.6.2 12 12.00 64 64.00 16 16.00 8 8.00 0 0.00 100 100 3.80
Mean Indikator 3.68
Grand Mean City Branding 3.92
Sumber : Lampiran 7 (data primer diolah, 2017)
Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Ragu-ragu
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
X1.1.1 : Pengetahuan wisatawan mengenai Kota Wisata Batu.
X1.1.2 : Kontribusi Kota Wisata Batu dalam hal ilmu pengetahuan.
X1.2.1 : Kota Wisata Batu merupakan kota yang potensial untuk membangun
bisnis.
X1.2.2 : Kota Wisata Batu dapat memberikan pendidikan yang baik.
X1.3.1 : Kemenarikan tata ruang wilayah Kota Wisata Batu.
X1.3.2 : Kondisi iklim di Kota Wisata Batu.
X1.4.1 : Kota Wisata Batu merupakan kota yang menyenangkan di benak
wisatawan.
X1.4.2 : Kemudah wisatawan dalam mendapatkan hal yang menarik di Kota
Wisata Batu melalui event yang diadakan.
X15.1 : Sikap ramah penduduk Kota Batu.
X1.5.2 : Kota Wisata Batu memberikan rasa aman bagi wisatawan yang
berkunjung.
X1.6.1 : Fasilita umum mudah dijangkau di Kota Wisata Batu.
X1.6.2 : Fasilitas umum di Kota Wisata Batu mempunyai standar yang baik.
Item yang pertama yaitu Pengetahuan wisatawan mengenai Kota Wisata Batu.
(X1.1.1). Pernyataan ini direspon sangat setuju sebanyak 48 orang responden atau
48.00%, yang menyatakan respon setuju sebanyak 49 orang responden atau 49.00%,
yang menyatakan respon ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-
diperoleh rata-rata item sebesar 4.42, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini
responden menyatakan setuju dengan pernyataan pengetahuan wisatawan mengenai
Pernyataan item kedua yaitu kontribusi Kota Wisata Batu dalam hal ilmu
pengetahuan (X1.1.2) dijawab dengan sangat setuju sebanyak 11 orang responden atau
11.00%. Respon setuju sebanyak 64 orang responden atau 64.00% dan terdapat
respon ragu-ragu sebanyak 21 orang responden atau 21.00%. Sementara itu, di lain
pihak bagi responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang responden atau
4.00% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan
jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.82, yang berarti bahwa pada
pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan kontribusi Kota
Pernyataan selanjutnya item ketiga yaitu Kota Wisata Batu merupakan kota
yang potensial untuk membangun bisnis (X1.2.1). Item ini mendapatkan respon sangat
setuju sebanyak 30 orang atau 30.00%, respon setuju sebanyak 58 orang responden
atau 58.00%, respon ragu-ragu sebanyak 6 orang responden atau 6.00%, respon tidak
setuju dan sangat tidak setuju masing-masing memiliki jawaban sebanyak 3 orang
responden atau 3.00%. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar
4.09, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju
dengan pernyataan Kota Wisata Batu merupakan kota yang potensial untuk
membangun bisnis.
Item yang keempat dari variabel Kota Wisata Batu dapat memberikan
pendidikan yang baik (X1.2.2). Item ini direspon sangat setuju oleh 8 orang responden
atau 8.00%, respon setuju sebanyak 49 orang responden atau 49.00% dan respon
ragu-ragu sebanyak 25 orang responden atau 25.00% serta terdapat respon tidak
setuju sebanyak 17 orang responden atau 17.00%. Respon sangat tidak setuju
rata-rata item sebesar 3.46, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
Item kelima dari variabel Item kelima dari variabel Kemenarikan tata ruang
wilayah Kota Wisata Batu (X1.3.1). Item ini direspon sangat setuju oleh 32 orang
responden atau 32.00%, respon setuju sebanyak 48 orang responden atau 48.00% dan
respon ragu-ragu sebanyak 11 orang responden atau 11.00% serta terdapat respon
tidak setuju sebanyak 8 orang responden atau 8.00%. Respon sangat tidak setuju
setuju 1 orang responden atau 1.00%. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-
rata item sebesar 4.02, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
menyatakan setuju dengan pernyataan Item kelima dari variabel Kemenarikan tata
Item keenam dari variabel Kondisi iklim di Kota Wisata Batu. (x1.3.2). Item ini
direspon sangat setuju oleh 39 orang responden atau 39.00%, respon setuju sebanyak
45 orang responden atau 45.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 7 orang responden
atau 7.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 8orang responden atau 8.00%.
Respon sangat tidak setuju tidak sebanyak 1orang responden atau sebesar 1.00%.
Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 4.13, yang berarti
bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan
Item ketujuh dari variabel Kota Wisata Batu merupakan kota yang
menyenangkan di benak wisatawan (X1.4.1). Item ini direspon sangat setuju oleh 47
orang responden atau 47.00%, respon setuju sebanyak 48 orang responden atau
48.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 3 orang responden atau 3.00% serta terdapat
respon tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-masing sebanyak 1 orang
responden atau 1.00%. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar
4.39, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju
dengan pernyataan Kota Wisata Batu merupakan kota yang menyenangkan di benak
wisatawan.
hal yang menarik di Kota Wisata Batu melalui event yang diadakan. (X1.4.2). Item ini
direspon sangat setuju oleh 21 orang responden atau 21.00%, respon setuju sebanyak
51 orang responden atau 51.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 20 orang responden
atau 20.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 8 orang responden atau
8.00%. Respon sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan
jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.85, yang berarti bahwa pada
wisatawan dalam mendapatkan hal yang menarik di Kota Wisata Batu melalui event
yang diadakan.
Item yang kesembilan dari variabel sikap ramah penduduk Kota Batu (x1.5.1).
Item ini direspon sangat setuju oleh 18 orang responden atau 18.00%, respon setuju
sebanyak 53 orang responden atau 53.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 24 orang
responden atau 24.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 5 orang responden
atau 5.00% dan respon sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.84, yang berarti
bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan
Item kesepuluh dari variabel Kota Wisata Batu memberikan rasa aman bagi
wisatawan yang berkunjung (X1.5.2). Item ini direspon sangat setuju oleh 14 orang
responden atau 14.00%, respon setuju sebanyak 47 orang responden atau 47.00% dan
respon ragu-ragu sebanyak 29 orang responden atau 29.00% serta terdapat respon
tidak setuju sebanyak 10 orang responden atau 10.00%. Respon sangat tidak setuju
tidak ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-
rata item sebesar 3.65, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
menyatakan setuju dengan pernyataan Kota Wisata Batu memberikan rasa aman bagi
Item yang kesebelas dari variabel fasilitas umum mudah dijangkau di Kota
Wisata Batu (X1.6.1). Item ini direspon sangat setuju oleh 15 orang responden atau
15.00%, respon setuju sebanyak 46 orang responden atau 46.00% dan respon ragu-
ragu sebanyak 23 orang responden atau 23.00% serta terdapat respon tidak setuju
sebanyak 13 orang responden atau 13.00%. Respon sangat tidak setuju sebanyak 3
orang responden atau 3.00%. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item
sebesar 3.57, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan
setuju dengan pernyataan fasilita umum mudah dijangkau di Kota Wisata Batu.
Item yang terakhir dari variabel fasilitas umum di Kota Wisata Batu
mempunyai standar yang baik (X1.6.2). Item ini direspon sangat setuju oleh 12 orang
responden atau 12.00%, respon setuju sebanyak 64 orang responden atau 64.00% dan
respon ragu-ragu sebanyak 16 orang responden atau 16.00% serta terdapat respon
tidak setuju sebanyak 8 orang responden atau 8.00%. Respon sangat tidak setuju tidak
item sebesar 3.80, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
Hasil pernyataan responden pada variabel City Image (Y1) disajikan pada Tabel
14.
5 4 3 2 1 Jumlah Mean
Item
f % f % f % f % f % Jumlah % Item
Y1.1.1 34 34.00 51 51.00 9 9.00 6 6.00 0 0.00 100 100 4.13
Y1.1.2 30 30.00 47 47.00 14 14.00 9 9.00 0 0.00 100 100 3.98
Mean Indikator 4.05
Y1.2.1 19 19.00 54 54.00 18 18.00 9 9.00 0 0.00 100 100 3.83
Y1.2.2 18 18.00 64 64.00 13 13.00 5 5.00 0 0.00 100 100 3.95
Mean Indikator 3.89
Lanjutan Tabel 14 Hasil pernyataan responden pada variabel City Image (Y1).
Mea
5 4 3 2 1 Jumlah
Item n
f % f % f % f % f % Jumla % Item
h
Y1.3. 1 10.0 7 72.0 1 10.0 8 8.0 0 0.00 3.84
100 100
1 0 0 2 0 0 0 0
Y1.3. 1 18.0 6 66.0 1 10.0 6 6.0 0 0.00 3.96
100 100
2 8 0 6 0 0 0 0
Mean Indikator 3.90
Y1.4. 2 29.0 6 62.0 7 7.00 1 1.0 1 1.00 4.17
100 100
1 9 0 2 0 0
Y1.4. 2 22.0 4 47.0 2 23.0 7 7.0 1 1.00 3.82
100 100
2 2 0 7 0 3 0 0
Mean Indikator 3.99
Grand Mean City Image 3.96
Sumber: Lampiran 7 (data primer diolah 2017)
Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Ragu-ragu
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Y1.1.1 : Pengetahuan tentang brand Kota Batu.
Y1.1.2 : Kesesuaian Kota Batu dengan brand yang dimilikinya
Y1.2.1 : Kota Batu mencerminkan tempat yang nyaman.
Y1.2.2 : Daya tarik objek wisata.
Y1.3.1 : Tempat yang sesuai dengan harapan wisatawan.
Y1.3.2 : Keadaan Kota Batu sesuai dengan citra kota yang dimiliki.
Y1.4.1 : Kota Wisata Batu merupakan tempat yang berkualitas sebagai tempat
tujuan wisata.
Y1.4.2 : Kota Wisata Batu merupakan tempat yang ideal sebagai tempat tinggal.
Pernyataan item pertama yaitu Pengetahuan tentang brand Kota Batu (Y1.1.1)
dijawab dengan sangat setuju sebanyak 34 orang responden atau 34.00%. Respon
setuju sebanyak 51 orang responden atau 51.00% dan terdapat respon ragu-ragu
sebanyak 9 orang responden atau 9.00%. Bagi responden yang merespon tidak setuju
sebanyak 6 orang responden atau 6.00% dan untuk respon jawaban sangat tidak
setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh
rata-rata item sebesar 4.13, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
Pernyataan item kedua yaitu kesesuaian Kota Wisata Batu dengan brand yang
dimilikinya (Y1.1.2). Item ini mendapatkan respon sangat setuju sebanyak 30 orang
atau 30.00%, respon setuju sebanyak 47 orang responden atau 47.00%, respon ragu-
ragu sebanyak 14 orang responden atau 14.00%, respon tidak setuju memiliki
jawaban sebanyak 9 orang responden atau 9.00% sedangkan tidak ada responden
yang merespon jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh
rata-rata item sebesar 3.98, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
menyatakan setuju dengan pernyataan kesesuaian Kota Batu dengan brand yang
dimilikinya.
Item ketiga yaitu Kota Wisata Batu mencerminkan tempat yang nyaman
(Y1.2.1). Item ini direspon sangat setuju oleh 19 orang responden atau 19.00%, respon
setuju sebanyak 54 orang responden atau 54.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 18
orang responden atau 18.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 9 orang
responden atau 9.00%. Respon sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian
ini. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.83, yang berarti
bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan
Item keempat yaitu daya tarik objek wisata (Y1.2.2). Item ini direspon sangat
setuju oleh 18 orang responden atau 18.00%, respon setuju sebanyak 64 orang
responden atau 64.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 13 orang responden atau
13.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 5 orang responden atau 5.00%.
Respon sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan
jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.95, yang berarti bahwa pada
pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan daya tarik objek
wisata.
Item yang kelima yaitu tempat yang sesuai dengan harapan wisatawan (Y1.3.1).
Item ini direspon sangat setuju oleh 10 orang responden atau 10.00%, respon setuju
sebanyak 72 orang responden atau 72.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 10 orang
responden atau 10.00% serta terdapat respon tidak setuju sebanyak 8 orang responden
atau 8.00%. Respon sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini karena
jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 3.84, yang berarti bahwa pada
pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan tempat yang
Item yang keenam yaitu keadaan Kota Batu sesuai dengan citra kota yang
dimiliki (Y1.3.2). Item ini direspon sangat setuju oleh 18 orang responden atau
18.00%, respon setuju sebanyak 66 orang responden atau 66.00% dan respon ragu-
ragu sebanyak 10 orang responden atau 10.00% serta terdapat respon tidak setuju
sebanyak 6 orang responden atau 6.00%. Respon sangat tidak setuju tidak ditemukan
dalam penelitian ini. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar
3.96, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju
dengan pernyataan Keadaan Kota Batu sesuai dengan citra kota yang dimiliki.
Item yang ketujuh yaitu Kota Wisata Batu merupakan tempat yang berkualitas
sebagai tempat tujuan wisata (Y1.4.1). Item ini direspon sangat setuju oleh 29 orang
responden atau 29.00%, respon setuju sebanyak 62 orang responden atau 62.00% dan
respon ragu-ragu sebanyak 7 orang responden atau 7.00% serta terdapat respon tidak
setuju dan sangat tidak setuju masing-masing sebanyak 1 orang responden atau
1.00%. Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 4.17, yang
berarti bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan
pernyataan Kota Wisata Batu merupakan tempat yang berkualitas sebagai tempat
tujuan wisata.
Item yang terakhir dari variabel city image yaitu Kota Wisata Batu merupakan
tempat yang ideal sebagai tempat tinggal (Y1.4.2). Item ini direspon sangat setuju oleh
22 orang responden atau 22.00%, respon setuju sebanyak 47 orang responden atau
47.00% dan respon ragu-ragu sebanyak 23 orang responden atau 23.00% serta
terdapat respon tidak setuju sebanyak 7 orang responden atau 7.00%. Respon sangat
tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1.00%, berdasarkan jawaban tersebut diperoleh
rata-rata item sebesar 3.82, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini responden
menyatakan setuju dengan pernyataan Kota Wisata Batu merupakan tempat yang
ideal sebagai tempat tinggal. Diketahui grand mean variabel city image adalah
sebesar 3,96.
c. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Berkunjung (Y2).
Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Ragu-ragu
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Y2.1 : Keputusan tentang destinasi wisata Kota Wisata Batu yang akan
dikujungi.
Y2.2 : Keputusan tentang suasana Kota Wisata Batu yang ingin dikunjungi.
Pernyataan item pertama yaitu keputusan tentang destinasi wisata Kota Wisata
Batu yang akan dikujungi (Y2.1) dijawab dengan sangat setuju sebanyak 35 orang
responden atau 35.00%. Respon setuju sebanyak 57 orang responden atau 57.00%
dan terdapat respon ragu-ragu sebanyak 5 orang responden atau 5.00%. Bagi
responden yang merespon tidak setuju sebanyak 3 orang responden atau 3.00% dan
untuk respon jawaban sangat tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan jawaban tersebut diperoleh rata-rata item sebesar 4.24, yang berarti
bahwa pada pernyataan item ini responden menyatakan setuju dengan pernyataan
keputusan tentang destinasi wisata Kota Wisata Batu yang akan dikujungi.
Pernyataan item kedua yaitu Keputusan tentang suasana Kota Wisata Batu
yang ingin dikunjungi (Y2.2). Item ini mendapatkan respon sangat setuju sebanyak 38
orang atau 38.00%, respon setuju sebanyak 51 orang responden atau 51.00%, respon
ragu-ragu sebanyak 7 orang responden atau 7.00%, respon tidak setuju memiliki
jawaban sebanyak 2 orang responden atau 2.00% sedangkan respon jawaban sangat
tidak setuju tidak ditemukan dalam penelitian ini. Berdasarkan jawaban tersebut
diperoleh rata-rata item sebesar 4.21, yang berarti bahwa pada pernyataan item ini
Wisata Batu yang ingin dikunjungi. Diketahui grand mean variabel keputusan
Adapun pengujian secara parsial dari masing-masing rumusan hipotesis yang telah
a. Pengujian Koefisien Jalur City Branding (X) terhadap City Image (Y1)
Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Jalur City Branding terhadap City Image
Variabel Standardized t hitung Probabilitas Keterangan
Independen Coefficient Beta
City Branding (X1) 0.762 11.663 0.000 Signifikan
Variabel Dependen = City Image (Y1)
R Square (R2) = 0,581
n = 100
Sumber: Lampiran 8 (Data diolah, 2017)
Hasil pengujian pengaruh City Branding terhadap City Image dapat dilihat pada Tabel
H1 : Variabel City Branding (X) berpengaruh signifikan terhadap City Image (Y1)
Image.
Dari hasil perhitungan secara parsial variabel City Branding (X) mempunyai
pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap variabel City Image (Y1) pada
tingkat kesalahan 0,05 (α=5%). Arah hubungan yang positif menunjukkan jika City
Branding semakin baik, maka City Image juga akan semakin meningkat. Hal ini
dapat dibuktikan dengan besarnya nilai koefisien beta sebesar 0,762, dengan
adalah H0 ditolak dan H1 di terima, yang artinya pengaruh antara varabel X terhadap
Branding (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat City Image
(Y1).
Berkunjung (Y2)
Berkunjung dapat dilihat pada Tabel 17. Hipotesis penelitian yang diuji sebagai
berikut:
Berkunjung (Y2)
Keputusan Berkunjung. Dari hasil perhitungan secara parsial variabel City Branding
(X) mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap Keputusan
Bekunjung (Y2) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%). Arah hubungan yang positif
menunjukkan jika City Branding semakin baik, maka Keputusan Berkunjung juga
akan semakin meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya nilai koefisien
beta sebesar 0,522, dengan thitung sebesar 4,237 dan probabilitas sebesar 0,000
disimpulkan bahwa variabel bebas City Branding (X) memiliki pengaruh yang
(Y2)
Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Jalur City Image terhadap Keputusan Berkunjung
Variabel StandardizedCo t hitung Probabilitas Keterangan
Independen efficient Beta
City Image (Y1) 0.122 0.987 0.326 Tidak
Signifikan
Variabel Dependen = Keputusan Berkunjung
R Square (R2) = 0,384
n = 100
Sumber: Lampiran 8 (Data diolah, 2017)
Hasil pengujian secara parsial pengaruh City Image terhadap Keputusan Berkunjung
dapat dilihat pada Tabel 18. Hipotesis penelitian yang diuji sebagai berikut:
Berkunjung (Y2)
variabel City Image (Y1) mempunyai pengaruh langsung yang positif dan tidak
signifikan terhadap Keputusan Bekunjung (Y2) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%).
Arah hubungan yang positif menunjukkan jika City Image semakin baik, maka
Keputusan Berkunjung juga akan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan
besarnya nilai koefisien beta sebesar 0,122, dengan thitung sebesar 0.987 dan
berpengaruh tetapi tidak signifikan. Dinyatakan bahwa variabel City Image memiliki
Pengaruh tidak langsung atau Indirect Effect (EI) adalah pengaruh sebuah
variabel independen terhadap variabel dependen namun melalui sebuah variabel lain.
Agar dapat mengetahui pengaruh tidak langsung variabel City Branding terhadap
variabel Keputusan Berkunjung melalui variabel City Image dapat dilakukan dengan
cara mengalikan hasil pengaruh langsung pada jalur yang dilewati. Lebih jelasnya
= 0,762 × 0,122
= 0,092
Pengatuh total atau Total Efffect (ET) merupakan pengaruh keseluruhan dari
berbagai hubungan antara variabel. Agar mengetahui pengaruh total variabel City
perhitungan berikut:
= 0,522 + 0,092
= 0,614
bahwa pengaruh total variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung melalui
3. Ketepatan Model
determinasi (R2) pada kedua persamaan. Model persamaan sub struktur I dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,581 dan model persamaan sub struktur II dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,384. Dengan demikian hasil ketepatan model
R2 = 1 – (1 – R21) (1 – R21)
= 1 – (1 – 0,581) (1 – 0,384)
= 1 – (0,419) (0,616)
= 1 – 0,258
Hasil perhitungan ketepatan model sebesar 74,2%, hal ini menunjukan bahwa
kontribusi model untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga variabel yang
diteliti sebesar 74,2% sisanya sebesar 25,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
City Image
(Y1)
0,762 0,122
City Keputusan
Branding Berkunjung
0,522 (Y2)
(X)
Gambar 6. Model jalur variabel City Branding, City Image dan Keputusan
Berkunjung.
Diagram hasil analisis jalur pada Gambar 5 mempunyai persamaan sebagai berikut:
a) Sub Struktur 1 : Y1 = 0,762 X
penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan koefisien jalur antara variabel yang di
jelaskan pada Gambar 5. Pengaruh variabel City Branding terhadap City Image
hasil yang positif dan berpengaruh signifikan sebesar 0,552 sedangakan variabel City
Image terhadap Keputusan Berkunjung menunjukan hasil hubungan yang positif
Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif menunjukan bahwa dari 100 orang
responden pada penelitian ini, mayoritas berusia 18-≤ 23 tahun dan terdapat 58%
berjenis kelamin perempuan dan 42% berjenis laki-laki. Responden terbanyak berasal
dari Kota Malang degan pendidikan terakhir S1 yang sebagian besar masih berstatus
sebagai mahasiswa. Pendapatan atau uang saku per bulan yang dimiliki oleh
3.74 3.77
People Potential
4.12
Pulse
tujuan wisata dilihat dari mean item sebesar 4,22. Saat ini Kota Wisata Batu terus
menggali potensi wisata yang ada di Kota Wisata Batu. Objek wisata yang semakin
banyak menjadikan Kota Wisata Batu sebagai tempat yang cocok untuk membangun
bisnis dilihat pada mean item 4,09. Mayoritas responden yang berdomisili di Kota
Malang yang memiliki iklim tidak jauh berbeda dengan iklim yang dimiliki Kota
Wisata Batu, membuat wisatawan merasa betah berkunjung ke Kota Wisata Batu dan
merasakan Kota Wisata Batu sebagai kota yang menyenangkan. Penduduk Kota
Wisata Batu yang ramah serta fasilitas umum yang dimiliki Kota Wisata Batu
mempunyai standar yang baik menjadikan salah satu alasan wisatawan untuk
Dari data yang disajian, mean indikator tertinggi dimiliki oleh presence dan
pulse sebesar 4,12. Kota Wisata Batu sudah lama menjadi kota tujuan wisata, tidak
seperti pengetahuan tentang sejarah, bercocok tanam serta ilmu pengetahuan alam.
Hal tersebut adalah beberapa fasilitas yang dimiliki objek wisata yang ada di Kota
Wisata Batu. Selain itu, wisatawan merasa senang berada di Kota Wisata Batu karena
banyak hal menarik yang bisa didapatkan melalui event budaya yang sering diadakan
Hasil penelitian mengenai pengaruh City Branding terhadap City Image dan
Keputusan Berkunjung memiliki tiga hasil hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini
yaitu: City Branding berpengaruh signifikan terhadap City Image, City Branding
pengujian tersebut:
berpengaruh signifikan terhadap variabel City Image (Y1). Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa City Branding yang dilakukan oleh Kota Wisata Batu dapat
mempengaruhi City Image yang positif dimata wisatawan sejalan dengan pemikiran
upaya terintegrasi untuk mengelola citra yang dimiliki. Caranya adalah dengan
mengoptimalkan identitas yang dimiliki kota demi meningkatkan daya saing yang
dimiliki kota tersebut. Menurut Asworth & Kavaratzis (2007) dalam Yananda dan
Salamah (2014: 55) memaparkan bahwa penerapan strategi branding pada kota
brand. Di benak individu lah kota menemukan bentuknya dalam presepsi dan citra
Image suatu kota akan terbentuk dengan baik apabila semua unsur dalam City
Branding mampu dikombinasikan dengan baik. City Image Kota Wisata Batu akan
terbentuk dengan adanya City Branding yang terdiri dari kehadiran (presence)
dimana Kota Wisata Batu merupakan kota tujuan pariwisata yang memberikan ilmu
pengetahuan baru, dalam hal potensi (potential), Kota Wisata Batu memiliki potensi
untuk membangun bisnis serta mendapatkan pendidikan. Dalam hal tempat (place),
Kota Wisata Batu memiliki tata ruang yang menarik serta kondisi iklim yang baik,
semangat (pulse) dalam hal ini Kota Wisata Batu menyenangkan bagi wisatawan
menarik di Kota Wisata Batu. Dalam Hal orang (people), Kota Wisata Batu memiliki
penduduk yang ramah sehingga wisatawan merasa aman berada di Kota Wisata Batu
dan dalam hal prasyarat (prerequisite) di Kota Wisata Batu memiliki fasilitas umum
(rumah sakit, transporasi, sekolah) yang mudah dijangkau serta mempunyai standar
yang baik. Kombinasi dari unsur-unsur City Branding tersebut memunculkan dalam
benak wisatawan Kota Wisata Batu sebagai kota tujuan pariwisata. Untuk
pemerintah sering mengadakan event serta promosi guna menarik dan dikenal para
Branding terhadap variabel City Image mempunyai hasil signifikan dan hipotesis ini
variabel City Branding “ The Sunrise of Java” memiliki pengaruh terhadap City
variabel City Branding memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel City
Image tetapi hal tersebut memiliki sedikit perbedaan dengan penelitian Jannah, di
mana dalam penelitiannya responden secara demografis lebih mendominasi adalah
demografis berasal dari domisili yang beragam sehingga City Branding yang
dilakukan Kota Wisata Batu mampu menciptakan image positif bagi kota tersebut di
benak wisatawan melalui ilmu pengetahuan yang didapat wisatawan, kontribusi kota
di bidang bisnis, tata ruang kota yang menarik, hal-hal menarik yang didapat
wisatawan melalui event yang diadakan Kota Wisata Batu, penduduk kota Wisata
tersebut mengartikan bahwa City Branding yang semakin baik akan meningkatkan
suasana Kota menjadi pertimbangan, di sisi lain terdapat aspek yang mendorong
untuk mengujungi suatu tempat yang termasuk dalam indikator City Branding yaitu
pemerintah maupun pihak terkait menyediakan tempat yang layak untuk dikunjungi,
memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh Kota Wisata Batu baik potensi wisata,
ilmu pengetahuan, maupun budaya, sikap penduduk lokal yang ramah, adanya standar
fasilitas publik yang memadai merupakan salah satu hal menarik bagi wisatawan
Hasil penelitian ini mendukung dari teori menurut Anholt dalam jurnal
pasti memiliki brand dan brand tersebut akan mempengaruhi pandangan, keputusan,
dan sikap rekan, musuh, dan sekutu, pengunjung, investor, dan pelanggan. Anholt
(2008) menyatakan bahwa seseorang yang tinggal di suatu kota khusus atau memiliki
alasan untuk mengetahui banyak hal, misalnya memikirkan sedikit kualitas atau
atribut, janji, beberapa cerita dari kota tersebut. Simple, brand memiliki dampak yang
besar pada keputusan seseorang untuk mengunjungi kota, membeli produk atau
oleh Malik (2016) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel City
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh City Branding “Shining Batu” terhadap City
Image dan Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kota Batu Tahun 2014” bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara variabel city branding dan keputusan berkunjung.
responden yang diteliti sebanyak 102 orang responden dengan teknik pengumpulan
responden yang diteliti sebanyak 100 orang responden dengan teknik pengumpulan
“Pengaruh City Branding “Shining Batu” terhadap City Image dan Keputusan
Berkunjung Wisatawan ke Kota Batu Tahun 2014” bahwa hal ini terjadi dikarenakan
branding “Shining Batu” baru saja dilaunching pada bulan Mei 2013 sehingga
masyarakat luas belum memahami makna dari branding tersebut. Sehingga peneliti
tertarik untuk meneliti kembali mengenai pengaruh Branding Kota Wisata Batu
“Shining Batu” yang sudah lama diluncurkan memiliki pengaruh terhadap image dan
peningkatan serta objek wisata yang terus bertambah dan penghargaan yang didapat
oleh Kota Wisata Batu tahun 2017 yaitu Anungrah Pangripta Nusantara 2017 dengan
kategori kota dengan perencanaan terbaik mejadi salah satu alasan peneliti
mereplikasi hasil penelitian Wandari 2013. Jannah (2014) “Pengaruh City Branding
dari penelitian menunjukan bahwa City Image berpengaruh tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan berkunjung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel City
Image (Y1) memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap variabel Keputusan
Berkunjung (Y2).
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa City Image Kota Wisata
Batu yang terbentuk melalui Branding “Shining Batu” berpengaruh tetapi tidak
signifikan terhadap wisatawan yang mengunjungi Kota Wisata Batu. Hal tersebut
karena sebagian besar responden dalam penelitian ini berasal dari wilayah Jawa
Timur, baik dari kalangan pelajar/mahasiswa maupun pekerja. Keterbatasan waktu
yang dimiliki oleh responden membuat responden lebih memilih Kota Wisata Batu
sebagai tujuan wisata. Dikarenakan jarak tempuh serta akses seperti sarana
transportasi dan jalan menuju tempat wisata yang ada di Kota Wisata Batu lebih
mudah dijangkau, serta jarak antara tempat wisata satu dengan yang lainnya relatif
berdekatan dibandingkan dengan destinasi wisata yang ada di kota lain. Misalnya,
khusus, jalan yang cukup sulit apabila mengunakan mobil pribadi. Serta jarak tempuh
yang cukup jauh antara tempat wisata yang lain di sekitar wisata Gunung Bromo.
Pantai Selatan yang ada di Kota Malang juga dirasa cukup menghabiskan banyak
waktu dikarenakan akses menuju pantai yang cukup jauh dan jarak antara pantai satu
dengan pantai yang lainnya berjauhan, apabila dibandingkan dengan tempat wisata
yang ada di Kota Wisata Batu yang beragam serta jarak antar wisata yang berdekatan
Menurut Cooper dalam Astuti dan Ariani (2016) terdapat empat komponen
yang harus dimiliki oleh sebuah destinasi wisata antara lain yaitu atraksi (attraction),
fasilitas (Amenities), Aksesibilitas (acces), dan Ancillary. Dari hasil penelitian ini
lebih berfokus pada aksesibilitas Kota Wisata Batu. Pengertian aksesibilitas sendiri
pengaruh yang besar bagi para wisatawan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi
aksesibilitas suatu objek wisata, maka semakin banyak pula wisatawan yang
berkunjung.
(2014) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh antara variabel City Image terhadap
Penelitian ini sejalan dengan teori Yananda dan Salamah (2014:40). Sebuah
kota membutuhkan citra karena dua alasan, yaitu kota sebagai entitas politik dan
ekonomi. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kota harus mampu membuat pelaku
bisnis dan investor masuk dan tertarik untuk perusahaan dan menanamkan modalnya.
Kota juga harus mampu menarik hati turis untuk datang dan berkunjung dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
City Image dan Keputusan Berkunjung. Pada penelitian ini variabel bebas yang
digunakan adalah variabel City Branding (X) dan variabel terikat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel City Image (Y1) dan Keputusan Pembelian (Y2).
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian yang dilakukan
1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel
dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel City Branding (X)
diterima.
3) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa City Image
B. Saran
yang diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi suatu kota maupun bagi
dunia maya. Hal ini penting, mengingat segala informasi sangat cepat tersebar tanpa
mengenal ruang dan waktu dalam dunia maya, sehingga Image yang terbentuk dari
branding kota akan mudah dikenal maupun dipahami oleh banyak orang secara cepat.
Di samping itu, pola hubungan antara pihak-pihak yang berkaitan seperti pemerintah
Kota Wisata dengan masyarakat Kota Wisata Batu juga sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat masih banyaknya tempat wisata yang masih dikelola oleh
masyarakat setempat tanpa campur tangan pemerintah Kota Wisata Batu menjadikan
infrastruktur menuju tempat wisata kurang baik. Hal tersebut bisa berdampak pada
image Kota Wisata Batu sebagai kota wisata, kota pertanian serta kota pendidikan
masing-masing indikator dari salah satu variabel, atau melakukan penelitian dengan
kota juga menjadi sesuatu yang penting dalam mempengaruhi image kota dan
keputusan berkunjung ke suatu kota. Penelitian tentang City Branding, City Image
dan Keputusan Berkunjung dengan objek penelitian yang berbeda juga sangat
. 2008. The Anholt-GMI City Brands Index How the World Sees
the World’s Cities. Journal Place Branding. Volume. 2, No. 1, pp. 18-31.
Astuti, Tri Marhanani dan Any Ariani Noor. 2016. Daya Tarik Morotai Sebagai
Destinasi Wisata Sejarah dan Bahari. Jurnal Kepariwisataan Indonesia.
Volume. 11, No.1, Hlm. 1907-9419
Hernandez, Jaime and Garcia. 2013. Slum tourism, city branding and social
urbanism: the case of Medellin, Colombia. Journal of Place Management
and Development. Volume. 6, No. 1, pp. 43-51.
Jannah, Bidriatul. 2014. Pengaruh City Branding dan City Image terhadap
Keputusan Berkunjung Wisata ke Banyuwangi. Jurnal Aministrasi Bisnis
(JAB). Volume. 17, No.1, Hlm. 1-7.
101
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Alih bahasa : oleh Adi Zakaria Afiff.
Edisi Tujuh. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
th
Kotler, Philip. and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management 12 .
Edition Person International Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Ahli
bahasa: oleh Bob Sabran, M.M. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran. Alih bahasa:
oleh Bob Sabran, M.M. Edisi Ketiga Belas. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Lynch, Kevin. 1960. The Image of the City. Cambridge: The M.I.T Press.
Malik, Moh. Ibrahim. 2016. Pengaruh City Branding “The Soul of Madura” dan
Motivasi Wisatawan terhadap Keputusan Berkunjung ke Kabupaten
Sumenep. Jurnal Aministrasi Bisnis(JAB). Volume. 37, No.1, Hlm. 73-79.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Ed). 2006. Metode Penelitian Survai.
LP3ES: Jakarta.
Supranto. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke-enam. Jakarta: Erlangga
Vary, Arpad Papp. 2011. The Anholt-Gmi City Branding Hexagon and the
Saffron European City Brand Barometer: A Comparative Study. Journal
Regional and Business Studies. Valume. 3, No.1, pp. 555-562.
Wandari, Lita Ayu. 2014. Pengaruh City Branding “Shining Batu” terhadap City
Image dan Keputusan Berkunjung Wisata ke Kota Batu Tahun 2014.
Jurnal Aministrasi Bisnis (JAB). Volume. 16, No.1, Hlm. 1-6.
Zulganef. 2013. Metode Penelitian Sosial & Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Websites:
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Saya Amellia Fatimatus Saputri mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya sedang melakukan penelitian guna
menyelesaikan tugas akhir (skripsi), berjudul “Pengaruh City Branding
terhadap City Image dan Keputusan Berkunjung (Survei pada Wisatawan
yang Berkunjung ke Kota Wisata Batu)”. Arti city branding sendiri adalah
proses membentuk merek dari suatu kota dengan tujuan untuk memperkenalkan
sekaligus untuk menonjolkan ciri khas kota melalui slogan maupun tagline yang
berbeda dengan kota lainnya. Slogan yang bertajuk “Shining Batu” atau dalam
Bahasa Indonesia memiliki arti “Batu Bersinar”, adapun makna yang terkandung
dalam slogan tersebut yaitu:
1. Kota Wisata Batu atu adalah daerah yang nyaman, aman, tentram dan
makmur.
2. Kota Wisata Batu adalah daerah yang gemah ripah loh jinawi secara
ekonomi dan memiliki jiwa kebersamaan yang tinggi antar warga.
3. Kota Wisata Batu memiliki hubungan harmonis antar warga serta
relationship yang kuat antar stakeholder.
4. “Shining Batu” merupakan gabungan dari tiga citra Kota Wisata Batu,
yaitu pariwisata, pertanian dan pendidikan.
5. Tiga garis dengan warna yang berbeda memiliki arti yang berbeda: garis
lengkung berwarna biru menggambarkan representasi hubungan vertikal
manusia kepada Tuhan; garis lengkung berwarna merah-orange
menggambarkan hubungan horizon atar sesama manusia; garis lengkung
berwarna hijau menggambarkan hubungan manusia kepada sesama
mahluk ciptaan Tuhan;
6. Tiga garis tersebut saling bersinergi membentuk bintang yang merupakan
gambaran Kota Wisata Batu merupakan kota impian.
Mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk mengisi kuisioner dengan
lengkap dan sesuai dengan petunjuk pengisian. Atas bantuan, kesediaan waktu
dan kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara/i saya mengucapkan terimakasih.
Mengetahui, Malang, 26 Juli 2017
Ketua Pembimbing Anggota Pembimbing Peneliti
Prof. Drs. Achmad Fauzi DH, MA. Ari Irawan, SE, MM Amellia Fatimatus Saputri
NIPK. 20161145081511001 NIP. 201304821311001 NIM. 135030201111071
108
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk: Berilah tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan sesuai
dengan data diri saudara/i.
1. Usia :__________________________________________tahun.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan:
3. Darimana Bapak/ Ibu/ Saudara/i berasal?
Kota/Kabupaten_________________________________________________
4. Pendidikan terakhir: SD S1
SMP S2
SMA Lain-lain(tolongdisebutkan)___
Keterangan:
1. City branding
N Pernyataan ST T R S S
o. S S S
Presence (Kehadiran)
1. Kota Wisata Batu merupakan kota tujuan pariwisata.
2. Saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru setelah
berkunjung ke Kota Wisata Batu.
Potential (Potensi)
3. Kota Wisata Batu cocok sebagai tempat untuk
membangun bisnis.
4. Kota Wisata Batu merupakan tempat yang baik
untuk mendapatkan pendidikan.
Place (Tempat)
5. Kota Wisata Batu memiliki tata ruang yang
menarik.
6. Kondisi iklim Kota Wisata Batu membuat saya
betah.
Pulse (Semangat)
7. Kota Wisata Batu menyenangkan bagi wisatawan.
8. Saya mendapatkan hal yang menarik di Kota Wisata
Batu melalui event yang diadakan.
People (Orang)
9. Penduduk Kota Wisata Batu ramah.
10 Saya merasa aman berada di Kota Wisata Batu.
.
Prerequisite (Prasyarat)
11 Fasilitas umum (rumah sakit, transportasi, sekolah)
. Kota Wisata Batu mudah untuk dijangkau.
12 Fasilitas umum Kota Wisata Batu mempunyai
. standar yang baik.
2. City image
No. Pernyataan STS TS R S SS
Kognitif
1. Ketika mendengar slogan “Shining Batu” saya
langsung mengingat Kota Wisata Batu.
2. Slogan “Shining Batu” mencerminkan Kota
Wisata Batu sebagai Kota Wisata.
Afektif
3. Slogan “Shining Batu” mencerminkan tempat
yang nyaman.
4. Saya meyakini Kota Wisata Batu dengan
slogannya”Shining Batu” memiliki daya tarik
objek wisata untuk dikunjungi.
Evaluatife
5. City branding Kota Wisata Batu dengan
slogannya “Shining Batu” sesuai dengan harapan
saya, ketika berada di Kota Wisata Batu.
6. City branding Kota Wisata Batu “Shining Batu”
sesuai dengan citra kota yang memiliki potensi
wisata.
Behavioral
7. Kota Wisata Batu merupakan tempat yang
berkualitas sebagai tujuan wisata.
8. Kota Wisata Batu merupakan tempat yang ideal
sebagai tempat tinggal.
3. Keputusan Berkunjung
(…………………….....)
Nama lengkap
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden
Keputusan
City Branding (X) City Image (Y1)
No. Berkunjung (Y2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total 1 2 3 4 1 2 3 4 Total 1 2 Total
1 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 52 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4 5 9
2 5 4 4 2 4 5 4 2 2 4 2 4 42 4 5 4 4 4 4 4 1 30 4 4 8
3 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 55 4 5 5 5 5 4 4 5 37 4 5 9
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 55 5 5 5 5 4 5 5 4 38 5 4 9
6 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
7 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 52 4 4 5 5 4 4 5 4 35 4 5 9
8 5 2 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 45 5 5 3 4 4 4 4 3 32 4 4 8
9 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 53 4 5 4 4 4 5 4 4 34 5 4 9
10 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 47 4 3 3 3 3 3 5 4 28 4 4 8
11 1 4 1 4 1 1 1 5 2 2 2 4 28 4 4 4 4 4 4 1 2 27 2 1 3
12 4 2 2 4 4 5 4 2 4 3 4 3 41 2 2 2 2 2 2 4 4 20 4 4 8
13 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 53 4 4 4 5 5 4 4 5 35 4 4 8
14 5 5 5 2 5 4 5 2 5 2 2 4 46 5 5 4 4 4 5 5 4 36 5 4 9
15 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 56 5 2 4 4 4 4 5 5 33 5 5 10
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
17 4 4 5 2 2 4 5 2 4 2 2 4 40 4 4 4 5 4 4 4 2 31 5 5 10
18 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 4 2 27 4 2 2 2 2 2 2 2 18 2 1 3
19 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 45 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 8
20 4 5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 49 2 4 2 4 4 4 4 5 29 4 4 8
113
Lanjutan Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden
21 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 2 2 40 2 3 3 4 3 3 3 4 25 4 4 8
22 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 50 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 8
23 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 54 5 5 4 5 5 4 4 4 36 4 5 9
24 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 55 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4 5 9
25 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 55 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4 5 9
26 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 3 4 51 5 4 3 4 4 5 5 5 35 5 5 10
27 5 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 4 48 4 3 3 3 4 4 4 3 28 4 5 9
28 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 49 5 5 4 4 4 3 4 4 33 5 4 9
29 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 54 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 10
30 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 55 4 5 5 4 4 4 5 4 35 4 5 9
31 5 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 5 48 5 5 5 3 3 4 5 3 33 5 5 10
32 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 41 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 10
33 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
34 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 46 4 4 3 4 3 4 4 3 29 4 4 8
35 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 42 4 4 4 4 4 4 3 3 30 2 3 5
36 5 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 48 3 3 4 4 4 4 4 3 29 4 4 8
37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 45 4 3 4 4 4 3 3 4 29 3 4 7
39 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
40 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 43 4 4 4 4 4 4 3 3 30 3 4 7
41 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 56 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 5 10
42 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 53 4 5 5 5 4 4 5 5 37 4 4 8
114
43 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 49 4 4 4 4 4 4 5 5 34 5 4 9
Lanjutan Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden
44 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 52 5 5 4 4 4 4 4 5 35 5 5 10
45 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 50 5 5 4 4 4 4 4 3 33 4 4 8
46 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 47 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 4 9
47 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 55 5 5 5 5 4 5 5 4 38 5 4 9
48 5 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 33 3 2 2 3 2 2 4 4 22 3 3 6
49 4 4 5 2 4 4 5 4 3 4 3 4 46 4 4 4 5 4 5 4 3 33 5 5 10
50 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
51 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
52 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 1 2 37 2 2 2 2 2 2 3 3 18 3 4 7
53 5 4 5 3 5 5 5 3 3 4 4 4 50 2 2 3 4 4 4 5 4 28 5 5 10
54 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 45 3 4 4 4 4 5 4 3 31 4 5 9
55 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 10
56 4 2 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 51 5 3 4 3 4 4 3 4 30 4 5 9
57 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 48 5 4 4 4 4 4 4 2 31 4 3 7
58 5 4 2 5 2 4 5 5 4 2 4 4 46 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 4 9
59 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
60 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 35 4 2 2 3 3 3 4 3 24 4 3 7
61 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 45 4 3 3 3 4 4 4 3 28 3 3 6
62 5 3 5 4 5 5 5 5 3 3 1 2 46 4 3 3 3 3 4 4 4 28 5 5 10
63 4 4 4 3 4 2 4 3 4 5 4 4 45 4 4 2 4 4 4 5 2 29 4 4 8
64 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 1 2 37 2 2 4 3 4 4 4 4 27 4 4 8
65 4 4 5 4 5 5 5 3 3 4 5 4 51 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 5 9
115
LanjutanLampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden
66 4 3 4 2 3 4 5 4 3 3 2 3 40 4 3 3 4 2 3 4 3 26 4 3 7
67 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46 5 4 5 5 4 4 5 5 37 4 4 8
68 4 4 5 4 2 2 4 4 3 2 3 4 41 3 4 3 4 4 2 4 5 29 4 2 6
69 4 4 4 2 3 2 4 3 5 3 2 4 40 3 3 3 3 2 2 4 4 24 5 5 10
70 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 51 5 5 5 5 4 4 5 3 36 4 4 8
71 5 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 42 3 4 3 3 4 5 5 5 32 5 5 10
72 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 42 4 4 4 3 3 4 4 2 28 4 4 8
73 4 3 4 3 4 5 4 3 2 3 2 3 40 5 4 3 4 3 4 5 5 33 5 5 10
74 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 58 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 10
75 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58 5 5 4 5 3 5 5 5 37 5 5 10
76 4 3 4 2 3 4 5 4 3 3 2 3 40 4 3 3 4 2 3 4 3 26 4 3 7
77 5 5 5 3 4 5 5 4 3 3 4 4 50 5 5 5 4 4 4 3 3 33 4 5 9
78 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 50 4 4 5 4 4 4 4 4 33 5 5 10
79 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 52 5 3 3 4 4 4 4 4 31 5 5 10
80 5 3 4 3 5 5 5 4 4 3 3 4 48 3 4 4 4 4 4 5 3 31 4 5 9
81 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 50 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 10
82 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 52 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4 4 8
83 5 4 5 2 4 5 5 3 3 4 4 4 48 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 10
84 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 43 4 2 3 3 3 3 4 4 26 4 4 8
85 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 10
86 5 4 4 3 5 5 5 3 3 4 3 4 48 5 3 2 2 2 3 5 4 26 5 5 10
116
87 5 3 2 2 4 5 5 4 4 4 4 4 46 3 3 4 4 4 4 4 4 30 5 5 10
Lanjutan Lampiran 3 Tabulasi Skor Jawaban Responden
88 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
89 5 3 5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 45 4 4 4 4 4 4 5 3 32 4 4 8
90 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 49 5 5 4 4 4 4 4 3 33 4 4 8
91 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 8
92 5 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 34 5 4 2 2 4 4 4 2 27 5 2 7
93 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 9
94 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 52 5 5 5 5 5 5 5 4 39 5 5 10
95 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 45 5 4 4 4 4 5 4 3 33 4 4 8
96 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 5 4 33 4 4 8
97 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 43 4 4 4 4 4 3 4 3 30 4 4 8
98 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 3 4 47 3 4 3 4 4 5 5 4 32 4 4 8
99 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 47 4 4 4 4 4 4 5 3 32 4 4 8
100 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 8
117
Lampiran 4 Tabulasi Identitas Responden
No. Nama Domisili Usia Jenis Status Jenjang Pendapatan/Uang Tempat Pengambilan
Responden Kelamin Pendidikan Saku per Bulan Sampel
1 Katon Renda Kediri 22 Pria Pegawai Swasta S1 <2.000.0000 Selecta
2 Yunita Ratna Purworejo 30 Wanita Wirausaha S1 1.000.000 - 1.500.000 Selecta
3 Rizky K. Bekasi 22 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Selecta
4 Cleva A. A. Lamongan 22 Wanita Pelajar/Mahasiswa S1 1.000.000 - 1.500.000 Selecta
5 Pardan Dwi Mojokerto 23 Pria Wirausaha SMA <2.000.0000 Selecta
6 Lutfy W. H. Bondowoso 23 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Selecta
7 Dimas A. S. Jombang 30 Pria BUMN S1 <2.000.0000 Selecta
8 Yuni Aprilia Banyuwangi 20 Wanita Pelajar/Mahasiswa S1 <2.000.0000 Selecta
9 Albar Banten 21 Pria Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Selecta
10 Dilla Selfiana Lamongan 26 Wanita Pegawai Swasta S1 1.000.000 - 1.500.000 Selecta
11 Meiko Jogja 22 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 BNS
12 Wahyu Candra Mojokerto 42 Pria Buruh S1 1.000.000 - 1.500.000 BNS
13 Triandika Pasuruan 22 Wanita Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 BNS
14 Bayu Rakka S. Surabaya 22 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 BNS
15 Niko A. Ngawi 22 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 BNS
16 Ika Erina Jogja 22 Wanita Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 BNS
17 Tiffani C. K. Banjarmasin 22 Wanita Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 BNS
18 Muhammad R. Banten 23 Pria Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 BNS
118
Lanjutan Lampiran 4 Tabulasi Identitas Responden
119
39 Wiana W Ponorogo 24 Perempuan Pegawai Swasta S1 <2.000.0000 Musium Angkut
Lanjutan Lampiran 4 Tabulasi Identitas Responden
40 Tri Saksono Ngawi 54 Laki – Laki Kuli SMA 1.000.000 - 1.500.000 Musium Angkut
41 Bimo Satrio Bandung 23 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Alun-Alun KWB
42 Ratih Triretno Malang 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Alun-Alun KWB
43 Anggi Kumala Lamongan 54 Perempuan PNS S1 1.000.000 - 1.500.000 Alun-Alun KWB
44 Lelita M. Jombang 25 Perempuan Pegawai Swasta S1 <2.000.0000 Alun-Alun KWB
45 Fanizar H. Jombang 22 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Alun-Alun KWB
46 Faris Hunam Banyuwangi 23 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa S1 1.000.000 - 1.500.000 Alun-Alun KWB
47 Agung Dwi Mojokerto 23 Laki – Laki Wirausaha SMA <2.000.0000 Alun-Alun KWB
48 Sri Safri Mataram 21 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Alun-Alun KWB
49 Astika R. Banjarmasin 24 Perempuan Wirausaha S1 <1.000.000 Alun-Alun KWB
50 Zulfa R. Bandung 18 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Alun-Alun KWB
51 Izza Banjarmasin 23 Perempuan Pegawai Swasta S1 1.500.000 - 2.000.000 Paralayang
52 Hasna A. Jogja 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Paralayang
53 Adam B Jogja 22 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Paralayang
54 H.Akbar Malang 53 Laki – Laki Wirausaha S1 1.500.000 - 2.000.000 Paralayang
55 Yussi Ika Malang 23 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Paralayang
56 Adytia W. Probolinggo 35 Laki – Laki Wirausaha S1 <2.000.0000 Paralayang
57 Choiriya tri Malang 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Paralayang
58 Neti A. Bondowoso 54 Perempuan PNS S2 <2.000.0000 Paralayang
59 Ega Ainul M. Pamekasan 22 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Paralayang
120
60 Abdul Kadir Malang 21 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa S1 1.500.000 - 2.000.000 Paralayang
Lanjutan Lampiran 4 Tabulasi Identitas Responden
121
81 Ani Rizkiyah Pamekasan 22 Perempuan Pegawai Swasta D3 <2.000.0000 Warung Sate Kelinci
Lanjutan Lampiran 4 Tabulasi Identitas Responden
82 Ibnu K. Banyuwangi 23 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Warung Sate Kelinci
83 Erika Martha Malang 23 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Warung Sate Kelinci
84 Mia F. Kediri 23 Perempuan Pegawai Swasta S1 <2.000.0000 Warung Sate Kelinci
85 Kharisma Nur Malang 23 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 1.000.000 - 1.500.000 Warung Sate Kelinci
86 Anggara D. GERSIK 23 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Warung Sate Kelinci
87 Rian F. Surabaya 23 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA 1.000.000 - 1.500.000 Warung Sate Kelinci
88 Anggita D. Bandung 23 Perempuan Wirausaha S1 <2.000.0000 Warung Sate Kelinci
89 Yunida GERSIK 23 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Warung Sate Kelinci
90 Awanda R. Surabaya 21 Perempuan Pegawai BUMN S1 <2.000.0000 Warung Sate Kelinci
91 Fitri N. Gersik 23 Perempuan Pegawai Swasta SMA <2.000.0000 Ria Djenaka
92 Bela Ashari Gersik 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA 1.500.000 - 2.000.000 Ria Djenaka
93 Dwi Novita Surabaya 21 Perempuan Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Ria Djenaka
94 Jaenuri S. Pamekasan 24 Laki – Laki Pelajar/Mahasiswa SMA <1.000.000 Ria Djenaka
95 Mutmainah Gersik 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 <1.000.000 Ria Djenaka
96 Sherin F. Ngawi 22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa S1 1.000.000 - 1.500.000 Ria Djenaka
97 Yoga Cipta Surabaya 24 Laki – Laki Pegawai Swasta S1 <2.000.0000 Ria Djenaka
98 Dwi Ariani Surabaya 20 Perempuan IRT SMA <2.000.0000 Ria Djenaka
99 Fany Gusti Bondowoso 28 Laki – Laki Wirausaha S1 <2.000.0000 Ria Djenaka
100 Anggun Suci Malang 21 Perempuan Pegawai Swasta S1 1.000.000 - 1.500.000 Ria Djenaka
122
Lampiran 5 Hasil Distribusi Frekuensi Gambaran Umum Responden
1) Berdasarkan Usia
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JENISKELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
3) Berdasarkan Domisili
DOMISILI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 46 46.0 46.0 46.0
5) Berdasarkan Status
STATUS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS 4 4.0 4.0 4.0
PEGAWAI SWASTA 15 15.0 15.0 19.0
PENDAPATAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Rp 1.000.000 - <Rp
28 28.0 28.0 75.0
1.500.000
Rp 1.500.000 – <Rp
5 5.0 5.0 80.0
2.000.00
TEMPATYANGDIKUNJUNGI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cronbach's
Alpha N of Items
.892 12
Y1 Valid dan Reliabel
Correlations
TOTALY2
**
Y1.1.1 Pearson Correlation .856
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.1.2 Pearson Correlation .862
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.2.1 Pearson Correlation .823
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.2.2 Pearson Correlation .748
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.3.1 Pearson Correlation .858
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.3.2 Pearson Correlation .618
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.4.1 Pearson Correlation .794
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y1.4.2 Pearson Correlation .656
Sig. (2-tailed) .000
N 30
TOTALY1 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.905 8
Y2 Valid dan Reliabel
Correlations
TOTALY2
**
Y2.1.1 Pearson Correlation .917
Sig. (2-tailed) .000
N 30
**
Y2.1.2 Pearson Correlation .904
Sig. (2-tailed) .000
N 30
TOTALY2 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.792 2
Cronbach's
Alpha N of Items
.840 12
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.843 8
Correlations
TOTALY2
**
Y2.1.1 Pearson Correlation .877
Sig. (2-tailed) .000
N 100
**
Y2.1.2 Pearson Correlation .917
Sig. (2-tailed) .000
N 100
TOTALY2 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 100
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.752 2
Lampiran 7 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel
Frequency Tabel
X1.1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SANGAT TIDAK SETUJU 3 3.0 3.0 3.0
TIDAK SETUJU 3 3.0 3.0 6.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequency Tabel
Y1.1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Missing 0 0 0
Mean 4.24 4.21 8.45
Y2.1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
1. Sub Struktur I
Descriptive Statistics
Correlations
TOTALY1 TOTALX
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 TOTALX . Enter
Total 1875.760 99
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
2. Sub Struktur II
a
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TOTALY1,
b
. Enter
TOTALX
Total 180.750 99
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Data Pribadi
Nama : Amellia Fatimatus Saputri
Tanggal Kelahiran : Mojokerto, 25 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Kalen, Dsn. Kalen, RT/RW: 02/01
Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto.
Email : amelliafatimatus@gmail.com
Pendidikan Formal
Administrasi Bisnis