SKRIPSI
Disusun Oleh :
MAKSIMILIANUS SUBAN BOLI
200530401
SKRIPSI
Diajukan Kepada :
Disusun Oleh :
MAKSIMILIANUS SUBAN BOLI
200530401
i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Oleh :
200530401
Yogyakarta, .................
Dosen Pembimbing,
NIDN : 15047901
ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Disusun Oleh :
MAKSIMILIANUS SUBAN BOLI
200530401
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan, Dosen Pembimbing,
Ketua Penguji,
Anggota Penguji,
iii
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan juga
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan naskah skripsi dengan judul “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Organisasional Citizenship Behavior (OCB)
Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Flores Timur”
sehingga dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat untuk
mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
1. Bapak Dr. Agus Slamet, S. TP., M.P. selaku Rektor Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Audita Nuvriasari, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
3. Ibu Rina Dwiarti, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
4. Bapak Awan Santosa, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi.
5. selaku ketua penguji.
6. selaku anggota penguji.
7. Semua Dosen dan Tenaga Pendidik Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Yogyakarta, ..............
Penulis,
v
HALAMAN PEMBAHASAN
vi
MOTTO
Jangan rendah diri dengan kawan-kawan yang lebih dulu bersinar seperti langit
yang lapang membentang. Dunia masih cukup menampung banyak bintang,
menanti kamu yang masih punya keberanian.
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI,
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR SEKRETARIAT
DPRD KABUPATEN FLORES TIMUR
ABSTRAK
xii
THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE, MOTIVATION,
CITIZENSHIP ORGANIZATIONAL BEHAVIOR (OCB) ON
PERFORMANCE OF EMPLOYEE OFFICE SECRETARIAT OF
DPRD EAST FLORES REGENCY
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
aspirasi atau suara rakyat kepada negara. Oleh sebab itu pentingnya
daerah, diamana hal ini menunjukan bahwa DPRD adalah mitra kerja pada
1
2
Jika dilihat pada kilas balik dari tahun ke tahun, banyak elemen
(Perda).
Dengan adanya kinerja yang buruk seperti ini, badan legislatif negara
kerja DPRD menjadi lebih baik yaitu dengan meningkatkan kinerja para
oleh masyarakat. Kinerja dianggap sebagai salah satu alat yang sangat
pelaksanakan tugas yang diberikan. Bukan hanya itu motivasi kerja dan
Dengan adanya isu mengenai kinerja DPRD yang buruk, hal itupun
juga dirasakan oleh lembaga DPRD pada kabupaten Flores Timur NTT.
Pada hasil observasi awal yang dilakukan, diketahui bahwa kantor tersebut
dapat dilihat dari kinerja anggota DPRD yang cenderung lambat dalam
merasa tidak memiliki dorongan atau semangat kerja serta dukungan yang
memiliki peran yang sangat penting didalam suatu organisasi atau instansi
proses serta prilaku orang lain agar bisa berprilaku seperti yang
dikehendahi.
Selain itu menurut Thoha (2007) gaya kepmimpinan merupakan caya yang
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Faria Agustin (2021) yang
dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan dalam bekerja. Selain itu
satu reaksi atau respon yang diawali dengan adanya kebutuhan yang
terhadap suatu objek atau sasaran maka pelaksanaan tugas serta tanggung
(OCB) sendiri merupakan sikap seorang individu yang melebihi tugas dan
kesadaran diri akan pekerjaan serta tanggung jawab yang telah diberikan,
tidak optimal.
behavior (OCB) (X3). Serta 1 (satu) variabel dependen yaitu kinerja (X3).
dari beberapa kajian teori yang telah dipaparkan diatas maka dapat
diketahui bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gaya
Flores Timur”.
Fores Timur?
8
Fores Timur.
LANDASAN TEORI
2.1 Kinerja
Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik melaksanakan tugas kerjanya
2008).
(Hasibuan, 2003).
diartikan sebagai suatu hasil kerja, kualitas kerja dan kuantitas kerja yang
11
12
oleh banyak pihak. Akan tetapi, hasil penilaian kinerja sebenarnya dapat
pekerjaan tersebut.
karyawan tersebut.
14
jumlah hasil kerja yang bisa dinyatakan dalam ukuran angka atau
kualitas atau mutu hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran
Berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat
biaya.
4. Disiplin kerja
5. Inisiatif
semakin sulit.
6. Ketelitian
7. Kepemimpinan
8. Kejujuran
9. Kreativitas
2. Pengetahuan
16
3. Rancangan kerja
4. Kepribadian
baik.
5. Motivasi kerja
dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan
6. Kepemimpinan
17
7. Gaya kepemimpinan
8. Budaya organisasi
perusahaan.
9. Kepuasan kerja
norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
mencoba memengaruhi perilaku orang lain. Dalam hal ini, terdapat dua
orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran dan
mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal (Wijaya &
Supardo, 2006).
20
sasaran organisasi dapat dicapai dengan perilaku atau gaya seorang pemimpin
2. Kemampuan Memotivasi
3. Kemampuan Komunikasi
5. Tanggung Jawab
melatih, menasehati.
2.3 Motivasi
(Wibowo, 2014).
sehingga jika kebutuhan itu ada akan berakibat pada kesuksesan terhadap
23
suatu kegiatan. Karyawan yang memiliki motivasi kerja tinggi akan berusaha
Porter, 1983).
Berdasarkan definisi dari para ahli terkait motivasi kerja, maka motivasi
kerja dapat diartikan sebagai kekuatan dalam diri seseorang yang dapat
1. Gaji (salary)
pokok bagi setiap pegawai juga dimaksudkan untuk menjadi daya dorong
2. Supervisi
3. Hubungan kerja
24
dengan orang lain, baik di tempat kerja maupun di luar lingkungan kerja.
5. Keberhasilan (achievement)
1. Kebutuhan hidup
Kebutuhan akan masa depan yang cerah dan baik sehingga tercipta
perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal
yang mempunyai kebebasan untuk memilih, yang secara tidak langsung akan
(menjadi anggota dari suatu organisasi) bukan sebagai mahluk individu yang
teman kerja secara sukarela, meringankan beban teman kerja, ataupun selau
dalam organisasi.
organisasi.
1. Faktor Internal
a. Kepuasan Kerja
2014:18)
b. Komitmen Organisasi
c. Kepribadian
OCB mereka.
d. Moral Karyawan
e. Motivasi
2. Faktor Eksternal
a. Gaya Kepemimpinan
c. Budaya Organisasi
Tindakan dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey,
30
dapat memilih gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang ada, jika gaya
Pada penelitian yang dilakukan oleh Depitra & Soegoto (2018) dengan
dilakukan oleh Erri, Lestari & Asymar (2021) dengan judul “ Pengaruh Gaya
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Kinerja Karyawan pada PT. Putri Megah Asri Indah Medan” yang
dalam maupun di luar pekerjaan, dimulai dari usaha yang berkaitan dengan
kinerja karyawan (Jafar, 2018). Hal ini dikarenakan motivasi adalah suatu
tertentu. Oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Kepemudaan
dilakukan oleh Cahya, Ratnasari, & Putra (2021) dengan judul “Pengaruh
33
signifikan terhadap kinerja karyawan pada studi kasus Buah Baru Online di
Gamping Yogyakarta.
secara efektif. OCB termasuk perilaku positif yang dilakukan secara sukarela
utamanya saja meainkan juga dapat melakukan tugas yang lebih atau ekstra,
oleh Fitri & Endratno (2021) dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi
karyawan PT Techmicron.
Flores Timur.
positif dan signifikan secara serentak terhadap kinerja pada Pegawai Negeri
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2020)
Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Pangastuti & Kristanti
bahwa OCB dan motivasi kerja berpengaruh secara serentak terhadap kinerja
lingkungan kerja dan OCB berpengaruh positif dan signifikan secara serentak
H2
Motivasi (X2) Kinerja Karyawan (Y)
H3
Organizational Citizenship
Behavior (OCB) (X3)
H4
terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) yang akan diuji
METODE PENELITIAN
(Amirudin, et. al, 2022). Selain itu metode survei merupakan suatu metode
satu alat yang berguna dalam pengambilan jawaban dari responden yang
dan variabel dependen. Yang dimana pada variabel independen terdiri dari
yang terdiri dari Kinerja (Y). Penghimpunan data yang dilakukan dalam
11
12
terhadap kinerja.
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
survei dan kuisioner sebagai alat dalam pengumpulkan data. Selain itu
2) Setuju (S) :4
Kepemimpinan (X1)
citizenship behavior
(OCB) (X3)
menganai fakta yang aktual pada lokasi penelitian. Berikut uji instrumen
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas.
variabel yang ingin diteliti. Selain itu uji validasi juga dapat
2020) :
a) Jika r hitung > r tabel dan nilai Sig 2-tailed < 0,05
b) Jika r hitung < r tabel nilai Sig 2-tailed > 0,05 maka
(Hamsina B, 2020) :
reliabel.
bebas dari penyimpangan asumsi klasik. Jika dalam penelitian ini terjadi
2019) :
18
dari hasil analisis menggunkan program SPSS 25. Jika nilai VIF <
10 dan atau > Tolerance 0,1, maka dapat dikatakan bahwa pada
heteroskedastisitas.
data yang dimana dari hasil pengumpulan data yang diperoleh akan diolah
Y = β0+ β1 X1+β2X2+β3X3+ Ԑ
Keterangan
Y = Kinerja
β0 = Konstanta
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Motivasi
e = Strandar Error
(Ramadhani, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
11
12