Anda di halaman 1dari 136

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, KOMPETENSI SUMBER DAYA

MANUSIA, INOVASI PRODUK, AKSES PEMASARAN DAN E-COMMERCE

TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN WONOSOBO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata

Satu (S1) untuk mencapai Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :

Mustofa

2019100044

Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2023
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Skripsi : PENGARUH LITERASI KEUANGAN,


KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
INOVASI PRODUK, AKSES PEMASARAN,
DAN E-COMMERCE, TERHADAP KINERJA
UMKM DI KABUPATEN WONOSOBO
Nama : Mustofa
NIM 2019100096
Program Studi : Akuntansi Tanggal Pengesahan : 20 Desember

2023

Wonosobo, 20 Desember 2023

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Romadhon, S.E., M.M., Ak., MFP Desy Wulandari, S.E,M.Ak


NIDN. 0607097701 NIDN. 0621129002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Sri Hartiyah, S.E., M.Si., Akt., CA


NIDN. 0618087201

ii
SKRIPSI

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, KOMPETENSI SUMBER DAYA


MANUSIA, INOVASI PRODUK, AKSES PEMASARAN DAN E-
COMMERCE TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN
WONOSOBO

Oleh Mustofa

2019100044

Akuntansi

Telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 20


Desember 2023

Dosen Pembimbing Tanda Tangan

1. Romadhon, S.E., M.M., Ak., MFP 1………………………

2. Desy Wulandari,S.E,M.Ak 2………………………

Dosen Penguji

1. Sri Hartiyah,S.E,Ak.,M.Si 1………………………

2. Susanti,S.E,M.Si 2………………………

Wonosobo, 20 Desember 2023


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

Ketua Program Studi Akuntansi Dekan

Sri Hartiyah, S.E., M.Si., Akt., CA Dr. M. Elfan Kaukab, S.E., M.M., M.H.I.,
NIDN. 0618087201 Ak., MFP., CMA., CHRA., CRBC
NIDN. 0627088202

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Mustofa
NIM 2019100044
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar
merupakan hasil karya saya, bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan saya melakukan tindakan
yang bertentangan dengan hal tersebut diatas, maka saya bersedia menerima
sanksi dengan ketentuan yang berlaku atas perbuatan tersebut.

Wonosobo, 20 Desember 2023

Yang membuat pernyataan

Mustofa

iv
MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Q.S Al-Insyirah, 94:5)

“Selesaikan apa yang telah kamu mulai, meskipun prosesmu sedikit terlambat, tak
apa. Kamu sudah hebat bahkan hanya untuk sampai pada titik ini. Jadi, tetap

berjuang ya!”

v
PERSEMBAHAN

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan


rahmatdan ridho kepada hamba-Nya. Tugas akhir ini saya persembahkan
kepada pihak- pihak yang telah memberikan dukungan sehingga tugas
akhir ini terselesaikan. Tugas akhir ini saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
kemudahan, kesehatan, dan kesempatan.
2. Ibu dan Ayah yang tak henti-hentinya memberikan doa, kasih
sayang, dan dukungan kepada saya.
3. Diri saya sendiri yang telah berusaha menyelesaikan segala
proses dalam jenjang pendidikan ini. Tetap semangat meraih
mimpi dan melanjutkan perjuangan dengan lebih kuat lagi.

4. Bapak Romadhon, S.E., M.M., Ak., MFP dan Ibu Desy


Wulandari, S.E,M.Ak yang telah bersedia membantu,
membimbing, dan memberikan semangat kepada saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Pemilik tanggal lahir 30-01-1999 yang telah memberikan
support, perhatian, motivasi, dan bersedia menemani saya
sekaligus menjadi tempat berkeluh kesah selama pengerjaan
skripsi ini.
6. Seluruh teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, yang selalu memberikan semangat dan memastikan
saya baik-baik saja selama proses pengerjaan skripsi ini.
7. Orang yang selalu bertanya kapan lulus.

vi
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan,


kompetensi sumber daya manusia, inovasi produk, akses pemasaran dan e-
commerce terhadap kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
kabupaten wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai
oleh perusahaan sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang
manajemen perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkinerja dengan optimal.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier
berganda SPSS dengan uji F, uji T dan koefisien determinasi (R2 ). populasi dalam
penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kabupaten Wonosobo dengan jumlah
141.738 unit berdasarkan LKPJ kabupaten wonosobo tahun 2021. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling dan
menggunakan rumus slovin sehingga dalam penelitian diambil 60 perusahaan
UMKM di Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1)
ada pengaruh positif literasi keuangan terhadap kinerja UMKM di Kabupaten
Wonosobo; 2) ada pengaruh positif kompetensi sumber daya manusia terhadap
kinerja UMKM di Kabupaten Wonosobo; 3) ada pengaruh positif inovasi produk
terhadap kinerja UMKM di Kabupaten Wonosobo; 4) ada pengaruh positif akses
pemasaran terhadap kinerja UMKM di Kabupaten Wonosobo; 5) ada pengaruh
positif e-commerce terhadap kinerja UMKM di Kabupaten Wonosobo..

Kata kunci : literasi keuangan, kompetensi sumber daya manusia, inovasi produk,
akses pemasaran, e-commerce, kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).

vii
Abstract

This research aims to analyze the influence of financial literacy, human

resource competency, product innovation, marketing access and e-commerce on

the performance of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in Wonosobo

district. Based on the results of this research, it is hoped that it can be used by

companies as a reference for information in company management policies, so that

companies can perform optimally. Hypothesis testing in this research uses SPSS

multiple linear regression analysis tools with the F test, T test and coefficient of

determination (R2). The population in this research is UMKM in Wonosobo

Regency with a total of 141.738 units based on the 2021 Wonosobo Regency LKPJ.

The sampling technique in this research is purposive sampling and using the Slovin

formula so that in the research 60 UMKM companies in Wonosobo Regency were

taken. Based on the research results, it is known that: 1) there is a positive influence

of financial literacy on the performance of UMKM in Wonosobo Regency; 2) there

is a positive influence of human resource competence on the performance of

UMKM in Wonosobo Regency; 3) there is a positive influence of product innovation

on the performance of UMKM in Wonosobo Regency; 4) there is a positive

influence of marketing access on the performance of UMKM in Wonosobo Regency;

5) there is a positive influence of e-commerce on the performance of UMKM in

Wonosobo Regency..

Keywords: financial literacy, human resource competency, product innovation,

marketing access, e-commerce, performance of Micro, Small and Medium

Enterprises (UMKM).

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................iv
MOTTO ..............................................................................................................v
PERSEMBAHAN ...............................................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
ABSTRACT ........................................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 25
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 26
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 27
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 28
2.1 Telaah Teori .............................................................................................. 28
2.1.1 Kinerja UMKM ............................................................................. 28
2.1.2 Literasi keuangan........................................................................... 31
2.1.3 Kompetensi SDM .......................................................................... 33
2.1.4 Inovasi produk ............................................................................... 36
2.1.5 Akses pemasaran ........................................................................... 37
2.1.6 E-Commerce .................................................................................. 39
2.2 Review Penelitian Sebelumnya ................................................................. 41
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Dan Pengembangan Hipotesis ................... 44
2.3.1 Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM ................... 44
2.3.2 Pengaruh Kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM ................. 46
2.3.3 Pengaruh Inovasi Produk terhadap kinerja UMKM ...................... 47

ix
2.3.4 Pengaruh akses pemasaran terhadap kinerja UMKM ................... 48
2.3.5 Pengaruh E-commerce terhadap kinerja UMKM .......................... 49
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 52
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 52
3.2 Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 50
3.2.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 50
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 53
3.3 Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 54
3.3.1 Jenis Data....................................................................................... 54
3.3.2 Sumber Data .................................................................................. 54
3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 54
3.5 Variabel Penelitian .................................................................................... 55
3.6 Devinisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ...................................... 56
3.6.1 Kinerja UMKM ............................................................................. 56
3.6.2 Literasi keuangan........................................................................... 56
3.6.3 Kompetensi SDM .......................................................................... 57
3.6.4 Inovasi produk ............................................................................... 57
3.6.5 Akses pemasaran ........................................................................... 58
3.6.6 E-Commerce .................................................................................. 58
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 59
3.7.1 Statistik Deskriptif ......................................................................... 59
3.7.2 Uji Kualitas Data ........................................................................... 59
3.7.2.1 Uji Validitas ....................................................................... 59
3.7.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 60
3.7.3 Goodness of Fit Model (Uji F) ...................................................... 60
3.7.4 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 61
3.7.4.1 Uji Normalitas ................................................................... 61
3.7.4.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 62
3.7.4.3 Uji Heterokedartisitas ........................................................ 62
3.7.5 Uji Hipotesis .................................................................................. 63
3.7.6 Koefisien Determinasi ................................................................... 64

x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 66
4.1 Objek Penelitian ........................................................................................ 66
4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................... 67
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 67
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 68
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 69
4.3 Statistik Deskriptif Variabel ...................................................................... 70
4.3.1 Kinerja UMKM ............................................................................. 70
4.3.2 Literasi keuangan........................................................................... 71
4.3.3 Kompetensi SDM .......................................................................... 72
4.3.4 Inovasi Produk ............................................................................... 72
4.3.5 Akses pemasaran ........................................................................... 73
4.3.6 E-Commerce .................................................................................. 74
4.4 Uji Kualitas Data ....................................................................................... 75
4.4.1 Uji Validitas................................................................................... 75
4.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 75
4.5 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 77
4.5.1 Uji Normalitas ............................................................................... 78
4.5.2 Uji Moltikolonieritas ..................................................................... 77
4.5.3 Uji Heterokedastisitas .................................................................... 79
4.6 Goodness Of Fit Model (Uji F) ................................................................. 80
4.7 Uji Hipotesis .............................................................................................. 81
4.8 Koefisien Determinasi ............................................................................... 85
4.9 Pembahasan ............................................................................................... 86
4.9.1 Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM ................... 87
4.9.2 Pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja UMKM .................. 88
4.9.3 Pengaruh inovasi produk terhadap kinerja UMKM ...................... 88
4.9.4 Pengaruh akses pemasaran terhadap kinerja UMKM ................... 90
4.9.5 Pengaruh E-Commerce Terhadap Kinerja UMKM ....................... 91
BAB V PENUTUP................................................................................................ 93
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 93

xi
5.2 Saran.......................................................................................................... 94
5.3 Keterbatasan .............................................................................................. 95
5.4 Agenda Penelitian Mendatang .................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 capaian kinerja UMKM berdasarkan RPJMD ..................................... 14

Tabel 2.1 kriteria pendapatan UMKM berdasarkan asset dan omset................... 31

Tabel 2.2 Review Penelitian ................................................................................. 41

Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner Penelitian......................................................... 66

Tabel 4.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 67

Tabel 4.3 Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ............................................. 68

Tabel 4.4 Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 69

Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Variabel-Variabel Penelitian ................................ 70

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 75

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 77

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................................. 78

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................ 80

Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness Of Fit Model (Uji F) ........................................... 81

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 82

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefisiensi Determinasi ........................................... 85

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian .............................................................................. 51

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ...................................................................................... 103

Lampiran 2 Daftar Responden ......................................................................... 109

Lampiran 3 Tabulasi Data ................................................................................ 117

Lampiran 4 Uji Statistik Deskriptif .................................................................. 117

Lampiran 5 Uji Statistik Deskriptif Variabel ................................................... 116

Lampiran 6 Uji Validitas .................................................................................. 120

Lampiran 7 Uji Reliabilitas .............................................................................. 125

Lampiran 8 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 127

Lampiran 9 Goodness Of Fit Model (Uji F) .................................................... 129

Lampiran 10 Uji Hipotesis ............................................................................... 130

Lampiran 11 Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 131

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar

perekonomian di Indonesia. Tahun 2018, jumlah UMKM di Indonesia

mencapai 99,99% dari total seluruh bisnis yang ada di Indonesia dan

memberikan sumbangan 57,3% dari total Pendapatan Domestik Bruto

(Kementerian Koperasi dan UMKM, 2018). Hal Ini menunjukkan bahwa

UMKM merupakan penggerak perekonomian dan memberikan kontribusi

signifikan dalam perekonomian Indonesia. UMKM juga merupakan usaha

padat karya, sehingga mampu menyerap tenaga kerja sehingga hal ini sangat

membantu pemerintah untuk mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia.

Pada dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh

individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga Indonesia

sebagai negara berkembang menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor

perekonomian masyarakat, hal ini dilakukan untuk mendorong kemampuan

kemandirian dalam berkembang pada masyarakat khususnya dalam sektor

ekonomi (Gramedia Blog, 2020). UMKM dianggap bisa bertahan dimana

banyak perusahaan mengalami kebangkrutan ( Ayuningtyas, 2023) . Apalagi di

era globalisasi perdagangan ini, dalam menghadapi keadaan persaingan yang

kompetitif para pelaku UMKM mengharuskan bertahan pada situasi apapun.

Hal ini memaksa para pelaku UMKM belajar lebih kreatif lagi agar usahanya

benar-benar memiliki struktur dan sistem yang kuat dalam situasi dan kondisi

1
tersebut ( Saputra, 2020). UMKM dapat dengan mudah beradaptasi dengan

pasang surut dan arah permintaan pasar. UMKM juga mampu menciptakan

lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan sektor usaha lainnya, serta cukup

terdiversifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan

perdagangan. Hal tersebut telah terbukti seiring dengan perkembangan zaman,

UMKM telah membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia,

menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap tenaga kerja (R

Aryadi, SH Hoesin, 2022).

UMKM memiliki kontribusi yang strategis dalam pembangunan

Nasional, karena selain memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia, UMKM juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar

(Wahyudiati dan Isroah 2018). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan

UMKM Republik Indonesia, sensus ekonomi dari Badan Pusat Statistik, pada

tahun 2021 UMKM mampu menyerap hingga 97% dari total 65,46 juta tenaga

kerja. Pada tahun 2021 UMKM juga memberikan kontribusi terhadap produk

domestik bruto sebesar 3,69% serta mempunyai peran yang strategis sebagai

salah satu potensi sumber penting pertumbuhan ekspor dan investasi. Meski

demikian, mengembangkan kinerja UMKM bukanlah hal yang mudah.

Abor dan Quartey (2010) menyatakan dalam Kasendah, dkk (2019),

“UMKM sering mengalami keterlambatan karena berbagai masalah

konvensional yang belum terselesaikan secara tuntas, seperti masalah kapasitas

SDM, pembiayaan, pemasaran, dan berbagai manajemen bisnis lainnya-

masalah terkait." Wahyudiati dan Isroah (2018) menegaskan bahwa ada

2
kesenjangan pengetahuan di bidang manajemen keuangan akibat upaya

konvensional untuk meningkatkan kinerja UMKM yang kurang berorientasi

jangka panjang. Karena kurangnya keahlian di bidang manajemen keuangan,

upaya untuk meningkatkan kinerja UMKM seringkali mengikuti status quo

(Hastuti dan Warastuti, 2009). Ada juga sejumlah masalah yang dapat

diperiksa dari dua sudut internal dan eksternal . Internal meliputi modal yang

lemah, sumber daya manusia yang tidak memadai, dan produksi. Sedangkan

eksternal yaitu masalah yang muncul dari berbagai pihak pesaing, pemerintah,

pelanggan dan tingkat perekonomian (Kasendah dan Wijayangka, 2019).

Untuk menghasilkan kinerja yang baik, pelaku UMKM harus tahu bagaimana

cara mengelola keuangan usahanya. Pengelolaan keuangan merupakan salah

satu hal yang sering diabaikan oleh pelaku UMKM. Keterbatasan pengetahuan

mereka tentang akuntansi menyebabkan mereka tidak mampu untuk mengelola

keuangan dengan baik dan hal itu akan mempengaruhi kinerja usaha mereka.

Anggraeni (2016) menyatakan bahwa profesionalisme dalam

pengelolaan keuangan akan membantu pelaku usaha terkait dengan

pengelolaan usaha dimulai dari anggaran, perencanaan simpanan dana usaha

serta pengetahuan dasar atas keuangan untuk mencapai tujuan keuangan usaha.

Dalam mengelola sebuah usaha perlu pengelolaan keuangan yang baik agar

menghasilkan kinerja yang baik pula. Jika aspek keuangan semakin baik maka

kinerja UMKM akan semakin naik (Wahyudiati dan Isroah, 2018).

Perkembangan UMKM terus berkembang dikarenakan pertumbuhan ekonomi

yang terus meningkat. Perkembangan ini tentunya menuntut pelaku UMKM

3
untuk kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif

agar usahanya berkembang dan menghasilkan kinerja usaha yang bagus.

Sebuah UMKM akan sulit untuk berkembang jika pelaku usahanya tidak

mengetahui bagaimana cara memasarkan suatu produk yang efektif

(Dewantoro, Putranto, dan Purwanto 2023). Fenomena yang pada umumnya

terjadi di UMKM Kabupaten Wonosobo yaitu kondisi UMKM masih

konvensional karena keterbatasan pengetahuan keuangan atau manajemen

keuangan sehingga kinerja UMKM masih kurang dari target capaian.

Hasil pengukuran kinerja Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM

Kabupaten Wonosobo tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1
Capaian Kinerja UMKM Wonosobo Berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tingkat
STATUS
No Indikator Kinerja Program Target Capaian Capaia
Satuan CAPAIAN
2021 2021 n (%)

Persentase Usaha Mikro dan kecil


Tercapai
1 terhadap UKM % 98,82 99,5 101,00

Persentase kenaikan tenaga kerja Belum


2 % 10,00 0,27 3,00
Koperasi tercapai

Belum
3 Persentase kenaikan tenaga kerja UMKM % 0,50 0,32 64,00
tercapai

Persentase Penambahan jumlah wirausaha Belum


4 % 10,00 4,00 40,00
baru tercapai

Persentase koperasi terhadap jumlah Belum


5 % 5,00 0,76 15,00
UMKM tercapai

4
Belum
6 Persentase kenaikan Jumlah UMKM % 15,00 6,3 42,00
tercapai
Belum
7 Persentase kenaikan Aset UMKM % 15,00 2,4 16
tercapai
Belum
8 Persentase kenaikan Omset UMKM (juta) % 15,00 1,34 9,00
tercapai
Persentase Koperasi yang mampu
9 mengakses pembiayaan dari Lembaga % 95,00 98,40 104,00 Tercapai
Keuangan
Persentase UMKM yang mampu
Belum
mengakses pembiayaan dari Lembaga
10 % 20,00 19,88 99,00 tercapai
Keuangan
Belum
11 Persentase UMKM memiliki perijinan % 100,00 88,02 88,00
Tercapai
Belum
12 Persentase kenaikan Aset Koperasi % 6,5 3,21 49,00
tercapai
Belum
13 Persentase kenaikan Omset Koperasi % 6,5 1,04 16,00
tercapai

Persentase koperasi sehat terhadap Belum


14 % 100,00 68,91 69,00
koperasi aktif tercapai

Persentase jumlah koperasi aktif terhadap Belum


15 % 75,00 70,45 94,00
jumlah koperasi tercapai
Sumber : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo (LKJIP, 2021)

Pada tahun 2021 terdapat 13 indikator yang belum tercapai. Persentase

kenaikan tenaga kerja Koperasi yang ditargerkan mencapai 10,00% teryata

hanya tercapai 0,27%, Persentase kenaikan tenaga kerja UMKM yang

ditargerkan mencapai 0,50% teryata hanya tercapai 0,32%, Persentase koperasi

terhadap jumlah UMKM yang ditargerkan mencapai 10,00% teryata hanya

tercapai 4,00%, Persentase kenaikan Aset UMKM yang ditargerkan mencapai

15,00% teryata hanya tercapai 2,40%, Persentase kenaikan Omset UMKM

5
(juta) yang ditargerkan mencapai 15,00% teryata hanya tercapai 1,34%,

Persentase UMKM yang mampu mengakses pembiayaan dari Lembaga

Keuangan yang ditargetkan mencapai 20,00% teryata hanya tercapai 19,88%,

Persentase UMKM memiliki perijinan yang ditargetkan mencapai 100,00%

teryata hanya tercapai 88,02%, Persentase kenaikan Aset Koperasi yang

ditargetkan mencapai 6,5% teryata hanya terncapai 3,21%, Persentase

kenaikan Omset Koperasi yang ditargetkan mencapai 6,5% teryata hanya

tercapai 1,04%, Persentase koperasi sehat terhadap koperasi aktif yang

ditargetkan mencapai 100,00% teryata hanya tercapai 68,91%, Persentase

jumlah koperasi aktif terhadap jumlah koperasi yang ditargetkan mencapai

75,00% teryata hanya terncapai 70,45%. Berdasarkan data tersebut di atas,

dapat disimpulkan bahwa kinerja UMKM di Wonosobo pada tahun 2021,

kinerjanya belum maksimal.

Aribawa (2016) menegaskan bahwa tindakan proaktif harus dilakukan

untuk meningkatkan kinerja UMKM. Kinerja adalah pencapaian yang

dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

utama suatu unit bisnis dalam menjalankan bisnisnya adalah mencapai kinerja

yang maksimal (Kasendah dan Wijayaangka 2019). Kinerja didefinisikan oleh

Mutegi dkk (2015) sebagai output yang dihasilkan individu setelah

memodifikasi pekerjaan atau tugasnya di dalam perusahaan untuk jangka

waktu tertentu. Kinerja kemudian dievaluasi berdasarkan nilai atau kriteria

tertentu yang ditetapkan oleh organisasi tempat mereka bekerja. Oleh karena

itu, kinerja melibatkan pelaksanaan suatu pekerjaan, keluaran atau hasil yang

6
diperoleh dari pekerjaan itu, serta apa yang dilakukan dan bagaimana hal itu

dilakukan.

Menurut Aribawa (2016) perlu dilakukan upaya-upaya yang strategis

untuk meningkatkan kinerja UMKM. Kinerja merupakan capaian yang

diperoleh sebuah seseorang, ataupun perusahaan untuk mencapai sebuah

tujuan. Kinerja yang maksimal merupakan harapan utama sebuah unit bisnis

dalam menjalankan usahanya (Kasendah dan Wijayangka 2019). Salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperkaya pengetahuan pelaku

UMKM terhadap pengetahuan keuangan sehingga pengelolaan dan

akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan dengan lebih baik sebagaimana

layaknya perusahaan besar. Literatur telah banyak yang mengkonfirmasi

bahwa kemampuan perusahaan dalam mengenali dan mengakses sumber daya

keuangan akan berdampak pada tingkat pertumbuhan perusahaan (Binks,

Ennew, dan Ennew 2015).

Salah satu yang mempengaruhi kinerja UMKM adalah literasi keuangan.

Literasi keuangan adalah kemampuan mengelola keuangan agar dimasa depan

dapat hidup lebih sejahtera (Chen 2021). Literasi keuangan adalah kemampuan

membaca, menganalisis, mengelola dan mengkomunikasikan kondisi

keuangan pribadi yang mempengaruhi kesejahteraan materi (Pramestiningrum

dan Iramani, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2020)

menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM. Hasil penelitian dari Kasendah dan Wijayangka (2019) membuktikan

literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Hal ini

7
menunjukkan apabila tingkat literasi keuangan seorang pemilik maupun

manajer sebuah UMKM semakin tinggi maka kinerja yang dapat dicapai oleh

UMKM tersebut akan semakin meningkat.

Sedangkan menurut penelitian Kusuma dkk (2022) menjelaskan tentang

literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Hal ini

disebabkan karena para pelaku usaha masih dikategorikan minim mengenai

pengetahuan literasi keuangan. Pelaku usaha ini hanya mengetahui dasar dari

pengetahuan keuangan dan kurang mengetahui manfaat serta keuntungan dari

berbagai jenis produk keuangan secara keseluruhan.

Penelitian Olawale dkk (2010) tampak kontradiktif dimana literasi

keuangan tidak mempengaruhi pertumbuhan UMKM dan Kinerja UMKM.

Penelitian Eresia dkk (2013) menyatakan literasi keuangan pemilik tidak

berhubungan dengan kinerja dan pertumbuhan UMKM di Provinsi Gauteng,

Afrika Selatan. Hasil penemuan penelitian ini disebutkan bahwa peneliti tidak

membuat perbedaan antara pemilik UMKM dengan memperkerjakan

karyawan dengan kepemilikian tingkat literasi keuangan tinggi. Pemilik

UMKM usahanya dapat tertolong atau terbantu dengan memperkerjakan

karyawan tingkat literasi yang tinggi dalam mengelola usahanya.

Penelitian oleh Dahmen dan Rodríguez (2014) menemukan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara literasi keuangan dan kinerja yang

dialami pengusaha. Hubungan ini secara logis diterapkan pada perusahaan

yang dengan literasi keuangan baik akan mampu secara strategis

mengidentifikasi dan merespon perubahan iklim bisnis, ekonomi dan keuangan

8
sehingga keputusan yang diambil akan menciptakan solusi inovatif dan terarah

dengan baik untuk peningkatan kinerja dan keberlanjutan usaha. Dengan

literasi keuangan yang baik pengusaha mampu untuk menggunakan

kemampuan di bidang keuangan dalam pengambilan berbagai keputusan yang

tepat untuk perusahaan mereka (Muraga dan John, 2015).

UMKM dengan kinerja yang baik akan memiliki daya saing yang tinggi.

Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan

dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian

yang berpengaruh secara langsung terhadap kinerjanya (Anwar 2012).

Kompetensi sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh pada kinerja UMKM. Hal ini dikarenakan sebuah unit usaha

ditentukan oleh bagaimana individu-individu yang terlibat di dalamnya

mengelola usaha tersebut (Wahyudiati dan Isroah 2018).

Penelitian Ardiana, Brahmayanti, dan Subaedi (2010) menyatakan

kualitas sumber daya manusia diperlukan terutama dibidang kompetensi

sumber daya manusia seperti knowledge, skill, dan ability dalam berwirausaha.

Mufidah dan Fibriyani (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif pada kinerja UMKM.

Semakin baik kompetensi sumber daya manusia maka semakin meningkat pula

kinerja UMKM tersebut. Namun hasil berbeda yang ditemukan dalam

penelitian Ardiana dkk (2010) bahwa pengetahuan sumber daya manusia UKM

tidak berpengaruh pada kinerja UMKM. Penelitian Zhaviery dkk (2019)

9
menyatakan bahwa sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kinerja

UMKM di Kota Pasuruan. Penelitian yang telah dilakukan oleh

Purwidianti dkk (2017) menyatakan bahwa SDM tidak mempunyai pengaruh

terhadap kinerja UMKM di Purwokerto Utara.

Manajemen sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja UKM

catering. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penerapan manajemen

sumber daya manusia maka semakin baik pula kinerja UMKM. Seperti

dinyatakan dalam hasil penelitian Havenga (2009) yang menguji secara

eksplorasi atas penerapan yang efektif dari manajemen sumber daya manusia

dalam sebuah usaha kecil untuk memastikan daya saingnya serta penelitian

Fibriyani & Mufidah (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh pada kinerja UMKM .

UMKM terus berkembang dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang

terus meningkat. Perkembangan ini tentunya menuntut pelaku UMKM untuk

kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif agar

usahanya berkembang dan menghasilkan kinerja usaha yang bagus. Inovasi

merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Inovasi produk adalah

aktivitas inovasi dan pengembangan produk yang dikaitkan dengan kinerja,

dimana merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan

produktivitas dan persaingan global (Song dan Parry 1997). Utaminingsih

(2016) menyatakan bahwa orientasi pasar yang terus menerus ini akan

mendorong perusahaan untuk membangun inovasi yang berpengaruh terhadap

kinerja pemasarannya untuk menciptakan nilai yang superior bagi konsumen.

10
Inovasi produk yang terus menerus disesuaikan dengan keinginan dari

pelanggan dan fungsi internal serta perlu memperhatikan apa yang sudah dan

akan dilakukan oleh pesaing dapat meningkatkan kinerja pemasaran (Hasanah

2016). Inovasi adalah jiwa didalam sebuah perusahaan untuk berkembang.

Inovasi bisa berkembang dimanapun serta dilakukan oleh siapapun, inovasi

tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang besar, melainkan demi

keberlangsungan usahanya, perusahaan kecil pun perlu untuk melakukan

inovasi (Dewantoro, Putranto, dan Purwanto 2023).

Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan inovasi adalah produk,

jasa, ide, serta pendapat yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk dan

jasa yang di persepsikan oleh para konsumen sebagai produk dan jasa baru.

Inovasi juga bisa didefinisikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan

produk-produk baru. Hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Sari

(2016) yang menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Krisdanti dkk (2016) dan

Anderson dkk (2023) bahwa kreativitas dan inovasi tidak berpengaruh pada

kinerja UMKM. Hal ini dikarenakan terdapat keterbatasan dalam segi sarana-

prasarana dan pelatihan dalam upaya peningkatan kreatifitas dan inovasi. Hal

ini didukung dengan penelitian Samir dan Larso (2011) bahwa variabel inovasi

tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM.

Sebuah UMKM akan sulit untuk berkembang jika pelaku usahanya tidak

mengetahui bagaimana cara memasarkan suatu produk yang efektif (Amalia,

2018). Purwaningsih dan Kusuma (2015) dalam penelitianya menemukan

11
bahwa teknik pemasaran berpengaruh positif pada kinerja UMKM. Semakin

bagus teknik pemasaran UMKM maka kinerja UMKM akan semakin

meningkat. Menurut Hendriyanto (2017), akses pemasaran berpengaruh positif

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan ketika akses pemasaran

perusahaan UMKM lancar maka akan meningkatkan kinerja UMKM tersebut.

Hal tersebut sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizar (2018)

yang menunjukkan pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Dengan demikian berarti semakin baik akses pemasaran, maka kinerja UMKM

semakin meningkat.

Hal berbeda ditemukan oleh Imam dkk (2021) yang menemukan hasil

bahwa akses pemasaran tidak berpengaruh terhadap pemasaran, dikarenakaan

pada pelaku UMKM tidak bisa memanfaatkan penyebaran produk secara

maksimal. Penelitian ini di dukung dengan peneltian Bimantara dkk (2015)

juga mengukapkan bahwa akses pemasaran tidak berpengaruh, dikarenakan

masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu untuk mengimbangi

kemajuan teknologi dalem melakukan akses pemasaran.

Adapun pemicu lain kinerja keuangan UMKM, yaitu melalui adopsi e-

commerce. Penggunaan e-commerce adalah salah satu bentuk implementasi

perkembangan teknologi untuk memasarkan produknya (barang atau jasa) ke

segala tempat dan segmen, baik dalam bentuk fisik maupun digital, baik skala

nasional maupun internasional. Kehadiran teknologi e-commerce membuat

berbagai usaha mikro, kecil dan menengah dapat memasuki pasar global secara

mudah dan bahkan bersifat realtime. Para pelaku bisnis bisa dengan mudah

12
membangun mitra bisnis dan membangun hubungan baik dengan pelanggan.

Li dan Hong (2013) mengukapkan e-commerce sebagai suatu bentuk kemajuan

teknologi informasi memberikan banyak perubahan, menurunkan biaya,

mempermudah promosi, peluang dalam memperluas pangsa pasar tanpa harus

memiliki modal besar (Bernadi 2013). Dengan menggunakan e-commerce

dapat memperluas pangsa pasar sehingga akan berdampak pada peningkatan

kinerja usaha.

E-commerce ialah aplikasi teknologi dan proses bisnis yang dinamis

untuk mempertemukan perusahaan, konsumen dan masyarakat melalui

transaksi elektronik, pertukaran barang, pelayanan dan informasi yang

dilakukan secara elektronik dengan menggunakan teknologi internet. Dalam

dunia usaha teknologi internet dapat memberikan dampak yang baik seperti

sistem perdagangan, transaksi dan peredaran uang elektronik. Oleh sebab itu

pelaksana UMKM dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi internet dan

harus berpindah alih untuk dapat melakukan suatu kegiatannya melalui bisnis

online guna meningkatkan kinerja usahanya. Penggunaan teknologi e-

commerce secara intensif dapat meningkatkan daya saing (Budiarto, Vivianti,

dan Diansari 2021). Penelitian Rahayu dan Day (2015) menyatakan bahwa

manfaat yang dirasakan, inovasi pemilik, kesiapan teknologi, keahlian

informasi pemilik dan teknologi informasi (IT) pemilik serta pengalaman IT

telah menjadi penentu adopsi e-commerce yang berdampak pada UMKM.

E-commerce merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pembisnis

dalam melakukan aktivitas bisnisnya, baik penjualan, pembelian, maupun yang

13
lainnya. Minat pelaku usaha UMKM dalam menggunakan e-commerce

memiliki minat yang sangat minim. Penelitian tentang minat e-commerce

pernah dilakukan oleh Rahmaniyah (2017) hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel minat menggunakan e-commerce memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja keuangan UMKM. Penelitian Prihadi dan Susilawati (2018)

menyatakan bahwa minat menggunakan e-commerce berpengaruh positif

terhadap pengembangan UKM yang ada di Indonesia. Penelitian yang

dilakukan oleh Triandra (2020) menyatakan bahwa penggunaan e-commerce

dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Hal berbeda ditemukan oleh Nurhadi (2015) yang menyatakan bahwa e-

commerce tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Temuan lainnya yang

dilakukan oleh Wanguku (2013) yang menyatakan bahwa e-commerce tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Ini disebabkan karena belum

optimalnya penggunaan e-commerce dalam kegiatan usaha. Meskipun UMKM

mempunyai kesempatan yang sama untuk menggunakan e-commerce sebagai

salah satu alternatif untuk memaksimalkan kinerja. Akan tetapi tidak semua

UMKM mempunyai kapabilitas dalam menggunakan dan memanfaatkan e-

commerce secara maksimal. Pengetahuan dan keahlian pengguna dapat

menjadi salah satu penyebab perbedaan kemampuan dalam mengoperasikan e-

commerce. Sehingga hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja

UMKM.

Berdasarkan penelitian Sulistiyo, dkk (2022), dimana perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Sulistiyo adalah pada penelitian ini menambah

14
satu variabel baru yaitu e-commerce, di karenakan e-commerce merupakan

salah satu bentuk implementasi perkembangan teknologi untuk memasarkan

produknya (barang atau jasa) ke segala tempat dan segmen, baik dalam bentuk

fisik maupun digital, baik skala nasional maupun internasional. E-commerce

juga sangat mudah untuk di pelajari oleh pelaku UMKM untuk menyebarkan

produk melalui media elektronik sehingga akan mempermudah kinerja

UMKM. Penelitian ini juga berbeda di periode penelitian pada penelitian

sulistiyo pada tahun 2022 sedangkan penelitian yang saya lakukan pada tahun

2023 . Bawasannya penelitian ini di lakukan untuk menyempurnakan

penelitian yang sudah di teliti oleh Sulistiyo di harapkan dapat meningkatkan

kinerja UMKM di kabupaten Wonosobo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di paparkan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih

kurangnya upaya untuk meningkatkan kinerja UMKM, dilihat dari capaian

kinerja UMKM Wonosobo tahun 2021 terdapat 13 indikator kinerja program

yang belum tercapai dari 15 indikator kinerja program. Hal tersebut

dikarenakan masih kurangnya pengetahuan tentang literasi keuangan, inovasi

produk, akses pemasaran, keterbatasan kompetensi sumber daya manusia, dan

minat menggunakan e- commerce dari para pelaku UMKM .

1. Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM

Wonosobo?

15
2. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja

UMKM Wonosobo ?

3. Apakah inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja UMKM Wonosobo?

4. Apakah akses pemasaran berpengaruh terhadap kinerja UMKM

Wonosobo?

5. Apakah E-commerce berpengaruh terhadap kinerja UMKM Wonosobo?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk membuktikan bukti pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja

UMKM Wonosobo.

2. Untuk membuktikan bukti pengaruh kompetensi sumber daya manusia

terhadap kinerja UMKM Wonosobo.

3. Untuk membuktikan bukti pengaruh inovasi produk terhadap kinerja

UMKM Wonosobo.

4. Untuk membuktikan bukti pengaruh akses pemasaran terhadap kinerja

UMKM Wonosobo.

5. Untuk membuktikan bukti pengaruh minat E-commerce terhadap kinerja

UMKM Wonosobo.

16
1.4 Manfaat Penelitian

Bagi pelaku UMKM, penelitian ini di harapkan dapat menambah

wawasan mengenai perilaku keuangan sehingga dapat sebagai dasar

pengembangan usaha. Mengetahui seberapa penting literasi keuangan,

kompetensi sumber daya manusia, inovasi produk, akses pemasaran, dan E-

commere terhadap kinerja UMKM dalam mengelola usaha sehingga tercipta

usaha yang berpondasi keuangan dengan baik dan kokoh.

17
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Telaah Teori

2.1.1 Kinerja UMKM

UMKM merupakan usaha yang mampu bertahan dari

goncangan terbukti pada saat terjadinya krisis ekonomi dimana usaha

berskala besar banyak yang mengalami kehancuran namun UMKM

mampu bertahan bahkan dapat dikatakan sebagai sabuk penyelamat

dari dampak (Ratnawati dan Hikmah 2012). Kinerja atau performasi

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Apabila

kinerja individu baik, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan

atau organisasi akan baik. Unjuk kerja atau kinerja adalah pencapaian

atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya. Batubara (2020) mengungkapkan bahwa:

“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil

kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi

secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat

ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan

dengan standar yang telah ditentukan).” Untuk menentukan kinerja

individu dapat diawali dengan menetapkan standard kinerja

perusahaan berdasarkan tujuan yang akan dicapai, kemudian

18
diproyeksikan pada standard kinerja individu. Penilaian kinerja

individu dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan

standard kinerja yang ditetapkan.

Menurut Rafiq (2022) pengertian performance atau kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseoarng atau kelompok

orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan

secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan

moral atau etika. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri

sendiri, tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan,

dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu.

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

tertentu,Untuk mengukur kinerja finansial UMKM dilakukan dengan

melihat tingkat keuangan meliputi tingkat keuntungan, tingkat

penjualan, dan efisiensi biaya (Sasono, Alimudin, Kamisutara, &

Inayati, 2015). Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak

mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik

untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam

upaya meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja adalah keberhasilan

sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya yang dilaksanakan

personel, tim, atau unit organisasi. Sedangkan menurut Rifai (2005)

kinerja adalah tingkat keberhasilan atau sebuah hasil seseorang secara

menyeluruh selama periode waktu tertentu didalam melaksanakan

19
tugas dibandingkan dengan hasil kerja, sasaran, target atau kriteria

yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Pengertian lain juga

didefinisikan oleh Wahyudiati dan Isroah (2018) kinerja UMKM

merupakan keseluruhan hasil kerja yang dicapai dan dibandingkan

dengan hasil kerja, sasaran, target atau kriteria yang ditentukan

terlebih dahulu serta telah disepakati bersama pada sebuah entitas

usaha dengan kriteria aset dan omset yang telah ditentukan. Menurut

Zaenal (2012) menyatakan bahwa untuk mengukur kinerja UMKM

dapat menggunakan beberapa dimensi, antara lain sebagai berikut :

1. Pertumbuhan keuntungan, dihitung dalam nominal uang (Rupiah)

yang semakin meningkat.

2. Pertumbuhan jumlah pelanggan/konsumen pemakai produk

semakin meningkat.

3. Pertumbuhan jumlah penjualan produk secara kuantitas semakin

bertambah.

4. Pertumbuhan jumlah aset perusahaan baik berupa aset tetap

maupun tidak tetap semakin meningkat.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM, UMKM dikategorikan menjadi tiga, terutama berdasar

jumlah aset dan omset antara lain sebagai berikut:

20
Tabel 2.1.

Kriteria Pendapatan UMKM Berdasarkan Aset dan Omset

Ukuran Usaha Kriteria Aset Kriteria Omset


Usaha Mikro Kurang dari Rp 50 Kurang dari Rp 300
juta juta
Usaha Kecil Diatas atau sama Lebih dari Rp 300 juta
dengan Rp 50 juta sampai Rp 2,5 miliar
Usaha Menengah Kurang dari 500 juta Lebih dari Rp 2,5
miliar sampai Rp 50
miliar
Usaha Besar Diatas atau sama Lebih dari Rp 50
dengan Rp 500 juta miliar
Sumber :https://www.bi.go.id/Undang-Undang Republik Indonesia

No.20 Tahun 2008

2.1.2 Literasi Keuangan

Menurut Krishna, Sari, dan Rofaida (2010) menjelaskan bahwa

literasi keuangan membantu individu agar terhindar dari masalah

keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan

semata (rendahnya pendapatan). Kesulitan keuangan juga dapat

muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan

(missmanagement) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak

adanya perencanaan keuangan. Keterbatasan finansial dapat

menyebabkan stress, dan rendahnya kepercayaan diri. Adanya

pengetahuan keuangan dan literasi keuangan akan membantu individu

dalam mengatur perencanaan keuangan pribadi, sehingga individu

tersebut bisa memaksimalkan nilai waktu uang dan keuntungan yang

diperoleh oleh individu akan semakin besar dan akan meningkatkan

21
taraf kehidupannya. Medury (2015) menjelaskan literasi keuangan

sangat penting karena beberapa alasan. Konsumen yang memiliki

literasi keuangan bisa melalui masa-masa keuangan yang sulit karena

faktanya bahwa mereka mungkin memiliki akumulasi tabungan,

membeli asuransi dan diversifikasi investasi mereka. Literasi

keuangan juga secara langsung berkorelasi dengan perilaku keuangan

yang positif seperti pembayaran tagihan tepat waktu, angsuran

pinjaman, tabungan sebelum habis dan menggunakan kartu kredit

secara bijaksana.

Medury (2015) menjelaskan literasi keuangan telah menjadi

semakin kompleks selama beberapa tahun terakhir dengan pengenalan

banyak produk keuangan baru. Dalam rangka untuk memahami risiko

dan keuntungan yang terkait dengan produk keuangan, tingkat

minimum literasi keuangan sudah menjadi suatu keharusan. Individu

yang memiliki literasi keuangan dapat membuat penggunaan yang

efektif dari produk dan jasa keuangan sehingga individu tidak akan

mudah ditipu oleh orang-orang yang menjual produk-produk

keuangan yang tidak sesuai dengan individu tersebut. Literasi

keuangan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan

keuangan dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi

dan pembangunan suatu negara. Semakin meningkatnya kompleksitas

ekonomi, kebutuhan individu dan produk keuangan, individu harus

memiliki literasi keuangan untuk mengatur keuangan pribadinya.

22
Literasi keuangan dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang

untuk mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi informasi yang

relevan untuk pengambilan keputusan dengan memahami

konsekuensi finansial yang ditimbulkannya (Krishna, 2010).

Menurut Remund (2010), literasi keuangan adalah keahlian dan

kemampuan yang kemampuan yang membuat orang mampu

memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Literasi keuangan dapat diukur melalui beberapa dimensi

antara lain : pendapatan, pengeluaran (spending literation), literasi

tentang kredit (credit literation), literasi tentang tabungan (saving

literation) dan literasi tentang investasi (investment literation).

Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2020) menunjukkan bahwa

literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Dari

beberapa pengertian diatas literasi keuangan dapat di artikan tingkat

pemahaman serta keahlian seseorang mengelola keuangannya dengan

bijak dan tepat untuk mencapai tujuan saat ini dan yang akan datang.

2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu, dan

siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal tersebut

dikemukakan oleh Werther dan Davis dalam Sutrisno Edy (2012).

Menurut Edy (2012) sumber daya manusia adalah pegawai yang siap,

mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal

tersebut dikemukakan oleh Werther dan Davis dalam Sutrisno.

23
Sumber daya manusia atau SDM merupakan kemampuan terpadu dari

daya pikir serta daya fisik yang dimiliki individu. Hasibuan (2013)

menjelaskan bawah kemampuan SDM tidak dapat dilihat dari satu

sisi saja, namun harus mencangkup secara keseluruhan dari daya pikir

serta daya fisik seseorang tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM)

yang kompeten merupakan syarat mutlak guna mencapai tujuan suatu

organisasi. Begitupula UMKM, untuk dapat berjalan dengan baik,

UMKM perlu ditunjang dengan kompetensi SDM yang berkualitas

dengan segala pengetahuan, ide dan inovasi yang dimilikinya.

Kompetensi SDM merupakan inti dari suatu perusahaan. Dengan

kompetensi SDM yang cakap dan terampil, suatu unit bisnis UMKM

akan mampu selalu berinovasi dan beradaptasi dengan keadaan pasar

yang selalu dinamis. Sebaliknya, jika kompetensi SDM kurang baik,

maka suatu unit bisnis UMKM akan sulit dalam beradaptasi dengan

dinamika pasar. Dengan berinvestasi dalam Sumber Daya Manusia

melalui pelatihan dan pendidikan akan berdampak langsung dan tidak

langsung terhadap organisasi, komunitas, dan masyarakat umum.

Menurut Hasibuan (2016) menyatakan bahwa sumber daya

manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan

tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Sedangkan menurut Bintoro

(2017) menyatakan bahwa: “Sumber daya manusia mengandung dua

pengertian. Pertama, SDM mengandung pengertian usaha kerja keras

24
atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini,

SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang

dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian

kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk

memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti

mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis,

yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat”

Menurut Wahyudiati dan Isroah (2018) SDM adalah aset yang

paling penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi. SDM bisa

menjadi potensi jika dikelola dengan baik dan benar, tetapi akan

menjadi beban apabila salah kelola. Dengan adanya kompetensi SDM

yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, maka

akan menjadikan individu yang mempunyai kemampuan analitis

untuk melihat setiap peluang yang ada. Dengan kemampuan tersebut

individu akan dapat melakukan identifikasi dengan baik dan

meningkat maka akan menjadikan individu yang memiliki

kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, sehingga

keputusan menjadi lebih baik serta relevan dan dapat meningkatkan

kinerja UMKM (Anwar 2012) .

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi

sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan,

25
serta karakteristik kepribadian yang mempengaruhi langsung terhadap

kinerja yang dilakukan serta dapat mencapai tujuan yang dicita-

citakan.

2.1.4 Inovasi Produk

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan.

Inovasi produk adalah aktivitas inovasi dan pengembangan produk

yang dikaitkan dengan kinerja, dimana merupakan hal penting yang

harus diperhatikan dalam peningkatan produktivitas dan persaingan

global (Song dan Parry 1997). Inovasi merupakan faktor krusial dalam

menunjang kesuksesan perusahaan, baik penyedia jasa manufaktur .

Inovasi berujung pada introduksi produk baru, tipe produk baru

berkaitan dengan strategi apa yang ingin dicapai oleh perusahaan

tersebut (Tjiptono 2015). Utaminingsih (2016) menyatakan bahwa

orientasi pasar yang terus menerus ini akan mendorong perusahaan

untuk membangun inovasi yang berpengaruh terhadap kinerja

pemasarannya untuk menciptakan nilai yang superior bagi konsumen.

Inovasi produk yang terus menerus disesuaikan dengan keingginan

dari pelanggan dan fungsi internal serta perlu memperhatikan apa

yang sudah dan akan dilakukan oleh pesaing dapat meningkatkan

kinerja pemasaran (Hasanah 2016).

Inovasi adalah jiwa didalam sebuah perusahaan untuk

berkembang, inovasi bisa berkembang dimanapun serta dilakukan

oleh siapapun, inovasi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang

26
besar, melainkan demi keberlangsungan usahanya, perusahaan kecil

pun perlu untuk melakukan inovasi (Dewantoro, Putranto, dan

Purwanto 2023). Menurut Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan

inovasi adalah produk, jasa, ide, serta pendapat yang baru dari

seseorang. Inovasi adalah produk dan jasa yang di persepsikan oleh

para konsumen sebagai produk dan jasa baru. Inovasi juga bisa

didefinisikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-

produk baru.

Dari uraian di atas inovasi dapat di artikan sebagai ide, gagasan

untuk membuat produk yang berbeda atau produk yang lebih menarik

dalam jarak waktu tertentu sehinga tercipta produk yang lebih bagus.

Selain dari inovasi produk, keberhasilan kinerja UMKM juga harus

didukung oleh akses pemasaran yang tepat.

2.1.5 Akses Pemasaran

Akses pemasaran adalah kemampuan menghasilkan keuntungan

dari sesuatu, termasuk diantaranya objek material, perorangan,

institusi dan simbol (Ribot dan Peluso, 2003). Akses pemasaran

merupakan pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis

dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya

tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,

penempatan produk pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya

pemasaran yang diperlukan (Kotler, 2009). Menurut Kotler (2000)

bahwa. “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

27
mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui perbuatan atau pertukaran produk dan nilai

dengan pihak lain”. Menurut Ribot dan Peluso (2003) mendefinisikan

konsep akses sebagai kemampuan untuk memperoleh manfaat

ataupun keuntungan dari suatu hal termasuk obyek material, orang,

institusi, dan simbol. Konsep ini secara sederhana memaparkan lebih

jauh bahwa perolehan akses tidak tergantung pada “kepemilikan” atas

sumberdaya yang diinginkan. Seseorang dapat memperoleh manfaat

atas sumberdaya tertentu sekalipun mereka tidak memiliki “hak” atas

pemanfaatan itu. American Marketing Association (AMA) dalam

Machfoedz (2014) bahwa akses pemasaran adalah proses

perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi

barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi

tujuan individu atau organisasi. Pemasaran bukan hanya periklanan

dan personal selling. Pemasaran mencakup berbagai aktivitas yang

ditujukan pada rangkaian berbagai jenis barang, jasa dan Aktivitas ini

meliputi pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi

untuk memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun

industri pengguna.

Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip

oleh Tjiptono (2015) pemasaran adalah proses perencanaan dan

penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, dan jasa,

untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau

28
organisasi. Menurut Bakti (2015) pemasaran bukan hanya periklanan

serta personal selling. Melainkan berbagai aktivitas yang ditunjukkan

pada rangkaian berbagai jenis barang dan jasa. Aktivitas ini meliputi

pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk

memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun industri

pengguna. Sebuah UMKM akan sulit untuk berkembang jika pelaku

usahanya tidak mengetahui bagaimana cara memasarkan suatu produk

yang efektif (Amalia, 2018). Dari beberapa penjelasan di atas akses

pemasaran dapat di artikan sebagai pengambaran sebagai produk dari

perusahaan bisa masuk di pasaran dan mendapatkan keuntungan

untuk perkembangan suatu usaha yang telah di lakukan.

2.1.6 E-Commerce

Menurut Aribowo (2018) pengertian e-commerce adalah sistem

pemasaran secara atau dengan penggunaan akses internet, situs web,

dan aplikasi mobile dan browser yang berjalan pada perangkat mobile

dan digunakan untuk transaksi bisnis, secara formal dapat juga berarti

adanya transaksi komersial antar organisasi dan antar individu.

Suriadinata (2001) mengemukakan bahwa e-commerce sebagai media

informasi dan promosi, situs web sebagai salah satu bentuk e-

commerce adalah media dengan daya jangkau luas serta paling murah

dan aman untuk di gunakan.

Pendapat lain Laudon (2008) menyatakan bahwa e-commerce

adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser web untuk

29
membeli dan menjual produk, sebagian besar e-commerce terjadi

antarbisnis, dan bukan antara bisnis dan konsumen. E-commerce

merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini

yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun yang

mengetahui jelas pengertian dari e-commerce tersebut. Berikut akan

dipaparkan pengertian e-commerce menurut para ahli :

a. Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce,

adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk

melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce

adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser Web

untuk membeli dan menjual produk (McLeod Pearson (2008 ).

b. Menurut Shely (2007) E-commerce atau kependekan dari

elektronik commerce (perdagangan secara electronic),

merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan

elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses

komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara

untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat

berpartisipasi dalam e-commerce.

c. Menurut Jony (2010) pengertian dari electronic e-commerce

adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa

melalui sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan

komputer atau internet. Jadi pengertian e-commerce adalah

30
proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui internet dimana

website digunakan sebagai

Dari penjelasan di atas E-commere dapat di artikan sebagai

pemasaran produk yang di lakukan mengunakan media social di

antara lainya adalah marketplace, IG, FB, WEB, hal ini untuk

memudahkan pedagang untuk mencapai pasar yang luas dan

memudahkan pembeli untuk mencari produk yang di inginkan.

2.2 Review Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.2
Review Penelitian
No. Penelitian Judul Penelitian Sampel Alat Variabel Hasil
dan Tahun Penelitian Analisis Independen Penelitian
Penelitian
1. Sari Analisis Pengaruh Perusahaan Partial Akuntansi Tidak
(2016) Penerapan Akuntansi Manufaktur Least manajemen berpengaruh
Manajemen yang Square lingkungan
Lingkungan Dan terdapat di
Strategi Terhadap Provinsi Strategi Berpengaruh
Inovasi Produk Dan Riau Positif
Inovasi Proses
2. Hendriyanto Pengaruh Daya Pelaku Partial Pengaruh Berpengaruh
(2017) Saing Dan Akses UMKM di least daya saing Positif
Pemasaran Jawa square
Terhadap Kinerja tenggah
Pemasaran Akses Berpengaruh
pemasaran Positif

3. Wahyudiati Pengaruh Aspek Pelaku Partial Aspek Berpengaruh


(2017) Keuangan Dan UMKM di least keuangan Positif
Kompetensi SDM desa square
Terhadap Kinerja Kasongan
Mikro Kecil Kompetensi Berpengaruh
Menengah (UMKM) SDM Positif
Di Desa Kasongan
4. Nizar Pengaruh Sumber Pelaku Purposive Pengaruh Berpengaruh
(2018) Daya Manusia, UMKM di sampling sumber daya Positif
Permodalan Dan kecamatan manusia
Pemasaran Terhadap Tutur

31
Kinerja Usaha Kecil Permodalan Berpengaruh
Dan Menengah Sari Positif
Apel Di Kecamatan
Tutur Pemasaran Berpengaruh
Positif

5. Jannah dan Pengaruh Orientasi Pelaku Regresi Orientasi Berpengaruh


Irawati Kewirausahaan Dan UMKM linier kewirausaha Positif
(2019) Inovasi Produk batik di kota berganda an
Terhadap Kinerja Tuban
Umkm Batik Gedog Inovasi Berpengaruh
Khas Tuban produk Positif

6. Sanistsya Pengaruh Literasi Pelaku usaha Partial Pengaruh Berpengaruh


(2019) Keuangan Dan kecil Least literasi Positif
Inklusi Keuangan Kalimantan Square keuangan
Terhadap Kinerja
Usaha Kecil Di
Kalimantan Timur Inklusi Berpengaruh
keuangan Positif

7. Suindari dan Pengelolaan Pelaku Analisis Pengelolaan Berpengaruh


Juniariani Keuangan, UMKM Regresi Keuangan Positif
(2020) Kompetensi Sumber binaan Linear
Daya Manusia Dan Koperasi Berganda Kompetensi Berpengaruh
Strategi Pemasaran Kota Sumber Positif
Dalam Mengukur Denpasar. Daya
Kinerja Usaha Mikro Manusia
Kecil Menengah
(UMKM) Strategi Berpengaruh
Pemasaran Positif

8. Savera Pengaruh E- Penelitian ini Analisis E-commerce Berpengaruh


Wahyuni, Commere, Budaya menggunaka Regresi Positif
Wawan Organisasi,Pengugun n sampel Linier
aan Sistem Informasi
Sadtyo UMKM Berganda Budaya Berpengaruh
Akuntansi Dan
Nugroho, Literasi Keuangan yang berada Organisasi Positif
Anissa Terhadap Kinerja di Kota
Hakim UMKM Di Kota Magelang. Sistem Berpengaruh
Purwantini,d Magelang Jumlah Informasi Positif
an Siti Noor sampel Akuntansi
Khikmah dalam
(2021) penelitian ini Literasi Berpengaruh
yaitu 129 Keuangan Positif
responden.

32
9. Sri lestari Pengaruh Aspek Pelaku Teknik Aspek Berpengaruh
(2021) Keuangan, UMKM di regresi Keuangan Positif
Kompetensi Sumber Kabupaten linier
Daya Manusia (Sdm) Ponorogo sederhana
Dan Inovasi Produk Kompetensi Berpengaruh
Terhadap Kinerja Sumber Positif
Usaha Mikro, Kecil, Daya
Dan Menengah Manusia
(UMKM) Di (SDM)
Kabupaten Ponorogo
Inovasi Berpengaruh
Produk Positif

10. Agus Pengaruh Literasi Teknik Analisis Literasi Berpengaruh


Sulistiyo, Keuangan, pengambilan Regresi keuangan Positif
Agus Kompetensi sampel Linier
Putranto dan Sumberdaya dalam Berganda Kompetensi Berpengaruh
Sri Hartiyah Manusia, Inovasi penelitian ini Sumber Positif
(2022) Produk, Dan Akses adalah Daya
Pemasaran Terhadap dengan rand Manusia
Kinerja Umkm Di om
Kabupaten sampling da Inovasi Berpengaruh
Wonosobo n Produk Positif
menggunaka
n rumus Akses Berpengaruh
slovin Pemasaran Positif
sehingga
dalam
penelitian
diambil 100
perusahaan
UMKM di
Kabupaten
Wonosobo.
11. Lailatul Adopsi E-Commerce Pelaku Probability E-Commerce Berpengaruh
Maghfiroh Memediasi umkm di sampling Positif
dan Hubungan Kesiapan kota UMKM
Sarwenda Teknologi, di
Biduri Lingkungan Kabupaten Kesiapan Berpengaruh
(2022) Eksternal Dan Sidoarjo Teknologi Positif
Literasi Keuangan
Terhadap Kinerja Lingkungan Berpengaruh
Keuangan Umkm Eksternal Positif

Literasi Berpengaruh
Keuangan Positif

33
12. Akop dkk Analisis Pengaruh E- Pelaku Partial E-Commerce Berpengaruh
(2022) Commerce Terhadap UMKM di least Positif
Peningkatan Kinerja kota square
Umkm Makassar
Sumber : Kumpulan beberapa jurnal yang diolah, 2023

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Penelitian ini terdiri dari lima variabel independen dan satu variabel

dependen. Variabel independen meliputi literasi keuangan, kompetensi sumber

daya manusia, inovasi produk, akses pemasaran dan e-commerce. Sendangkan

variabel dependen pada penelitian ini yaitu kinerja UMKM.

Kinerja merupakan kemampuan perusahaan untuk mencapai target yang

telah ditentukan sebelumnya. Semua jenis usaha utamanya UMKM, pasti

memiliki tujuan agar usahanya memiliki kinerja terbaik. Persyaratan utama

untuk mewujudkan perkembangan UMKM yaitu dengan kinerja yang baik

pada seluruh sektor yang ada seperti sektor keuangan, produksi, distribusi dan

pemasaran (Dwiyanti dan Jati 2019).

2.3.1 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM

Survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan

kontribusi sektor UMKM di Indonesia terbukti sangat signifikan bagi

perekonomian nasional dengan menyumbangkan 60% Produk

Domestik Bruto dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Pentingnya

peranan sektor UMKM dalam mendukung pertumbuhan 50%

perekonomian mengharuskan adanya penguatan UMKM. Salah satu

bentuk penguatan UMKM adalah dengan meningkatkan kemampuan

dalam mengelola keuangan serta memperluas akses keuangan bagi

34
UMKM. Menurut Aribawa (2014) diperlukan cara strategis guna

meningkatkan kinerja salah satunya adalah dengan literasi keuangan.

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keyakinan dan keterampilan,

yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka

kesejahteraan. Dengan definisi tersebut diharapkan pelaku usaha jasa

keuangan, konsumen produk maupun masyarakat luas tidak hanya

mengetahui dan memahami jasa keuangan tetapi juga mampu

meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

Hasil penelitian dilakukan oleh Sanistasya (2019) membuktikan

bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM .

Penelitian lain yang di lakukan oleh Sari (2016) menyatakan literasi

keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Hal ini sejalan dengan

penelitian Suryani (2018) menyatakan bahwa literasi keuangan

berpengaruh positif terhadap Kinerja UMKM.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan semakin tinggi

kemampuan literasi keuangan, dapat membantu para pelaku UMKM

dalam hal pengambilan keputusan bisnis dan keuangan. Dengan

pengambilan keputusan yang tepat, dapat meningkatkan kinerja usaha

UMKM menuju kearah pengembangan yang membaik dari waktu ke

waktu. Dengan demikian, dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

H1 : Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM.

35
2.3.2 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja

UMKM.

SDM adalah aset yang paling penting dalam sebuah perusahaan

atau organisasi. SDM bisa menjadi potensi jika dikelola dengan baik

dan benar, tetapi akan menjadi beban apabila salah kelola (Wahyudiati

2018). Dengan adanya kompetensi SDM yang mencakup pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan, maka akan menjadikan individu yang

mempunyai kemampuan analitis untuk melihat setiap peluang yang

ada. Kompetensi seorang individu merupakan suatu yang melekat

dalam dirinya yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat

kinerjanya. Kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang

berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan

karakteristik kepribadian yang berpengaruh secara langsung terhadap

kinerjanya (Anwar 2012). Kompetensi sumber daya manusia

merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kinerja UMKM.

Hal ini dikarenakan sebuah unit usaha ditentukan oleh bagaimana

individu-individu yang terlibat didalamnya mengelola usaha tersebut

(Wahyudiati dan Isroah 2018).

Pada Penelitian Nizar (2018) menemukan bahwa kompetensi

sumber daya manusia berpengaruh positif pada kinerja UMKM.

Penelitian lain yang dilakukan Wahyudiati (2017) yang menyebutkan

bahwa kompetensi SDM merupakan salah satu variabel yang

berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Hal ini sejalan dengan

36
penelitian Suindari dkk (2020) menemukan bahwa kompetensi sumber

daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya sumber daya manusia yang baik, setiap individu harus

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang baik

sehinga mampu menciptakan kinerja UMKM yang baik pula. Dengan

peran sumber daya manusia yang sesuai dalam kinerja UMKM maka

akan menciptakan sumber daya yang kompeten, sehingga dapat disusun

hipotesis sebagai berikut :

H2 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif

terhadap kinerja UMKM.

2.3.3 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kinerja UMKM

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam

rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Inovasi lebih dari

sekedar ide/gagasan murni yang memegang peranan penting, tetapi

juga fikiran kreatif mengembangkannya menjadi gagasan berharga

(Drucker, 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyo dkk (2022)

membuktikan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM. Penelitian lain yang dilakukan oleh Jannah dan Irawati

(2019) inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Hal ini

sejalan dengan penelitian Sri lestari (2021) membuktikan bahwa

inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

37
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya inovasi produk, setiap pelaku UMKM dapat meminimalisir setiap

kejadian yang menghambat proses perkembangan usaha dan menemukan

peluang dalam penyelesean masalah. dengan demikian proses perkembangan

usaha dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, sehingga mampu

meningkatkan kreativitas kinerja UMKM, sehingga dapat disusun hipotesis

sebagai berikut :

H3: Inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

2.3.4 Pengaruh Akses Pemasaran Terhadap Kinerja UMKM

Akses pemasaran adalah kemampuan menghasilkan keuntungan

dari sesuatu, termasuk diantaranya objek material, perorangan, institusi

dan simbol (Ribot dan Peluso 2003). Akses pemasaran merupakan

pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya

tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,

penempatan produk pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya

pemasaran yang diperlukan (Kotler, 2009).

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Sulistiyo, Putranto, dan

Hartiyah (2022) menemukan bahwa akses pemasaran berpengaruh

positif terhadap kinerja umkm. Penelitian lain yang di lakukan

Hendriyanto (2017) yang menyebutkan bahwa akses pemasaran

merupakan salah satu variabel yang berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian Nizar (2018)

38
menemukan bahwa akses pemasaran berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM.

Berdasarkan uraian sebelumnya pengelola UMKM sebaiknya

mempunyai akses pemasaran yang seluas-luasnya karena dengan

kapasitas pemasaran yang luas maka akan meningkatkan kapasitas

usahanya, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja UMKM,

sehingga dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

H4 : Akses pemasaran berpengaruh positif terhadap Kinerja

UMKM.

2.3.5 Pengaruh E-commerce Terhadap Kinerja UMKM

E-commere merupakan konsep baru yang biasa digambarkan

sebagai proses jual beli barang atau jasa yang mengunakan Internet

Shim dll (2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan

informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee,

King dan Chung, 2000)

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Wahyuni, Nugroho,

Purwantini,dan Khikmah (2021) e-commerce memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja UMKM. Penelitian lain yang dilakukan oleh

Maghfiroh dan Biduri (2022), dimana adopsi e-commerce memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja UMKM. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Akop dkk (2022) yang menyatakan bahwa e-commerce

berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM .

39
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat di simpulkan bahwa e-

commerce adalah konsep baru dalam hal jual beli di masyarakat untuk

menciptakan E-commerce yang bagus pelaku UMKM harus bisa dan

mengerti terhadap jaringan informasi yang bisa di lakukan untuk

mengembangkan usahanya. Maka, pelaku umkm harus bisa dan

mengerti tentang jaringan informasi karna sangat berpengaruh terhadap

kinerja UMKM, sehingga sangat membantu mengembangan usahanya

dan mendapatkan keuntungan yang lebih dari pada tidak mengunakan

e-commerce ,maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

H4 : E-commere berpengaruh positif terhadap Kinerja UMKM.

40
Berdasarkan uraian sebelumnya, dibuat model penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1

Model Penelitian

Literasi
keuangan
(X1)

H1 (+)

Kompetensi
SDM
(X2) H2 (+) Kinerja UMKM

(Y)

H3 (+)
Inovasi Produk
(X3)

H4 (+)

Akses
Pemasaran H5 (+)

(X4)

E-commerce
(X5)

Sumber : Data primer diolah, 2023

41
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2018) penelitian kuantitatif adalah penelitian dimana data yang diolah berupa

angka-angka dan alat perhitungannya menggunakan statistik. Sehingga alasan

menggunakan metode kuantitatif karena data yang dihasilkan akan diolah

dalam bentuk angka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui

survey yaitu metode pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk

mendapatkan tanggapan dari responden yang akan menjadi sampel pada

penelitian ini.

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Margono (2017) populasi adalah keseluruhan data yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan

waktu yang telah di tentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika

seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya

populasi akan sama banyaknya manusia. Berdasarkan pengertian

tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM di

Kabupaten Wonosobo. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer. Pengumpulan data dilaksanakan melalui

penyebaran kuesioner media cetak yang diberikan kepada para pelaku

UMKM Kabupaten Wonosobo, yang berjumlah 141.738 responden.

42
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga sampel merupakan

bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus

menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan pertimbangan

yang ada, sempel yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah 141.738.

Untuk menentukan jumlah kuesioner yang akan disebar dalam

penelitian ini dengan menggunakan rumus taro yamane (Sugiyono,

2015), sebagai berikut :

N
n= 1+N(𝑒)2

Keterangan :

n = ukuran sampel/jumlah responden

N = ukuran populasi

e = presentasi kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir, e = 0,1.

Perhitungan sebagai berikut :

141.738
𝑛=
1 + 141.738 (0,1)2

141.738
𝑛 = 1.418,38 = 99,93 dibulatkan menjadi 100 responden.

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang menjadi responden dalam

penelitian ini dibulatkan menjadi sebanyak 100 responden. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang

lebih baik.

43
3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data

primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi

secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang

bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi (Syafrizal 2014). Dalam

penelitian ini, menggunakan kuesioner sebagai alat untuk memperoleh data

primer. Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam jumlah yang besar (Ismail & AlBahri,

2019).

3.3.2 Sumber Data

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau

suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk

kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi

(Syafrizal 2014) . Sumber data dalam penelitian ini berasal dari responden

yaitu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten

Wonosobo yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket/kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2018). Untuk

mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dapat digunakan skala

44
pengukuran beruka skala likert. Menurut Sugiyono (2018) skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepri seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert

terdapat 5 poin pengukuran dengan skor terendah1 (sangat tidak setuju) dan

tertinggi 5 (sangat setuju).

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2018) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di

atas, maka varibel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Variabel terkait atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas pengelolaan

dana desa.

2) Variabel bebas atau independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau

terkait (Sugiyono, 2018). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

peran perangkat desa, sistem pengendalian internal, sistem keuangan desa,

dan partisipasi masyarakat.

45
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Vaeiabel

3.6.1 Kinerja UMKM (Y)

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

tertentu,Untuk mengukur kinerja finansial UMKM dilakukan dengan

melihat tingkat keuangan meliputi tingkat keuntungan, tingkat

penjualan, dan efisiensi biaya (Sasono, Alimudin, Kamisutara, &

Inayati, 2015). Adapun indikator kinerja UMKM yaitu :

1. Tingkat keuntungan

2. Tingkat penjualan

3. Efessiensi biaya

Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Wijayangka (2019) terdiri dari 3 pernyataan yang dimodifikasi dengan

5 poin skala likert.

3.6.2 Literasi Keungan (X1)

Literasi keuangan dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang

untuk mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi informasi yang

relevan untuk pengambilan keputusan dengan memahami konsekuensi

finansial yang ditimbulkannya (Krishna, 2010). Adapun indikator

literasi keuangan yaitu :

1. Pengetahuan umum keuangan

2. Pendapatan

3. Penyelesaian masalah keuangan

46
Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Wardhani (2019) terdiri dari 3 pernyataan yang dimodifikasi dengan 5

poin skala likert.

3.6.3 Kompetensi sumber daya manusia (X2)

Sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu, dan

siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal tersebut

dikemukakan oleh Werther dan Davis dalam Sutrisno Edy (2012).

Adapun indikator kompetensi sumber daya manusia yaitu :

1. Pengetahuan

2. Keterampilan

3. Kemampuan

Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Dinar (2019) terdiri dari 3 pernyataan yang dimodifikasi dengan 5 poin

skala likert.

3.6.4 Inovasi Produk (X3)

Inovasi merupakan factor krusial dalam menunjang kesuksesan

perusahaan, baik penyedia jasa manufaktur. Inovasi berujung pada

introduksi produk baru.Tipe produk baru berkaitan dengan strategi apa

yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut (Tjiptono 2015). Adapun

indikator inovasi produk yaitu :

1. Produk tiruan

2. Produk baru

47
Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Indra (2019) terdiri dari 3 pernyataan yang dimodifikasi dengan 5 poin

skala likert.

3.6.5 Akses Pemasaran (x1)

American Marketing Association (AMA) dalam Machfoedz

(2014) bahwa akses pemasaran adalah proses perencanaan dan

penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi barang, jasa, dan

ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan individu atau

organisasi. Pemasaran bukan hanya periklanan dan personal selling.

Pemasaran mencakup berbagai aktivitas yang ditujukan pada rangkaian

berbagai jenis barang, jasa dan Aktivitas ini meliputi pengembangan,

penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan

barang jasa oleh konsumen maupun industri pengguna. Adapun

indikator akses pemasaran yaitu :

1. Lokasi

2. Penetapan harga

3. Promosi

Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Idea (2015) terdiri dari 5 pernyataan yang dimodifikasi dengan 3 poin

skala likert.

3.6.6 E-Commerce

Suriadinata (2001) mengemukakan bahwa e-commerce sebagai

media informasi dan promosi, situs web sebagai salah satu bentuk e-

48
commerce adalah media dengan daya jangkau luas serta paling murah

dan aman untuk di gunakan.

Adapun indikator e-commerce yaitu :

1. Transaksi mudah dilakukan

2. Transaksi aman

3. Proses pelayanan cepat

Variabel ini diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh

Savera (2015) terdiri dari 3 pernyataan yang dimodifikasi dengan 5

poin skala likert.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,

minimum, sum, range (Ghazali, 2018).

3.7.2 Uji Kualitas Data

3.7.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid

jika pernyataan pada kuisioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pernyataan

dalam kuisioner yang sudah kita buat betul-betul dapat

mengukur apa yang hendak kita ukur (Ghazali, 2018).

49
Pengujian validitas yang digunakan adalah Corelasi

Pearson. Signifikansi Corelasi Pearson yang dipakai dalam

penelitian ini adalah 0,05. Apabila nilai signifikansinya <

0,05 maka butir pertanyaan tersebut valid dan apabila nilai

signifikansinya > 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid (Ghazali, 2018).

3.7.2.2 Uji Reliabilitas

Ghazali (2018) menyatakan bahwa reliabilitas adalah

alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah One Shot atau pengukuran sekali saja,

dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur

korelasi antar jawaban pertanyaan. Reliabilitas diukur

dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghazali, 2018).

3.7.3 Goodness of Fit Model (Uji F)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model atau

goodness of fit apakah model persamaan yang terbentuk masuk dalam

50
kriteria cocok (fit) atau tidak. Uji F ini sering juga disebut sebagai uji

simultan, yaitu untuk menguji apakah varibel bebas yang digunakan

dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung

atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori

cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan F hitung dengan F

tabel. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

model persamaan regresi yang terbentuk masuk kriteria cocok atau fit

(Suliyanto, 2012). Bisa juga dihitung dengan menggunakan tingkat

signifikansi. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka model persamaan

regresi yang terbentuk masuk kriteria cocok atau fit.

3.7.4 Uji Asumsi Klasik

3.7.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan

uji statistik (Ghazali, 2018).

Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila data hasil

perhitungan one sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan

nilai di atas 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi


51
normalitas. Sebaliknya, apabila data hasil perhitungan one-

sample Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai dibawah 0,05,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghazali, 2018)

3.7.4.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol

(Ghazali, 2018). Dalam penelitian ini, multikolonieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation

factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghazali, 2018).

3.7.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut


52
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteoskedastisitas (Ghazali,

2018). Pengujian heteroskedastisitas yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan uji glejser, yaitu dengan

meregresikan variabel independen terhadap nilai absolut

residual. Dasar pengambilan keputusan dalam uji glejser yang

dilakukan adalah :

a. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model

regresi

b. Jika nilai signifikasni (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka

terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.7.5 Uji Hipotesis

Analisis regresi linier berganda menjadi model dalam penelitian

ini. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5+ e

Keterangan:

Y : Kinerja UMKM

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

X1 : Literasi keuangan

X2 : Kompetensi sumber daya manusia

X3 : Inovasi produk
53
X4 : Akses pemasaran

X5 : E-commerce

E : Error

Jika koefisisen regresi (β1, β2, β3, β4 dan β5) signifikan dan

positif, berarti bahwa pengaruh literasi keuagan , kompetesi sumber

daya manusia, inovasi produk, akses pemasaran dan e-commerce

memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM .

Pengujian hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05.

Jika tingkat singnifikan < 0,05 maka hipotesis diterima, yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya jika tingkat

signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (

Ghozali, 2018).

3.7.6 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R Square) bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol sampai dengan satu.

Jika hasil menunjukkan bahwa nilai R2 semakin kecil, maka semakin

rendah tingkat kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Namun, sebaliknya tingkat

54
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

semakin tinggi apabila nilai R2 semakin besar (Ghazali, 2018).

55
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pendapatan usaha pelaku UMKM di

Kabupaten Wonosobo. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan

kuesioner kepada pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di

Kabupaten Wonosobo. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode tara yamane yaitu merupakan salah satu

teknik dalam pengambilan sampel data yang mana presisi sudah ditentukan.

Kriteria tersebut adalah pemilik UMKM di Kabupaten Wonosobo yang

berjumlah 100 UMKM. Detail penyebaran kuesioner dapat dilihat pada tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1

Penyebaran Kuesioner Penelitian

No Keterangan Jumlah Kuesioner Persentase

1 Kuesioner yang di sebar 100 100%

2 Kuesioner yang kembali 60 60%

3 Kuesioner yang diolah 60 60%

N sampel yang kembali = 60


Respon Rate = (100/100) x 60% = 60%

N sampel yang diolah = 100


Respon Rate = (100/100) x 60% = 60%

56
Sumber : Data primer yang diolah, 2023 (Lampiran 1)

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa pelaku umkm di wonosobo yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah 100 responden dan persentase

kuesioner yang dapat diolah sebanyak 60 atau 60%.

4.2 Statistik Deskriptif

4.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Kategori responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulative
Jenis kelamin Frequency Percent
Percent Percent

Perempuan 11 11.0 11.0 11.0


Laki-laki 49 49.0 49.0 60.0
Total 60 60.0 60.0
Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 2)

Dari data 4.2 dapat dilihat gambaran tentang jenis kelamin

responden dari 60 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. 11

responden berjenis kelamin perempuan sedangkan 49 responden berjenis

kelamin laki-laki. Persentase partisipasi perempuan dalam penelitian ini

sebanyak 18,3% dan laki-laki 81,7%. Artinya responden dalam

penelitian ini didominasi berjenis kelamin laki-laki.

57
4.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Kategori responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


20-29 tahun 7 7.0 7.0 7.0
30-39 tahun 12 12.0 12.0 19.0
40-49 tahun 19 19.0 19.0 38.0
>49 tahun 22 22.0 22.0 60.0
Total 60 60.0 60.0
Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 3)

Dari data 4.3 dapat dilihat gambaran tentang usia responden dari

60 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Jumlah responden

yang memiliki usai antara 20 sampai 29 tahun sebanyak 7 responden atau

sebesar 11,7%, usia antara 30 sampai 39 tahun sebanyak 12 responden

atau sebesar 20%, usia antara 40 sampai 49 tahun sebanyak 19 responden

atau sebesar 31,6% dan usia lebih dari 49 tahun sebanyak 22 responden

atau sebesar 36,7%.

58
4.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Kategori responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sarjana 5 5.0 5.0 5.0
Diploma 0 0.0 0.0 0.0
Smk/sma 27 27.0 27.0 32.0
Smp/mts 11 11.0 11.0 43.0
Sd/mi 17 17.0 17.0 60.0
Total 60 60.0 60.0

Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 4)


Dari tabel 4.4 dapat dilihat gambaran tentang pendidikan

responden terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir Sarjana

berjumlah 5 responden atau 8,3%, Diploma berjumlah 0 responden atau

0%, SMA/SMK berjumlah 27 responden atau sebesar 45%, SMP/MTS

berjumlah 11 responden atau sebesar 18,3% dan SD/MI berjumlah 17

responden atau sebesar 28,4%.

59
4.3 Statistik Deskriptif Variabel

Tabel 4.5

Deskriptif Statistik Variabel-Variabel Penelitian

Variabel Std. Kisaran Rata- Kisaran Rata-


Deviation Aktual rata Teoritis rata
Aktual Teoritis
Kinerja UMKM 2.213 6-15 11.95 3-15 9
Literasi Keuangan 2.381 6-15 12.08 3-15 9
Kompetensi SDM 2.476 5-15 12.07 3-15 9
Inovasi Produk 2.447 6-15 12.33 3-15 9
Akses Pemasaran 2.534 5-15 11.98 3-15 9
E-commerce 2.273 6-15 11.87 3-15 9
Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 5)

Dari tabel 4.5 tersebut dapat diketahui informasi tentang standar

deviasi, rata-rata serta kisaran teoritis masing-masing pernyataan dan kisaran

aktual jawaban dari masing-masing responden. Secara rinci tabel 4.5 akan

dijelaskan berikut:

4.3.1 Kinerja UMKM

Variabel kinerja UMKM terdiri dari 3 pernyataan yang diukur

dengan skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada tabel 4.5 skala pengukur

yang rendah akan menunjukkan bahwa kinerja UMKM yang diperoleh

belum maksimal, sedangkan skala pengukuran yang tinggi akan

menunjukkan bahwa kinerja UMKM yang diperoleh sudah maksimal.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban kinerja UMKM antara 6 sampai 15 yang terletak


60
pada kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual 11.95 dan

standar deviasi 2.213 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena rata-rata

aktual lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini

memiliki daya kinerja yang maksimal.

4.3.2 Literasi Keuangan

Variabel literasi keuangan terdiri dari 3 pernyataan yang diukur

dengan skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada tabel 4.5 skala pengukur

yang rendah akan menunjukkan bahwa pengetahuan tentang literasi

keuangan masih rendah, sedangkan skala pengukuran yang tinggi akan

menunjukkan pengetahuan tentang literasi keuangan yang tinggi untuk

mendukung dan meningkatkan kinerja usahanya.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban literasi keuangan antara 6 sampai 15 yang terletak

pada kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual 12,08 dan

standar deviasi 2,381 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena rata-rata

aktual lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini

memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan yang tinggi untuk

mendukung dan meningkatkan kinerja usaha.

61
4.3.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Variabel kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 5

pernyataan yang diukur dengan skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada

tabel 4.5 skala pengukur yang rendah akan menunjukkan bahwa

kompetensi sumber daya manusia yang diperoleh masih rendah,

sedangkan skala pengukuran yang tinggi akan menunjukkan bahwa

kompetensi sumber daya manusia yang diperoleh sudah tinggi.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban kompetensi sumber daya manusia antara 5 sampai

15 yang terletak pada kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual

12,07 dan standar deviasi 2,476 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena

rata-rata aktual lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam

penelitian ini memiliki kompetensi sumber daya manusia yang tinggi

untuk kinerja usahanya.

4.3.4 Inovasi Produk

Variabel inovasi produk terdiri dari 3 pernyataan yang diukur

dengan skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada tabel 4.5 skala pengukur

yang rendah akan menunjukkan bahwa inovasi produk yang dimiliki para

pelaku usaha kurang baik dalam artian kurang diminati konsumen,

sedangkan skala pengukuran yang tinggi menunjukkan bahwa inovasi

62
produk yang dimiliki para pelaku usaha sudah baik atau sangat diminati

konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban inovasi produk antara 6 sampai 15 yang terletak

pada kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual 12,33 dan

standar deviasi 2,447 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena rata-rata

aktual lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini

sudah memiliki inovasi produk yang baik sehingga dapat meningkatkan

kinerja usahanya.

4.3.5 Akses Pemasaran

Variabel akses pemasaran terdiri dari 3 pernyataan yang diukur

dengan skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada tabel 4.5 skala pengukur

yang rendah akan menunjukkan bahwa pemilik UMKM belum memiliki

akses pemasaran yang baik, sedangkan skala pengukuran yang tinggi

akan menunjukkan bahwa pemilik UMKM sudah memiliki akses

pemasaran yang baik.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban finansial antara 5 sampai 15 yang terletak pada

kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual 11,98 dan standar

deviasi 2,534 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena rata-rata aktual

63
lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini

sudah memiliki akses pemasaran yang baik.

4.3.6 E-Commerce

Variabel E-commerce terdiri dari 3 pernyataan yang diukur dengan

skala likert 5 poin. Seperti terlihat pada tabel 4.5 skala pengukur yang

rendah akan menunjukkan bahwa E-commerce yang dimiliki para pelaku

usaha kurang baik dalam artian kurang diminati konsumen, sedangkan

skala pengukuran yang tinggi menunjukkan bahwa E-commerce yang

dimiliki para pelaku usaha sudah baik atau sangat diminati konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa

kisaran aktual jawaban E-commerce antara 6 sampai 15 yang terletak

pada kisaran teoritis antara 3 sampai 15. Rata-rata aktual 11,87 dan

standar deviasi 2,273 sedangkan rata-rata teoritisnya 9. Karena rata-rata

aktual lebih tinggi dari pada rata-rata teoritis, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pelaku UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini

sudah memiliki E-commerce yang baik sehingga dapat meningkatkan

kinerja usahanya.

64
4.4 Uji Kualitas Data

4.4.1 Uji Validitas

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Kisaran korelasi Signifikansi Keterangan

0,884**- Valid
Kinerja UMKM 0,000
0,894**
0,912**- Valid
Literasi Keuangan 0,000
0,933**
Kompetensi
0,879**- Valid
Sumber Daya 0,000
0,948**
Manusia
0,919**- Valid
Inovasi Produk 0,000
0,952**
0,945**- Valid
Akses Pemasaran 0,000
0,954**
0,886**- Valid
E-commerce 0,000
0,927**
Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 6)

Variabel kinerja UMKM mempunyai kisaran korelasi antara 0,884

sampai 0,894 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa pernyataan-pernyataan tentang kinerja UMKM yang mengukur

variabel kinerja UMKM dinyatakan valid.

Variabel literasi keuangan mempunyai kisaran korelasi antara

0,912 sampai 0,933 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan tentang literasi keuangan

yang mengukur variabel literasi keuangan dinyatakan valid.

65
Variabel kompetensi sumber daya manusia mempunyai kisaran

korelasi antara 0,879 sampai 0,948 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal

ini menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan kompetensi sumber daya

manusia yang mengukur variabel kompetensi sumber daya manusia

dinyatakan valid.

Variabel inovasi produk mempunyai kisaran korelasi antara 0,919

sampai 0,952 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa pernyataan-pernyataan tentang inovasi produk yang mengukur

variabel inovasi produk dinyatakan valid.

Variabel akses pemasaran mempunyai kisaran korelasi antara

0,945 sampai 0,954 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan tentang akses pemasaran

untuk mengukur variabel akses pemasaran valid.

Variabel E-commerce mempunyai kisaran korelasi antara 0,886

sampai 0,927 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa pernyataan-pernyataan tentang akses pemasaran untuk mengukur

variabel akses pemasaran valid.

66
4.4.2 Uji Reliabilitas

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach Alpha Batas


Variabel Based on Alpha Keterangan
Standardized Items (α)
(α)
Kinerja UMKM 0,852 0,7 Reliabel

Literasi Keuangan 0,907 0,7 Reliabel

Kompetensi Sumber Reliabel


0,914 0,7
Daya Manusia
Inovasi Produk 0,925 0,7 Reliabel

Akses Pemasaran 0,942 0,7 Reliabel

E-commerce 0,896 0,7 Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 7)

Secara keseluruhan uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian

ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari nilai

cronbach alpha yang lebih besar dari nilai batas atas cronbach alpha 0,7.

Sehingga seluruh pernyataan yang berkaitan dengan variable kinerja

UMKM, literasi keuangan, kompetensi sumber daya manusia, inovasi

produk, akses pemasaran, dan E-commerce adalah reliabel.

67
4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .64011611
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .094
Negative -.090
Test Statistic .094
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer diolah, 2023 (Lampiran 8).

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan normalitas

dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test

memiliki probabilitas tingkat signifikansi diatas tingkat α = 0,05 yaitu

0,200. Hal ini berarti dalam model regresi terdapat variabel residual atau

variabel pengganggu yang terdistribusi secara normal.

68
4.5.2 Uji Multikolonieritas

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolonieritas

Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
X1 0,267 3,747 Tidak terjadi Multikolinearitas
X2 0,211 4,749 Tidak terjadi Multikolinearitas
X3 0,163 6,141 Tidak terjadi Multikolinearitas
X4 0,255 3,915 Tidak terjadi Multikolinearitas
X5 0,273 3,662 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data primer diolah, 2023. (Lampiran 9)
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa semua variabel bebas

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 selanjutnya hasil perhitungan VIF

kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

69
4.5.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain.

Tabel 4.10

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.180 .304 -.591 .557
Literasi keuangan .010 .044 .058 .232 .817
SDM .026 .048 .152 .541 .591
Inovasi produk -.042 .055 -.243 -.762 .449
Akses pemasaran -.002 .042 -.014 -.056 .956
E-commerce .065 .046 .348 1.412 .164
a. Dependent Variable: ABS_RESI

Sumber: Data primer yang diolah,2023 (Lampiran 10)

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa semua variabel bebas

memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

70
4.6 Goodness of Fit Model (Uji F)

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Goodnees of fit model (uji F)

ANOVAb
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
1 b
Regression 264.675 5 52.935 118.241 .000
Residual 24.175 54 .448
Total 288.850 59
a. Dependent Variable: Kinerja umkm
b. Predictors: (Constant), akses pemasaran, literasi keungan, inovasi
produk,SDM dan e-commerce

Sumber : data primer diolah, 2023. (Lampiran 11)

Dari tabel 4.11 diatas diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 118.241 yang

berarti lebih besar dari F tabel sebesar 2,39 dengan signifikansi 0,000 hal ini

berarti tingkat signifikansi < 5% (0,05) untuk menguji pengaruh literasi

keuangan, kompetensi sumber daya manusia, inovasi produk, dan akses

pemasaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan sudah

layak (fit). Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja UMKM

71
4.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis

regresi linier berganda dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Hipotesis

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) -,417 .487 .856 .396
Literasi
.243 .071 .262 3.439 .001
keuangan
Kompetensi
.198 .077 .222 2.588 .012
SDM
Inovasi produk .185 .088 .204 2.093 .041
Akses
.143 .068 .164 2.109 .040
pemasaran
E-commerce .185 .073 .190 2.529 .014

Sumber : Data primer diolah, 2023. (lampiran 12)

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Υ= -0,417 + 0,243 X1 + 0,198 X2 + 0,185 X3 + 0,143 X4 + 0,185 X5 – 0,669

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar -0,417 (negatif) menunjukkan bahwa tanpa

dipengaruhi variabel bebas, yaitu literasi keuangan, kompetensi

sumber daya manusia, inovasi produk, akses pemasaran dan E-

72
commece maka pelaku UMKM yang menjadi responden dalam

penelitian ini mengalami penurunan pada kinerja UMKM.

2. Berdasarkan tabel 4.12, untuk pengaruh literasi keuangan terhadap

kinerja UMKM memiliki koefisien 0,243 dengan nilai t hitung sebesar

3.439 lebih besar dari t tabel yaitu 0,254 dan nilai signifikan 0,001.

Karena memiliki tingkat signifikan kurang dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan bahwa literasi keuangan

berpengaruh terhadap pendapatan usaha diterima. Artinya semakin

pelaku usaha memahami tentang literasi keuangan maka akan

meningkatkan kinerja UMKM. Dengan asumsi bahwa variabel lain

dianggap konstan.

3. Berdasarkan tabel 4.12, untuk pengaruh kompetensi sumber daya

manusia terhadap kinerja UMKM memiliki koefisien 0,198 dengan

nilai t hitung sebesar 2.588 lebih besar dari t tabel yaitu 0,254 dan

signifikan pada 0,012. Karena memiliki nilai hitung lebih besar dari

nilai table yaitu 0,198, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif kompetensi sumber daya

manusia terhadap kinerja UMKM diterima. Artinya semakin bagus

tingkat kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki maka akan

meningkatkan kinerja UMKM. Dengan asumsi bahwa variabel lain

dianggap konstan.

73
4. Berdasarkan tabel 4.12, untuk pengaruh inovasi produk terhadap

kinerja UMKM memiliki koefisien 0,185, dengan nilai t hitung sebesar

2.093 dan signifikan pada 0,041. Karena memiliki nilai t hitung lebih

besar dari t tabel yaitu 0,254 sehingga dapat disimpulkan bahwa H3

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif inovasi produk

terhadap kinerja UMKM diterima. Artinya semakin baik inovasi

produk maka akan diminati banyak konsumen, sehingga kinerja

UMKM akan semakin meningkat. Dengan asumsi bahwa variabel lain

dianggap konstan.

5. Berdasarkan tabel 4.12, untuk pengaruh akses pemasaran terhadap

kinerja UMKM memiliki koefisien 0,143 dengan nilai t hitung sebesar

2,109 dan signifikan pada 0,040 Karena memiliki nilai t hitung lebih

besar dari t tabel yaitu 0,254, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4

yang menyatakan bahwa akses pemasaran berpengaruh terhadap

kinerja UMKM diterima. Artinya semakin baik akses pemasaran yang

dimiliki oleh usaha UMKM maka produk-produknya akan laris terjual,

sehingga akan meningkatkan kinerja UMKM. Dengan asumsi bahwa

variabel lain dianggap konstan.

6. Berdasarkan tabel 4.12, untuk E-commerce pemasaran terhadap

kinerja UMKM memiliki koefisien 0,185 dengan nilai t hitung sebesar

2,529 dan signifikan pada 0,014 Karena memiliki nilai t hitung lebih

besar dari t tabel yaitu 0,254, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4

74
yang menyatakan bahwa E-commerce berpengaruh terhadap kinerja

UMKM diterima. Artinya semakin baik E-commerce yang dimiliki

oleh usaha UMKM maka produk-produknya akan laris terjual,

sehingga akan meningkatkan kinerja UMKM. Dengan asumsi bahwa

variabel lain dianggap konstan.

4.8 Koefisien Determinasi

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi


Model Summaryb

Model R
R Adjusted R Std. Error of the
Square Square Estimate
1 .957a .916 .909 .66910
a. Predictors: (Constant), akses pemasaran,literasi keuangan,
inovasi produk, kompetensi SDM , dan e-commerce
b. Dependent Variable: kinerja umkm

Sumber : Data primer diolah, 2023. (lampiran 13)

Tabel 4.13 menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,957 atau

90,9%, hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja UMKM dapat

dijelaskan oleh variabel literasi keuangan, kompetensi sumber daya

manusia, inovasi produk, akses pemasaran dan e-commerce sebesar 90,9%,

sedangkan sisanya sebesar 9,1% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

75
4.9 Pembahasan

4.9.1 Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja UMKM

Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa literasi keuangan

berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM penelitian ini membuktikan

bahwa kemampuan literasi keuangan pelaku UMKM, maka semakin

meningkat kemampuan literasi keuangan pelaku UMKM mereka akan

semakin mampu untuk membuat keputusan bisnis dan keuangan yang di

ciptakan Sehingga akan meningkatkan pula kinerja UMKM yang

semakin membaik di masa yang akan datang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Agus Sulistiyo,Agus Putranto dan Sri Hartiyah (2022).

Serta Savera Wahyuni, wawan, sadtyo dan Anisa (2021) yang

membuktikan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM.

Pemahaman pelaku UMKM di Kabupaten Wonosobo dengan

literasi keuangan masih kurang, ditunjukkan masih sebagian kecil yang

melakukan pencatatan setiap transaksi keuangan. Pengetahuan tentang

literasi utang juga belum maksimal, sedikit yang mengajukan ke bank

dan belum melakukan perencanaan keuangan dengan benar karena masih

bercampurnya antara keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga.

Hal ini mengisyaratkan bahwa literasi keuangan merupakan salah satu

factor yang berperan penting untuk meningkatkan kenerja UMKM.

76
Semakin meningkat kemampuan literasi keuangannya maka pelaku

UMKM akan semakin sukses dalam menjalankan usahanya sehingga

mendorong kinerja UMKM di kabupaten Wonosobo menjadi lebih maju.

4.9.2 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja


UMKM.
Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya

manusia berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM penelitian ini

membuktikan bahwa skil atau kemampuan kompetensi sumber daya

manusia pelaku UMKM, maka semakin meningkat kemampuan

kompetensi sumber daya manusia mereka akan semakin mampu bersaing

dalam dunia bisnis dan mengembangkan skilnya sehingga akan

meningkatkan kinerja UMKM, karena kompetensi SDM merupakan nilai

utama yang akan membatu UMKM untuk beroperasi dengan sukses dan

mendapat kinerja yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dinar Wahyudiati (2017) dan Fibriyani dkk (2018) yang

menyebutkan bahwa kompetensi SDM merupakan variabel yang

berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Sebagian banyak usaha UMKM di Kabupaten Wonosobo

merupakan usaha yang turun temurun atau mereka sudah belajar dari

orang tuanya sejak mereka kecil. Jadi para pelaku usaha UMKM sudah

hafal dan ahli di pekerjaan tersebut. Dengan adanya pekerja yang ahli

maka UMKM akan menghasilkan hasil produksi yang bagus dan

77
berkualitas. Kebanyakan para pelaku UMKM masih menggunakan hasil

pertanian yang mereka tanam sebagai bahan baku untuk produksi

sehingga bahan baku yang mereka dapat adalah bahan baku yang

berkualitas. Sehingga UMKM disana membuat produk sesuai dengan

tanaman yang mereka tanam seperti petani singkong membuat opak atau

keripik singkong, petani kelapa membuat gula jawa, petani carica

membuat manisan carica dan lain-lain. Dengan adanya bahan baku yang

berkualitas maka produk yang dihasilkan juga produk yang berkualitas

bagus. Semakin membaik kemampuan sumber daya manusianya maka

pelaku UMKM akan semakin berkembang dalam menjalankan usahanya

sehingga mendorong kinerja UMKM di kabupaten Wonosobo menjadi

lebih maju.

4.9.3 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kinerja UMKM

Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa inovasi produk berpengaruh

positif terhadap kinerja UMKM. Sehingga H3 yang menyatakan inovasi

produk berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM diterima, penelitian

ini membuktikan bahwa semakin pelaku UMKM selalu berenovasi dan

mencoba untuk memperbaiki produknya maka akan semakin bagus

sehingga akan mampu meningkatkan kinerja UMKM yang semakin

berkembang di masa yang akan datang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Indra Yanti Sari (2016) serta Agus Sulistiyo, Agus
78
Putranto dan Sri Hartiyah (2022) yang membuktikan bahwa inovasi

produk berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Walaupun dalam kenyataannya UMKM di Kabupaten Wonosobo

pada umumnya masih banyak yang konvensional karena diwariskan

secara turun temurun. Tetapi para pelaku usaha UMKM tetap berinovasi

menciptakan dan melakukan pembaruan melalui perluasan lini produk,

produk baru tanpa meninggalkan ciri khas agar tidak mudah ditiru dan

mampu meningkatkan omset usahanya di pasaran. Produk yang

dihasilkan di Kabupaten Wonosobo sebagian besar merupakan hasil

pertanian yang diolah menjadi makanan tradisional misalnya opak,

keripik singkong, olahan tempe kering, carica, purwaceng, sagon dan

lain-lain. Beberapa contoh inovasi produk hasil olahan pertanian seperti

singkong yang diolah menjadi tiwul atau leye sebagai alternatif

pengganti nasi bagi penderita diabetes yang dikemas dengan menarik

kemudian jahe gajah dan gula jawa yang diolah menjadi jahe instan yang

berkhasiat sebagai minuman penghangat tubuh, dikemas bingkai

kekinian tapi tidak menghilangkan nilai tradisionalnya.

Hal ini mengisyaratkan bahwa inovasi produk merupakan salah

satu faktor yang berperan penting untuk menentukan tinggi rendahnya

peningkatan kinerja perusahaan. Semakin produknya berinovasi maka

akan mendorong kinerja UMKM di Kabupaten Wonosobo menjadi lebih

maju.

79
4.9.4 Pengaruh Akses Pemasaran Terhadap Kinerja UMKM

Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa akses pemasaran

berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM, Sehingga H4 yang

menyatakan akses pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM diterima, maka semakin luas akses pemasaran pelaku UMKM

mereka akan semakin mampu memasarkan produknya sehingga akan

meningkatkan kinerja UMKM yang semakin membaik dan terus

berkembang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Asepta Hendriyanto (2017) serta Agus Sulistiyo,Agus

Putranto dan Sri Hartiyah (2022) yang membuktikan bahwa akses

pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM.

Berbagai produk hasil olahan UMKM di Kabupaten Wonosobo

dipasarkan tidak hanya di wilayah Wonosobo saja tapi juga diluar

Kabupaten Wonosobo, selain dari kenalan yang dimilikinya, para pelaku

usaha UMKM juga memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi.

Penjualan produk olahan pertanian berupa opak, keripik tempe, carica,

dan lain-lain selain dijual di wilayah Wonosobo juga dijual sampai ke

kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Semarang. Karena

mayoritas jenis usaha di Kabupaten Wonosobo yaitu home industri.

Dengan akses pemasaran yang semakin luas maka produk akan terjual

semakin besar yang pada akhirnya kinerja UMKM akan meningkat.

80
4.9.5 Pengaruh E-commerce Terhadap Kinerja UMKM

Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa E-commerce berpengaruh

positif terhadap kinerja UMKM. Sehingga H5 yang menyatakan E-

commerce berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM diterima.

Penelitian ini membuktikan bahwa kemapuan pemahaman tentang e-

commerce pelaku UMKM mereka akan semakin mampu untuk

memasarkan produknya di social media seperti facebook, instagram,

shopee dll yang luas sehingga akan meningkatkan kinerja UMKM yang

semakin membaik di masa yang akan datang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Savera Wahyuni,Wawan Sadyo Nugroho, dan Anisa

(2021) serta Lailatul Maghfiroh, dan Sawenda Biduri (2022) yang

membuktikan bahwa akses pemasaran berpengaruh positif terhadap

kinerja UMKM.

Berbagai produk hasil olahan UMKM di Kabupaten Wonosobo

dipasarkan tidak hanya di wilayah Wonosobo saja tapi juga diluar

Kabupaten Wonosobo, selain dari kenalan yang dimilikinya, para pelaku

usaha UMKM juga memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi.

Penjualan produk olahan pertanian berupa opak, keripik tempe, carica,

dan lain-lain selain dijual di wilayah Wonosobo juga dijual sampai ke

kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang. Karena

mayoritas jenis usaha di Kabupaten Wonosobo yaitu home industri.

81
Dengan menggunakan e-commerce sebaik mungkin pelaku umkm akan

mampu memasarkan produknya dengan lebih mudah dan aman, maka

produk yang akan terjual semakin besar yang pada akhirnya kinerja

umkm akan meningkat.

82
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil pengujian statistik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja UMKM dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM di

Wonosobo (H1 diterima). Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan

tentang literasi keuangan yang dimiliki perusahaan, maka akan menunjang

kelancaran aktivitas keuangan usahanya sehingga akan meningkatkan

kinerja UMKM.

2. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja

UMKM di Wonosobo (H2 diterima). Artinya semakin kompeten sumber

daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan itu akan semakin baik, karena

kompetensi SDM merupakan nilai utama yang akan membantu UMKM

untuk beroperasi dengan sukses dan mendapat kinerja yang baik.

3. Inovasi produk berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja UMKM di

Wonosobo (H3 diterima). Semakin terdepan atau semakin kreatif

perusahaan dalam berinovasi maka konsumen akan banyak yang tertarik

untuk membeli produk tersebut, sehingga akan meningkatkan kinerja

UMKM.

4. Akses pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM di

Wonosobo (H4 diterima). Semakin luas akses pemasaran perusahaan maka


83
penjualan produk perusahaan akan semakin banyak terjual, sehingga akan

meningkatkan kinerja UMKM.

5. E-commerce berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM di Wonosobo

(H5 diterima). Semakin luas perusahaan mengetahui E-commerce maka

penjualan produk perusahaan akan semakin banyak terjual, sehingga akan

meningkatkan kinerja UMKM.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka untuk meningkatkan kinerja

UMKM yang maksimal perlu adanya pembenahan dalam beberapa hal sebagai

berikut :

1. Perlu edukasi pengetahuan mengenai manajemen keuangan, inovasi dan

pemasaran produk pemilik UMKM, terutama edukasi dalam pemisahan

antara aset pribadi dan aset usahanya. Penerapan akses pemasaran dan

inovasi yang kreatif. Karena dengan adanya edukasi UMKM, pemilik akan

mendapat pengetahuan sehingga mereka akan tahu apa yang harus

dilakukan agar usahanya berkembang dengan baik dan mempunyai ide

untuk meningkatkan usaha mereka.

2. Perlu adanya pelatihan atau pendidikan untuk mengningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang terdapat di kabupaten wonosobo sehingga akan

mampu meningkatkan usaha mereka.

3. Perlu adanya motivasi kepada para pelaku UMKM agar lebih berani untuk

berinovasi, agar usahanya lebih berkembang.

84
4. Perlu pemahaman tentang teknologi untuk lebih memperluas pemasaran

produk.

5. Perlu adanya pelatihan tentang pengunaan media social ( e-commerce )

seperti shope, lazada, tokopedia dan web.

5.3 Keterbatasan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat keterbatasan sebagai berikut :

1. Adanya responden yang bingung dalam mengisi kuesioner sehingga banyak

diantara mereka yang asal mengisi kuesioner tanpa memahami isinya.

2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner terkadang

jawaban yang diberikan oleh responden tidak menunjukkan keadaan

sebenarnya.

3. Mengalami kesulitan saat melakukan wawancara kuesioner karena pemilik

usaha susah ditemui.

85
5.4 Agenda penelitian mendatang

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, disarankan pada

peneliti selanjutnya untuk :

1. Untuk penelitian berikutnya sebaiknya peneliti memberikan penjelasan

serta arahan kuesioner terlebih dahulu agar responden dapat memahami

dengan jelas.

2. Untuk penelitian-penelitian berikutnya sebaiknya membuat janji kepada

responden terlebih dahulu, agar responden dapat meluangkan waktu dan

dapat mengisi kuesioner dengan maksimal.

3. Untuk penelitian berikutnya diharapkan menambah variabel bebas yang

belum digunakan dalam penelitian ini, karena masih ada variabel-variabel

lain yang dapat mempengaruhi kinerja UMKM sebesar 9,1% seperti rencana

bisnis, dukungan pemerintah, legalitas, jaringan sosial, akses kepada

informasi dan teknologi.

4. Untuk penelitian berikutnya diharapkan untuk menganti variabel yang

sudah di gunakan dalam penelitian ini, kerena variabel yang sudah di

gunakan dalam penelitian ini terhadap kinerja UMKM sebesar 90,9%.

86
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Juven, Dan Nur Hidayah. 2023. “Pengaruh Kreativitas Produk, Inovasi
Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Kinerja Ukm.” Jurnal
Manajerial Dan Kewirausahaan 5(1): 185–94.
Anggraeni, Birawani D. 2016. “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Pemilik
Usaha Terhadap Pengeloaan Keuangan. Studi Kasus : Umkm Depok.”
Jurnal Vokasi Indonesia 4(1).
Anwar. 2012. “Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Melalui
Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pejabat Eselon
Iv Pada Badan Kepegawaian Daerah Dan Pendidikan Pelatihan Kota
Gorontalo.” Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Melalui
Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pejabat Eselon
Iv Pada Badan Kepegawaian Daerah Dan Pendidikan Pelatihan Kota
Gorontalo 6(1): 19–34.
Ardiana, I.D.K.R, I.A Brahmayanti, Dan Subaedi. 2010. “Kompetensi Sdm Ukm
Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Ukm Di Surabaya.” Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan 12(1): Pp.42-55.
Http://Puslit2.Petra.Ac.Id/Ejournal/Index.Php/Man/Article/View/17988.
Aribawa. 2014. “Biomechanical Strength Analysis Of Mini Anchors For The
Temporomandibular Joint.” Oral And Maxillofacial Surgery 18(4): 425–
30.
Bakti. 2015. “Pengaruh Pembinaan & Pelatihan Dan Akses Pemasaran Terhadap
Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.”
Batubara, Soulthan S. 2020. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Departemen Pengadaan Pt Inalum (Persero).” Liabilities
(Jurnal Pendidikan Akuntansi) 3(1): 40–58.
Bernadi, Josef. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada
Toko Velg Yq.” Comtech: Computer, Mathematics And Engineering
Applications 4(2): 731.
Bimantara, Arfian Putra, Edy Yulianto, Dan Sunarti. 2015. “Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian.” Jurnal Administrasi
Bisnis S1 Universitas Brawijaya 18(1): 85352.
Binks, Martin, Christine Ennew, Dan Christine T Ennew. 2015. “Growing Firms
And The Credit Constraint.” (February).
Bintoro, Daryanto. 2017. “Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.”
Budiarto, Dekeng Setyo, Ervana Vivianti, Dan Rani Eka Diansari. 2021.

87
“Maintaining The Performance And Sustainability Of Msmes With E-
Commerce: Research During The Covid-19 Pandemic.” Journal Of
Economics, Business, & Accountancy Ventura 23(3).
Chen, Haiyang. 2021. “An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College
An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students.”
0810(April).
Dahmen, Pearl, Dan Eileen Rodríguez. 2014. “Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Dalam
Meningkatkan Kinerja Pejabat Eselon Iv Pada Badan Kepegawaian
Daerah Dan Pendidikan Pelatihan Kota Gorontalo.” 7(1).
Dewantoro, Bambang, Agus Putranto, Dan Heri Purwanto. 2023. “Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan Inovasi Produk Terhadap
Kinerja Umkm (Studi Empiris Pada Umkm Di Kabupaten Wonosobo).”
Journal Economic, Management And Business 2: 60–72.
Dwiyanti, Ida Ayu Intan, Dan I Ketut Jati. 2019. “Pengaruh Literasi Keuangan Dan
Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Umkm Di Sidoarjo Risa.”
Tjyybjb.Ac.Cn 27(2): 58–66.
Edy. 2012. “Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana,.”
Elitasi. 2017. “Daftar Pustaka Daftar Pustaka.” Pemikiran Islam Di Malaysia:
Sejarah Dan Aliran 20(5): 40–43.
Https://Books.Google.Co.Id/Books?Id=D9_Ydwaaqbaj&Pg=Pa369&L
pg=Pa369&Dq=Prawirohardjo,+Sarwono.+2010.+Buku+Acuan+Nasio
nal+Pelayanan+Kesehatan++Maternal+Dan+Neonatal.+Jakarta+:+Pt+B
ina+Pustaka+Sarwono+Prawirohardjo.&Source=Bl&Ots=Riwnmmfyeq
&Sig=Acfu3u0hyn3i.
Eresia-Eke, Raath. 2013. “American Finance Association Efficient Capital
Markets : A Review Of Theory And Empirical Work Author ( S ):
Eugene F . Fama Source : The Journal Of Finance , Vol . 25 , No . 2 ,
Papers And Proceedings Of The Twenty- Eighth Annual Meeting Of The
American.” The Journal Of Finance 25(2): 383–417.
Fibriyani, V., & Mufidah, E. (2018). Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap
Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Pasuruan. In Conference
On Innovation And Application Of Science And Technology (Pp. 148–157).
Retrieved From Http://Publishing-Widyagama.Ac.Id/Ejournal-V2/
Index.Php/Ciastech/Article/View/618

Ghazali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 19.
Universitas Diponegoro.
Hasanah. 2016. “Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja
Pemasaran.” Pengaruh Penggunaan Pasta Labu Kuning (Cucurbita

88
Moschata) Untuk Substitusi Tepung Terigu Dengan Penambahan
Tepung Angkak Dalam Pembuatan Mie Kering 15(1): 165–75.
Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/196255896.Pdf.
Hasibuan. 2016. “Manajemen Sumber Daya Manusia.” Hasibuan, M. S., &
Hasibuan, H. M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara.
Hendriyanto. 2017. “Pengaruh Daya Saing Dan Akses Pemasaran Terhadap Kinerja
Pemasaran Asepta Hendriyanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin
Semarang.” 8(November): 11–18.
Imam Pamungkas Walton, Dan Achmad Nurmandi. 2021. “Strategi Bertahan
Umkm Di Tengah Pandemi Covid-19.” Governabilitas (Jurnal Ilmu
Pemerintahan Semesta) 2(2): 154–68.
Jannah, Irawati, Purnomo. 2019. “Miftakhul, Anugrahini, Hadi Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan ,….” : 33–48.
Kasendah, Baby Stephani, Dan Candra Wijayangka. 2019. “Pengaruh Literasi
Keuangan Terhadap Kinerja Umkm.” Almana : Jurnal Manajemen Dan
Bisnis 3(1): 153–60.
Kotler, P., Dan Keller, K. L. 2009. “Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas.”
Kotler. 2000. “From Market Driven To Market Driving.” European Management
Journal 18(2): 129–42.
Krisdanti, Gadiza, Dan Rodhiyah. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Ukm Pada Sektor Industri Pengolahan Makanan
Di Kota Semarang.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis 5(4): 60–71.
Krishna, Ayu S.Sos, Maya Sari, Dan Rofi Rofaida. 2010. “Analisis Tingkat Literasi
Keuangan Di Kalangan Mahasiswa Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Survey Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia (Financial Literacy Level Analysis Among Students And Its
Affecting Factors. Survey On Upi).” Academia.Edu (November): 1–6.
Http://Www.Academia.Edu/Download/39830776/Analisis_Tingkat_Lit
erasi_Keuangan_Di_Ka.Pdf.
Kusuma, Melia, Devi Narulitasari, Dan Yulfan Arif Nurohman. 2022. “Inklusi
Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan
Umkm Disolo Raya.” Among Makarti 14(2): 62–76.
Li, Huaiqin, Dan Jinhwan Hong. 2013. “Factors Influencing Consumers’ Online
Repurchasing Behavior: A Review And Research Agenda.” Ibusiness
05(04): 161–66.
Medury, Bhushan. 2015. “A Sian R Esearch C Onsortium.” Asian Journal Of

89
Research In Business Economics And Management 5(1): 18–23.
Mufidah, Dan Fibriyani. 2018. “Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap.”
(September): 148–57.
Nizar. 2018. “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan Dan Pemasaran
Terhadap Kinerja Usaha Kecil Dan Menengah Sari Apel Di Kecamatan
Tutur.” : 51–69.
Olawale, Fatoki, Dan David Garwe. 2010. “Obstacles To The Growth Of New
Smes In South Africa: A Principal Component Analysis Approach.”
African Journal Of Business Management 4(5): 729–38.
Http://Www.Academicjournals.Org/Ajbm.
Parry, Song. 1997. “A Cross-National Comparative Study Of New Product
Development Processes.”
Pramestiningrum, Dyah Regita, Dan Rr Iramani. 2020. “Pengaruh Literasi
Keuangan , Financial Capital , Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap
Kinerja Usaha Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Jawa Timur.” 9(2):
279–96.
Pratama, Ida Ayu Agung Idawati Dan I Gede Surya. 2020. “Pengaruh Literasi
Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlangsungan Umkm Di Kota
Denpasar.” 2(February): 1–9.
Prihadi, Deddy, Dan Agnes Dwita Susilawati. 2018. “Pengaruh Kemampuan E-
Commerce Dan Promosi Di Media Sosial Terhadap Kinerja
Pemasaraan.” Benefit: Jurnal Manajemen Dan Bisnis 3(1): 15.
Purwaningsih, Kusuma. 2015. “Prosiding Snst Ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik
Universitas Wahid Hasyim Semarang 7.” (2000): 7–12.
Purwidianti, Wida, Dan Tri Septin Muji Rahayu. 2017. “Pengaruh Faktor Internal
Dan Eksternal Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Dan Menengah Di
Purwokerto Utara.” Kinerja 19(2): 151–61.
Putra, I Putu Santika Et Al. 2016. “Experienced Regret , Dan Risk Tolerance Pada
Pemilihan Jenis Investasi.” Journal Of Business And Banking 5(2): 271–
82.
Rafiq. 2022. “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.” Jurnal Dialogika Manajemen Dan Administrasi 3(1): 10–20.
Rahayu. 2017. “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Dan Keberlanjutan
Umkm Di Kota Surabaya.”
Rahayu, Rita, Dan John Day. 2015. “Determinant Factors Of E-Commerce
Adoption By Smes In Developing Country: Evidence From Indonesia.”
Procedia - Social And Behavioral Sciences 195: 142–50.
90
Http://Dx.Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2015.06.423.
Rahmaniyah. 2017. “Pengaruh Literasi Keuangan, Kompetensi Sumber Daya
Manusia Dan Minat Menggunakan E-Commerce Terhadap Kinerja
Keuangan Umkm Pada Masa Pandemi ….” Jimat (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi): 1–11.
Https://Ejournal.Undiksha.Ac.Id/Index.Php/S1ak/Article/View/35273%
0ahttps://Ejournal.Undiksha.Ac.Id/Index.Php/S1ak/Article/Download/3
5273/21390.
Ratnawati, Tri, Dan Hikmah. 2012. “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Ukm.” Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Ukm 2(1): 102–14.
Remund, David L. 2010. “Financial Literacy Explicated: The Case For A Clearer
Definition In An Increasingly Complex Economy.” Journal Of
Consumer Affairs 44(2): 276–95.
Ribot, Jesse C., Dan Nancy Lee Peluso. 2003. “A Theory Of Access.” Rural
Sociology 68(2): 153–81.
Rifai. 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia.” Veithzal Rivai, 2005,
Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaandari Teori Ke
Praktik, Edisi 1, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanistasya. 2019. “The Effect Of Financial Literacy And Financial Inclusion On
Small Enterprises Performance In East Kalimantan.” Jurnal Economia
15(1): 48–59.
Sari. 2016. “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Inovasi Produk Terhadap
Kinerja Ukm Kota Makassar.” Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin
Alauddin Makassar: 1–134.
Sari 2018. “Prospek Financial Technology (Fintech) Di Sumatera Utara Dilihat
Dari Sisi Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan Dan Kemiskinan.” Kajian
Akuntansi 19(1): 9–18.
Shim, J. K., Qureshi, A. A., Siegel, J. G., & Siegel, R. M. 2000. “The International
Handbook Of E Commerce.”
Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kombinasi.”
Suindari, Ni Made, Dan Ni Made Rai Juniariani. 2020. “Pengelolaan Keuangan,
Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Strategi Pemasaran Dalam
Mengukur Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm).” Krisna:
Kumpulan Riset Akuntansi 11(2): 148–54.
Suryani. 2017. “Analisis Literasi Keuangan Pada Pelaku Usaha Mikro Di Kota
Pekanbaru.” Journal Of Chemical Information And Modeling 21(2):
1689–99. Https://Www.Oecd.Org/Dac/Accountable-Effective-

91
Institutions/Governance Notebook 2.6 Smoke.Pdf.
Triandra. 2020. “Analisis Pengaruh E-Commerce Terhadap Peningkatan Kinerja
Umkm (Studi Kasus Pada Umkm Di Kabupaten Sumbawa).” 04(01): 6–
10.
Utaminingsih, Adijati. 2016. “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Dan Kreativitas
Strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran Pada Ukm Kerajinan
Rotan Di Desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara.” Media Ekonomi Dan
Manajemen 31(2): 77–87.
Wahyudiati, Dinar, Dan Isroah. 2018. “Pengaruh Aspek Keuangan Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Kinerja Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Desa Kasongan.” Jurnal Profita
(2): 1–11.
Wanguku, Irene W. 2013. “The Effect Of Electronic Commerce On The Financial
Performance Of Airlines In Kenya. A Case Study Of Kenya Airways.” A
Research Project Submitted In Partial Fulfilment Of The Requirements
For The Degree Of Master Of Science (Finance), University Of Nairobi
(October): 8–10.
Zaenal. 2012. “Umkm Sebagai Tulang Punggung Perekonomian Nasional.
Bandung: Alfabeta.”
Zhaviery, Hizrian Fariz, Hastin Umi Anisah, Dan Anna Nur Faidah. 2019.
“Pengaruh Kepribadian Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Umkm Sasirangan Di Kota Banjarmasi.” Jurnal Sains
Manajemen Dan Kewirausahaan (Jsmk) 3(1): 35–41.
Http://Ppjp.Ulm.Ac.Id/Journal/Index.Php/Jsmk.

92
Lampiran 1

Wonosobo, 10 Juli 2023

Hal : Permohonan Pengistan Kusiner

Kepada Yth.

Bapak/ibu/Saudara/i Responden

Ditempat

Dengan Hormat

Sehubungan dengan adanya penyelesaian tugas akhir sebagai mahasisa


Program Strata Satu (S1) Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo,
saya:

Nama : Mustofa
NIM : 2019100044
Fakultas/Prodi : Ekonomi/Akuntansi
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk menyusun skripsi dengan judul :

‘’PENGARUH LITERASI KEUANGAN, KOMPERASI SUMBER DAYA


MANUSIA, INOVASI PRODUK, AKSES PEMASARAN, DAN E-
COMMERCE TERHADAP KINERJA UMKM’’

Untuk itu saya mengharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi


responden dan mengisi lembar kuisioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, sehingga kerahasiaannya akan
saya jaga sesuai dengan etika penelitian. Atas kesediaan Bapak/Ibu Saudara/i
meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam
penelitian ini saya sampaikan terima kasih.

Peneliti

Mustofa

93
ANGKET
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Mohon isi terlebih dahulu data diri anda.
2. Bacalah pertanyaan terlebih dahulu dengan cermat dan seksama sebelum
bapak/ibu menjawab.
3. Berikan check list (✔) pada jawaban yang telah disediakan dengan
ketentuan
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
TS = Tidak Setuju (2)
N = Netral (3)
S = Setuju (4)
SS = Sangat Setuju (5)
B. Identitas Responden
Nama :
Jenis kelamin :
 Laki-laki (1)
 Perempuan (0)
Usia

 20-29 tahun (1)


 30-39 tahun (2)
 40-49 tahun (3)
 >49 tahun (4)

Pendidikan terakhir

 Sarjana (1)
 Diploma (2)
 SMA / SMK (3)
 SMP (4)
 SD (5)

Nama usaha :
Alamat usaha :

94
Kinerja UMKM (Y)

kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas


tertentu,Untuk mengukur kinerja finansial UMKM dilakukan dengan melihat
indikator keuangan meliputi tingkat keuntungan, tingkat penjualan, dan
efisiensi biaya (Sasono, Alimudin, Kamisutara, & Inayati, 2015).

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Tingkat keuntungan.
1. Semakin banyak penjualan maka semakin besar
pula tingkat keuntuungan.
Tingkat Penjualan
2. Banyaknya jam operasional akan mempengaruhi
tingkat penjualan.
Efesiensi Biaya
3. Biaya operasional akan berbanding lurus dengan
waktu operasional.
Sumber : Alimudin 2015

Literasi Keuangan (X1)

Literasi keuangan dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang untuk


mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk
pengambilan keputusan dengan memahami konsekuensi finansial yang
ditimbulkannya (Krishna, 2010).

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Pengetahuan Umum Keungan
1. Keputusan dalam penyelesaian masalah sangat
bergantung pada pengetahuan keuangan.
Pendapatan
2. Semakin tinggi pengetahuan keuangan, semakin
besar pula peluang pendapatan yang diterima.
Penyelesaian Masalah Keuangan
3. Proses evaluasi menentukan metode penyelesaian
masalah keuangan.
Sumber : Krisna 2010

95
Kompetensi Sumber daya Manusia (X2)

Sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu, dan siaga
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal tersebut dikemukakan oleh
Werther dan Davis dalam Sutrisno Edy (2012).

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Pengetahuan (Knowledge)
1. Pengetahuan tentang produk yang dipasarkan
akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Keterampilan (Skill)
2. Keterampilan pelaku usaha berimbas langsung
pada kesiapan dalam memberikan pelayanan.
Kemampuan (Ability)
3. Kemampuan dalam berinteraksi dengan
pelanggan dapat memberikan nilai lebih kepada
pelaku usaha.
Sumber :Sutrisno 2012

Inovasi Produk (X3)

Inovasi merupakan factor krusial dalam menunjang kesuksesan perusahaan,


baik penyedia jasa manufactur . Inovasi berujung pada introduksi produk
baru.Tipe produk baru berkaitan dengan strategic apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut (Tjiptono 2015).

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Produk Tiruan
1. Meniru produk yang sedang viral akan
meningkatkan daya beli konsumen.
Produk Baru
2. Dengan menciptakan produk baru akan
memperluas pasar.
3. Mengganti produk lama dengan produk baru
yang lebih baik akan meningkatkan daya beli
konsumen.
Sumber : Tjiptono 2015

96
Akses Pemasaran (X4)

American Marketing Association (AMA) dalam Machfoedz (2014) bahwa


akses pemasaran adalah proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan
harga, dan distribusi barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang
memenuhi tujuan individu atau organisasi. Pemasaran bukan hanya periklanan dan
personal selling. Pemasaran mencakup berbagai aktivitas yang ditujukan pada
rangkaian berbagai jenis barang, jasa dan Aktivitas ini meliputi pengembangan,
penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan barang jasa
oleh konsumen maupun industri pengguna.

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Lokasi
1. Lokasi yang strategis akan berdampak pada daya
beli pelanggan.
Penetapan Harga
2. Harga barang dipengaruhi oleh lokasi dan pasar
pembeli.
Promosi
3. Bentuk promosi harus disesuaikan dengan
kondisi pelanggan. Seperti Banner untuk
Instansi, Brosur untuk Siswa, Pamflet untuk
masyarakat umum.
Sumber : Machfoedz 2014

97
E-Commerce (X5)

Suriadinata (2001) mengemukakan bahwa e-commerce sebagai media


informasi dan promosi, situs web sebagai salah satu bentuk e-commerce adalah
media dengan daya jangkau luas serta paling murah dan aman untuk di gunakan
.

STS TS N S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat persetujuan anda dengan pernyataan-pernyataan berikut ini :
Transaksi Mudah Dilakukan
1. Dengan adanya platform jual beli online dapat
memudahkan dalam aktivitas jual beli.
Transaksi Aman
2. Adanya pihak ketiga ikut andil besar dalam
menjamin keamanan transaksi.
Proses Pelayanan Cepat
3. Pelayanan terhadap pembeli dapat dilakukan
setiap saat (real-time).

Sumber : Suriadinata 2001

98
LAMPIRAN 2

DAFTAR RESPONDEN

NO NAMA RESPONDEN NAMA USAHA JENIS USIA PENDIDIKAN


KELAMIN TERAHIR

1 BU NOTO SUWITO TK DEWI RAHAYU 0 3 3

2 PUJI MARTONO CARIKA DIENG MAHARANI 1 4 3

3 ADI SITONANG ADYSTAR EVENT ORGANIZER 1 4 3

4 FATCHTURROHMAN SEMOGA SUKSES 1 4 4

5 RIRIS ANDYKA CARIKATIGADARA 1 4 3

6 MUCHAMAD FODJAR BOSSA BAKERY 1 4 5

7 WAHYU WIDODO AYESHA FOOD 1 4 5

8 WIRIAN TONO KARYA TUNGGAL 1 3 3

9 WAHYU FIFKI ROTI BAKASR 1 1 3

99
10 SIHABUL MILAH JAJANAN RINGAN 1 1 3

11 MUHAMAD FATAH ROTI BAKAR ARINRDA 1 2 4

12 ROHMAT BARWONTO GORENGAN MIROSO 1 2 3

13 JOKO WIGUNA GORENGAN MIROSO 1 2 3

14 DEDI SUPONO MOLEN DAN ONDE ONDE 1 2 3

15 SUGENG RAMADHAN SARI TOYU 1 2 3

16 BURHANUDIN SARI TOYU 1 1 3

17 AMINAH QONITA COLLECTION 0 3 3

18 YAMAH TOKO SEMBAKO 0 3 5

19 JOKO M WARUNG MAKAN 1 2 5

20 SUPRI MASAKAN PADANG 1 3 5

21 SABAR TOKO SEMBAKO JAYA 1 2 3

22 SARMAN WARUNG 1 3 5

100
23 H SUDARMAN ISTANA KAYU BUGANGAN 1 4 3

24 MUHAMMAD NURUDIN CV MADINA MULTI TALENTA 1 3 3


AL MADNA

25 A KOSIM RIZQUNA SABLON 0 3 4

26 AGUS SAFARI BAROKAH 1 4 3

27 RUDI KUISTIANTO TOKO BARU 1 3 3

28 FARIZA MUMTAZ PRINT&COPY 1 1 3

29 FALAH KUSUMA CELLULAR 1 1 3

30 PAK MUSTAJI UD MISO(MIE AYAM BAKSO) 1 3 4

31 BADRUDIN BERKAH SAHABAT 1 2 3

32 AMINAH ARKO 1 4 5

33 MUHDORI YUNA FUNITURE 1 4 5

34 RODIYAH ZAHIRA 0 4 4

35 LATIF LAATSANIA 1 3 3

101
36 SIGIT MEI SETIAWAM OMAH TANI SEEDS 1 4 5

37 MIFTAHUDIN ALIYA MEBEL 1 3 3

38 PARMO KERAJINAN BAMBU 1 3 3

39 CHOIRUL ANWAR AMAZONE LAUNDRY 1 4 5

40 H.ACHMAD HAMDI SARI TOYA 1 3 1

41 SARMIYATI WARUNG MURAH 0 4 4

42 KRISTIANA LAUNDRY 0 2 1

43 WAHYU PRATAMA KOS PUTRA 1 1 3

44 IBU HJ.KHAMDI SITI SARI TOYA 0 3 1


HANIFAH

45 MUHAMMAD MUBAROK CV SUMBER SARI BAROKAH 1 2 1

46 HABIBI GT SARI 1 4 5

47 ARDIAN DWI SAPUTRA UD PUTRA MAS 1 4 5

48 MAHMUDAH MELATI BAKERY 1 4 5

102
49 ROSHIDAH HARSYA 1 4 4

50 SOBRATI KWT MEKAR TANI 0 3 3

51 BU ANDI SUPER BAKSO 0 3 4

52 IR STEFANUS BIKA AMBON 1 4 5

53 SUWARDI SARIJAYA TRALIS SARIJAYA 1 4 4

54 HANAN HARIYOGI M UD.BERKAH 1 1 1

55 SAEFUDIN KHAN'S CARICA 1 4 5

56 ROSMA HANI DIRO'S KRIPIK 0 3 4

57 SLAMET RAHARDJO A'YUNI FRIED CHICKEN 1 3 4


CABANG KALIBEBER

58 RASIM SOMAY 1 2 3

59 MISYANTO BAKSO 1 2 5

60 YASIR BAKSO 1 4 5

103
LAMPIRAN 3

TABULASI DATA

TO TO TO TO AKSES TO E- T0
N KINERJA LITERASI INOVASI
TA TA SDM TA TA PEMASARA TA COMME TA
O UMKM KEUANGAN PRODUK
L L L L N L RCE L
1 5 5 5 15 4 5 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15
2 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
3 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
4 4 5 5 14 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
5 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 12
6 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 4 12 4 5 5 14
7 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 12 5 5 4 14
8 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 3 11
9 2 2 2 6 2 2 2 6 1 2 2 5 2 2 3 7 1 2 2 5 2 2 2 6
10 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 4 14 5 4 5 14 5 5 4 14 4 5 4 13
11 4 4 4 12 3 3 4 10 5 5 5 15 4 5 4 13 4 5 5 14 4 3 3 10
12 4 3 4 11 4 5 5 14 4 4 4 12 3 4 3 10 4 4 4 12 4 3 4 11
13 2 2 2 6 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 3 2 7
14 2 3 2 7 2 2 2 6 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
15 4 3 4 11 4 4 5 13 4 3 3 10 4 4 4 12 5 4 5 14 4 4 3 11
16 4 4 4 12 3 3 4 10 4 2 4 10 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12
17 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12

104
18 5 4 3 12 5 3 4 12 5 3 5 13 3 4 5 12 4 5 5 14 5 3 4 12
19 3 5 5 13 5 5 5 15 4 3 3 10 5 4 4 13 5 4 4 13 5 5 4 14
20 3 5 3 11 4 3 3 10 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
21 3 5 4 12 5 4 3 12 5 3 5 13 4 3 5 12 5 4 4 13 4 4 4 12
22 5 4 3 12 4 5 5 14 4 5 5 14 4 4 4 12 2 2 2 6 5 3 5 13
23 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
24 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11
25 4 3 3 10 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 4 10 4 3 3 10
26 2 3 2 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 3 7 2 3 3 8 3 3 4 10
27 2 2 3 7 2 2 2 6 2 3 2 7 3 2 3 8 3 2 3 8 2 2 2 6
28 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 5 14 5 5 5 15
29 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 3 4 4 11 5 5 4 14 5 4 4 13
30 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
31 4 4 4 12 5 4 5 14 5 4 5 14 5 5 5 15 4 4 4 12 5 4 5 14
32 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
33 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
34 5 4 4 13 5 5 5 15 5 4 4 13 5 4 4 13 4 5 5 14 5 4 5 14
35 2 3 3 8 3 4 3 10 2 3 2 7 3 2 2 7 2 3 2 7 3 4 3 10
36 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
37 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 3 4 4 11
38 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
39 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
40 2 3 4 9 4 4 3 11 3 3 2 8 4 3 3 10 3 3 3 9 3 2 3 8

105
41 4 3 4 11 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 5 13 3 3 4 10 3 3 3 9
42 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 5 13 4 5 5 14 5 5 5 15 4 3 4 11
43 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 4 11
44 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 5 14 5 5 5 15 5 4 4 13 5 4 5 14
45 5 4 5 14 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
46 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12
47 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
48 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
49 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
50 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 12
51 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
52 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 4 10 2 2 3 7 2 3 2 7 3 3 2 8
53 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
54 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 5 14 3 3 5 11
55 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
56 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
57 5 4 4 13 5 4 5 14 5 4 5 14 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 4 12
58 4 5 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
59 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15
60 4 5 5 14 5 5 5 15 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15

106
LAMPIRAN 4

STATISTIK DESKRIPTIF KARAKTERISTIK RESPONDEN

HASIL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN

JENIS KELAMIN

Valid Cumulative
Jenis kelamin Frequency Percent
Percent Percent

Perempuan 11 11.0 11.0 11.0


Laki-laki 49 49.0 49.0 60.0
Total 60 60.0 60.0

HASIL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA

Cumulative
Usia Frequency Percent Valid Percent
Percent
20-29 tahun 7 7.0 7.0 7.0
30-39 tahun 12 12.0 12.0 19.0
40-49 tahun 19 19.0 19.0 38.0
>49 tahun 22 22.0 22.0 60.0
Total 60 60.0 60.0

107
HASIL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
TERAKHIR

Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sarjana 5 5.0 5.0 5.0


diploma 0 0.0 0.0 0.0
smk/sma 27 27.0 27.0 32.0
smp/mts 11 11.0 11.0 43.0
sd/mi 17 17.0 17.0 60.0
Total 60 60.0 60.0

108
LAMPIRAN 5

ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL

Descriptive Statistics
Model N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja umkm 60 6 15 11.95 2.213
Literasi keuangan 60 6 15 12.08 2.381
Kompetensi SDM 60 5 15 12.07 2.476
Inovasi produk 60 6 15 12.33 2.447
Akses pemasaran 60 5 15 11.98 2.534
E-commerce 60 6 15 11.87 2.273
Valid N (listwise) 60

109
LAMPIRAN 6

UJI KUALITAS DATA

UJI VALIDITAS

HASIL UJI VALIDITAS LITERASI KEUANGAN

Correlations
Model L1 L2 L3 TL
L1 Pearson 1 .805** .728** .912**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
L2 Pearson .805** 1 .774** .933**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
L3 Pearson .728 .774 1 .914**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
TL Pearson .912 .933 .914** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

110
HASIL UJI VALIDITAS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

Correlations
Model S1 S2 S3 TS
S1 Pearson 1 .741** .873** .948**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**
S2 Pearson .741 1 .723** .879**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
S3 Pearson .873 .723 1 .942**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
TS Pearson .948** .879** .942** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS INOVASI PRODUK

Correlations
Model I1 I2 I3 TI
I1 Pearson 1 .834** .759** .927**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
I2 Pearson .834** 1 .823** .952**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
I3 Pearson .759** .823** 1 .919**
Correlation
111
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
TI Pearson .927** .952** .919** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS AKSES PEMASARAN

Correlations
Model A1 A2 A3 TA
A1 Pearson 1 .856** .846** .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**
A2 Pearson .856 1 .848** .947**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
A3 Pearson .846 .848 1 .945**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
TA Pearson .954 .947 .945** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

112
HASIL UJI VALIDITAS E-COMMERCE

Correlations
Mode E1 E2 E3 TE
E1 Pearson 1 .724** .808** .927**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**
E2 Pearson .724 1 .694** .886**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
E3 Pearson .808 .694 1 .917**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
** **
TE Pearson .927 .886 .917** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

113
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA UMKM

Correlations
Model K1 K2 K3 TK
K1 Pearson 1 .642** .616** .866**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
K2 Pearson .642** 1 .729** .891**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
K3 Pearson .616** .729** 1 .884**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
TK Pearson .866** .891** .884** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

114
LAMPIRAN 7

HASIL UJI RELIABILITAS LITERASI KEUANGAN

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
Cronbach's Alpha N of Items
on Standardized Items
.907 .907 3

HASIL UJI RELIABILITAS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA


Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based
N of Items
Alpha on Standardized Items
.914 .914 3

HASIL UJI RELIABILITAS INOVASI PRODUK

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based
N of Items
Alpha on Standardized Items
.925 .925 3

HASIL UJI RELIABILITAS AKSES PEMASARAN

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based
N of Items
Alpha on Standardized Items
.942 .942 3

115
HASIL UJI RELIABILITAS E-COMMERCE

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based
N of Items
Alpha on Standardized Items
.896 .896 3

HASIL UJI RELIABILITAS KINERJA UMKM

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based
N of Items
Alpha on Standardized Items
.852 .852 3

116
LAMPIRAN 8

UJI ASUMSI KLASIK

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Model Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .64011611
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .094
Negative -.090
Test Statistic .094
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

117
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
X1 0,267 3,747 Tidak terjadi Multikolinearitas

X2 0,211 4,749 Tidak terjadi Multikolinearitas

X3 0,163 6,141 Tidak terjadi Multikolinearitas

X4 0,255 3,915 Tidak terjadi Multikolinearitas

X5 0,273 3,662 Tidak terjadi Multikolinearitas

HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.180 .304 -.591 .557
Literasi keuangan .010 .044 .058 .232 .817
SDM .026 .048 .152 .541 .591
Inovasi produk -.042 .055 -.243 -.762 .449
Akses pemasaran -.002 .042 -.014 -.056 .956
E-commerce .065 .046 .348 1.412 .164
a. Dependent Variable: ABS_RESI

118
LAMPIRAN 9
GOODNESS OF FIT MODEL (UJI F)
HASIL GOODNESS OF FIT MODEL (UJI F)

ANOVAb
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square

Regression 264.675 5 52.935 118.241 .000b


1
Residual 24.175 54 .448
Total 288.850 59
a. Dependent Variable: Kinerja umkm
b. Predictors: (Constant), akses pemasaran, literasi keungan,
inovasi produk,SDM dan e-commerce

119
LAMPIRAN 10

UJI HIPOTESIS

HASIL UJI HIPOTESIS

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.

Std.
B Beta
Error
1
(Constant) -.417 .487 .856 .396

Literasi
.243 .071 .262 3.439 .001
keuangan
Kompetensi
.198 .077 .222 2.588 .012
SDM
Inovasi
.185 .088 .204 2.093 .041
produk

Akses
.143 .068 .164 2.109 .040
pemasaran

E-
.185 .073 .190 2.529 .014
commerce

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM

120
LAMPIRAN 11

KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summary

R Adjusted Std. Error of the


Model R
Square R Square Estimate

1 .957a .916 .909 .66910


a. Predictors: (Constant), akses pemasaran, literasi keuangan,
inovasi produk,kompetensi SDM, e-commerce

b. Dependent Variable: kinerja umkm

121

Anda mungkin juga menyukai