Anda di halaman 1dari 4

Majas

1.Personifikasi
Contoh:
- Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan.
- Angin berbisik di telingaku.
- Matahari tersenyum di langit.
- Hujan menangis di atas atap.
- Bulan mengejar awan.
- Pohon-pohon menari dengan indah di taman.
2.Metafora
Contoh:
- Sang raja siang bersinar dan membawa kehangatan.
- Dia adalah pelita dalam kegelapan.
- Dia adalah musik dalam hidupku.
3.Asosiasi
Contoh:
- Langit yang biru mengingatkan aku pada kenangan indah masa kecil.
- Bunga mawar merah mengingatkan aku pada cinta yang dahulu.
- Hangatnya api unggun mengingatkan aku pada kedamaian dan kebahagiaan.
- Suara gemericik air mengingatkan aku pada kesegaran dan kebebasan.
- Suasana malam yang gelap mengingatkan aku pada ketakutan dan ketidakpastian.
4.Hiperbola
Contoh:
- Katanya dia berlatih bernyanyi, tapi suaranya bikin pecah gendang telingaku
setiap hari.
- Sudah kubilang berjuta kali.
- Kamu bikin aku gila.
5. Simile
Contoh:
- Dia berbicara seperti air yang mengalir.
- Wajahnya segar seperti buah delima.
- Dia berlari sekuat lembu.
- Wajahnya sebening kristal.
- Ia berlari secepat kilat.
6.Alegori
Contoh:
- Kupu-kupu yang melintas mewakili kebebasan dan transformasi.
- Lumbung padi yang penuh mewakili kesuksesan dan kekayaan.
- Cahaya mentari yang menembus awan mewakili harapan di tengah kesulitan.
- Kapal yang terdampar di tepi pantai mewakili kesendirian dan keputusasaan.
7.Eufemisme
Contoh:
- Dia telah pergi ke alam sana (artinya dia meninggal).
- Dia sedang mengalami kesulitan finansial (artinya dia miskin).
- Dia sedang berada dalam masa transisi (artinya dia sedang dalam masa kesulitan
atau mengalami perubahan).
8.Sinekdoke
Contoh:
- Kepala sekolah memuji murid-murid yang rajin (tetapi dia sendiri sering
terlambat datang ke sekolah).
- Politisi itu berbicara tentang korupsi (tapi dia sendiri terlibat dalam skandal
korupsi).
- Kapten tim bola berbicara tentang persatuan (tapi dia selalu menyalahkan rekan
satu timnya saat kalah).
9.litotes
Contoh:
- Ini bukan hal yang mudah (berarti sangat sulit).
- Dia tidak terlalu buruk dalam bermain musik (berarti sangat hebat dalam bermain
musik).
- Tidak ada sesuatu yang tidak dia bisa lakukan (berarti dia sangat berkompeten
dalam apa saja).
10. Paradoks
Contoh:
- Isi kepalanya begitu bising ketika ia duduk sendiri di ruang keluarga yang begitu
sepi.
- Semua orang hidup untuk mati, tidak ada yang mati untuk hidup.
- Kedatangannya adalah kebahagiaan yang menyedihkan.
11. Antitesis
Contoh:
- Kemarau panjang, hujan yang sangat dibutuhkan.
- Dia adalah cahaya dalam kegelapan, dia juga adalah bayangan dalam cahaya.
- Hidup miskin dengan hati yang kaya, lebih baik daripada hidup kaya dengan hati
yang miskin.
- Dia pandai bicara tapi tidak pandai bertindak.
- Kau bicara dari mulut, tapi aku bicara
12. Ironi
Contoh:
- Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.
- Hari ini hujan deras sekali, benar-benar cocok untuk berenang.
- Ibu bilang tidak boleh makan es krim, tapi dia yang pertama yang menyentuh es
krim itu.
13.sinisme
Contoh:
- Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.
- Hari ini hujan deras sekali, benar-benar cocok untuk berenang.
- Ibu bilang tidak boleh makan es krim, tapi dia yang pertama yang menyentuh es
krim itu.
14 .Sarkasme
Contoh:
- Oh, terima kasih banyak untuk bantuanmu. Tanpa bantuanmu, pasti aku tidak
akan bisa menyelesaikannya
- Ya, benar sekali. Kenapa tidak kita pikirkan hal yang benar-benar penting seperti
ini selama ini?
- Ah, ini pasti cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah.
- Senang sekali bisa bertemu dengan seseorang yang begitu cerdas dan bijaksana.
15. Repetisi
Contoh:
- Rumah adalah tempat yang paling nyaman, rumah juga menjadi tempat bernaung
dari panas dan hujan.
- Tepat, tepat waktu, tepat pada waktunya.
- Sendiri, sendiri, terus-menerus sendiri.
16.klimaks
Contoh majas klimaks:

 Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut turut antre sembako dari
pemerintah.
 Kepala desa, gubernur, hingga presiden sekalipun tidak berhak mencampuri urusan
pribadi seseorang.
17. Antiklimaks
Contoh majas antiklimaks:

 Jangankan jutaan rupiah, ratusan ribu, atau puluhan ribu; seribu rupiah pun ia
enggan memberi.
 Perlombaan ini diikuti oleh peserta level profesional hingga amatir.
 Kepala sekolah, guru, dan siswa hadir dalam acara syukuran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai