Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU PROVINSI NTB

Oleh:

Fariz Ahlul Hikam


0064528378

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 MATARAM
TAHUN PELAJARAN
2023/2024

1
Pembimbing dan Kepala Program Keahlian dari sekolah, Pendamping dan
Pimpinan dari IDUKA
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : Fariz Ahlul Hikam
NISN : 006452837
JURUSAN : TKJ 3
KELAS : XII
LOKASI PKL : DPMPTSP Provinsi NTB
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah di periksa dan disahkan
pada tanggal : bulan Desember 2023

Menyetujui,

Pembimbing, Pendamping DU/DI,

( NANI IRIANTI, S.Pd) ( NOVI HARYANTO, S.Adm )


NIP. NIP. 19711120 199103 1 003

Mengetahui,

Kepala Program Keahlian Pimpinan,

(SETIAWAN, S.St) (WAHYU HIDAYAT, S.STP,MAP)


NIP. 198109272011011002 NIP.198603312004121001

2
MOTTO

“Semua orang genius,jika anda memberitahukan sebuah ikan untuk


memanjat,ia akan memikirkan seluruh hidupnya bahwa dia bodoh”

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji dansyukur praktikan


panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil dari
kegiatan PKL yang dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Laporan ini merupakan hasil
pertanggungjawabkan praktikan selama Enam bulan melaksanakan PKL di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk memenuhi Nilai selama
PKL pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Dalam penyelesaian laporan PKL, praktikan mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, antara lain kepada:
1. Allah SWT dan kedua orang tua berserta keluarga yang telah memberikan
dukungan moril, materil dan spritual.
2. H. MUNAWAR, S. Sos., S. Kom., MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Mataram.
3. Wahyu Hidayat, S.STP, M.AP selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB.
4. Setiawan, S.ST, selaku Kepala Jurusan Teknik komputer dan Jaringan (TKJ).
5. Nani Irianti, S.Pd, selaku Pembimbing Prakerin di Sekolah
6. Novi Haryanto, S.Adm, Selaku Pembimbing pada Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB.
7. Keluarga besar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi NTB, untuk segala bimbingan dan arahan kepada praktikan selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
8. Serta semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Praktikan menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat
kekurangan serta kesalahan dari materi ataupun cara penyajiannya. Oleh

iv
karena itu, praktikan mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini.

Mataram, Desember 2023


Hormat Kami,

FARIZ AHLUL HIKAM

iv
IKHTISAR LAPORAN

Tempat PKL : DINAS PENANAMAN MODAL DAN


PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Alamat : Jl. Udayana No. 4 Mataram, Nusa Tenggara Barat,
83126
Telp. : (0370) 634926
E-mail : dpmptsp@ntbprov.go.id
Waktu Kegiatan : 19 Juni 2023 s/d 09 Desember 2023
Nama Pimpinan : Wahyu hidayat, S.STP., MAP
Nama Pembimbing DU/DI : Novi Haryanto, S.Adm
Jumlah Siswa :4
Kegiatan Yang dilaksanakan : Rangkum data, membantu menyelesaikan Event,
dan Membuat Laporan.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………...………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii

MOTTO................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................. iv

IKHTISAR LAPORAN.......................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................... vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan …………………………………..….. 2
BAB II
PELAKSANAAN PKL ……………………………………………….... 4
2.1 Tempat dan Waktu Kegiat………………………………………….. 4
2.2 Gambaran Umum Organisasi………………………………............. 4
2.2.1 Sejarah Singkat ………………………………………... 4
2.2.2 Struktur Organisasi…………………………………….. 4
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab…………………………..... 5
2.2.4 Fasilitas…………………………………………........... 9
2.3 Ruang Lingkup Pekerjaan ………………………………………… 10
2.4 Landasan Teori ……………………………………………………. 10
2.4.1 Uraian Umum …………………………………………….. 10
a. Instansi …………………………………………...……. 10
b. DPMPTSP …………………………………………....... 10
2.4.2 Uraian Khusus ……………………………………………. 11
a. OSS……………………………………………………………………………………… 11
b. Digital Signature…………………………………………….……………........ 12

iv
c. Disposisi Surat………………………………………………………….…......... 12
d. Perizinan Beusaha………………………………………………………………. 13
e. Input dan Output Data……………………………………………………….. 14
f. Pengarsipan………………………………………………………………………… 14

2.5 Hasil Yang Dicapai ……………………………………………….. 15


2.6 Masalah dan Pemecahannya………………………………………. 15

BAB III
PENUTUP …………………………………………………………….. 16
3.1 Kesimpulan………………………………………………………... 17
3.2 Saran………………………………………………………………. 17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 18
LAMPIRAN – LAMPIRAN………………………………………….. 19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang berada
pada tingkat menengah yang mempunyai tujuan yaitu penguat dalam
mengembangakan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Pada dasarnya
keterampilan yang didapat adalah hasil dari proses pembelajaran yang
dilangsungkan di sekolah ataupun terjun langsung pada industri. Dunia industri
memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran
di Sekolah menengah kejuruan (SMK), dengan adanya kerjasama pelaksanaan
praktik industri. Bagi siswa SMK praktik industri adalah tempat untuk
mempraktekkan ilmu yang didapat dari pembelajaran di sekolah. Dengan
adanyanya praktik industry, siswa juga akan memperolah ilmu baru dengan
terjun langsung kondisi yang riil dengan berhadapan langsung dengan suasana
kerja.
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan sebuah
jurusan/kompetensi keahlian di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang lebih mengkhususkan Siswa dalam pembelajaran Komputer seperti
merakit komputer, menginstalasi hardware dan software, membuat jaringan
komputer dan lain-lain. Salah satu mata pelajaran yang diterima siswa jurusan
TKJ ini adalah Algoritma dan pemrograman dasar, Algoritma dan
pemrograman dasar adalah mata pelajaran produktif yang tergolong kedalam
mata pelajaran golongan C yang terdapat dalam kurikulum KTSP, mata
pelajaran ini merupakan mata pelajaran sulit, hal ini berdasarkan pada hasil
belajar, kurang dari 50% siswa tidak lulus ujian, selain itu berdasarkan hasil
angket yang dilakukan sekitar 63% siswa berpendapat bahwa mata pelajaran
algoritma dan pemrograman dasar adalah pelajaran tersulit, jika siswa
mengalami kesulitan pada mata pelajaran ini maka pemahaman konsep pada
mata pelajaran ini pun mengalami kesulitan karena Arief, dkk.(2012, hlm.7)
membuktikan bahwa kesulitan belajar dapat mempengaruhi pemahaman
konsep, dari 3 indikator yang mereka uji sekitar 46.42% kesulitan belajar ini

1
mempengaruhi pemahaman konsep dan ini merupakan persentase tertinggi
dibandingkan 2 indikator lainnya yang mereka uji. Sedangkan pada mata
pelajaran ini sangat membutuhkan pemahaman konsep yang lebih baik,
pemahaman konsep digunakan untuk menyelesaikan masalah, hal ini sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Munir(2009) bahwa “dalam pelajaran
pemrograman, kita lebih memikirkan pada cara penyelesaian masalah yang
akan diprogram dengan menekankan pada desain atau rancangan yang
mewakili pemecahan masalah tersebut”.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja secara langsung, secara
sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten.
PKL dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional
dan diharapkan akan menerapkan ilmu yang diperoleh, sekaligus dapat
dipraktekkan oleh peserta PKL pada dunia kerja. PKL dapat dilakukan oleh
siswa, mahasiswa dan tenaga kerja baru.Di tingkat mahasiswa, PKL
diimplementasi secara sistematis dengan cara mensinkronisasikan antara
program pendidikan di universitas dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja. Untuk
mencapai tingkat keahlian tertentu itulah, dilaksanakannya PKL yang dalam
bahasa kemahasiswaannya biasa disebut magang.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu pengalaman pendidikan
yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan teoritis dalam situasi praktis di lingkungan kerja. Tujuan utama
dari PKL adalah memberikan pengalaman langsung yang dapat membantu
mahasiswa mengembangkan keterampilan praktis, memahami dinamika
industri, dan membangun jaringan profesional. Melalui kegiatan ini, peserta
PKL diharapkan dapat meraih manfaat yang signifikan dalam mempersiapkan
diri untuk karir masa depan, sambil mengeksplorasi dan mengonfirmasi minat
serta kompetensi mereka di dunia kerja.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nila dan mengikuti ujian
nasional.

2
2. Melatih perkembangan diri dalam bidang kerja,guna memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja professional di masa yang akan dating
3. Menguji sejauh mana kemampuan yang dimiliki yang sudah di
peroleh di sekolah untuk di praktekkan.
4. Mengenalkan organisasi di sebuah perusahaan.
5. Meneliti permasalahan yang terjadi di bidang kerja.
6. Mencari solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut.
7. Memberikan bentuk nyata dari sebuah pengalaman dalm menghadapi
permasalahan-permasalahan.
8. Menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai tenaga kerja.
9. Sebagai salah satu bentuk penyatuan antara pengetahuan dan
keterampilan untuk membentuk kepercayaan diri dan mandiri.

3
BAB II
PELAKSANAAN PKL

2.1 Tempat dan Waktu


Tempat : DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU Jl. Udayana No. 4 Mataram, Nusa Tenggara Barat,
83126
Waktu : 19 Juni 2023 s/d 09 Desember 2023
2.2 Gambaran Umum Organisasi atau DU/DI
2.2.1 Sejarah Singkat
Secara keseluruhan dalam lingkup Pemprov, DPM-PTSP Provinsi NTB
dalam aktivitasnya harus memberikan kontribusi menuju terwujudnya Visi
Daerah. Upaya mewujudkan visi daerah tersebut, merupakan tugas seluruh
SKPD di NTB dan juga seluruh komponen masyarakat lainnya, seperti
Pengusaha (Private Sektor) dan Masyarakat (Civil Society). Khusus DPM-
PTSP Provinsi NTB diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui upaya
mewujudkan masyarakat beriman, maju dan sejahtera melalui Penanaman
Modal di daerah. Institusi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab
untuk mewujudkan masyarakat beriman, maju dan sejahtera tidak hanya
dilakukan oleh DPM-PTSP saja namun banyak pihak yang memiliki
kontribusi, baik lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah.
Dalam konteks ini, DPM-PTSP Provinsi NTB memiliki kompetensi sebagai
koordinator dan fasilitator.
2.2.2 Struktur Organisasi

4
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab
a. Kepala Dinas

 Menyelenggarakan kebijakan strategis pengendalian dan pembinaan


serta fasilitasi kegiatan penanaman modal danpelayanan terpadu satu
pintu;
 Merumuskan bahan kebijakan strategis pengendalian dan pembinaan
serta fasilitasi kegiatan penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu;

 Menyelenggarakan kebijakan strategis pengendalian dan pembinaan


serta fasilitasi kegiatan penanaman modal danpelayanan terpadu satu
pintu;

 Merumuskan bahan kebijakan strategis pengendalian dan pembinaan


serta fasilitasi kegiatan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu serta Kesekretariatan.

 Merumuskan bahan kebijakan penetapan pemberian fasilitas di


bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi;

 Merumuskan bahan penetapan/ pembuatan peta potensi investasi


provinsi;

 Merumuskan bahan kebijakan penyelenggaraan promosi penanaman


modal yang menjadi kewenangan Daerah provinsi;

 Merumuskan bahan dan menyelenggarakan pelayanan perizinan dan


nonperizinan secara terpadu satu pintu;

 Merumuskan bahan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas


Daerah kabupaten/kota;

 Merumuskan bahan kebijakan penanaman modal sesuai peraturan


perundang-undangan;

5
 Merumuskan bahan dan menyelenggarakan pengendalian
pelaksanaan penanaman modal yangmenjadi kewenangan Daerah
provinsi.

 Merumuskan bahan kebijakan pengelolaan data dan informasi


perizinan dan nonperizinan penanaman modal yang terintergrasi
pada tingkat Daerah provinsi.

 Merumuskan bahan kebijakan kerjasama antar daerah, instansi


vertical dan lembaga sesuai dengan fungsinya masing-masing;

 Merumuskan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi,


pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi serta administrasi
lingkup kegiatan Dinas; n. Merumuskan dan melaksanakan
penyusunan bahan/ materi RENSTRA, RENJA, RKT, RKA, DPA,
DIPA,TAPKIN, LKjIP/LAKIP,LKPJ,LPPD, ILPPD, SOP dan
laporan lingkup kegiatan Dinas;

 Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan; dan


 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
b. Sekretaris

 Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian dan


pembinaan kegiatan Kesekretariatan;

 Menyusun bahan pelaksanaan urusan keuangan, surat menyurat,


kearsipan, kepegawaian, pengelolaan asset/barang daerah serta
urusan rumah tangga Dinas;

 Menyusun dan melaksanakan pengumpulan dan pengolahan


penyusunan bahan/ materi RENSTRA, RENJA, RKT, RKA, DPA,
DIPA,TAPKIN, LKjIP/LAKIP,LKPJ,LPPD, ZILPPD, SOP dan
laporan lingkup kegiatan Dinas;

 Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi,


pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi serta administrasi;

6
 Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
c. Koordinator Jabatan Fungsional dan Kelompok Jabatan
Fungsional Penanaman Modal
 Menyusun bahan pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana
umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman
modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;
Menyusun bahan pengkajian, penyusunan dan pengusulan
deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah;

 Menyusun bahan pengembangan potensi dan peluang penanaman


modal lingkupdaerah dengan memberdayakan badan usaha melalui
penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan dan daya
saing penanaman modal lingkup daerah;

 Menyusun bahan penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi


promosi penanaman modal lingkup daerah;

 Menyusun bahan perencanaan kegiatan promosi penanaman modal


di dalam dan luar negeri;

 Menyusun bahan penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi


penanaman modal;

 Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman


modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah;

 Menyusun bahan pelaksanaan pembinaan, fasilitasi penyelesaian


permasalahan penanaman modal, dan pendampingan hukum;

 Menyusun bahan pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban


perusahaan penanaman modal sesuai dengan ketentuan kegiatan
usaha dan peraturan perundang-undangan;

 Menyusun bahan pembangunan dan pengembangan serta


pengelolaan system informasi penanaman modal;

7
 Menyusun bahan pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah pusat,
perangkatdaerah teknis terkait perencanaan, deregulasi, dan
pengembangan iklim penanaman modal lingkup daerah berdasarkan
sektor usaha;

 Menyusun bahan usulan RENSTRA, RENJA, RKT, RKA, DPA,


DIPA, TAPKIN, LKjIP/ LAKIP, LKPJ, LPPD, ILPPD, SOP dan
laporan kegiatan Penanaman Modal;

 Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi,


pengendalian, monitoring dan evaluasi;

 Menyusun bahan penyusunan laporan perencanaan, pengembangan


iklim, promosi, pembinaan, pengendalian, pelaksanaan, pengaduan
dan pengawasan penanaman modal pada sistem teknologi informasi
(secara elektronik) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan


sesuai dengan bidang tugas dan fungsi
d. Koordinator Jabatan Fungsional dan Kelompok Jabatan
Fungsional Pelayanan

 Menyusun bahan pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha dan


nonperizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

 Menyusun bahan pelaksanaan, pemeriksaan, identifikasi,


verifikasi/validasi dan pengolahan data perizinan berusaha dan
nonperizinan;

 Menyusun bahan pelaksanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi


dan pengadministrasian pelayanan perizinan berusaha dan
nonperizinan;

 Menyusun bahan pelaksanaan pemberian informasi, publikasi,


konsultasi, pengaduan perizinan berusaha dan nonperizinan;

8
 Menyusun bahan pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat dalam
rangka pelayanan perizinan dan nonperizinan;

 Menyusun bahan pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan


berusaha dan nonperizinan;

 Menyusun bahan pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah pusat


dan perangkat daerah teknis dalam rangka pelayanan perizinan
berusaha dan nonperizinan;

 Menyusun bahan pelaporan pelaksanaan pelayanan, pengelolaan


pengaduan masyarakat, pengelolaan informasi, penyuluhan kepada
masyarakat, dan pelayanan konsultasi perizinan berusaha dan
nonperizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

 Menyusun bahan usulan RENSTRA, RENJA, RKT, RKA, DPA,


DIPA, TAPKIN, LKjIP/ LAKIP, LKPJ, LPPD, ILPPD, SOP dan
laporan kegiatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

 Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring dan


evaluasi;
 Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi

2.2.4 Fasilitas
Kantor DPMPTSP Provinsi NTB memiliki fasilitas yaitu :
 Fasilitas Berupa Layanan
a. Layanan Perizinan
b. Penanaman Modal
c. Rencana dan Realisasi Investasi
d. Permohonan Pengduan
e. Tracking Izin Terbit
f. Persyaratan dan Mekanisme Perizinan

9
g. Panduan OSS-RBA
h. Informasi Perizinan
 Fasilitas Berupa Barang Dan Tempat
a. Musholla
b. Kamar Mandi
c. Printer
d. Komputer
e. Meja
f. Kursi
g. Wifi
2.3 Ruang Lingkup Pekerjaan
a. Membantu tugas PPID dalam melakukan pembuatan Media Informasi
dan publikasi
b. Membantu melakukan Pemeliharaan Jaringan Internet
c. Membantu membuat Rekapitulasi Data Pelaku Usaha
d. Mendampingi Petugas Help Desk dalam memberikan layanan informasi
terkait perijinan kepada pelaku usaha
d. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan
2.4 Landasan Teori
2.4.1 Uraian Umum
a. Instansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, Instansi
adalah badan pemerintah umum (seperti jawatan atau kantor). KBBI
juga memberikan pengertian lain instansi, yakni tingkatan
(pengadilan), dan instansi adalah tingkatan (dalam rapat dan
sebagainya). Dengan pengertian instansi adalah badan pemerintah
umum, tidak heran banyak orang yang lebih memahaminya sebagai
lembaga pemerintah. Istilah instansi memang sering digunakan
dengan menambahkan kata-kata pemerintah sehingga sering dianggap
menjadi instansi pemerintah. Padahal, ada juga instansi yang bukan
milik pemerintah, tetapi punya perseorangan.

10
Instansi pemerintah adalah semua lembaga pemerintah yang
melaksanakan fungsi pemerintahan di lingkungan eksekutif baik di
pusat maupun daerah yang menerima komisi-komisi, dewan, badan
yang mendapat dana dari APBN/APBD. Instansi pemerintah didirikan
untuk tidak berorientasi pada keuntungan dengan modal yang berasal
dari pajak, retribusi atau subsidi. Sementara itu, instansi swasta
merupakan badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang
atau sekelompok orang. Instansi swasta mempunyai tujuan untuk
mencari keuntungan semaksimal mungkin, untuk mengembangkan
usaha dan modalnya, serta membuka lapangan pekerjaan. Instansi
swasta dibentuk dan didanai dari pribadi maupun kelompok, tidak ada
modal pemerintah. Istilah instansi tidak dapat terlepas dari kehidupan
sehari-hari masyarakat. Instansi baik pemerintah maupun swasta
diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, meski
tetap berorientasi pada keuntungan.

b. DPMPTSP

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


(DPMPTSP) merupakan lembaga yang memegang peranan dan fungsi
strategis di bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu,
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman Modal
yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Tugas Pembantuan
yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi, yang meliputi bidang
Potensi, Promosi, Perizinan, Pengembangan dan Kerjasama.
Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, tugas pokok Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal
dan bidang pelayanan terpadu satu pintu.
2.4.2 Uraian Khusus
a. OSS
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online
Single Submission (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan

11
oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem
elektronik yang terintegrasi.
OSS digunakan dalam pengurusan izin berusaha oleh pelaku usaha
dengan karakteristik sebagai berikut: Berbentuk badan usaha maupun
perorangan; Usaha mikro, kecil, menengah maupun besar; Usaha
perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah berdiri
sebelum operasionalisasi OSS. Usaha dengan modal yang seluruhnya
berasal dari dalam negeri, maupun terdapat komposisi modal asing.

b. Digital Signature
Digital Signature adalah jenis tanda tangan yang menggunakan
pin atau algoritma matematika untuk menandatangani dan
memvalidasi keaslian suatu dokumen elektronik, file, atau perangkat
lunak. Sehingga, file yang Anda kirim secara digital bisa sampai ke
penerima yang dituju dalam format asli tanpa perubahan sedikitpun.
Alhasil, file Anda dijamin asli dan terhindar dari pemalsuan
dokumen maupun pemalsuan tanda tangan .
Di Indonesia sendiri, digital signature disebut juga
dengan Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi . Jenis tanda tangan
elektronik ini memiliki Sertifikat Elektronik keluaran Penyelenggara
Sertifikat Elektronik (PSrE) yang bisa menjamin keabsahan dan
keaslian tanda tangan tersebut.
c. Disposisi Surat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disposisi adalah
pendapat seorang pejabat mengenai urusan yang termuat dalam suatu
surat dinas, yang langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan
atau pada lembar khusus. Walaupun kegiatan surat-menyurat telah
berubah dari manual menjadi elektronik, tapi masih dibutuhkan proses
disposisi. Adapun tujuan adanya disposisi adalah agar staf bisa

12
menindaklanjuti perintah yang diberikan atasan tepat sesuai perintah
yang tertulis di dalam surat.

Setelah mengerjakan perintah tersebut, staf tidak langsung


memberikannya ke atasan, tetapi harus melalui staf administrasi yang
akan memberikan lembar disposisi untuk diisi. Beberapa hal yang
perlu diisi pada lembar disposisi antara lain nomor surat dan indeks
kode administrasi. Setelah selesai mengisi lembar disposisi, maka surat
disposisi akan diberikan staf administrasi.
d. Perizinan Beusaha
Perizinan berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada
pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan atau
kegiatannya. Dengan kegiatan ini kita ingin meningkatkan pemahaman
para pelaku industri agar mengetahui aturan terbaru. Penerapan
perizinan berusaha berbasis risiko mengubah pendekatan kegiatan
berusaha dari berbasis izin ke basis

Apa itu Perizinan Berusaha Berbasis Risiko? Perizinan


Berusaha Berbasis Risiko Atau Online Single Submission Risk Based
Approach (OSS-RBA) adalah perizinan berusaha yang diberikan
kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan
usahanya yang dinilai berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha.
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem
Online Single Submission (OSS) merupakan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. OSS Berbasis
Risiko wajib digunakan oleh Pelaku Usaha, Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan
Bebas (KPBPB).Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2021 terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349 Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah
diimplementasikan dalam Sistem OSS Berbasis Risiko.

13
e. Input dan Output Data
 Input
Input adalah semua data dan perintah yang dimasukkan ke dalam
memori komputer untuk selanjutnya diproses lebih lanjut oleh
prosesor. Sebuah perangkat input adalah komponen piranti keras
yang memungkinkan user atau pengguna memasukkan data ke
dalam komputer, atau bisa juga disebut sebagai unit luar yang
digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam
mikroprosesor.

 Output
Output adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang dapat
digunakan. Artinya komputer memproses data-data yang diinputkan
menjadi sebuah informasi. Yang disebut sebagai perangkat output
adalah semua komponen piranti keras yang menyampaikan
informasi kepada orang-orang yang menggunakannya.
f. Pengarsipan

Pengarsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan,


penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan,
dan perawatan serta penyiapan arsip menurut sistem tertentu (Badri,
2007). Jadi, pengarsipan adalah proses menyimpan dan mengelola data
arsip menurut sistem pengarsipan tertentu.

Data yang di pindahkan dan tidak lagi digunakan secara aktif ke


perangkat penyimpanan terpisah untuk penyimpanan jangka
panjang. Data arsip terdiri dari data lama yang tetap penting bagi
organisasi atau harus disimpan untuk referensi di masa mendatang
atau alasan kepatuhan terhadap peraturan . Arsip data diindeks dan
memiliki kemampuan pencarian, sehingga file dapat ditemukan dan
diambil.

Data yang diarsipkan disimpan pada tingkat penyimpanan berbiaya


lebih rendah, sehingga mengurangi konsumsi penyimpanan utama dan
biaya terkait. Aspek penting dari strategi pengarsipan data bisnis

14
adalah menginventarisasi datanya dan mengidentifikasi data apa yang
merupakan kandidat untuk pengarsipan.

Beberapa sistem pengarsipan memperlakukan data arsip sebagai


hanya-baca untuk melindunginya dari modifikasi, sementara produk
pengarsipan data lainnya memungkinkan penulisan dan pembacaan.
2.5 Hasil Yang Dicapai

a. Memperhatikan cara menerima pelaku izin berusaha yang datang ke


instansi sehingga menjadi bisa dan sekaligus melatih mental untuk melatih
cara bicara yang baik dan sopan kepada pelaku izin berusaha.

b. Memahami cara Penggunaan dan Operasional Aplikasi Media Editing

c. Memahami cara penggunaan Aplikasi Microsoft Excel

d. Memahami tentang website digital signature sehingga bisa menggunakan


website tersebut dengan baik dan benar.

e. Memperhatikan bagamana cara atasan memimpin instansinya dengan baik


dan benar serta memahami cara berperilaku sesuai aturan di kantor atau
instansi

f. Memahami cara merekap dan megarsip data.

g. Memiliki gambaran tentang bagaimana ruang lingkup kerja di DPMPTSP


Provinsi NTB

2.6 Masalah dan pemecahannya

PERMASALAHAN SOLUSI PEMECAHANNYA

Pada awal-awal pelaksanaan PKL pada Mengenalkan diri dan beradaptasi


bulan juni hingga juli, saya belum dengan baik di instansi tempat PKL,
mengerti ataupun memahami tentang Serta budayakan bertanya jika belum
instansi tempat PKL dan belum paham memahami tentang tugas yang di
dengan tugas yang di berikan kepada berikan.
saya
Saat mengerjakan Rekap data Bertanya kepada staff pegawai dan di

15
perizinan, ada beberapa yang belum bimbing hingga bisa mengerjakan
saya pahami mulai dari menyusun Rekapitulasi perizinan dengan benar
berdasarkan katagori, mengumpulkan dan teliti serta bisa mengumpulkan
dan memasukkan data (harian, dan memasukkan data perizinan di
bulanan, tahunan) perizinan di aplikasi excel dengan benar dan teliti.
excel dan keliru pada saat
menjumlahkan.
Karena masih pemula, pada saat di Bertanya kepada para staff pegawai
berikan tugas untuk mengantar surat yang kemudian di tunjukkan ruangan
ke ruangan satu menuju ruangan mana yang akan di tuju
lainnya, dan hal itu membuat saya
kebingungan ruangan bagian mana
yang akan saya tuju
Diminta untuk membuat Design Poster Meminta bimbingan dan arahan dari
Peringatan HUT RI, saat itu saya pegawai di bagian PPID, sehingga
belum terlalu mahir untuk membuat saya dapat menyelesaiantugas yang
design poster dengan menggunakan diberikan
Aplikasi Adobe Photoshop
Rasa bosan, tidak nyaman, dan mau Banyak-banyak beradaptasi dengan
sekolah saja para pegawai staff di kantor dan
nikmati maa – masa PKL.

BAB III
PENUTUP

16
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, maka
dapat disimpulkan bahwa praktik kerja lapangan itu sangat penting bagi
pelajar sekolah menengah kejuruan. Karena secara langsung dapat terjun
langsung ke lapangan, serta dituntut untuk bertanggungjawab atas apa yang
dilaksanakan dalam praktik kerja lapangan tersebut.
Banyak hal yang didapatkan, baik dari ilmu, pengalaman, pengetahuan,
dan semua hal mengenai dunia kerja. Pengalaman yang didapatkan di
lapangan kerja khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih praktis jika
di bandingkan pelajaran yang diterima di sekolah. Hal ini disebabkan di
lapangan dituntut untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dengan
kesalahan sekecil mungkin.
Pada intinya, kegiatan praktik kerja lapangan sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. praktik kerja lapangan ini
juga bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan pemantapan
kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja agar bisa lebih mudah
melakukannya,karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.

3.2 Saran

1. Kepada pihak instansi di DPMPTSP Provinsi NTB agar bisa menjelaskan


materi terlebih dahulu sebelum memberikan tugas kepada peserta PKL
dengan metode yang sifatnya lebih komunikatif dan partisipatif, sehingga
setelah kegiatan PKL ini, agar ilmu yang telah didapatkan benar-benar bisa
bermanfaat di masa yang akan datang. Dalam penerimaan dan penempatan
para siswa yang melaksanakan Praktik, hendaknya mempertimbangkan
bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat
mengembangkan ilmu yang dimiliki dan juga dapat menambah
pengetahuan.

2. Kedepannya untuk pembimbing dari Sekolah SMKN 02 Mataram


dimohon untuk memperhatikan bimbingan untuk siswa agar hasil yang

17
didapat siswa bisa lebih memuaskan.
3. Pembekalan yang diberikan oleh sekolah harus diikuti dengan baik dan
tertib sehingga memudahkan saat pelaksanaan praktik kerja.
4. Persiapkan kemampuan maupun keterampilan sebaik mungkin
sebelum masuk dunia kerja.
5. Menjaga kerahasiaan dan nama baik instansi atau kantor tempat
pelaksanaan praktik kerja lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

18
https://www.bola.com/ragam/read/5173477/apa-itu-instansi
https://data.ntbprov.go.id/group/dinas-penanaman-modal-dan-pelayanan-terpadu-
satu-pintu?
search_api_views_fulltext=pengertian&sort_by=changed&sort_order=DESC
https://kek.go.id/online-single-submission#:~:text=Perizinan%20Berusaha
%20Terintegrasi%20Secara%20Elektronik,melalui%20sistem%20elektronik
%20yang%20terintegrasi.
https://glints.com/id/lowongan/tanda-tangan-digital/
https://mekarisign.com/id/blog/apa-itu-digital-signature/
https://kumparan.com/berita-update/pengertian-disposisi-surat-dan-manfaatnya-yang-
perlu-anda-tahu-1w8NPoVj8qn/full
https://paralegal.id/pengertian/perizinan-berusaha/
https://investasi-perizinan.ntbprov.go.id/2023/02/21/apakah-oss-rba-itu/
https://farreldaffa007.medium.com/pengertian-input-dan-output-d2d35efedc55
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7100/TA%20BAB%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
https://www.techtarget.com/searchdatabackup/definition/data-archiving

LAMPIRAN – LAMPIRAN

19
 Lampiran-lampiran selama masa pelaksanaan PKL

( Pelaksanaan apel pagi yang di lakukam tiap hari senin sampai kamis)

( Daftar Rekapitulasi Perijinan menggunakan Microsoft Exel)

(Design Poster HUT RI menggunakan Adobe Photoshop)


( Mengikuti Kegiatan Stanting di Kec. Montong Gading, Lotim)
Daftar absensi Siswa

20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai