Apa yang dimaksudkan dengan gambar terbuka adalah kita hanya akan
membuat gambar bentangan untuk “selimut” saja. Gambar alas kita abaikan,
karena secara otomatis alasnya identik dengan benda yang dibuat. Misalnya
untuk benda slindris dan konis alasnya pasti berbentuk lingkaran.
Sedangkan untuk benda prismatis dan pyramidal juga menyesuaikan seperti
segi tiga, segi empat, segi lima, dan seterusnya.
A. Pembuatan Bukaan / Bentangan Benda Slindris
Pembuatan gambar bukaan / bentangan untuk benda slindris dapat
dilakukan secara grafis dan matematis. Pada benda slindris sederhana,
pembuatan gambar bukaan secara grafis dilakukan dengan cara membagi
lingkaran dan membuat garis sejajar.
Sedangkan untuk cara matematis kita bisa menentukan panjang seliut (L)
dengan rumus keliling lingkaran. Untuk ukuran lain yang bisa dihitung
dengan pasti adalah diameter (D), tinggi maksimal (H), dan tinggi minimal
(h). Ilustrasi pembuatan pembuatan gambar bukaan / bentangan benda
slindris terpancung dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut ini
5.7 Gambar Bukaan / Bentangan Benda Konis Sederhana secara Grafis dan
Matematis
Untuk benda konis terpancung, ukuran yang dapat kita tentukan secara
matematis adalah diameter terbesar (D), diameter terkecil (h), panjang garis
miring konis utuh (S), dan panjang garis miring konis terpancung (s).
Pada contoh penjelasan pada materi ini, yang digunakan adalah prisma segi
enam. Pada prisma segi enam sederhana, ukuran yang sudah pasti adalah
panjang sisi prisma (S) dan tinggi prisma (H). sedangkan ukuran yang dapat
dihitung secara matematis adalah panjang bentangan (L) yang didapat dari
rumus L= 6 kali sisi prisma.
Jika pada benda konis alasnya selalu berbentuk lingkaran, pada benda
piramidal, alasnya selalu berbentuk selain lingkaran. Bisa segi tiga, segi
empat, segi lima, atau segi yang lain, baik yang beraturan maupun tidak
beraturan.
Pada contoh penjelasan pada materi ini, yang digunakan adalah piramida
segi empat. Pada prisma segi enam sederhana, ukuran yang sudah pasti
adalah panjang sisi piramida dan tinggi piramida. Pada pembuatan gambar
bukaan / bentangannya, yang harus dibuat terlebih dahulu adalah
perhitungan matematis untuk menentukan panjang sejati (true length).
Nilai panjang sejati (true length) dapat ditemukan dengan membuat busur
dari puncak piramida ke ujung piramida dalam arah diagonal. Selanjutnya
titik tersebut diarahkan ke titik terbawah piramida, dan diarahkan menuju
puncak piramida. Dari cara ini kita dapat menemukan nilai panjang sejati
piramida.
Setelah itu barulah kita dapat membuat gambar bentangan piramida dengan
cara yang hampir sama dengan gambar bentangan konis. Ilustrasi cara
menemukan panjang sejati dan menentukan gambar bukaan / bentangan
piramida tertutup dapat dilihat pada gambar 5.11 berikut ini
5.11. Cara Menentukan Panjang Sejati dan Bukaan Limas Segiempat
Tertutup
Pada piramida terpancung, jika potongannya berupa garis lurus, maka
gambar bukaan / bentangannya akan lebih sederhana, karena prinsipnya
hampir sama dengan gambar bukaan / bentangan pada piramida utuh.
Secara matematis, ukuran yang dapat kita ketahui adalah panjang sisi alas
piramida (A dan B), dan panjang garis miring piramida (C). Secara grafis,
yang dapat kita lakukan adalah menentukan panjang sejati. Ilustrasi
pembuatan gambar bukaan / bentangan piramida terpancung mengikuti
mengikuti pola pemotongan seperti ditunjukkan pada gambar 5.12 berikut
ini
LEMBAR PRAKTIKUM
Tugas:
Buatlah gambar bukaan /bentangan dari benda seperti gambar berikut ini,
secara Matematis atau Grafis.
JAWAB :
RANGKUMAN
Soal :
1. Perhatikan gambar 2 dimensi benda berikut ini. Buatlah gambar bukaan /
bentangan prisma yang diketahui panjang sisinya 25 mm, tinggi prisma 100
mm berikut ini. Secara matematis.