Anda di halaman 1dari 6

1

BEST PRACTICE
MENGGUNAKAN METODE STAR
(SITUASI, TANTANGAN, AKSI DAN REAKSI)

Terkait Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Klasikal


Topik Manajemen Waktu dengan Metode Problem Based Learning

Oleh :

Adi Sukardi, M.Pd


2016230099

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 2


BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
2

BEST PRACTICE
MENGGUNAKAN METODE STAR
(SITUASI, TANTANGAN, AKSI DAN REAKSI)
Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Klasikal
Topik Manajemen Waktu dengan Metode Problem Based Learning

A. PENDAHULUAN
Perkembangan di era digital telah mengubah pola kehidupan bagi manusia.
Penggunaan gadget bagi semua kalangan usia menjadi hal yang lumrah. Interaksi tidak
hanya terbatas oleh kehidupan nyata, namun menjadi lebih intens di dunia maya melalui
berbagai kanal media sosial, seperti facebook, instagram, tiktok, twitter, whatsapp,
telegram dan lainnya. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriana, remaja usis
10-18 tahun memiliki gadget dan menggunakannya secara terus menerus. Mereka
menggunakan gadget selama 5-7 jam atau 300-420 menit dalam sehari. Riset Kominfo dan
UNICEF mengenai perilaku anak dan remaja dalam menggunakan internet. Menurut data
terbaru, setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna
internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang mereka
gunakan.
Kondisi pada remaja pada umumnya ini dialami juga oleh peserta didik di SMP
Plus Al-Amin. Guru BK telah menyebarkan angket AKPD di awal tahun pelajaran kepada
seluruh peserta didik. Di kelas VII.2 guru BK mendapatkan hasil sebanyak 24 dari 30
siswa kelas VII.2 yang sering lupa waktu letika bermain / membuka media sosial
disebabkan karena adanya kesenangan bermain medsos, berinteraksi dengan teman di
media sosial atau scroll video sehingga menimbulkan rasa ketagihan dan ketergantungan
untuk terus membuka medsos. Ditambah lagi dengan disiplin diri yang rendah dan kurang
bisa manajemen waktu sehingga tidak mampu untuk mengontrol waktu saat membuka
medsos, durasi yang tidak dibatasi sangat memungkinkan peserta didik menjadi lupa
waktu.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut guru BK membuat rencana layanan
dasar berupa layanan bimbingan klasikal dengan topik ‘manajemen waktu agar hidup lebih
teratur’. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Problem based Learning dengan
teknik penugasan (resitasi terstruktur) membuat agenda harian. Tujuan dari layanan ini
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik untuk
kehidupan sehari-hari dengan tujuan khusus sebagai berikut :
3

1. Peserta didik dapat mencatat aktivitas sehari-hari ke dalam agenda harian (C1)
2. Peserta didik dapat menganalisis kegiatan penting dan tidak penting (C4)
3. Peserta didik dapat menganalisis kegiatan rutin dan insidental (C4)
4. Peserta didik dapat menganalisis kegiatan mendesak dan tidak mendesak (C4)
5. Peserta didik menyusun agenda harian dengan tepat (C6)

B. PEMBAHASAN
1. Situasi
Kegiatan layanan dibuka dengan salam dan membangun raport dengan peserta
didik sebelum belajar dimulai. Doa bersama agar Allah memberikan keberkahan dan
kemudahan dalam menangkap ilmu pengetahuan yang akan dipelajari. Setelah siswa
siap, guru BK mengajak peserta didik untuk bermain games ‘toples kosong’. Setiap
kelompok dibagikan ‘modal’ yang sama yaitu gelas plastik kosong, beras, kacang hijau
dan kelereng semua diukur dalam takaran yang sama. Setiap kelompok dipersilakan
mengisi gelas tersebut dengan semua bahan yang diberikan sampai penuh terisi. Games
ini memiliki makna pengaturan waktu dengan aktivitas yang mendahulukan prioritas
dalam hidup. Kelereng dianalogikan dengan aktivitas yang memiliki prioritas tinggi
seperti ibadah dan belajar, kacang hijau dianalogikan sebagai aktivitas prioritas kedua
seperti membantu pekerjaan orangtua, ekstrakurikuler, hobi dan lainnya. Sedangkan
beras dianalogikan sebagai kegiatan yang bersenang-senang seperti main games,
membuka media sosial, nonton film, dan lainnya. Peserta didik terlihat sangat antusias
mengikuti setiap instruksi guru BK.
Memasuki tahap inti, guru BK menayangkan 2 video, video pertama tentang
seorang anak yang terhipnotis untuk terus menatap dan bermain dengan handphone-
nya dan mengabaikan lingkungan sekitar. Video kedua menjelaskan narasi tentang
waktu, suatu yang sangat berharga yang dimiliki oleh semua orang. Peserta didikpun
bersemangat saat diminta untuk memberikan komentar dari kedua video tersebut.
Kemudian guru BK memaparkan materi terkait manajemen waktu bagi seorang pelajar,
seluruh siswa menyimak dengan seksama sesekali guru BK melontarkan ice breaking
atau yel-yel agar konsentrasi peserta didik dapat terjaga sampai akhir.
Tahapan selanjutnya setelah pemaparan materi oleh guru BK yaitu peserta didik
diminta menuliskan aitivitas mereka sejak bangun tidur sampai waktunya tidur dalam
lembar kerja peserta didik agenda harian. Kemudian guru BK meminta perwakilan
peserta didik untuk membacakan aktivitas yang telah dibuat. Setelah mendengarkan
hasil pemaparan beberapa peserta didik, guru BK mengajak teman yang lain untuk
4

memberikan komentar dan mengidentifikasi aktivitas yang telah dituliskan sudah


sesuai teori skala prioritas yang telah disampaikan sebelumnya. Kemudian guru BK
memberikan kesempatan kembali kepada setiap kelompok untuk membuat agenda
harian dengan aktivitas yang berkualitas, mengoptimalkan aktivitas prioritas dahulu
kemudian aktivitas bersenang-senang.
Sebagai tahapan penutup guru BK bersama-sama peserta didik membuat
kesimpulan dari layanan klasikal yang diberikan. Guru BK juga mengingatkan untuk
senantiasa melibatkan Allah SWT dalam perencanaan agenda harian, kita sebagai
manusia hanya bisa merencanakan tapi Allah yang menentukan. Kemudian guru dan
peserta didik menutup dengan doa bersama diiringi rasa syukur atas kelancaran dan
ilmu yang telah didapat hari ini.

2. Tantangan
Pelaksanaan layanan klasikal ini guru BK menghadapi tantangan mendorong
peserta didik untuk mau terlibat aktif dalam proses layanan terutama dalam membuat
agenda harian. Bagi beberapa peserta didik menuliskan aktivitas yang mereka lakukan
sejak bangun tidur sampai waktu tidur dalam sehari adalah hal yang tidak mudah.
Kemudian melatih kemampuan analitis peserta didik untuk mengidentifikasi setiap
aktitivitas berdasarkan teori skala prioritas menjadi tantangan yang lebih sulit bagi guru
BK selama proses layanan berlangsung.
Tantangan lain adalah kemampuan bagi guru BK dalam membuat proses
perekaman video untuk menghasilkan kualitas video dan audio yang baik untuk
selanjutnya dilakukan proses editing menggunakan aplikasi Filmora. Pengaturan
pencahayaan yang masih belum baik serta audio yang kurang maksimal menjadi
kekurangan dalam pelaksanaan PPL ini. Harapannya semoga dalam pelaksanaan
praktek selanjutkan kekurangan ini dapat diantisipasi sebelumnya dengan persiapan
yang baik sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik dan lancar.

3. Aksi
Langkah dan tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan Layanan Bimbingan Klasikal sebagai berikut :
a. Membuat media visual yang menarik dalam bentuk slide powerpoint, video, dan
template agenda harian
5

b. Menyajikan ice breaking dan games yang berkaitan dengan topik layanan, yaitu
games ‘toples kosong’.
c. Pembagian kelompok yang heterogen berdasarkan keaktifan peserta didik di kelas
d. Memberikan penugasan yang terstruktur mulai dari individu kemudian kelompok
e. Persiapan peralatan kamera dan audio yang baik agar hasil perekaman dapat lebih
maksimal
f. Melibatkan rekan sejawat dan peserta didik yang tergabung dalam eksrakurikuler
ICT untuk membantu proses perekaman

4. Refleksi
Dampak yang dirasakan setelah pelaksanaan layanan alhamdulillah sangat
positif baik bagi guru BK maupun oleh peserta didik. Bagi guru BK merupakan
pengalaman berharga berkesempatan untuk membuat karya video layanan yang akan
dibagikan kepada khalayak ramai di akun youtube. Tentunya hal ini akan menjadi
kenangan dan karya yang akan dibanggakan oleh guru BK. Bagi peserta didik layanan
ini menjadi pengetahuan penting yang menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi
dalam manajemen waktu. Peserta didik dapat membuat agenda harian yang akan
mereka buat dan aplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Setalah layanan klasikal diberikan, guru BK membagikan lembar evaluasi


kepada peserta didik. Tujuannya adalah untuk mengukur keberhasilan layanan dan
ketercapaian tujuan layanan. Berdasarkan hasil analisis evaluasi proses peserta didik
merasakan sangat setuju terhadap materi layanan dan berdampak positif bagi diri
mereka.

C. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari layanan bimbingan klasikal dengan topik manajemen waktu di
kelas VII.2 berjalan sesuai dengan rencana. Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal, yaitu peserta didik memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik untuk
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan agenda harian.
Penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun atas layanan
yang telah diberikan, semoga Best Practice ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat
bagi rekan-rekan pendidik khususnya guru BK di manapun berada.
6

D. DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/view/7898
https://www.kominfo.go.id/content/detail/3834/siaran-pers-no-17pihkominfo22014-
tentang-riset-kominfo-dan-unicef-mengenai-perilaku-anak-dan-remaja-dalam-
menggunakan-internet/0/siaran_pers

Anda mungkin juga menyukai