Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

2772/B/PK/PJK/2022
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

PT AVERY DENNISON PACKAGING INDONESIA , beralamat di Jalan Inti I Blok C-1 Nomor
14, Kawasan Bekasi International Industrial Estate, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat 17550, yang diwakili oleh Imran Karim Bachtiar Saleh, jabatan Direktur;

untuk selanjutnya disebut sebagai Pemohon Peninjauan Kembali;

MELAWAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Gatot Subroto Nomor 40-42
Jakarta;

Dalam hal ini diwakili oleh kuasa Wansepta Nirwanda, kewarganegaraan Indonesia, jabatan
Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak, dan kawan-kawan, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-7498/PJ/2021, tanggal 24 Desember 2021;

untuk selanjutnya disebut sebagai Termohon Peninjauan Kembali;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan surat-surat yang bersangkutan, ternyata Pemohon
Peninjauan Kembali telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan
Pengadilan Pajak Nomor PUT-003929.16/2019/PP/M.IVA Tahun 2021, tanggal 24 Agustus
2021, yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon
Peninjauan Kembali dengan petitum banding sebagai berikut:

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
RINGKASAN PETITUM BANDING

Bahwa Pemohon Banding memohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor: KEP-00517/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang Keberatan Wajib
Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Masa Pajak September 2013 Nomor: 00099/207/13/052/17 tanggal 06 Desember 2017
atas nama PT Avery Dennison Packaging Indonesia, NPWP: 01.957.674.3-052.000,
beralamat di Jalan Inti I Blok C-1 Nomor 14, Kawasan Bekasi International Industrial Estate,
Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17550.

Menimbang, bahwa atas banding tersebut, Terbanding mengajukan surat uraian banding
tanggal 5 Agustus 2019;

Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor PUT-003929.16/2019/PP/M.IVA


Tahun 2021, tanggal 24 Agustus 2021, yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
adalah sebagai berikut:

Menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:
KEP-00517/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang Keberatan Wajib Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak
September 2013 Nomor: 00099/207/13/052/17 tanggal 06 Desember 2017 atas nama PT
Avery Dennison Packaging Indonesia, NPWP: 01.957.674.3-052.000, beralamat di Jalan Inti I
Blok C-1 Nomor 14, Kawasan Bekasi International Industrial Estate, Cikarang Selatan,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17550.

KETENTUAN FORMAL PENINJAUAN KEMBALI

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pemohon
Peninjauan Kembali pada tanggal 8 September 2021, kemudian terhadapnya oleh Pemohon
Peninjauan Kembali diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan
Pengadilan Pajak pada tanggal 29 November 2021 dengan disertai alasan-alasannya yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 29 November 2021;

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah


diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan
kembali tersebut secara formal dapat diterima;

PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI

Menimbang, bahwa berdasarkan Memori Peninjauan Kembali yang diterima tanggal 29


November 2021 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Putusan ini, Pemohon
Peninjauan Kembali memohon kepada Mahkamah Agung untuk memberikan putusan
sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan seluruh Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan


Pengadilan Pajak No. PUT-003929.16/2019/PP/M.IVA Tahun 2021 tanggal 2
September 2021 yang diucap pada tanggal 24 September 2021 yang diajukan oleh
Pemohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding);

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Pajak No. PUT-003929.16/2019/M.IVA Tahun 2021


tanggal 2 September 2021 yang diucap pada tanggal 24 September 2021 karena
Putusan Pengadilan Pajak tersebut telah dibuat tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan pertimbangan yang keliru dan
penilaian yang tidak adil, mengabaikan bukti dari fakta yang terungkap dalam
persidangan, serta bertentangan dengan asas keadilan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku; dan

3. Dengan mengadili sendiri:

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
a. Menyatakan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00517/KEB/WPJ.07/2019
tanggal 1 Februari 2019 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak
September 2013 Nomor 00099/207/13/052/17 tanggal 6 Desember 2017
adalah tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku oleh karenanya tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum;

b. Memutuskan bahwa tidak ada Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dan
memerintahkan Termohon Peninjauan Kembali untuk segera mengembalikan
pajak yang telah dibayar berikut bunganya.

c. Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar semua biaya dalam


perkara a quo .

Atau, Jika Majelis Hakim Mahkamah Agung yang memeriksa dan mengadili permohonan
Peninjauan Kembali ini berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya ( ex
aequo et bono ).

PENGAJUAN KONTRA MEMORI PENINJAUAN KEMBALI

Menimbang, bahwa terhadap Memori Peninjauan Kembali tersebut, Termohon Peninjauan


Kembali telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 31 Desember
2021 yang pada intinya putusan Pengadilan Pajak sudah tepat dan benar serta menolak
permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali;

PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut, Mahkamah Agung


berpendapat:

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali menolak putusan


Pengadilan Pajak yang menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor: KEP-00517/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 01 Februari 2019 tentang

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak September 2013 Nomor: 00099/207/13/052/17 tanggal 06
Desember 2017 atas nama PT Avery Dennison Packaging Indonesia, NPWP: 01.957.674.3-
052.000, beralamat di Jalan Inti I Blok C-1 Nomor 14, Kawasan Bekasi International Industrial
Estate, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17550. dapat dibenarkan, karena
Pengadilan Pajak dalam putusannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dengan pertimbangan:

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo


koreksi positif DPP PPN atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar
Rp5.523.150.813,00 yang tetap dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak dapat
dibenarkan, karena setelah meneliti dan menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam
Memori Peninjauan Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali dihubungkan dengan Kontra
Memori Peninjauan Kembali dapat menggugurkan fakta-fakta dan melemahkan bukti-bukti
yang terungkap dalam persidangan serta pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak,
karena dalam perkara a quo berupa substansi yang telah diperiksa, diputus dan diadili oleh
Majelis Pengadilan Pajak ternyata terdapat kekeliruan dalam penerapan hukum dan
kekhilafan secara nyata-nyata di dalamnya, sehingga Majelis Hakim Agung membatalkan
putusan Pengadilan Pajak a quo dan mengadili kembali dengan pertimbangan hukum
berikut di bawah ini. Bahwa karena in casu berupa substansi yang terkait dengan yuridis
fiskal diikuti dengan nilai pembuktian yang lebih mengedepankan asas kebenaran materiel
dan melandaskan prinsip substance over the form yang telah memenuhi asas Ne Bis Vexari
Rule sebagaimana yang telah mensyaratkan bahwa semua tindakan administrasi harus
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum. Bahwa karenanya yang menjadi
obyek sengketa berupa koreksi positif DPP PPN atas Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp5.523.150.813,00 yang telah dipertimbangkan berdasarkan
fakta, bukti-bukti dan penerapan hukum serta diputus dengan kesimpulan tetap
dipertahankan oleh Majelis Hakim ternyata terdapat kekeliruan dalam penerapan hukum dan
kekhilafan secara nyata-nyata di dalamnya. Dengan demikian Majelis Hakim Agung
berpendapat untuk membatalkan putusan Pengadilan Pajak a quo dan mengadili kembali
dengan pertimbangan hukum sependapat dengan Hakim Pengadilan Pajak Gunawan
Setiyaji, S.H., M. Stud., Ak., CA yang melakukan dissenting opinion yakni koreksi negatif atas
Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut pada masa Januari – November 2013 dilakukan
oleh Terbanding berkaitan dengan penyerahan yang tidak didukung oleh dokumen BC 4.0;

Bahwa implikasi perpajakan atas penyerahan kepada Pembeli BKP tidak dapat didasarkan
pada ketentuan administratif kepabeanan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang kepabeanan;

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
Bahwa diatur dalam ketentuan PMK No. 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat
sebagaimana telah diubah dengan PMK. No. 120/PMK.04/2013, dan dalam hal ini tidak
semestinya dikaitkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-
23/BC/2009 karena sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Dirjen Bea dan Cukai a quo
tidak terdapat konsideran dan kaitan hukumnya;

Bahwa Pemohon Banding menyerahkan BKP ke dalam kawasan berikat sesuai peraturan
perundang-undangan merupakan penyerahan yang tidak dipungut PPN, oleh karenanya
koreksi negatif atas Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut pada masa September 2013
karena tidak dilengkapi dengan dokumen BC 4.0 sebesar (Rp5.523.150.813,00) – menjadi
koreksi positif atas Penyerahan Yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri sebesar
Rp5.523.150.813,00; tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak dapat dipertahankan;

Bahwa dengan demikian, alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dapat


dibenarkan dan cukup berdasar karena dalil-dalil yang diajukan merupakan hukum pendapat
yang bersifat menentukan karenanya patut kiranya untuk dikabulkan karena terdapat
putusan Pengadilan Pajak yang nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut Mahkamah Agung terdapat


cukup alasan untuk mengabulkan permohonan peninjauan kembali;

Menimbang, bahwa oleh sebab itu putusan Pengadilan Pajak Nomor PUT-
003929.16/2019/PP/M.IVA Tahun 2021, tanggal 24 Agustus 2021, tidak dapat
dipertahankan dan harus dibatalkan. Mahkamah Agung mengadili kembali perkara ini
sebagaimana disebut dalam amar putusan di bawah ini;

Menimbang, bahwa Mahkamah Agung telah membaca dan mempelajari Kontra Memori
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali, tetapi tidak dapat
melemahkan dalil Memori Peninjauan Kembali:

Menimbang, bahwa dengan dikabulkan permohonan peninjauan kembali, Termohon


Peninjauan Kembali sebagai pihak yang kalah dihukum membayar biaya perkara dalam
peninjauan kembali;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak serta peraturan perundang-undangan yang
terkait;

MENGADILI

1. Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan


Kembali PT AVERY DENNISON PACKAGING INDONESIA;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Pajak Nomor PUT-003929.16/2019/PP/M.IVA Tahun


2021, tanggal 24 Agustus 2021;

MENGADILI KEMBALI

1. Mengabulkan permohonan banding dari Pemohon Banding PT AVERY DENNISON


PACKAGING INDONESIA;

2. Menghukum Termohon Peninjauan Kembali membayar biaya perkara pada peninjauan


kembali sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Kamis, tanggal
19 Mei 2022, oleh Prof. Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum., Ketua Muda Mahkamah Agung Urusan
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, bersama-sama dengan Dr. H. Yodi Martono Wahyunadi, S.H.,M.H., dan H. Is
Sudaryono, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota
tersebut, dan Dr. Teguh Satya Bhakti, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para
pihak.

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ttd. ttd.
Dr.H. Yodi Martono Wahyunadi, S.H.,M.H. Prof.Dr. H. Supandi, S.H.,M.Hum.
ttd.
H. Is Sudaryono, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,
ttd.
Dr. Teguh Satya Bhakti, S.H., M.H.

Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.ddtc.co.id


https://perpajakan.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/2772bpkpjk2022

Anda mungkin juga menyukai