Anda di halaman 1dari 4

Surat Gugatan

Bandung, 20 Desember 2021

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung
di-.
Jl. Diponegoro No.34, Citarum, Kec.
Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa
Barat 40115

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Xie Yu Zhong, S.E., M.Sc
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Kp.Curug Ngebul Ds. Simpang RT.001 RW.002 Kec.
Pasirkuda 43266 Kab. Bandung
Pekerjaan : Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi
Jawa Barat

Berdasarkan surat kuasa khusus No. 024/SK-TUN/XI/2020 tanggal 25 Oktober 2021


memberikan kuasa kepada :
Nama : Vega Yudistira, S.H., M.H.
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di Advokat Law Justice & rekan dan
memilih domisili hukum yang beralamat di Jl. Kertajadi
No.1 RT/RW : 01/002 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;
Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Inspektorat Gubernur daerah
Provinsi Jawa Barat, berkedudukan di Bandung , untuk selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT ;
I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021, Tanggal 20 Juni 2021
atas Laporan Pertanggung Jawaban Dana Hibah Dinas Provinsi Jawa Barat dengan Nomor
007/LPJ-KDI/II/2020 tertanggal 17 Februari 2020.
Bahwa keputusan tata usaha negara tersebut tidak transparansi, hal tersebut
dibuktikan dengan permohonan penggugat mengenai Laporan Hasil Pemeriksaan oleh
Tergugat atas Laporan Pertanggungjawaban dana hibah Kadin Jabar tahun anggaran 2019
melalui surat Penggugat Nomor 00027/KU/VIII/2021 tertanggal 23 Agustus 2021 Perihal
Permohonan Laporan Hasil pemeriksaan tidak dapat dikabulkan oleh Tergugat yang
ternyata sebagaimana tercantum dalam surat Nomor 1472/TU.01.02/Irban III tertanggal
31 Agustus 2021 Perihal Jawaban atas Permohonan LHP.

Sehingga berdasarkan (Pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN) Surat Keputusan yang


telah diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Barat
merupakan penetapan tertulis yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata
II. Tenggang Waktu Gugatan :
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 20 Juni 2021
- Bahwa adanya suatu dugaan penyalahgunaan APBD Dana Hibah Pemprov Jabar tahun
anggaran 2019 dengan Objek Sengketa tersebut hanya diketahui Penggugat pada tanggal
20 Juni 2021
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada tanggal 16
Juli 2020
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 25 Oktober 2021
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu
sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN yaitu 90 hari setelah Objek Sengketa
diterima Penggugat.

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pihak yang dituju oleh
Objek Sengketa, Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021, diterbitkan pada tanggal 20 Juni
2021. Bahwa baik sejak tahap dakwaan, tuntutan sampai dengan putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia dengan nomor perkara 84/Pid.SusTPK/2021/PN.bdg,
Penggugat belum menerima dan tidak mengetahui sama sekali isi dari Laporan Hasil
Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021 tertanggal 20 Juni 2021 yang menjadi objek sengketa
tersebut. Atas objek sengketa tersebut pada tanggal 23 Agustus 2021 Penggugat
ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Kota Bandung berdasarkan Surat
Panggilan Tersangka Nomor: SP-57/M.2.10.4/Fd.1/08/2021 dan kemudian pada tanggal
20 Desember 2021 terjadi penahanan terhadap Penggugat berdasarkan Surat Perintah
Penahanan (Tingkat Penuntutan) Nomor PRINT5460/M.2.10/Ft.1/12/2021. Sehingga
berdasarkan pasal 53 UU Peradilan TUN penggugat diperkenankan untuk mengajukan
gugatan tertulis kepada Pengadilan berwenang yang dalam perkara ini adalah Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
menjadi obyek sengketa dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai ganti
rugi dan/atau rehabilitasi.
Posita/Alasan Gugatan :
- Surat Keputusan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
(PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021
tertanggal 20 Juni 2021 atas Laporan Pertanggung Jawaban Dana Hibah Dinas
Provinsi Jawa Barat dengan Nomor 007/LPJ-KDI/II/2020 tertanggal 17 Februari
2020 yang merupakan objek gugatan yang diterbitkan Tergugat melanggar
peraturan perundang-undangangan.
- Surat Keputusan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
(PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021
tertanggal 20 Juni 2021 atas Laporan Pertanggung Jawaban Dana Hibah Dinas
Provinsi Jawa Barat dengan Nomor 007/LPJ-KDI/II/2020 tertanggal 17 Februari
2020 yang merupakan objek gugatan yang diterbitkan Tergugat melanggar asas-
asas umum pemerintahan yang baik
- Bahwa keputusan tata usaha negara tersebut melanggar asas kehati-hatian
karena mengambil keputusan yang berdampak besar yakni menyebabkan
penggugat menjadi tersangka kasus tindak pidana korupsi sebagaimana ternyata

dalam surat Nomor: SP-57/M.2.10.4/Fd.1/08/2021 tertanggal 23 Agustus 2021


tanpa adanya analisis ataupun evaluasi yang cermat terhadap situasi dan kondisi
yang ada;
- Bahwa keputusan tata usaha negara tersebut melanggar asas transparansi,
keputusan yang diambil tidak terbuka dan tidak dijelaskan secara transparan, hal
tersebut dibuktikan dengan permohonan penggugat mengenai Laporan Hasil
Pemeriksaan oleh Tergugat atas Laporan Pertanggungjawaban dana hibah kadin
jabar tahun anggaran 2019 melalui surat Penggugat Nomor 00027/KU/VIII/2021
tertanggal 23 Agustus 2021 Perihal Permohonan Laporan Hasil pemeriksaan
tidak dapat dikabulkan oleh Tergugat yang ternyata sebagaimana tercantum
dalam surat Nomor 1472/TU.01.02/Irban III tertanggal 31 Agustus 2021 Perihal
Jawaban atas Permohonan LHP. Diketahui bahwa baik sejak tahap dakwaan,
tuntutan sampai dengan putusan
- Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan nomor perkara
84/Pid.SusTPK/2021/PN.bdg, Penggugat belum menerima Laporan Hasil Audit
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021 tertanggal 20 Juni 2021 tidak dikabulkan
sehingga penggugat tidak mengetahui jelas isi dari surat tersebut, seharusnya
keputusan tata usaha negara tersebut dijelaskan secara transparan dan terbuka,
sehingga semua pihak yang terlibat dapat memahami alasan di balik keputusan
tersebut dan merasa bahwa proses pengambilan keputusan telah dilakukan
secara objektif dan adil. Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) seharusnya menjadi informasi
publik yang dapat diakses oleh semua pihak, sehingga proses pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel.
- Bahwa keputusan tata usaha negara tersebut juga melanggar asas
profesionalisme. Keputusan tata usaha negara seharusnya didasarkan pada
pertimbangan yang profesional dan berdasarkan fakta yang obyektif, tanpa
adanya kepentingan politik atau pribadi yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan;
IV. Petitum/Tuntutan :
Dalam Pokok Perkara/Sengketa.
1 Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2 Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Laporan Hasil Audit Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Nomor:
235/LHP-BPK/V/2021 tertanggal 20 Juni 2021;
3 Mewajibkan Tergugat untuk memberikan dan menjelaskan secara rinci kepada
Penggugat isi dari Surat Keputusan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian
Keuangan Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Nomor:
014/LHAP-BPK/VI/2021 tertanggal 20 Juni 2021;
4 Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Laporan Hasil Audit
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
Nomor: 235/LHP-BPK/V/2021 tertanggal 20 Juni 2021;
5 Menghukum Tergugat membayar biaya perkara.

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

Materai Rp.10.000,-

Vega Yudistira, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai