Nomor : 11/G/PTUNS/FH.UNIB/BN/2022
Pengadilan Semu Tata Usaha Negara, Fakultas Hukum Universitas Bengkulu yang
memeriksa dan mengadili sengketa tata usaha negara Nomor: 11/G/PTUNS/FH.UNIB/BN/2022
pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut:
Nama Sukma Fitriah, Warga negara Indonesia, Beralamat di : Jl. Merpati 17 Rawa Makmur,
Kec. Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu, Pekerjaan, Wiraswasta, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada:
Baim Agustian Fernando S.H., M.H., Giovani Gustaviantio S.H., M.H., Marta Kristina S.H.,
M.H., semuanya berkewarganegaraan Indonesia yang merupakan advokat dari Denzel & Junov
Law Firm yang berkantor di Jalan. Fatmawati Soekarno Putri No.69 Kota Bengkulu. berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 29 September 2022 sebagai Penggugat.
LAWAN
Walikota Bengkulu, Tempat Kedudukan di Bengkulu, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
Yusra Fajriyah S.H.,M.H, Jeni Putri S.H.,M.H, Iqbal Kurnia Futra S.H.,M.H, pekerjaan sebagai
Advokat dan Konsultan Hukum, bertempat tinggal di Jalan. W.R Supratman No.69 Kel.
Kandang Limun Kec. Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu 38227 Tlp. (0736) 49735 sebagai
Tergugat
Telah mendengarkan pihak-pihak yang bersengketa dan memperhatikan bukti-bukti yang di
ajukan di persidangan;
TENTANG DUDUK SENGKETA
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka mohon kepada Majelis Hakim yang
mengadili, memeriksa dengan memutuskan yang amarnya sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Walikota Bengkulu Nomor
:07/II/1377/2022, tanggal 20 September 2022 tentang persetujuan izin usaha Kedai
Kopi Aroma;
3. Memerintahkan tergugat unuk mencabut Keputusan Walikota Bengkulu Nomor :
07/II/1377/2022, tanggal 20 September 2022 tentang persetujuan izin usaha kedai
kopi aroma;
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara Apabila majelis hakim
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono)
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dimuka persidangan telah
menyampaikan jawaban tertanggal 15 Oktober 2022 Sebagai Berikut:
1. Bahwa Pada angka V poin 1 tergugat hanya memiliki surat izin usaha Nomor
6482/773b/699,292/2019, tidak adanya surat izin untuk berjualan minuman beralkohol
sehingga keluarlah surat keputusan (SK) pada tanggal 20 September 2022 dengan Nomor
07/II/1377/2022 dan Kedai Kopi Aroma sudah tercantum kedalam daftar Surat Penerbitan
oleh Kepala BNN Kota Bengkulu No. Sket/12/II/Ka/00.07/2022/UR.BNNK, yang dimana
Kedai Kopi Aroma termasuk kedalam daftar surat Rekomendasi BNN kepada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), hal ini sesuai dengan
pengawasan yang dilakukan oleh BNN Kota Bengkulu.
Maka atas dasar inilah dikeluarkannya surat keputusan Nomor 07/II/II/1377/2021.
2. Bahwa pada angka V poin 2, Penjatuhan hukuman telah sesuai prosedur berdasarkan Pasal
24 Perda 03 Tahun 2016 untuk mengendalikan peredaran minuman beralkohol tanpa izin,
pemerintah kota dapat melakukan penertiban dengan meminta bantuan aparat kepolisian dan
instansi terkait. Peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam pengendalian dan
pengawasan pengedaran minuman beralkohol berdasarkan pasal 25 Perda 03 Tahun 2016
masyarakat dapat melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila terdapat pelanggaran.
3. Bahwa pada angka V poin 3 Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor:
07/II/1377/2022, dimana dianggap Penggugat tidak sesuai dengan Perda Bengkulu
Nomor 3 Tahun 2016. Berdasarkan tata acara pengenaan sanksi administratif yang terdapat
dalam Perwal Nomor 11 Tahun 2017 tergugat telah melakukan tindakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku. Hal yang membuat Tergugat tidak mengeluarkan pencabutan secara
tertulis dikarenakan menimbang adanya ketentuan protokol kesehatan selama pandemi
(Covid-19), sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19).
4. Bahwa menjawab pada angka V poin 4 tergugat telah memikirkan dan merapatkan tentang
surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 untuk tegaknya peraturan daerah kota Bengkulu
Nomor 3 Tahun 2016 tentang pengendalian pengedaran minuman beralkohol, sehingga
dirasa keputusan yang dikeluarkan sudah tepat karena penggugat telah melanggar ketentuan
yang tercantum dalam Perda Nomor 03 Tahun 2016.
5. Bahwa menjawad pada angka V poin 5 tergugat telah memberi pringatan kepada penggugat
namun dalam hal ini tidak ada etika baik dari pengggat karena tidak ada respon atas
peringatan yang diberikan oleh pihak tergugat dan pada saat itu pengugat tidak ada di lokasi
sehingga tergugat menitipkan pengriantan tersebut oleh kariawannya.
6. Bahwa menjawab pada angka V poin 7 yang dimana dalam surat gugatannya tidak mengaku
bahwasanya ia tidak menjual minuman beralkohol, namun pada dasar pencabutan surat izin
usaha kedai kopi aroma, sesuai dengan surat ketentuan Nomor: 07/II/1377/2022. Yang
dimana atas pengawasan BNN Kota Bengkulu No. Sket/12/II/Ka/00.07/2022/UR.BNNK,
yang dimana Kedai Kopi Aroma termasuk kedalam daftar surat Rekomendasi BNN kepada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), hal ini sesuai dengan
pengawasan yang dilakukan oleh BNN Kota Bengkulu dan juga atas pengaduan dari
masyarakat setempat yang menduga adanya pelanggaran pengedaran minuman beralkohol.
7. Bahwa menjawab angka V poin 8 dirasa apa yang disampaikan oleh penggugat dirasa tidak
tepat karena sebelummnya tergugat telah memberikan peringatan terhadap tergugat
mengenai perkara ini.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka mohon kepada Majelis Hakim yang
mengadili,dan memeriksa perkara ini dengan memutuskan sebagai berikut :
1. Menerima jawaban Tergugat seluruhnya
2. Menolak gugatan penggugat seluruhnya
3. Menyatakan sah SK walikota Bengkulu Nomor 07/II/1377/2022
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat
5. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
Menimbang bahwa atas jawaban Tergugat, Penggugat telah mengajukan Replik dimuka
Persidangan Tanggal 29 September 2022, yang isinya sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat tetap pada gugatannya
2. Bawa Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil Tergugat yang diajukan dalam
jawaban tertulis tertanggal 22 Oktober 2022 Nomor 11/G/PTUNS/FH.UNIB/2022
kecuali hal-hal yang diakui secara tegas oleh Penggugat.
3. Bahwa surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 tentang pencabutan izin usaha kedai
kopi aroma dikawasan rawa makmur kota Bengkulu, menyebabkan izin usaha kedai kopi
aroma tersebut dicabut. Sehingga Penggugat menganggap bahwa Keputusan tersebut
telah melanggar aturan prosedur yang berlaku, karena peringatan yang diberikan secara
lisan yang dilakukan dengan mengunakan media elektronik (handphone) adalah
peringatan yang tidak resmi dan surat peringatan secara tertulis pun tidak sampai ke
tangan pengugat. Proses penjatuhan sanksi dirasa terlalu berat sehingga mengakibatkan,
Kedai Kopi Penggugat tidak dapat beroperasi.
4. Dengan begitu dalam mengeluarkan surat keputusan Walikota Bengkulu Nomor:
07/II/1377/2022 tanggal 20 September 2022 tersebut tergugat tidak memikirkan dampak
yang akan ditimbulkan akibat dicabutnya Izin Usaha Kedai Kopi Aroma, yang
menyebabkan kedai kopi aroma tidak dapat beroperasi.
5. Bahwa Dengan dikeluarkannya surat Keputusan Nomor :07/II/1377/2022 tentang
pencabutan izin usaha tersebut, dirasa ketentuan Perda No. 3 Tahun 2016 Pasal 20 yang
telah dijelaskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis, sehingga Penggugat
menganggap bahwa Keputusan tersebut telah melanggar aturan prosedur yang berlaku,
karena peringatan yang diberikan secara lisan bukan tulisan itu pun dilakukan dengan
mengunakan telepon. Berdasarkan peraturan menteri perdagangan Nomor
07/M-DAG/PER/2/2017 pada ketentuan pasal 20 ayat 2 yaitu peringatan tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 ( tiga) kali berturut turut
dengan tengang waktu dua minggu terhitung sejak tanggal surat peringatan dikeluarkan
oleh pejabat SIUP.
6. Keputusan tersebut dirasa tidak tepat karena penggugat tidak menjual minuman
beralkohol di tempat umum, penguggat menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan yang sah Nomor: 3357/773c/699,292/2019 untuk membuka usaha, akan tetapi
sejak di keluarkan nya keputusan tentang pencabutan izin usaha Kedai Kopi Aroma
tersebut tidak dapat membuka usaha lagi, karena Usaha Kedai Kopi Aroma tersebut
sudah tercantum dalam daftar Surat Penerbitan oleh Kepala BNN Kota Bengkulu
No.Sket/12/II/Ka/00.07/2022/UR.BNNK.
7. Bahwa keputusan terguguat melanggar pasal 20 Perda No. 3 Tahun 2016 yang
diperjelaskan dalam Peraturan Walikota Bengkulu Pasal 11 Nomor 11 Tahun 2017 yang
berbunyi:
(1) Sanksi administratif terhadap Badan yang tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 03 Tahun
2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok, meliputi:
a. peringatan lisan.
b. peringatan tertulis.
c. Penghentian sementara kegiatan.
d. pencabutan izin usaha.
(2) Pengenaan sanksi administratif berupa peringatan lisan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan paling banyak 2 (dua) kali untuk jangka waktu paling
lama 10 (hari) kerja.
(3) Dalam hal teguran lisan tidak diindahkan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), diberikan sanksi adminitratif berupa peringatan tertulis
paling banyak 2 (dua) kali untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja.
(4) Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dilaksanakan, maka terhadap Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan sanksi administratif berupa penghentian sementara kegiatan untuk
jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.
(5) Dalam hal jangka waktu penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) telah terlampaui, maka terhadap Badan tersebut dikenakan sanksi
berupa pencabutan izin usaha.
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Tergugat mohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberi putusan dengan
amar sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugataan PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut “Surat Keputusan” Nomor:
07/II/1377/2022 Tanggal 20 September 2022 tentang pencabutan izin usaha Kedai
Kopi Aroma.
3. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada pihak Tergugat.
Menimbang bahwa atas Replik Penggugat, Tergugat telah mengajukan Duplik dimuka
persidangan Tanggal 12 Oktober 2022 yang isinya sebagai berikut:
1. Bahwa, Tergugat tetap pada dalil-dalilnya dan memohon yang terurai dalam gugatan
maupun eksepsi mengenai hal itu tetap dianggap diulang dan terulang dalam bukti ini
2. Bahwa, Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalik replik penggugat selama hal tersebut
bertentangan dengan dalil-dalil tergugat serta tidak diakui secara tegas tentang
kebenarannya.
3. Bahwa, Tergugat tetap pada dalil-dalil sebelumnya yang diajukan dalam jawaban tertulis
tertanggal 22, Oktober 2022 Nomor: 07/II/1377/2022 yang dimana sesuai dengan Surat
Keputusan tersebut menarik izin usaha kedai kopi aroma dikarenakan kedai kopi aroma
menjual minuman beralkohol tanpa memiliki surat izin tersebut dan juga dikarenakan
adanya pandemi covid 19 dan adanya protokol kesehatan yang wajib ditaati maka
tergugat memutuskan untuk memberikan pringatan dan hasil Keputusan melalui
Telepon.
4. Bahwa tergugat mengeluarkan surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 pada tanggal
20, September, 2022 dengan dalih dan tinjawan yang sudah di rapatkan dan di tinjau
sebelumnya maka keluarlah surat keputusan tersebut. Keluarnya surat keputusan ini
juga berdalih atas laporan yang dilakukan oleh warga masyarakat atas ketidak
nyamananya. Dan atas dasar pengawasan yang dilakukan oleh BNN bahwa benar
Penggugat dalam hal ini Sukma Fitriah pemilik kedai kopi Aroma memang benar
melanggar Perda Kota Bengkulu No. 3 Tahun 2016 Pasal 20, dengan menjual minuman
beralkohol tanpa izin dan memang benar bahwa penggugat tidak memiliki izin untuk
menjual minuman beralkohol.
5. Bahwa dasar dari Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan melalu Telepon hal ini di
dasari bahwa tergugat sebelumnya sudah memberikan peringatan dengan dikeluarnya
Surat Keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 pada tanggal 20, September, 2022 kepada
pemilik Kedai Kopi Aroma, Namun tidak ada etika baik dari penggugat karena tidak
merespon dan atau mengabaikan peringatan tersebut. Dan juga Hal yang mendasari
tergugat mengeluarkan Surat Keputusan melalui Telepon dikarenakan Pandemi Covid
19 yang dimana setiap warga negara wajib mematuhi protokol kesehatan yang berlaku
sesuai dengan PP Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Diesease (Covid-19).
6. Pencabutan Izin Usaha yang dilakukan oleh Tergugat dalam Surat Keputusan Nomor:
07/II/1377/2022, dikarenakan penggugat tidak memiliki izin untuk berjualan minuman
beralkohol namun penggugat tetap berjualan minl tanpa adanya surat izin maka
keluarlah Surat Keputusan tersebut, hal ini menjadi konsenkuesi dari apa yang
dilakukan penggugat sesuai dengan isi pasal 20 PERDA Nomor 3 Tahun 2016.
7. Bahwa Keputusan dan hal yang dilakukan oleh Tergugat dirasa usah benar dikarenakan
atas laporan yang telah diterima oleh tergugat dan atas pengawasan yang dilakukan oleh
BNN bahwa memang benar pengugat melanggar prosedur izin usaha, penggugat hannya
memiliki izin untuk membuka usaha dalam hal ini tidak di perbolekan untuk menjual
minuman beralkohol dikarenakan penggugat tidak memiliki surat izin tersebut.
8. Bahwa apa yang dilakukan oleh tergugat dirasa sudah benar dan tepat karena atas dasar
bukti dan laporan yang benar adanya. Tergugat juga telah memberikan peringatan
sebelum keluarnya surat keputusan tersebut namun tidak ada tindakan dan etika baik
dari penggugat dalam peringatan tersebut penggugat seoalah acuh atau mengabaikan
peringatan yang diberikan oleh tergugat. Dan karena adanya pandemi covid 19 yang
mewajibkan setiap warga negara indonesia mematuhi protokol kesehatan maka atas
dasar itulah tergugat memberikan atau memberitahukan surat keputusan tersebut melalu
Telepon.
9. Bahwa hal itu menjadi Konsekuensi bagi pengugat karena tidak mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan sesuai dengan Perda Kota Bengkulu No. 3 Tahun 2016 Pasal 9
mengenai Izin Usaha Penjualan Minuman Beralkohol. Dan juga dianggap Penggugat
telah melanggar Perda Kota Bengkulu No. 3 Tahun 2016 pasal 21 mengenai Larangan.
10. Bahwa Semua hal dan keputusan yang dilakukan oleh Tergugat dirasa sudah benar dan
tepat, karena telah meninjau hal-hal yang berkaitan dengan keluarnya Surat Keputusan
Nomor: 07/II/1377/2022. Pada tanggal 20, September, 2022.
Berdasarkan hal – hal yang telah tergugat uraikan di atas, tergugat Mohon Majelis Hakim
yang berkenaan memutuskan :
1. Menerima jawaban Tergugat seluruhnya
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya
3. Membebankan biaya perkara sepenuhnya kepada pihak Penggugat
4. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Tergugat mohon putusan yang seadil-adilnya
Bahwa berdasarkan Duplik Tergugat diatas maka Penggugat menyampaikan alat-alat bukti
untuk menguatkan dalil-dalil gugatan penggugat tertanggal , 5 Oktober 2022 sebagai berikut :
Menimbang bahwa Tergugat telah menghadirkan 2 orang saksi yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
Saksi 1 bernama Wahyudi Saputra memberikan keterangan sebagai berikut
1. Wayudi Saputra selaku pegawai penyidik Negeri sipil (ppns) melakukan
penggeledahan dan pengawasan di kedai kopi aroma.
2. Dalam penggeledahan dan pengawasan yang dilakukan saksi tergugat 1, ditemukan
barang bukti berupa kemasan minuman beralkohol dan beberapa botol minuman
beralkohol di sekitar kedai kopi aroma.
3. Wahyudi Saputra juga mendapat laporan dari warga sekitar bahwasanya memang
benar kedai kopi aroma menjual minuman beralkohol tanpa izin.
4. barang bukti yang ditemukan oleh saksi tergugat tersebut kemudian diamankan untuk
dijadikan barang bukti di persidangan.
Saksi 2 bernama Delpi Widiyawati memberikan keterangan sebagai berikut
1. Delphi Widyawati sebagai pegawai dinas pelayanan satu pintu yang menerbitkan surat
izin usaha, yang dimohonkan oleh penggugat pada 15 Februari 2019.
2. Dalam pendaftaran surat izin tersebut penggugat hanya memohon untuk membuka izin
usaha biasa, bukan izin usaha untuk berjualan minuman beralkohol.
3. Penggugat telah melanggar aturan yang berlaku, di mana dalam penjualan minuman
beralkohol harus memiliki surat izin khusus yang diterbitkan oleh badan/pejabat yang
berwenang
4. Pengenaan sanksi administratif yang dikenakan oleh penggugat yaitu berupa
pencabutan izin usaha.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Bahwa berdasarkan dengan pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No.5 tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara syarat-syarat sebuah keputusan meliputi :
a. Adanya penetapan tertulis.
Bahwa dalam hal ini telah dikeluarkan sebuah penetapan tertulis yaitu sesuai dengan
alat bukti P.3 Surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 tertanggal 20 September 2022
Oleh pejabat yang berwenang.
Bahwa yang berwenang mencabut izin usaha adalah badan yang mengeluarkan surat
izin awalnya yaitu walikota Bengkulu
b. Berupa tindakan tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bahwa dengan dikeluarkannya Surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 tertanggal
20 September 2022, yang mengacu pada pasal 20 PERDA No 3 Tahun 2016, tentang
prosedur peringatan oleh pejabat tata usaha negara
c. Konkrit dan individual.
KTUN tersebut ditujukan pada perorangan atau badan hukum tertentu untuk
mengatasi atau menyelesaikan hal-hal yang konkrit, dalam hal ini KTUN tersebut
ditujukan untuk kedai kopi aroma Sukma Fitriah
d. Bersifat final.
Bahwa dalam mengeluarkan keputusan walikota bengkulu tidak memerlukan
persetujuan dalam mengeluarkan surat keputusan keputusan Nomor: 07/II/1377/2022
e. Menimbulkan akibat hukum.
Bahwa dengan keluarnya keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 tersebut menimbulkan
akibat hukum yaitu kedai kopi aroma tidak boleh beroperasi lagi.
Menimbang berdasarkan hal-hal diatas Bahwa benar objek sengketa aquo adalah
KTUN yang menjadi objek sengketa di PTUN.
Menimbang bahwa terbitnya surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022 tersebut
dilakukan Walikota Bengkulu yang berada didalam wilayah PTUN Kota Bengkulu,
maka PTUN Kota Bengkulu berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
sengketa tersebut.
A. Keabsahan Alat Bukti
- Keabsahan Alat Bukti Penggugat
B. Kekukatan Pembuktian
Kekuatan Pembuktian Penggugat
1. Alat Bukti Surat
C. Analisis Yuridis
Bahwa berdasarkan dengan pasal 52 ayat 1 Undang-Undang No.30 tahun 2014
syarat-syarat sebuah keputusan meliputi :
a. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Bahwa yang berwenang mencabut izin usaha adalah badan yang mengeluarkan surat
izin awalnya yaitu walikota Bengkulu
b. Dibuat sesuai prosedur.
Bahwa pencabutan izin usaha telah sesuai prosedur sebagaimana tercantum dalam
Perda Kota Bengkulu Pasal 20 PERDA No 3 Tahun 2016
c. Substansi dengan pokok keputusan
Bahwa proses pencabutan surat izin telah sesuai aturan yang berlaku
Menimbang, bahwa oleh suatu peristiwa yang menjadi dasar gugatan terjadi
dalam wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu , maka Pengadilan
tersebut berwenang memeriksanya.
Menimbang, Bahwa alat bukti PENGGUGAT tertanda P.1 yaitu Surat izin usaha
Nomor: 648/773b/699,292/2019, tidak dapat membuktikan bahwa PENGGUGAT di
izinkan menjual minuman beralkohol di dalamnya.
Menimbang, Bahwa surat peringatan yang dikeluarkan oleh Walikota Bengkulu
Nomor : 124/SP-1/VI/15B kepada kedai kopi desi telah sesuai dengan prosedur yang
berlaku di dalam pasal 20 Perda No 3 Tahun 2016, dan bukti dari PENGGUGAT
tertanda P.3 Surat keputusan Nomor: 07/II/1377/2022, dapat di bantah oleh surat
Peringatan dari walikota tersebut, karena surat peringatan dikeluarkan setelah adanya
laporan dari masyarakat tentang kedai kopi aroma yang menjual minuman
beralkohol, sedangkan surat keputusan tersebut di berikan ketika kedai Sukma
meminta surat izin usaha.
Menimbang, Bahwa dari keterangan saksi TERGUGAT,yaitu Penyidik
Kepolisian, maka keterangan saksi tersebutlah yang paling singkron dan dapat di uji
kebenaranya dalam sengketa ini, yang mana saksi tergugat telah menemukan secara
langsung sebuah bukti yang tidak dapat dibantah oleh PENGGUGAT yaitu botol
minuman beralkohol dari hasil penggeledahannya dikedai kopi Sukma.
Menimbang, bahwa dari Keterangan Saksi PENGGUGAT yaitu tetangga kedai
kopi Sukma, maka keterangan saksi PENGGUGAT tidak cukup kuat untuk
mendukung PENGGUGAT, karena saksi mengaku melihat adanya penyidik
membawa botol minuman keras dari kedai kopi Sukma tersebut.
Menimbang, atas pertimbangan-pertimbangan hukum diatas, maka menurut
hakim telah terbukti dengan sah dan membenarkan Eksepsi TERGUGAT. sehingga
oleh karena itu, Majelis Hakim menyatakan bahwa Eksespsi TERGUGAT sudah
jelas dan terbukti dengan demikian PENGGUGAT harus dikalahkan dan diwajibkan
membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
MENGADILI
Demikianlah, diputuskan dalam musyawarah majelis pada hari ini jum’at tanggal 10
Oktober 2022 putusan sebagaimana yang di ucapkan di persidangan yang terbuka untuk umum
pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2022, oleh kami Aulia Ramadayanti S.H., M.H sebagai
Hakim Ketua, di hadapan Umi Kalsum S.H., M.H dan Tera Komachi, masing-masing sebagai
Kami Anggota, dibantu Dona Utami, S.H, sebagai panitera pada Pengadilan Semu Tata Usaha
Negara Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, dengan di hadiri oleh kuasa hukum kedua belah
pihak yang bersengketa.
Panitera