Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERAN KEPALA MADRASAH DALAM

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM

Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam

Dosen :

Disusun Oleh :

M. Nasikhul Amin ( 22200011128 )

Setia Fitri Atiqoh (

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2023

1
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu yang dimiliki oleh seorang manusia itu kuantitas dan kualitasnya berbeda.
Ilmu itulah yang dapat mengangkat derajat dan kehormatan manusia. Ilmu dapat
diperoleh dimana saja melalui proses pembelajaran. Pada proses secara umum lebih
menekankan pada pendidikan. Pendidikan itu terfokus pada interaksi antara pendidik
dan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan
pendidikan. Interaksi pendidikan itu dapat berlangsung secara formal seperti pada
keluarga, pada masyarakat maupun di lingkungan.

Dewasa ini ilmu dan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini juga akan
berpengaruh terhadap kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Kurikulum haruslah bisa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang setiap saat
selalu berkembang. Pelaksanaan proses interaksi itu terutama di sekolah dilakukan
secara berencana yaitu dengan dibuatnya kurikulum. Kurikulum adalah hal yang sangat
penting yang harus diketahui oleh pendidik maupun calon pendidik. Dengan pendidik
mengetahui kurikulum, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah akan berlangsung
dengan baik. Dalam hal ini mengetahui tentang kurikulum saja tidaklah cukup. Pendidik
maupun peserta didik harus memahami tentang konsep dasar kurikulum, cara
mengorganisasikan kurikulum, dan mengembangkan kurikulum.

Berkaitan erat dengan perkembangan kurikulum, khususnya kurikulum


Pendidikan Agama Islam, maka peran kepala sekolah di dalam pengembangannya
sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dan
memerlukan penerapan dan pengembangan serta inovasi dan peran kepala sekolah.

Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, sangat memerlukan


pengoptimalisasian peran kepala sekolah, karena apabila seorang kepala sekolah dapat
berperan secara aktif dalam tugas dan kewajibannya, maka hal tersebut akan berdampak
pada kemajuan sekolah yang dipimpinnya.

Untuk mengetahui dan memahami lebih lengkap tentang peran kepala sekolah,
maka kami membuat makalah ini dengan membahas lebih dalam tentang peran kepala
sekolah/madrasah dalam pengembangan kurikulum PAI.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Peran dan Kepala Sekolah?
2
2. Apa syarat Kepala Sekolah/Madrasah?
3. Apa tugas dan peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan
Kurikulum?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Memahami arti dari Peran dan Kepala Sekolah
2. Mengetahui syarat Kepala Sekolah/Madrasah
3. Mengetahui dan memahami tugas dan peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam
Pengembangan Kurikulum

PEMBAHASAN

3
A. Pengertian Peran dan Kepala Sekolah
1. Pengertian Peran
Menurut J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto (2004:138-139), peran (role)
merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Artinya seseorang telah menjalankan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut
telah menjalankan peran. Peran didalamnya paling sedikit mencakup 3 hal, yaitu:
1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat.
2) Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat.
3) Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
Sedangkan menurut Adi Gunawan (2003:369) mengatakan bahwa “peran adalah
sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam
terjadinya hal atau peristiwa. Serta didalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Setiap
orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola hidupnya. Hal itu
yang berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya
peranan adalah mengatur perilaku seseorang. Peranan diatur oleh norma-norma yang
berlaku. Dengan demikian sebuah lembaga atau instansi memiliki peranan jika ada
norma yang mengatur sebagai norma penentu gerak, namun peranan lebih banyak
menuju pada fungsi, penyesuaian dan suatu proses. Menjalankan peranan berarti
melakukan hak dan kewajiban secara tanggung jawab.1

2. Pengertian Kepala Sekolah


Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah, Sudarman (2002:145). Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan

1
Astuty, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Guru Di SMK
Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara dalam Ejournal Administrasi Publik, Vol. 5, No. 1. 2017, hlm.
5391
4
kepala sekolah merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap aplikasi
prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.
Wahjosumidjo dalam Mulyasa (2005:102) kepala sekolah berasal dari dua kata
yaitu “kepala” dan “sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam
suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga
dimana menjadi tempat menerima dan member pelajaran. “kepala sekolah adalah
seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar pembelajaran dan murid yang menerima
pelajaran”.2

B. Syarat Kepala Sekolah/Madrasah


Menjadi seorang kepala sekolah yang profesional tidaklah mudah, karena ada
beberapa syarat dan kriteria yang harus dipenuhi, misalnya saja seorang kepala sekolah
harus memiliki standar tertentu seperti kualifikasi umum dan kualifikasi khusus, serta
harus mempunyai kompetensi-kompetensi tertentu. Oleh sebab itu, pemerintah
mengeluarkan peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar kepala
sekolah/madrasah nomor 13 tahun 2007.
1. Kualifikasi umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D4)
kependidikan/non kependidikan pada perguruan tinggi terakreditasi;
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut
jenjang sekolah masing-masing, kecuali di taman kanak-kanak/Raudhatul Athfal
(TK/RA) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA; dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan
atau lembaga yang berwenang.

2
Astuty, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah . . ., dalam Ejournal Administrasi Publik, Vol. 5, No. 1.
2017, hlm. 5393
5
Persyaratan untuk menjadi kepala sekolah, tercantum dalam Permendiknas
Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Syarat-Syarat Kepala Sekolah Pasal 2, yaitu:
1) Guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah apabila
memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.
2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-
4) kependidikan atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;
c. Berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan
pertama sebagai kepala sekolah/madrasah;
d. Sehat jasmani dan rogani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah;
e. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
f. Memiliki sertifikat pendidik;
g. Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan
jenjang sekolah/madrasah masing-masing, kecuali di taman
kanak-kanak/raudhatul athfal/taman kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB)
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA/TKLB;
h. Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri sipil
(PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK
inpasing;
i. Memperoleh nilai amat baik untuk unsure kesetiaan dan nilai baik untuk unsure
penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (P3) bagi
PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PND daam 2 (dua) tahun
terakhir; dan
j. Memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun
terakhir.

Persyaratan khusus guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
meliputi:
6
a. Berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah/madrasah yang sesuai
dengan sekolah/madrasah tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah;
b. Memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai
dengan pengalamannya sbagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditunjuk dan ditetapkan Direktur Jendral.
Khusus bagi guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
Indonesia luar negeri, selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
butir a dan b juga harus memenuhi persyaratan khusus tambahan sebegai berikut:
a. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai kepala
sekolah/madrasah;
b. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan atau bahasa Negara dimana
yang bersangkutan bertugas;
c. Mempunyai wawasan luas tentang seni dan budaya Indonesia sehingga dapat
mengenalkan dan mengangkat citra Indonesia di tengah-tengah pergaulan
internasional.3

C. Peran Kepala Sekolah/Madrasah Dalam Pengembangan Kurikulum


Kepala sekolah menjalankan fungsi kepemimpinan puncak dalam sistem
manajemen sekolah. Menajemen sekolah merupakan prosedur atau proses pencapaian
hasil dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara produktif. Depdiknas
(2008:5) menjelaskan bahwa untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, kepala
sekolah harus dapat mendayagunakan semua sumber yang tersedia dengan cara yang
paling produktif (efektif dan efisien) dalam situasi yang dinamis yang dipengaruhi
fakrot internal dan eksternal.
Tanggung jawab kepala sekolah adalah menjamin tercapainya hasil pendidikan
sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan sistem kerja sekolah secara produktif. Salah
satu factor keberhasilan produktifitas sekolah merupakan factor kepala sekolah.
Keberhasilan kepala sekolah juga dipengaruhi oleh faktor-faktor penentunya. Dan faktor
yang paling berpengaruh dalam keberhasilan tersebut ialah faktor kepemimpinan,
pengetahuan tentang manajemen sekolah, ketahanmalangan dalam menjalankan tugas,
3
Permendiknas Nomor 28 tahun 2010.
7
serta budaya organisasi yang tinggi, yang perlu dipelihara dan dikembangkan oleh
kepala sekolah.4
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh
dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertangung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan [engetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak pada sebuah
tugas/pekerjaan. Kompetensi juga merujuk pada kecakapan seseorang dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepadanya dengan hasil baik.
Sagala menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
Kompetensi merupakan semua pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar
yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih dan dilaksanakan
setiap waktu.
Spesifikasi kemampuan tersebut di atas dimaksudkan agar kepala sekolah dapat
melaksanakan tugas secara baik dan berkualitas. Dengan demikian, kompetensi kepala
sekolah adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar direfleksikan seorang
kepala sekolah dalam kebiasaan berfikir da bertindak secara konsisten yang
memungkinkannya menjadi kompeten atau berkemampuan dalam mengambil keputusan
tentang penyediaan, pemanfaatan da peningkatan potensi sumberdaya yang ada untuk
meningkatkan mutu sekolahnya.5
Secara umum tugas dan peran kepala seolah memiliki lima dimensi kompetensi
sebagaimana termaktub pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yaitu kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan kompetensi sosial. Secara rinci
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai berikut:

4
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum . . . , Hal. 67.
5
Ismuha, Khairudin, Djailani AR, Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Pada SD Negeri Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, dalam Jurnal
Administrasi Pendidikan, Vol. 4, No. 1. 2016, hlm. 48-49.
8
1. Kepribadian
a) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah;
b) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin;
c) berrsikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi;
d) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah/madrasah.
2. Manajerial
a) Menyusun perancanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan;
b) Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan;
c) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan seumber daya
sekolah/madrasah secara optimal;
d) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajaran peserta didik;
e) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik;
f) Mengelola guru dan staf dalam ragka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal;
g) Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal;
h) Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan sekolah/madrasah;
i) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan serta pengembangan kapasitas peserta didik;
j) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional;
k) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien;
l) Mengelola ketetausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung percapaian
tujuan sekolah/madrasah;

9
m) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah;
n) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan;
o) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah/madrasah;
p) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.
3. Kewirausahaan
a) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah;
b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah;
c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah;
d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala
yang dihadapi sekolah/madrasah;
e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah
madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Supervisi
a) Merencanaan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru;
b) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat;
c) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5. Sosial
a) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah;
b) Berpartsipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;
c) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.6

Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum
terdapat pada kompetensi manajerial yang telah disebut diatas. Dan Secara umum tugas
6
Dr. Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, Juni 2012)., Hal. 7-9.
10
dan peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum ini juga termasuk
didalamnya kemampuan dalam sistem administrasi/pengelolaan sekolah. tugas dan
peran kepala sekolah lainnya di antaranya adalah pada sub mengelola guru dan staf
dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Hal ini dapat dilihat
dari indicator-indikatornya yang mencakup: mengidentifikasikan karakteristik tenaga
pendidik dan kependidikan yang efektif; merencanakan tenaga kependidikan sekolah
(permintaan, persediaan, dan kesenjangan); merekrut, menyeleksi, menempatkan, dan
mengorientasikan tenaga kependidikan baru; mengembangkan profesionalisme tenaga
kependidikan; memanfaatkan dan memelihara tenaga kependidikan; menilai kinerja
tenaga guru dan tenaga kependidikan; mengembangkan sistem pengupahan, reward,
dan punishment yang mampu menjamin kepastian dan keadilan; melaksanakan dan
mengembangkan sistem pembinaan karier; memotivasi tenaga pendidik dan
kependidikan; membina hubungan kerja yang harmonis; memelihara dokumentasi
personel sekolah atau mengelola administrasi personel sekolah; mengelola konflik;
melakukan analisis jabatan dan menyusun uraian jabatan tenaga kependidikan; memiliki
apresiasi, empati, dan simpati terhadap tenaga pendidik dan kependidikan.
Seorang kepala sekolah harus paham betul bahwa dirinya bertugas sebagai
manajer sekolah, yang mana harus memahami betul-betul tentang manajemen
kurikulum. Dengan demikian, kepala sekolah dalam upaya mewujudkan kinerjanya
dalam bidang ini harus mampu: memfasilitasi sekolah untuk membentuk dan
pemberdayakan tim pengembang kurikulum; mengembangkan tenaga pendidik dan
kependidikan sekolah agar mampu menyediakan dokumen-dokumen kurikulum yang
relevan dengan tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua siswa, dan masyarakat;
memfasilitasi guru untuk menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) setiap mata pelajaran sesuai dengan kaidah yang dipersyaratkan dalam kurikulum
tersebut; memfasilitasi guru untuk memilih media dan alat pembelajaran yang sesuai
untuk setiap materi dalam mata pelajaran, mengarahkan tenaga pendidik dan
kependidikan untuk menyusun rencana program pelaksanaan kurikulum; membimbing
para guru dalam mengembangkan dan memperbaiki proses belajar mengajar seperti
memberikan motivasi bagi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas;
mengarahkan tim pengembang kurikulum untuk mengupayakan kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan siswa dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, tuntutan
11
kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan stakebolders; menggali dan memobilisasi
sumber daya pendidikan; mengidentifikasi kebutuhan bagi pengembangan kurikulum
lokal; mengevaluasi pelaksanaan kurikulum di sekolahnya masing-masing, melakukan
penelitian dan pengembangan terhadap usaha untuk meningkatkan kualitas dan
manajemen sekolah bermutu.
Seorang kepala sekolah harus mampu memahami bentuk-bentuk perilaku yang
berhubungan dengan tugas dan perannya sebagai seorang kepala sekolah, misalnya
mampu melakukan pengamatan serta me-review dokumen-dokumen laporan dari
fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan di sekolah selama mengelola tenaga
kependidikan (guru dan tenaga administrasi).7

PENUTUP
KESIMPULAN

7
Dr. Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, Juni 2012)., Hal. 13-15.
12
Dalam sebuah perubahan yang terjadi itu pasti mempunyai sebuah kekurangan
dalam implementasinya, sehingga perubahan kurikulum yang terus terjadi pun tak bisa
dihindari demi mewujudkan tujuan yang lebih baik.
Secara umum tugas dan peran kepala sekolah memiliki lima dimensi kompetensi
sebagaimana temaktub pada Peraturan Menteri Pendidikn Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yaitu kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan kompetensi sosial. Semua kompetensi
tersebut haruslah tercermin pada diri seorang kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
dan perannya untuk menciptakan sekolah yang berkualitas dan unggul.
Sedangkan peran kepala sekolah/madrasah dalam pengembangan kurikulum
ialah harus mampu: memfasilitasi sekolah untuk membentuk dan pemberdayakan tim
pengembang kurikulum; mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan sekolah
agar mampu menyediakan dokumen-dokumen kurikulum yang relevan dengan tuntutan
dan kebutuhan siswa, orang tua siswa, dan masyarakat; memfasilitasi guru untuk
menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap mata pelajaran
sesuai dengan kaidah yang dipersyaratkan dalam kurikulum tersebut; memfasilitasi guru
untuk memilih media dan alat pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi dalam mata
pelajaran, mengarahkan tenaga pendidik dan kependidikan untuk menyusun rencana
program pelaksanaan kurikulum; membimbing para guru dalam mengembangkan dan
memperbaiki proses belajar mengajar seperti memberikan motivasi bagi para guru untuk
melakukan penelitian tindakan kelas; mengarahkan tim pengembang kurikulum untuk
mengupayakan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan siswa dan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, tuntutan kebutuhan masyarakat, serta kebutuhan
stakebolders; menggali dan memobilisasi sumber daya pendidikan; mengidentifikasi
kebutuhan bagi pengembangan kurikulum lokal; mengevaluasi pelaksanaan kurikulum
di sekolahnya masing-masing, melakukan penelitian dan pengembangan terhadap usaha
untuk meningkatkan kualitas dan manajemen sekolah bermutu.

13

Anda mungkin juga menyukai