Anda di halaman 1dari 82

Pendahuluan – Rongga Mulut

Dra. Renelita Artati, M.Si


STANDAR KOMPETENSI:
Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Kompetensi Dasar :
Siswa dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan manusia dan hewan

INDIKATOR:
Siswa dapat:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat pencernaan
Mengidentifikasi struktur dan fungsi pembuluh-pembuluh darah manusia
Menjelaskan peredaran darah manusia
Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan darah
Menjelaskan penggolongan darah
Mengidentifikasi struktur dan fungsi limfe
Menjelaskan macam-macam sistem pertahanan tubuh
Menjelaskan macam-macam kelainan dan gangguan pada sistem sirkulasi
Pencernaan makanan :
proses perubahan makanan

senyawa kompleks

senyawa sederhana

Hewan tingkat tinggi pencernaan ekstrasel Hewan


tingkat rendah pencernaan intrasel

Pencernaan makanan terjadi secara :


- fisik : menggunakan alat pencernaan
mengubah bentuk makanan kasar halus
- kimiawi: menggunakan enzim
mengubah senyawa kompleks senyawa sederhana
❖Proses-proses yang terjadi pada
pencernaan makanan:
• Ingesti/penelanan
• Digesti/pencernaan, terjadi secara:
- Fisik/mekanik : menggunakan alat pencernaan,
sehingga mengubah bentuk makanan dari kasar menjadi
halus.
- kimiawi: menggunakan enzim, sehingga mengubah
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.
Hasil pencernaan adalah zat yang dapat diserap tubuh.
• Absorbsi/penyerapan: diserapnya produk akhir
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfa untuk
digunakan oleh sel-sel tubuh.
• Eliminasi/defekasi: pembuangan bahan yang tidak
tercerna keluar dari saluran pencernaan.
❖ Sistem Pencernaan manusia terdiri dari:
• Saluran gastrointestinal/pencernaan, terdiri dari: mulut,
farink, oesofagus, lambung, usus halus, usus besar,anus.
• Kelenjar asesori, terdiri dari: kelenjar ludah, pankreas, hati
& kantung empedu.
SALURAN GASTROINTESTINAL/GI/PENCERNAAN
Struktur lapisan saluran GI dari luar ke dalam:
1. Serosa:
lapisan jaringan ikat dan mesotel squamosa, terdiri dari dua bagian:
• Peritoneum visceral: membungkus organ-organ pencernaan.
• Peritoneum parietal: merupakan permukaan bagian dalam dinding
tubuh/perut.
2. Muskularis:
▪ berupa lapisan otot dengan bentuk serat memanjang (longitudinal,
melingkar (sirkular), dan miring (oblig).
▪ Pada alat pencernaan ada yang mempunyai 2 lapis otot muskularis, ada pula
yang terdiri dari 3 lapis otot.
▪ Di beberapa bagian, lapisan otot polos ini bermodifikasi menjadi berbentuk
cincin yang disebut sfingter, otot melingkar yang mengendalikan pembukaan
dan penutupan lumen/saluran (misalnya antara lambung dan usus halus).
3. Submukosa:
▪ terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik, dan serabut saraf, yang disebut pleksus Meissner
(pleksus submucosa); pleksus saraf yang padat yang dikendalikan oleh
sistem saraf otonom sebagai sistem saraf enterik independen.
SALURAN GASTROINTESTINAL/GI/PENCERNAAN
Struktur lapisan saluran GI dari luar ke dalam:
4. Mukosa:
lapisan ini melindungi dinding saluran pencernaan, mengeluarkan zat, dan menyerap produk
akhir pencernaan.
Terdiri dari:

• Epitel: lapisan paling dalam, terdiri dari:


- epitel kolumnar sederhana atau epitel skuamosa berlapis.
- sel goblet: mengeluarkan lendir yang melindungi epitel dari pencernaan
- sel endokrin: mensekresi hormon.

• Lamina propria terletak di antara lapisan otot polos longitudinal dan melingkar muskularis
mukosa.

Neuron motorik sebagian besar mengontrol motilitas (gerakan) saluran pencernaan, khususnya
frenquensi dan kekuatan kontraksi muskularis, terdiri dari:
jaringan ikat longgar (areolar), dengan serabut kolagen & elastin.
pembuluh darah dan pembuluh limfatik, berperan memberikan nutrisi pada lapisan epitel,
mendistribusikan hormon yang diproduksi dalam epitel, dan menyerap produk akhir
pencernaan dari lumen.
mengandung mukosa terkait jaringan limfoid (Mucosa‐associated Lymphoid Tissue, MALT),
nodul jaringan bantalan limfosit limfatik dan makrofag yang melindungi dinding saluran
pencernaan dari patogen yang dapat bercampur dengan makanan.
KOORDINASI SARAF PADA SISTEM
PENCERNAAN

 Terdapat 2 rangkaian persarafan yang mengatur sistem


pencernaan:
1. Saraf intrinsik/sistem saraf enterik/ENS.
 Terdiri dari ratusan juta neuron yang tersebar dari
kerongkongan ke anus.
 Tersusun menjadi 2 pleksus:
a. Pleksus mienterikus (pleksus Auerbach).
- Terletak di antara lapisan otot polos longitutinal dan melingkar
pada lapisan muskularis.
- sebagian besar mengontrol motilitas (gerakan) saluran
pencernaan, khususnya frenquensi dan kekuatan kontraksi
muskularis
b. Pleksus submukosa (pleksus Meissner)
- Berupa neuron motorik pada sel-sel sekresi dari epitel mukosa
yang mengendalikan sekresi organ-organ pencernaan.
Lanjutan ... KOORDINASI SARAF PADA SISTEM
PENCERNAAN

 Terdapat 2 rangkaian persarafan yang mengatur sistem


pencernaan:
2. Saraf ekstrinsik, berupa:
a. sistem saraf otonom:
- sistem saraf simpatik: mengurangi sekresi dan
motilitas GI dengan menurunkan aktivitas ENS.
 Emosi seperti marah, takut, dan cemas dapat
memperlambat kerja pencernaan karena merangsang
kerja saraf simpatis.
- sistem saraf parasimpatik: kebalikan dari aktifitas
simpatik
b. Sistem saraf kranial X: saraf vagus
RONGGA MULUT
(Cavum oris)

GIGI KELENJAR LUDAH LIDAH


(dentis) (glandula salivales) (lingua)
GIGI
(dentis)

Fungsi :
> membantu memecah makanan
menjadi potongan2 yang lebih
kecil, sehingga memperluas permukaan
makanan & dapat mempercepat kerja enzim
> membantu berbicara
> memberi bentuk & keseimbangan pada wajah
Bagian2 gigi :

> dari atas ke bawah :


 mahkota gigi (korona)
 leher gigi (kolum)
 akar gigi (radiks)

> dari luar ke dalam :


 Email : sangat keras, mengkilat
 Dentin : tulang gigi, keras
 Sementum : jaringan penutup akar
gigi
 pulpa : rongga berisi saraf &
pembuluh darah
 Ligamen periodontal – lapisan
tulang dari akar gigi.
GIGI (dentis)

Macam2 gigi

Berdasarkan usia Berdasarkan bentuk


& fungsi

☺ Gigi susu/gigi sulung ^taring : untuk mencabik


☺ Gigi dewas/gigi tetap ^ seri : untuk memotong
^geraham : untuk menghaluskan
GIGI SUSU GIGI DEWASA

Mulai tumbuh sejak usia Mulai tumbuh sejak usia


6 bln – 2 tahun 7 thn – 25 tahun
 Berjumlah 20 buah  Berjumlah 32 buah

Rumus Dentis deciduus Rumus Dentis permanentes


RA 2 1 2 2 1 2 RA 3 2 1 2 2 1 2 3
RB 2 1 2 2 1 2 RB 3 2 1 2 2 1 2 3
PM C I I C PM M PM C I I C PM M

Ket :
RA : rahang atas PM : premolar = geraham depan
RB : rahang bawah C : canninus = gigi taring
M : molar = geraham belakang I : insisivus = gigi seri
GIGI SUSU GIGI DEWASA
Berdasarkan bentuk & fungsi

• gigi taring (caninus) : untuk mencabik makanan


• gigi seri (insisivus): untuk memotong makanan
• gigi geraham depan & belakang (premolar &
molar): untuk menghaluskan makanan
- Penyakit/Kelaianan pada gigi:
> karies gigi/keropos:
membusuk karena demineralisasi gradual enamel & dentin,
dapat disebabkan oleh bakteri penyebab plaque, seperti
Streptococcus mutans, Actinomyces yang menghasilkan
asam yang dapat melarutkan garam kalsium.
> Penyakit periodental ; rusaknya ligamen periodentalsi
> Gingivitis:
terbentuk plaque terkalsifikasi membentuk calculus
(tartar/karang), mengganggu pelindung antara gingiva &
gigi.
> kerenggangan gigi/maloklusi
Perawatan gigi :
> fluoridasi
> menggosok gigi
> mengurangi makanan manis2
> makan gizi seimbang
> perawatan teratur ke dokter gigi
LIDAH (LINGUA)

Fungsi :
> mengaduk-aduk makanan
> mendorong makanan ke kerongkongan

Anatomi & Morfologi:


- permukaan lidah tertutup oleh papila/tonjolan2 kecil
- di dekat pangkal papila terdapat sel2 indera pengecap/k uncup pengecap
untuk merasakan : manis, asam, asin, pahit
- Kuncup pengecap pada bayi lebih banyak, hampir terdapat disetiap bagian
mulutnya,sehingga mereka lebih menyukai makanan hambar & tidak
suka pahit
- Macam2 papila :
> P. Sirkumvalata : membentuk ‘V’ di belakang lidah
> P. payung/jamur/fungiform : di kedua sisi lidah
> P. Benang/filiform : mengelompok di ujung lidah
ANATOMI & MORFOLOGI LIDAH
PETA KUNCUP PENGECAP
Jalur rangsang saraf pengecap :

bahan kimia pada makanan yang larut dalam liur



menyentuh ke pori kecapan

menyentuh kuncup pengecap

mikrovilus/rambut2 halus terangsang

mengirimkan sinyal melalui sel indera

menuju ke saraf gustatori

menuju ke medula oblongata

menuju talamus di otak

menuju cita rasa di cerebrum
KELENJAR LUDAH
(GLANDULA SALIVALES)

Fungsi :
> mengubah karbohidrat menjadi maltosa, yang
prosesnya dibantu oleh enzim ptialin/amilase.
> melicinkan makanan sehingga mudah ditelan
> membuat mulut steril, membunuh bakteri, karena
mengandung imunoglobulin A
> membantu indera pengecap
> membuat mulut tetap basah untuk keperluan
menelan & bicara
KELENJAR LUDAH
(GLANDULA SALIVALES)

- Kandungan : 99 % air, amilase, musin, senyawa buffer untuk


menetralkan asam
- Kelenjar ludah yang lebih kecil banyak , terdapat di dinding
bibir dalam, pipi dalam, & lidah
- Produksi kelenjar ludah dapat dirangsang oleh : penglihatan,
bau, pikiran/ingatan tentang makanan tertentu
- Sifat air liur ditentukan oleh jenis makanan yang dimakan,
misalnya: makanan asam menyebabkan air liur lebih
banyak diproduksi
- produksi air liur : 1 – 1 ½ liter/hari
➢ Sekresi kelenjar saliva terjadi bila: pengunyahan
makanan menstimulasi kemoreseptor &
mekanoreseptor dalam mulut kemudian
mengirimkan impuls sepanjang serabut
parasimpatik pada saraf kranial VII (fasial)
dan IX (glosofaringeal).
▪ Stimulasi pada saraf simpatik yang kuat akan
menghambat produksi saliva & dapat
mengakibatkan mulut kering (xerostomia).
▪ Stimuasi pada saraf parasimpatis akan
merangsang produksi saliva. Stimulan dapat
disebabkan oleh adanya makanan di rongga mulut,
membaui, melihat dan memikirkan makanan, suara
memasak, dll
- Ada 3 pasang kelenjar ludah terbesar :
> Kelenjar parotid
 terbesar, terletak di bawah telinga: lubang kecil dekat geraham ke-2 di sisi
rahang atas
 cairan yang dikeluarkan : bening, disebut serus
> Kelenjar submandibula
 di rahang bawah : saluran di ke-2 sisi di bawah lidah
 cairan yang dikeluarkan : lendir/mukus & serus
> Kelenjar sublingua
 di bawah lidah
 cairan yang dikeluarkan: mukus & serus
Faring – Kerongkongan – Lambung – Kelenjar pencernaan

Dra. Renelita Artati, M.Si


FARING/TEKAK/
Pangkal Kerongkongan

➢ Tempat pertemuan antara saluran pencernaan &


saluran pernapasan, menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (oesofagus),
➢ Tersusun dari otot lurik
➢ Panjangnya sekitar 7 cm.
➢ Bisa dilewati makanan, cairan, & udara.
➢ Dindingnya terdiri dari:
• epitel squamosa berlapis.
• Lapisan otot: longitudinal di bagian dalam,
konstriktor faringeal di bagian luar.
➢ Terdiri dari 3 bagian:
• Nasofaring: bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung)
• Orofaring: bagian media (bagian yang sama tinggi
dengan mulut), terdapat amandel/ tonsil di dinding
lateral orofaring.
• Laringofaring/hyphopharynx: bagian inferior (bagian
yang sama tinggi dengan laring).
KERONGKONGAN (OESOFAGUS)

▪ Berupa pipa otot berdinding tebal,


permukaan dalamnya berlapis selaput mukosa
▪ Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot
polos
▪ Pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan
▪ Makan masuk ke dalam lambung karena
gerak peristaltik dari kontraksi
bergelombang otot polos yang tersusun
memanjang & melingkar
▪ Kelenjar submukosa esofageal mensekresi
mukus untuk pergerakan bolus.
➢ Dua otot sfingter, mengontrol pergerakan makanan
ke dalam dan keluar dari esofagus:
• Sfingter esofageal atas di bagian atas
esofagus.
• Sfingter esofagus bawah di bagian bawah
esofagus, tepat sebelum masuk saluran gaster
(lambung).
➢ Makan masuk ke dalam
lambung karena gerak
peristaltik dari otot polos
yang tersusun memanjang
& melingkar, sehingga
kontraksi bergelombang
dari otot-otot tersebut
menyebabkan makanan
terdorong ke lambung
PROSES MENELAN
LAMBUNG/VENTRIKULUS/GASTER
➢ Letaknya di sebelah kiri atas rongga perut
➢ Berbentuk seperti huruf “J”
➢ Kapasitas : sampai 2 liter
➢ Bagian2 lambung dari atas ke bawah :
• Kardiak : bagian awal, terdapat otot sfinkter kardiak/esofagus
bawah
• Fundus: puncak lambung
• Korpus (badan): dipenuhi gas terkurung, berasal dari udara yang
tertelan bersama makanan & udara hasil pencernaan makanan
• Pilorus : bagian akhir, terdiri dari antrum, kanal pilorus, & otot
sfinkter pilorus
➢ Lapisan mukosanya mengandung lapisan epitel kolumnar sederhana yang
terdiri dari sel-sel goblet, yang pada keadaan kosong berlipat-lipat,
disebut juga rugae.
➢ Lapisan muskularisnya tersusun dari 3 lapisan otot: serat melintang,
melingkar, dan miring.
LAMBUNG
(VENTRIKULUS/GASTER )
LAMBUNG/VENTRIKULUS/GASTER
➢ Dinding lambung :
mengandung sel2 kelenjar pencernaan yang memproduksi
getah lambung:
1. Sel Goblet: berupa epitel kolumnar sederhana yang
mensekresi mukus/lendir untuk melindungi dinding
lambung dari pengaruh asam dan enzim pencernaan sehingga
tidak ikut tercerna.
2. Sel parietal yang terletak di sepanjang saluran atau celah
gastrik, mensekresi HCl (pH=1,5-3,5) dan faktor intrinsik:
- HCl berfungsi untuk:
▪ mengaktivasi pepsinogen menjadi pepsin.
▪ membunuh bakteri yang masuk bersama makanan.
▪ menstimulasi sekresi hormon sekretin.
- Faktor intrinsik (glikoprotein) berfungsi untuk penyerapan
vitamin B 12 di usus halus.
3. Sel kepala (Chief cells), mensekresi:
▪ enzim pepsinogen, yang akan diaktivasi oleh HCl menjadi
pepsin, sejenis protease, enzim yang memecah protein,
menjadi pepton (polipeptida pendek).
▪ Enzim renin juga disekresi sel kepala, banyak terdapat pada
lambung anak2, untuk menggumpalkan kasein dari susu.
4. Sel enteroendokrin: mensekresi hormon gastrin yang berdifusi
ke sistem sirkulasi. Keberadaan hormon gastrin akan
merangsang sekresi getah lambung.
KERJA LAMBUNG

• Gerak peristaltik terus-menerus dari dinding lambung


menyebabkan makanan mengalami perubahan sampai
berbentuk larutan kental (kim).
• Kim masuk ke usus 12 jari sedikit demi sedikit karena
otot sfinkter pilorus membuka & menutup bergantian.
• Dibutuhkan 2 – 6 jam setelah makan untuk
mengosongkan lambung.
• Makanan yang kaya protein menimbulkan sekresi getah
lambung yang banyak, begitu pula konsumsi obat-obatan
& minuman keras (alkohol).
• air, senyawa elektrolit, beberapa obat seperti aspirin &
alkohol dapat diabsorpsi di dalam lambung.
KERJA LAMBUNG

➢ Jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang


sulit dicerna, dapat menimbulkan iritasi, sehingga
kemungkinan isi lambung dimuntahkan.
➢ Sel-sel epitel dapat mengalami kerusakan, tetapi
mitosis akan menggantikan sel yang rusak tersebut.
➢ Luka pada dinding lambung (tukak lambung)
terutama disebabkan oleh bakteri Helicobacter
pylori yang toleran terhadap asam, bisa diobati
dengan antibiotik. Tetapi penyakit ini bisa semakin
buruk bila pepsin dan HCl merusak dinding lambung
lebih cepat dibanding dengan kemampuan
regenerasinya.
KERJA LAMBUNG
KELENJAR PENCERNAAN

- kelenjar ludah
- hati
- pankreas
- usus halus
PANKREAS
➢ Berupa kelenjar memanjang di belakang lambung
➢ Tersusun dari:
1. Sel-sel endokrin
Terdiri dari sel-sel pulau Langerhans yang mensekresi hormon insulin,
glukagon, dan somatostatin yang menjaga stabilitas kadar gula darah.
2. Sel-sel eksokrin
Terdiri dari sel-sel asinus yang menghasilkan enzim-enzim yang bersifat
alkali:
• lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak & gliserol
• tripsinogen: diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin, sehingga dapat
mengubah protein & pepton menjadi dipeptida/asam amino
• karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase: mengubah
polipeptida menjadi pepton atau mengubah pepton menjadi as. amino
• kemotripsin: pola kerjanya sama dengan enzim tripsin
• amilopsin (amilase pankreas): mengubah amilum menjadi disakarida
• senyawa bikarbonat: bekerja sebagai buffer yang menetralisir keasaman
kim dari lambung.
• nuklease: menghidrolisis DNA dan RNA dalam makanan menjadi nukleosida,
basa nitogen, gula, dan fosfat.
➢ Larutan/jus pankreas akan masuk ke dalam
saluran kecil, kemudian bergabung membentuk
dua saluran besar:
• Saluran pankreas utama, keluar dari
pankreas dan menyatu dengan saluran empedu
umum dari hati dan kantung empedu. Saluran
gabungan ini disebut ampula
hepatopankreatik, kemudian memasuki
duodenum dengan melewati sfingter
hepatopankreatik/oddi.
• Saluran pankreas aksesori, yang lebih kecil,
menuju duodenum secara langsung.
HATI/HEPAR
➢ Fungsi :
• Menghasilkan empedu/bilus yang ditampung dalam kantung
empedu.
• Mengatur kadar gula darah:Ketika glukosa darah tinggi,
hati mengubah glukosa menjadi glikogen (glikogenesis)
kemudian menyimpannya, dan sebaliknya.
• Sintesis protein (termasuk protein plasma) dan asam amino
tertentu.
• Mengubah amonia (yang beracun) menjadi urea (kurang
beracun) yang kemudian akan dieliminasi oleh ginjal.
• Pemecahan bakteri dan sel darah merah dan putih yang
rusak.
• Dari sel-sel darah merah yang rusak: besi dan globin
didaur ulang, dan bilirubin disekresi dalam empedu.
• menyimpanan vitamin (A, D, E, K) dan mineral (zat besi
dari perombakan sel darah merah, Cu).
• Menetralkan racun, obat, dan hormon.
KANTUNG EMPEDU/
VESIKA VELEA

• Berukuran 8 – 10 cm, dapat menampung


30-60 mL cairan.
• berwarna hijau
• Terletak pada lekukan dibawah lobus
kanan hati
• Berfungsi menyimpan cairan empedu
yang disekresi oleh sel-sel hati
• Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus
kiri & kanan kemudian bergabung membentuk

E
duktus hepatikus communis lalu bergabung dengan
sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu
(duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu
umum, bergabung dengan duktus pankreatikus, M
akhirnya masuk ke dalam duodenum.
P
E
D
U
• Keberadaan makanan di dalam
E duodenum akan memicu serangkaian
sinyal hormonal dan sinyal saraf
M sehingga kantung empedu
berkontraksi, dan empedu akan
P mengalir ke dalam duodenum

E bercampur dengan makanan.

D • mengandung : air + garam2 empedu+


kolesterol + pigmen (membentuk zat
U warna empedu: bilirubin & biliverdin)
+ lesitin
• fungsi :
- menurunkan tegangan permukaan butir2
E lemak, membentuknya menjadi emulsi
lemak, sehingga memudahkan kerja enzim
M lipase.
- Meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak
P dan vitamin yang larut dalam lemak untuk
membantu proses penyerapan.
E • Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil
garam empedu masuk ke dalam usus besar
D (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah
garam empedu menjadi berbagai unsur
U pokok, beberapa unsur pokok ini diserap
kembali dan sisanya dibuang bersama
feses.
Usus Halus – Usus Besar - Anus

Dra. Renelita Artati, M.Si


USUS HALUS/INTESTINUM TENUE

➢ Fungsi utama:
• Pencernaan kimiawi:
sekresi dari organ-organ
hati, pankreas, dan dinding
usus membantu memecah
polisakarida, protein, lemak,
dan asam nukleat menjadi
monomer-monomernya.
• Absorpsi atau penyerapan
nutrisi. panjangnya sekitar
6 m, ø 25 mm.
➢ Struktur dalamnya:
• terdiri dari jonjot-jonjot/vili, untuk memperluas bidang
penyerapan, yang bisa mencapai 300m2.
• Permukaan epitel vili mengandung mikrovili (brush boarder)
yang menjulur ke lumen, tempat penyerapan berlangsung.
• Setiap villus berisi pembuluh darah kapiler yang
mengelilingi pembuluh limfatik yang disebut lakteal.
➢ Terdiri dari: :
1. Duodenum/usus 12 jari :
- panjangnya sekitar 25 cm, bengkok, berhubungan langsung dengan
lambung
- menerima kimus dari lambung melalui sfingter pilorus.
- tempat bermuaranya saluran empedu & saluran pankreas, sekret
dari kedua saluran mengalir ke duodenum, untuk selanjutnya
melakukan pencernaan kimiawi.
2. Yeyunum/ Usus kosong :
- panjangnya sekitar 2,5 m, merupakan bagian tengah usus halus.
- Disini sari makanan sudah mulai diserap.
3. Ileum/Usus penyerapan :
- panjangnya sekitar 3,6 m, merupakan bagian terakhir dari usus
halus
- Pada bagian akhirnya terdapat sfingter ileocecal, yang mengatur
pergerakan kimus ke dalam usus besar dan mencegah gerakan
mundur dari bahan dari usus besar.
- terjadi proses penyerapan sari-sari makanan oleh jonjot usus.
- Dinding duodenum mensekresi hormon-hormon
enterogastron:
1. Hormon sekretin:
▪ produksinya dipicu oleh masuknya kim yang asam ke
dalam duodenum.
▪ Fungsinya:
mengirim sinyal ke pankreas agar mensekresi
senyawa bikarbonat untuk menetralkan kim yang
asam tersebut.
2. Hormon kolesistokinin:
▪ Produksinya dipicu oleh keberadaan asam amino dan
asam lemak
▪ Fungsinya:
- menyebabkan kantung empedu berkontraksi dan
mengeluarkan empedunya ke duodenum
- memacu penkreas untuk mensekresi enzim-
enzimnya.
➢ Kelenjar pencernaan usus halus menghasilkan enzim-enzim :

1. enteropeptidase: mengaktifkan tripsinogen, kimotrip-


sinogen, dan karboksipeptidase menjadi bentuk aktifnya
2. dipeptidase: memecah peptida-peptida kecil.
3. Aminopeptidase: mengubah polipeptida menjadi pepton
atau mengubah pepton menjadi asam amino
4. disakaridase : mengubah disakarida menjadi monosakarida,
terdiri dari :
• maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa + glukosa
• sukrase: mengubah sukrosa menjadi glukosa + fruktosa
• laktase: mengubah laktosa menjadi glukosa + galaktosa
PENYERAPAN NUTRIEN

➢ Dalam jumlah terbatas nutrien dapat diserap dalam lambung


dan usus besar, tetapi sebagian besar penyerapan terjadi di
dalam usus halus.
➢ Nutrien diserap melewati epitel usus halus, kemudian melewati
epitel uniseluler pada kapiler atau lakteal.
➢ Fruktosa diserap secara difusi dari lumen usus ke epitel,
kemudian menuju kapiler darah.
➢ Asam amino, peptida kecil, glukosa, vitamin yang larut dalam
air, gula sederhana lainnya diserap secara transpor aktif atau
difusi terfasilitasi.
➢ Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak
diserap secara difusi.
➢ Vitamin B 12 bergabung dengan faktor intrinsik (yang
diproduksi di lambung) dan diserap secara endositosis yang
dimediasi reseptor, kemudian diteruskan ke kapiler darah.
➢ Air dan elektrolit diserap secara osmosis.
Aliran nutrien
asam amino, gula, & vitamin yang larut dalam air
secara transpor aktif
difusi terfasilitasi
diangkut kedalam lapisan sel epitel villi

Masuk kedalam darah di kapiler usus halus

menuju vena porta hepatica

menuju hati
(Hati akan mengubah berbagai molekul organik
menjadi bentuk lain)

menuju jantung

ke seluruh tubuh
Asam lemak & 1. Lemak makanan dalam bentuk gumpalan
gliserol diproses sbb: lemak yang terdiri dari trigliserida diemulsi
oleh garam empedu (reaksi penyabunan)
menjadi suspensi tetes-tetes lemak yang lebih
kecil. Emulsi lipid ini mencegah tetesan
lemak menyatu sehingga meningkatkan luas
permukaan yang tersedia untuk
memudahkan bereaksi dengan lipase
pankreas.
2. Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi
monogliserida dan 3 asam lemak.
3. Produk yang tidak larut dalam air ini bereaksi
dengan garam empedu dan unsur empedu
lainnya membentuk misel, kemudian dibawa
ke permukaan lumen sel epitel usus halus.
4. Ketika misel mendekati permukaan epitel
absorbtif, monogliserida dan asam lemak
meninggalkan misel dan secara pasif berdifusi
melalui membran lipid bilayer dari lumen.
5. Monogliserida dan asam lemak disintesis
ulang menjadi trigliserida di dalam sel epitel.
6. Agregat trigliserida ini kemudian dilapisi
dengan lapisan lipoprotein dari retikulum
endoplasma untuk membentuk kilomikron
yang larut dalam air.
7. Kilomikron dikeluarkan melalui membran
basal sel secara eksositosis.
8. Kilomikron tidak dapat melewati membran
basal kapiler sehingga kilomikron masuk ke
pembuluh limfatik, lakteal sentral.
Regulasi Hormonal Rasa Lapar
Disekresikan oleh dinding
lambung, ghrelin adalah
Dihasilkan oleh jaringan salah satu sinyal yang
adiposa (lemak), leptin memicu perasaan lapar
menekan nafsu makan saat waktu makan tiba.
saat kadarnya Pada diet yang
meningkat. Ketika menurunkan berat badan,
lemak tubuh menurun, kadar ghrelin meningkat,
kadar leptin turun, dan yang mungkin menjadi
meningkatkan nafsu salah satu alasan begitu
makan. kerasnya usaha untuk
tetap melakukan diet.

Hormon PYY, yang Meningkatnya kadar


disekresikan oleh usus gula darah setelah
kecil setelah makan, makan menstimulasi
bertindak sebagai merangsang pankreas
penekan nafsu makan & untuk sekresi insulin.
berlawanan dengan Fungsi insulin lainnya
ghrelin yang bekerja adalah menekan nafsu
merangsang nafsu makan melalui aksinya
makan. pada otak.
USUS BESAR/COLON
➢ Panjangnya sekitar 1,5 m dengan bagian-bagian sebagai
berikut:
1. Sekum
Berupa kantung buntu pada awal usus besar, tepat di bawah
katup ileocecal (membatasi usus halus dan usus besar).
Mempunyai penjuluran seperti jari “fingerlike”, yang disebut
apendiks (usus buntu/umbai cacing), dengan panjang sekitar 8
cm, yang berisi jaringan limfoid untuk fungsi kekebalan.
2. Kolon (usus besar)
merupakan utama dari usus besar, terdiri dari empat bagian:
naik (ascending), melintang (transverse), turun (descending),
dan kolon sigmoid.
3. Rektum
Panjangnya sekitar 20 cm, merupakan bagian akhir dari usus
besar, untuk menyimpan feses sebelum dikeluarkan.
➢ Struktur usus besar:

• Pada jarak teratur di sepanjang usus besar,


otot polosnya menyebabkan dinding usus
bertautan, membentuk serangkaian kantung
yang disebut haustra.

• Kelenjar-kelenjar pada usus besar terdiri


dari sel-sel absorbtif yang menyerap air dan
sel goblet yang mengeluarkan lendir yang
melumasi dinding usus besar untuk kelancaran
jalannya feses.
➢ Fungsi :
• Absorpsi (penyerapan):
- Sebagian besar air diserap kembali untuk melarutkan berbagai
getah pencernaan, menjadikan feses lebih padat.
- Vitamin B ( misalnya biotin, asam folat) dan K, diserap oleh usus
besar, kemudian masuk ke peredaran darah.
• Membentuk feses
• Peristaltik:
kontraksi ritmik (berirama) yang disebut kontraksi haustral
menghasilkan bentuk segmentasi dari sisa makanan yang
berpindah dari satu haustrum ke haustrum berikutnya. Feses
bergerak sangat lambat sepanjang kolon, memerlukan waktu 12-
24 jam.
• Tempat kegiatan berbagai mikroflora, terutama bakteri yang tidak
berbahaya, contohnya Escherichia coli.
Bakteri usus hidup dengan memanfaatkan bahan organik pada
sisa makanan. Hasil samping dari metabolismenya adalah gas
(metana, hidrogen sulfida) dan beberapa vitamin (biotin, asam
folat, vitamin K).
➢ Feses yang terbentuk mengandung
massa bakteri, selulosa, dan bahan
lain yang tidak tercerna. Kadang
feses juga mengandung garam dalam
jumlah banyak, misalnya ketika
konsentrasi besi dan kalsium dalam
darah tinggi.
ANUS
➢ Berupa lubang di ujung saluran pencernaan,
tempat zat sisa pencernaan keluar dari tubuh.
➢ Sebagian anus terbentuk dari bagian kulit dan
sebagian lainnya dari bagian usus.
➢ Bagian-bagiannya :
• otot sfingter internal
- otot polos (involunter)
- bila tersentuh feses, dindingnya
mengendur, & timbul rasa ingin buang air
besar.
• otot sfingter eksternal
- otot lurik (volunter)
- bila kontraksi, kita dapat menahan untuk
tidak buang air besar beberapa saat
➢ Defekasi (proses pengeluaran
zat2 sisa hasil pencernaan
makanan melalui anus) dimulai
dengan: penggelembungan
(distensi) rektum karena
gerakan massa feses → otot
sfinkter anal internal rektum
kontraksi → otot sfinkter anal
eksternal kontraksi → feses
keluar
Gangguan pada Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan pada Hewan Ruminansia

Dra. Renelita Artati, M.Si


GANGGUAN & KELAINAN PADA
SISTEM PENCERNAAN

➢ dapat disebabkan oleh:


• Pola makan yang salah
• Program diet yang ekstrim
• Gangguan psikologis:
bulimia
• Gaya hidup
• Makanan dengan kadar
zat aditif yang berlebihan
• Makanan tidak higienis
➢ Gangguan pada sistem pencernaan dapat berupa:
1. Gastritis
radang akut/kronis pada lapisan mukosa dinding lambung,
dapat disebabkan oleh:
- makanan yang tidak higienis.
- produksi asam lambung yang berlebihan.
- mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
2. Hepatitis (radang hati)
Dapat disebabkan oleh: infeksi virus, keracunan alkohol
atau obat-obatan tertentu.
3. Diare
iritasi selaput dinding kolon, dapat disebabkan oleh
bakteri disentri, diet yang buruk, zat beracun, alergi
(fruktosa, laktosa).
4. Sembelit/konstipasi dan obstipasi
defekasi terlambat sehingga feses terlalu padat dan sulit
keluar. Dapat disebabkan karena menahan-nahan buang air
besar, kurang makanan berserat, atau stress.
5. Kanker lambung
gejala : merasa panas, hilang
nafsu makan, salah cerna
terus-menerus, mual,
kembung, nyeri lambung.
6. Apendiksitis/radang usus buntu
Apendiks membengkak, terisi
nanah. Dapat disebabkan
karena pembusukan sisa
makanan & infeksi kuman.
7. Haemaroid/wasir/ambeien
Pelebaran vena di daerah anus
penyebab : duduk terus-
menerus pada penderita
sembelit, kurang olah raga,
terlalu gemuk, wanita hamil.
Gejala: gatal, nyeri,
perdarahan pada anus.
8. Ulkus peptikum
Luka/radang kronis pada lambung dekat duodenum, dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacer pylori.
9. Kolik abdomen
Gangguan aliran normal isi usus, ditandai oleh kram dan nyeri,
bisa disertai mual atau muntah. Bisa disebabkan oleh peradangan.
10.Peritonitis
Radang peritonium, dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme,
teriritasi bahan kimia, atau lainnya.
11.Malnutrisi
Keadaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi. Bila berlangsung lama
dapat mengakibatkan marasmus, kwarsiorkor, atau hongeroedem.
Parotitis XEROSTOMIA

Parotitis atau infeksi pada Xerostomia adalah produksi air


kelenjar parotis. Gangguan liur yang amat sedikit, sehingga
ini sering disebut penyakit menyebabkan lidah menjadi
gondong. pecah-pecah.
12.Bakteri penyebab penyakit pencernaan:
- Salmonella
menyebabkan demam tipus, paratipus, & beberapa
macam keracunan makanan.
- Staphylococcus
menyebabkan gejala yang sama dengan Salmonella.
Sering dijumpai pada ikan tuna, sayuran mentah,
ayam, daging asin, sosis. Pada tubuh manusia
terdapat pada bisul, luka kecil, sekitar mulut &
hidung.
- Clostridium botulinum
menghasilkan racun. Penyakitnya disebut botulisma,
dengan gejala: kelumpuhan, penglihatan kabur, &
menyerang sistem saraf. Terdapat pada makanan
kaleng dengan asam yang rendah, yang tidak
mengandung oksigen.
Sistem pencernaan hewan
RUMINANSIA
➢ Hewan Ruminansia adalah herbivora yang memamah
biak, yaitu hewan yang menelan makanannya,
kemudian mengeluarkannya kembali untuk dikunyah
yang kedua kalinya.
➢ Contoh hewan subordo Ruminantia: sapi, kerbau,
kambing, jerapah, bison, kancil, antelop, dll.
➢ Sistem pencernaannya berbeda dengan mamalia
lainnya dalam hal: rumus gigi, tipe lambung, dan
jenis mikroorganisme yang membantu
pencernaannya.
➢ Alat-alat pencernaannya:
1. Gigi, terdiri dari:
- gigi seri: untuk menjepit & memotong makanan.
- gigi geraham: lebar & datar, untuk menghaluskan
makanan.
2. Kerongkongan
3. Lambung: bertipe poligastrik, terdiri dari :
- rumen (perut besar): kapasitasnya 200liter,
mengandung mikroba
- retikulum (perut jala): mengandung mikroba
- omasum (perut kitab): tempat pencernaan mekanik
- abomasum (perut masam): terjadi pencernaan
kimiawi
4. Usus: bisa mencapai 40 m panjangnya, dengan
sekum yang besar.
5. Anus
➢ Proses pencernaan makanan :
makanan berupa rumput atau yang lainnya dibelit oleh lidah,
direnggut dengan gigi seri, & bercampur dengan air liur yang
alkalis, dikunyah dan bolus ditelan

masuk ke kerongkongan

masuk ke rumen, kemudian ke retikulum

disimpan sementara, difermentasi oleh prokariota & protista
simbiotik (terutama ciliata), terjadi percampuran & pemilahan
materi tumbuhan.
Hasil samping dari metabolisme mikroorganisme ini asam lemak

ketika sapi sedang beristirahat, makanan dimuntahkan kembali
ke mulut, dikunyah
kembali agar lebih mudah dicerna mikroba


ditelan kembali

masuk ke retikulorumen

menuju omasum, untuk dicerna secara mekanik

masuk ke abomasum, makanan dicerna secara
kimiawi oleh enzim

sari makanan masuk ke usus halus

sisa makanan menuju usus besar

dikeluarkan melalui anus
➢ Dengan bantuan mikroorganisme,
hewan ruminansia dapat membentuk
berbagai nutrien yang dibutuhkan.

➢ Mikroorganisme simbiotik inipun


dapat dicerna, karena dapat
berkembang biak cukup cepat di
dalam rumen untuk mempertahankan
populasinya agar stabil.

Anda mungkin juga menyukai