Saidatul
Sistem Digestive
#catatanarthron #arthron2018
GINGGIVA PEMERIKSAAN SUBJEKTIF :
PEMERIKSAAN OBJEKTIF :
#catatanarthron #arthron2018
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Etiologi :
Terbentuk lubang gigi berwarna coklat 1. Mechanical Damage
kehitaman
Traumatics accidents
Iatrogenic damage
Attrision and abrasion
Tanda dan Gejala : barometric changes.
Bercak putih (lesi awal) 2. Thermal Injury
Warna coklat-kehitaman Metallic restorations
Kavitas (lubang), tersangkut saat Cavity preparation/polishing,
eksplorasi dengan sonde Exothermic chemical
Ngilu saat minum dingin atau makan Reactions of dental materials.
manis 3. Chemical irritation
Makanan mudah tertinggal/tersangkut Erosion
Inappropriate use of acidic dental
Penatalaksanaan : materials.
4. Bacterial effects
White spot (saat lesi awal, belum ada
Toxins or directly after extension from
lubang) pemberian agen remineralisasi
caries
(topikal aplikasi fluor: NaF/sodium
fluoride, APF/acidulated phosphat fluoride, Bila terjadi iritasi maupun inflamasi pada
SDF/silver diamine fluoride, CPP-ACP/ pulpa ters berlanjut, dapat terjadi kematian
Casein phospopeptide amorphous calcium jaringan pulpa (nekrosis pulpa)
phosphatase, Tri-calcium phospate) →
dapat mencegah perkembangan karies gigi Tanda dan Gejala :
Karies email dan dentin (bersifat 1. Pulpitis Reversibel
irreversible) restorasi/ tumpatan/ Nyeri ringan-moderat (pulpalgia)
penambalan
Durasi pendek
Sensitif terhadap stimulus dingin,
makanan manis dan asam
Nyeri timbul apabila ada stimulus
#catatanarthron #arthron2018
2. Pulpitis Irreversibel H. Gingivitis
Nyeri tajam
Nyeri berat pada stimulus termal, dan Gusi yang sehat akan berwarna coral pink.
tidak langsung hilang Gingivitis adalah inflamasi pada jaringan
Nyeri spontan, biasanya dirasakan lunak yang mengelilingi gigi (tidak mencapai
malam hari saat mau tidur atau saat alveolar ridge, ligamen periodontal, atau
bangun tidur. sementum)
3. Pulpitis Kronik Hiperplastik Etiologi :
Merupakan pulp. Irreversibel dengan
pulpa polip Kebersihan mulut yang kurang baik →
Terjadi pada anak dan dewasa muda akumulasi plak gigi dan kalkulus →
Terkadang asimptomatik gingivitis.
Nyeri tekan saat mastikasi Mikroorganisme terkait gingivitis :
Mudah berdarah Streptococcus sanguis, Streptococcus
milleri, Actinomyces israelii, Actinomyces
Penatalaksanaan : naeslundii, Prevotella intermedia,
Capnocytophaga sp, Fusobacterium
Pulpitis Reversibel : Kaping pulpa (pulp
nucleatum, Veillonella sp.
cap), pulpotomi (desidui)
Pubertas dan kehamilan dapat menjadi
Pulpitis Irreversibel : Perawatan saluran
salah satu faktor terjadinya gingivitis.
akar (root canal treatment)
Tanda dan Gejala :
Vitalitas (-)
I. PERIODONTITIS
Perubahan warna abu-kehitaman
Tidak merespon stimulus dingin
Kadang disertai abses di periapikal
Terkadang merespon nyeri stimulus panas
(akibat gas gangren)
Penatalaksanaan :
#catatanarthron #arthron2018
Inflamasi pada jaringan gingiva yang
J. Leukoplakia
berkaitan dengan hilangnya attachment
ligamen periodontal dan tulang pendukung. Lesi putih pada mukosa rongga mulut,
biasanya berupa bercak putih-keabuan, tebal,
Etiologi :
kasar saat palpasi. Tidak ada keluhan nyeri
Kebersihan mulut yang kurang baik → namun sensitif terhadap suhu panas, pedas,
Akumulasi plak gigi dan kalkulus → dan sentuhan. Dapat menjadi tanda suatu
Gingivitis → Periodontitis kronis kondisi serius. Diperlukan biopsi/kultur
Berkaitan erat dengan penderita Diabetes pemeriksaan histopatologis untuk
Mellitus menegakkan diagnosis.
Ada juga periodontitis yang diinisiasikan 1) Candida leukoplakia
dengan lesi endodontic Memiliki ciri berwarna putih keabu-abuan,
Beberapa mikroorganisme terkait: ditemukan pada mukosa buccal.
Porphyromonas gingivalis, Prevotella Tidak hilang saat scrapping chronic
intermedia, Fusobacterium nucleatum, hyperplastic candidiasis
Tannerella forsythia (sebelumnya Infeksi dari C. Albicans
Bacteroides forsythus), Actinobacillus Dapat hilang dengan terapi antifungal.
actinomycetemcomitans, Selenomonas spp.,
Capnocytophaga spp., Spirochaetes. 2) Hiperplastik candidiasis
Tanda dan Gejala : Bisa terjadi pada bagian lidah. Akan
tampak plak berwarna putih pada bagian
Seringkali disertai pocket yang terbuka. lateral lidah. Terapi berupa pemberian
Dilihat apakah ada plak, kalkulus, clotrimazole tablet hisap.
maupun inflamasi.
Terkadang disertai kegoyahan gigi, 3) Oral hairy leukoplakia
perdarahan spontan Biasanya karena EBV dan sangat
berhubungan dengan pasien AIDS.
Penatalaksanaan :
Biasanya mengenai tepi lateral lidah,
Eleminasi faktor resiko meluas ke dorsal dan lateral lidah. Lesi
Plaque control Meningkatkan oral berupa plak putih, tampak garis vertical
hygiene/kebersihan mulut, oral berkeratin, tidak hilang saat dikerok.
profilaksis Dapat terjadi pada mukosa bukal, palatum
molle, faring, esofagus (jarang). Gambaran
Gingivitis dan periodontitis dengan
histopatologi ditemukan hyperkeratosis
kalkulus Scaling dan root planing
dan epitelial hyperplasia, ditemukan
“balloon cell” yang menunjukkan adanya
nuclear breading. Pemeriksaan penunjang
antara lain PCR, immunohistochemistry,
Southern blotting, electron microscopy.
Perawatan simptomatik dapat diberikan
antiviral acyclovir, valacyclovir, famciclovir
secara temporer. Perawatan lain dapat
berupa opikal retinoid/ podophyllum,
Surgical excision/ cryotherapy bersifat
temporary remision
#catatanarthron #arthron2018
EDUKASI PASIEN
1. Periksa rutin ke dokter gigi minimal setiap
4. Menjaga oral hygiene 6 bulan sekali
• Sikat gigi minimal 2x sehari (pagi 2. Melakukan tindakan pencegahan karies
setelah makan dan malam sebelum atas anjuran dokter gigi
tidur) 3. Memeriksakan lesi di rongga mulut yang
• Menggunakan pasta gigi berfluoride tidak hilang dalam waktu lama (> 2
• Cara menyikat gigi dan gusi yang benar minggu)
rolling
• Pembersihan dengan dental floss untuk
permukaan proximal gigi
• Penggunaan obat kumur bila
diperlukan
#catatanarthron #arthron2018
Jawaban:
Karies
Jawaban:
Aplikasi flour
Jawaban:
#catatanarthron #arthron2018
Jawaban:
Restorasi
/penambalan gigi
Jawaban:
Ekscavator
#catatanarthron #arthron2018
Radiologi Sistem Digestif
dr. Ti nto n Budi S e t i an to , Sp. Rad
Untuk saat ini, kasus-kasus abdomen mayoritas menggunakan Usus kecil : terlihat 2-3 loop usus, tak ada distensi.
CT Scan atau USG. Tapi untuk pemeriksaan awal dapat kita Diameter < 3cm
lakukan dengan pemeriksaan foto polos abdomen. Rectum dan Sigmoid : selalu terlihat, terutama pada
daerah cavum pelvis.
GAMBARAN FOTO POLOS ABDOMEN NORMAL
Standart Loop Usus:
- Usus kecil : diameter tdak boleh lebih dari 3 cm
- Colon : tidak boleh lebih dari 6 cm
- Rectum : tidak boleh lebih dari 9 cm
Gambaran diatas merupakan gambaran foto polos abdomen X-FOTO POLOS ABDOMEN NORMAL
normal, dan diagram disampingnya merupakan diagram
Untuk mencari batu radioopak
potongan normal dari textbook. dan mendeteksi organomegali.
.
Distensi pada colon yang normal.
Colon dapat terdistensi secara normal sampai diameter yang
terlihat saat pemeriksaan barium enema (panah putih).
Diluar dari diameter tersebut colon dikatakan terdilatasi.
Pemeriksaan barium enema double kontras dimana barium
dan udara digunakan secara bersamaan sebagai kontras.
Kombinasi ini dapat digunaka sebagai cara visualisasi terbaik
untuk menggambarkan permukaan mukosa colon.
Jadi, untuk mengetahui adakah proses peradangan di colon,
seperti colitis ulseratif. LARGE DAN SMALL BOWEL
FPA PRONE
Valvula normal pada small bowel.
• Valvula pada small bowel biasanya melebar dari satu
sisi lumen ke sisi lumen yang lainnya.
• Valvula ini juga berjarak cukup dekat antara satu dengan
yang lainnya
• Panah hitam menunjukkan 2 valvula yang memanjang
sepenjang lumen pada small bowel yang terdilatasi pada
pasien dengan obstruksi small bowel.
Untuk melihat :
USUS BESAR VS USUS KECIL
• Udara dalam rectum/ sigmoid
Usus Besar • Udara dalam colon asenden dan desenden
Perifer
Haustra: plika semi lunaris
Diameter < 6 cm, cecum <9 cm
FPA ERECT
Usus Kecil
Central
Valvulae: plika sirkularis
Diameternya < 3 cm
PROYEKSI FPA
o Supine (paling sering)
o Prone
o Left Lateral Dicubitus(LLD)
o Erect atau semi erect
o Pada kasus obstruktivus biasanya digunakan
proyeksi > 1 atau cukup 1 proyeksi erect dengan
sinar horisontal Untuk melihat :
• Free-air (udara bebas)
• Air fluid level
Dapat digantikan dengan Proyeksi Left Lateral
Decubitus(LLD)
Dimana pada posisi LLD udara dapat mencapai pada
permukaan tertinggi, jadi pasien posisi miring, ditunggu
5-10 menit, pada foto ini tepi hepar yang terisi udara
akan lebih radiolusen sehingga lebih mudah dikenali.
PNEUMOPERITONEUM
Proyeksi Foto
Biasanya menggunakan 2 proyeksi foto :
- FPA supine
- X Torak erect atau left lateral decubitus
tampak adanya opasitas liner pada cavum pelvis pada
sisi kanan dan kiri bilateral yang menuju daerah
umbilical.
5/30/2021
• Merupakan tanda
pneumoperitonium
Football sign
• Gambaran lusensi atau avaskuler densitas udara pada peritoneum yang menyelimuti organ-
organ inraabdomen, bentuknya oval, bisa menumpuk dibawah dinding abdomen,
membentuk gambaran football sign.
• Kelihatan pada tanda panah digambar, merupakan struktur usus atau bowel yang terlingkupi
oleh udara bebas.
Fungsional Ileus :
• Localized (sentinel loop)
• Generalized adynamic ileus
Mechanical Obstructions :
• Small bowel obstructions(SBO)
• Large bowel obstructions (LBO)
• Ileus fungsional : merupakan satu atau lebih loop pada usus yang kehilangan kemampuan
untuk meneruskan gerakan peristaltik dari bowel, biasanya karena iritasi atau peradangan.
• Obstruksi mekanik : jenis kelainan pada pola gas usus menyebabkan obstruksi yang
menghambat pergerakan dari isi intestinal pada usus halus ataupun usus besar.
1
5/30/2021
Cholecystitis Pancreatitis
Ulcer
Diverticulitis
Appendicitis
Ulcer
Ureteral calculus
Sentinel Loops
Adanya lingkaran usus kecil tunggal yang terus menerus melebar disisi kuadran kiri atas,
sesuai lokasi anatomi pada daerah pankreas. Lokasi sentinel loops selalu berbanding lurus dengan clinis dari pasien tersebut.
Jika ditemukan sentinel loops pada kuadran kiri atas, kemungkinannya terjadi proses
peradangan pada pankreas. Jika ditemukan di kanan atas, kemungkinan terjadi gangguan pada
vesica fellea atau pada empedunya. Jika ditemukan pada kanan bawah kemungkinan
appendicitis. Bila dikiri bawah kemungkinan diverticulitis. Jika di midline kuadran bawah
kemungkinan batu ureter atau batu ulkus.
2
5/30/2021
SBO
Terlihat pada cavum pelvis, udara di rectus sigmoid sedikit atau minimal dan juga pada
posis erect multiple air fluid level yang pendek2
Coil spring
Pada daerah central terlihat dilatasi dari struktur usus halus disertai gambaran prominen
yang menebal membentuk gambaran hearing phone.
• Dilatasi colon
• Udara minimal terutama di rectum
• Udara di usus kecil minimal/ (-) jika katub ileocecal
competent
• Jika katub ileocecal incompetent maka akan terjadi
Supine Prone
decompresi udara dari colon ke usus kecil
• Causa : tumor, volvulus, hernia divertikulitis,
intususepsi
Tampak adanya dilatasi dan distensi pada usus besar, dimana dia dominan di perifer. Dimana
daerah central masih terlihat struktur usus halus yang normal, yang minimal karena katub
iliosecal yang inkompenten, jika competen maka udara usus akan tidak ada.
3
5/30/2021
Pemeriksaan Imaging
Barium meal ( OMD ): Follow through:
• Upper GI study • Upper GI dan usus halus
• Menggunakan kon- • Kontra tunggal ( Ba )
tras ( Ba, water slb) • Pengamatan / Ft
• Kontras tunggal periodik
Dilihat aliran kontras yang diminum
• Kontras ganda pasien masuk mulai esopagus sampai
usus halus. Waktu yg dibutuhkan 8-12
Melihat adanya gangguan pada jam. Kita foto, dilihat perjalan dari
Supine Prone
esopagus, maag, dan duodenum kontras pasien scra periodik.
Terlihat adanya dilatasi struktur bowel mulai daerah sigmoid dan colon discenden terlihat
terdistensi, dimana pada gambar ini kasusnya adanya tumor didaerah colon sigmoid, sehingga
mengakibatkan adanya sumbatan pada colon, sehingga terjadi LBO.
4
5/30/2021
PRINSIP USG
• Gelombang ultrasound frekuensi tinggi • Keuntungan pemeriksaan USG :
* Tidak ada kontra indikasi
* Non invasif,non trauma
Listrik
* Cepat dan aman
transduser Gel suara organ dipantulkan Dan * Nilai diagnostik cukup tinggi
cahaya
* Tidak perlu persiapan khusus.
PENYULIT PERSIAPAN
• Tidak diperlukan persiapan khusus.
• Pasien nonkooperatif
• Untuk pemeriksaan rongga perut bagian atas, mis : Vesica
• Pasien tidak bisa inspirasi dalam Felea Puasa ± 6 jam.Selain untuk mengosongkan isi dalam
• Operator depending Hasil usg akan tergantung usus juga untuk mengosongkan isi dalam kandung empedu,
sepenuhnya pada kemampuan operator atau dokter shg akan didapatkan gambaran yg jelas, jika didapatkn suatu
kelainan di empedu, misal adanya batu, polip atau massa.
radiolog yang melakukan usg, jadi bisa saja pada 1
dokter radiolog dengan dokter yang lain dengan pasien
• Untuk pemeriksaan kandungan dan daerah pelvis VU harus
yang sama, hasilnya berbeda penuh biasanya pasien disuruh menahan pipis kurang lebih
• mengenai tulang Dipantulkan. dimana suara yang 2 jam dg harapan vu akan penuh shg jika vu penuh organ
ditangkap oleh menitor akan terbentk artefak. seperti prostat dan kandung kemih akan menonjol keatas, shg
ktk dilakukan usg, gambaran prostat akan lebih jelas.
• rongga-rongga yang mengandung gas Dipantulkan
5
5/30/2021
HEPAR
• Organ solid terbesar
• Terbagi 2 lobus: kanan dan kiri
• Ekhogenisitas > hiperekhoic dari ginjal.
• V. Hepatica anekhoik (berwarna hitam), superior
dari VCI.
• V. Porta anekhoik, dinding > ekhogenik.
• Menilai hepatomegali, diameter AP> 15 cm
CC> 13 cm • Gambaran panah kecil : gambaran vena hepatica
• Gambaran panah panjang : vena cava inferior
• Garis hitam diatas gambaran panah panjang yang merupakan vena cava inferior : vena
porta
VESICA FELEA
Secara anatomis, kita tempelkan ke tubuh pasien, dan akan kita dapatkan gambaran liver.
PANKREAS
Tanda panah hitam merupakan veseca vellea. Jadi, misal terdapat batu disitu, didaerha yang
anekhoik akan terlihat gambaran lesi yang hiperikhoik atau terang.
6
5/30/2021
GINJAL
• Letak : retroperitoneal kanan dan kiri
• Panjang : 10-12 cm.
• Tampak sebagai bangunan bulat, panjang,
dengan ekhostruktur :
- Luar (kortex) : Hipoekhoik, homogen,
permukaan rata
SMA
- Tengah (medulla) : Hiperekhoik, banyak
vaskularisasi dan PCS
L : liver
P : pancreas Patokan untuk menilai pancreas, biasanya terletak
SV : splenic vein diatas SV
SMV : superior mesenteric vein Menyerupai kumis kucing dg parenkim yang lebih
AO : Aorta terang daripada parenkim liver.
Right kidney
Secara usg, letak ginjal kanan tepat dibawh liver.
L : liver
Jika mau usg ginjal kanan, kita cari livernya, kemudian
Left kidney
K : Right kidney
turunkan, nanti akan terlihat ginjal sebelah kanan Tepat dibawah organ lien atau splen
LIEN
• Organ di sub phrenicus kiri di regio
hipokondria kiri.
• Panjang normal : ±9-12 cm.
• Uk. v. Lienalis: ≤1 cm
• Struktur ekho homogen hampir sama dengan
ekho struktur hepar tapi lebih halus dengan
permukaan rata
Splen atau lien pada regio hipocondriaca kiri, disertai gambaran vena lienalis yang tidak
boleh >1 cm
7
5/30/2021
DUKTUS BILIARIS
• Duktus biliaris intrahepatis : berjalan
mengikuti V. Porta dan cabang 2 nya dengan
diameter lumen normal : 1.0 – 3.5 mm.
• Duktus biliaris extrahepatis : bangunan
tubuler, anekhoik, mengikuti perjalanan VCI.
- bagian proksimal normal : 2.0 – 5.5 mm.
- Bagian distal normal :
2.0 – 4.5 mm.
BLADDER
• Gb : Gall baldder
• Turun, akan terlihat ductus cistikus , yang akan berhubungan dg ductus biliaris
• Normalnya, ductus biliaris kecil sekali, shg tidak kelihatan.
Gambaran anekhoik, dimana pada usg akan kita dapatkan adanya parenkim yang anekhoik
atau hitam, esoekhoik atau sewarna dg organ sekitar, hiperekhoik atau lebih terang.
Untuk cairan, pasti akan tampak daerah yang anekhoik atau hipoekhoik
B : Bladder, disertai bawahnya tampak gambaran uterus.
8
5/30/2021
Batu??
Pada ginjal kanan atau right kidney, ada
garis terang, seperti tanda panah, tapi
tidak ada bayangan dibwahnya.
Ini bisa batu, bisa suatu kalsifikasi pada
ginjal.
9
5/30/2021
Intussusepsi
Intussusepsi merupakan usus yang masuk kedalam usus, jadi karena adanya tekanan
pada bagian proksimal, karena adanya gangguan pergerakan usus, bagian dari usus
masuk kedalam usus dibawhnya, sehingga terjadi sumbatan yang dinamakan
intussusepsi.
10
5/30/2021
Gambaran khas : adanya coffe bean shape, adanya dilatasi colon sigmoid yang melilit atau
muntir pada dia sendiri pada regio pelvis.
Pada kasus awal, bisa sembuh spontan, tapi kemungknan terjadi lagi sangat besar, dan jika
kambuh lagi akan lebih berat, dan prognosis semakin buruk, jadi butuh tindakan segera.
11
#catatanarthron18 #dr.erna #hukum makan halal haram #arthron
berikan kepada kalian dalam keadaan halal dan baik. Dan bertaqwalah kalian
kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya (88).”
Kaidah fiqih untuk muamalah -> hukum asal segala sesuatu (makanan, binatang,
dll) adalah halal, kecuali jika ada dalil syar’I yang mengharamkannya
QS. Al-baqarah ayat 29 : “Dia-lah (Allah), yang menjadikan segala yang ada
di bumi untuk kamu”
QS. Al-an’am ayat 119 : “Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu
apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu
memakannya”
MAKANAN HALAL, QS. Al-Maidah ayat 1 : “ Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan
dibacakan kepadamu. {Yang demikian itu} dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan
hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”
Hewan yang disebutkan halalnya dalam nash :
-> kelinci, belalang, zebra (himarul wahsy), unggas, biawak (Rasulullah tidak
memakannya namun tidak mengharamkannya), kuda, bangkai laut
Halalnya hewan laut dan bangkainya : “laut itu suci airnya, dan halal
bangkainya”
Contoh makanan yang disebutkan halalnya dalam nash :
-> bubur gandum encer, kurma, kurma barni, kurma ‘ajwah, roti kuah, jenang
gandum plus minyak atau tidak, manisan, madu, cuka, labu, keju, zaitun, jamur,
susu, air zam-zam, garam
Makanan yang diharamkan dalam Al-Qur’an : bangkai, darah, daging babi,
binatang binatang [daging hewan] yang disembelih atas nama selain Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan {diharamkan
bagimu} yang disembelih untuk berhala. Dan {diharamkan juga} mengundi
nasib dengan anak panah, [mengundi nasib dengan anak panah itu] adalah
kefasikan. Pada hari ini orang orang kafir telah putus asa untuk [mengalahkan]
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ->
Surat Al-Maidah ayat 3
Jenis jenis bangkai :
1) Al-Munkhoniqoh (disebutkan Al-Maidah ayat 3) -> binatang yang mati karena
tercekik
2) Al-Mauqudzah -> binatang yang mati karena terkena pukulan keras
3) Al-Mutaroddiyah -> binatang yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi
4) An-Nathihah -> binatang yang mati karena ditanduk oleh binatang lainnya
5) Binatang yang mati karena dimangsa oleh binatang buas
6) Semua binatang yang mati tanpa penyembelihan, seperti disetrum
7) Semua binatang yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah
#catatanarthron18 #dr.erna #hukum makan halal haram #arthron
8) Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan membaca
basmalah
9) Semua bagian tubuh hewan yang terpotong / terpisah dari tubuhnya
Makanan halal -> Al-Maidah ayat 4 dan 5 :
-> Dihalalkan untuk orang beriman :
- makanan yang baik
- hewan tangkapan binatang pemburu yang terlatih, dengan menyebut Asma Allah
- makanan ahli kitab (yahudi dan Nashara) halal untuk orang beriman (tentu saja
apabila dzatnya halal)
Macam macam makanan :
1) Makanan selain binatang (nabati) -> yang berasal dari tumbuhan dan cairan,
semua halal kecuali yang mengandung madharat
2) Binatang (hewani) -> binatang darat (jinak dan liar) dan binatang air ([hidup di
air, jika dia keluar darinya akan segera mati] dan [hidup di dua alam, seperti
buaya dan kepiting])
Hukum binatang darat -> jinak / liar -> halal, kecuali yang diharamkan oleh
syari’at
*) ayam tiren -> haram untuk dimakan
*) sapi gelonggong -> haram untuk dimakan
Hukum binatang air ->
1) bentuk yang pertama -> menurut pendapat yang paling kuat adalah halal untuk
dikonsumsi secara mutlak
2) bentuk yang kedua yaitu binatang yang hidup di dua alam -> maka pendapat
yang paling kuat adalah pendapat Asy-Syafi’iyah yang menyatakan bahwa seluruth
binatang yang hidup di dua alam (baik yang masih hidup maupun yang sudah jadi
bangkai) seluruhnya adalah halal kecuali kodok, dikecualikan darinya kodok karena
ada hadits yang mengharamkannya
Kriteria makanan atau binatang yang diharamkan dalam islam :
1) Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena dzatnya) -> hukum asal dari
makanan itu sendiri memang sudah haram, misal darah, bangkai, daging babi
2) Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor eksternal) -> hukum asal
makanan itu sendiri adalah halal, tetapi dia berubah menjadi haram karena
adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut, misalnya : makanan
dari hasil mencuri atau dibeli dengan uang hasil korupsi, transaksi riba, upah
pelacuran, sesajen perdukunan, dan lain sebagainya
Makanan haram lidzatihi :
1) Darah
2) daging babi
3) khamr (minuman keras)
4) semua binatang buas yang bertaring, yang dengan taringnya ia memangsa dan
menyerang mangsanya
5) Semua jenis burung yang bercakar, yang dengan cakarnya ia mencengkram atau
menyerang mangsanya
6) Semua binatang yang diperintahkan untuk dibunuh
7) Semua binatang yang dilarang untuk dibunuh
#catatanarthron18 #dr.erna #hukum makan halal haram #arthron
Adab lainnya
dr. Devi Usdiana R, M.Sc
Efek samping : sindrom susu alkali, batu Efek samping : diare ringan , sakit kepala,
ginjal, osteomalasia, neurotoksisitas, diare ginekomastia pada laki2 , galaktorea pada
perempuan, efek jangka panjang sitopenia.
Sediaan 500mg , suspensi / tablet kunyah ,
1 produk digabung antara Aluminium , Misal ada pasien suka sembelit ,gangguan
Magnesium dan simetikon sekresi as.lambung pilih obat yg AH2 karena
e.s nya bikin diare juga
Pada merk2 antasid biasa ditambahkan simetikon
untuk menurunkan pembusaan & refluk esophagus, AH2 melalui plasenta & sekresi di ASI.
merangsang kentut , dan mengadsorbsi obat lain . pertimbangkan jika untuk ibu hamil !
makannya beritahu pasien untuk memberi jeda jika
Indikasi : ulkus gaster, ulkus duodenal, GERD
akan meminum obat lain agar absorbsinya tdk
terhambat oleh simetikon. Potensi : famotidine 20-50 (paling tinggi) ,
Pada kondisi gangguan ginjal menyebabkan retensi ranitidine 4-10, cimetidine 1 (paling
penyerapan aluminium metabolic bone disease & rendah).
encelophaty
Garam magnesium juga bisa menyebabkan
hypermagnesia pada pasien gagal ginjal.
I
(pompa proton inhibitor)
Selektif terhadap aktifitas pompa proton di
sel parietal gaster
Sediaan :
-Esomeprazol injeksi 40mg (iv)
-Lansoprazol 30mg
-Omeprazol kapsul 20 mg
STAGE GERD TATALAKSANA
STAGE 1 sporadic,hanya heartburn , factor modifikasi gaya hidup , diet , turunkan
predisposisi tdk diketahui, <2-3x / minggu, tdk BB . Antasida dan atau AH2
ada symptom lain
STAGE 2 frequensi lebih sering , dengan
atau tanpa esophagitis. Episode kambuh >2- PPI Lebih efektif dibandingkan AH2
3x/ minggu
STAGE 3 kronik , sudah ada komplikasi PPI 1x atau 2x/hari
esophagus (barrett’s metaplasia)
* Masih ada
beberapa
tabel di PPT ,
jgn lupa di
lihat lagi
yahhh
FAKTOR YG BERPENGARUH TERHADAP MUNTAH
Terjadinya muntah karena ada factor pencetus : nyeri , bau yg tdk nyaman, emosi dipersepsi
koordinasi reflek muntah
Keterangan
gambar yg
disebelah
kanan adalah
obat2 yg
digunakan
untuk
menghambat
terjadinya
fomitus
(hafalkan beserta besar sediannya)
Metoclopramide dan domperidone mekanisme
kerjanya sebagai antagonis reseptor dopamine D2 ,
Dimenhidrinat tablet 50 mg
efek samping prokinetik meningkatkan gerakan
Domperidon tablet 10 mg , sirup 5mg/5ml , peristaltik usus . cocok untuk pasien yg kembung &
drops 5mg/ml susah kentut.
Semakin
banyak
+ nya
berarti
semakin
kuat
Mengurangi gerakan spasme dari otot polosdi
saluran gastrointestinal . misal pada gangguan
Kombinasi supositoria anal : bismut subgalat, lambung , ulkus yg sudah spasme dan kurang
lidokain, steroid respon terhadap obat2 yg lain
Antihemoroid mengurangi nyeri dan bengkak Sediaan :
pada pelebaran pem.darah di rectal -atropin tablet 0,5 mg , injeksi 0,25 mg/ml
-hiosin butilbromid tablet 10mg, injeksi 20 mg/ml
Kompibinasi : paraffin +
gliserin + fenoftalein
(asam empedu)
membantu memecah batu empedu
epidemiologi
Diare merupakan penyebab kematian
bayi terbanyak yaitu 42% (2018)
Diare menempati urutan kedua
penyebab kematian pada balita yaitu
sebesar 13.2%
Angka kematian akibat diare di
Indonesia berkisar antara 150.000
hingga 200.000 per tahun
Anak-anak mengalami 12 episode faktor resiko
diare per tahun di negara maju
Gizi buruk, Imunodefisiensi
maupun negara berkembang
Umur (<1th-<5TH), Infeksi asimptomatik,
Insidensi diare di Indonesia pada
Musim, Epidemi & Pandemi
tahun 2000 adalah 301 per 1000
Keasaman lambung yang meningkat (PH
penduduk
normal = 3, jika lebih dari 3, misal 5 à
kuman tetap hidup melewati lambung.)
diare akut Faktor genetik
Penyakit campak pada 4 minggu terakhir
Frekuensi buang air besar lebih dari 3
menurunnya motilitas usus
kali per hari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan klasifikasi
atau tanpa lendir dan darah, yang
berlangsung kurang dari satu minggu.
Peningkatan frekuensi dan/atau
perubahan konsistensi tinja, dapat
disertai gejala mual, muntah, demam
atau sakit perut yang berlangsung
selama 3 – 7 hari. Diare umumnya
berlangsung tidak lebih dari 14 hari
MEKANISME PENULARAN & FAKTOR
RESIKO
Biasa disebut 4F (Flies, Fingers, Fluid,
Field).
2.Keracunan makanan
etiologi a.Keracunan logam berat
Bakteri 3.Neoplasma
Virus a.Neuroblastoma
Parasit b.Phaechromocytoma
patogenesis
1. OSMOTIK : Fermentasi makanan yang
tidak tercerna à meningkatkan
tekanan osmotic à menarik cairan di
dinding usus
2. SEKRETORIK Toxin → stimulasi cAMP &
cGMP (ex : kolera)
3. MOTILITAS Gangguan kontrol
otonomik
penyebab non infeksi 4. “ALERGI”
klasifikasi diare
anamnesis 1. Tidak cukup tanda2 untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi
Identitas, ASI, muntah, mencret, berat atau ringan/sedang
panas, riwayat diare keluarga, 2. TANPA DEHIDRASI
Pemeriksaan fisik : 3. Beri cairan & makanan sesuai Rencana
Kesadaran, vital sign, tanda-tanda Terapi A.
dehidrasi. 4. Nasehati ibu tentang kapan harus
Pemeriksaan penunjang : kembali segera *kunjungan ulang
apusan darah tepi. setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan
ROtavirus --> leukopeni
gejala dan terapi
derajat dehidrasi Terdapat dua atau lebih dari tanda2 berikut:
1. Gelisah, rewel/mudah marah
2. Mata cekung
3. Haus, minum dengan lahap
4. Cubitan kulit perut kembalinya lambat
(turgor)
5. DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
6. Beri cairan & makanan sesuai Rencana
Terapi B.
Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat
lainnya:
1. Rujuk segera ke RS & selama dalam
perjalanan mintalah agar ibu memberikan
larutan oralit sedikit demi sedikit
2. Nasehati ibu kapan harus kembali
3. Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak
ada perbaikan
terapi 1. Early feeding
2. Zn
1. rehidrasi <6bln = 10mg
2. nutrisi >6bln = 20mg sehari selama 10-14 hari
3. zinx 3. Antibiotika digunakan jika ada
4. antibiotik selektif indikasi cholera, amoeba, shigella,
5. edukasi giardia, dsb.
4. Spasmolitika : kontraindikasi
oralit 5. Probiotik belum direkomendasikan
oleh WHO.
6. Promosi :
Promosi ASI eksklusif
Penyapihan yang benar
Cuci tangan kapan saja
Pemakaian jamban untuk bayi & anak
Penggunaan air bersih
Vaksinasi campak dan rotavirus.
7. Dehidrasi ringan / tanpa dehidrasi :
minum lebih sering
Cairan per-oral (HF), defisit : 30-
penggunaan oralit tidak boleh terlalu 50ml/kgBB/CRT/ORS/3-4 jam, rumatan
kental, karena jika osmolaritas tinggi, :100ml/kgbb
dia akan menarik air dari dinding usus. 8. Dehidrasi sedang
Cairan per-oral (ORS) defisit :
antibiotik 70ml/kkbb/sisa waktu 24jam-
3jam/4jam, pasang NGT/OGT, probiotik
(IDAI).
9. Dehidrasi ringan -> minum
10. Dehidrasi sedang -> ORS/NGT
11. Dehidrasi berat -> cairan resusitasi IV
Children
1. Diiberi ASI seperti biasa
2. Secara berulang (3-4 jam)
3. Jangan diberi makan dan minum
komplikasi
- dehidrasi
·Dehidrasi isotonik paling baik diberikan dextrose 5%, 0.45% NaCl (77
mEq NaCl/L) + 20 mEq/L dalam 8-24 jam
·Hipertonik: cairan sama tapi dalam 24- 48 jam
·Hipotonik: dextrose 5%, 0.9% NaCl (154 mEq NaCl/L) + 20 mEq/L
dalam 24 jam
SARIAWAN DAN PENYAKIT MULUT
dr. Sigit widyatmoko, SP.PD
Pendahuluan
• Jaringan lunak mulut : mukosa pipi, bibir, gingiva, lidah, palatum, dasar mulut
• Struktur jaringan lunak mulut : lapisan tipis jaringan mukosa yang licin, halus, fleksibel,
dan berkeratin atau tidak berkeratin.
Jaringan lunak mulut berfungsi: melindungi tempat organ, pembuluh darah, saraf, alat
pengecap, dan alat pengunyah
Lapisan mukosa mulut:
• Lapisan epitelium (pipih, punya daya regenerasi)
• Membranan basalis (berisi serabut kolagen dan elastis)
• Lamina propria (ujung saraf rasa sakit)
Definisi
• Stomatitis/Sariawan adlh inflamasi lapisan jaringan lunak pd mulut
• Stomatitis adalah kelainan selaput lendir pd mulut
• Berupa luka bercak putih kekuningan, permukaan cekung
• Lokasi sariawan : mukosa mulut, gusi, lidah, bibir
Etiologi
• Infeksi Virus
• Penyakit sistemik (HIV/AIDS, leukemia, gonorrhea)
• Infeksi Bakteri (krn higienitas mulut buruk)
• Jamur (krn penggunaan antibiotic dosis tinggi)
• Kurang asupan nutrisi (Vit C, Vit B12, zat besi)
• Imunitas tubuh buruk (TB, SLE, pemakai steroid)
• Gangguan hormonal (pre/post menstruasi)
• Alergi makanan (nanas dan cabai)
• Penyebab eksternal (luka krn tergigit, pemasangan kawat gigi, kondisi psikologi )
Klasifikasi Stomatitis
1. STOMATITIS PRIMER
a) Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS)
Merupakan ulcer yang terjadi berulang. berwarna kemerahan. Akan sembuh ±
2 minggu tanpa luka parut, meliputi buccal, lidah, dan mukosa, bisa sampai ke
tonsil, plak eritem berwarna kuning abu-abu
Etiologi
1. Trauma local, stress, infeksi local, alergi makanan, hormonal, terkena bahan
kimia
2. Penyakit sistemik (HIV, Behcet disease, penyakit kandung kemih)
Tatalaksana
1. Topikal kortikosteroid
2. Clorhexidine glukonat
3. Terapi Imunosupresif
RAS
b) Herpes Simplek Stomatitis
Stomatitis yang disebabkan oleh virus. Bentuknya menyerupai vesikel.
Herpes simplek
stomatitis
c) Vincent’s Stomatitis
Stomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya tahan tubuh menurun.
Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu bakteri flora. Bentuk
stomatitis ini erythem, ulcer dan nekrosis pada gingival
Vincent
Stomatitis
Bechet disease
• Penyakit autoimun
• Inflamasi krn mediasi sel T di pembuluh darah
• Triple symptom : ulserasi aphtous oral berulang, ulserasi di genital, dan
uveitis !!!
• Lesi oral tidak membentuk parut
• Tatalaksana : mengurangi inflamasi, control system imun, mengurangi gejala
• High dose steroid/terapi imunosuppresi
• Nyeri mulut: biasanya akan hilang dalam waktu 1-3 minggu
• Muncul luka di kulit atau ruam.
• Nyeri di area kelamin. Rasa sakit umumnya terjadi pada skrotum atau
vulva.
• Peradangan mata, sakit dan penglihatan kabur pada salah satu atau kedua
mata
• Pembengkakan dan rasa nyeri pada sendi
• sistem pencernaan: sakit perut dan diare.
Oral Lichen Planus (OLP)
• Inflamasi kronis
• Terdapat hyperkeratosis
• Penyakit autominun pada sel T
• Lesi Likenoid krn reaksi obat (anti hipertensi, NSAID, anti malaria)
• Penyakit sistemik (penyakit hepatitis, infeksi virus, graft disease)
• Tatalaksana : topical.sistemik steroid
Manifestasi klinis
• Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam, hipersensitive dan perasaan seperti terbakar
• Stadium Pre Ulcerasi, adanya udema / pembengkaan setempat
• Stadium Ulcerasi, pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-
tengahnya, makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari batas sisinya merah dan
udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap
individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.
Oral medicine
• Anaesthetics/analgesics (palliative medicine)
a. Lidokain cream/spray
b. NSAID
c. Paracetamol
d. Benzydamine hidroklorid
• Anti-inflammatory agents
• Anti-viral
Pengobatan untuk infeksi herpes
a. Acyclovir
b. Valacyclovir
• Anti-fungal agents
Pengobatan untuk infeksi candida albican
a. Nystatin
b. Mikonazol (oral gel, cream)
c. Flukonazol (treatment sistemik)
• Local/systemic corticosteroids
Pengobatan utk proses psikologi
a. Clobetasol propionate
b. Triamcinolone
c. Prednisolone
• Immunomodulatory/immunosuppressive
Symptomatic treatment
• Mengurangi keluhan/gejala
• reduce pain and uncomfort
• membantu meningkatkan quality of life
Angina ludwig merupakan infeksi ruang sub mandibula berupa peradangan selulitis
dari bagian superior ruang suprahioid (geraham 3) yang ditandai dengan edema bagian
bawah ruang submandibular, yang mencakup jaringan yang menutupi otot-otot antara
laring dan dasar mulut, tanpa disertai pembengkakan pada limfonodus
Menyebabkan kekerasan yang berlebihan pada jaringan dasar mulut dan mendorong
lidah ke atas dan ke belakang sehingga tjd obstruksi jalan napas dan jalan makan
secara potensial
Etiologi
Paling sering terjadi sebagai akibat infeksi akar gigi, yakni molar dan premolar, dapat
juga karena trauma bagian dalam mulut, karies gigi, dan, tindik lidah yang
menyebabkan proses supuratif kelenjar limfe servikal di dalam ruang
submandibular
Infeksi dari gigi, organisme pembentuk gas tipe anaerob sangat dominan.
Bukan berasal dari daerah gigi, biasanya disebabkan oleh streptococcus dan
staphylococcus
Patogenesis
Infeksi gigi → nekrosis pulpa karena karies dalam dan periodontal pocket dalam
merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal → jumlah bakteri yang
banyak → menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang cortical→ menembus dan masuk
ke jaringan lunak.
Penyebaran infeksi ini tergantung dari daya tahan jaringan tubuh. Odontogen dapat
menyebar melalui jaringan ikat (perkontinuitatum), pembuluh darah
(hematogenous), dan pembuluh limfe (limfogenous)
Gejala Klinis
Demam, nyeri tenggorokan dan leher disertai pembengkakan di daerah
submandibula yang tampak hiperemis, drooling (air liur mengalir di luar mulut), dan
trismus.
Nyeri tekan dan keras pada perabaan (seperti kayu). Dasar mulut membengkak,
dapat mendorong lidah ke atas belakang sehingga menimbulkan sesak nafas karena
sumbatan jalan nafas.
Terapi
Trakeostomi → jika adanya sumbatan jalan nafas
Antibiotik dosis tinggi dan berspektrum luas secara intravena → organisme gram
positif dan gram-negatif serta kuman aerob dan anaerob.
Nanah → insisi dan drainase. Insisi dilakukan di garis tengah secara horizontal setinggi
os hyoid (3–4 jari di bawah mandibula).
Klasifikasi
1. Primer oral candidiasis: menginfeksi jaringan mulut dan sekitarnya
2. Secunder oral candidiasis: manifestasi mulut krn infeksi kandida
Manifestasi klinis
• Ditemukan sebagai bercak verwarna putih yang konfluen dan melekat pada mukosa
mulut dan faring
• Tanpa rasa nyeri kecuali jika ada pembentukan fissura pada sudut mulut
• Lesi yang kecil dan dangkal
yang soliter dapat ditemukan pada esofagus terutama pada 1/3 distal dan menimbulkan
keluhan disfagia atau nyeri substernal
Pasien asma
Akut eritematous
• Banyak pada pasien HIV, immune deficiency dan sexual infections.
• Gejala burning pada mukosa
Glostitis
Tatalaksana
• Nystatin
• Amphotericin B cream, suspension
• Triazole
• Fluconazole
#catatan arthron#arthron2018
MUMPS(PAROTITIS)
dr. Sigit Widyatmoko, Sp.PD
sudah menimpa orang dewasa. Virus dapat diisolasi dari faring dua hari
• Pembengkakan pada kelenjar penghasil ludah sebelum sampai enam hari setelah terjadi
di bawah depan telinga -> bengkak & non pembesaran kelenjar parotis.
supuratif (tdk ada nanahnya). Pada penderita parotitis epidemika tanpa
• Bisa mengakibatkan meningitis, pembesaran kelenjar parotis, virus dapat
meningoencephalitis, epididymo-orchitis, pula diisolasi dari faring.
oophoritis dan pankreatitis. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari
pertama sampai hari keempat belas setelah
Etiology virus terjadi pembesaran kelenjar.
Baik infeksi klinis maupun subklinis
➢ Disebabkan oleh mumps virus
menyebabkan imunitas seumur hidup
➢ Family: paramyxoviridae
Bayi sampai umur 6 – 8 bulan tidak dapat
➢ Genus: parainfluenza virus
terjangkit parotits epidemika karena
➢ Pleomorfik, diselimuti nukleokapsid heliks.
dilindungi oleh anti bodi yang dialirkan
➢ Genom virus adalah ss-RNA, dengan
secara transplasental dari ibunya.
polaritas negatif.
Insiden tertinggi pada umur antara 5
➢ Amplop virus ditutupi dengan dua
sampai 9 tahun, kemudian diikuti antara
glykoprotein spikes, HN yang memiliki
umur 1 sampai 4 tahun, kemudian umur
aktivitas hemagglutinine dan
antara 10 sampai 14 tahun.
neuraminidase, dan fusi glikoprotein.
80 – 90% orang dewasa mempunyai petanda
➢ Protein fusi memungkinkan virus untuk
serologik (+)
membentuk multinucleated giant cell
dengan menggabungkan sel yang terinfeksi
menjadi satu.
➢ Sensitif terhadap ether, ultraviolet dan
suhu yg tinggi.
➢ Natural host hanya manusia.
#catatan arthron#arthron2018
Melalui inhalasi (droplet), saat bersin dan batuk. • Bengkak muncul di depan telinga.
Atau kontak langsung dengan saliva. • Nyeri terutama saat mengunyah &
menelan.
Fitur epidemik: • Demam dapat timbul 40⁰C.
- Endemik di seluruh dunia. • Pembengkakan kelenjar mencapai waktu
- Insiden puncak di musim dingin dan musim maksimum pada hari kedua dan menghilang
di hari ketujuh.
semi.
• Sekali seseorang telah terinfeksi mumps,
- Anak usia sekolah berisiko tinggi.
mereka menjadi kebal terhadap mumps
- Kekebalan pasca infeksi stabil dan tahan
walaupun seberapa ringan atau berat
lama.
gejala yang terjadi.
#Serangan kedua sangat jarang. • Nyeri parotis dan sakit telinga ipsilateral
dalam 1 atau 2 hari setelah onset penyakit,
Mumps Virus parotis tampak membesar selama 2 sampai
3 hari berikutnya disertai parah nyeri dan
suhu normal atau tinggi.
❖ Paramyxovirus • Kelenjar ludah lain yang terlibat termasuk
❖ RNA virus adenitis submandibular dan adenitis
❖ Satu jenis antigenik sublingual.
❖ Dinonaktifkan dengan cepat oleh agen • Gambaran klinis nya bisa nyeri kepala,
kimia, panas, dan sinar ultraviolet demam, muntah, kaku leher. Pronosis
biasanya baik.
• Timbulnya orkitis tiba-tiba dengan suhu
Patogenesis & Patologi tinggi, menggigil, nyeri testis, dan bengkak.
• Kesuburan yang terganggu jarang terjadi
Virus biasanya menginfeksi jaringan kelenjar ophoritis pada 5% wanita pascapubertas
seperti parotis, orchis atau oophoron. dengan mumps. Kesuburan yang terganggu
jarang terjadi.
Temuan patologis utama adalah reaksi inflamasi
nonsupuratif.
Gambar parotitis
Meningoencephalitis mungkin melibatkan protein
fusion (penggabungan dari virus2 tersebut).
Gambaran Klinis
• Mumps/gondongan adalah penyakit infeksi
pada anak yang sangat menular.
• IP, sekitar tiga minggu.
• Mumps dimulai dengan demam sedang,
malaise, nyeri saat mengunyah atau menelan,
terutama cairan asam.
#catatan arthron#arthron2018
Pemeriksaan Lab
✓ Parotitis tanpa komplikasi: lekosit normal
✓ Dengan orkitis: lekositosis nyata dengan
pergeseran ke kiri
Komplikasi ✓ LED normal
✓ Kadar lipase serum akan meningkat pada
• Aseptic meningitis. pankreatitis
• Encephalitis. ✓ Dapat terjadi hiperglikemia dan glukosuria
• Orchitis, setelah puberty. pada pankreatitis
• Pancreatitis. ✓ Lab diagnosis hampir tidak pernah
• Oophoritis. dikerjakan, apalagi PCR. Jika klinis nya
• Thyroiditis. sudah jelas, tidak perlu pakai laborat lagi
(dari pada boros).
• Beberapa komplikasi mumps terjadi lebih
sering pada orang dewasa daripada pada
anak-anak. PANCREATITIS
• Kadang-kadang orkitis terjadi pada 38%
Yaitu keluhan hebat di epigastrium (demam,
kasus di laki-laki post pubertal. Walaupun
menggingil, lemah, nausea dan muntah). Gejala
frekuensinya sering bilateral.
klinis akan hilang dalam 37 hari.
• Orkitis terjadi pada hari ke7 sd 10, dapat
terjadi juga tanpa didahului parotitis.
#catatan arthron#arthron2018
• Parotitis sebab lain, seperti pada infeksi ➢ Anak harus istirahat di tempat tidur
virus termasuk infeksi virus imunodefisiensi sampai demamnya hilang.
manusia (HIV), influenza, parainfluenza 1 dan ➢ Isolasi anak, untuk mencegah penyebaran
3, sitomegalovirus, atau keadaan koksakivirus penyakit ke orang lain.
yang jarang dan infeksi koriomeningitis ➢ Gunakan analgesik dan antipiretik untuk
limfositik meredakan gejala.
• Parotitis supuratif, dimana nanah sering ➢ Hindari makanan yang perlu dikunyah.
dapat dikeluarkan dari duktus ➢ Hindari makanan asam yang merangsang
• Kalkulus salivarius: menyumbat saluran produksi air liur.
parotis, atau lebih sering saluran ➢ Minum banyak air.
submandibuler ➢ Gunakan kompres dingin untuk meredakan
• Sindroma syogren: inflamasi kronik parotis nyeri pada kelenjar yang bengkak.
Pencegahan: NOTE!!
Vaksin hidup yang dilemahkan (MMR). Berisi strain
Bedakan parotitis itu karena virus atau bakteria.
virus mumps, campak dan rubella yang dilemahkan.
Diberikan dalam satu dosis, secara intramuskular ➔ Karena Virus (Non Supuuratif)
atau subkutan. Vaksin bersifat protektif. ➔ Bakterial (Supuratif, artinya kalo dilihat
ada nanahnya)
Terapi:
SEMANGAT ARTHRON
dr. Sumarjo, Sp. PD., KGEH
Anamnesis : anak anak, riwayat sering konsumsi AB dihubungkan pada candidiasis oral ( karena Pemberian AB
berulang terutama pada traktus respiratori atas, bikin kematian flora normal di rongga mulut – komposisi terganggu –
shg bisa tumbuh jamur (candidiasis) dari oral cavity
Pemeriksaan : ada mucous membran pada oral cavity, white patches, chees like appearance & daerah sekitar
kemerahan,
Temperatur paisen sub febril – tanda infeksi sekunder karena adanya ulcer
DD stomatitis aftosa
a. BECHET’s SYNDROM timbul scar / bekas, ulcer di tempat lain juga (oral, penis, vagina, epididimis) eritem,
nyeri sendi
b. CANDIDIASIS ORAL
c. PID (Primary Immunodeficiency)
d. CROHN'S DISEASE ulcer dari oral sampe anal. Ditanya perubahan pola defekasi (diare kronik/bloody diare).
Ulcer juga di sal pencernaan bagian bawah
e. SWEET SYNDROME (kaya alergi : demam, ↑leukosit PMN, ulcer di mukosa mulut, eritema plak, modul vesikel
ber nanah
f. MAGIC SYNDROM : varian bechet syndrom, inflamasi tulang lunak kartilago costa
Stomatitis – berhub. Dg riwayat alergi (susu, makanan tertentu), tidak berhubungan dg pemakaian ab
2. Apakah perlu pemeriksaan penunjang untuk membadakan stomatitis dg candidiasis ?
Stomatitis aftosa : non infeksi ( bisa aja infeksi, tpi infeksi sekunder)
Stomatitis aftosa patofisiologi blum jelas, sbnernya karena reaksi tubuh yg sampe skrang belum diketahui
Dari anamnesis cukup = - ada riwayat konsumsi ab jangka lama tidak ?
KHAS stomatitis = Rekuren, self limiting disease, tidak ada bekas, nyeri
Candidiasis : krn jamur Gold standar Px swab KOH
Ulcer lebih dalam – rasa nyeri akan menghilang . hari ke 3-4 : nyeri sekali, hari ke 8-9 ulcer tambah dalam, nyeri hilang
4. Apakah stomatitis aftosa bisa menjadi port de entry terjadi infeksi sekunder (bakteri/jamur) ?
Mukosa sebagai pelindung/barier dari bakteri – klo jar mukosa putus – port de entry kuman.
Stomatitis bisa jadi port de entry infeksi sekunder,
di skenario pasien subfebril curiga terjadi infeksi sekunder
infeksi bakteri : panas yg gradual (mulai rendah naik naik sampe febris)
infeksi Virus : ( hectic) tau tau langsung panas, tau tau langsung turun
Knpa bisa jadi infeksi sekunder di rongga mulut = oral higien tidak bagus, pemakaian obat steroid ( flora
normal tertekan , kuman patogen>>)
Px abdomen : misal stomatitis, jngn jgn manifestasi chorn’s disease – adanya gang pola defekasi, diare
kronik, peristaltik meningkat
7. Tatalaksana stomatitis cukup symptomatik / ada tatalaksana khusus ?
Tentukan tipenya
Tipe A : terjadi beberapa hari terakhir, kumat sesekali dalam setahun, ngga masalah makan (tidak perlu
pengobatakan spesifik. Cukup topikal anastesi u/ mengurangi nyeri
Tipe B : frekuensi lebih sering, 3-10 hari lamanya , pasien merubah pola makan karena rasa nyeri ( anatesi topikal
dan kortikosteroid sistemik (metilprednisolon, dexametason) untuk mengrangi inflamasi)
Tipe C : nyeri lebih berat, stomatitis perlangsung kronik > 14 hari, sifatnya multiple (kortikosteroid dan steroid
topikal, bisa jg imunosupresan yg lebih kuat dari kortikosteroid cth : thalidomide /dapsone)
Untuk mencegah infeksi – obat kumur chlorhexidine, selama beberapa hari untuk membunuh patogen mulut
8. Mengapa pseudomembran pada candidiasis oral mudah dilepas dg pengerokan, jika difteri dia
berdarah , apa yg membedakan ?
Candidiasis : ga sampe merusak mukosa, dia hanya nempel di luar mukosa shg mudah di bersihkan
Difteri : menempel lebih dalam dari mukosa
Stomatitis : ulcernya lebih dalam – dikelupas berdarah
11.Pasien konsumsi obat , jika sudah di obati, tpi pasien masih konsumsi obat obat Ab apakah
candidiasis bisa berulang ?
Obatnya di ganti jangan pakai ab yg sama secara terus menerus, jadi ganti ganti ab untuk mencegah
terjadinya perubahan flora kuman
Misal kuman A terapinya obat B, klo di kasih Obat B terus – kuman A habis, krena kuman A abis , muncul
kuman C . jadi antisipasi dengan berganti ganti ab supaya tidak menimbulkan berkembangnya kuman kuman
patogen
PEMERIKSAAN LAB PATOLOGI KLINIK PADA Dalam pemeriksaan fisik biasanya belum
SISTEM DIGESTIVE tampak untuk kelainan pada
metabolisme hepar
dr. Suswanto, Sp.PK
2. Kelainan yg tjd sumbatan pd hepar bisa
Pemeriksaan sistem digestive pra hepar, intra hepatik, dan post hepar
dalam bentuk obstruksi, manifestasinya
Darah: serum dalam bentuk pemeriksaan bilirubin
Feces 3. Pada saat kerusakan hati masih ringan
Cairan lambung biasanya pada pemeriksaan masih baik
Berdasarkan jenis penyakit baik saja karena masih terkompensasi
oleh parenkim hati yg lain shg pada
Virus bisa diperiksa antigen maupun dari pemeriksaan terkadang ada
serologinta keterlambatan mendeteksi karena
Pada bakteri bisa menggunakan kemampuan hepar sangat bagus sampai
pemeriksaan swab pada tinja kerusakan 60% belum ketahuan dan lab
Pada tumor bisa menggunakan serum masih bagus
dari tumor markernya
Tes faal hati dimanfaatkan juga untuk follow
Kimia: pemeriksaan dari
up penyakit yang ada
serumnya,aktivitas ensimnya
kadarnya diperiksa apakah meningkat SGOT berkaitan dgn pembentukan
atau menurun dengan pemeriksaan glikogen, sifatnya tidak terbatas
enzimatik pada sel hati, misalnya pada pasien
Serologi infark miokard akut SGOT nya akan
Tumor marker meningkat walaupn livernya normal
Pemeriksaan parasit secara langsung
Bisa naik 10x lipat nilai normalpada infark
pada parasitnya
miokard,
Sistem hepatobillier: ada liver,vesica
SGPT mayoritas berada pada
fellea,ileum, bisa menemukan kelainan hepatik
sitoplasma sel hati, apabila SGPT
dan non hepatik
dan SGOT meningkat maka kita bisa
Untuk pemeriksaan hati yg perlu diperhatikan curiga dari liver, kalo SGOT
adalah fungsinya meningkat dan SGPT tidak
meningkat berarti bukan dari liver
1. Untuk metabolisme apabila terjadi ke
rusakan pada hati maka metabolisme Untuk melihat kerusakan pada hepar selain
protein, lemak dan karbo akan pemeriksaan dengan patologi klinik, USG , CT
terganggu, terdeteksi pada kondisi scan abdmen lengkap bisa dikombinarikan
perlemakan hati/ fatty liver. Jaringan
liver terbungkus lemak shg metabolisme ALP: kelainan ini khas pada obstruksi
liver dlm pengelolaan karbo buruk, billier, sifatnya khas terkait sel sel yg
pengubahan karbo menjadi glikogen berkaitan dengan saluran billier
terhambat shg banyak terbentuk gugus GGT: bisa mewakili banyak kelainan
gliserol yang menyebabkan gugus acid pd organ, sehingga bisa dikombinasi
akan naik dengan hasil pemeriksaan yang lain
Bilirubin : ada yg sifatnya direct dan Pada pemeriksaan fisik untuk sirosis livernya
indirect yang merupakan hasil mengecil atau mengkerut dan pada
konjugasi di hepar, pada anemia hepatoma hepar membesar dan berbenjol
hemolitik akan ada banyak benjol
pemecahan eritrosit shg kadar
Sirosis hepatis
bilirubin tinggi sekali, bilirubin yang
terkonjugasi di liver disebut direct. Saat semua parenkim hati sudah rusak
Faktor terjadinya hemolitik adalah semua maka SGOT dan SGPT tidak
perbedaan golongan darah ibu dan meningkat bahkan bisa menurun. Bilirubin
anak yg akibatnya menyebabkan meningkat krn saat pemecahan eritrosit
pemecahan hb banyak, bilirubin rusak
indirectnya yg meningkat. Pada
kasus obstruksi bilirubin indirect Kanker hepar/ hepatoma
sudah turun, shg yg meningkat Disamping hepatitis B sepertiga oleh
bilirubin direct hepatitis C, lainnya oleh jamur aplatoxin,
Defisiensi G6PD dapat menyebabkan karsinogen dan faktor lain. Pemeriksaan
SGOT dan SGPT bisa meningkat tidak terlalu
eritrosit mudah pecah
tinggi. Yang paling peting untuk diperiksa
Protein: disintesa hepar shg dapat adalah AFP dan CEA yang tinggi
digunakan untuk menentukan
fungsinya. Bisa dilakukan dengan
elektroforesis
Radikal bebas
o rasa tidak nyaman di ulu hati, mual, muntah,
kembung, rasa cepat kenyang, rasa penuh, Stress psikososial
sendawa yang berlebihan, regurgitasi dan rasa
panas yang menjalar ke ulu hati Faktor Defensif (↓ asam lambung)
o meliputi 30% kunjungan pasien umum atau Aliran darah Mukosa (iskemik- alaran darah↓)
60% kunjungan pasien di poliklinik
gastroenterologi Permukaaan sel epitel lambung tipis
(pemakaian obat yg bersifat korosif-ulkus)
o Gangguan psikososial (Sindrom depresi dan
Sekresi Prostalglandin menurun
kecemasan) berhubungan erat dengan
dispepsia fungsional Senyawa phospholipid surfaktan
o Endoskopi memberikan gambaran nyata
kelainan fisik (Anatomi) yang ada, jika tidak Mukus dihasilkan oleh pepsin
ada berarti dyspepsia fungsional Bikarbonat, seperti barrier, mucus yg
o Tindakan endoskopi memberikan hasil positip terbentuk akan meurun- keluhan dispepsia
gejala klinis dan kualitas hidup
Motilitas lambung
• Rasa penuh sehabis makan (Postprandial Distress Faktor pertumbuhan (Growth Factor)
Syndrome) tipe dismotility berhubungan dengan malignansi
• Nyeri epigastrik atau rasa terbakar di epigastrium ( Terpenuhinya 2 poin dengan lama gejala yang
muncul selama 3 bulan terakhir dengan awitan
diklasifikasikan sebagai epigastric pain syndrome).
Tipe ulcer gejala 6 bulan :
Dispepsia fungsional merupakan sindrom dispepsia 1. Salah satu atau lebih dari gejala gejala dibawah
yang telah berlangsung selama 3 bulan dengan ini:
awitan gejala sejak 6 bulan sebelum diagnosis
ditegakkan dan tidak ditemukan gangguan organik,
• Rasa penuh setelah makan yang mengganggu
sistemik maupun penyakit metabolik • Perasaan cepat kenyang
Endoskopi tidak ada kelainan anatomic maupun
• Nyeri ulu hati
metabolic yg sifatnya sistemic • Rasa terbakar di daerah ulu hati/epigastrium
2. Tidak ditemukan bukti adanya kelainan struktural
Dm- dispepsia : karena ada neuropati yang menyebabkan timbulnya gejala (termasuk yang
otonom-makanan tiba di lambung butuh waktulebih terdeteksi saat endoskopi saluran makan bagian
lama-gastropaty dm-keluhan mirip dispepsia atas)
PATOFISIOLOGI
Faktor Agresif (↑ asam lambung) ALARM SIMPTOM
Produksi Asam Lambung (cemas)
• Gejala baru muncul pada usia lebih dari 55 tahun
↓Pepsin
• Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Refluks empedu (mual dan perih) sebabnya
• Riwayat keluarga dengan kanker saluran cerna atas Di Indonesia pasien sindrom dispepsia:
• Ulkus peptikum (ada keluhan melena?) • 8,2% kasus dengan hasil endoskopi normal
• Pembedahan lambung • 44,7% kelainan yang bersifat minimal
• Penyakit keganasan • 6,5% dengan ulkus gaster
Kualitas Hidup
• kelainan struktural yang lain
• Penelitian klinik dan epidemiologi sekarang ini bagaimana jika dilakukan endoskopi tan pa melihat
menilai kualitas hidup sebagai hasil keluaran alarm symptom ?
penelitian.
Pro
• Keluaran simtom klinik tidak selalu sejalan dengan
keluaran kualitas hidup. • Endoskopi awal pada Lansia dilanjutkan terapi
lebih baik hasilnya
• Penelitian klinik memakai kualitas hidup sebagai
keluaran sekunder mengikuti keluaran simtom • Kelompok yang dilakukan endoskopi dahulu
klinik yang terjadi menurunkan penggunaan PPI sebanyak 48%
NDI - SF
Apa yang dimaksud gastroesophageal reflux disease ? GERD merupakan penyakit yang serius
Gastroesophageal reflux disease (GERD) suatu • Pasien dengan kronik GERD, 20-50% nya
keadaan dimana isi lambung /duodenum bergerak akan mengalami erosive esophagitis1
berbalik arah masuk ke esophagus (reflux) dan
menimbulkan keluhan. • Komplikasi yang disebabkan oleh GERD
dan atau erosive esophagitis meliputi:
Paparan terhadap asam lambung dalam waktu yang
lama -> GERD - stricture (4-20%)1,2
Heartburn: sensasi terbakar pada dada dan - Barrett’s oesophagus (hingga 15%)1,2
Tenggorokan. Barrett’s oesophagus merupakan faktor risiko
Regurgitation: sensasi asam naik didalam esophagus. esophageal adenoca
Nyeri dada, water brush (sensasi tersikat air), batuk Dampak pada Kualitas hidup dan ekonomi
kronis, suara serak, globus (sensasi rasa penuh pada BAGAIMANA GERD DIDIAGNOSIS?
tenggorokan), merasa sesak napas/tersumbat, nyeri
pada rahang “Gejala refluks yang khas dapat didiagnosis atas
dasar gejala yang khas tersebut, tanpa tindakan
DEFINISI GERD (MONTRÉAL) diagnostik”
“GERD adalah suatu keadaan yang terjadi apabila “heartburn dan regurgitasi merupakan gejala
refluks isi lambung menyebabkan gejala yang khas Sindrom Refluks Khas / Typical Reflux
mengganggu dan / atau komplikasi” Syndrome”
GEJALA ESOFAGUS “Nyeri epigastrium dapat merupakan gejala
Gejala Simptomatik utama GERD”
Esofagitis Refluks
Striktur Refluks
Barrett’s Esophagus
Adenokarsinoma
Hasil konsisten :
KESIMPULAN
Medikamentosa
• Theophyllin
Diare Pada Dewasa
Diare
peningkatan berat tinja per hari di atas 200 gram atau 200 ml,
Pseudodiare/hiperdefekasi
Inkontinensia fekal
DIARE AKUT
Penyebab :
o Viral
- Penyebab tersering
- Rotavirus
o Shigella
- S. typhimurium
o E. coli
- traveller’s diarrhea
o Amubiasis
- E. hystolityca
Terapi :
Antibiotik
Digitalis
Fe
Asam mefenamat
Antasia
Note :
KOLERA
Tanpa demam
Terapi :
Tetrasikln
Doksisiklin
Ciprofloksasin
TERAPI PADA DIARE
DIARE KRONIS
Diare yang menetap selama berminggu minggu atau berbulan, baik
konstan atau intermiten
Berhubungan dengan efek malabsorpsi nutrien & kekurangan
vitamin
Malbsorpsi lemak, karbohidrat, dan protein
- Steatorea diare dengan tinja mengandung banyak lemak,
mengambang, sulit dihilangkan dengan dicuci atau disiram
Malabsorpsi protein atau asam amino
- azotorea dapat terjadi tetapi sulit dikenali,kecuali sudah
malnutrisi
DIARE INFLAMATORY
Gejala :
- Panas
- Nyeri tekan abdomen
- Ada darah atau lekosit di dalam tinja
- Lesi inflamatorik yang terlihat pada hasil biopsi mukosa
intestinal
- Dapat ditemukan hipoalbumin, hipoglobulin, protein lossing
enteropathy
Ex :
- Colitis ulcerative
- Penyakit Crohn
- Tuberkulosis
- Enterokolitis radiasi
- Gastroenteritis eosinofilik
Penyebab: kerusakan epitel permukaan usus yang berfungsi untuk
penyerapan & pelepasan zat sekretorik (lekotrien, prostaglandin,
histamin) yang menstimulasi sekresi intestinal
DIARE SEKRETORIK
Gejala :
- volume feses yang besar akibat transportasi cairan dan
elektronik yang abnormal (absorpsi ↓ atau sekresi ↑)
- resisten
PEMERIKSAAN FISIK
Pengobatan Kausal
- octreotid (sandostatin)
oleh
- Feses berlendir
- Perut kembung
TERAPI
Edukasi
Hindari stress
PENYAKIT KOLON
GEJALA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
- Tidak spesifik.
Radiologik :
- Penebalan dinding usus (Entero clysis)
- Striktur
- cobble stone.
Endoskopi :
- Aphtae dengan tukak longitudinal
INDIKASI OPERASI :
- Obstruksi
- Perforasi
- Fistula
TERAPI
Steroid :
- Prednisolon.
Sulfasalazine : 1 g/15kg/Hari
Immunosuppresive :
- Azothioprine,
- Mercaptopurine
- Cyclosporine.
Elementary Diet :
KOLITIS ULSERATIF
Nyeri, kolik
Radiologik :
Sigmoidoskopi
TERAPI
Sulfasalazin : 2 – 8 g/hari/p.o.
Serangan hebat :
anastomosis
1. Pada scenario disebutkan bahwa pasien mengalami mual muntah, nah mekanisme apa
yang mendasari ?
Inti jawaban
kenapa bisa mual muntah ? yaa karena itu memang karakteristik klinis dari vibro colera.
2. Mengapa bakteri vibro cholera dapat menyerang intestinum dan melewati gaster
padahal dia dikatakan bakteri tidak tahan asam ? Apakah ada mekanisme tertentu ?
Inti jawaban
Bisa saja terjadi Ketika sistem pertahanan tubuhnya lemah sehingga bisa melewati
system pertahanan tubuh alami (asam lambung), atau bisa juga bakteri yang masuk
jumlahnya besar. Jadi meskipun dia lewat lambung tetap dapat menyebabkan penyakit.
Inti jawaban
Ditanyakan untuk mengetahui faktor resikonya dalam rangka anamnesis untuk mencari
tau penyebab penyakit
Inti jawaban
Peningkatan SGOT SGPT disini dalam rangka dia sepsis atau infeksi yang ditimbulkan.
5. Bagaimana pilihan terapi resusitasi yang tepat antara kristaloid dan kolid ? mengapa
pada scenario dipakai kristaloid ?
Inti jawaban
Jadi syok dalam konsep apapun cairan rehidrasi utamnya kristaloid duluu, kalau tidak
membaik baru koloid dengan catatan tidak ada gangguan fungsi ginjal, lalu ada dosis
maksimalnya 30cc/KgBB. Karena orang dalam kondisi syok vaskularisasinya susah,
sedangkan cairan koloid berat molekulnya lebih besar dibanding kristaloid
6. Apakah pemerksaan yang menjadi goldstandar pada penyakit ini, dan apakah tanda
patognomonik dari gastroenteritis ?
Inti jawaban
menemukan bakteri penyebabnya melalui feses
7. Terkait feses yang seperti air cucian beras, apakah penyebabnya dari enterotoksin dan
elektrolit ? atau dari mana ? dan bagaimana proses terbentuknya ? mengapa bisa seperti
air cucian beras ?
Inti jawaban
Warnanya berubah jadi putih akibat saking banyaknya volume cairan yang dikeluarkan
oleh tubuh.
KESIMPULAN
Diagnosis : vibro colera, tatalaksananya harus komprehensif, yang pertama
penggantian cairan kalium, selama belum bisa makan dan minum dikasih cairan gula
dulu karna ga mungkin ususnya bisa menyerap. Kasih sampa pasien bisa makan peroral,
jika cairan rumatan sudah bags, kasih susu jangan terlalu diencerkan. Paling bagus
cairan oralit. Jika di daerah wabah, periksa feses segar di bawah mikroskop lapang
pandang gelap nanti akan ketemu bateri vibro kolera. Untuk pemerksaan lab lain tidak
ada yang spesifik, kecuali leukositosis. Yang dicari nanti keseimbangan elektrolid dan
keseimbangan asam-basa tubuh, dan komplikasi akibat hypovolemic seperti gangguan
fungsi ginjal, cek fungsi liver, elektrolit kalium, natrium, dan kalsium. Untuk mengukur
kebutuhan cairan pakai cara klinis, apakah dia diare ringan, atau berat, atau sedang.
Kalo diare berat sampai syok langsung kasih 10-20 cc/KgBB. Kalau tidak sampai syok,
dilihat berat diarenya. Kalau dia diare 200 cc yaa diganti 200 cc, kalau diarenya banyak
sekali tidak terhitung, sesuaikan dengan berat badannya pakai cairan kristaloid, habis
itu dievaluasi.
Hemoroid
•
✓ Nama lain amebeien/wasir
✓ Hemoroid adalah pelebaran V. pleksus hemoroidalis (berada dekat anus)
✓ Proses terjadinya hemoroid itu terjadi karna vena2 tersebut melebar
(layaknya varises)
•
✓ Hemoroid Interna → karena pelebaran pembuluh hemoroidalis superior
✓ Hemoroid Eksterna → karena pelebaran pembuluh hemoroidalis inferior
•
Interna Eksterna
Pelebaran Superior/Di atas line Inferior/di bawah
pembuluh di dentata/mukokutan linea dentata
Junction
Ada Grade Ada (ada 4 derajat) Tidak
Benjolan Mukosa Kulit
dilapisi oleh
•
o Pada kondisi awal, biasanya ada di posisi kanan depan (jam
11), kanan belakang (jam 7), dan kiri lateral (jam 3) → pasien dalam posisi
litotomi
▪ Namun biasanya pasien itu tidak diketahui/kurang jelas letak
posisinya/jamnya karena pasien datang apabila kondisinya sudah cukup
parah yaitu saat grade3/4
o
▪ mengejan yang terlalu kuat saat BAB,
▪ konstipasi menahun
• org yg suka makan pedes bisa menyebabkan tenesmus (org yg merasa
ingin BAB tapi tidak mau keluar fesesnya), orang yang tenesmus ini
akan sering mengejan sehingga berpotensi untuk terkena hemoroid,
• menahun biasanya pada orang tua yang sering baring (akibat baring
lama bisa membuat feses akan diam GIT lebih lama karena tidak ada
gravitasi/tidak ada proses penurunan) selain itu juga pada orang tua
kan system peristalnya sudah menurun sehingga feses akan cenderung
akan lebih lama di GIT dan fese terserap dikolon akhirnya feses keras
lalu bisa konstipasi
▪ kehamilan,
•karena hormone progesterone → bisa menyebabkan system jar.
tubuh lebih longgar/lunak akhirnya mudah terjadi pelebaran,
▪ obesitas
• karena berpotensi untuk pembuangan BAB mengejan kuat/lebih tinggi
karena banyaknya lemak
▪ Serosis hepatis
• Hepar mengalami kerusakan → darah balik vena cava superior dan
inferior akan terganggu → melebar vena esofagus → bisa pecah →
hematemesis melena
• Hemoroid faktor ini gk perlu dilakukan operasi karena bisa balik lagi
▪ Ca recti
• Biasanya dilakukan pemeriksaan : Rectal touche → untuk mengetahui
ada massa gk di rectum seperti Ca recti
o
▪ Rasa tidak nyaman/pruritus ani → kelembapan di mukasa anus akhirnya
bisa bejamur
▪ nyeri
▪ Perdarahan
• hematosesi (darah merah segar) dan tidak ada lendir
• hemoroid → setelah feses keluar lalu darah menetes
• Ca recti : ada darah tapi ada lendir
▪ Anemia kronis → karena perdarah yang terlalu sering/lama
▪ Benjolan di anus
o
▪ Grade 1 : perdarahan merah segar tanpa nyeri, pemeriksaan Anoskopi
terdapat benjolan di dalam lumen tetapi tidak ada benjolan di anus/diluar
Pada saluran cerna sangat individual tergantung etiologi dan diagnosa gizinya
Pra terapi
- Mempertahankan atau mencegah penurunan status gizi / malnutrisi
Saat terapi
- Meminimalkan penurunan status gizi / malnutrisi
- Mempertahankan kualitas hidup
- Mengelola efek samping gizi
Indikasi
Terapi Gizi
Penentuan jumlah nutrisi
Penentuan jenis nutrisi
Penentuan jadwal nutrisi
Penentual jalur pemberian nutrisi
Monitoring evaluasi
Densitas kalori
Kebutuhan Vitamin Minerals
Conditionally essential nutrient
Ketersediaan
Lokasi & diameter feeding tube
Metode Pemberian
Jumlah Nutrisi
• Kebutuhan Energi
Jenis Makanan
• Jenis makanan bervariasi, komposisi seimbang
• Jenis terdiri dari
Defisiensi yang paling sering terjadi adalah: asam folat, Cu, Zn, Fe, Ca, Mg, Vitamins A,
C, D
Dapat diberikan dalam bentuk suplemen multivitamin
• Tujuan memacu sekresi enzim pencernaan, mencegah atrofi vili usus, menghambat
pertumbuhan bakteri dan translokasi bakteri
a) Nasogastric, nasoduodenal
b) Gastrostomi
c) Jejunostomi
Jenis
- Racikan (Home/Hospital Made) Natural Food : Makanan Blender
- Formula Komersial
Formula Polimerik :
Makronutrien utuh (Protein, Lemak/ Trigliserida, KH)
Formula Oligomerik/Monomerik/elemetal :
Lebih gampang dicerna, dlm bentuk tercerna (Asam Amino,
mono/disakarida, asam lemak)
• Kesadaran rendah
• Terminally ill
• Jangka pendek(<14 hari)
Komplikasi Parenteral
PPN : Site irritation
TPN
1. Catheter sepsis
2. Placement problems
3. Hemodynamic stability
4. Metabolik : Refeeding syndrome
10-15% KET
Monitoring Evaluasi
Monitoring
• Tolerasi Asupan
• Respon Klinis (mual/muntah/diare,dll)
• Balance cairan & nitrogen (ada tidaknya dehidrasi atau retensi cairan)
• Feses/stol
• Perubahan antropometri (BB. Lingkar Lengan Atas)
Evaluasi
• Jumlah konsumsi/Intake energi dan protein
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung,
absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena
infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis - melena, kondisi
saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker.
Diet Disfagia
Disfagia biasanya berbarengan dengan GERD
Tujuan:
- Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran pernafasan,
- Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan.
Syarat:
- Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya
- Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan
- Cukup cairan
- Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan, diberikan secara bertahap
Syarat:
- Tidak merangsang saluran cerna
- Tidak meninggalkan sisa
- Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberikan istirahat pada saluran cerna
- Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada
- Memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Syarat:
Diet Lambung I
Gastritis akut, ulkus peptikum, pasca pendarahan, dan tifus abdominalis berat
Diet Lambung II
Perpindahan dari diet lambung I, pada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan
tifus abdominalis ringan
Syarat:
- Pada fasc akut dipuasakan dan diberikan makanan secara perenteral saja,
- Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair
(peroral atau perenteral), kemudian meningkat menjadi Diet Sisa Rendah dan Serat
Rendah,
- Bila gejala hilang dapat diberikan Makanan Biasa, Kebutuhan energi, yaitu Energi
tinggi dan protein tinggi rendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak
rantai sedang dapat dibcrikan karena scring terjadi intoleransi laktosa dan malabsobsi
lemak,
- Menghindari makanan yang menimbulkan gas,
- Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa. Jenis diet dan Indikasi
pemberian, sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan Makanan Cair, Lunak,
Biasa, atau Diet Sisa Rendah dengan
- Modifikasi Rendah Laktosa atau menggunakan lemak trigliserida rantai sedang
Tujuan:
- Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal
- Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari
- Serat tinggi
- Istirahatkan usus
- Mencegah laksatif
Syarat:
- Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan,
- Bila ada perdarahan, dimulai dengan Makanan Cair Jernih,
- Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa Rendah I ke iet Sisa Rendah
II dengan konsistensi yang sesuai.
- Hindari makanan yang banyak mengandung bji- bijian kecil seperti tomat, jambu biji,
dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular
- Bila perlu diberikan Makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa, 6) Untuk mencegah
konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.
INTOLERANSI MAKANAN
& MALABSORBSI
Prof. DR. dr. Bambang Subagyo, SpA (K)
Diare meruapakan salah satu penyebab kematian tertinggi khususnya di negara berkembang
Neg. berkembang : 7-15% khususnya pada anak <4 th
Diare persisten : diare yang berlangsung >14 hari 1. Infeksi bakteri patogen-non patogen & parasit
oleh karena infeksi persisten (tdk sembuh2) a. Bakteri patogen : Salmonella, Shigella, EPEC,
Diare kronis : >14 hr namun bukan karena infeksi Klebsiella
b. Bakteri non patogen : Pseudomonas,
ETIOLOGI
Klebsiella, Streptokokkus, Stafilokokkus
2. Kerusakan epitel mukosa usus
Yg sering : aeromonas, salmonella, shigella,
campylobacter, e.coli
Vibrio cholera sudah jarang
Virus : seringnya rotavirus
Penyebab lain : kelainan anatomis, malabsorbsi
(tdk bisa menyerap karena produksi enzim yg
kurang), makanan yg beracun, neoplasma (jarang)
selengkapnya lihat ppt ya kawan :)
PATOFISIOLOGI
Contoh : E.Coli, Shigella, Salmonella,
Campylobacter
Diare osmotic : kerusakan mukosa --> bahan
makanan tdk bisa diserap --> ngumpul di lumen -->
tekanan osmotic lbh kental --> menarik cairan di
dinding usus
Diare sekretorik : sekresi cukup tinggi, mukosa tdk
rusak
Diare Alergi : food allergy, seringnya protein
hewan (susu sapi, telur) 3. Gangguan imunologis
Diare gangguan struktur anatomi : kelainan yg
menyebabkan luas penyerapannya mengecil -->
absorbsinya terbatas
Diare motilitas : usus konstraksi 6x per menit, bila
berlebih akan menyebabkan diare
Diare krn neoplasma : tumor --> merusak mukosa
usus
Anamnesis
1. Usia penderita
2. Lama diare
3. Frekuensi diare, konsitensi tinja, ada tidaknya
lendir, darah, panas
4. ASI, PASI
5. makanan sebelum & setelah diare
6. Obat yang sudah diberikan
7. Adanya penyakit sistemik, pnemoni, HIV
DIAGNOSIS 2
Anamnesis
1. Riwayat pembedahan, bepergian
2. Riwayat pemberian nutrisi parenteral total
3. Riwayat pemberian antibiotika yang tidak
diperlukan sebelumnya
DIAGNOSIS 3
Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran (sadar penuh berarti dehidrasi
sedikit)
2. Tanda vital
3. Status hidrasi
4. Status gizi
5. Status perkembangan
6. Mencari kemungkinan adanya penyakit lain
DIAGNOSIS 4
Pemeriksaan lab
1, Darah lengkap, hitung jenis lekosit, imunogloblin
serum, elektrolit darah, albumin Ureum drah, LFT,
vit B12, folat, kalsium, ferritin, CRP,LET
2. Tinja: makroskopi-mikroskopi tinja, kultur, tes
enzim pankreas.pH, gap osmotik
3. Endoskopi: Visis, biopsi, PA
TATALAKSANA
3. Laboratorium: elektrolit, ureum creat 3. Hasil makanan dari air keran dan air
es yang tidak disaring juga
4. Dugaan etiologi: mempunyai resiko tinggi untuk
Cepat (1/2 sd 6 jam): zat kimia terkontaminasi.
6-12 jam: racun 4. Produk minuman atau makanan yang
dari kaleng aman untuk di konsumsi.
12-48 jam: kuman
5. Jangan makan di sembarangan
tempat.
6. Sering mencuci tangan dengan
sabun. dapat menekan penyebaran
racun.
Diagnosis :
Gambaran klinik:
Pernapasan cepat, hipotensi,
konvulsi, koma
Keracunan akut dalam dosis
tinggi: kesadaran menurun 🡪
hipotensi, koma , mati dalam
4 jam
Terapi :
Pemeriksaan PA Jika ringan dapat diobati dengan
Tidak khas, pada otopsi bau minum air yang banyak serta
blitter almond pemberian natrium bikarbonat 2 gram
sebanyak 4 kali sehari secara oral
Bendungan dan korosif pada hingga gejala hilang (asimptomatis).
mukosa lambung
Bila terjadi gejala keracunan berat
Terapi : (oliguria, hematuria, anuria atau tidak
Resusitasi : O2 murni (100%), dapat minum), maka penderita perlu
sebaiknya dengan respirator, kalau dirujuk ke rumah sakit , pemantauan
perlu hiperbarik fungsi ginjal, alkalinisasi urin, bicnat
Eliminasi:bawa penderita ke tempat injeksi.
segar bila keracunan lewat gas, bila
karena makanan beri antidotum
Antidotum:
- Amil nitrit (inhalasi), sodium
tiosulfat (iv), sodium nitrat (iv),
dicobalt edetate.
Muntah akibat iritasi lambung
Skin speckling: gambaran kulit
seperti tetes hujan pada jalan
berdebu , keracunan kronis
Kolik abdomen
Kelainan kuku: garis Mees (garis
putih melintang pada nail bed) dan
kuku yang rapuh
Kelumpuhan umum
Kerontokan rambut: tanda keracunan
kronis
Tatalaksana :
Percepatan eliminasi: hemodialisis
Terapi suportif: balans cairan dan
elektrolit, karena arsen menyebabkan
vasodilatasi
Antidotum: British Anti Lewisite (BAL)
merupakan antidotum untuk semua
kondisi keracunan arsen akut, kecuali
Terapi : pada intoksikasi arsine. Dosis: 3-5
Netralisir dengan cairan mg/kg BB im setiap 4 jam selama 2
Upayakan muntah hari, lalu 3 mg/kgBB im setiap 6 jam
selama 1 hari, dilanjutkan 3 mg/kgBB
Berikan norit 1-2 sendok mkn dngn im setiap 6 jam selama 1 hari
air hangat
Patogenesis :
Tetrodontoxin: stabil dalam panas
(kecuali dalam suasana alkali),
Gejala : mudah larut dalam air, mudah larut
Kerontokan rambut: tanda dalam air
Racun ditemukan di kulit, hati, telur,
keracunan kronis
usus, otot
Bau napas seperti bawang
Gejala gastrointestinal berupa diare
Neurotoksisiti:
- Hambatan terhadap aktivitas
pompa K;Na
- Hambatan terhadap tranmisi
neuromuskuler
Terapi :
Resusitasi: tanda gagal napas kp
intubasi ET, ventilasi mekanik
Eliminasi: emesis, katarsis,
kumbah lambung
Terapi spesifik antidotum belum
ada
DEMAM TIPHOID - Gejala tifoid yang mana gejala yang paling
umum adalah demam (100%), diikuti
ABDOMINALIS anoreksia (61%), muntah (44%), sakit perut
(18%), diare (16%), sakit kepala (12%), serta
batuk (10%).
Sampai lambung, bakteri akan mati karena - Demam biasanya terjadi pada sore atau
suasana asam, saat lamnung kosong kurang malam hari. Biasanya demam mencapai 38ºC
asam jadi bakteri tetap masuk hingga 40ºC.
Bakteri menuju usus halus dan melekat sel - Demam muncul secara tiba-tiba, dalam 1-2
mukosa , menginvasi, menembus dinding hari menjadi parah
ileum dan yeyenum
KOMPLIKASI USUS
Sel M, sel epitel yang melapisi Peyer’s patch Komplikasi paling sering: perdarahan usus (12%) dan
merupakan tempat bertahan hidup dan perforasi (3-4%)
multiplikasi Salmonella Typhi. 2
Terapi Nutrisi :
- Cairan harus cukup oral dan parenteral
- Diit tinggi kalori dan protein
- Rendah serat (selulosa) untuk mencegah
perdarahan dan perforasi
- Dapat diberikan diit padat dini atau tim
- Bila kondisi berat dapat diberikan bubur
atau diit cair yang secara bertahap diganti
padat
UJI THYPOID
Pemeriksaan PCR
Pemeriksaan Biakan tinggi, makanan manis, asam, bumbu tajam
serta makan dalam porsi kecil.
PERVENSI
1. Vaksin
2. Hindari minuman dan
makanan yang berisiko.
TERAPI OBAT :
TIRAH BARING
DIIT
Diet harus mengandung kalori serta protein
yang cukup.
mengetahui indirect atau direct, lalu dilakukan pmx bilirubin toal (indirect :
didistruksi oleh limpa, lalu dikonjugasi oleh hepar menjadi direct. Indirect
tinggi antara hepatal hingga ductus koleductus dan ampula vateri (ada
pasien mengental?
= IV dilakukan kemungkinan karena akan dilakukan pmx lab lain, misal pada
sebakan DB, sehinga DD yang mungkin adalah DB. Kasus ini mengarah pada
ganguan hepatal, trombositopeni ini dari proses dihepar itu sendiri, sehingga
perlu ditindak lanjuti ikterik dari limfa atau bukan adakah kemungkinan
sehingga diberikan.
#catatanARTHRON18
Bagaimana bedakan hepatitis A,B,C dalam penegakan diagnosis?
= Hepatitis A = akut, kadar serum yang diperiksa adalah igM. Pemeriksaan
gambaran : GBPT tinggi kerusakan hati yang hebat dan serentak merupakan
Sebelum bedakan A,B,C harus tau itu hepatitis akut ( G PT naik 5x nilai
berlangsung lama, nilai G PT tak terlalu tinggi. Dengan hal ini fungsi produksi
he patitis?
= infeksi hepatitis A ini sebabkan demam, nyeri, diare merupakan salah satu
cerna, penularan = vekal oral. Nantinya di fases ada hepatitis, jika higne jelek,
jadi port de enter. Tapi, tak semua epatitis A hasilkan gejala diare, khasnya
kekuningan.
sistem imun, sehingga dapat sembuh sendiri dan dapat kebal karena sel T
sudah mengenali, tapi jika pasien sistem imunnya kurang maka dapat
berulang karena belum dikenali. Jadi, tak menutup kemungkian dapat relife.
#catatanARTHRON18
A pakah ada ke pentingan mengetahui he patitis akut dan kronik dalam
penanganan pasien?
= penangan akut kronis itu berbeda jauh. Akut dari infeksi hepatitis A = self
limited disease, maka mencegah outbreak supaya tak menular, dpt berikan
supaya tak menjadi wabah. Hepatitis B dapat menjadi kronik maka harus
diobati sehingga tak berubah menjadi kronik dari akut, jika hepatitis B nya
ditekan supaya tak menjadi kronik. Hepatitis akut menjadi kronik = cegah
supaya tak mejadi stenosis, kalau hepatitis akut itu supaya tak menjadi
Semangat <3
Kolesistisis & koledolitiasis
Saluran empedu
Anatomi
Fisiologi
sfingter koledokus
a. Garam empedu
b. Lesitin
c. Kolesterol
d. Bilirubin
e. Asam lemak
f. Garam anorganik
kolesistisis
- obstruksi
- infeksi sekunder
- usia
- Diabetes Melitus
Manifestasi Klinis
o Anamnesis
o Pemeriksaan Fisik
o Pemeriksaan Lab
- Lekositosis
- Bilirubin meningkat
- Alkali fosfatase meningkat
- Amilase meningkat
o Ultrasonografi
Tatalaksana
1. Konservatif
- Puasa
- Pemasangan NGT dekompensasi lambung
- Terapi cairan
- Pemberian antibiotic
Kelainan hepatobilier
a. Alcohol
b. post trauma hepar
c. kolesterol tinggi
GEJALA KLINIS
o Diare
o Demam > 38,5 oC
o Berkeringat
o Berat badan menurun
o Nyeri bahu kanan
Pemeriksaan
o Pemfis
- Nyeri spontan
- NT hipokondria dextra
- Hepatomegaly
- Demam
o Px Lab :
o Radiologi :
- Foto thorax :
o USG :
1. Kolesistitis akut
2. Hepatitis akut
3. Karsinoma hati primer
o Tatalaksana
- Laparotomi drainase
ABSES PIOGENIK
ETIOLOGI
- E. coli
- Staphylococcus A
- Pseudomonas
o Baunya busuk
o Penyebaran :
- A. hepatica
- V porta
o Gejala :
- Rasa lemah
- mual – muntah
- Demam yg naik turun
- Menggigil
- Nyeri perut kwadran kanan atas
- Penurunan BB
o Pemfis :
- Hepatomegali
- Ikterus
- Efusi pleura
o Px Lab :
- Lekositosis
- LED meningkat
- Anemia ringan
Tatalaksana
1. Medikamentosa (2 bulan)
- Gentamisin
- metronidasol
2. Pembedaan
- Laparotomi
TUMOR GANAS HATI
1. Primer
a. Karsinoma
b. Hepatoseluler
KARSINOMA HEPATOSELULER
a. hepatitis kronis
b. sirosis hepatis
Gejala :
- Malaise
- Anoreksia
- Nyeri perut
- Distensi perut
- Berat Badan menurun\
- Icterus/ sirosis intrahhepatik
- Hematemesis
- Melena
- Nyeri tulang
- Dispneu
Pemeriksaaan fisik
- Hepatomegali
- Nyeri nafas dalam
- Deman
USG :
Tatalaksana :
1. Pembedahan
Pencegahan :
c. Cegah alcohol
1. Oncom
a. aspergillus flavus
b. fumigatus)
2. kacang , biji-biji an
HEPAR
HEPATITIS
Infeksi atau peradangan pada liver, dapat berupa akut dan kronis.
Penyebab: virus, toxin, obstruksi, parasit, obat-obat (alkohol, kloroform, karbon
tetraklorida)
Macam: Hepatitis A Virus, Hepatitis B Virus, Hepatitis C Virus, Hepatitis D Virus,
dan Hepatitis E Virus.
Penularan : HAV dan HEV melalui makanan; HBV, HCV, dan HDV melalui cairan tubuh,
seperti darah dan sekret kelamin.
Lab: peningkatan kadar bilirubin serum, aspartat aminotransferase (AST0, atau SGOT),
alanin aminotransferase (ALT, atau SGPT), dan laktat dehidrogenase (LDH)
Pengobatan: penyebab dihiliangkan, istirahat dan terapi gizi pengobatan utama.
Penilaian gangguan
Intervensi:
1. Promosi regenerasi hati: tinggi kalori, tinggi protein, sedang lemak, karbohidrat
sumber kalori utama, makanan sering tapi porsi kecil
2. Suplementasi: bila stetorea diberi suplemen vitamin A dan E dalam bentuk larut
dalam air
Pendidikan pasien
1. Modifikasi diet & rasionalisasinya: tinggi protein, rendah lemak
2. Hindari alcohol
TUJUAN DIET
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati.
2. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan atau
meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
#CatatanArthron #Arthron2018
OBJEKTIF
Mempertahankan imbang nitrogen dalam batas normal
Mempertahankan fungsi hati seoptimal mungkin
Mempertinggi daya tahan tubuh
Mencegah komplikasi
1. Energi
Berat normal (tinggi dalam cm – 100) X 35 = kebutuhan energi dalam kalori per hari
2. Protein
1,2 g/KgBB/hari pada sirosis terkompensasi
1,5 g/KgBB/hari pada sirosis tidak terkompensasi
BCAA
#CatatanArthron #Arthron2018
3. Karbohidrat
Sumber utama energi (60-70 %)
Sebaiknya KH komplek
Laktulosa → diskarida buatan dari fruktosa dan galaktosa
menurunnkan pemecahan protein → AMONIA → Mengurangi resiko encephalopati.
15-50 ml 3 x sehari
4. Lemak 20 % (sebaiknya MCT)
tdk membutuhkan empedu untuk mencerna
5. Suplementasi B komplek,vit C, vit K, Zn, Mg
6. Bila ada kemungkinan koma hindari glisin, serin, treonin, glutamin (tdp pada mentega,
bawang, kecap, keju anggur)
7. Hindari alkohol
8. Makan banyak dipagi hari, seterusnya porsi kecil sering
FASE ENSELOPATI
1. Diet Hati I
Protein 1 g/Kg BB
Lemak sedang (20-25%) yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung
energi, zat besi, vitamin A,C tetapi kurang kalsium dan tiamin.
Bilirubin adalah pigmen utama empedu. Berasal dari hemoglobin yang dilepas oleh
eritrosit yang rusak / hancur. Selanjutnya dibawa ke hepar dan berikatan serta
dikeluarkan melalui empedu.
Garam empedu dibuat oleh hati dari kolesterol, berguna untuk mencerna dan
menyerap lemak, vitamin larut lemak & beberapa mineral. Garam empedu masuk ke
usus halus melalui cairan empedu, lalu diserap masuk sistem portal
CHOLELITHIASIS
Adalah pembentukan batu empedu tanpa disertai infeksi. Bila batu dari kantung
empedu masuk ke duodenum terkadang tidak menimbulkan gejala, tetapi bila ada yang
terselip di saluran empedu akan menyumbat saluran dan menimbulkan rasa nyeri dan
kramp. Dengan tidak adanya cairan empedu di duodenum maka penyerapan lemak akan
terganggu. Hal ini juga menyebabkan warna tinja menjadi pucat. Jika hal ini tidak diobati
maka menjadi jaundice dan rusaknya organ hati.
#CatatanArthron #Arthron2018
Jenis batu empedu adalah batu kolesterol. Faktor Risiko batu kolesterol : Perempuan,
DM, Usia lanjut, penyakit radang usus, wanita hamil, Riwayat keluarga, Kegemukan.
Pada serangan batu empedu akut, dianjurkan makan rendah lemak untuk
menurunkan kontraksi kantung empedu & mengurangi nyeri.
CHOLESCYSTITIS
Adalah peradangan kantung empedu karena adanya batu empedu yang dapat bersifat
akut atau kronis. Peradangan ini karena adanya batu yang menyumbat saluran empedu.
Bilirubin yang berwarna hijau adalah pigmen cairan empedu. Bilirubin berperan dalam
elastik jaringan, sehingga saat bilirubin banyak yang masuk ke sirkulasi darah, maka kulit
dan mata terlihat kuning / jaundice.
Gejala Cholecystitis akut adalah nyeri kuadran keempat abdomen, mual muntah,
demam & panas, jaundice. Kondisi akut ini dapat diatasi dengan operasi batu kantung
empedu. Sedangkan gejala cholecystitis kronis adalah sangat sensitif dengan makanan
berlemak, nyeri kolik, belching, flatulence.
Pemberian nutrisi kondisi akut dimulai dari cair jernih → cair kental selama 2-3 hari →
makan rendah lemak (30g/hari) hingga mkn dengan lemak sedang. Untuk kondisi kronis
pemberian makan dengan lemak sedang, protein 1 g/kgBB dan energi sesuai kondisi pasien.
TUJUAN DIET
1. Memberikan makan sesuai kondisi pasien, penurunan BB yang cepat tidak dianjurkan
krn dapat membentuk batu pada kantung empedu.
SYARAT DIET
1. Diet Rendah Lemak 1: makanan tanpa lemak, bahan makanan yang diberikan buah dan
minuman manis.
2. Diet Rendah Lemak 2: bentuk makanan bisa cincang, lunak, atau biasa tergantung
toleransi pasien.
3. Diet Rendah Lemak 3: bentuk makanan lunak atau biasa.
Semua makanan dan daging berlemak, gorengan, dan makanan yang mengandung gas
seperti: ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.
PANKREATITIS
Adalah peradangan pankreas yang ditandai dengan edema, sel bernanah, dan
nekrosis lemak. Penyakit ini dapat bersidat ringan hingga berat, dengan adanya
autodigestion , nekrosis serta perdarahan jaringan pankreas. Pankreatitis dapat bersifat
akut dan kronis, akhirnya merusak pankreas sehingga fungsi endokrin & eksokrin menjadi
terganggu, akibatnya terjadi maldigestion dan timbul diabetes.
Penyebab : alkoholisme, penyakit saluran empedu, batu empedu, obat-obatan tertentu,
trauma, hipertrigliseridemia, hiperkalsemia, dan infeksi virus. Batu empedu penyebab
pankreatitis akut.
Tanda klinis : mual, muntah, perut begah, steatorrhea. Kondisi berat ada komplikasi
hipotensi, oliguria (urin < 400-600 ml/hari), dyspnea. Pada keadaan ini sering diikuti
perdarahan, shock bahkan kematian.
Pemeriksaan lab: ada peningkatan kadar lipase dan amilase.
TUJUAN DIET
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa, malnutrisi, kelebihan asupan makanan.
SYARAT DIET
1. Energi : sesuai kebutuhan pasien
2. Lemak: rendah sampai sedang (10-20% TE)
3. Protein: bila ada GGK 1 g/kg BB, untuk mengganti jaringan yang rusak bisa diberikan 2
g/ kgBB.
4. Untuk memperbaiki steatorrhea berikan ETPT dengan rendah lemak.
5. Bisa diberikan MCT
6. Vitamin utamakan antioksidan, vit. C, vit.B kompleks dan asam folat. Vitamin larut
lemak yang mudah larut air > ditoleransi.
b. Difoto
c. Diberi makanan tinggi lemak
#catatan arthron #arthron2018
PARASITOLOGI
SISTEM DIGESTIVE
dr. Rochmadina S.B
MORFOLOGI UMUM
• Cacing pipih dorsoventral, simetris bilateral (kanan & kiri kalo dikatupkan sama), tanpa
anus
• Multiseluler, tidak ada rongga badan
• Tidak ada silia pada lapisan luar/tegumen
• Tegumen untuk absorbsi nutrien
• Organ : saraf, reproduksi, otot ekskretori (flame cell), digesti
• Tanpa organ respirasi (pertukaran gas lewat dinding tubuh)
• Bersifat hermafrodit (kecuali Schistosoma sp.)
Hermafrodit→organ reproduksi ada pada 1 badan
#catatan arthron #arthron2018
Telur Trematoda
❖ Beroperkulum
❖ Tanpa Beroperkulum
TREMATODA USUS
DAUR HIDUP
1. Fasciolopsis
buski
➢ PENYAKIT : Fasciolopsiasis
➢ HABITAT : usus halus manusia
(duodenum/jejunum), kadang
di lambung, usus besar
PATOGENESIS
2. Echinostoma malayanum, E.
revolutum, E. ilocanum
MORFOLOFI
Habitat : Usus halus
• Cacing dewasa:
- Warna merah abu-abu Inang definitif : manusia
- Punya collar spine Inang antara I : keong air tawar co Hippeutis,
- Oral sucker & ventral sucker Gyraulus (P. Jawa)
- Testis, uterus, kelenjar vitelaria
Inang antara II : keong air tawar co Viviparus
- Perbedaan antara spesies : pada bentuk
javanicus (P. Jawa)
testis
- Telur : beroperculum, tak berembrio Inang reservoir : tikus, anjing
(belum matang)
GEJALA KLINIK
PENGOBATAN : Praziquantel
3. Heterophyes
heterophyes
DAUR HIDUP
Cc dws → telur dalam feses (sudah matang) →air → tertelan keong Pironella & Cerithidea →
menetas dalam keong →mirasidium →Sporokista, redia I dan II→ Serkaria enkistasi pada ikan
(daging/sisik) → Metaserkaria
Manusia terinfeksi bila makan ikan air tawar yang tidak dimasak dengan baik
(diasinkan/diasamkan)
GEJALA KLINIS
Nyeri perut, diare, ulserasi usus, dll. Hospes reservoar: anjing, kucing,
burung
DIAGNOSIS
TERAPI: Praziquantel
4. Metagonimus
yokogawai
TREMATODA HEPAR
1. Fasciola
hepatica
MORFOLOGI
Cacing dewasa:
GEJALA KLINIS
• Demam, diare
• Nyeri kuadran kanan atas . Epigastrik
• Fascioliasis akut : Fasciolitic eosinophilic syndrome = pembesaran hati dan sangat sakit,
demam dan 90% eosinofilia
• Kronis : bila cacing sampai ke saluran empedu, penyumbatan → inflamasi saluran empedu
EPIDEMIOLOGI:
• Distribusi : kosmopolitan
• Kebiasaan makan tumbuhan air
• Hubungan antara manusia – keong – ternak
2. Clonorchis
sinensis
PATOGENESIS
• Radang epitel empedu krn iritasi mekanik dan produk toksin cacing
• Infeksi berat : penebalan dan dilatasi saluran empedu, hiperplasi kelenjar musin
• Obstruksi → fibrosis → sirosis
• Perubahan adenomatosa dapat terjadi bertahun-tahun pada infeksi ringan
• Berhubungan dengan ikterus obstruktif
• Pankreatitis akut, kolesistisis, dan kolelitiasis terjadi akibat invasi cacing
GEJALA KLINIS
3. Opistorchis viverini /
Opistorchis felineus • Inang definitif : manusia
• Inang reservoir : anjing, kucing dan
Testis berlobus, lekukan dangkal mamalia pemakan ikan
• Inang antara I : keong Bithynia
• Inang antara II : ikan air tawar
PENGOBATAN : Praziquantel
TREMATODA DARAH
TAENIASIS SAGINATA
• Infeksi karena makan daging sapi yang mngandung larva sistiserkus bovis
• Endemik di Bali
• Kebiasaan makan daging sapi yang tidak dimasak dengan baik (mis. Lawar)
TAENIASIS SOLIUM
• Infeksi karena makan daging babi yang mengandung larva sistiserkus selulose
• Endemik di Papua
• Rostelum (+) MEMPUNYAI DUA BARIS KAIT
Pencegahan: Penyuluhan kesehatan untuk mencegah pencemaran lingkungan (air, makanan, pakan
ternak) oleh telur cacing, Memasak daging sapi/babi dengan baik, Daging sapi/babi dapat
dibekukan pada suhu -50 C selama >4 hari dapat membunuh larva
DIPHYLLOBOTHRIASIS
Diphyllobothrium latum
Dipylidium caninum
Telur bergerombol
Hymenolepis nana
Berdinding 3 lapis
Hymenolapis diminuta
#catatan arthron #arthron2018
CESTODA JARINGAN
SISTISERKOSIS HIDATIDOSIS
• Terjadi karena menelan telur T. Solium • Manusia dan herbivora sebagai inang
• Hanya terjadi pada Taeniasis solium antara (infeksi karena menelan telur →
• Biasanya menderita Taeniasis solium, baru larva hidatid)
sistiserkosis • Ajing dan karnivora = inang definitif
• Penderita dapat menularkan ke orang lain (infeksi karena makan daging inang
karena telur cacing yang dikeluarkan antara dan kista hidatid)
bersama tinjanya
SPARGANOSIS
• Larva Spirometra mansoni
Diagnosis
• Klinis : Viral infection sign (malaise, febris, abdominal pain, nausea, ikteric sign)
• Antigen detection:
• Prodromal : px feses (riwayat kontak)
• Antibody terbentuk setelah hari 14 (IgM dan IgG)
Perjalanan Klinis
Profilaksis
• Imunisasi Hep A jika akan scheduled travelling:
– Dewasa 1kali saja antara 6-12 bulan sebelum travelling
– Anak anak : 0,1, 6-12 bulan sebelum travelling
• Imunisasi pasif unscheduled travelling:
– Gamma Imunoglobulin Hep A 1 kali (belum efektif)
• Improved Hygiene (most effective)
HEPATITIS B
Epidemiologi
• DNA virus family Hepadnae
• 350 jt orang terinfeksi di seluruh dunia
• Transmisi : vertical (durante persalinan /intrauterine dan sexual) karena virus
hepatitis B banyak di pembuluh darah dan cairan tubuh
• Inkubasi 4 mgg – 6 bln
• Blood (amount <1 mikroL) paling infeksius dibandingkan : saliva, semen, ASI
Struktur Virus
• Virus terdiri dari :
– Envelop : HBsAg (bagian terluar)
– Nucleocapsid : HBcAg
Struktur DNA (double stranded)
Gen P; Gen e; 8 genotipe; X region
(replikasi); Transkriptase enzim.
Terapi Hepatitis B
• HBV bukan cytotoxic. Reaksi respon immune terhadap HBV menyebabkan kerusakan sel
hati
• Hepatitis B akut pada dewasa tak ada terapi
• Pada anak Imunoglobulin saat infant. Terapi diberikan pada Hepatitis B Kronik :
1. Inflamasi (elevated transaminasi)
2. Fibrosis (Biopsi/Fibroscan/APRI score)
3. Sirosis (USG/Ratio alb/glob
4. Kehamilan dgn riwayat vertikal transmisi dan Viral load >10ln7 (Kalau ibu hamil
punya virus Hepatitis B yang banyak di darah, maka diberi terapi agar anaknya
tdk kena Hepatitis B)
• Tujuan : Serokonversi HBeAg dapat menekan viral load < 2ln3 sehingga mengurangi
transmisi vertical jadi progresivitas menurun agar tidak sampai terjadi sirosis dan
hepatoma
(Hepatitis B menyebabkan cccDNA itu dapat merusak sel hati, jadi terapi serokonversi
HBeAg itu tujuannya agar ccDNA tdk membuat virion baru, sehingga cccDNA tdk
berkembang jadi banyak dan akhirnya tdk terjadi sirosis hati)
Terapi Hepatitis B
• Serokonversi lebih baik pada penggunaan interferon 2 alpha dibandingkan Nuc’s
(nucleus analog) (28% vs 5%) tetapi kontraindikasi pada sirosis
• Interferon 2 alfa ( imunomodulator) jadi baik digunakan jangka panjang
• Nuc’s (nucleus analog) sebagai antiviral jadi virus dalam darah bisa menurun
• Jangka pengobatan tertentu pada interferon
• Efek samping terapi lebih rendah pada Nuc’s
• Belum ada tx yang dapat mengeliminasi cccDna sehingga serokonversi HBeAg dapat
relap kembali
• Serokonversi HBsAg menunjukkan kesembuhan hepatitis B (jarang)
• Nuc : Lamnivudin, Entecavir dan Tenofovir
Profilaksis
• Dewasa usia kurang dari 40 th dapat diberikan imunisasi Hep B: 0,1 dan 6 bln syarat
HBsAg dan Anti HBs (-)
• BBL : Gamma immunoglobulin (kekebalan pasif) dan imunisasi 0,1,6 (kekebalan aktif)
• Booster : jika titer kurang 30 (setiap 5th)
HEPATITIS C
Epidemiologi
• Virus RNA Hepacivirus famili Flaviridae
• Tranmisi lewat darah saja tetapi kadar virus dalam darah rendah (BEDAKAN
DENGAN HEPATITIS B!!)
• Vertikal transmisi 5-20%, sexual transmisi rendah, lebih tinggi pada drug abuser dan
homosexual (karena viral load rendah)
• Inkubasi 2 mgg sd 6 bln
Struktur Virus
• Merupakan virus citotoxic (merusak sel hati secara langsung)
• Banyak quasispesies tetapi dapat terdeteksi dengan 1 antigen
• Eliminasi virus akan menurunkan kerusakan sel hati.
Terapi Hepatitis C
• DAA : Direct Acting Antiviral
Sofosbuvir (Pangenotipe)
Ledipasvir
Simeprevir
Daclatasvir (genotipe I)
Profilaksis
• Vaksin belum ada
• Jauhi IDU (intravena Device User)
• Imunoglobulin tidak ada dan Inf hepatitis C akut jarang ditemukan
SIROSIS HATI
• Tahap akhir dari proses fibrosis hati yang terjadi secara diffuse
• Gambaran PA : fibrosis difus, bridging pembuluh aferen (V.porta&A.Hepatika) dengan
pembuluh eferen (V. Hepatika). Gambaran lanjut dapat ditemukan nodul degeneratif,
perubahan arsitektur lobular.
• Dibedakan menjadi 2:
– SH kompensata
– SH Dekompensata
Epidemiologi
• Dunia : cause of death no 3 pada usia 45-50 th
• Cause of death no 7 pada all mortality
• Usia : 30-59 th
• Penyebab : Alkohol (eropa dan amerika), Viral infection di asia, Hep B di Indonesia dan
asia tenggara
• Angka kejadian SH : 21-46% pada HBV dan 40-75% pada HCV
• Laki laki : Wanita = 1,6 : 1
Kausa
• Viral infection : HBV; HCV; HDV
• Non Viral : NASH (contohnya DM tdk terkontrol) ; Alkoholism; Autoimmun Hepatitis;
PSC; Kongesti hati; Obs billier; Wilson Disease; Kongenital (Alpha 1 antitripsin); atresia
billier
• Inflamasi kronik sel parenkhim hati meyebabkan kerusakan hepatosit
• Sel stellate hati membuat matrix cellulare yang berisi banyak jaringan ikat untuk
mengganti jaringan retikulin parenkhim hati sehingga terjadi fibrosis hati
• Fibrosis yang diffuse menjadi sirosis, beberapa diantaranya mengalami degenerasi
menjadi maligna yang berkembang menjasi hepatoma
Tanda Klinis
• Perjalanan lambat (Progresif) kecuali pada fulminan hepatitis
• Muncul setelah fase dekompensata
– Ascites
– Palmar eritem
– Spider nervi
– Ginecomastia
– Atropi otot (sarcopenia)
– Hiperestrogenisme sekunder
– Dupuytren atropy
– Flapping tremor
– Minimal encefalopaty (Number connection test)
– foetor hepaticus
Pemeriksaan Penunjang
• Lab : ALP Menurun; Gamma GT meningkat; Biliruin meningkat; Albumin menurun;
Protrombin time memanjang; Aminotransferase; Trombosit count menurun;
• USG : gambaran hiperechoic diffuse (hepatorenal kontras meningkat), nodul; hepar
membesar (kalau inflamasi)/mengecil (kalau fibrosis); pelebaran V. porta; slowing
motion A.hepatika dan V porta; Spleenomegali; ascites; Tepi hepar tidak rata.
• Gold standar : Biopsi hati
• APRI skor : GPT/GPT normal IU/L : Angka trombosit/L
Terapi
• Kausatif : anti viral, kontrol DM dan auto immune
• Simptomatif : propranolol; diuretik; PPI; vit K
• Definitif : Transplant Hati (barcelona score)
• Fibrosis reversibel pada NASH yang lain irreversible
• Antioksidan dapat memperbaiki score fibrosis pada NASH : SNMC; astaxantin
Profilaksis
• Anti viral : Hep B kronik dan Hep C kronik
• Kontrol underlying disease :
– DM
– Kolesterol dan Trigliserid
– Stop alkohol dan rokok
– Kontrol CHF dengan diuretik yg adequat
#catatanarthron18 #dr.arif #kelainanrektumdananus #fkums18
Anamnesis
ANATOMI KOLON - Gejala permulaan: perubahan
Kolon dibagi menjadi 4 bagian yaitu: kebiasaan BAB, terutama obstipasi,
kolon ascenden, kolon transversum, kembung kadang disertai kolik
kolon descenden, kolon sigmoid. pada perut bawah, dan mual muntah
Kolon mendapat suplai darah dari sehingga dehidrasi
cabang Arteri - Akhirnya, penderita mengeluh
konstipasi absolut dengan keinginan
defekasi dan flatus
FISIOLOGI KOLON
Pemeriksaan Fisik
- Penyerapan H2O, vitamin dan elektrolit - Inspeksi: tampak kontur usus pada
(penyerapan terbanyak: H2O dan vit B) dinding perut
- Penyimpanan feses untuk sementara - Auskultasi: terdengar suara
waktu peristaltik usus yang meningkat, dan
- Eksresi mucus terdapat metalic sound di daerah
sekum
- Pemeliharaan ekologi flora usus
- Distensi biasanya terjadi pada sekum
KELAINAN-KELAINAN KOLON dan kolonproksimal
Gejala klinis
Cacing Trichuris pada manusia
terutama hidup di sekum, akan tetapi
dapat juga ditemukan di kolon asendens
Pada infeksi berat, terutama pada
anak, cacing tersebar di seluruh kolon
dan rectum. Kadang-kadang terlihat di
mukosa rectum yang mengalami
prolapses akibat mengejannya penderita
pada waktu defekasi
Cacing ini memasukkan kepalanya ke
dalam mukosa usus, hingga terjadi
trauma yang menimbulkan iritasi dan
peradangan mukosa usus. Di tempat
perlekatannya dapat terjadi perdarahan.
Juga menghisap darah hospesnya,
sehingga dapat menyebabkan anemia.
Diagnosis
Diagnosis Trichuriasis dapat ditegakkan
dengan ditemukannya telur pada
pemeriksaan tinja secara langsung (direct
By : dr. Haryono, Sp. B
ETIOLOGI
- Apendisitis merupakan infeksi
EPIDEMIOLOGI
bakteria
- Faktor pencetus yaitu sumbatan
- Insiden apendisitis akut tergantung
lumen, disebabkan :
dari konsumsi makanan berserat
hiperplasi kel limfe
(bab lancar)
(Bisa tjd pada kasus DHF)
BAB yang kurang lancar
fecalith
menyebabkan tekanan intrasekal
tinggi, shg fecalith bisa masuk ke tumor apendiks
dlm lumen appendix cacing askaris
- Insiden pada laki-laki : perempuan
sama PATOFISIOLOGI
- Pada anak < 1 tahun jarang
dilaporkan - Apendisitis mula-mula disebabkan
- Insiden tertinggi pada dewasa obstruksi lumen
muda, usia 20 – 30 th - Lumen menyempit akibat
hiperplasi jar limfoid submukosa
ANATOMI - Feses yg terperangkap dalam
lumen alami penyerapan air
- Apendiks merupakan organ (fekalith) sebagai kausa sumbatan
berbentuk tabung - Sumbatan lumen menyebabkan
- Panjang antara 10 – 15 cm keluhan nyeri disekitar epigastrium
- Berpangkal di sekum dan umbilikus, nause, muntah
Marker : pertemuan antara linea di - Invasi kuman E. koli dari lumen ke
colon dg ileum terminal lapisan mukosa, submukosa,
- Lumen sempit di proksimal, lebar di
muskularis dan akhirnya ke
distal
- Aliran darah dari a. apendikularis peritoneum parietal (lokal
tanpa kolateral (percabangan) peritonitis)
akan mudah terjadi gangrene
(perforasi shg bisa menyebabkan
peritonitis).
GAMBARAN KLINIS
- Invasi ini terjadi dalam waktu 24 -
48 jam, usaha tubuh membatasi - Gejala klasik yaitu nyeri tumpul
proses radang dg omentum epigastrium dan umbilikus (nyeri
(apendiks infiltrat) viseral)
- Disertai mual dan muntah
- Daya tahan tubuh baik - Dalam beberapa jam nyeri
Ketika kuman keluar ke peritoneum visceral bergeser ke kanan bawah (Mc
omentum akan menutupi daerah Burney). (khas ada migrasi pain pd
microperforasi, diikuti dg usus yang hari ke-2)
mengalami walling off di daerah apendix shg
terbentuk appendisitis infiltrate Pemeriksaan fisik
- Jika imunnya tidak baik, bisa tjd
- Keadaan umum terlihat sakit
periappendicular abses (tdpt kumpulan pus
(pasien jalan membungkuk)
di kanan bawah)
- Demam ringan (37,5 – 38,50C), bila
- Jika perforasinya cukup besar, fecalith dpt
lebih tinggi sudah terjadi perforasi.
keluar dr tempat gangrene yg menyebabkan
- Abdomen
appendicitis perforasi. Klinisnya tjd
Inspeksi : dbn atau penonjolan
peritonitis generalisata karna kuman
kanan bawah (abses / infiltrat
menginfeksi peritoneum parietal di seluruh
apendiks). Jika ada benjolan bisa
cavum abdomen. Jadi peritonitis
DD : tumor sekum
generalisata et causa app perforasi.
Palpasi : Nyeri tekan kanan
bawah (Titik Mc. Burney),
defans musk, masa, Rovsing
- Gangren dinding apendiks krn
sign.
oklusi pemb darah, berlanjut
menjadi perforasi.
- Apendiks yg pernah meradang
Appendisitis : nyeri tekan Mc.
tidak akan sembuh sempurna akan
Burney, ambil garis dari umbilicus
terjadi jar parut. sampai SIAS 1/3 lateral
Reborn sign : setelah ditekan dan
Titik Utamanya : dilepas terasa nyeri.
Sumbatan lumen --> distensi appendix Rovsing sign : jika yg ditekan
(gejala mirip maagh) --> dilatasi --> nyeri sebelah kiri yang nyeri sebelah
kanan
periumbilical --> setelah 2x24 jam, kuman
Pemfis lain : obrutaor sign, PSOAS
akan migrasi keluar dari tunica serosa --> sign, yang menunjukan posisi
timbul nyeri di kanan bawah appendix. Karena ada beberapa
posisi appendix, spt antesekal,
pelvikal, retrosekal
Perkusi : nyeri ketok
Auskultasi : DIAGNOSIS
- Akut : dalam batas normal
- Perforasi : menurun / hilang karna
- Dilakukan diagnosis setelah
sdh tjd peritonitis generalisata
menyimpulkan hasil anamnesis,
Rectal toucher
pemfis, dan pmx penunjang
Nyeri tekan pada daerah infeksi
- Kesalahan diagnosis sekitar 15 – 20
posisi antara jam 9 – 12. (posisi pd
%
appendix tipe pelvical)
- Salah diagnosis sering terjadi pada
perempuan (berhubungan genital
LABORATORIUM interna), sehingga DD lebih banyak.
PENGELOLAAN
RADIOLOGI
- Bila diagnosis klinis sudah jelas
dilakukan apendektomi (irisan pd
- Foto polos abdomen bila Mc. Burney)
meragukan (tapi kurang bermkana) - Bila ditunda akan menjadi abses
(patognomonik bila terlihat atau perforasi. : lakukan
fekalith) laparaotomi, irisan di midline
- USG abdomen.
- Laparoskopi : kamera dimasukkan
ke cavum abdomen u/ mencari
organ yang mengalami peradangan
- Persiapan pra bedah : TANYA – JAWAB
Puasa, kp pasang sonde lambung
1. Bagaimana cara membedakan
(jika kembung)
maagh dengan appendicitis pd
Rehidrasi (jka sering muntah, hari pertama ?
dehidrasi dgc cairan RL). Tanda
Pada hari pertama memang susah
dehidrasi : nadi >100, tensi
dibedakan, jika diberi obat maagh
turun. Jadi rehidrasi dg RL 100, dan hari berikutnya membaik
lalu ukur urin outputnya. Normal berarti memang sakit maagh, tapi
kalau diberi obat sakit maagh dan
urin output 1cc/kgBB/jam. Scr
hari berikutnya tambah nyeri, lalu
kualitatif warna urinnya kuning nyerinya berpindah ke kanan
jernih bawah yaa berarti appendix. Atau
bisa juga dari anamnesis ada
Penurunan suhu tubuh
riwayat yg mengarah ke gastritis,
Antibiotik spektrum luas (intra tapi scr klinis memang susah
vena).
2. Pada perkusi ada nyeri ketuk, itu
maksudnya bagaimana ?
Pemberian Antibiotik :
Nyeri ketoknya ada pd daerah Mc.
- Kuman anaerob :
Burney, di daerah kanan bawah
metronidazole,
- Kuman aerob
3. Jika gejala klinisnya terdapat
gram positif :
kenaikan suhu, apakah perlu
amoxilin/ampicilline,
diberi paracetamol ?
gram negative : gentamicine.
Jika suhunya tinggi banget boleh,
Jika keduanya baik negative
tapi lewat infus karena pasien
maupun positif : ceftriakson
dipuasakan. Bisa juga dilakukan
kompres
Sumber https://rumaysho.com/1636-bacaan-dzikir-pagi.html
Obstruksi usus dibedakan :
Obstruksi sederhana
obstruksi yg tidak disertai
gangguan pembuluh darah
Obstruksi strangulata
obstruksi yg disertai gangguan
Hambatan pasase usus
pemb. darah (gejala lebih berat krn
disebabkan : toksik jar nekrosis)
OBSTRUKSI STRANGULATA
- Terdapat gejala obstruksi usus
disertai gangguan peredaran darah
shg terjadi iskemi, nekrosis atau
gangren (toksis)
gejala sepsis berupa :
o Takikardi, syok
o Leukositosis
TAMBAHAN
• Cara mengetahui grade 1 yaitu dengan diketahui adanya bab darah segar
yang muncul setelah feses keluar (bukan darah lalu feses, atau bukan juga
feses campur darah [kalau ini ca recti], atau bukan juga melena [fesesnya
darahnya kehitaman]).
• bisa juga dilihat dgn alat yaitu anoskopi melihat pelebaran darah dianus
• ca recti : bab campur darah, posisinya lain (grade 2 massa bisa masuk dan
lunak), di rectal tussei bukan massa yang lunak tapi harusnya massa padat,
massanya sulit digerakkan, massanya berbenjol2/tak rata dan mudah rapuh
(jadi pas diperiksa spt dikeluarkan itu ada darah), ada
• hemoroid : gk ada massa
• rectal tussei di hemoroid itu buat ngecek DD dari hemoroid spt ca recti
Apakah hemoroid selalu disertai darah? apakah benjolan di dekat anus itu pas
hemoroid tapi tak bab darah?
• grade 1 : gk nyeri, bab darah, grade 2 : benjol bisa masuk keluar, bab darah
(bisa ada dan tidak), grade 3 : benjol keluar tapi harus dimasukkan dgn
tangan, grade 4 : benjolnya tidak bisa masuk
• jadi intinya untuk grade diatas 2 itu gk mesti harus ada bab darah tetapi
yang dilihat massanya seperti apa
Apa saja komplikasi hemoroid?
• ht, dm, heart disease, dan alergi : sebenarnya tidak ada hubungan yang
langsung penyakitnya tetapi lebih ke untuk persiapan operasinya (lebih ke
buat terapinya gitu)
• dm berhubungan dgn penyembuhan dari operatifnya karena dm
penyembuhan jaringan berbeda
• hanya untuk mengetahui banyak sedikitnya air yang diminum (baiknya kan
orang meminum air putih yang lebih banyak, tetapi mungkin beberapa orang
itu jarang meminum air putih tetapi sering minumnya teh atau kopi = jadi
kita lebih fokus ke berapa banyak volume air yg di konsumsi
Pada skenario pasien bekerja sbg kasir karyawan berdiri terlalu lama, apakah
dapat mempengaruhi dgn kasus?
• pada posisi statis yang terlalu lama (>2jam) harus diselingi dgn yang lain spt
jalan2 dll
• kalo terlalu lama akan ada potensi untuk terjadi pelebaran vena
Pada sumber yang saya baca, selain hemoroidektomi ad acara lain untuk
hemoroid yaitu dengan mengikat pangkal hemoroid dgn karet gelang sehingga
hemoroid nekrosis dapat lepas sendiri, untuk tatalaksana tsb bagaimana
dokter?
• itu namanya teknik rubber ban untuk grade 2 bisa, tapi grade 4 gk bisa jadi
harus hemoroidektomi
Mengapa bisa terjadi pada thrombosis pada eksterna hemoroid? Apakah bisa
terjadi thrombosis pada interna hemoroid? Apa bisa dilakukan resolusi sendiri?
• kalau sudah terjadi trombosis akan timbul jendalan darah dan aliran jalan
tak lancer
• eksterna grade 1 2 jarang terjadi
• interna di grade 1 dan 2 juga jarang
Pada wanita hamil hemoroid grade 3 dan 4 apakah selalu di indikasi sesar?
• selagi dia bisa mengejan dgn kuat dan tidak ada ggn pada bayi (letak yg
normal dan tak perlu mengejan terlalu lama) bisa saja dengan secara normal
• sesar itu biasanya diberikan pada partus lama, gk bisa keluar dari panggul,
• tidak ada hubungannya dgn hemoroid tapi bisa menyebabkan secara tidak
langsung sperti sering tidur terlalu lama
Jika grade 1 diberikan obat tapi tidak berpengaruh apakah perlu dilakukan
operatif langsung? atau menunggu di grade 3 4 lalu dioperasi?
• itu hanya teknik yang berbeda sama2 bisa dan ada kelebihan dan kekurangan
sendiri2
• tetapi prinsip dari operatif tadi untuk menghilangkan hemoroid
• hemoroidektomi contoh tekniknya stapler & dopler itu cukup mahal tapi
tidak sakit
• pengikatan dopler : alatnya cukup mahal tapi tidak sakit
2. GASTER
NORMAL :
Epitel : Kolumner selapis di mukosa
Ada jaringan otot ( Luar : longitudinal, Dalam : Sirkuler)
Regio : cardiac, fundus/antrum (tempat sek G/gastrin), pylorus
PATOLOGI :
1. Gastritris Akut
Adanya erosi laisan mukosa
Ulkus : Hilangnya lamina propria
2. Gastritris Kronik
Infeksi H. Pylori (Paling sering)
Bisa jadi Adenocarcinoma Gaster
Non H. Pylori
Hiperplasi/polipoid -> Displasia -> Mutasi kromoson FAP -> Adenoma Gaster
3. Polip Gaster
Patognomonik :
Ada tangkai
Hiperplasi tumbuk membentuk struktur polopoid
4. Adeokarsinoma Gaster
Patognomonik :
Ada lumen, kelenjar
Ada signet ring cell/bentuk cincin
5. Gastrointestinal Stromal Tumor
Dari mesenkim
Mutasi tiroid kinase cajal cell c-KIT/CD117 & CD34
Bisa ganans tapi jarang
Patognomonik :
Tersususn seperti jaringan ikat fibrous
4. ANUS
NORMAL
Epitel :
Dalam/Rectum : Kolumner bergoblet
Luar : Squamous kompleks
PATOLOGI
1. Hemoroid
Patofisiologi :
Peningkatan tekanan vena -> Dilatasi dan distensi vaskuler -> Dinding menipis ->
Perdarahan
Patognomonik :
Dilatasi vaskuler dgn dinding sel endotel tipis
Hemoroid interna : Epitel kolumner bergoblet
Hemoroid eksterna : Squoamous kompleks berkeratin
NB : Ini yang aku tulis yg diomongin sama dokternya ya gaes. Untuk gambar mikrosnya bisa diliat di
ppt ya gaes hehe. Semangat UBBBBB !!!!
#CatatanArthron #Arthron 2018 dr. Haryono, Sp.B
Adenocarsinoma Colorectal
(AKR)
Beberapa gejala khas munculnya keganasan di colon-rectum :
- penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir
- badan terlihat lemah
- anemis (karena tidak menyadari adanya perdarahan)
Perbaikan pola makan dan pola BAB konsumsi banyak buah dan sayur
Konsumsi vitamin E, D dan asam folat
Aktifitas fisik (jalan) minimal 30 menit/ hari
#CatatanArthron #Arthron 2018
1. POLIPOID (VEGETATIVE) sering terjadi di colon ascenden . seperti bunga kol, tumbuh
menonjol didalam lumen usus .
2. SKIRUS / SKIROTIK ( KERAS ) sering terjadi di colon descenden. terjadi retraksi (mengkerut)
yg menyebabkan obstruksi / stenosis
3. ULSERATIF (SENTRAL NEKROSIS) bisa terjadi di colon tranversum. hal ini menimbulkan luka
di mukosa sehingga pasien menjadi anemia kronis, bad bowel syndrome, diare hilang timbul.
Keluhan cenderung nyeri di daerah perut.
Persiapan : Pasien tidur terlentang , flexi sendi genu dan flexi coxae agar otot2
abdomen relax dan bisa teraba organ2 didalamnya. Bagi menjadi 9 lokasi dinding
abdomen.
1. Teraba massa tumor pada abdomen jarang
2. Rectal toucher menentukan ada atau tidaknya CA recti
* gejala bila terdapat massa :
- BAB lendir darah
- feses gepeng tergantung besarnya massa di daerah rectal yg
mempengaruhi bentuk feses)
- diare karena feses tertahan oleh massa, jadi yg keluar hanya cairannya
(terkesan seperti diare).
3. Rectosigmoidoskopi Menggunakan kamera , dimasukan ke dalam rectum
sampai colon sigmoid.
4. kolonoskopi / endoskopi anus – rectum - colon descenden - colon
transversum - colon asenden.
5. colon in loop mengunakan kontras senyawa barium (rontgen) , sederhana
Prognosis semua tipe CA Colorecti TIDAK
Penanganan keganasan menggunakan BAIK
PEMBEDAHAN, LAPAROTOMY EKSPLORASI
Keganasan dimanapun tdk ada yg
Setelah pemeriksaan PA hasilnya positif berprognosis baik
ganas , maka beri tambahan
Tergantung grade/ dukes nya
KEMOTERAPI beberapa seri (5 Fu oral
dipantau selama 6 bulan ). lanjutkan - Grade A & B masih bisa
monitor seterusnya penanganan kausatif , masih bisa
diambil tumornya insyaallah
Kadang Memerlukan RADIASI untuk
modalitas terapi yg lain. - Grade C dan seterusnya hanya
penanganan paliatif,, meringankan
penderitaan pasien saja
o Indikasi:
tidak bisa dioperasi
menolak operasi
banyak kista di segmen I, II, dan III dari hati
kambuh setelah operasi/kemoterapi
o Kontraindikasi:
Kehamilan awal
kista paru-paru
kista yang tidak dapat diakses
kista yang terletak di dangkal (risiko
tumpahan)
kista sarang lebah tipe II, kista tipe IV
Klo bukan karena hepatitis virus/ drug induced :
adanya penimbunan lemak yg berlebihan , disertai curiga inflamasi streatosis
adanya suatu insulin resistensi, steatosis Tindak lanjuti NAFL /NASH dg px biopsi hati
*steatosis = penimbunan/masuknya molekul o Fibro scan = menilai kekenyalan hati , ga bisa
lemak ke sel hati > 5% dri populasi hepatosit. melihat struktur anatominya
o Biopsi bisa melihat udah ada fibrosis
NAFLD terdiri dari NAFL, NASH, HCC ( klo udh
jadi tumor)
NAFL = belum terjadi fibrosis, ada infiltrasi Asupan kalori tinggi, lemak jenuh berlebih,
sel lemak ke hepatosit fruktosa tinggi, kebiasaan hidup males malesan
NASH = adanya fibrosis di biopsi kegemukan (NAFLD)
HCC = tumor • pengaruh genetik lbih mudah terkena NAFLD
- Aminoritas
Subklasifikasi - PNPLA3 I148M dan TM6SF2 E167K carier
NAFL : steatosis murni, inflamasi dalam lobus memiliki kandungan lemak hati yang lebih
heptosit tpi blum fibrosis tinggi *Meningkatnya risiko NASH
NASH : ada tanda / benang fibrin di biopsi hati - NAFLD tidak terkait secara sistematis dengan
HCC : sel malignant fitur IR
PATOGENESIS /PROGRESIFITAS LIVER DISEASE
NAFLD - Penting untuk diagnosis NASH
Pola nutrisi yg tidak baik ( makanan yg - NAFL = steatosis + 1 peradangan lobular/
mengandung kadar lemak, KH, gula tinggi ) portal atau balon
Faktor genetik : meningkatkan long chain - NASH = steatosis & radang lobular/portal &
fatty acid ( asam lemak rantai panjang yg tidak balon
baik bagi hepar untuk memetabolisme –
masuk hepatosit – timbul steatosis
Diluar jar hati kondisi tadi menyebabkan - Identifikasi risiko NAFLD di antara individu dengan
adipositokin : penimbunan lemak di luar peningkatan risiko metabolik dalam perawatan
jaringan hati, terutama organ abdomeno. primer
sehinga mereka dg metabolik sindrom - Identifikasi yang prognosis lebih buruk dalam
(tandanya : internal obesitas, kelemahan di perawatan sekunder dan tersier (Misal NASH yang
mulai dari perut, mesenterium , dinding perut) parah)
Kondisi steatosis hati menyebabkan adanya - Pantau perkembangan penyakit
inflamasi dari hepar yg berlebih dan - Memprediksi respons terhadap intervensi
berlangsung lama – sel hepatosit rusak – terapeutik
diganti jaringan fibrin / jaringan fibrosis –
berubah status dari NAFL – jadi NASH .
Steatosis harus didokumentasikan setiap kali
apabila jar hati yg terlibat makin banyak –
curiga NAFLD
fibrosis makin banyak – metaplasi
- Identifikasi fakris yg memicu terjadinya nafld :
karsinoma (HCC)
Resiko metabolik syndrom , ga pernah olahraga,
diabtetes, hipertensi , dislipidemia
- Tujuan : supaya nafld tidak berkembang
• NAFLD : umum di negara Barat, yg pola makan jadi nash . karena kondisi nafld bisa
western food tinggi gula lemak, kh reversible. Klo udah nash / fibrosis
Sejalan dengan prevalensi sindrom metabolik kemungkinan reversibel lebih kecil – pasien
(MetS) bisa jadi serosis
evaluasi apakah sudah terjadi NAFL/NASH.
Periksa SGOT & SGPT sebagai penanda
inflamasi
Pasien metabolik sindrom + penaikan GPT
= ada inflamasi di hepar
Fibrosis adalah faktor prognostik terpenting di - perubahan pola makan dan gaya hidup
NAFLD - Penurunan berat badan yang sederhana
- berhubungan dg outcome dan mortalitas mengurangi lemak hati, meningkatkan IR hati, dan
*penjelasan tabel dapat menyebabkan regresi NASH - Penurunan
A : rekomendasi, di dukung bukti nyata, dan berat badan
penelitian - Peningkatan progresif dalam latihan aerobik
B lebih rendah
C : tidak di dukung bukti yg nyata. Tpi pendapat
ahli menganggap itu adda hubungan Indikasi :
- NASH progresif
NAFLD berhubungan erat dg insulin resisten. - NASH tahap awal dengan risiko perkembangan
*insulin resistensi – menimbulkan lipid toxicity – fibrosis
terjadi timbunan adiposa – streatosis – *NASH aktif dengan aktivitas nekroinflamasi tinggi
timbunan lemak di seluruh jar tubuh, muscle
tisue, hepar, visceral Agen penurun lemak - Statin belum cukup diuji di
NASH
Farmakoterapi :
- NASH progresig : insulin (metformin)
NAFLD terkait erat dengan: antioksidan dosis tinggi dapat hambat
- IR di hati serta adiposa dan jaringan otot NASH – jadi serosis .
- Tiga dari: gangguan glukosa puasa atau DMT2,
*Pasien Dm tpe 2 = wajib metformin – mencegah
hipertrigliseridemia, HDL-C rendah,
NAFL – NASH
* lingkar pinggang bertambah, hipertensi
*Gama = di usus hambat pembentukan sintesis
- Evaluasi risiko NAFLD pada pasien dengan MetS glukosa
- Evaluasi MetS pada pasien dengan NAFLD Terapi NAFLD yg baik : diet dan modifikasi life
style, kontrol faksris (ht, bb, diabet )
Kuliah Pakar 5
DR. SUMARJO, SP.PD., KGEH.
#catatanarthron
3. Dx : ascariasis. diagnosis banding helmynthiasis apakah
kecacingan lainnya atau yg lain ? ( seperti : asma, urtikaria,
appendicitis, pancreatitis, dll) bisa juga kecacingan.
= diagnosis awal dengan keluhan di alinea 1
-Dibuat working diagnosis --> ileus karena ada knstipasi, muntah frekuen.
Kemudian tentukan dd, apakah ileus paralitik/obstruktif dilihat dr gerakan
peristaltic, ada meteorismus tidak, pekak beralih tidak (untuk
1.menyingkirkan
Mengapaascites). hasil pmx fisik didapatkan perut buncit /
distended
-Kemudian tetapi
dicari kausa,tidak ada organomegaly
jika obstruksi ?
: karena konstipasi/scibala, tumor
rongga usus/lumen
= Gangguan peristalticusus
--> (scibala,
timbunan cacing,
udaramenggumpal didalam
(foto abdomen menyebabkan
3 posisi terdapat
obstruksi).
gambaran Massa
air fluid levelbisa
jelasdisebabkan oleh adhesi
--> menunjukkan (pasien dengan
obstruksi/paralitis ileus) riwayat
--> perut
laparotomi)
Nampak perlenketan
buncit walau tdk ada di usus, ketika
perbesaran melakukan
limfa / hepar. Bendunganpemotongan
usus -->
usus/kolestomi,
udara tdk bisa keluarbbrp tahun
lewat kemudian
flatus -->akan mengalamidiadhesi.
mengumpul sal. Makan --> perut
-Pemeriksaan fisik : pucat, status gizi buruk. Dari keterangan tsb bisa
distended/buncit.
menentukan
= Pasien masukpenyebab ileus obstruksi.
dengan keluhan nyeri akut Jika karena malignansi/carcinoma,
periumbilical (jejunum, ileum) -->
ditandai
dibuat denganbersifat
dd. Karena anemia,
kolikmalnutrisi
yg bermacamburuk karena
macam absorbs
( kolik sal. renal/isk,
bilier, kolik Cerna
terganggu
kolik sal. Cerna ).karena tumor/ malignansi. Malignansi bisa menyebabkan
hipertensi
Kolik bilier metabolic --> sumber dekstra
: nyeri di hypocondria makanan untuk tubuh
/ murphy sign malah dipake tumor
sehingga lebih besar --> absorbsi gizi terganggu, dan distribusi gizi oleh
Kolik renal : gangguan perkemihan ( dysuria, anuria, hematuria )
tubuh tidak seimbang, malah dipakai tumor berkembang biak untuk
Kolik abdomen : vomitus dan konstipasi
penggantian sel-sel sehat mjd terganggu.
Appendicitis : nyeri di mc Burney
-Membuat dd. Ileus obstruksi
Vomitus : peristaltic kearah distal terganggu. Bisa karena sumbatan.
-Pemeriksaan penunjang feses rutin --> malignansi : ditemukan FOB (fecal
Ileus paralitik : tidak akan ada bising usus
occult binding), bisa jga dengan mempertajam anamnesis spt diare kronik
Ileus Obstruksi : ada peningkatan bising usus dan metallic sound karena usaha
>2-3minggu.
peristaltic usus untuk menangani obstruksinya
-Respiratory Rate meningkat, menunjukkan gangguan perfusi jaringan.
Kemungkinan dihubungkan dengan pucat.
-Auskultasi ditemukan peristaltic melemah : ileus paralitik. Yang obstruksi,
peristaltic malah menguat. Jika terus berlangsung --> kelelahan peristaltic
usus --> menurun sendiri karena sudah kronik.
-Apakah ada metallic sound? Dilihat ciri khas ileus obstruksi
-Diagnosis banding : setelah ditemukan ileus --> tentukan
obstruksi/paralitik --> obstruksi : perlengketan, tumor, torsi, invaginasi :
polip lumen usus, jika ikut aliran feses maka tertarik ke distal akan menarik
invaginasi, sering terjadi pada anak.
-Pada bayi lahir sering ditemukan ileus obstruksi, karena meconium yg
tertelan oleh bayi --> menyebabkan plak di saluran cerna.
#catatanarthron
4. Pada pemeriksaan USG ditemukan gambaran rail way track,
bagaimana mekanisme pembentukannya? Apakah hanya
disebabkan oleh parasite?
gambaran cacing dewasa.
7. Bagaimana
Ileus Obstruksimembedakan ascariasis
: ada peningkatan bising ususdengan penyakit
dan metallic sound karena usaha
#catatanarthron
8. Jika terjadi ileus obstruktif, apakah perlu dilakukan operasi
atau hanya perlu medikamentosa saja?
semua ileus obstruksi harus dioperasi, tidak bisa hanya medikamentosa.
karena jika hanya medikamentosa dapat memperburuk pasien ( reporasi
saluran cerna à peritonitis, septikemi, sepsis).
tindakan : colostomy, anastomosis dari usus yang mengalami obstruksi.
ileus paralitik : konservatif, tidak perlu pembedahan.
1. Mengapa hasil pmx fisik didapatkan perut buncit /
9. Kenapa nyeri tetapi
distended pasien tidak
pada abdomen tidak menjalar
ada organomegaly ? ?
karena letaknya
= Gangguan peristalticintraperitoneal, jadi nyeri
--> timbunan udara terasa di 3 seluruh
(foto abdomen perut.
posisi terdapat
(lanjutannya
gambaran gatau
air fluid levelgais
jelassoalnya sama dokter
--> menunjukkan ga dilanjutin setelah
obstruksi/paralitis ileus) -->sinyal
perut
ilang huhu)
Nampak buncit walau tdk ada perbesaran limfa / hepar. Bendungan usus -->
udara tdk bisa keluar lewat flatus --> mengumpul di sal. Makan --> perut
10. Mengapa Hb pasien turun ?
distended/buncit.
karenamasuk
= Pasien kondisidengan
malnutrisi --> menyebabkan
keluhan anemia defisiensi
nyeri akut periumbilical besi dan
(jejunum, asam-->
ileum)
folat,dd.karena
dibuat Karena ascariasis. Bisa
bersifat kolik juga karena
yg bermacam micro( kolik
macam perdarahan di saluran
bilier, kolik renal/isk,
cerna
kolik (infeksi).
sal. Cerna cacing tambang, ada pengait yg nempel di dinding, kalau lepas
bisa
Kolikmenyebabkan
bilier : nyeri diperdarahan mikro).
hypocondria dekstra / murphy sign
Kolik renal : gangguan perkemihan ( dysuria, anuria, hematuria )
11. Pemberian
Kolik abdomenzink padadan
: vomitus tatalaksana
konstipasi diare akut fungsinya untuk
apaAppendicitis
? : nyeri di mc Burney
zink --> meningkatkan
Vomitus fungsidistal
: peristaltic kearah imun.terganggu.
Diare disebabkan virus,
Bisa karena yg bisa membunuh
sumbatan.
adalah system: tidak
Ileus paralitik kekebalan
akan adatubuh.
bisingUntuk
usus mengaktifkan system kekebalan
tubuh --> diberikan
Ileus Obstruksi suplemen zink.
: ada peningkatan Diare
bising usus yang bersifatsound
dan metallic bacterial
karenatetap
usaha
membutuhkan
peristaltic ususantibiotic. Jadi, zinkobstruksinya
untuk menangani hanya utuk memacu imun.
sedangkan probiotik untuk berkompetisi antar flora agar menempel di
reseptor mukosa. Jadi reseptor ditempeli probiotik sebelum ditempeli oleh
bakteri.
#catatanarthron