MYOPIA
Chairul Latief
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Miopia menduduki peringkat pertama sebagai kelainan refraksi yang paling banyak diderita
oleh penduduk dunia, perkembangannya cepat pada anak-anak. Anak-anak yang lebih muda memiliki
perkembangan miopia yang lebih besar, dan usia yang lebih muda merupakan faktor risiko yang
signifikan untuk miopia yang tinggi di masa depan. Berbagai faktor telah diketahui dapat mempengaruhi
kejadian miopia, adanya dorongan multifaktorial seperti jenis kelamin, aktivitas dekat dengan atau tanpa
layar, aktivitas di luar ruangan, riwayat keluarga miopia dan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya
miopia. Disamping itu seiring dengan kemajuan teknologi dan telekomunikasi secara langsung maupun
tidak langsung akan meningkatkan aktivitas melihat dekat, terutama pada anak-anak di daerah perkotaan
yang mau tidak mau akan bersinggungan dengan keadaan tersebut. Hal ini sangat kontras dengan
keadaan anak usia sekolah di pedesaan. Di pedesaan kemajuan teknologi belum sederas seperti di
daerah perkotaan.
Kata Kunci: Miopia.
ABSTRACT
Myopia ranks first as a refractive disorder that is most prevalent in the world's population
especially in children. Younger children have a greater development of myopia hence it is a significant
risk factor for high myopia incidence in the future. Various factors have been known to affect the
incidence of myopia which are the presence of multifactorial impulses such as sex, near works, outdoor
activities, family story with myopia and the environment. Besides that, along with advances in technology
and telecommunications, directly or indirectly, it will increase the activity of close viewing, especially in
children in urban areas who inevitably will come into contact with these conditions. Moreover, the
technology in urban areas are more advanced than in rural areas. Objective. To find out the factors that
influence the incidence of myopia in middle school students in urban and rural areas based on
predetermined risk factors.
Keywords:A Myopia.
1
PENDAHULUAN Miopia rendah : s/d 2 Dioptri(D)
2
darah yang berfungsi untuk memberikan mengumpulkan informasi yang ditangkap
nutrisi dan oksigen untuk retina. Sedangkan mata, kemudian mengirimkan sinyal
retina merupakan bagian yang sangat peka informasi tersebut ke otak melalui saraf
terhadap sinar, dan mempunyai sel-sel saraf optik. Semua bagian tersebut harus bekerja
yang berhubungan langsung dengan otak. simultan untuk dapat melihat suatu objek.
Secara anatomis, bagian mata yang Akomodasi adalah kemampuan mata untuk
memegang peranan penting dalam pembiasan mengubah daya bias lensa dengan kontraksi
sinar yang masuk mata adalah kornea, siliar yang menyebabkan penambahan tebal
aqueous humor, lensa, dan corpus vitreous. dan kecembungan lensa sehingga bayangan
orang dengan penglihatan normal cenderung Miopia adalah kelainan refraksi mata, di
seimbang sehingga bayangan benda setelah mana mata mempunyai kekuatan pembiasan
melalui media penglihatan dibiaskan tepat di berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang
daerah makula lutea. Mata normal disebut dari jarak tak terhingga difokuskan di depan
sebagai mata emetropia di mana bayangan retina oleh mata dalam keadaan tanpa
Cahaya yang melewati kornea akan terbentuk tepat pada retina tetapi terbentuk di
diteruskan melalui pupil, kemudian bagian depan atau belakang bintik kuning
difokuskan oleh lensa ke bagian belakang dan tidak terletak pada satu titik yang tajam.
mata, yaitu retina. Fotoreseptor pada retina Bentuk kelainan refraksi lain yang dikenal
3
selain miopia yaitu hipermetropia dan teratur dan cukup agar tidak
monoton.
ETIOLOGI
untuk panjangnya bola mata akibat dari : seperti membaca sambil tidur-
Beberapa hal yang bisa menyebabkan mata tiduran, membaca di tempat yang
4
mudah untuk terkena rabun jika sumbu bola mata sebagai akibat dari kelainan
Vitamin A, betakaroten, alpukat teori yang kedua adalah teori mekanik yang
tersebut.
FAKTOR RESIKO
(AOA) mengemukakan bahwa ada beberapa sumbu bola mata yang diajukan pada teori
faktor risiko terjadinya miopia, antara lain : mekanik adalah penekanan bola mata oleh
riwayat keluarga (faktor herediter atau muskulus rektus medial dan obliq superior.
keturunan), aktivitas melihat dekat (faktor Seperti diketahui, penderita miopia selalu
panjang aksis bola mata (faktor mata atau terutama rektus medial bersifat miopiagenik
5
lebih rendah sehingga porsi muskulus oblik merasa buram jika melihat jarak jauh.
superior yang menekan bola mata lebih Keluhan sakit kepala sering disertai dengan
besar. Jadi di sini ada pengaruh dari anatomi juling dan celah kelopak mata sempit. Pasien
akan hal ini telah dikonfirmasi oleh beberapa mata untuk mendapatkan efek pinhole supaya
1. Funduskopi
DIAGNOSIS
• Cepat lelah bila membaca ( karena gambaran bulan sabit pada posterior
6
seluruh lingkaran papil sehingga
2. Pemeriksaan Visus satu mata
seluruh papil dikelilingi oleh daerah
ditemukan perdarahan subretina pada dilakukan tanpa kaca mata dan dilakukan
7
meter yang oleh orang normal juga orang normal dapat dilihat pada jarak
pasien 6/30 dan juga ketika pasien kelainan refraksi atau karena
• Bila tajam pengelihatan pasien 6/60 ujikan Snellen chart. Hal ini sering
berarti pasien hanya dapat melihat disebut koreksi pinhole. Bilamana uji
pada jarak 6 meter yang pada orang pinhole didapatkan hasil lebih baik,
normal dapat dilihat pada jarak 60 maka ada kelainan refraksi yang
• Jika pasien tidak dapat membaca menggunakan kaca mata. Tetapi jika
8
media refraksinya. Dapat dikoreksi miopia tinggi membutuhkan keahlian khusus.
dengan lensa positif / cembung (+). Bingkai kacamata haruslah cocok dengan
9
P = 100/f (jika dalam satuan cm) → P = - kelainan refraksi dapat terbebas dari
Merupakan lensa sklera kaca berisi (miopia), rabun dekat (hipermetropia), serta
cairan. Lensa ini tidak dapat dipakai jangka mata silinder (astigmatisme).
panjang karena dapat menyebabkan mata Untuk dapat menjalani prosedur LASIK
kering dan dapat juga terjadi edema kornea. perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
kelengkungan permukaan anterior mata. - Miopia sampai -1.00 sampai dengan - 13.00
lensa kontak lunak (soft lens) serta lensa - Hipermetropia + 1.00 sampai dengan + 4.00
didasarkan pada bahan penyusunnya. Lensa - Astigmatisme 1.00 sampai dengan 5.00
10
saraf mata, katarak, kolagen yang seiring pertumbuhan usia akan
• Telah melepas lensa kontak ini akan meningkat pada penderita miopia
hari atau 2 (dua) minggu dan hilangnya struktur normal kolagen. Pada
Merupakan komplikasi tersering. Biasanya normal adalah 1,2%, pada miopia sedang
didahului dengan timbulnya hole pada daerah 4,2%, dan pada miopia tinggi 4,4%.
perifer retina akibat proses-proses degenerasi Glaukoma pada miopia terjadi dikarenakan
11
• Trombosis dan perdarahan koroid Kontrol harus dilakukan lebih sering apabila
Sering terjadi pada obliterasi dini pembuluh pasien memiliki faktor risiko yang lebih
darah kecil. Biasanya terjadi di daerah besar. Pasien dengan miopia nokturnal harus
sentral, sehingga timbul jaringan parut yang diperiksa 3-4 minggu setelah menerima
mengakibatkan tajam penglihatan. koreksi untuk daya lihat pada malam hari,
bahwa pada orang dengan miopia, onset melihat saat gelap dan kesulitan berken dara
sederhana sangat baik. Pasien memiliki salah satunya miopia sebaiknya rutin
lapangan pandang yang lebih jauh dengan memeriksakan mata ke dokter setiap 6 bulan
kor eksi. Bergantung dengan derajat miopia, – 1 tahun sekali, terkhususnya pada pasien
akomodasi pasien, pasien memiliki orangtua yang memiliki anak dengan keluhan
kemungkinan untuk dapat melihat dengan sakit kepala ketika melihat jauh, keluhan
jarak dekat ataupun tidak melalui koreksi penglihatan buram ketika melihat jauh, atau
mata. Anak-anak dengan miopia sederhana terdapat penurunan prestasi dalam kelas perlu
dengan derajat perkembangan miopia yang itu, sebaiknya pasien yang sudah diberikan
tinggi harus diperiksa 6 bulan sekali. Orang kacamata menggunakannya dengan rutin.
dewasa yang memiliki miopia harus Dan bagi pasien dengan lensa kontak harus
diperiksa setidaknya setiap 2 tahun sekali. menjaga kebersihan lensa kontak dan melihat
12
masa kadaluarsa lensa kontak untuk 5. New research has shown that
myopia (being short-sighted)
menghindari komplikasi seperti keratitis.
currently affects twice as many
Rabun jauh tidak bisa dicegah children in the UK than 50 years ago.
http://www.rnib.org.uk/insight-
sepenuhnya. Meski demikian, ada beberapa
online/myopia-children-doubles
langkah sederhana yang dapat dilakukan (Diakses pada : 22/3/2016 ; 7.40 PM)
untuk menjaga kesehatan mata dengan 6. http://www.rnib.org.uk/eye-health-
eye-conditions-z-eye-
Perbanyak konsumsi buah-buahan dan
conditions/myopia-and-high-degree-
sayuran, khususnya yang kaya vitamin A dan myopia (Diakses pada : 22/3/2016 ;
vitamin D. 7.40)
7. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit
DAFTAR PUSTAKA mata. Ed 5. Jakarta: Badan Penerbit
2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit Management. New York: Johson
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran 10. Hartono, Yudono RH, Utomo PT,
4. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit Suhardjo, Hartono. Ilmu penyakit
7.
13
14