Pendahuluan
Tape merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari ketela yang
difermentasikan dengan Saccharomyces cerevisiae atau yang biasa kita kenal ragi
selama beberapa hari. Itu merupakan cara yang biasa digunakan oleh masyarakat
umum, mereka membuatnya tanpa ada takaran yang tepat sehingga mereka hanya
membuat sesuai firasat atau insting mereka seberapa banyakkah ragi yang diberikan
dan seberapa lamakah tape dibiarkan.
Jumlah pemberian ragi pada tape tersebut sangatlah berpengaruh terhadap rasa
dan tekstur pada tape yang akan dibuat. Sehingga perlu adanya penelitian terhadap
jumlah ragi yang diberikan terhadap ketela agar rasa dan tekstur tape sesuai dengan
kehendak pembuat.
1
BAB II
Kajian Pustaka
Klasifikasi ilmiah
Ketela Pohon
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Upafamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: M. esculenta
Nama binomial
Manihot esculenta
Crantz
Deskripsi
Perdu, tinggi bisa mencapai 7 meter, dengan cabang agak jarang. Akar
tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar
menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah
2–3 cm dan panjang 50–80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam
umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan
simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai
2
dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
bersifat meracun bagi manusia. Umbi ketela pohon merupakan sumber
energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam
aminometionina.
Penggunaan
Kadar Gizi
2.2 Ragi
Sacccharomyces cerevisiae
Kerajaan: Fungi
Filum: Ascomycota
Upafilum Saccharomycotina
:
Kelas: Saccharomycetes
Ordo: Saccharomycetales
3
Famili: Saccharomycetaceae
Genus: Saccharomyces
Spesies: S. cerevisiae
Nama binomial
Saccharomyces cerevisiae
Meyen ex E.C. Hansen
1. Kapsul
2. Dinding Sel
Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama
semakin menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang
disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan
bekas tunas (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya
dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas
tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan
rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang
memanjang. Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut:
3. Membran Sitoplasma
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
4
dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau
Merah Sudan.
8. Sitoplasma
Tape ketan dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi
atau bakteri Saccromyces cerivisiae yang dapat mengubah karbohidrat
menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang
disebut dengan mikrobia perombakan pati menjadi gula yang menjadikan
tape ketan pada awal fermentasi rasanya manis dan berubah menjadi alkohol
karena pengaruh adanya bakteri Actobacter aceti (mengubah alkohol
menjadi asam asetat).
5
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi. Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat
dan ragi tape (Saccromyces cerivisiae) yang dicampurkan pada umbi.
6
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Tempat penelitian di rumah Sherliana Andriani jl. Adi sucipto no 04,
banjaran kediri.
b. Waktu penelitian
Penelitian kami lakukan selama 3 hari, mulai tanggal senin, 23 Januari
2017 sampai Rabu, 25 Januari 2017.
3.2 Alat
a. Rinjing/ wakul bambu
b. Baskom
c. Pisau Pengupas
d. Panci
e. Sendok
f. Kompor
g. Saringan
h. Tampah Bambu
3.3 Bahan
a. Ketela Singkong
b. Ragi
c. Daun pisang
d. Air
3.4 Langkah kerja
a. Mengupas kulit singkong di kupas dengan cara menyayat kulitnya
b. Setelah itu mengeringkan sampai lendir di dalam singkong hilang
c. Lalu mencuci singkong, kemudian memotongnya kecil-kecil
d. Memasukkan singkong ke dalam panci yang berisi air lalu rebus
singkong sampai singkong sedikit retak lalu angkat dan cuci kembali
kemudian kukus singkong setengah matang lalu didinginkan di tampah
bambu
e. Membersihkan daun pisang yang akan digunakan untuk melapisi
rinjing sebagai media pemeraman singkong
f. Memghaluskan ragi dengan cara menumbuk dengan sendok sampai
menjadi serbuk
g. Setelah singkong dingin ragi ditaburkan secara merata
7
h. Singkong yang telah diberi ragi diatur ke dalam rinjing yang dilapisi
dan dialasi dengan daun pisang yang bersih
i. Tutup dengan daun rapat-rapat kemudian di diamkan selama 3 hari 2
malam,selama di diamkan tidak boleh terkena tangan agar tape tidak
kecut
3.5 Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
1.1 Variabel Bebas : Jumlah ragi yang ditaburkan ke singkong
8
BAB IV
Hasil Penelitian
4.1 Analisis Data Penelitian
Setelah kami melakukan penelitian, didapatkan data seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1Hasil penelitian rasa dan tekstur tape setelah proses fermentasi selama 3 hari
3 malam dan melalui pendapat tester pada 10 anak kelas XII MIIA 2.
4.2 Pembahasan
1. Rasa dan tekstur dari penelitian dengan jangka waktu, jumlah ketela, wadah
penyimpanan, jenis ketela, serta keadaan ruang tempat penyimpanan
diterapkan hal yang sama pada masing-masing sampel dan dengan jumlah ragi
yang berbeda pada masing-masing sampel, maka didapatkan data seperti pada
tabel tersebut menurut tester.
2. Data yang diperoleh dari pendapat tester terhadap sampel penelitian dengan
jumlah ragi yang berbeda didapatkan hasil yaitu pada sampel pertama dengan
jumlah ragi sebanyak 2,8 gram memiliki rasa manis dengan sedikit masam
dan memiliki tekstur yang lunak, pada sampel kedua dengan jumlah ragi 5,6
gram memiliki rasa manis namun juga memiliki rasa asam yang cukup tinggi
dengan tekstur yang lunak, dan pada sampel ketiga dengan jumlah ragi 8,4
gram memiliki rasa manis dengan kemasaman tinggi dan sedikit muncul rasa
pahit dan memiliki tekstur terlalu lunak.
9
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
jumlah ragi memiliki pengaruh terhadap rasa dan tekstur tape. Dimana bila
tape diberikan dengan takaran ragi seperti pada penelitian (2,8 gram) akan
mendapatkan rasa yang diinginkan dengan syarat faktor waktu, jumlah ketela,
wadah penyimpanan, jenis ketela, serta keadaan ruang tempat penyimpanan
sama dengan proses penelitian.
10
Daftar Pustaka
http://id.m.wikipedia.org/wiki/saccharomyces _cerevisiae
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
https://matamatafisika.wordpress.com/2012/09/23/fermentasi-pada-tape/
http://www.semutjepangmurah.com/manfaat-ragi/
11
Lampiran
12
Hasil tape singkong dengan kadar ragi yang berbeda
13
Hasil Cookies Tape Kismis dengan pengemasan
Catatan : Hasil penelitian berupa tape yang akan kami kembangkan sebagai
produk pemasaran berupa tape kukis kismis.
14