A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
a. Surat Keputusan Presiden Nomor 41 tahun 2000 tentang Pendirian Sekolah
Tinggi Transportasi Darat;
b. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaga Negara tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaga Negara Nomor
4301);
c. Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.267/DL.008/Phb-81
tanggal 14 Oktober 1981 tentang program dan Pokok-pokok Penyelenggaraan
Pendidikan dan Latihan Awal di Lingkungan Departemen Perhubungan;
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 33 Tahun 2017, tanggal 27 April
2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Transportasi Darat;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 49 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 50 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur
di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
g. Peraturan Menteri Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
2. Gambaran Umum
Sekolah Tinggi Transportasi Darat merupakan salah satu UPT yang berada
dibawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan,
dimana Sekolah Tinggi Transportasi Darat bertujuan mewujudkan
pengembangan Sumber Daya Manusia perhubungan khususnya perhubungan
darat, melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan perhubungan untuk
menghadapi era globalisasi dengan kecanggihan teknologi terbaru.
Sekolah Tinggi Transportasi Darat sebagai salah satu unit pelayanan publik di
bidang pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Perhubungan
selalu berhubungan langsung dengan customer (pengguna atau pelanggan).
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal
pelayanan, maka uni penyelenggaraan pelayanan publik dituntut untuk
memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Salah satu upaya
yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah dengan
melakukan survei kepuasan masyarakat pengguna layanan. Survei Kepuasan
Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang
tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan PM PANRB Nomor 14 Tahun 2017, unsur-unsur yang termuat
dalam Survei Kepuasan Masyarakat terdiri dari 1)persyaratan; 2)sistem,
mekanisme, dan prosedur; 3)waktu pelaksanaan; 4)biaya/tarif pelayanan;
5)produk layanan; 6)kompetensi pelaksana; 7)sikap/perilaku pelaksana;
8)penanganan pengaduan, saran, dan masukan; 9)sarana dan prasarana. Dari
pengolahan data SKM nantinya akan didapatkan suatu nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) dan wajib diinformasikan kepada publik.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat adalah Sekolah
Tinggi Transportasi Darat dalam hal ini civitas akademika Sekolah Tinggi
Transportasi Darat baik dari pejabat, bagian/jurusan/unit/pusat, sampai dengan
taruna/i.
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat ini dilakukan
dengan metode survei langsung kepada pengguna layanan dengan
menggunakan formulir kuesioner, wawancara secara langsung maupun survei
secara daring.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan yaitu dengan melaksanakan survei sesuai dengan
lokasi dan sampel responden yang telah ditentukan. Setelah data survei
diperoleh, kemudian dilakukan pengolahan data hasil survei sampai dengan
memperoleh nilai IKM.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sesuai dengan data dan kebutuhan yang
dibutuhkan untuk operasional Sekolah Tinggi Transportasi Darat pada tahun anggaran 2021.