DEPDIKNAS – 2007
Pendahuluan
Pada tahun pertama sejak Undang-Undang Otonomi Daerah diberlakukan, volume data
pendidikan yang terjaring dan sampai di pusat (PSP-Balitbang) mengalami penurunan
yang sangat drastis, dari yang semula tidak pernah kurang dari 90% menjadi tidak lebih
dari 40%. Sekalipun sejak itu volume data pendidikan yang terjaring dan sampai di pusat
kembali mengalami peningkatan namun sampai dengan saat ini tidak pernah kembali ke
kondisi semula karena laju peningkatannya yang demikian rendah. Dengan volume data
pendidikan yang sekecil itu tentunya sulit untuk mengasilkan informasi pendidikan
nasional yang representatif, terutama untuk kepentingan pengambilan keputusan/
kebijakan ataupun untuk kepentingan konsumsi publik. Sehingga terpaksalah ditempuh
cara lain, yakni: estimasi. Laju peningkatan volume data pendidikan yang demikian
rendah tersebut tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui sejumlah usaha keras
yang dilakukan baik oleh PSP-Balitbang maupun oleh setiap Unit Utama Depdiknas yang
memang berkepentingan mendapatkan data pendidikan - yang tidak hanya sekedar
absah (valid) tetapi juga lengkap baik dari segi isi (content) maupun dari segi waktu
keberlakuannya (up-to-date). Salah satu usaha yang selama ini ditempuh oleh Unit-Unit
Utama Depdiknas adalah meningkatkan kemampuan daerah dalam menjaring data
pendidikan, dan usaha tersebut diwujudkan dalam bentuk penjaringan data secara
langsung ke lapangan.
Maksud dari kegiatan Proyeksi Pendidikan Jangka Panjang dan Kebutuhan Program
Pembangunan Pendidikan Nasional dan Propinsi adalah:
1. Menyusun dua program aplikasi untuk proyeksi pendidikan jangka panjang yang
dapat digunakan untuk nasional dan propinsi dan sasaran angka buta huruf PLS.
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Proyeksi Pendidikan Jangka Panjang dan
Kebutuhan Program Pembangunan Pendidikan Nasional dan Propinsi adalah sebagai
berikut:
1. Tersedianya Program dua jenis aplikasi untuk menyusun proyeksi pendidikan jangka
panjang dan sasaran angka buta huruf PLS.
Hasil keluaran dari kegiatan ini terdiri dari dua kelompok Aplikasi. Aplikasi yang akan
dihasilkan adalah:
Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan dan pembiayaan
yang diusulkan. Agar kegiatan menghasilkan mutu yang tinggi, diperlukan strategi
pelaksanaan kegiatan yang dapat diselesaikan tepat waktu dalam satu tahun anggaran.
Waktu pelaksanaan sekitar 2 (dua) bulan kalender.
Dalam langkah ini yang akan dilakukan adalah penyusunan dua program aplikasi untuk
proyeksi data Pendidikan Persekolahan dan sasaran PLS. Program aplikasi pertama
digunakan untuk melakukan proyeksi pendidikan persekolahan, prasarana pendidikan
persekolahan, dan sumber daya manusia pendidikan persekolahan. Program aplikasi
kedua untuk menyusun proyeksi sasaran. Selain dari Pengadaan Program Aplikasi,
kegiatan ini akan diselenggarakan berbentuk workshop sebanyak 4 kali dengan waktu
masing-masing kegiatan 4 hari di Hotel Bintang 2. Keterlibatan personil pada masing-
masing kegiatan adalah sebagai berikut:
a. 17 orang Anggota Kelompok Kerja Sistem Informasi (KKSI) dari beberapa Unit
Utama Depdiknas sebagai Tim Penyusun (Peserta Kegiatan), yang berasal dari:
3. Serahan Pekerjaan
Hasil keluaran dari kegiatan ini terdiri dari dua kelompok, yaitu Aplikasi dan dokumen.
Aplikasi yang akan dihasilkan adalah:
Serahan pekerjaan yang diharapkan dari kegiatan Proyeksi Pendidikan Jangka Panjang
dan Kebutuhan Program Pembangunan Pendidikan Nasional dan Propinsi adalah
sebagai berikut:
4. Tenaga Ahli
Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang ada, maka kebutuhan tenaga ahli pada
kegiatan Proyeksi Pendidikan Jangka Panjang dan Kebutuhan Program Pembangunan
Pendidikan Nasional dan Propinsi adalah sebagai berikut:
2. Senior Programmer:
a. Membangun program-program aplikasi utama, berdasarkan rancangan
yang telah ditetapkan oleh para designer.
b. Menugaskan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, serta
mengawasi pelaksanaan tugas setiap programmer.
c. Melaksanakan kegiatan uji coba operasional, penyusunan panduan, dan
pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi dan
pemeliharaan sistem aplikasi.
3. Data Base Administrator:
a. Membangun sistem basis data, berdasarkan rancangan yang telah
ditetapkan oleh data base system designer
b. Melaksanakan kegiatan kegiatan uji coba operasional, penyusunan
panduan, dan pelatihan bagi para calon pengguna, mengenai instalasi
dan pemeliharaan basis data.
5. Pembiayaan Kegiatan