Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN RUANG BERSALIN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS JATIROTO


JL.Dr. SOETOMO No. 01 Telp. Fax. 0334 323210

JATIROTO – LUMAJANG, 67355

E-mail : pkmjtr@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Pedoman Pelayanan
Ruang Bersalin Puskesmas Jatiroto. Pedoman Pelayanan Kesehatan Ruang
BersalinPuskesmas Jatiroto diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
Pelayanan Ruang Bersalindi Puskesmas Jatiroto.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan Pedoman ini. Disadari bahwa dalam penyusunan
PedomanPelayanan Ruang Bersalin masih memiliki beberapa keterbatasan yang
memungkinkan dilakukannya perbaikan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan Pedoman
Pelayanan Ruang Bersalin diwaktu mendatang dapat lebih sempurna lagi.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………….…………………………………..1


DAFTAR ISI…………………………………………………….,,,……..…………………….... 2
BAB I PENDAHULUAN..…………………………………….……………………………….....3
1.1 Latar Belakang………………………….…………………………..……………..….3
1.2 Tujuan …………………………….………………………………………..………...3
1.3 Ruang lingkup..…….………………………………………………………...……....3
1.4 Batasan Opersional………………………………………………………………....3
1.5 Landasan Hukum ………………………………………………………………...…4
BAB II STANDAR KETENAGAAN………………………………………………………...….5
2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia………..……………….……………………….…5
2.2 Distribusi Ketenagaan…………………………………………………….……………5
2.3 Jadwal Kegiatan……………………………………………………………………..…5
BAB III STANDAR FASILITAS………………………………………………………………..9
3.1 Denah ruang.…………………………………………………………………………...9
3.2 Standar fasilitas…………………………………………………………..…………….9
BAB IV STANDAR PELAYANAN …………………………………………………….…....10
4.1 Lingkup kegiatan ………………………………..……………………………….10
4.2 Metode ……………………………………………………………………………10
4.3 Langkah kegiatan ………………………………………………………………..11
BAB V KESELAMATAN SASARAN PASIEN ……………………………………………18
BAB VI KESELAMATAN KERJA ………………………………………………………….21
BAB VII PENGENDALIAN MUTU ………………………………………………………....22
BAB VIII PENUTUP ………………………………………………………………………....23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak
303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000
kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Secara umum terjadi penurunan AKI
di Indonesia selama periode 2010-2015 dari 346 menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup dari target pada 2024 adalah 232 per 100.000 kelahiran hidup,
terhitung sebanyak 14.640 kasus kematian ibu dengan 4.999 kasus kematian
dilaporkan dan 9.641 kasus tidak dilaporkan (Kemenkes RI,2019).
Penyebab terbanyak kematian di Indonesia pada tahun 2019 adalah
perdarahan,hipertensi, dalam kehamilan. Infeks, gangguan metabolik, dan lain
lain (Kemenkes RI,2019). Menurut Kemenkes RI 2020, memberitahukan jika
berlangsung penurunan kematian ibu sepanjang periode 2018-2019. Terdapat
pengurangan dari 4. 226 jadi 4. 221 kematian ibu di Indonesia per 100. 2 000 KH.
Kematian ibu di Indonesia tahun 2019 masihndidominasi oleh 3 pemicu utama
kematian ialah: perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066
kasus), infeksi (207 kasus). (Kemenkes RI, 2020. Profil kesehatan Indonesia
2019).
Keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan nifas sangat dipengaruhi oleh
aksesnya setiap saat terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas, terutama
karena setiap kehamilan dan persalinan mempunyai resiko mengalami komplikasi
yang mengancam jiwa. Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas
sangat penting dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian
rupa sehingga setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi
mempunyai akses ke pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan
tepat guna. Pelayanan berkesinambungan sangat penting pada periode proses
persalinan dan dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh karena di dalam waktu
yang sangat pendek tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi. Hasil
pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan.Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas diperlukan
adanya pedoman dalam pelaksanannya

1.2 Tujuan
Tersedianya acuan dalam memberikan unit pelayanan VK Bersalin (antenatal,
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir) di era adaptasi kebiasaan baru.

4
1.3 Ruang lingkup
1. Konseling
2. Pelayanan persalinan
3. Pelayanan pasca bersalin
4. Pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal
5. Rujukan

1.3 Batasan Operasional


Kegiatan pelayanan Vk Bersalin
Pelayanan Kegiatan
1. Rujukan persalinan terencana untuk ibu hamil
berisiko
2. Segera ke fasilitas Kesehatan jika sudah ada tanda –
Pelayanan Persalinan tanda persalinan
3. IMD dan rawatgabung
4. Lakukan KB pascasalin sesuai prosedur

1. Perawatan bayi baru lahir termasuk imunisasi


tetap diberikan sesuai rekomendasi PP IDAI*).
2. Melaksanakan SHK ( Skrining Hipotiroid
Pelayanan NIFAS & BAYI Kongenital )
BARU LAHIR 3. Kunjungan nifas & kunjungan bayi baru lahir
dilakukan oleh Nakes
4. Segera kefasyankes bila ada tanda bahaya pada
ibu nifas dan bayi baru lahir
1. Konseling menyusui: Konseling meliputi :
- Cuci tangan sebelum menyentuh bayi,
Pelayanan Ibu Menyusui payudara, atau pompa AS
- Bersihkan pompa ASI setiap kali dipakai

1.5 Landasan Hukum

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Permenkes RI Nomor 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan , kontrasepsi serta
pelayanan seksual;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahub 2014 tentang upaya Kesehatan
Anak

5
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 Tentang standard Tehnis
Pemenuhan Mutu Pealayanan Dasar pada standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
6. Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya pada Vk Bersalin terdiri dari :
Jenis Jumlah Yang ada
No Keterangan
Tenaga Standart PNS Kontrak Sukwan
1 Dokter 2 1 1 0 Sesuai
Umum
2 Bidan 5 5 0 1 Merangkap
Induk sebagai
pelayanan rawat
jalan dan on call
di VK Persalinan
3 Bidan 6 5 1 0 Merangkap
Desa sebagai bidan
on call di VK
persalinan

2.1 Distribusi ketenagaan

No Uraian Standart Realisasi Kesenjangan Keterangan


Jumlah Tenaga
1 2 5 Sesuai
Bidan
D3 D3 dan DIV
2 Kompetensi Sesuai
Kebidanan Kebidanan

2.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal Kegiatan pelaksanaan pelayanan VK Bersalin di adakan setiap hari sesuai jam
kerja.
Hari Pelayanan Penanggung jawab

24 jam VKBersalin Chotijatul Munifah

7
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1.Denah ruang

Ket =

= Pintu = Wastafel

= Meja

= Tempat tidur px

= Alamari

8
3.3 Standar Fasilitas

3.1.1 Standar Jenis Peralatan UGD Persalinan


JUMLAH MINIMUM PERALATAN Kete
No JENIS PERALATAN Standar Realisasi Kesenjangan rang
an
I. SET OBSTETRI & GINEKOLOGI
a. Alat Kesehatan
1 Alat pengukur tekanan darah / 1 Buah 0 Buah 1
tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2 Doppler 1 Buah 1 Buah 0
3 Gunting Benang 3 Buah 2 Buah 1
4 Gunting Episiotomi 3 Buah 2 Buah 1
5 Gunting Pembalut / Verband 3 Buah 3 Buah 0
Gunting tali pusat 3 Buah 3 Buah 0
6 Klem Kasa (Korentang) 3 Buah 3 Buah 0
7 Klem kelly /Klem Kocher Lurus 3 Buah 3 Buah 0
8 Kleam Pean /Klem Tali Pusat 3 Buah 3 Buah 0
9 Klem Pemecah selaput ketuban ½ 1 Buah 1 Buah 0
kocher
10 Needle holder Matheiu 3 Buah 3 Buah 0
11 Palu Reflex 1 Buah 1 Buah 0
12 Pinset Jaringan (sirurgis) 2 Buah 2 Buah 0
13 Pinset jaringan semken 2 Buah 2 Buah 0
14 Pinset kasa (Anatomis) Pendek 2 Buah 2 Buah 0
15 Pinset Anatomis panjang 2 Buah 2 Buah 0
16 Spekulum (sims) Besar 3 Buah 0 Buah 3
17 Spekulum (sims) Kecil 3 Buah 0 Buah 3
18 Spekulum (sims) Medium 3 Buah 0 Buah 3
19 Spekulum cocor bebek Grave Besar 3 Buah 3 Buah 0
20 Spekulum cocor bebek Grave Kecil 3 Buah 3 Buah 0
21 Spekulum cocor bebek Grave 3 Buah 3 Buah 0
medium
22 Standart infus 2 Buah 1 Buah 1
23 Stand lamp untuk Tindakan 1 Buah 0 Buah 1
24 Stetoskop 1 Buah 1 Buah 0
25 Tempat klem kasa (korentang) 1 Buah 1 Buah 0
26 Tempat tidur manual untuk 2 Set 1 Set 1
persalinan
27 Termometer 1 buah 1 buah 0
28 Timbangan 1 Buah 0 Buah 1 Rus
ak
b. Perbekalan kesehatan lain

9
1 Bak instrumen tertutup besar 2 Buah 2 Buah 0
(Obgyn)
2 Bak Instrumen tertutup kecil 2 Buah 2 Buah 0
3 Bak instrumen tertutup medium 2 Buah 2 Buah 0
4 Mangkok untuk larutan 1 buah 1 buah 0
5 Toples kapas dan kasa steril 1 Buah 1 Buah 0
6 Waskom cekung 1 Buah 1 Buah 0
7 Waskom tempat plasenta 1 Buah 1 Buah 0
8 Waskom tempat kain kotor 1 Buah 1 Buah 0
II. Set AKDR Placenta Placenta (< 10 Menit )
a. Alat Kesehatan
1. Bak intrumen tertutup yang dapat 1 Buah 1 Buah 0
menyimpan seluruh alat
pemasangan dan pencabutan AKDR
(disesuaikan dengan besarnya alat)
2 Forsep tenacullum schrtoeder 1 Buah 1 Buah 0
panjang 25-27 cm / 10
3 Gunting operasi mayo lengkung 1 Buah 1 Buah 0
panjang 17 cm / 6-7”
4 Klem long kelly /klem fenster 1 Buah 1 Buah 0
bengkok panjang 32 cm (kelly
placenta sponge forcep 13”)
5 Pengait pencabut KDR panjang 32 1 Buah 1 Buah 0
cm (IUD removal hook Panjang)
6 Sonde uterus sims panjang 2-33 cm / 1 Buah 1 Buah 0
12,5-13”
7 Spekulum vagina sims ukuran 1 buah 1 buah 0
medium
b. Perbekalan kesehatan lain
1 Mangkok antiseptik diameter 6-8 cm, 1 Buah 1 Buah 0
atau ukuran 60-70 ml
III. SET BAYI BARU LAHIR
a. Alat Kesehatan
1 Penghisap lendir DeLee (neonatus) 2 Buah 2 Buah 0
2 Stetoskop Duplex Neonatus 1 Buah 0 Buah 1
3 Termometer klinik (Digital) 1 Buah 1 Buah 0
4 Timbangan Bayi 1 Buah 1 Buah 0
b. Pembekalan kesehatan lain
1 Pengukur panjang bayi 1 Buah 1 Buah 0
IV. SET KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL
a. Alat Kesehatan
1 Baby Suction pump portable 1 set 0 set 1
2 Balon sungkup dengan katup PEEP 1 Buah 1 Buah 0
3 Doyori Probe Lengkung 1 Buah 1 Buah 0

10
4 Skalpel No. 3 3 Bual 3 Bual 0
5 Skalpel No. 4 3 buah 3 buah 0
6 Gunting iris lengkung 1 Buah 1 Buah 0
7 Gunting operasi lurus 1 buah 1 buah 0
8 Infant T piece resuscitator dengan 1 Buah 1 Buah 0
katup PEEP **
9 Infant T piece System** 1 Buah 1 Buah 0
10 Klem Fenster / klem Ovum 3 Buah 1 Buah 2
11 Klem Linen backhauss 3 Buah 1 Buah 2
12 Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 1 Set 0 Set 1
ukuran)
13 Masker oksigen + kanula Hidung 2 Buah 2 Buah 0
Dewasa
14 Meja Resusitasi dengan pemanas 1 Set 1 Set 0
(infant Radiator Warmer)
15 Needle holder panjang 1 buah 1 buah 0
16 Needle holder pendek 1 Buah 1 Buah 0
17 Klem/ penjepit porsio, 25 cm Sesuai Sesuai -
(Schroder) kebutuhan kebutuhan
18 Pinset anatomis panjang 1 Buah 1 Buah 0
19 Pinset jaringan (sirurgis) 1 Buah 1 Buah 0
20 Pinset jaringan semkem 1 Buah 1 Buah 0
21 Pinset Kasa (Anatomis) pendek 1 Buah 1 Buah 0
22 Pulse oximeter 1 Buah 0 Buah 1
23 Resusitator manual dan sungkup 1 Set 1 Set 0
24 Retraktor Finse Tajam 1 buah 0 buah 1
25 Set Akses umbilikal Emergency ** 1 Set 1 Set 0
a. Bak instrumen 1 Buah 1 Buah 0
b. Benang jahit 3,0 2 Buah 2 Buah 0
c. Duk Bolong 1 Buah 1 Buah 0
d. Gagang pisau 1 Buah 1 Buah 0
e. Gunting 1 Buah 1 Buah 0
f. Gunting Kecil 1 Buah 1 Buah 0
g. Jarum 1 set 1 set 0
h. Kateter umbilikal 3 Buah 3 Buah 0
i. Klem bengkok kecil 3 Buah 3 Buah 0
j. Klem Lurus 1 Buah 1 Buah 0
k. Mangkuk kecil 1 Buah 1 Buah 0
l. Needle Holder 1 Buah 1 Buah 0
m. Pinset arteri 1 Buah 1 Buah 0
n. Pinset chirurgis 1 Buah 1 Buah 0
o. Pinset Lurus 1 Buah 1 Buah 0
p. Pisau bisturi No. 11 2 Buah 2 Buah 0
q. Pita pengukur 1 Buah 1 Buah 0

11
26 Stilet untuk pemasangan ETT 1 Buah 0 Buah 1
27 Tampon tang 2 Buah 2 Buah 0
b. Perbekalan kesehatan lain
1 Bak instrumen tertutup besar (obgin) 2 Buah 2 Buah 0
2 Bak instrumen tertutup kecil 2 Buah 2 Buah 0
3 Bak instrumen tertutup besar 2 Buah 2 Buah 0

V. BAHAN HABIS PAKAI


1 AKDR Sesuai Sesuai --
kebutuhan kebutuhan
2 Alkohol Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
3 Alkohol Swab / kapas alkohol Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
4 Aquades pro injeksi (25 ml) Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
5 Benang Chromic Catgut Nomor 1/0, Sesuai Sesuai -
2/0 dan 3/0 kebutuhan kebutuhan
6 Cairan handrubs Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
7 Desinfektan Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
8 Extention tube Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
9 Gelang bayi Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
10 Infus set dewasa 2 set 2 set 0
11 Infus set dengan Wing needle untuk 2 set 2 set 0
Anak dan bayi nomor 23 dan 25
12 Jarum jahit tajam Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
13 Jarum jahit tumpul Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
14 Kantong urin Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
15 Kapas Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
16 Kassa steril Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
17 Kassa non steril Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
18 Kateter folley dewasa Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
19 Kateter nelaton Sesuai Sesuai -

12
kebutuhan kebutuhan
20 Kateter intravena 16 G Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
21 Kateter intavena 18 G Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
22 Kateter intravena 20 G Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
23 Kateter intravena 24 G Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
24 Kateter penghisap lendir dewasa 10 2 buah 0 buah 2
25 Kateter penghisap lendir dewasa 8 2 Buah 0 Buah 2
26 Laringeal mask airway (LMA) Sesuai Sesuai -
(Supreme / Unique) Kebutuhan Kebutuhan
27 Mata pisau bisturi no 11 Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
28 Masker Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
29 Nasal pronge Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
30 Nasogastric Tube dewasa 5 2 Buah 0 Buah 2
31 Nasogastric Tube dewasa 8 2 Buah 0 Buah 2
32 Nasogastruc Tube (NGT) infant no Sesuai Sesuai -
3,5 kebutuhan kebutuhan
33 Nasogastric Tube (NGT) infant No.5 Sesuai Sesuai -
Kebutuhan Kebutuhan
34 Orogastric Tube (OGT) No. 5 Sesuai Sesuai -
Kebutuhan Kebutuhan
35 Pembalut Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
36 Pengikat tali pusat / penjepit tali Sesuai Sesuai -
pusat steril kebutuhan kebutuhan
37 Plester non woven Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
38 Pleter putih Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
39 Sabun cair untuk cuci tangan Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
40 Sarung tangan Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
41 Sarung tangan panjang (manual Sesuai Sesuai -
plasenta) kebutuhan kebutuhan
42 Sarung tangan steril Sesuia Sesuia -
kebutuhan kebutuhan
43 Spuit/disposable syringe (sterl) 1 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan

13
44 Spuit/disposable syringe (steril) 10 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
45 Spuit/disposable syringe (steril) 3 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
46 Spuit/disposable syringe (steril) 5 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
47 Spuit/disposable syringe (steril) 50 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
48 Spuit/disposable syringe (steril) 20 ml Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
49 Suction catheter no 6 Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
50 Suction catheter no 8 Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
51 Suction catheter no 10 Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
52 Sulfas atropine Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
53 Three-way Stopcock (Steril) 5 Buah 0 Buah 5
54 Under pad Sesuai Sesuai -
Kebutuhan Kebutuhan
VI. PERLENGKAPAN
1 Apron Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
2 Baju kanguru/kain panjang untuk Sesuai Sesuai -
perawatan metode kanguru kebutuhan kebutuhan
3 Kacamata / goggle Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
4 Kain bedong Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
5 Kimono atau baju berkancing depan Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
6 Lemari alat 1 buah 0 buah 1
7 Perlak Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
8 Lemari obat 1 Buah 0 Buah 1
10 Emesis basin / Nierbeken besar / 2 Buah 2 Buah 0
Kidney bowl manual surgical
instrument
11 Mangkok iodin 1 buah 1 buah 0
12 Alat ukur tinggi badan (satu meter 1 buah 1 buah 0
mikrotois)
13 Pisau pencukur 1 Buah 1 Buah 0
14 Sepatu boot Sesuai Sesuai 0
kebutuhan kebutuhan

14
15 Tabung oksigen 1 buah 1 buah 0
16 Troli emergency 1 Buah 1 Buah 0
17 Tromol kasa 1 buah 1 buah 0
18 Bak dekontaminasi ukuran kecil Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
19 Meja instrumen 2 Buah 2 Buah 0
20 Penutup baki 2 Buah 2 Buah 0
21 Pispot sodok (stick pan) 2 Buah 2 Buah 0
22 Tempat sampah tertutup yang 2 Buah 2 Buah 0
dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup

VII. MEUBELAIR
1 Kursi kerja 3 Buah 2 Buah 1
2 Lemari arsip 1 Buah 1 Buah 0
3 Meja tulis ½ biro 1 Buah 1 Buah 0

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1 Formulir informed Consent Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
2 Formulir dan surat keterangan lain Sesuai Sesuai -
sesuai kebutuhan pelayanan yang kebutuhan kebutuhan
diberikan
3 Formulir laporan Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
4 Formulir partograf Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
5 Formulir persalinan / nifas dan KB Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
6 Formulir rujukan (termasuk lembar Sesuai Sesuai -
rujukan balik) kebutuhan kebutuhan
7 Formulir surat kelahiran Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
8 Formulir surat kematian Sesuai Sesuai -
kebutuhan kebutuhan
9 Formulir surat keterangan cuti Sesuai Sesuai -
bersalin kebutuhan kebutuhan

3.1.2 Standar Jenis Peralatan Ruang Rawat Pasca Persalinan

Jumlah minimum peralatan Keteranga


No Jenis Peralatan
Standar Realisasi Kesenjangan n
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
a. Alat kesehatan
1 Alat pengukur tekanan darah / 1 Buah 1 Buah 0

15
tensimeter dengan manset untuk
dewasa
2 Boks Bayi 2 Buah 0 Buah 2
3 Standart infus Dewasa 2 Buah 2 Buah 0
4 Stetoskop Dewasa 2 Buah 2 Buah 0
5 Tabung oksigen dan regulator 2 Buah 2 Buah 0
6 Tempat tidur manual rawat inap untuk 0
dewasa 2 Set 2 Set
7 Termometer anak 1 Buah 1 Buah 0
8 Termometer dewasa 1 buah 1 buah 0
9 Timbangan Bayi 1 Buah 1 Buah 0
b. Perbaekalan kesehatan lain
1 ARI Timer 1 Buah 1 Buah 0
II. BAHAN HABIS PAKAI
1 Infus Set Dewasa 2 Set 2 Set 0
2 Kantong Urine 2 Buah 2 Buah 0
3 Sesuai Sesuai -
Kasa non steril kebutuhan kebutuhan
4 Sesuai Sesuai -
Kasa steril kebutuhan kebutuhan
5 Sesuai Sesuai -
Kateter Folley dewasa kebutuhan kebutuhan
6 Sesuai Sesuai -
Kateter intravena 16 G kebutuhan kebutuhan
7 Sesuai Sesuai -
Kateter intravena 18 G kebutuhan kebutuhan
8 Sesuai Sesuai -
Kateter intravena 20 G kebutuhan kebutuhan
9 Kateter penghisap lendir dewasa 10 2 buah 0 buah 2
10 Kateter penghisap lendir dewasa 8 2 buah 0 buah 2
11 Sesuai Sesuai -
Sarung tangan kebutuhan kebutuhan
12 Sesuai Sesuai -
Sarung tangan steril kebutuhan kebutuhan
13 Disposable (steril) 20 cc 5 buah 5 buah 0
14 Disposable syringe (steril) 1 cc 5 buah 5 buah 0
15 Disposable syringe (steril) 10 cc 5 buah 5 buah 0
16 Disposable syringe (steril) 3 cc 5 buah 5 buah 0
17 Disposable syringe (steril) 5 cc 5 buah 5 buah 0
III. PERLENGKAPAN
1 Apron 1 buah 1 buah 0
2 Bantal 1 buah 1 buah 0
3 Baskom kecil 1 buah 1 buah 0
4 Handuk pembungkus neonatus Sesuai Sesuai -

16
kebutuhan kebutuhan
5 Kacamata goggle 1 buah 1 buah 0
6 Baju perawatan metode kanguru 1
sesuai ukuran neonatus / kain
panjang 1 set 0 set
7 Kasur 1 buah 1 buah 0
8 Kontak penyimpanan jarum bekas 1 buah 1 buah 0
9 Lemari obat 1 buah 0 buah 1
10 Lemari alat 1 buah 0 buah 1
11 Lemari kecil pasien 1 buah 1 buah 0
12 Penutup baki rak alat serbaguna 1 buah 1 buah 0
13 Perlak 2 buah 2 buah 0
14 Pispot 1 buah 1 buah 0
15 Pompa payudara untuk asi 2 buah 0 buah 2
16 Sarung bantal 2 buah 2 buah 0
17 Selimut bayi 2 buah 0 buah 2
18 Selimut dewasa 2 buah 2 buah 0
19 Seprey 2 buah 2 buah 0
20 Set tumbuh kembang anak 1 buah 0 buah 1
21 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah 0
22 Tempat sampah tertutup yang 0
dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup 2 buah 2 buah
23 Toples kapas / kasa steril 2 buah 2 buah 0
24 Tromol kasa / kain steril 2 buah 2 buah 0
25 Troli emergency 1 buah 1 buah 0
26 Waskom bengkok kecil 2 buah 2 buah 0
IV. MEUBELAIR
1 Kursi kerja 3 buah 0 buah 3
2 Lemari arsip 1 buah 1 buah 0
3 Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah 0
V. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1 Buku register pelayanan 1 buah 1 buah 0
2 Sesuai Sesuai -
Formulir lain sesuai kebutuhan kebutuhan kebutuhan
118 ∑ kekurangnya

3.1.3

17
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

4.1 Lingkup Kegiatan


4.1.1 Pelayanan Persalinan
a. Semua persalinan dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Pemilihan tempat pertolongan persalinan ditentukan berdasarkan:
- Kondisi ibu yang ditetapkan pada saat skrining risiko persalinan.
- Kondisi ibu saat inpartu.
- Pasien dengan kondisi inpartu atau emergensi harus diterima disemua
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kecuali bila ada kondisi yang
mengharuskandilakukanrujukan karena komplikasi obstetrik.
c. Rujukan terencana untuk:
- ibu yang memiliki risiko pada persalinan
d. Pelayanan KB pasca persalinan tetap dilakukan sesuai prosedur, diutamakan
menggunakan metode kontrasespsi jangka panjang (MKJP).
4.1.2 Pelayanan PascaSalin
a. Pelayanan pasca salin (ibu nifas dan bayi baru lahir) kunjungan minimal
dilakukan minimal 4 kali
b. Pelayanan KB pasca salin diutamakan menggunakan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP), dilakukan dengan janji temu..

c. Ibu nifas dan keluarga diminta mempelajari dan menerapkan buku KIA
dalam perawatan nifas dan bayi baru lahir di kehidupan sehari-hari,
termasuk mengenali TANDA BAHAYApada masa nifas dan bayi baru
lahir. Jika ada keluhan atau tanda bahaya, harus segera memeriksakan
diridan atau bayinyake Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
d. KIE yang disampaikan kepada ibu nifas pada kunjungan pasca
salin(kesehatan ibu nifas):
- Higiene sanitasi diri dan organ genitalia.
- Kebutuhan gizi ibu nifas.
- Perawatan payudara dan cara menyusui.
- Istirahat, mengelolarasacemas dan meningkatkan peran keluarga
dalam pemantauankesehatan ibu dan bayinya.
- KB pasca persalinan pelayanan KB selain AKDR pascaplasenta
atau sterilisasi bersamaan dengan seksio sesaria, dilakukan setelah
pasien dinyatakan sembuh
4.1.3 Pelayanan Bayi baru lahir
.

18
a) Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir
(0 – 6 jam), yaitu pemotongan dan perawatan tali pusat, Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata
antibiotik, dan imunisasi Hepatitis B.
b) Kunjungan neonatal dilakukan bersamaan dengan kunjungan nifas
sesuai dengan yang tercantum pada Bab V bagian Pelayanan
Pasca Salin (lihat halaman 44-46). KIE yang disampaikan pada
kunjungan pasca salin (kesehatan bayi baru lahir) :  ASI eksklusif.
 Perawatan tali pusat, menjaga badan bayi tetap hangat, dan cara
memandikan bayi.  Khusus untuk bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) : apabila ditemukan tanda bahaya atau
permasalahan, bayi harus segera dibawa ke Rumah Sakit.  Tanda
bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum pada buku KIA)
: apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, bayi harus
segera dibawa ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
c) Pelayanan Skrining Hipotiroid Kongenital tetap dilakukan. Idealnya,
waktu pengambilan spesimen dilakukan pada 48 – 72 jam setelah
lahir dan masih dapat diambil sampai usia bayi 14 hari. Bila
didapatkan hasil skrining dan tes konfirmasinya positif hipotiroid,
maka diberikanterapi sulih hormon sebelum bayi berusia 1 bulan..
Tata cara penyimpanan dan pengiriman spesimen sesuai dengan
Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital (Kemenkes RI, 2018).

BAB V
KESELAMATAN SASARAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan

19
saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan –
tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab VK Bersalin sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi
resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan.

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya

20
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam
seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
 Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal:
a) mengidentifikasi pasien dengan benar;
b) meningkatkan komunikasi yang efektif;
c) meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
d) memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasienyang benar;
e) mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan
f) mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
 Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien
a) membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien;
b) memimpin dan mendukung staf;
c) mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
d) mengembangkan sistem pelaporan;
e) melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
f) belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan
g) mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien.

21
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
a. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
b. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
c. Ketepatan metode yang digunakan
d. Tercapainya indikator hasil pelaksanaan, kegiatan monitoring dan
evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dapat dibahas pada tiap
pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
e. Dokumentasi masing-masing kegiatan.

22
BAB VIII
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan Unit pelyanan VK bersalin ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan Ruang Bersalin di Puskesmas
Jatiroto.Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi nyata yang ada di
puskesmas sehingga masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih
diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang
optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan VK bersalin di Puskesmas Jatirotoagar dapat memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang baik sehingga tujuan pembangunan nasional di bidang
kesehatan yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai.

Jatiroto,02 Januari 2023


Mengetahui, Penanggung Jawab
Kepala Puskesmas Jatiroto Pelayanan Vk Bersalin

Chotija
dr.Tanti Umiyati
tul Munifah
NIP19710503 200501 2 009
NIP 19740103 200012 2 002

23
24

Anda mungkin juga menyukai