Anda di halaman 1dari 7

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM.04.

01
FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE

KEPUTUSAN KEPALA SEKSI KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


KLINIK POLRES ACEH BARAT DYA
NOMOR : SK/ 28 /PMKP/V/2023

TENTANG

PENCEGAHAN PASIEN RESIKO JATUH DI FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE

KEPALA FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE,

Menimbang : a. Bahwa pasien dapat mengalami cidera karena jatuh selama


berobat di FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane
b. Bahwa FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane perlu mengevaluasi
resiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk
mengurangi resiko cidera bila sampai jatuh
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane tentang Pencegahan Pasien
Resiko Jatuh di FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Klinik, Klinik Pratama, Tempat
Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter
Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE


TENTANG PENCEGAHAN PASIEN RESIKO JATUH DI
FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE.

KESATU : Pencegahan pasien resiko jatuh di FKTP Polkes IM 09.04


Kutacane sebagaimana tercamtum dalam lampiran
keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya
sesuai ketentuan.

Ditetapkan di : Kutacane
Pada Tanggal : 26 Mei 2023
Kepala FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane,

Ramedan Amd.Kep
Serma NRP 31940440990874
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM 04.01 Lampiran SK Kepala FKTP Polkes IM 09.04 KutacaneTentang
: Penetapan Indikator Mutu Kinerja Klinis
FKTP POLKES IM 09.04 KUTACANE Nomor : SK /24 /PMKP/V /2023
Tanggal : 26 Mei 2023

PANDUAN PENATALAKSAKAAN PENCEGAHAN


RESIKO JATUH PADA PASIEN

I. DEFINISI
Kejadian pasien jatuh menjadi bagian yang bermakna sebagai salah satu
penyebab cedera pasien. FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan perlu melakukan pengkajian risiko jatuh dan mengambil
tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai terjadi kejadian pasien
jatuh.
Assement awal sangat menentukan dalam pencegahan Resiko Jatuh, ada
beberapa kritria yang meemungkinkan terjadi resiko jatuh :
1. Orangnyang menggunakan alat bantu
2. Orang yang lanjut usia atau usia lanjut
3. Sesak nafas
4. Bedres / Istirahat Total
5. Orang yang mengkonsumsi obat yang menyebabkan “ kantuk “
6. Orang yang sakit kepala / pusing / sempoyongan
7. Bayi atau anak yamg rewel / gelisah

II. PENCEGAHAN RESIKO JATUH


Adapun hal hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan pencegahan resiko
jatu adalah :
1. Pastikan Lingkungan atau lantai tidak licin
2. Pastikan Pengamanan tempat tidur terpasang dengan baik
3. Memberikan tempat duduk khusus untuk pasien cedera jatuh
4. Lampu menyala terang pada saat malam / gelap
5. Kamar mandi dan wc terpasang sidereal
6. Memberi tanda merah pada bagian yang tidak datar
7. Pastikan Brankard atau kursi roda terkuci saat stasioner

III. RUANG LINGKUP


Pengkajian resiko jatuh dilakukan pada pasien rawat jalan dengan
melakukan pengamatan pada cara berjalan dan kondisi saat akan duduk.

IV. TATA LAKSANA


Penatalaksanaan dan pencegahan resiko jatuh dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Petugas melakukan pengamatan terhadap pasien dalam hal sebagai berikut :
a. Cara berjalan pasien (salah satu atau semuanya) :
1) tidak seimbang / sempoyongan / limbung
2) Pasien menggunakan alat bantu (kruk, tripot, kursi roda,
berpegangan pada orang lain)
b. Pada saat akan duduk, pasien memegang pinggiran kursi/meja/
benda lain sebagai tumpuan / penopang tubuh.
2. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas, petugas
mengkategorikan pasien dengan kriteria resiko jatuh sebagai berikut :
a. Tidak beresiko : jika pasien tidak menunjukkan kondisi tersebut di atas.
b. Resiko rendah : jika pasien menunjukkan salah satu dari kondisi tersebut
di atas
c. Resiko tinggi : jika pasien menunjukkan semua kondisi tersebut di atas
3. Petugas melakukan penatalaksanaan resiko jatuh berdasarkan tingkat
resiko, antara lain sebagai berikut :
a. Tidak beresiko : tidak dilakukan tindakan pencegahan resiko jatuh
b. Resiko rendah : perawat memberikan edukasi untuk mencegah resiko
jatuh
c. Resiko tinggi :
Petugas melakukan tindakan sebagai berikut :
1) Petugas mendapingi atau mengarahkan pasien ketempat duduk
khusus
2) Petugas membantu atau meminta keluarga untuk melakukan
pendaftaran
3) Untuk pasien Baru menempelkan Stiker kuning di Rekam medis

4) Petugas melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga untuk


tetap menjaga posisi supaya tetap aman dan tidak beresiko jatuh di
ruang tunggu

V. DOKUMENTASI
Setiap proses pengkajian dan penatalaksanaan resiko jatuh pada pasien
dicatat dalam lembar rekam medis dengan format terlampir.

Ditetapkan di : Kutacane
Pada Tanggal : 26 Mei 2023
Kepala FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane,

Ramedan Amd.Kep
Serma NRP 31940440990874
RM :
PENGKAJIAN AWAL Nama : Tempel
Label Pasien
Jenis Kelamin :
PASIEN RAWAT JALAN Tgl Lahir :
Gol Darah :
FKTP Polkes IM 09.04 Kutacane Alamat :
Jln. Cut Nyak dien ,Kutacane

Tanggal/Waktu Kunjungan Riwayat Penyakit Usia saat kunjungan

Riwayat Imunisasi Riwayat Penyakit Keluarga

Klinik yang dituju :

□ Klinik Umum □ Klinik Gigi □ Klinik Kebidanan/BKIA

PENGKAJIAN PERAWATAN
Pengukuran tanda vital

□ Tensi : …………….mmHg □ Pernapasan : …………….x/menit □ Skala nyeri : ………………

□ Nadi : …………….x/menit □ Suhu : …………….0C

Skrining Nutrisi
□ IMT < 18 kg/m2 □ Ya □ Tidak
□ BB : …………kg
□ Kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir □ Ya □ Tidak
□ TB : …………cm
□ IMT : ………kg/m2 □ Penurunan asupan makanan 1 minggu terakhir □ Ya □ Tidak

□ Apakah pasien mengalami sakit berat □ Ya □ Tidak

□ Khusus Pediatri : apakah Z score > +2 SD atau Z score □ Ya □ Tidak

<-2 SD (gunakan kurva gizi dari WHO)

Jika ada satu jawaban ya maka disarankan konsultasi ke bagian gizi

Skrining Fungsional dan Psikologi


□ Menggunakan alat bantu ADL : □ Mandiri □ Dibantu □ Total tergantung
□ Cacat Fisik : …………………………………………………………………..……..
□ Protesa : ……………………………………………………………………………..
□ Kondisi Psikologis : □ tenang □ cemas □ agitasi □ ……………………….

Jika DPJP memandang perlu, dapat konsul ke bagian


rehabilitasi medis/piskolog

Tanda tangan dan nama perawat

Anda mungkin juga menyukai