Anda di halaman 1dari 20

FISIKA FARMASI

ALIRAN NON-NEWTON BESERTA


KLASIFIKASINYA

Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Reysa Pradifta M.Farm.,Apt

Anggota Kelompok 5

1. Serli samia putri (P05150221036)


2.Sindy veren aprilia (P05150221037)
3.Siska prasesta (P05150221038)
4.Sri juwita (P05150221039)
5. Suci sutriana (P05150221040)
ALIRAN SISTEM NON-NEWTON

Non Newtonian Bodies → Hampir seluruh


sistem dispersi termasuk sedian-sedian
farmasi yang berbentuk emulsi,suspensi dan
sediaan setengah padat tidak mengikuti
hukum newton.
ALIRAN SISTEM NON-NEWTON

Plastis

Tidak
Dipengaruhi Pseudoplastis
Waktu

Dilatan
Aliran Sistem
Non-Newton
Thiksotropik

Dipengaruhi Anti
Waktu Thiksotropik

Rheopeksi
ALIRAN SISTEM NON-NEWTON

Tidak Dipengaruhi Waktu


Aliran Plastis
01

• Disebut sebagai Bingham Bodies


• Kurva plastis tidak melewati titik (0,0), tetapi memotong sumbu
shearing stress, dikenal dengan harga yield (yield value).
• Yield value adalah harga yang harus dipenuhi agar cairan
mulai mengalir,sebelum yield value zat bertindak sebagai
bahan elastis setelah yield value sistem mengalir sesuai dengan
sistem newton dimana shearing stress berbanding dengan rate
of shear.
• Contoh : Pada sistem suspensi yang terflokulasi,yield value
adalah nilai yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan antar
partikel terflokulasi.
• Harga stress dibawah yield value, zat
bertindak sebagai bahan elastis (seperti
zat padat)
• Kemiringan rheogram disebut mobility ≈
fluiditas pada sistem Newton.
• Kebalikannya adalah viskositas plastis = U

( 𝐹 −𝑓 )
U= 𝐺
𝑓 = Yield value
Aliran Pseudoplastis
02

• Viskositas menurun dengan meningkatnya rate 0f shear (cairan


menjadi encer)
• Disebut shear thinning system karena dengan menaikkan
tekanan geser viskositas menjadi turun
• Kurva tidak linier dan tidak ada yield value (melengkung)
• Terjadi pada molekul berantai panjang seperti polimer-
polimer termasuk gom,tragakan,metil selulosa,dan
karbonsimetilselulosa.
• Meningkatnya shearing stress menyebabkan keteraturan
polimer sehingga mengurangi tahanan dan lebih
meningkatkan rate of share pada shearing stress berikutnya.
𝐹 𝑁 = 𝑛′ 𝐺
log 𝐺 = 𝑁 log 𝐹 − log 𝑛′ →Persamaan Regresi Linear

• Eksponen N meningkat pada saat aliran


meningkat menjadi non-Newton
• N=1, alirannya adalah Aliran Newton
• Sistem Pseudoplastis disebut pula dengan
sistem geser encer (shear-thinning) karena
dengan menaikkan tekanan geser viskositas
menjadi turun.
• Contoh klasik adalah kecap atau saus tomat
yang untuk mengeluarkannya dari botol kita
harus mengocok/mengoyang-goyangkannya
dengan kuat.
03 Aliran Dilatan

• Suspensi tertentu (persentase zat padat


terdispersi tinggi) → peningkatan daya hambat
untuk mengalir dengan meningkatnya rate of
shear.
• Volume yang meningkat dengan terjadinya shear
disebut Dilatan
• Viskositas meningkat dengan bertambahnya rate
of share.
• Disebut sebagai shear thickening system
Mekanisme :

1. Pada keadaan diam pertikel-


partikel tersusun rapat dengan
volume antar partikel kecil

2. Pada saat shearing stress


meningkat bulk dari sistem
memuai → meningkatkan volume
kosong → hambatan aliran
meningkat (tidak dibasahi)
→ Terbentuknya pasta yang kaku.
ALIRAN SISTEM NON-NEWTON

Dipengaruhi Waktu
Aliran Thiksotropi
01

• Menunjukkan adanya pemecahan struktur yang


tidak terbentuk dengan segera jika stress
dihilangkan atau dikurangi.
• Terjadi pada shear thinning system (plastis, atau
pseudoplastis)
• Didefinisikan sebagai suatu pemulihan isoterm dan
lambat pada pendiaman suatu bahan yang
kehilangan konsistensinya karena shearing.
• Celah antara kurva naik dan kurva turun →
Hysteresis loop
Pengukuran Thiksotropi :
• Dengan melihat putaran
histeresis yang dibentuk
oleh kurva yang naik dan
turun dari rheogram.
• Luas daerah histeresis
merupakan suatu ukuran
pemecahan thiksotropi.

• Pada sistem plastis,pseudoplastis,dan dilatan ketika shearing


stress yang sebelumnya dinaikkan,diturunkan kembali maka kurva
kebawah akan terhimpit dengan kurva dibawah.Tetapi Berbeda
dengan sistem Thiksotropi ini.
• Bila kurva turun ternyata berada disebelah kiri kurva menaik
disebut Thiksotropi.
• Thiksotropi terjadi karena adanya proses pemulihan yang lambat
dari konsistensi.
Aliran Thiksotropi Negatif
02 Atau AntiThiksotropi

• Menyatakan kenaikan konsistensi


pada kurva yang menurun.
• Contoh :magma magnesia
Penyebab :

• Meningkatnya frekuensi tumbukan


dari partikel-partikel terdispersi,
atau molekul-molekul polimer
dalam suspensi, menyebabkan
ikatan antar partikel naik,
sehingga dalam keadaan
keseimbangan membentuk
gumpalan-gumpalan besar.
Dalam keadaan diam, gumpalan
pecah menjadi partikel-partikel.
Aliran Rheopeksi
03

• Suatu gejala di mana suatu sol membentuk gel lebih


cepat jika diaduk perperlahan-lahan atau kalau dishear
dari pada jika dibiarkan tanpa pengadukan
• Anti thiksotropi ≠ rheopeks
• Pada rheopeksi sistem terdeflokulasi dan berisi solid
dispersi lebih dari 50 %
• Pada antithiksotropi sistem terflokulasi dan berisi solid
dispersi 1- 10 %
• Gel pada rheopeksi = bentuk keseimbangan
• Bentuk keseimbangan pada antithiksotropi = sol

Anda mungkin juga menyukai