Anda di halaman 1dari 18

Tipe Rheology (lanjutan)

D III FARMASI
UNIKAL
2
Penggolongan tipe aliran

 Sistem Newton
 Jenis cairan yang ideal
 Contoh : pelarut
 Sistem Non-Newton
 Bobot molekulnya tinggi
 Contoh : suspense, koloidal, emulsi
3
Aliran Newton

 Makin besar viskositas suatu cairan, akan makin besar pula gaya persatuan luas (shearing
stress) yang diperlukan untuk menghasilkan rate of shear tertentu
 Rate of shear harus berbanding lurus dengan shearing stress

 η adalah koefisien viskositas.


 Satuan viskositas adalah poise, didefinisikan sebagai gaya geser yang diperlukan agar
menghasilkan kecepatan 1 cm/detik di antara dua bidang sejajar cairan yang masing-
masing luasnya 1cm2 dan dipisahkan oleh jarang 1 cm
4
Aliran Newton

 Istilah fluiditas, didefinisikan sebagai kebalikan dari viskositas:


 Viskositas kinematik (υ) adalah viskositas mutlak seperti didefinisikan di atas dibagi oleh
kerapatan cairan.

 Satuan viskositas kinematik adalah stoke (s) dan centistoke (cs)


5
Aliran Newton

 Aliran newton merupakan jenis aliran ideal.


 Umumnya cairan yg bersifat ideal adalah pelarut, campuran pelarut campuran
pelarut, dan larutan sejati
 Shearing stress (S) atau gaya yang diperlukan persatuan luas berbanding lurus
dengan kecepatan aliran yang dihasilkan atau Rate of Shear (G)
6
Aliran Newton
7
Aliran Sistem Non-Newton

 Dibagi dalam:

 Tidak dipengaruhi waktu :


Plastis
Pseudoplastis
Dilatan
 Dipengaruhi waktu
Thiksotropik
Antitiksotropik
Rheopeksi
8
Aliran Plastik

 Disebut dengan “bingham bodies”


 Kurva tidak melewati titik (0,0) tetapi memoting sumbu shearing stress pada
yield value
 Yield value adalah harga yg harus dipenuhi agar cairan mulai mengalir. Sebelum
yield value zat bertindak sebagai bahan elastis, setelah yield value system
mengalir sesuai dengan system Newtonian (shearing stress berbanding dengan
rate of shear)
 Contoh :
 Pada system suspense yang terflokulasi, yield value adalah nilai yang
dibutuhkan untuk memecah ikatan antar partikel yang terflokulasi.
9
Aliran Plastik

 Yield value : berapa kali botol dikocok agar produk mengalir, atau seberapa gaya yang
diperlukan agar salep atau krim dapat menyebar di permukaan kulit
10
Aliran Pseudoplastis

 Tidak memiliki yield value, dan bentuk kurvanya melengkung


 Viskositas menurun dengan meningkatnya rate of share
 Terjadi pada molekul berantai panjang seperti po;imer-polimer : gom,
tragakan, Na-alginate, metil selulosa, cmc
 Meningkatnya shearing stress menyebabkan keteraturan polimer, sehingga
mengurangi tahanan dan lebih meningkatkan rate of shear pada shearing
stress berikutnya
11
Aliran Pseudoplastik

 Sistem pseudoplastik disebut pula sebagai system geser encer (shear-thinning) karena
dengan menaikkan tekanan geser, viskositas akan menurun.
 Contoh:
 Kecap atau saus tomat : untuk mengeluarkan dari botol harus mengocoknya kuat-kuat.
12
Aliran Dilatan

 Istilah dilatan dikaitkan dengan meningkatnya volume


 Dimiliki oleh suspense yang konsentrasi tinggi (>50%) dari partikel yang terdeflokulasi
 Viskositas meningkat denngan bertambahnya rate of shear
 Mekanisme aliran dilatan:
 Pada keadaan diam, partikel-partikel tersusun rapat dengan volume antar pastikel kecil
 Pada saat shearing stress meningkat, bulk dari sistem memuali, sehingga meningkatkan volume
kosong, hambatan aliran menjadi meningkat (tidak terbasahi) sehingga akan terbentuk pasta
kaku/caking
13
Aliran dilatan

 Suspensi dengan kelarutan >40-50%


14
Aliran Tiksotropi

 Terjadi karena proses pemulihan yang lambat dari konsentrasi


 Menunjukkan struktur yang tidak terbentuk kembali dengan segera jika stress dihilangkan atau
dikurangi.
 Tiksotropi merupakan suatu sifat yang diinginkan dalam suatu farmasetis cair yang idealnya harus
mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah, namun dapat dituang dan tersebar dengan mudah.
 Contoh :
 suspensi tiksotropi yang diformulasi dengan baik tidak akan mengendap dengan segera dalam
wadahnya, akan menjadi cair bila dikocok, dan akan tinggal cukup lama selama ia digunakan.
 Akhirnya, suspensi tersebut akan memeperoleh kembali konsistensinya dengan cepat
sehingga partikel-partikel tetap berda dalam keadaan tersuspensi
15
Aliran Tiksotropi

 Dilihat dari kestabilan suspensi ada hubungan antara derajat tiksotropi dengan laju sedimentasi.
Makin tinggi tiksotropi akan makin rendah laju pengendapannya.
 Pada sistem plastik, pseudoplastik, dan dilatan ketika shearing stress yang sebelumnya
dinaikkan kemudian diturunkan kembali maka kurva yang ke bawah akan terhimpit dengan
kurva sebelumnya.
 Pada Tiksotropi : bila kurva turun berada sebelah kiri kurva menaik
 Celah antara kurva naik dan kurva turun disebut “hysteresis loop”
 Gel  Sol  Gel
 Proses pertama berlangsung cepat, sedangkan pada proses kedua lebih lambat.
16
Aliran Tiksotropi

 Untuk sediaan farmasi cair, tipe aliran yang diinginkan adalah thiksotropik
 Mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah (mencegah pengendapan/stabil)
 Akan menjadi cair bila dikocok dan mudah dituang
17
Aliran Anti-tiksotropi

 menyatakan kenaikan bukan pengurangan konsistensi pada kurva menurun.


 Kenaikan dalam hal kekentalan atau hambatan mengalir dengan bertambahnya waktu share
 Anti-tiksotropi disebabkan oleh meningkatnya frekwensi tumbukan dari partikel-partikel
terdispersi, atau molekul-molekul polimer dalam suspensi.
 Hal ini akan meningkatkan ikatan antar partikel dengan bertambahnya waktu.
 Ini mengubah keadaan asli yang terdiri dari sejumlah besar partikel sendiri-sendiri dan
gumpalan-gumpalan kecil menjadi suatu keadaan keseimbangan yang terdiri dari sejumlah
kecil gumpalan-gumpalan yang relatif besar.
 Dalam keadaan diam, gumpalan-gumpalan kecil dan partikel-partikel tersendiri
18
Aliran Rheopeksi

 suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel lebih cepat jika diaduk perlahan-lahan
atau kalau di share daripada jika dibiarkan membentuk gel tersebut tanpa pengadukan.
 Dalam suatu titik reopektis, gel tersebut merupakan bentuk keseimbangan sedangkan
dalam anti-tiksotropi keadaan keseimbangan adalah sol.

Anda mungkin juga menyukai