Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LISMAYANI

NIM : 061630400300

KELAS : 3KA

TUGAS MEKANIKA FLUIDA

SISTEM NON-NEWTONIAN

Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newtonian, yaitu : PLASTIS,


PSEUDOPLASTIS, dan DILATAN.

1.Aliran Plastis

Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress
(atau auakan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke
sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. Cairan plastis
tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada
harga stress di bawah harga yield value, zat bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu
kembali ke keadaan semula, tidak mengalir).

U=(Ff)
G

U adalah viskositas plastis, dan f adalah yield value.

Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang tersuspensi dalam


suspensi pekat. Adanya yield value disebabkan oleh adanya kontak antara partikel-
partikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya gaya van der Waals), yang harus
dipecah sebelum aliran dapat terjadi. Akibatnya, yield value merupakan indikasi dari
kekuatan flokulasi. Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi yield value-
nya. Kekuatan friksi antar partikel juga berkontribusi dalam yield value. Ketika yield
value terlampaui (shear stress di atas yield value), sistem plastis akan menyerupai sistem
newton.

2. Aliran Pseudoplastis

Aliran pseudoplastis ditunjukkan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom alam dan
sisntesis seperti dispersi cair dari tragacanth, natrium alginat, metil selulosa, dan natrium
karboksimetil selulosa. Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer-polimer dalam
larutan, hal ini berkebalikan dengan sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel
tersuspensi dalam emulsi. Kurva untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (0,0) , tidak ada
yield value, dan bukan suatu harga tunggal.

Viskositas aliran pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear.


Rheogram lengkung untuk bahan-bahan pseudoplastis ini disebabkan adanya aksi
shearing terhadap molekul-molekul polimer (atau suatu bahan berantai panjang). Dengan
meningkatnya shearing stress, molekul-molekul yang secara normal tidak beraturan,
mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Pengarahan ini mengurangi
tahanan dari dalam bahan tersebut dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada
tiap shearing stress berikutnya.

FN = G

Eksponen N meningkat pada saat aliran meningkat hingga seperti aliran newton.
Jika N=1 aliran tersebut sama dengan aliran newton.
3. Aliran Dilatan

Aliran dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki presentase zat padat terdispersi
dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viskositas)
dengan meningkatnya rate of shear. Jika stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan
kembali ke keadaan fluiditas aslinya.

Pada keadaaan istirahat, partikel-partikel tersebuat tersususn rapat dengan volume


antar partikel pada keadaan minimum. Tetapi jumlah pembawa dalam suspensi ini cukup
untuk mengisi volume ini dan membentuk ikatan lalu memudahkan partikel-partikel
bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya pada rate of shear yang rendah. Pada saat
shear stress meningkat, bulk dari system itu mengembang atau memuai (dilate). Hal itu
menyebabkan volume antar partikel menjadi meningkat dan jumlah pembawa yang ada
tidak cukup memenuhi ruang kosong tersebut. Oleh karena itu hambatan aliran
meningkat karena partikel-partikel tersebut tidak dibasahi atau dilumasi dengan
sempurna lagi oleh pembawa. Akhirnya suspense menjadi pasta yang kaku.

Anda mungkin juga menyukai