3. Cooperative Learning
Model pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-5 yang heterogen. Hal tersebut bertujuan untuk melatih siswa
menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakang (Nurdyansyah,
2016: 53). Model ini menekankan pada saling ketergantungan positif antar invidu, adanya
tanggung jawab, tatap muka, komunikasi intensif, dan evaluasi proses kelompok.
Karakteristik: (Nurdyansyah, 2016: 59-60)
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kolaboraitf
b. Kelompok dibentuk dengan anggota yang heterogen.
c. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
4. Problem Solving
Problem solving dipandang sebagai penggunaan berbagai jalan untuk memecahkan masalah
mulai dari mengidentifikasi masalah, penentuan langkah-langkah, dan kemudian
memecahkannya.
Definisi dari problem solving
1. Proses, problem solving dipandang sebagai proses berpikir dalam menentukan
kombinasi dan aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang dapat dipakai untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi.
2. Strategi, problem solving diartikan sebagai penggunaan berbagai ajalan untuk
memecahkan masalah mulai dari mengidentifikasi, penentuan langkah-langkah dan
kemudian dipecahkan.
3. Keterampilan, problem solving diartikan sebagai kemampuan dalam menggunakan
operasi untuk memecahkan masalah (operasi matematika/komputasi).
Kekurangan:
a. Menuntut sumber dan sarana belajar yang cukup termasuk waktu kegiatan belajar
mengajar.
b. Jika kegiatan belajar mengajar tidak dikontrol oleh guru, kegiatan belajar ini dapat
membawa resiko yang merugikan, misalnya waktu terbuang pada saat proses
pembelajaran dalam pengumpulan data dari pemecahan masalah, kegiatan ini tidak
optimal karena sikap tak acuh pada siswa.
c. Jika masalah yang diberikan kurang berbobot dan kurang menarik untuk diteliti, maka
usaha para siswa terkesan asal-asalan sehingga cenderung untuk menerima saja jawaban
yang diperoleh.
d. Siswa tidak terlatih dan tidak terbiasa untuk aktivitas-aktivitas belajar yang dilakukan
dalam proses pembelajaran pemecahan masalah yang menuntut keaktifan siswa.
e. Pemecahan masalah dianggap sesuatu yang merepotkan.
f. Anggapan siswa bahwa guru adalah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan mungkin
mereka akan merasa tidak nyaman dengan model pembelajaran pemecahan masalah
yang digunakan.
5. Project Based Learning (PjBL)
Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah
dimiliki, melatih berbagai keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret.
Kekurangan:
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini belum menunjang pelaksanaan
pembelajaran ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas
dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang
dibahas.
e. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah..
f. Memerlukan biaya yang cukup banyak.
g. Banyak peralatan yang harus disediakan.
h. Bagi siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi
akan mengalami kesulitan. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak memahami topik secara keseluruhan
Daftar Pustaka
Haerullan, Ade dan Said Hasan. 2017. Model & Pendekatan Pembelajaran Inovatif (Teori dan
Aplikasi). Yogyakarta: CV. Lintas Nalar
Nurdyansyah dan E F Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center.
Kemdikbud. 2017. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Kemdikbud