Anda di halaman 1dari 8

FINANCIAL TECHNOLOGY SYARIAH (FINTECH SYARIAH)

TUGAS MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi
Digital Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Dosen Pengampu :
Rena Yunita Rahman 198802282015042003
Ahmad Zainuddin 199102262019031014

Disusun oleh :
Rizal Badrus 191510601105
Firdhoesa Alimta Dharma 211510601036
Aprilia Kharisma Sari 211510601096

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, perkembangan teknologi digital semakin berkembang pesat di
Indonesia, perkembangan teknologi tersebut mempengaruhi berbagai sektor yang
ada, mulai dari sektor pertanian, perdagangan, hingga keuangan. Financial
Technology (Fintech) merupakan sektor yang sedang marak dikembangan di
Indonesia. Perusahaan Fintech di Indonesia terbagi kepada beberapa sektor,
yaitu: 1) financial planning, 2) lending, 3) crowdfunding, 4) aggregator, 5)
payment, dan 6) fintech lainnya. Perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh
sektor pembayaran (payment) sebesar 42,22%, sektor pinjaman (lending) 17,78%,
sektor agregator sebesar 12,59%, sektor perencanaan keuangan (financial
planning) sebesar 8,15%, sektor crowdfunding sebesar 8,15%, dan sektor fintech
lainnya sebesar 11,11% (Nafiah & Faih, 2019).
Financial Technology Syariah (Fintech Syariah) mulai diminati
masyarakat, selain karena diterapkannya prinsip-prinsip syariah di dalamnya, hal
itu juga dikarenakan Fintech Syariah dapat membantu masyarakat sebagai media
untuk pendanaan maupun pembiayaan yang berbasis teknologi. Fintech Syariah
juga dapat mempermudah masyarakat untuk bertransaksi karena masyarakat tidak
perlu repot-repot lagi untuk berangkat ke kantornya sebab bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja melalui aplikasi. Munculnya Fintech Syariah diharapkan dapat
meningkatkan kemaslahatan masyarakat agar dapat lebih efektif dan efisien
(Rahayu et al., 2020).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari Financial Technology Syariah?
1.2.2 Apa kelebihan dan kekurangan dari Financial Technology Syariah?
1.2.3 Apa contoh Financial Technology Syariah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari Financial Technology Syariah
1.3.2 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Financial Technology
Syariah
1.3.3 Mengetahui contoh Financial Technology Syariah
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Financial Technology Syariah


Financial technology atau dapat di sebut dengan istilah fintech
merupakan inovasi di bidang jasa keuangan yang mana tidak perlu lagi
menggunakan uang kertas. Dengan kata lain, keberadaan financial technology
mengubah mata uang menjadi digital agar lebih efisien. Pengertian yang lebih
luas, FinTech didefinisikan sebagai industri yang terdiri dari perusahaan
perusahaan yang menggunakan teknologi agar sistem keuangan dan penyebaran
dari layanan keuangan menjadi lebih efisien (Muzdalifa et al., 2018).
Financial Technology Syariah, juga dikenal sebagai FinTech Syariah,
mengacu pada penggunaan teknologi dalam layanan keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Ini berarti bahwa produk dan layanan
FinTech Syariah harus mematuhi hukum Islam yang melarang riba (bunga),
spekulasi berlebihan (gharar), dan investasi dalam bisnis yang diharamkan dalam
islam seperti perjudian dan lain sebagainya.
FinTech Syariah sendiri akan dapat mendorong inovasi dalam industri
keuangan dengan memadukan teknologi digital dengan kepatuhan syariah untuk
memberikan layanan yang lebih inklusif dan sesuai dengan keyakinan agama bagi
masyarakat Muslim.

2.2 Kelebihan Financial Technology Syariah


Hadirnya FinTech syariah memberikan pilihan bagi pengguna layanan
keuangan khususnya bagi penganut agama islam, agar dalam penggunaan layanan
keuangan tersebut tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam agama islam
seperti dilarang melakukan riba dan dilarang menginvestasikan harta kedalam
kemaksiatan. Jika dilihat dari perspektif umat muslim, Hal tersebut merupakan
suatu kelebihan jika dibandingkan dengan finntech konvensional. Kelebihan lain
dari Fintech berbasis syariah yaitu:
 Berlandaskan Etika dan Moral
Aktivitas ekonomi yang dilakukan tidak terlepas dari pertimbangan
berdasarkan pada etika dan moral, sehingga dapat dipastikan bahwa aktivitas yang
dilakukan dapat selalu memberikan manfaat kepada masyrakat tanpa memberikan
kerugian pada masyarakat lainnya.
 Transparansi
Transakasi yang dilakukan oleh nasabah dan penyedia layanan fintech
syariah harus jelas kepada kedua belah pihak dan tidajk boleh ada yang ditutupi.
Hal tersebut dapat menghapus unsur spekulasi berlebihan dan mengurangi resiko
kerugian.
 Akses terhadap layanan
Fintech konvensional memiliki beberapa peraturan yang menjadikannya
ekslusif bagi beberapa kelompok masyarakat saja. Hadirnya fintech syariah
membuka pintu akses bagi masyarakat yang lebih luas terhadap layanan
keuangan.

2.3 Kekurangan Financial Technology Syariah


Meskipun Financial Technology Syariah (FinTech Syariah) menawarkan
banyak keuntungan, seperti kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah dan akses
ke layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat Muslim, ada beberapa
kekurangan yang perlu diperhatikan.
Adapun kelemahan pada financial technology Syariah adalah:
• Financial technology sangat bergantung pada jaringan internet:
Ketergantungan tersebut dapat menjadi penghambat proses pembiayaan dalam
Financial technology sebab, internet atau jaringan di Indonesia belum Sepenuhnya
sempurna. Terdapat wilayah-wilayah tertentu dengan koneksi Internet yang tidak
stabil.
• Sumber daya manusia (SDM) masih kurang siap untuk menjalankan
layanan Keuangan online:
Teknologi informasi yang berkembang semakin cepat memudahkan segala
Aktivitas masyarakat. Namun, masih terdapat masyarakat yang belum
Sepenuhnya menguasai layanan keuangan berbasis online, banyak masyarakat
Yang menggunakan internet hanya untuk bersosialisasi.
• Belum adanya regulasi yang mengatur financial technology syariah:
Financial technology Syariah merupakan inovasi baru sehingga belum adanya
Regulasi yang mengatur secara prinsip syariah. Hal ini menjadi kelemahan dalam
financial technology syariah karena mayoritas masyarakat Indonesia muslim dan
Beranggapan bahwa bunga dalam sistem financial technology terlalu besar dan
Mengandung unsur riba.
• Keterbatasan Produk dan Layanan:
FinTech Syariah mungkin memiliki keterbatasan dalam hal jenis produk dan
layanan yang ditawarkan dibandingkan dengan layanan keuangan konvensional.
Ini bisa membuat beberapa kebutuhan keuangan lebih sulit dipenuhi.
• Kompleksitas Hukum Syariah:
Mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam produk dan layanan keuangan dapat
menjadi rumit. Penyedia FinTech Syariah harus memastikan kesesuaian hukum
syariah dalam setiap transaksi, yang bisa memerlukan sumber daya tambahan.
• Biaya yang Lebih Tinggi:
Produk dan layanan keuangan syariah sering kali memiliki biaya yang lebih tinggi
dalam hal pengembangan, pemantauan, dan kepatuhan terhadap aturan syariah,
yang dapat tercermin dalam biaya yang harus dibayar oleh konsumen.
• Rendahnya Tingkat Inovasi:
FinTech Syariah mungkin kurang inovatif dibandingkan dengan FinTech
konvensional karena harus mematuhi ketentuan-ketentuan syariah yang ketat. Ini
dapat membatasi perkembangan teknologi dan produk yang lebih baru.
• Keterbatasan Pasar:
FinTech Syariah terutama ditargetkan pada masyarakat Muslim, yang membuat
pangsa pasar lebih terbatas dibandingkan dengan FinTech konvensional yang
dapat menarik beragam pelanggan.
Meskipun ada kekurangan ini, FinTech Syariah tetap penting dalam
memberikan pilihan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah bagi
mereka yang memprioritaskan nilai-nilai agama dalam keuangan mereka.

BAB 3. KESIMPULAN

Layanan financial technology meruapakan insdustri yang


perkembangannya cukup pesat beberapa tahun kebelakang. Dalam Perkembangan
tersebut tercipta layanan alkternatif yang disebut fintech syariah. Fintech syariah
merupakan fintech yang berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi islam, yang tentu
saja ditujukan khusus bagi umat muslim yang membutuhkan layanan keuangan
yang sesuai dengan hukum islam. Bagi masyarakat yang menganut agama islam,
hadirnya fintech syariah menawarkan beberapa keunggulan yang dapat
dimanfaatkan. Namun meski begitu, Fintech syariah masih memiliki beberapa
kekurangan yang harus diperbaiki dalam perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nafiah, R., & Faih, A. (2019). Analisis Transaksi Financial Technology (Fintech)
Syariah dalam Perspektif Maqashid Syariah. IQTISHADIA: Jurnal Ekonomi
& Perbankan Syariah, 6(2), 167–175.
Rahayu, D. D., Nivanty, H., Lutfiah, W., & Rahmawati, L. (2020). Fintech
Syariah: Manfaat dan Problematika Penerapan Pada UMKM. Jurnal
Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 5(1), 75–90.
Muzdalifa, I., Rahma, I. A., & Novalia, B. G. (2018). Peran Fintech Dalam
Meningkatkan Inklusif Keuangan Pada Umkm Di Indonesia. Masharif Al-
Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 3(1), 1–24.
Mujiatun, S., Jasin, H., Fahmi, M., & Jufrizen, J. (2022). Model financial
technology (fintech) syariah di sumatera utara. Owner: Riset dan Jurnal
Akuntansi, 6(3), 2830-2839.

Anda mungkin juga menyukai