Anda di halaman 1dari 2

hubungan asupan lemak terhadap kejadian stunting

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan asupan lemak terhadap kejadian

stunting…………… Hasil uji statistik menunjukkan…………

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayuningtyas et al. (2018) yang menunjukkan

menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara asupan lemak dengan kejadian stunting

pada balita ditunjukkan dengan nilai p=0.007 (p<0,05). Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian Oktarina & Sudiarti (2013) yang menunjukkan bahwa balita dengan tingkat

asupan lemak yang rendah mengalami stunting lebih banyak dibandingkan balita dengan

asupan lemak cukup, hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara asupan lemak

dengan kejadian stunting pada balita. Balita dengan tingkat asupan lemak rendah berisiko

mengalami stunting dibandingkan balita dengan tingkat asupan lemak cukup.

Asupan Lemak terkandung asam lemak esensial yang memiliki peran dalam mengatur

kesehatan. Selain itu simpanan energi dapat berasal dari konsumsi lemak dan lemak sebagai

alat pengangkut dan pelarut vitamin larut lemak dalam tubuh dimana fungsi-fungsi tersebut

sangat mempengaruhi pertumbuhan balita. Pada penelitian Zogara & Pantaleon (2020),

asupan karbohidrat tidak berhubungan signifikan dengan stunting pada balita. Hal ini

disebabkan oleh lebih banyak balita stunting yang mengkonsumsi karbohidrat dalam

kategori baik dibandingkan kategori kurang. Fungsi utama karbohidrat adalah penghasil

energi dan tidak berkaitan dengan pembentukan tulang dan jaringan baru.

Faktor lain yang turut memengaruhi adanya pantangan mengonsumsi ikan terlalu

banyak pada anak juga mengakibatkan sumber protein yang dikonsumsi kurang bervariasi.

Hal ini menunjukan bahwa asupan protein yang tidak lengkap menyebabkan pertumbuhan

anak tidak optimal sehingga berpotensi mengalami stunting (Aini & Puspowati, 2022).
Kurang beragamnya sumber protein yang diberikan juga dapat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan dan orang tua yang bekerja, sehingga banyak ibu yang memberikan makanan

siap saji kepada anaknya..

Aini S. & Puspowati S.D., Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makro Dengan Status Stunting Pada
Balita Di Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri: Universitas
Muhammadiyah Surakarta; 2022.

Ayuningtyas A., Simbolon D. & Rizal A.J.J.K., Asupan zat gizi makro dan mikro terhadap kejadian
stunting pada balita, 2018;9(3):445-450.

Oktarina Z. & Sudiarti T.J.J.g.d.p., Faktor risiko stunting pada balita (24—59 bulan) di sumatera,
2013;8(3):177-180.

Zogara A.U. & Pantaleon M.G.J.J.I.K.M., Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting
pada Balita, 2020;9(02):85-92.

Anda mungkin juga menyukai