Anda di halaman 1dari 6

LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.

Pd
SMAN 2 Kendari

LEMBAR KERJA SISWA “ HAND FIRE” KELAS XI

KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.Pd
SMAN 2 Kendari

PEMBAKARAN GAS BUTANA ( HAND FIRE)

KELAS XI OLEH ANNY ASPINA, S.Pd, M.Pd

A. Tujuan Praktikum :

Untuk Mengetahu bagaimana proses pembakaran gas butana pada


percobaan “Hand Fire”

B. Materi Singkat tentang Pembakaran Gas Butana

 Pengertian Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran tergolong ke dalam reaksi kimia karena zat yang telah
terbakar tidak akan bisa dikembalikan ke bentuk semula. Reaksi pembakaran
mengandung pengertian suatu proses oksidasi yang dilakukan secara cepat
antara oksigen (O2) dan bahan bakar.
Tanpa adanya oksigen dan bahan bakar tentu tidak akan terjadi reaksi
pembakaran, tanpa reaksi pembakaran tentu api pun tidak akan dapat
dihasilkan.
Bahan bakar merupakan substansi yang terbakar sedangkan reaksi pembakaran
sering disebut dengan reaksi kombusi. Reaksi pembakaran akan menghasilkan
panas dan cahaya serta produk seperti karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO) ataupun uap air (H2O) tergantung dari jenis reaksi
pembakarannya.

 Jenis-Jenis Reaksi Pembakaran


Reaksi pembakaran digolongkan ke dalam dua jenis yaitu reaksi pembakaran
sempurna dan reaksi pembakaran tidak sempurna.

 Reaksi Pembakaran Sempurna


Pada reaksi pembakaran sempurna, bahan bakar fosil atau senyawa
hidrokarbon akan beraksi dengan oksigen membentuk uap air dan karbon
dioksida.
Misalnya pada reaksi pembakaran sempurna pada senyawa isooktana yang
dituliskan melalui reaksi kimia yaitu C 8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O
(g) ΔH = -5460 kJ.

Reaksi Pembakaran Tidak Sempurna


Reaksi pembakaran tidak sempurna biasanya terjadi pada proses pembakaran
bahan bakar pada industri maupun mesin kendaraan bermotor.
LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.Pd
SMAN 2 Kendari

Pada reaksi pembakaran tidak sempurna, produk yang dihasilkan berupa uap air
(H2O) dan karbon monoksida (CO).

Misalnya pada reaksi pembakaran tidak sempurna senyawa isooktana yaitu

C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ.

Reaksi pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas monoksida (CO)


yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengandung racun.
Reaksi ini juga menghasilkan lebih sedikit kalor sehingga mengurangi efisiensi
bahan bakar dibandingkan dengan reaksi pembakaran sempurna.

Secara garis besar kedua reaksi pembakaran tersebut dapat ditulis sebagai
berikut:

Reaksi Pembakaran Sempurna = bahan bakar + O2 à H2O + CO2

Reaksi Pembakaran Tidak Sempurna = bahan bakar + O2 à H2O + CO

Reaksi Pembakaran pada Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan senyawa yang terkandung dalam bahan bakar yang


berfungsi untuk menunjang terjadinya reaksi pembakaran. Unsur karbon (C) dan
hidrogen (H) merupakan unsur yang terkandung dalam senyawa hidrokarbon.
Gas alam adalah salah satu contoh bahan bakar fosil yang mengandung
senyawa hidrokarbon metana (CH4).

Reaksi pembakaran sempurna yang terjadi pada metana dapat dituliskan CH 4 +


2O2 → CO2 + 2H2O. Gas alam sering digunakan untuk menyalakan kompor gas
pada rumah tangga. Terkadang kita melihat api yang dihasilkan oleh kompor gas
berwarna biru, kuning atau oranye. Warna api tersebut sangat dipengaruhi oleh
oksigen.

Jika metana mendapatkan oksigen yang cukup maka metana akan terbakar
sepenuhnya sehingga nyala api berwarna biru.

Namun, jika metana tidak mendapatkan cukup oksigen, metana tidak akan
terbakar sepenuhnya sehingga nyala api berwarna kuning atau oranye
dikarenakan metana meninggalkan karbon yang tidak terbakar. Api yang
dihasilkan pun tidak akan sepanas api yang berwarna biru.

Gas Butana, dikenal juga sebagai butylena, adalah alkena dengan rumus C4H8.
Berbentuk gas tak berwarna yang terdapat dalam minyak bumi sebagai
LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.Pd
SMAN 2 Kendari

konstituen minor sehingga terlalu kecil untuk diekstraksi dengan layak. Oleh
karenanya, cara memperolehnya melalui catalytic cracking dari hidrokarbon
rantai panjang yang tersisa selama penyulingan minyak bumi. Cracking
menghasilkan campuran produk, dan butena diekstraksi dengan cara distilasi
fraksi.
Butena dapat digunakan sebagai monomer untuk polibutena tetapi polimer ini
lebih mahal daripada polipropilena dengan rantai karbon yang lebih pendek.
Polibutena kemudian umum digunakan sebagai kopolimer (bahan campuran
polimer lain, selama maupun setelah reaksi), seperti pada bahan perekat yang
meleleh pada suhu tinggi.

Isomer
Di antara molekul dengan rumus kimia C4H8, empat isomernya adalah alkena.
Keempat hidrokarbon ini mempunyai empat atom karbon dan satu ikatan
rangkap pada molekulnya, tetapi memiliki struktur kimia yang berbeda. Nama umum
dan IUPAC senyawa kimia ini adalah:

Nam
Nama a Rumus
Struktur Model 3D
IUPAC umu kerangka
m

α-
but-1-
butil
ene
ena

cis-
(Z)-but- β-
2-ene butil
ena
LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.Pd
SMAN 2 Kendari

trans
(E)-but- -β-
2-ene butil
ena

2- isob
methylp utile
ropene na

Dalam struktur kimia di atas, nomor kecil berwarna biru pada gambar adalah
penomoran atom dalam rantai utama molekul. Senyawa organik lain memiliki rumus
C4H8, katakanlah siklobutana dan metilsiklopropana, tetapi keduanya tidak termasuk
alkena dan tidak dibahas di sini. Ada juga alkena siklik dengan empat atom karbon
seperti siklobutena dan dua isomer metilsiklopropena, tetapi tidak memiliki rumus
C4H8 dan oleh karenanya tidak dibahas di sini.
Keempat isomer ini berbentuk gas pada temperatur dan tekanan ruang, tetapi dapat
dicairkan dengan menurunkan temperatur atau menaikkan tekanan, sama dengan cara
mendapatkan butana bertekanan. Gas-gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah
terbakar. Meskipun secara natural tidak terdapat dalam petroleum dalam jumlah besar,
mereka dapat diproduksi dari petrokimia atau melalui cara catalytic cracking petroleum.
Meskipun gas-gas tersebut adalah senyawa stabil, ikatan ganda karbon-karbon
membuat mereka lebih reaktif daripada sejawatnya alkana yang relatif lebih inert.
Karena memiliki ikatan rangkap, 4-karbon alkena dapat bertindak
sebagai monomer pada pembentukan polimer, sama baiknya dengan penggunaan zat
antara petrokimia. Mereka digunakan pada produksi karet sintetis. But-1-ene berbentuk
linier atau normal alfa-olefin sedangkan isobutilena adalah alfa-olefin bercabang. Dalam
persentase yang rendah, but-1-ene digunakan sebagai salah satu komonomer,
bersamaan dengan alfa-olefin lainnya, pada produksi HDPE (high-density polyethylene)
dan LLDPE (linear low density polyethylene). Karet butil dibuat
melalui polimerisasi kationik isobutilena dengan 2 - 7% isoprena. Isobutilena juga
digunakan untuk produksi MTBE (methyl tert-butyl ether) dan isooktana, yang
digunakan untuk meningkatkan daya bakar bensin.
LKS Kimia oleh Anny A, S.Pd, M.Pd
SMAN 2 Kendari

C. Alat dan Bahan :

1. Gas Butana 1 buah


2. Sabun Cair ( Sunlight) secukupnya
3. Pematik api 1 buah
4. Baskom/ember 1 buah
5. 1 buah air Aqua Botol Besar
6. Lap Tangan 1 buah

D. Langkah kerja:
1. Isi air dalam wadah (ember/baskom)
2. Beri sabun cair (sunlight) dan diaduk sampai bergelembung
3. Masukkan tabung gas butane dengan posisi terbalik lalu tekan
sampai berbusa.
4. Aambillah gelembung busa dari air yang berisi sabun tadi, lalu
letakkan ditangan.
5. Nyalakan pematik digelembung busa yang sdh berada ditangan
anda lalu beri api gelembung tersebut ke tangan teman anda.
6. Lakukan dengan tertib.

Pertanyaan :

1. Apakah yang terjadi dalam percobaan ini?


2. Jelaskan apa kegunaan pematik api, unsure air, dan gelembung busa
pada percobaan tersebut?
3. Apa kesimpulan dari percobaan hand fire tersebut?

SELAMAT MELAKUKAN PERCOBAAN HAND FIRE YAH….TETAP


SAVETY ….

Anda mungkin juga menyukai